Hydrozoa.docx

  • Uploaded by: Yoga Hastiko Ardi
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hydrozoa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,384
  • Pages: 24
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb. Puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Zoologi Invertebrata yang berjudul “Hydrozoa”. Sholawat serta salam tidak lupa kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukan kita dari zaman jahiliyah menujuh zaman yang islamiyah. Makalah kami insya Allah akan kami bahas pada pertemuan kali ini makalah Zoologi Invertebrata yang berjudul “Hydrozoa”. Dengan segala keterbatasan kami Alhamdulillah dapat terselesaikan meskipun banyak kendalakendala yang kami hadapi. Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan maka kami sangat berharap masukan dari dosen pembimbing dan pembaca yang berupa membangun. Agar kedepanya nanti kami dapat merepisi makalah kami sehingga tidak terdapat kesalahan yang sama. Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat buat kami selaku penulis dan juga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Khususnya untuk menembah wawasan tentang masalah yang terkait dengan materi tentang Zoologi Invertebrata yang berjudul “Hydrozoa”. Terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb. Palangka Raya,

Maret 2016

Penyusun

1 | Zoologi Invertebrata

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1 DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2 PENDAHULUAN .................................................................................................. 3 A. Latar Belakang ............................................................................................. 3 B. Permasalahan................................................................................................ 4 C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 4 D. Manfaat Penulisan Makalah ......................................................................... 5 BAB II ..................................................................................................................... 6 KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................... 6 A. Ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus Coelenterata......................................... 6 B. Kelas Hydrozoa ............................................................................................ 7 A. Struktur tubuh .............................................................................................. 7 C. Fisiologi Kelas Hydrozoa ............................................................................. 8 1.

Sistem gerak ............................................................................................. 8

2.

Sistem respirasi......................................................................................... 8

3.

Sistem pencernaan .................................................................................... 8

4.

Sistem reproduksi Hydrozoa .................................................................... 8

D. Habitat dan ekologi Hydrozoa ................................................................... 10 E. Peranan Hydrozoa dalam kehidupan manusia ........................................... 10 F.

Contoh spesies Hydrozoa ........................................................................... 10 1.

Hydra (Hydrozoa air tawar).................................................................... 10

2.

Obelia (Hydrozoa laut) ........................................................................... 17

BAB III ................................................................................................................. 22 PENUTUP ............................................................................................................. 22 A. Simpulan ................................................................................................. 22 B. Saran ....................................................................................................... 23 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24

2 | Zoologi Invertebrata

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. Kata Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga di dalam tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal. Terdapat sekitar 10.000 spesies Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut. Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni. Tubuhnya simetri radial. Jika dipotong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan mendapatkan beberapa bagian yang sama. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan. Tubuhnya hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus. Merupakan hewan diploblastik. : ektodermis (epidermis) dan endodermis (gastrodermis). Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut. Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast).Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Hidupnya : kebanyakan di laut, beberapa di air tawar. Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel yaitu ektoderm yang merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang merupakan lapisan dalam. Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan

3 | Zoologi Invertebrata

pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel. Coelenterata dapat bereproduksi baik dengan cara generatif (seksual) maupun vegetatif (aseksual). Reproduksi secara generatif terjadi saat sel sperma

jantan

membuahi

sel

telur

(ovum)

betina.

Sedangkan

perkembangbiakan secara aseksual berlangsung dengan cara pembentukan tunas pada sisi tubuh coelenterata yang akan tumbuh menjadi individu baru setelah lepas dari tubuh induknya. Beberapa

jenis

coelenterata

juga

mengalami

metagenesis

(pergiliran keturunan), yaitu perkembangbiakan seksual yang diikuti oleh perkembangbiakan aseksual pada satu generasi. Pada coelenterata jenis ini, tubuh akan memiliki bentuk polip pada satu fase hidupnya, kemudian berbentuk medusa pada tahap selanjutnya. Beberapa jenis coelenterata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik bahkan bisa diolah menjadi agar-agar. Sebagian lain membentuk terumbu acropora branching yang bisa menahan gelombang. Beberapa spesies coelenterata juga memberikan pemandangan indah di dasar lautan dengan warna dan bentuk mereka yang unik. B. Permasalahan 1. Apa saja ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus Coelenterata? 2. Bagaimana struktur tubuh kelas Hydrozoa? 3. Bagaimana fisiologi kelas Hydrozoa ? 4. Dimana habitat kelas Hydrozoa ? 5. Bagaimana ekologi kelas Hydrozoa ? 6. Bagaimana peranan kelas Hydrozoa ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus Coelenterata. 2. Untuk mengetahui struktur tubuh kelas Hydrozoa.

