Hryyy.docx

  • Uploaded by: The Day of Us
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hryyy.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,836
  • Pages: 13
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 1 BAB I ................................................................................................................................................. 3 PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 3 1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 3 1.1 Maksud Dan Tujuan ............................................................................................................ 3 1.1.1 Maksud ............................................................................................................................ 3 1.1.2 Tujuan .............................................................................................................................. 4 1.3 Ruang Lingkup Pekerjaan ................................................................................................... 4 BAB II ................................................................................................................................ 5 LANDASAN TEORI ............................................................................................................. 5 2.1. Geologi dan Hidrogeologi Jatinangor Secara Umum........................................................ 5 2.2. Geolistrik Tahanan Jenis (Resistivity) ............................................................................. 6 2.3. Teori Resitivitas .............................................................................................................. 7 2.4.

Peralatan ................................................................................................ 9

BAB III ............................................................................................................................................. 10 ANALISA DAN PEMBAHASAN ......................................................................................................... 10 3.1Pengolahan Data ............................................................................................................... 10 3.2 Perhitungan IP2Win dan Progress .................................................................................... 11 3.3Pengamatan Hasil Perhitungan ......................................................................................... 12 BABVI .............................................................................................................................................. 12 PENUTUP ........................................................................................................................................ 12 4.1.

Kesimpulan .............................................................................................. 12

4.2.

Saran .............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 13

1

2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Air tanah merupakan salah satu sumber akan kebutuhan air bagi kehidupan mahluk dimuka bumi. Ketersediaan air (baik air permukaan maupun air bawah tanah) sampai saat ini tidak menjadi masalah dalam hal jumlah/volume. Kondisi ini disebabkan tingginya curah hujan dan wadah penampungan yang memadai. Namun yang menjadi masalah adalah kualitas air yang semakin hari semakin menurun mutunya, terutama air permukaan. Salah satu penyebab menurunnya kualitas air tersebut adalah pembukaan lahan untuk budidaya di daerah hulu atau kiri kanan sungai. Mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan eksplorasi air tanah. Namun untuk eksplorasi air tanah dibutuhkan pendugaaan unsur yang terkandung dalam tanah. Dan tidak mungkin dilakukan dengan pembongkaran terhadap tanah, karena akan menghancurkan lapisan tanah itu sendiri, maka dalam hal ini perlu menggunakan alat yang bisa mendeteksi (mengetahui keadaan bawah tanah) yang bernama restivitimeter (geolistrik). Geolistrik kegunaannya adalah untuk mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sampai kedalaman ± 300 m. Geolistrik yang dilaksanakan menggunakan Metoda Penyelidikan Tahan Jenis (Resistivity) atau Vertical Electrical Sounding ( VES), dimana data hasil penyelidikan akan digunakan sebagai data penunjang untuk perkiraan lokasi air tanah. Perkiraan lokasi air tanah inididukung data-data geologi.

1.1 Maksud Dan Tujuan

1.1.1 Maksud Maksud dalam kegiatan ini adalah untuk mengetahui untuk melakukan pengukuran harga-harga tahanan jenis dan kedalaman lapisan batuan di suatu daerah penyelidikan.

3

1.1.2 Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah : 

Dapat menjelaskan metode geolistrik

tahanan jenis dengan konfigurasi elektroda

Schlumberger dan Wenner. 

Dapat mengetahui gambaran tentang susunan, kedalaman dan penyebaran lapisan batuan bawah permukaan tanah khususnya lapisan pasir yang bertindak sebagai akuifer (lapisan pembawa air)

1.3 Ruang Lingkup Pekerjaan Lingkup Pekerjaan untuk mencapai maksud diatas adalah menetapkan titik duga dan membuat lintasan bentangan elektroda. Metoda yang digunakan adalah metode tahanan jenis dengan konfigurasi Schlumberger. Data yang diperoleh dilapangan diplot yang kemudian diolah dengan program IPI2WIN.

1.4. Lokasi dan waktu kegiatan

4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1.

