Holistic Care N Konsep Berubah.pptx

  • Uploaded by: yuna pratiwi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Holistic Care N Konsep Berubah.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,288
  • Pages: 56
Holistic Care & Konsep Berubah TIM DOSEN FALSAFAH KEPERAWATAN



As a nurse,

you will be a professional caregiver. Your intimate contact with clients allows you the opportunity not only to provide physical and emotional support but also to teach ways to take an active role in maintaining health.

 Sebagai perawat yang profesional, kita tidak

hanya memberikan dukungan fisik dan emosional, tetapi juga untuk mengajarkan cara-cara berperan aktif dalam menjaga kesehatan

1. Interrelated Concepts of Health  Health is "the condition of being sound in body, mind, or spirit" (Merriam-Webster Online Dictionary, 2008).

 The WHO defines health

as follows: "Health is a state of complete physical, mental, and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity" (WHO, 1974).

 Health refers to the total well-being of the whole person. (Telstar Innovations, Inc., 2000).

Konsep Kesehatan saling terkait  Kesehatan adalah "kondisi menjadi sehat dalam tubuh,

pikiran, atau jiwa" (Merriam-Webster Online Dictionary, 2008).  WHO mendefinisikan kesehatan sebagai berikut: "Kesehatan adalah keadaan kesehatan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan" (WHO, 1974).  Kesehatan mengacu pada total kesejahteraan seluruh pribadi. (Telstar Innovations, Inc., 2000).

 Holistic is a term derived from the Greek word holes, meaning "whole." Holistic health views the physical, intellectual, sociocultural, psychological, and spiritual aspects of a person's life as an integrated whole. These five aspects cannot be separated or isolated; anything that affects one aspect of a person's life also affects the other aspects. 

Healing means to be or become whole. It is a state of harmony or balance

in the body, mind, and spirit connection. (Quinn, 2005)

 Homeostasis is the balance or stability that the body strives to achieve among these aspects of a person's life by continuous adaptation.

 Holistik adalah istilah yang berasal dari kata Yunani hole, artinya

"whole." Kesehatan holistik memandang aspek fisik, intelektual, sosiokultural, psikologis, dan spiritual kehidupan seseorang sebagai keseluruhan yang terpadu. Lima aspek ini tidak dapat dipisahkan atau diisolasi; Segala sesuatu yang mempengaruhi satu aspek kehidupan seseorang juga mempengaruhi aspek lainnya.  Penyembuhan berarti menjadi utuh. Ini adalah keadaan harmonis atau keseimbangan dalam tubuh, pikiran, dan jiwa. (Quinn, 2005)  Homeostasis adalah keseimbangan atau stabilitas dimana tubuh berusaha untuk mencapai antara aspek-aspek kehidupan seseorang dengan adaptasi terus-menerus.

 The goal of holistic nursing is the "enhancement of healing the whole person from birth to death" (American Holistic Nurses Association [AHNA], 2004).

 Tujuan perawatan holistik adalah "peningkatan penyembuhan

seluruh orang sejak lahir sampai mati" (American Holistic Nurses Association [AHNA], 2004).

The AHNA supports the belief that health involves the harmonious balance of body, mind, emotions, and spirit within an ever-changing environment. 

The NIH defines holistic care as care that "considers the whole person, including physical, mental, emotional, and spiritual aspects. 

 AHNA mendukung keyakinan bahwa kesehatan melibatkan

keseimbangan tubuh, pikiran, emosi, dan semangat yang harmonis dalam lingkungan yang senantiasa berubah.  NIH mendefinisikan perawatan holistik sebagai perawatan yang "mempertimbangkan keseluruhan orang, termasuk aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual

Among the holistic modalities most frequently used in nursing are the following:          

Biofeedback Exercise and movement Goal setting Humor and laughter Imagery Journaling Massage Play therapy Prayer Therapeutic touch

 Di antara beberapa terapi holistik, yang paling sering

digunakan dalam perawatan adalah sebagai berikut:  Latihan dan gerakan  Humor dan tawa  Pijat  Terapi bermain  Doa  Sentuhan terapeutik