4 | Zoologi Invertebrata

3. Untuk mengetahui fisiologi kelas Hydrozoa. 4. Untuk mengetahui habitat kelas Hydrozoa. 5. Untuk mengetahui ekologi kelas Hydrozoa. 6. Untuk mengetahui peranan kelas Hydrozoa. D. Manfaat Penulisan Makalah 1. Dapat mengetahui ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus Coelenterata 2. Dapat mengetahui struktur tubuh kelas Hydrozoa. 3. Dapat mengetahui fisiologi kelas Hydrozoa. 4. Dapat mengetahui habitat kelas Hydrozoa. 5. Dapat mengetahui ekologi kelas Hydrozoa. 6. Dapat mengetahui peranan kelas Hydrozoa.

5 | Zoologi Invertebrata

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus Coelenterata 1. Ciri-ciri umum Coelenterata a. Tubuh radial simetris (silindris, globular atau spherikal); b. Dinding tubuh diploblastik (dua lapisan jaringan ektoderm / epidermis dan endoderm / gastrodermis) yang memiliki sel jelatang atau penyengat; c. Tidak memiliki anus, hanya memiliki mulut yang dilengkapi tentakel- tentakel di sekelilingnya; d. Sistem

pencernaan

tidak

lengkap

hanya

berupa

rongga

gastrovaskular. (PORIFERA_VS_COELENTERATA.pdf h.3) 2. Ciri-ciri khusus Coelenterata a. Hidup di daerah perairan air laut (Obelia) dan air tawar (Hydra) b. Memiliki system saraf tersebar atau diffus. c. Dalam kehidupannya mengalami dua bentuk tubuh (dimorfisme), yaitu polip dan medusa. d. Reproduksi dengan cara aseksual dan seksual. e. Belum memiliki alat pernafasan,sirkulasi maupun alat ekskresi yang khusus; f. Tubuh disusun oleh dua lapisan sel: ektodermis dan endosermis (diploblastik). Di antara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan mesenchyme. g. Lapisan ekto dan endodermis disusun oleh beberapa jenis sel. Jenis sel yang sama adalah : epitheliomuscular, interstitial, sensoris h. Memiliki sel interstitial sebagai sel embrionik atau sel reproduk yang berfungsi untuk: 1. Membentuk tunas

6 | Zoologi Invertebrata

2. Mengganti bagian-bagian yang rusak 3. Regenerasi 4. Membentuk nematocyst 5. Membentuk gonad (testis & ovarium) B. Kelas Hydrozoa Secara umum hewan-hewan anggota dari kelas Hydrozoa dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1. Ada yang hidup soliter ada yang berkoloni. 2. Siklus hidupnya terdiri dari fase polip dan fase medusa. 3. Rongga gastrovaskular tidak dilengkapi stomedeum dan mesentrium, maupun sel-sel jelatang. 4. Lapisan mesoglea merupakan lapisan yang non selular yang berbentuk bubur atau lendir. 5. Gonadnya ditemukan dalam lapisan epidermis. Contoh yang paling populer adalah Hydra yang hidup diperairan tawar dan Obelia yang hidup di air laut. A. Struktur tubuh a. Struktur tubuh diploblastic, terdiri atas : 1) Lapisan luar (ekstoderm), berfungsi untuk melindungi tubuh. 2) Lapisan dalam (endoderm), berfungsi sebagai alat sekresi dan pencernaan makanan. Diantara

kedua

lapisan

tersebut

terdapat

lapisan

Mesoglea. Lapisan Mesoglea bersifat non seluler seperti agaragar dan berfungsi sebagai tempat lalu lintasnya saraf. b. Tidak mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah, alat sekresi dan alat respirasi. c. Bentuk tubuhnya, Polip seperti tabung (panjang 5-10 mm, garis tengah kurang dari 2 mm), permukaan mulut disebut ujung oral,