Geologi dan Hidrogeologi Jatinangor Secara Umum Geologi daerah Jatinangor terdiri dari tiga satuan batuan (Silitonga, 1972), yaitu : 1. Satuan hasil gunungapi muda. Berumur Kuarter, didominasi oleh batuan volkaniklastik, tersebar di bagian utara dan tengah daerah Jatinangor. Satuan ini tersingkap baik di aliran Ci Keruh. 2. Satuan lava gunungapi muda. Berumur Kuarter, didominasi oleh lava, merupakan batuan utama pembentuk Gunung Geulis. 3. Satuan endapan danau. Berumur Kuarter, didominasi oleh batuan sedimen yang merupakan sisa endapan Danau Bandung, tersebar di bagian baratdaya daerah Jatinangor.

Geomorfologi daerah Jatinangor meliputi tiga satuan geomorfologi, yaitu : 1. Satuan geomorfologi pedataran volkanik, di bagian selatan. 2. Satuan geomorfologi perbukitan volkanik landai, di bagian utara. 3. Satuan geomorfologi perbukitan volkanik terjal, di bagian timur. Geologi daerah Jatinangor terdiri dari dua satuan batuan, yaitu : 1. Satuan breksi laharik. 2. Satuan lava. Kedua satuan batuan tersebut terbentuk pada Zaman Kuarter. Singkapan-singkapan yang baik dapat dijumpai terutama di aliran Ci Keruh. Hidrogeologi daerah Jatinangor meliputi tiga daerah akuifer, yaitu : 1. Akuifer produktif sedang, berupa akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir, di bagian selatan. 2. Akuifer produktif sedang, berupa akuifer dengan aliran melalui celahan dan ruang antar butir, di bagian utara. 3. Airtanah langka atau tidak berarti, berupa akuifer bercelah atau sarang dengan produktivitas kecil atau daerah airtanah langka, di bagian timur. 5

2.2.

Geolistrik Tahanan Jenis (Resistivity) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran

arus di dalam bumi dan bagaimana mendeteksinya dipermukaan bumi. Metode ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baika secara alamiah maupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Dalam metode geolistrik ini terdapat beberapa macam diantaranya : -

Metode tahanan jenis (resistivity)

6

-

Metode potensial diri (self potensial- Sp)

-

Metode Polarisasi terimbas (induced polarization- IP)

-

Metode arus tellurik atau magnetotellurik (MT)

-

Metode misse-a-la-masse dan lain-lain.

Dalam kegiatan ini menggunakan metode geolistrik tahanan jenis, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda arus kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda arus dan kemudia beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga tahanan jenis masing-masing lapisan di bawah titik ukur atau titik amat (sounding point). Metode ini lebih efektif jika digunakan untuk kegiatan penyelidikan lapisan bawah permukaan bumi yang sifatnya dangkal atau berkisar kurang dari 100 – 300 m. Contohnya adalah : -

Penentuan kedalaman batuan dasar (geologi teknik)

-

Pencarian reservoir air/akuifer (eksplorasi air tanah)

-

Penentuan zona anomali panas (ekplorasi geothermal)

-

Penentuan ketebalan endapan sedimenter atau endapan lateritik (eksplorasi mineral). Berdasarkan letak (konfigurasi) elektoda-elektoda arus dan elektroda-elektroda potensial maka dikenal beberapa cara metode geolistrik tahanan jenis yaitu : - Metode Schlumberger - Metode Wenner - Metode Dipole-Dipole

2.3. Teori Resitivitas Teori ini menjelaskan bahwa bila arus listrik searah dialirkan melalui suatum medium maka perbandingan anrata perbedaan potensial ( V ) yang terjadi dengan arus ( I ) yang diberikan adalah tetap dan besaranya tetapan ini tergantung darimedium tersebut. Tatapan ini disebut sebagai tahanan ( R ), yang dinyatakan dalam hubungan sistematis :

7

8

2.4.