The holistic nurse is "an instrument of healing and a facilitator in the healing process (AHNA, 2004). By does the following:        

   

Demonstrates awareness that self-healing is a continual process Is familiar with self-development Recognizes personal strengths and weaknesses Models self-care Demonstrates awareness that personal presence is as important as technical skills Respects and loves clients Presumes that clients know the best life choices Guides clients in discovering creative options Listens actively Shares insights without imposing personal values and beliefs Accepts client input without judgment Views time spent with clients as an opportunity to serve and share (adapted from Dossey, 1998)

 Perawat holistik adalah "alat penyembuhan dan fasilitator dalam proses

penyembuhan (AHNA, 2004). Dengan melakukan hal berikut: 1. Menunjukkan kesadaran bahwa penyembuhan diri adalah proses yang terus-menerus 2. Sudah familiar dengan pengembangan diri 3. Kenali kekuatan dan kelemahan pribadi 4. Model perawatan diri 5. Menunjukkan kesadaran bahwa kehadiran pribadi sama pentingnya dengan keterampilan teknis 6. Menghormati dan mencintai klien 7. Anggap bahwa klien mengetahui pilihan hidup terbaik 8. Panduan klien dalam menemukan pilihan kreatif 9. Mendengarkan secara aktif 10. Membagikan wawasan tanpa memaksakan nilai dan keyakinan pribadi 11. Menerima masukan klien tanpa pertimbangan 12. Tampilan waktu yang dihabiskan dengan klien sebagai kesempatan untuk melayani dan berbagi (diadaptasi dari Dossey, 1998)

Wellness is a responsibility, a choice, a lifestyle design that helps maintain the highest potential for personal health (Hill & Howlett, 2005). 

 Wellness adalah tanggung jawab, pilihan, desain gaya hidup

yang membantu mempertahankan potensi kesehatan pribadi tertinggi (Hill & Howlett, 2005).

The health continuum is a way to visualize the range of an individual's health, from highest health potential to death.

Abraham Maslow developed a theory of behavioral motivation based on needs. This theory is often referred to as Mallow's Hierarchy of Needs.

2. Providing Quality Care  ►The first step in providing quality client care is to be aware of yourself.  What kind of personality do you have?  Is your self-concept positive, or do you have self-doubts and lack self-confidence?

 What are your beliefs and attitudes?  Knowing the answers to such questions will help you in your role as caregiver.

2. Meningkatkan kualitas perawatan  Tahap pertama

1. 2.

3. 4. 5.

Memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas adalah menyadari diri sendiri. Kepribadian macam apa yang anda miliki? Apakah konsep diri Anda positif, atau apakah Anda memiliki keraguan diri dan kurang percaya diri? Apa keyakinan dan sikap Anda? Mengetahui jawaban atas pertanyaan semacam itu akan membantu Anda dalam peran Anda sebagai pengasuh

 ►The next step is taking care of your own needs.  When you attend to the needs in your own life, you are then free to con-

centrate on caring for others.Your example of self-care inspires clients to have confidence that you will provide quality care. Thus, self-care is a factor in your effectiveness as a caregiver.

 Tahap selanjutnya, mengurus kebutuhan anda sendiri.

Bila Anda memperhatikan kebutuhan dalam kehidupan Anda sendiri, Anda bebas berkonsentrasi untuk merawat orang lain. Contoh Anda tentang perawatan diri mengilhami klien untuk memiliki keyakinan bahwa Anda akan memberikan perawatan yang berkualitas. Dengan demikian, perawatan diri merupakan faktor keefektifan Anda sebagai perawat.

 Self-awareness is consciously

knowing how the self thinks, feels, believes, and behaves at any specific time. Being selfaware is a constant process that is focused on the present. A person's thoughts, feelings, and beliefs are interrelated and greatly influence behavior. Being self-aware influences a person in several ways.

 Kesadaran diri secara sadar mengetahui bagaimana diri

berpikir, merasa, percaya, dan berperilaku pada waktu tertentu. Menjadi sadar diri adalah proses konstan yang terfokus pada saat ini. Pikiran, perasaan, dan keyakinan seseorang saling terkait dan sangat mempengaruhi perilaku. Menjadi sadar diri mempengaruhi seseorang dalam beberapa cara.



