Jurnal Public Health
Hubungan Antara Diabetes, Kondisi Komorbid, Dan Kesehatan Mental Saat Ini Pada Wanita Tua Tujuan: menghubungkan diabetes dengan kesehatan mental, tetapi tidak untuk kesehatan mental secara umum, terlebih khusus pada kelompok demografis tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa apakah kesehatan mental umum saat ini dapat dibedakan dengan status diabetes pada wanita tua di populasi umum.
Metode: analisis cross sectional ini menggunakan 2016 data dari Behavioral Risk Factor Surveillance System (BRFSS) untuk wanita umur 65-75 dari Alabama (N=867), Kentucky (N=1356), Mississippi (N=668), dan Texas (N=1714). Analisis regresi logistik berganda oleh negara bagian
digunakan untuk mengakses
hubungan antara status diab etes dan kesehatan mental sementara mengendalikan faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan demografi.
Hasil : Diseluruh negara bagian, sekitar seperempat partisipan dilaporkan isu kesehatan mental (22-31%) dan diagnosis diabetes (23-26%). Selain itu, setengah dilaporkan memiliki 2 atau lebih kondisi kesehatan (41-51%) lainnya diabetes. Hasil analisis menunjukkan bahwa kesehatan mental terkait dengan status diabetes dan akses layanan kesehatan di dua dari empat negara bagian dan sejumlah kondisi kesehtan di keempat negara bagian.
Kesimpulan : Secara keseluruhan, kesehatan mental saat ini sedikit terkait dengan diabetes dan akses layanan kesehatan,tapi secara konsisten terkait dengan kondisi kesehatan
pada wnaita tua. Penyedia pelayanan primer harus menyaring isu
kesehatan mental dan beberapa kondisi kesehatan, termasuk diabetes, pada wanita tua, menilai manajemen kondisi apapun, dan merujuk ke psikiatri atau spesialis lain yang sesuai.
Kata Kunci: Kesehatan mental, Diabetes, Wanita Tuan, Kondisi kesehatan.
1
Jurnal Public Health
Pendahuluan
Penyakit mental adalah disabilitas terbesar di US dan menjelaskan variasi luas emosi dan kelainan tingkah laku termasuk kecemasan dan depresi.1 Data terkini menunjukkan bahwa tingkat prevalensi samapi 11% untuk depresi dan sampai 15% untuk kecemasan, yang mengindikasikan bahwa kondisi ini tidak boleh dihiraukan.1-5 Penelitian ini mengindikasi bahwa penyakit mental lebih tinggi wanita daripada pria, dan untuk edukasi rendah, sosioekonomi rendah, status minoritas, dan kondisi kronik, termasuk diagnosis diabetes. Diabetes mellitus juga berkontribusi tinggi terhadap disabilitas dunia.3 Ini dikarakteristik sebagai kondisi metabolic dimana terdapat kekurangan jumalah insulin di dalam tubuh atau tubuh resisten terhadap insulin.3,5,7 Pada 2014, 422 juta manusia dilaporkan memiliki diabetes mellitus dan prevalensi terus meningkat dalam 3 dekade. Prevalensi terus meningkat di US sampai 9% populasi dilaporkan terdiagnosis diabetes mellitus.9 Peningkatan ini mungkin dikaitkan dengan beberapa factor termasuk aktivitas fisik rendah, diet buruk, peningkatan berat badan, genetic, sosioekonomi rendah, dan status minoritas.5.7.10 Diabetes cenderung menjadi kormobid dngan banyak kondisi kesehatan termasuk sindrom metabolic, kehilangan penglihatan, gagal ginjal, penyakit kardiovaskular, neuropati, penurunan kognitif (termasuk dementia dan Alzheimer). Dan peningkatan BMI yang semuanya mengarah ke peningkatan beban tubuh pasien.