7 | Zoologi Invertebrata

dan permukaan tempat melekatkan diri disebut ujung aboral. Menetap pada suatu objek dan umumnya tidak dapat berpindah tempat dan umumnya berkembang biak dengan vegetatif. Medusa, berbentuk tabung, hidup bebas, umumya berkembang biak secara generatif. d. Memiliki mulut yang dikelilingi tentakel. e. Bersel banyak simetri radial. f. Belum mempunyai pusat susunan saraf (mempunyai saraf difusi) g. Sistem pencernaan makanan dilakukan secara intrasel dan ekstrasel. C. Fisiologi Kelas Hydrozoa 1. Sistem gerak Sistem gerak Hydrozoa pada bentuk polip dengan menggunakan telapak tubuhnya (ujung aboral) dan menempel pada dasar. Sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas di dalam air. 2. Sistem respirasi Hydrozoa belum memiliki organ khusus untuk respirasi, Respirasi dilakukan secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. 3. Sistem pencernaan Sistem

pencernaan

terjadi

secara

ekstrasel

dalam

gastrovaskuler dan dilanjutkan secara intrasel pada sel berflagel. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi antar sel. 4. Sistem reproduksi Hydrozoa Ada 2 cara perkembangbiakan, yaitu : aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif) 1. Aseksual (vegetatif) a. Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada fase polip.

8 | Zoologi Invertebrata

b. Makin lama makin besar, lalu membentuk tentakel. c. Kuncup tumbuh disekitar kaki sampai besar hingga induknya membuat kuncup baru.

2. Seksual (generatif) a. Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada fase medusa. Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat kaki. b. Sperma masak dikeluarkan lalu berenang hingga menuju ovum. c. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. d. Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva. Larva bersilia disebut Planula e. Planula berenang meninggalkan induk dan membentuk polip di dasar perairan.

9 | Zoologi Invertebrata

D. Habitat dan ekologi Hydrozoa Habitat Hydrozoa di perairan air laut dan air tawar. Contoh Hydrozoa di air laut adalah Obelia sp dan di air tawar adalah Hydra sp. Hydrozoa berbentuk polip menempel pada tempat hidupnya, sedangkan Hydrozoa berbentuk medusa berenang bebas di air. E. Peranan Hydrozoa dalam kehidupan manusia a. Sebagai tempat hidup, perlindungan dan perkembangbiakkan ikan. b. Sebagai pembentuk habitat ikan. c. Menjadi daya tarik wisata bahari. F. Contoh spesies Hydrozoa 1. Hydra (Hydrozoa air tawar)

10 | Zoologi Invertebrata

Hydra coklat (Hydra fusca) 1. Klasifikasi Ilmiah Kingdom

: Animalia

Phylum

: Coelenterata

Kelas

:Hydrozoa

Ordo

:Anthomedusae

Famili

:Hydridae

Genus

:Hydra

Spesies

:Hydra fusca

2. Anatomi dan morfologi h. Anatomi Hydra fusca memiliki tubuh tubular hingga 10 mm Selsel kelenjar dalam disk basal mengeluarkan cairan lengket yang menentukan sifat perekat. Setiap tentakel, atau cnida (jamak: cnidae), berpakaian dengan sel penyengat yang sangat khusus yang disebut i. Morfologi Hydra fusca memiliki dua lapisan tubuh utama, Lapisan tersebut dipisahkan oleh mesoglea, zat seperti gel. Lapisan luar disebut epidermis dan lapaisan dalam disebut gastrodermis. Sistem saraf dari Hydra fusca adalah jaringan saraf yang secara strukturnya sederhana. Jaringan saraf sensorik menghubungkan fotoreseptor dan sel-sel saraf sentuh yang sensitif terletak didinding tubuh dan tentakel Respirasi dan ekskresi terjadi secara difusi melalui epidermis.