For example, experienced nurses—are often anxious about caring

for a specific client. By taking some time to practice self-awareness, the

nurse might discover that the anxiety stems from never having performed the procedure in question. The nurse can then deal directly with the situation by reviewing the procedure and requesting assistance from an instructor or supervisor.

 Misalnya, perawat berpengalaman - sering cemas untuk

merawat klien tertentu. Dengan meluangkan waktu untuk mempraktikkan kesadaran diri, perawat mungkin mendapati bahwa kecemasan itu berasal dari tidak pernah melakukan prosedur yang dipermasalahkan. Perawat kemudian dapat berhubungan langsung dengan situasi dengan meninjau prosedur dan meminta bantuan dari instruktur atau atasan.

All decisions about client

care must be made in response to the client's needs, not the nurse's needs.

 Semua keputusan tentang perawatan klien harus dilakukan

untuk menanggapi kebutuhan klien, bukan kebutuhan perawat

 Self-concept is how a person thinks or feels about himself. These thoughts and feelings come from the experiences the person has with others and reflect how the person thinks others view him.

 Konsep diri adalah bagaimana seseorang berpikir atau merasa

tentang dirinya sendiri. Pikiran dan perasaan ini berasal dari pengalaman yang dimiliki orang tersebut dengan orang lain dan mencerminkan bagaimana orang tersebut berpikir orang lain melihatnya.



For example, an individual who is constantly ignored or who receives messages

such as "Don't bother me," "Can't you do anything right?" or "You don't have any sense" may very well begin to view himself in these terms, with the likely result being

a negative self-concept. On the other hand, a person who is shown caring and who hears messages such as "Let me help you in a minute," "Let's try it this way," or "Have you thought about ... ?" will move toward a positive self-concept.

 Misalnya, individu yang selalu diabaikan atau yang menerima

pesan seperti "Jangan ganggu saya," "Tidak bisakah kamu melakukan sesuatu dengan benar?" atau "Anda tidak memiliki akal" mungkin dengan baik mulai melihat dirinya dalam istilah ini, dengan kemungkinan hasilnya menjadi konsep diri yang negatif. Di sisi lain, seseorang yang ditunjukkan peduli dan siapa yang mendengar pesan seperti "Biarkan saya membantu Anda sebentar lagi," "Mari kita coba dengan cara ini," atau "Sudahkah Anda memikirkan ...?" akan bergerak menuju konsep diri yang positif.

3. Self-Care as a Prerequisite to client care 

Physical wellness refers to a healthy body that functions at an optimal level.

To achieve physical wellness, a person must practice: 

►Grooming



►Body Mechanics



►Posture



►Smoking



►Drugs and Alcohol



►Nutrition



►Sleep, Rest, Relaxation, and Exercise

3. Self care sebagai syarat untuk perawatan pasien Kesehatan fisik mengacu pada tubuh sehat yang berfungsi pada tingkat optimal. Untuk mencapai kesehatan fisik, seseorang harus berlatih:



Intellectual wellness

is the ability to function as an independent

person capable of making sound decisions. Such decisions are based on the individual's needs but at the same time take into account the needs of others. Clear thinking, problem-solving skills, good judgment, and the desire to continually learn are all

qualities found in the person who is intellectually well.

 Kekayaan Intelektual adalah kemampuan untuk berfungsi

sebagai orang yang mandiri yang mampu membuat keputusan yang tepat. Keputusan semacam itu didasarkan pada kebutuhan individu namun pada saat bersamaan mempertimbangkan kebutuhan orang lain. Pemikiran yang jernih, keterampilan memecahkan masalah, penilaian yang baik, dan keinginan untuk terus belajar adalah semua kualitas yang ditemukan pada orang yang cerdas secara intelektual.



Sociocultural wellness

is the ability to appreciate the

needs of others and to care about one's environment and the inhabitants of it. As a nurse, you will care for clients of all ages and races who speak different languages and come from various cultural groups.