Penelitian menunjukkan peningkatan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan pada diabetes dibandingkan dengan populasi umum.8,10-13 Stres dari mengelola diabetes, komplikasi diabetes, dan kormobid dapat meningkatkan gejala depresi untuk individu usia 55 dan lebih tua dengan diabetes, dan perempuan dilaporkan secara signifikan lebih tinggi tekanan, depresi dan kecemasan dibandingkan laki-laki [12,14]. Banyak studi menghubungkan kesehatan fisik dan kesehatan mental tertentu dengan diabetes, tapi terdapat kekurangan data dan klinis fokus pada kesehatan mental umum saat ini yang terkait dengan status pasien
2
Jurnal Public Health
diabetes.3,4 Selain itu, masih terbatasnya penelitian untuk hubungan antara diabetes dan kesehatan mental dalam sampel dewasa tua.7 Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa apakah kesehatan mental secara keseluruhan berbeda dengan status diabetes di wanita dewasa yang lebih tua di populasi umum.
Metode Design Analisa cross-sectional ini menggunakan 2016 data dari Behavioral Risk Factor Surveillance System (BRFSS) yang dilakukan oleh Center for Disease Control and Prevention (CDC).15 BRFSS mengumpulkan data tahunan dari warga AS mengenai kondisi kesehatan kronis, risiko kesehatan yang berhubungan dengan perilaku dan penggunaan layanan pencegahan telepon survei menggunakan teknik panggilan (RDD) angka acak di seluruh 50 negara. Moneter kompensasi tidak disediakan untuk peserta survei BRFSS. CDC mengkompilasi semua BRFSS data dan memungkinkan peneliti akses ke de-diidentifikasi data untuk melakukan analisis data sekunder. Studi ini diberikan status bebas oleh University of North Texas Health Science Center.
Sampel Sampel termasuk perempuan dewasa tua usia 65-75tahun di Alabama (N = 867), Kentucky (N = 1356), Mississippi (N = 668), dan Texas (N = 1714). Kelompok usia ini dipilih karena ada penelitian terbatas yang terkait dengan dewasa dalam kaitannya dengan diabetes dan kesehatan mental.7 Lebih lanjut, perempuan dipilih karena prevalensi penyakit mental lebih tinggi pada wanita daripada pria.1,6,8 Terakhir, negara-negara ini dipilih karena mereka proporsi yang lebih tinggi dari orang-orang yang melaporkan mengalami diabetes dan masalah kesehatan mental dibandingkan dengan negara-negara lain berdasarkan data survei prevalensi BRFSS 2016 maps. 16
3
Jurnal Public Health
Data Hasil, kesehatan mental, awalnya diukur oleh BRFSS sebagai jumlah hari kesehatan mental "tidak baik" dalam 30 hari terakhir "termasuk stres, depresi dan masalah emosi". Variabel di empat negara sangat bias sebagai modus di setiap negara adalah 0 hari kesehatan mental "tidak baik". Kami membalik variabel ini untuk mencerminkan "kesehatan mental saat ini yang baik" dan dichotomized sebagai "ya" untuk melaporkan tidak ada hari-hari masalah kesehatan mental selama 30 hari atau "tidak" untuk melaporkan ada satu atau lebih hari masalahmasalah kesehatan mental selama 30 hari. Faktor yang menarik adalah penyakit diabetes, yang diukur sebagai ya/tidak untuk "pernah telah didiagnosis dengan diabetes." Variabel kontrol termasuk status berat, kondisi kesehatan, kesehatan akses, ras/etnis, tingkat pendapatan, status pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Status berat badan dikatakan ya/tidak jika "kelebihan berat badan atau obesitas." Jumlah kondisi kesehatan dikatakan "ya" bila diagnosa untuk salah satu berikut: serangan jantung, CHD, stroke, kulit kanker, kanker lainnya, PPOK, artritis, depresi, penyakit ginjal, asma. Nomor ini kemudian dikategorikan sebagai "kondisi kesehatan 0," " Kondisi kesehatan 1", atau " kondisi kesehatan 2 atau lebih " selain diabetes. Akses kesehatan diukur sebagai ya/tidak bila "biaya menghalangi konsultasi dokter dalam 12 bulan terakhir." Karena sebagian besar peserta orang putih, etnis / ras diukur sebagai "putih non-Hispanik" atau "lain." Tingkat pendapatan diukur sebagai ya/tidak untuk pendapatan tahunan "$50.000 atau lebih." Status pekerjaan diukur sebagai ya/tidak untuk menjadi "dipekerjakan." Tingkat pendidikan diukur sebagai ya/tidak "lulus perguruan tinggi/sekolah teknik.
