HUBUNGAN DAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Retno Lestari
Proses Komunikasi Hubungan Interpersonal
Message (Pesan)
Sender
Receiver
(Pengirim Pesan)
(Penerima Pesan)
Pesan yang disampaikan dipengaruhi oleh berbagai faktor:
Feedback (Respon)
Pesan termasuk komunikasi verbal dan non verbal (channel)
Pesan yang diterima dipengaruhi oleh berbagai faktor:
-Pengetahuan, pendidikan -Pengalaman masa lalu
-Pengetahuan, pendidikan -Pengalaman masa lalu
-Perasaan, hubungan saling percaya
-Perasaan, hubungan saling percaya
-Status sosioekonomi
-Status sosioekonomi
-Situasi saat ini (penyakit, cemas, faktor personal)
-Situasi saat ini (penyakit, cemas, faktor personal)
-Cara penyampaian
-Cara penyampaian
Introduction Proses keperawatan suatu metode ilmiah
untuk menyelesaikan masalah klien. ↓ Penggunaan diri secara terapeutik sangat mempengaruhi kualitas hubungan perawat klien.
Sebelum perawat mampu mengerti dan
memahami diri orang lain (klien), maka perawat harus mengerti mengenai dirinya sendiri : nilai-nilai, keyakinan, pemikiran, perasaan, motivasi, persangkaan, kekuatan & keterbatasan serta bagaimana pikiran & perilaku tsb berakibat terhadap orang lain ↓ KESADARAN DIRI
Wujud dari penggunaan diri secara terapeutik
dimulai dengan adanya komunikasi yang juga terapeutik. Teknik komunikasi terapeutik harus dijalankan selama proses interaksi berlangsung antara perawat – klien ↓ Didasari oleh konsep dalam keperawatan jiwa bahwa kita (perawat) adalah suatu alat sehingga perlu dipertahankan kondisinya supaya tetap terapeutik saat dipergunakan
What is Communication? Interpersonal communication is a transaction
between the sender and the receiver. Both persons participate simultaneously. In the transactional model, both participants perceive each other, listen to each other, and simultaneously engage in the process of creating meaning in a relationship.
Komunikasi interpersonal adalah transaksi
antara pengirim dan penerima. Kedua orang berpartisipasi secara bersamaan. Dalam model transaksional, kedua peserta memahami satu sama lain, saling mendengarkan, dan sekaligus terlibat dalam proses penciptaan makna dalam suatu hubungan.
Pengertian hubungan terapeutik Menurut As Homby (1974) terapeutik merupakan kata
sifat yang dihubungkaan dengan seni dari penyembuhan Terapeutik adalah segala sesuatu yang memfasilitasi proses penyembuhan Mampu terapeutik berarti seseorang mampu melakukan atau mengkomunikasikan perkataan, perbuatan, atau ekspresi yang memfasilitasi proses penyembuhan
Tujuan Hubungan Terapeutik Stuart & Sundeen, 2009) Kesadaran diri, penerimaan diri dan meningkatnya kehormatan diri Identitas pribadi yang jelas dan meningkatnya integritas pribadi Kemampuan untuk membentuk suatu keintiman, saling ketergantungan, hubungan
interpersonal, dengan kapasitas memberi dan menerima cinta Mendorong fungsi dan meningkatkan kemampuan terhadap kebutuhan yang memuaskan dan mencapai tujuan pribadi yang realistik
Pentingnya menjadi terapeutik
Memfasilitasi proses penyembuhan Demi keuntungan klien
Perbedaan antara social superficiality dan therapeutic intimacy Komponen Hubungan
Social superficiality
Therapeutik intimacy
Saling membuka diri
Bervariasi
K: membuka diri P: membuka diri untuk mendorong tujuan penanganan
Tidak diketahui oleh peserta
Diketahui oleh perawat dan klien
Sosial, bisnis, umum, impersonal
Pribadi dan relevan untuk perawat dan klien
Fokus percakapan
Ketepatan dari topik
Perbedaan antara social superficiality dan therapeutic intimacy Komponen Hubungan
Social superficiality
Therapeutik intimacy
Hubungan pengalaman dan topik
Ketidakterlibatan dan penggunaan dari pengetahuan yang tidak langsung
Keterlibatan dan penggunaan dari pengetahuan langsung
Masa lalu dan masa depan
Saat ini
Orientasi waktu
Penggunaan perasaan
Saling berbagi perasaan yang tidak enak
Klien membagi perasaan dan diberi semangat oleh perawat
Perbedaan antara social superficiality dan therapeutic intimacy Komponen Hubungan
Social superficiality
Therapeutik intimacy
Penghargaan terhadap kebaikan individu
Tidak diakui
Diakui penuh
Perpisahan/ terminasi
Terbuka/ tertutup
spesifik
Personal qualities of the nurse 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Self awareness Clarification of values Exploration of feelings Role modeling Altruism Ethics and responsibility
7.
kesadaran diri Klarifikasi nilai-nilai Eksplorasi perasaan pemodelan peran altruisme Etika dan tanggung jawab
A. KESADARAN DIRI 1. Pengertian :
Kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri baik perilaku, perasaan maupun pikirannya sendiri Kesad diri adl kemampuan untuk berpikir tentang proses berpikir itu sendiri (Covey,1997).