 Kesehatan

sosiokultural adalah kemampuan untuk menghargai kebutuhan orang lain dan peduli terhadap lingkungan seseorang dan penghuninya. Sebagai perawat, Anda akan merawat klien dari segala usia dan ras yang berbicara bahasa yang berbeda dan berasal dari berbagai kelompok budaya.

 Psychological

wellness

encompasses

the

enjoyment of creativity, the satisfaction of the basic need to love and be loved, the understanding of emotions, and the ability to maintain control over emotions.

 Kesehatan

sosiokultural adalah kemampuan untuk menghargai kebutuhan orang lain dan peduli terhadap lingkungan seseorang dan penghuninya. Sebagai perawat, Anda akan merawat klien dari segala usia dan ras yang berbicara bahasa yang berbeda dan berasal dari berbagai kelompok budaya.

 Spiritual wellness

manifests as inner strength and

peace.

 Spirituality is a broad concept incorporating more than a client's religious affiliation. It encompasses the beliefs that a person has that give meaning and purpose to their existence (Fitchett, 2002).

 Kesehatan spiritual bermanifestasi sebagai kekuatan dan

kedamaian batin.  Spiritualitas adalah konsep luas yang menggabungkan lebih dari sekedar afiliasi religius klien. Ini mencakup keyakinan bahwa seseorang memiliki makna dan tujuan untuk keberadaan mereka (Fitchett, 2002).

DEFINISI PERUBAHAN Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap menjadi status yang dinamis. (Aziz; 2007)

SIFAT-SIFAT PROSES BERUBAH 1. Perubahan bersifat berkembang 2. Perubahan bersifat spontan 3. Perubahan bersifat direncanakan

TEORI-TEORI PERUBAHAN  



Kurt Lewin (1951) Tahap proses perubahan menurut kurt lewin antara lain: Tahap pencairan (unfrezzing) Tahap bergerak (Moving) Tahap pembekuan (Refreezing)

Rogers E (1962) Tahapa-tahap proses perubahan menurut rogers antara lain:  Tahap Awareness  Tahap Interent  Tahap Evaluasi  Tahap Trial  Tahap Adoption

Lippit (1973) tahap berubah menurut lippit:  Menentukan diagnosis  Pengkajian motifasi dan kemampuaan  Pengkajian hasil  Penetapan tujuan  Penetapan peran pembantu  Mempertahankan hasil  Penghentian bantuan

TIPE-TIPE PERUBAHAN 1. Tipe indoktrinasi 2. Tipe paksaan/kekerasan 3. Tipe teknokratik

4. Tipe intraksional 5. Tipe sosialisasi 6. Tipe emultif

7. Tipe alamiah

PROSES TERJADINYA PERUBAHAN PERUBAHAN STRUKTURAL INSTITUSIONAL

PERUBAHAN TEKNOLOGI

PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL

MOTIVASI DALAM PERUBAHAN 1. Kebutuhan fisiologi 2. Kebutuhan keamanan 3. Kebutuhan sosial

4. Kebutuhan penghargaan dan dihargai 5. Kebutuhan aktualisasi diri 6. Kebutuhan interpersonal

STRATEGI DALAM PERUBAHAN 1. Strategi Rasional Empirik 2. Srategi Reedukatif Normatik 3. Strategi Paksaan-Kekuatan

MODEL DALAM PERUBAHAN  Research

and Development Model (model penelitian dan pengembangan)  Sosial Interaction Modal (model interaksi sosial)  Problem Solving Model (model penyelesaian masalah)

HAMBATAN DALAM PERUBAHAN  Ancaman kepentingan pribadi  Persepsi yang kurang tepat  Reaksi pisikologis

 Toleransi terhadap perubahan rendah  Kebiasaan  Ketergantungan

 Perasaan tidak aman  Norma

PERUBAHAN DALAM KEPERAWATAN Alasan terjadinya perubahan dalam keperawatan antara lain: 1. Keperawatan sebagai profesi yang diakui oleh masyarakat 2. Keperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan profesional 3. Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan 4. Keperawatan sebagai komunitas masyarakat ilmiah

Related Documents


More Documents from "teio"