Analisis Distribusi frekuensi menggunakan distribusi variabel untuk menilai karakteristik sampel dan mengidentifikasi masalah apapun. Analisis regresi logistik digunakan untuk menilai hubungan antara status diabetes dan kesehatan mental pada wanita dewasa tua sementara mengontrol faktor-faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan demografis. Kami memilih untuk menganalisis data dari banyak negara secara terpisah untuk menentukan pola antara hubungan variabel di seluruh
4
Jurnal Public Health
sampel serupa. Hasil yang mirip ditemukan di tiga atau empat dari empat negara sehingga dianggap memiliki keterkaitan. Setiap pengamatan dengan data yang hilang untuk setiap variabel disingkirkan dari model multivarian. Semua analisis statistik dilakukan menggunakan STATA 15.1 (hak cipta 1985-2017 StataCorp LLC).
Hasil Dekriptif
Tabel 1 daftar peserta karakteristik untuk wanita dewasa tua usia 65-75 tahun di Alabama, Kentucky, Mississippi, dan Texas. Sekitar seperempat peserta melaporkan masalah kesehatan mental selama 30 hari (22-31%) dan diagnosis diabetes (23-26%). Selain itu, sebagian besar peserta melaporkan terjadi kelebihan berat badan atau obesitas (68-71%), setengah melaporkan mengalami 2 atau lebih kondisi kesehatan (41-51%) selain diabetes, dan beberapa melaporkan bahwa biaya adalah penghalang untuk pergi ke penyedia pelayanan kesehatan (5-7%). Untuk faktor demografi, sebagian melaporkan ras kulit putih (67-88%), sedikit orang yang dipekerjakan (12-16%), dan sebagian melaporkan mengalami pendapatan kurang
5
Jurnal Public Health
dari $50.000 (63-74%) dan tidak lulus perguruan tinggi atau sekolah teknik (6576%). Seperti yang ditunjukkan dalam tabel 2, hasil analisis regresi logistic berganda untuk wanita dewasa tua di Alabama, Kentucky, Mississippi, dan Texas mengindikasikan bahwa setelah mengontrol semua variabel-variabel lainnya dalam model, kesehatan mental berkaitan dengan status diabetes hanya di 2 dari 4 negara. Di Negara tersebut,
peserta yang dilaporkan memiliki halangan biaya untuk
berkonsultasi ke penyedia kesehatan sekitar 2 hingga 2,5 kali cenderung dilaporkan memiliki kesehatan mental yang baik saat ini. Kesehatan mental juga berkaitan dengan akses kesehatan dalam 2 dari 4 negara. Namun, kesehatan mental berkaitan dengan jumlah kondisi kesehatan selain diabetes di semua negara. Dibandingkan dengan kondisi kesehatan nol, peserta empat dari empat negara melaporkan dua atau lebih kondisi kesehatan selain diabetes
sekitar 2-4 kali lebih kecil
kemungkinannya untuk memiliki kesehatan mental yang baik.
