Hubungan Pertumbuhan Penduduk Dg Limgkungan.docx

  • Uploaded by: dita agustina
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hubungan Pertumbuhan Penduduk Dg Limgkungan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,216
  • Pages: 5
NAMA NIM

: DITA AGUSTINA : PO.71.33.0.17.4587

HUBUNGAN ANTARA PERTUMBUHAN PENDUDUK DENGAN LINGKUNGAN

Fertilitas merupakan salah satu istilah yang digunakan di dalam bidang demografi untuk menggambarkan jumlah anak-anak yang benar-benar dilahirkan hidup. Fertilitas adalah kemampuan menghasilkan keturunan yang dikaitkan dengan kesuburan wanita (fekunditas). Fertilitas juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kepadatan penduduk di suatu wilayah. Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan jumlah penduduk terpadat ke empat di dunia. Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula.. Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor, baik faktor alami dari lingkungan itu sendiri ataupun akibat dari tingkah laku manusia. Kerusakan yang diperbuat oleh manusia, salah satunya adalah dampak laju pertumbuhan penduduk yang tidak diiringi dengan tingkat kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Berikut adalah salah satu contoh pengaruh kepadatan penduduk dengan pencemaran lingkungan: MUNGKID – Persoalan mengenai sampah tidak semakin selesai. Justru, masalah yang muncul semakin kompleks. Dari sini, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Magelang ingin mengajak masyarakat peduli sampah. Ini terungkap dalam Sarasehan Hari Peduli Sampah 2015 yang digelar di Joglo Jeep Gunung Pring, Muntilan, Sabtu (21/2). BLH Kabupaten Magelang mencatat, rata-rata jumlah sampah yang dihasilkan per orang 0,3 kilogram (kg) per hari. Apabila, jumlah penduduk Kabupaten Magelang sebesar 1,2 juta jiwa. Karenanya, sampah yang dihasilkan sebesar 360 ribu kg per hari. Ini merupakan jumlah yang besar dan sering tidak dibayangkan. http://www.radarjogja.co.id/blog/2015/02/23/kabupaten-hasilkan-360-ribu-kgsampah/

Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari alam. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, manusia melakukan eksploitasi terhadap alam. Eksploitasi terhadap alam dapat menimbulkan berbagai masalah, terutama pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Berbagai jenis bahan tambang seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara merupakan sumber daya alam yang suatu saat akan habis dan tidak dapat diperbarui lagi. Meningkatnya populasi penduduk berarti meningkat pula kebutuhan hidup. Ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dan peningkatan produksi pangan akan memengaruhi kualitas hidup manusia. Usaha meningkatkan kualitas hidup manusia makin berat apabila jumlah penduduknya besar. Pertambahan penduduk yang tinggi dapat menghambat upaya untuk meningkatkan kemakmuran suatu negara. Apabila suatu negara memiliki pendapatan kecil dan jumlah penduduk banyak, pendapatan per kapita akan rendah. Hal itu menunjukkan bahwa taraf kehidupan ekonomi masyarakat rendah. Berikut ini, berbagai dampak dari kepadatan penduduk : 1. Ketersediaan Air Bersih Air merupakan sumber kehidupan. Sebagian besar tubuh makhluk hidup terdiri atas air. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar manfaatnya bagi manusia. Tumbuh-tumbuhan dan hewan temak juga memerlukan air, begitu pula pemrosesan barang-barang produksi maupun industri. Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan air. Makin padatnya penduduk menyebabkan daerah peresapan air hujan makin berkurang. Sementara itu, masih banyak kegiatan industri yang belum memiliki sistem pengolahan limbah yang baik sehingga air limbah turut memperburuk kebersihan air di lingkungan.. 2. Ketersediaan Pangan Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan. Thomas Robert Maltus seorang sosiolog Inggris, yang dikenal dengan teori Maltusian menyimpulkan bahwa pertambahan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan pertambahan produksi pangan mengikuti deret hitung. Jadi semakin meningkat