11 | Zoologi Invertebrata

3. Reproduksi Hydra Hydra mempunyai cara-cara reproduksi, baik secara aseksual maupun secara seksual. 1. Reproduksi secara aseksual Hydra melakukan reproduksi atau perkembangbiakkan secara aseksual dengan membentuk kuncup dan dengan membelah diri.

a. Membentuk kuncup

Bila keadaan dan kondisi tubuh Hydra telah memadai maka dibagian tengah-tengah batang tubuhnya, yang disebut zona pembentukan kuncup, sel-sel intertisial akan membelah diri secara cepat dan membentuk tonjolan. Tonjolan tersebut semakin lama akan tumbuh menjadi suatu tonjolan yang makin lama akan semakin bertambah besar, dan selanjutnya disebut kuncup. Pada kuncup tersebut akan berbentuk mulut dan tentakel-tentakel. Bila kuncup tersebut telah terbentuk secara sempurna maka akan memisahkan diri dari tubuh induk untuk berkembang menjadi Hydra baru. (Yusuf Kastawi, 2005, Zoologi Avertebrata, h.70)

12 | Zoologi Invertebrata

b. Membelah diri

Hydra juga mampu berkembangbiak secara aseksual dengan membelah diri, baik membelah secara transversal maupun secara longitudinal. Perkembangbiakan seperti ini biasanya dilakukan tidak secara regular, artinya secara insidental atau kadang-kadang saja, misalnya pada kejadian regenari

yang

berlangsung

secara

Kastawi,2005,Zoologi Avertebrata, h.70)

2. Reproduksi secara seksual

13 | Zoologi Invertebrata

abnormal.

(Yusuf

Di dalam perkembangbiakan secara seksual atau generatif, pada umumnya Hydra bersifat hermaprodit, tetapi ada juga yang tidak. Pembentukan gonad hanya terjadi pada musim tertentu saja. Ovariumnya berbentuk bulat, sedangkan testesnya berbentuk seperti konus, yang kedua-duanya terjadi dari hasil perkembangan sel-sel intertisial. Tahap-tahap reproduksi secara seksual adalah sebagai berikut. a. Spermatogenesis

Sel-sel jantan terbentuk dibawah lekukan konus dibagian ini disebut testis. Bagian tersebut sebenarnya merupakan penonjolan dipermukaan tubuh. Testis terbentuk dalam lapisan epidermis dari sel-sel intertisial. Sebuah sel interstisial membelah secara mitosis dan diikuti oleh sel-sel didekatnya.

Akibatnya

menggelembung.

lapisan

Selanjutnya

epidermis

sejumlah

kista

menjadi yang

memanjang dan berinti banyak terbentuk didalam testes.

14 | Zoologi Invertebrata

Setiap kista dibentuk dari sebuah atau beberapa sel interstisial. Setiap sel interstisial merupakan sebuah sel germinal primordial. Sel-sel interstisial merupakan sebuah sel germinal primordial. Sel-sel intertisial meningkat jumlahnya secara mitosis menjadi sejumlah spermatogonia. Masingmasing memiliki 12 buah kromosom menjadi 6 buah terjadi setelah sel membelah diri secara meiosis dan membentuk spermatosit primer. Berikutnya membelah sekali lagi dan menjadi spermatosit sekunder, dan akhirnya menjadi spermatid. Pembentukan kedua spermatosit tersebut tidak diikuti dengan pembelahan atau pemisahan membran sel, sehingga terbentuk sel berinti empat. Masing-masing inti akhirnya membentuk 4 spermatid yang akhirnya berubah menjadi 4 spermatozoa. Didalam satu kista terdapat semua fase pembentukan sperma, yakni spermatogonia, spermatosit primer, spermatosit sekunder, spermatid, dan spermatozoa. Spermatozoa yang telah masak akan berenang diseputar ujung distal testes yang akhirnya akan keluar melalui lubang-lubang kecil yang terdapat pada kulit penutup testes. Setelah diluar spermatozoa tersebut akan berenang menuju ketempat ovarium untuk menemui ovum. Setelah di luar tubuh Hydra spermatozoa tersebut hanya tahan hidup sampai kira-kira 3 hari. (Yusuf Kastawi, 2005, Zoologi Avertebrata, h.70-71)