Diskusi
6
Jurnal Public Health
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara status diabetes dan kesehatan mental saat ini pada wanita dewasa tua di populasi umum. Sekitar seperempat dari wanita usia 65-75 tahun dilaporkan memiliki masalah kesehatan mental dan sekitar satu-keempat dilaporkan telah didiagnosa diabetes. Hasil analisis menunjukkan bahwa kesehatan mental saat ini berkaitan dengan diabetes status (temuan dalam hanya 2 dari 4 negara) pada wanita dewasa tua. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa diabetes status berkaitan dengan kesehatan mental [8,10-13]; Namun, studi sebelumnya diukur berdasarkan gejala depresi dan kecemasan, bukan kesehatan mental secara keseluruhan. Penelitian sebelumnya juga dikendalikan oleh HbA1c, durasi diabetes dan regimen pengobatan [2,3,6-9], sedangkan studi kita tidak. Selain itu, kami memilih wanita dewasa yang lebih tua untuk menilai status umum mental kesehatan saat ini dan diabetes dan kami adalah yang pertama melakukannya.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa kesehatan mental saat ini dan jumlah kondisi kesehatan yang secara konsisten terkait.Dibandingkan kondisi kesehatan nol, peserta di semua empat negara yang melaporkan dua atau lebih kondisi kesehatan selain diabetes memiliki sekitar 2 - 4 kali lebih kecil kemungkinan untuk dilaporkan memiliki kesehatan mental yang baik saat ini. Demikian pula, penelitian sebelumnya ditemukan komorbiditas lebih tinggi dikaitkan dengan durasi dan gejala depresi yang lebih lama.
Studi ini juga menemukan bahwa kesehatan mental saat ini berkaitan dengan akses kesehatan (hanya 2 dari 4 negara). Dengan demikian, isu-isu kesehatan mental pada populasi target mungkin merupakan hasil dari tingkat keparahan saat ini dan manajemen salah satu atau lebih isu-isu kesehatan, khususnya bila harga menjadi halangan untuk pelayanan kesehatan. Studi selanjutnya dapat fokus pada aspek beban penyakit seperti gejala, keparahan, aktifitas terbatas, atau perubahan gaya hidup yang terkait dengan kesehatan mental saat ini dan kondisi kesehatan kronis orang dewasa.
7
Jurnal Public Health
Keterbatasan Data dari BRFSS memperbolehkan penilaian dari pola antara hubungan variabel dalam sampel yang besar dan mirip menggunakan data baru. Namun, kami tidak memiliki informasi keparahan dan manajemen kondisi kesehatan, termasuk diabetes, yang dapat membantu dalam memahami konteks masalah-masalah kesehatan mental para peserta. Juga kami tidak memiliki data obat yang pasien konsumsi. Informasi ini dapat bermanfaat untuk menentukan apakah obat mereka berkontribusi terhadap kesehatan mental mereka, karena banyak obat umum memiliki efek depresi dan/atau kecemasan.
Kesimpulan Hasil studi berdasarkan populasi ini mungkin secara umum untuk wanitas dewasa di pelayanan primer. Penyedia layanan primer mungkin mengharapkan sekitar seperempat dari pasien wanita usia 65-75 tahun untuk melaporkan masalah-masalah kesehatan mental dan sekitar satu-keempat dengan diagnosis diabetes. Hasil studi ini menunjukkan bahwa status diabetes berkaitan dengan kesehatan mental saat ini. Selain itu, sekitar setengah pasien pada populasi target melaporkan dua atau lebih kondisi kesehatan selain diabetes dan memiliki beberapa kondisi kesehatan yang konsisten berkaitan dengan kesehatan mental saat ini pada wanita dewasa tua.
Dengan demikian, praktisi seharusnya tidak otomatis menyaring isu-isu kesehatan mental di semua wanita berumur 65-75 tahun berdasarkan diabetes; Namun, praktisi harus menyaring masalah-masalah kesehatan mental dan beberapa kondisi kesehatan, termasuk diabetes, anak perempuan dewasa yang hadir dengan baik. Praktisi harus menentukan keparahan dan manajemen kondisi apapun, mengkoordinasikan manajemen dan peduli semua kondisi, dan merujuk ke psikiatri atau spesialisasi lainnya yang diperlukan. Karena masalah kesehatan mental berhubungan dengan akses kesehatan dalam studi ini, penyedia mungkin ingin mempertimbangkan biaya dalam rencana perawatan untuk dewasa wanita tua dengan beberapa komorbid, termasuk diabetes, jika biaya merupakan penghalang untuk perawatan pasien pada populasi ini.
8