Peralatan Peralatan yang digunakan dalam penyelidikan geolistrik metode tahanan jenis

pada prinsipnya terdiri dari : a. Resistivitymeter b. Accu c. Elektroda arus dan elektroda potensial d. Kabel penghubung 4 kabel roll Accu digunakan sebagai sumber tegangan DC. Resistivitymeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui nilai resistivitas lapisan atau batuan. Elektroda digunakan sebagai elektroda arus dan elektroda potensial, sebagai elektroda arus digunakan untuk menginjeksi arus ke dalam bumi dan sebagai elektroda potensial digunakan untuk membaca beda potensialnya. Kabel penghubung digunakan untuk menghubungkan elektroda dan resistivity. Peralatan pendukung yang mendukung peralatan utama : - Palu (hammer) untuk memukul elektroda - Alat komunikasi : Handy Talky dan Bendera - Alat Tool Kit (tank, obeng, gunting, kawat) - Isolasi dan kabel cadangan - Multimeter - Kursi dan payung - Alat safety : sarung tangan, sepatu boot, obat anti nyamuk. Peralatan Navigasi/orientasi dan leveling : - Kompas azimuth - GPS - Waterpass - Peta Geologi.

9

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1Pengolahan Data

AB/2 (m) MN/2 (m) 1 1.5 2 3 4 5 10 12 15 20 25 30 40

0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.5 0.5 0.5 2 2 2 2

K (m) 5.89 13.74 24.73 56.13 100.09 156.61 313.22 451.38 705.72 310.86 487.49 703.36 1252.86

I1 104.9 105.3 105.3 105.4 104.6 105.8 105.7 105.9 105.8 105.9 105.9 105.5 105.4

I (mA) I2 105 105.3 105.4 105.4 105.7 105.8 105.7 105.9 105.9 105.9 105.9 105.5 105.5

I ap 104.95 105.3 105.35 105.4 105.15 105.8 105.7 105.9 105.85 105.9 105.9 105.5 105.45

V1 378.7 107 48.5 20 12.1 4.8 4.1 2.4 2.3 6.2 7.6 4.5 3.1

V (mV) V2 389.5 106.9 48.4 19.8 11.7 5.6 3.7 2.3 2.4 7.2 7.3 4.5 3.8

V ap 384.1 106.95 48.45 19.9 11.9 5.2 3.9 2.35 2.35 6.7 7.45 4.5 3.45

Rho 1

Rho 2

21.254 13.959 11.389 10.650 11.578 7.105 12.149 10.229 15.342 18.200 34.985 30.001 36.849

21.840 13.946 11.355 10.544 11.079 8.289 10.964 9.803 15.994 21.135 33.604 30.001 45.127

Rho ap (ohm.m) 21.547 13.953 11.372 10.597 11.327 7.697 11.557 10.016 15.668 19.667 34.294 30.001 40.990

Data Hasil Pengukuran

Pada kegiatan ini pengolahan data menggunakan program IP2WIN dan Progress. IPI2win adalah program komputer yang berfungsi sama seperti kurva matching, yaitu mencocokan data yang didapat dari lapangan dengan kurva induk dan kurva bantu sebagai acuan untuk mencari resisitivitas dan kedalaman daerah penelitian. Cara kerja IPI2win adalah sebagai berikut, buka file –> New VES point, kemudian masukan nilai AB/2, MN, dan resisitivitas semu yang didapat dari hasil penelitian di lapangan, kemudian klik ok, setelah hasilnya terlihat kemudian matchingkan dengan cara menarik garis yang terdapat pada kurva hingga mendapatkan nilai error yang terkecil. Data hasil olahan IP2 win berupa data resistivity layer, grafik log resistivity terhadap AB/2, resistivity cross Section, serta pseudo cross section. Data hasil olahan dapat di export dalam berbagai macam pilihan data. Dari hasil pengolahan dengan IPI2win maka akan didapat nilai resistivitas (ρ), kedalaman

10

(h), ketebalan (d), dan nilai presentase kesalahan. Kelemahan yang paling mendasardalam IP2Win adalah bahwa software ini banyak terdapat bug atau error‐error kecil sehingga dalam tahapan pengolahan tertentu, program harus di restart (Nostrand, 1966). Program Progress berupa kurva resistivitas dan resistivity log , yaitu nilai resistivitas tiap lapisan, ketebalan lapisan, dan kedalamannya.