b. Oogenesis Ovum

berasal

dari

perkembangan

sebuah

sel

interstisial yang berada di dalam lapisan epidermis, yang berubah ukurannya menjadi sedikit lebih besar. Demikian juga dengan nukleusnya juga besar dengan bentuk spheris. Dalam pertumbuhan selanjutnya sel-sel tetangganya juga ikut

15 | Zoologi Invertebrata

tumbuh membesar sehingga secara keseluruhan akan disebut ovarium. Di dalam satu ovarium biasanya ada satu atau dua ovum. Di samping itu sel-sel interstisial yang berdekatan dengan sel telur akan berkembang menjadi yolk sel atau kuning telur. Sebuah sel telur yang telah masak mengandung 6 buah kromosom, sedangkan ovariumnya mengandung 12 buah kromosom. (Yusuf Kastawi,2005,Zoologi Avertebrata, h.71) c.

Fertilisasi Pembuahan terjadi selama waktu kurang lebih 2 jam, yaitu setelah spermatozoid yang masuk dan berhasil menembus telur (penetrasi). Spermatozoid yang masuk intinya membawa 6 kromosom, yang kemudia bersatu atau fusi dengan 6 kromosom dari inti telur, terbentuklah zigot dengan inti yang mengandung 12 kromosom. (Yusuf Kastawi,2005,Zoologi Avertebrata, h.71-72)

d. Embriologi dan Penetasan (Hatching) Zigot yang terbentuk akan segera mengalami proses pembelahan menjadi blastula yang dibungkus dalam suatu kista. Setelah embrio terbentuk maka kista akan keluar dan jatuh didalam air. Setelah 10 atau 70 hari kemudian, dari dalam kista tersebut akan menetas seekor Hydra muda yang lengkap dengan tentakelnya yang pendek. Berarti dalam hal ini

proses

Hydra

tidak melalui

fase larva.

Kastawi,2005,Zoologi Avertebrata, h.72)

16 | Zoologi Invertebrata

(Yusuf

2. Obelia (Hydrozoa laut)

1. Klasifikasi ilmiah Kingdom

:Animalia

Phylum

:Coelenterata

Class

:Hydrozoa

Ordo

:Leptomedusae

Famili

:Campanulariadae

Genus

:Obelia

Spesies

:Obelia sp

2. Morfologi dan anatomi Melalui siklus hidupnya, Obelia sp mengambil dua bentuk yaitu polip dan medusa. Obelia sp merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki dua lapisan sel, yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis). ekstraseluler. Obelia sp memiliki sistem saraf sederhana yang tersebat berbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan 17 | Zoologi Invertebrata

dalam merespon rangsangan. Sistem saraf terdapat pada mesoglea. Mulut dikelilingi oleh tentakel, karena tidak memiliki anus. Tentakel berfungsi untuk menangkap mangsa dan memasukkan makanan ke dalam mulut. Setiap knidosit mengandung

kapsul

penyengat

yang

disebut

neatokis

(nematosista). Mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti usus pada hewan-hewan tingkat tinggi. Rongga itu disebut rongga gastrovaskuler. 3. Sistem reproduksi dan siklus hidup Obelia Medusa yang dihasilkan oleh polip gonangium dari koloni hidroid itu ada yang jantan dan ada yang betina. Setelah hidup bebas dan mandiri dilaut, medusa jantan akan menghasilkan spermatozoid sedangkan medusa betina menghasilkan ovum. Baik

spermatozoid

maupun

ovum

masing-masing

akan

dikeluarkan ke dalam air laut. Medusa-medusa yang telah mengeluarkan sperma kemudian akan mati. Perkawinan atau pembuahan ovum oleh sperma terjadi didalam air laut. Dari hasil pembuahan akan terjadi zigot. Selanjutnya pada zigot terjadi proses pembuahan berulang kali sehingga terjadilah bentuk morula. Dari bentuk morula akhirnya berubah menjadi blastula. Dalam proses perkembanganyya, blastula akan berubah menjadi larva yang berambut getar yang disebut planula. Dengan rambut-rambut getarnya maka planula akan berenang untuk mendapatkan tempat yang sesuai bagi perkembangan hidup selanjutnya. Setelah menemukan lingkungan hidup yang sesuai maka planula tersebut akan melekatkan diri pada suatu