2. Mempelajari Diri Sendiri a. Konsep Kesadaran Diri
Untuk dpt mengetahui sampai dimana kesadaran diri sendiri seseorang hrs dapat menjawab pertanyaan : - Siapakah saya ? - Perawat seperti apakah saya ? - Dokter seperti apakah saya ? - Orang tua seperti apakah saya ?
Gambaran kesadaran diri ditunjukan oleh jendela Johari (Stuart & sundeen, 1995)
1 2 Diketahui diri dan orang Hanya diketahui oleh lain orang lain Kuadaran terbuka
3 Hanya diketahui diri sendiri Kuadran tersembunyi
Kuadran buta
4 Tidak diketahui diri dan orang lain Kuadran yang tidak diketahui
b. Mengenali diri sendiri Cara untuk meningkatkan kesadaran diri adalah : - mendengarkan diri sendiri - mendengarkan dan belajar dari orang lain--mengecilkan kuadran 2 - membuka diri ---mengecilkan kuadran 3
B. KLARIFIKASI NILAI 1. Pengertian Nilai Nilai adalah konsep dimana seseorang memiliki standar mengenai hal-hal yang pantas dilakukan (Stuart & Sundeen,1995). Konsep dibentuk sebagai hasil dari pengalaman dengan keluarga, teman, budaya, pendidikan, kerja dan lain-lain. Nilai mrpkn sebuah teori, penjelasan mengenai dimana segala sesuatu seperti yang seharusnya.
2. Mengapa Klarifikasi Nilai Perlu ? Klarifikasi nilai perlu dilakukan karena nilai itu bermacam-macam dan dari sinilah seorang yang proaktif mendasarkan pemilihan responnya. Nilai/standar perilaku bila ditetapkan sebagai prinsip nilai tsb akan menjadi pusat kehidupan. Pusat kehidupan akan mempengaruhi rasa aman, pedoman, kebijaksanaan, dan daya seseorang (Covey, 1997)
3. Proses Klarifikasi Nilai Klarifikasi nilai adalah metode dimana seseorang menemukan nilai-nilainya sendiri dengan mengkaji, mengeksplorasi dan menentukan nilai-nilai tersebut digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan. Pemahaman tentang nilai diri diklarifikasi oleh nilai individu dengan cara mengkaji, eksplorasi, imajinasi, serta merujuk pada tujuan akhir. (Covey, 1997)
C. EKSPLORASI PERASAAN Eksplorasi perasaan dilakukan terhadap hubungan seseorang dengan lingkungan luar/interaksinya dengan orang lain. Seseorang yang tidak mampu mengeksplorasi perasaannya sendiri dan tidak terbuka dengan perasaannya sendiri akan merusak interaksinya dengan orang lain.
D. ROLE MODEL
Kepribadian yang baik bukan hanya memungkinkan perawat untuk dapat melaksanakan praktek dengan lebih efisien, tapi juga memungkinkan perawat untuk memberikan pelayanan sebagai model yang sehat bagi klien dan keluarga.
Perawat dapat menjadi model apabila perawat tersebut
- dapat memenuhi dan memuaskan
kehidupan pribadi serta tidak didominasi konflik, distress atau pengingkaran dan memperlihatkan perkembangan serta adaptasi yang sehat. - Perawat yang mempunyai masalah pribadi misal ketergantungan obat, hub interpersonal yang terganggu danlain-lainnya akan mempengaruhi kualitas hubungannya dengan klien (Stuart & Sundeen, 1995)
E. ALTRUISME Altruisme mrp kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain. Bukan berarti bahwa orang yang altruistik tidak mengharapkan kompensasi atau penghargaan yang cukup sesuai atau melakukan pengingkaran praktek atau bahkan mengorbankan diri.
F. ETIK DAN TANGGUNG JAWAB 1. Pengertian etik dan tanggung jawab Ethics is systematic inquiry into the principles of rigt and wrong conduct, of virtue and vice and of good and evil as they relate to conduct (Taylor et al, 1997) Dalam keperawatan etik dijabarkan dalam kode perawatan profesional yang mempunyai fungsi ( Taylor et al, 1997): -
mengindikasikan peneriamaan asuhan keperawatan sesuai dengan tanggung kepercayaan yang telah masyarakat
jwb dan diinvestasikan oleh
-
menyediakan panduan untuk mengarahkan dan menghubungkan pelaksanaan tanggung jawab asuhan keperawatan, dimana tangguang jawab asuhan keperawatan tsb konsisten dengan tugas-tugas etik dari profesi dan berkualitas tinggi - menyediakan alat untuk melaksanakan aturan dari profesi ( ANA cit taylor et al, 1997)
2. Melaksanakan Etik dan Tanggung jawab Untuk dapat melaksakan tanggung jawabnya dalam merawat klien dengan sebaik-baiknya, perawat perlu memahami kode etik keperawatn dan menggunakan kode etik tsb untuk melaksanakan tugas-tugasnya.