Hukum.docx

  • Uploaded by: yustica arisna
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hukum.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 471
  • Pages: 2
1. Hukum Pengertian hukum dalam ilmu kealaman berbeda dengan hukum dalam ilmu sosial. Hukum dalam ilmu kealaman merupakan suatu pernyataan yang mengungkapkan adanya hubungan antara gejala alam yang konsisten. Karena konsistensinya itulah hukum dapat digunakan. Formulasi hukum dalam ilmu kealaman ada bermacam-macam dari yang sangat sederhana hingga yang sangat komplek. Contoh hukum jatuh bebas dari Galileo Galilei (1564-1642). Munculnya hukum jatuh bebas ini sempat membuat “geger”, karena ratusan tahun orang sudah terbiasa dengan ajaran Aristoteles. Menurut Aristoteles : “waktu yang dibutuhkan oleh benda yang jatuh bebas itu merupakan fungsi berat benda tersebut”. Hal ini berarti bahwa benda yang lebih berat akan lebih cepat sampai di tanah daripada benda yang ringan, apabila dijatuhkan dari ketinggian yang sama. Apabila buah nangka dan buah apel dijatuhkan dari ketinggian yang sama, maka buah nangka akan lebih cepat sampai di tanah. Pendapat tersebut dibantah oleh Galileo. Menurut Galileo : “waktu yang dibutuhkan oleh benda jatuh bebas itu tidak tergantung dari berat benda tersebut” (benda yang lebih berat akan jatuh bersamaan waktunya sampai di tanah dengan benda yang ringan dari ketinggian yang sama). Hukum tersebut diformulasikan : s = ½ g𝑡 2 , dimana g adalah gravitasi bumi, suatu bilangan konstan yang besarnya tergantung dari tempat percobaan dilakukan, sedangkan t adalah waktu yang dibutuhkan benda itu jatuh bebas sepanjang jarak s, yaitu dari tempat benda diam sebelum jatuh secara vertikal. Hukum berlaku secara terbatas, sehingga hukum sering dikatakan “mendekati kebenaran”. Dengan demikian, hukum tersebut menjadi benar hanya pada kondisi yang khusus, yaitu dalam ruangan yang hampa udara. Contoh lain : Hukkum Boyle. Hukum ini yang menyatakan hubungan antara tekanan gas dengan volumenya yang dinyatakan p.V = C, dimana p adalah tekanan gas, V adalah volume gas, dan c adalah suatu bilangan konstan. Seperti halnya di atas, ternyata hukum boyle berlaku hanya pada kondisi yang sangat terbatas. Pada kondisi tekanan yang rendah, molekul-molekul gas cenderung terurai, sedangkan pada kondisi tekanan yang tinggi, molekul-molekul gas tersebut cenderung berikatan satu sama lain, bahkan pada tekanan sangat tinggi gas tersebut akan mencair, sehingga hasil akhir tidak cocok dengan hitungan matematika pada hukum tersebut. Jadi, Hukum Boyle tersebut hanya berlaku pada gas dengan tekanan dan suhu yang tertentu. Jadi mengenai hukum ilmu kealaman ini, selain berlakunya sangat terbatas, juga ada bentuk hubungan sebab-akibat dan bentuk hubungan yang bukan sebab akibat, sehingga

kesemua bentuk hubungan tersebut disebut hubungan “colligative”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hukum dalam ilmu kealaman adalah : 1. Suatu pernyataan 2. Menyatakan adanya hubungan antarfakta dari suatu gejala alam 3. Telah teruji kebenarannya oleh ahli di bidang itu 4. Bersifat universal 5. Dapat digunakan untuk meramalkan 6. Berlaku pada kondisi terbatas 7. Hanya berlaku bila kondisi tersebut dipenuhi Adapun fungsi hukum dalam ilmu kealaman adalah untuk mengungkapkan suatu kenyataan tentang hubungan antarfakta dari gejala alam dan untuk meramalkan gejala alam.

Sumber : Filsafat Ilmu Kealaman dan Etika Lingkungan. Page 34-35

More Documents from "yustica arisna"

Hukum.docx
July 2020 4
Dikotil Mono.docx
July 2020 8