18 | Zoologi Invertebrata

obyek dengan perantaraan blastopornya. Planula yang telah melekatkan diri pada suatu obyek tersebut secara berangsurangsur akan tumbuh menjadi koloni hydroid muda. Dari tubuh koloni hydroid tumbuh polip-polip hydranth maupun polip gonangium. Polip gonangium akan membentuk medusa-medusa secara vegetatif. Obelia hidup dalam koloni yang terdiri dari polip seperti batang yang melekat pada batuan dan substrat laut lainnya menggunakan filamen yang menyerupai akar. Polip dapat berkembangbiak dengan tunas. 4. Daur hidup Obelia sp

a. Pada Polip obelia dewasa yang bersifat diploid (2n) terdapat dua jenis polip. Yang pertama polip dengan tentakel yang berfungsi untuk hal nutrisi (makanan) dan yang kedua polip Tanpa Tentakel yang berfungsi sebagai reproduksi aseksual.

19 | Zoologi Invertebrata

b. Polip tanpa tentakel yang melakukan reproduksi secara aseksual itu menghasilkan tunas medusa. c. Tunas medusa kemudian lepas dari polip dan tumbuh menjadi medusa dewasa. Siklus hidup obelia :

d. Medusa Dewasa itu ada yang menghasilkan sel telur (Ovum) dan sel sperma (Spermatozoid). e. Ovum dan Sperma yang dilepaskan di air bertemu dan terjadilah fertilisasi. f. Fertilisasi yang terjadi di air akan menghasilkan zigot. g. Zigot berkembang menjadi larva planula. h. Larva planula kemudian menempel di dasar laut dan tumbuh menjadi koloni muda dan kemudian tumbuh menjadi koloni dewasa (polip obelia dewasa). 5. Habitat dan Habitus Obelia Obelia merupakan contoh anggota dari kelas Hydrozoa yang hidup diperairan laut. Didalam siklus hidupnya, Obelia mengalami pergiliran keturunan antara fase hydroid atau polip dengan fase medusoid atau “kwall”. Fase hydroidnya hidup secara berkoloni dan terikat pada suatu obyek (menetap pada suatu tempat), sedangkan fase medusoidnya hidup bebas

20 | Zoologi Invertebrata

berpindah tempat karena dapat berenang bebas. Sifat hidup obelia adalah soliter. Antara fase hydroid dengan medusoidnya sangat berbeda, baik dari segi struktur maupun morfologi tubuhnya. (Adun Rusyana, 2011, Zoologi Invertebrata, h.74)

6. Respirasi dan ekskresi Baik pada fase hydroid maupun fase medusa, Obelia tidak mempunyai alat khusus untuk respirasi maupun untuk mengeluarkan

hasil

ekskresi.

Pengambilan

oksigen

dari

lingkungan air disekitarnya, pengeluaran gas karbondioksida, pengeluaran

zat-zat

sampah

yang

merupakan

sisa-sisa

metabolisme dilakukan dengan jalan difusi-osmosis secara langsung oleh sel-sel epidermal maupun gastrodermalnya. (Yusuf Kastawi,2005, Zoologi Avertebrata, h.78)