3.2 Perhitungan IP2Win

Hasil Perhitungan Menggunakan Software ipi2win

Hasil perhitungan menggunakan software IP2Win . Nilai RMS yang ditunjukan dari software tersebut

ditunjukanpada table dibawah ini.

Layer Depth 1 0.276 2 2.54 3 4.48 4 5.8 5 30.9 6

Resistivity 97.3 11.7 2.93 14 5466 3.01

11

3.3 Pengamatan Hasil Perhitungan

Berdasarkan hasil penelitian geolistrik yang dilakukan didapat data hasil perhitungan berupa kurva pendekatan nilai resistivity dengan kedalaman lapisan batuan yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, didapat nilai resistivitas semu dari lapisan pertama hingga lapisan ke-6. Nilai tersebut belum menunjukan nilai resistivitas sebenarnya yang dibutuhkan untuk interpretasi geologi yang bertujuan menentukan jenis batuan dari setiap lapisan. Nilai resistivity setiap lapisan berkisar antara 3.01 – 97.3. Perkiraan dari nilai tersebut bahwa lapisan diatas didominasi dengan lempung (clay). Namun pada lapisan kelima memiliki resistivity 5466 kemungkinan di lapisan tersebut terkandung batu pasir (sandstone).

BABVI PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum geolistrik, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 3.

Kandungan bahan dibawah permukaan bumi dapat diketahui dengan menggunakan geolistrik.

2.

Nilai resistivity setiap lapisan berkisar antara 3.01 – 97.3. Perkiraan dari nilai tersebut bahwa lapisan diatas didominasi dengan lempung (clay). Namun pada lapisan kelima memiliki resistivity 5466 kemungkinan di lapisan tersebut terkandung batu pasir (sandstone).

3.

Data yang diperoleh pada setiap titik berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan bahan dibawah permukaan bumi tidak sama.

4.2.

Saran Sebaiknya pengolahan data dengan software IPI2win menggunakan beberapa laptop

secara bersamaan agar hasilnya dapat dibandingkan satu sama lain. Hal ini dilakukan

12

karena terkadang hasil yang ditunjukkan tidak sama dengan hasil yang ditunjukkan oleh laptop lain meskipun datanya sama.

.

DAFTAR PUSTAKA Azharudin, Idin., Imaddudin, Ikhsan., Wahid, Bebeh N. 2013. Rancang Bangun Alat Geolistrik Untuk Menentukan Jenis Bahan Di Bawah Permukaan. Bumi. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati: Bandung. Bahar, Hendra. 2012. Metode Geolistrik untuk Mengetahui Potensi Air Tanah di Daerah Beji Kabupaten Pasuruan. SNAST: Surabaya. Halik, Gusfan., Widodo, Jojok S. 2008. Pendugaan Potensi Air Tanah Dengan Metode Geolistrik. Universitas Jember: Jember. Hutagulung, R. 2015. Identifikasi Jenis Batuan menggunakan Metoe Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Schlumberger dalam Perencanaan Pondasi Bangunan di Terminal Transit Desa Passo. Universitas Pattimura: Ambon. Kurniawan, Alva. 2009. Tutorial Dasar IPI2 WIN. http://www.alvathea.wordpress.com. Diakses pada 10 Mei 2016, pukul 20.00 WITA.

13

More Documents from "The Day of Us"

Gas Konvensional.docx
April 2020 4
Judul Penelitian.docx
April 2020 5
Hryyy.docx
April 2020 3
Resource Flow .pdf
November 2019 10
Studi Kasus Asfiksia.pdf
April 2020 11