pertumbuhan penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan pangan. Oleh karena itu peningkatan produksi pangan perlu digalakkan. Penduduk yang kekurangan makanan akan menyebabkan gangguan pada fungsi kerja tubuh dan dapat terjangkit penyakit seperti busung lapar, anemia, dan beri-beri. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan pemukiman dan saranasarana umum terus bertambah sehingga banyak lahan pertanian yang dialih fungsikan, misalnya untuk tempat tinggal, pembangunan pabrik dan rumah sakit. Akibatnya, produksi pertanian akan menurun sehingga bahan pangan harus di impor. Apabila harga bahan pangan impor tidak terjangkau oleh masyarakat dapat terjadi bencana kelaparan. 3. Ketersediaan Lahan Kepadatan penduduk karena laju fertilitas yang tidak terkendali mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk. Pesatnya pertambahan penduduk mengakibatkan makin besar kepadatan penduduk. Jumlah penduduk yang bertambah dengan luas lahan tetap menyebabkan peningkatan kepadatan penduduk. Akibatnya, makin besar perbandingan antara jumlah penduduk dan luas lahan. Pada akhirnya, lahan untuk perumahan makin sulit didapat. Itulah sebabnya di kota-kota besar yang sangat padat penduduknya, kita lihat banyak yang mendirikan bangunan tidak resmi, bahkan ada pula yang membuat tempat tinggal sementara dari plastik atau dari karton di pinggir sungai atau di bawah kolong jembatan.

4. Pencemaran Lingkungan Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan laju fertilitas yang tinggi. Hal itu menyebabkan kebutuhan akan barang,jasa, dan tempat tinggal meningkat tajam dan menuntut tambahan sarana dan prasarana untuk melayani keperluan masyarakat. Akan tetapi, alam memiliki daya dukung lingkungan yang terbatas. Kebutuhan yang terusmenerus meningkat tersebut pada gilirannya akan menyebabkan penggunaan sumber daya alam sulit dikontrol. Pengurasan sumber daya alam yang tidak terkendali tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan. Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin. Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia terhadap Pendidikan Pendidikan merupakan usaha mencerdaskan manusia sehingga mampu meningkatkan produktivitasnya untuk menghasilkan barang dan jasa. Kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan akan terus meningkat apabila jumlah penduduk usia muda terus bertambah. Kemampuan menyediakan sarana dan prasarana untuk pelayanan masyarakat termasuk pendidikan makin kecil. Apabila suatu negara tidak mampu mencukupi dan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, banyak anak yang tidak tertampung di sekolah-sekolah. Pada gilirannya. ringkar pendidikan sebagian masyarakat tetap rendah. Rendahnya tingkat pendidikan memengaruhi produktivitas dalam rnenghasilkan barang dan jasa. Jadi, sudah seharusnya kita menjaga alam. Karena kita hidup, tinggal, melakukan aktivitas juga bersentuhan dengan alam. Angka fertilitas dalam hal ini pesatnya pertumbuhan penduduk juga harus diiringi dengan langkah-langkah untuk tetap melestarikan alam. Hal ini bertujuan agar alam yanga da di sekitar kita tidak rusak dan dapat dinikmati oleh generasi kita selanjutnya.

Jika angka pertumbuhan penduduk tetap tinggi, tanpa ada rasa tanggung jawab untuk manjaga alam sekitar, maka dapat dipastikan semakin tahun dan berganti tahun alam akan habis karena ulah manusia. Hutan, akan gersang karena pohonnya ditebang, lahannya digunakan untuk ladang atau area bercocok tanam. Sungai, airnya akan tidak akan lancar karena timbunan sampah dari manusia, dan daerah hulu resapan air habis karena manusia. Karena itulah, kelestarian alam harus tetap kita jaga. Kita manusia jangan hanya dapat merusak tanpa dapat memperbaiki. Kita dapat memanfaatkan alam untuk kelangsungan hidup kita, tapi kita juga tidak boleh lupa untuk tetap menjaga kelestariannya.

Related Documents


More Documents from "claradewinf"