21 | Zoologi Invertebrata

BAB III PENUTUP A.Simpulan

Ciri-ciri umum Coelenterata tubuh radial simetris (silindris, globular atau spherikal),dinding tubuh diploblastik (dua lapisan jaringan ektoderm / epidermis dan endoderm / gastrodermis) yang memiliki sel jelatang atau penyengat, tidak memiliki anus, hanya memiliki mulut yang dilengkapi tentakel- tentakel di sekelilingnya, sistem pencernaan tidak lengkap hanya berupa rongga gastrovaskular. Ciri-ciri khusus Coelenterata, hidup di daerah perairan air laut (Obelia) dan air tawar (Hydra), memiliki system saraf tersebar atau diffus., dalam kehidupannya mengalami dua bentuk tubuh (dimorfisme), yaitu polip dan medusa, reproduksi dengan cara aseksual dan seksual, belum memiliki alat pernafasan,sirkulasi maupun alat ekskresi yang khusus, tubuh disusun oleh dua lapisan sel: ektodermis dan endosermis (diploblastik). Di antara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan mesenchyme, lapisan ekto dan endodermis disusun oleh beberapa jenis sel. Jenis sel yang sama adalah (epitheliomuscular, interstitial, sensoris), memiliki sel interstitial sebagai sel embrionik atau sel reproduk yang berfungsi untuk membentuk tunas, mengganti bagian-bagian yang rusak, regenerasi, membentuk nematocyst, dan membentuk gonad (testis & ovarium). Struktur tubuh Hydrozoa termasuk struktur tubuh diploblastic, tidak mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah, alat sekresi dan alat respirasi, bentuk tubuhnya, Polip seperti tabung (panjang 5-10 mm, garis tengah kurang dari 2 mm), permukaan mulut disebut ujung oral, dan permukaan tempat melekatkan diri disebut ujung aboral, menetap pada suatu objek dan umumnya tidak dapat berpindah tempat dan umumnya berkembang biak dengan vegetatif.

22 | Zoologi Invertebrata

Sistem gerak Hydrozoa pada bentuk polip dengan menggunakan telapak tubuhnya (ujung aboral) dan menempel pada dasar. Sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas di dalam air. Sistem respirasi Hydrozoa belum memiliki organ khusus untuk respirasi, Respirasi dilakukan secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya.Sistem pencernaan Sistem pencernaan terjadi secara ekstrasel dalam gastrovaskuler dan dilanjutkan secara intrasel pada sel berflagel. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi antar sel. System reproduksi Hydrozoa yaitu aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).Habitat dan ekologi Hydrozoa di perairan air laut dan air tawar. Contoh Hydrozoa di air laut adalah Obelia sp dan di air tawar adalah Hydra sp. Hydrozoa berbentuk polip menempel pada tempat hidupnya, sedangkan Hydrozoa berbentuk medusa berenang bebas di air.

B.Saran Penulisan makalah ini masih penuh dengan kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah dan kesempurnaan materi dalam makalah ini kelak.

23 | Zoologi Invertebrata

DAFTAR PUSTAKA Kastawi, Yusuf, 2005. Zoologi Avertebrata, Malang : UM Press Kimball, John W, 2006. Biologi Edisi Kelima Jilid 3, Jakarta : Erlangga Pratiwi dkk, 2006. Biologi Untuk SMA Kelas X, Jakarta: Erlangga Romimohtarto, Kasijan dan Sri Juwana,2007.BIOLOGI LAUT Ilmu Pengetahuan tentang Biota laut. Jakarta : Djambatan Rusyana, Adun, 2011. Zoologi Invetebrata, Bandung : Alfabeta,

Open source : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031 KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI_dkk/Kelas_X/PORIFER A_VS_COELENTERATA.pdf (diakses pada 06/03/2015 jam 12.51 WIB) https://www.academia.edu/9598143/MAKALAH_AVERTEBRATA_AIR_FILU M_COELENTERETA_LAPORAN_BIOLOGI_AKUATIK_OLEH_HELPO_PR AYOR_1414111030_JURUSAN_BUDIDAYA_PERAIRAN_FAKULTAS_PER TANIAN (diakses pada 06/03/2015 jam 13.12 WIB)

24 | Zoologi Invertebrata

More Documents from "Yoga Hastiko Ardi"

Hydrozoa.docx
July 2020 4
Insecta.docx
July 2020 1
Sintesis Beta Kasein A2
October 2019 58