Hockey 1

  • Uploaded by: Scuba Diver
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hockey 1 as PDF for free.

More details

  • Words: 4,728
  • Pages: 33
BUKU PANDUAN TEKNIS

HOCKEY

1

KATA PENGANTAR ASSALAMU’ALAIKUM, WR. WB, SALAH SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA, DAN SALAM OLAHRAGA BUKU

PANDUAN

TEKNIS

INI

DISUSUN

DAN

DITERBIKAN

DALAM

RANGKA

TERSELENGGARANYA PERTANDINGAN/PERLOMBAAN DENGAN LANCAR, TERTIB DAN TERARAH SERTA MENCAPAI HASIL YANG OPTIMAL SESUAI DENGAN PERATURAN / KETENTUAN

FEDERASI

INTERNASIONAL

YANG

BERLAKU

DAN

BERDASARKAN

PERSETUJUAN INDUK ORGANISASI CABANG OLAHRAGA UNTUK DIBERLAKUKAN DALAM PON XVII/2008 DI KALIMANTAN TIMUR. BUKU PANDUAN INI DISAMPING MEMUAT KETENTUAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PERTANDINGAN, JUGA MEMUAT BEBERAPA INFORMASI YANG DIPANDANG RELEVAN DENGAN KEGIATAN PERTANDINGAN, CABANG OLAHRAGA PON XVII/2008. KEPADA SEMUA PIHAK TERKAIT KHUSUSNYA SELURUH PESERTA AGAR DAPAT MEMAHAMI DAN MELAKSANAKAN SEGALA KETENTUAN YANG TERTUANG DALAM BUKU PANDUAN TEKNIS INI. SALAH

SATU

TOLOK

UKUR

KEBERHASILAN

PON

XVII/2008

ADALAH

DAPAT

TERSELENGGARANYA PERTANDINGAN SETIAP CABANG OLAHRAGA DAN TERCAPAINYA PRESTASI OLAHRAGA NASIONAL YANG DAPAT DIBANGGAKAN. UNTUK ITU, DIHARAPKAN DUKUNGAN SEMUA PIHAK DALAM MENSUKSESKAN PERTANDINGAN. DEMIKIAN HARAP MAKLUM DAN TERIMAKASIH. WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

Samarinda,

Mei 2008

KETUA UMUM PB. PON XVII/2008 KALIMANTAN TIMUR

Yurnalis Ngayoh

2

3

SUSUNAN PENGURUS KONI MASA BAKTI 2007 – 2011 Ketua Umum

: Rita Subowo

Wakil Ketua Umum I

: Hendardji Soepandji

Wakil Ketua Umum II

: Sri Sudono Sumarto

Sekretaris Jenderal

: Rosihan Arsyad

Wakil Sekretaris Jenderal – I

: Nuranto

Wakil Sekretaris Jenderal – II

: Cahya Azis

Bendahara

: Budi Rustanto

Wakil Bendahara

: Istiqlal Taufiq Syaifullah

Ketua Bidang Organisasi

: Ngatino

Wakil Ketua Bidang Organisasi

: Arsyad Achmadin

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi

: Mulyana

Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi

: Otte Ruchiyat

Ketua Bidang Litbang

: S. Wimbo Hardjito

Wakil Ketua Bidang Litbang

: Sonny Teguh Trilaksono

Ketua Badan Audit Internal

: S. N. Suwisma

Kepala Biro Perencanaan Anggaran

: Oong S. Wiradinata

Wakil Kepala Biro Perencanaan Anggaran

: Eman Sumusi

Kepala Biro Media dan Humas

: Atal S. Depari

Wakil Kepala Biro Media dan Humas

: Firmansyah Gindo

Kepala Biro Promosi dan Pemasaran

: Juliari P. Batubara

Kepala Biro Umum

: Santosa Jayaatmadja

Ketua Komisi Hukum

: Umbu S. Samapaty

Wakil Ketua Komisi Hukum

: Faisal Abdullah

Ketua Komisi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga

: Djati Waluyo

Ketua Komisi Kesejahteraan Pelaku Olahraga : Kusnan Ismukanto Ketua Komisi Pembibitan dan Pemanduan Bakat

: Johansyah Lubis

Ketua Komisi Pendidikan dan Penataran

: Abdul Rauf

Ketua Komisi IPTEk Olahraga

: Dr. Ismeth S. Abidin

Ketua Pusat Data

: Yuanita Nasution

4

SUSUNAN PENGURUS KOI MASA BAKTI 2007 – 2011 Ketua Umum

: Rita Subowo

Wakil Ketua Umum

: Indra Kartasasmita

Sekretaris Jenderal

: Arie Ariotedjo

Wakil Sekretaris Jenderal

: Martina Widjaya

Bendahara

: Ahmed Solihin

KOMISI Athlete

: Lukman Niode

Women and Sport

: Jetty R. Pattiasina

Olympic Solidarity

: Djoko Pramono

Sport and Environment

: Utut Adianto

Ethics

: Timbul Thomas Lubis

Cultural & Olympic Education

: Pusparani C. Hakim

Sport for All

: Sumohadi Marsis

Medical

: Dr. Leane Suniar

5

SUSUNAN PANITIA INTI PB. PON XVII/2008 Tim Pengarah dan Pengawas Penasehat

: KONI : - Muspida Kaltim - H. Suwarna AF - Drs. H. Herlan Agussalim

Ketua Umum Ketua Harian Sekretaris Umum Wakil Sekretaris Umum Sekretaris I Sekretaris II Bendahara

: : : : : : :

Ketua I Wakil Ketua I

: H. Nusyirwan Ismail : H. Syaiful Gafur

Ketua II Wakil Ketua II

: H. Sulaiman Gafur : H. Zairin Zein

Ketua III Wakil Ketua III

: H. Syachruddin : H. Syahril Basran

Ketua IV Wakil Ketua IV

: H. Achmad Amin : RP. Sibuarian

Yurnalis Ngayoh H. Syaiful Teteng H. Ibnu Nirwani H. Elmy Rustam A. Doeriat Fuad Asaddin Syafruddin AH.

6

Ketua Bidang Pertandingan

: H. Harbiansyah Hanafiah

Ketua Bidang Kesehatan

: Sutarnyoto

Ketua Bid. Sarana & Prasarana

: H. Awang Darma Bakti

Ketua Bidang Akomodasi dan Konsumsi

: H. Suwatno

Ketua Bidang Transportasi

: H. Adi Buchori Muslim

Ketua Bidang Keamanan

: Kepolisian Daerah Kaltim

Ketua Bidang Promosi

: H. Ichwansyah

Ketua Bidang Dana dan Usaha

: H. Abdurrachim Asmaran

Ketua Bidang Humas

: H. Jauhar Effendi

Ketua Bidang Municipality dan Hospitality

: H. Arpan Zainal

Ketua Bidang Upacara dan Api PON

: H. Hamka Halek

Ketua Bidang Porcanas

: H. Kasyful Anwar As’ad

7

I.

KETENTUAN UMUM 1.

MAKSUD DAN TUJUAN •

Melaksanakan

Surat

Keputusan

KONI

Pusat,

tentang

keikutsertaan Cabang Olahraga Hockey pada Pekan Olahraga Nasional XVII-2008 •

Tindak Lanjut Kejurnas Hockey 2007 / Kualifikasi PON XVII 2008



Membina atlet-atlet yang berpotensi sehingga dapat berprestasi bagi bangsa dan Negara.

2.

ISTILAH •

FIH

: International Hockey Federation



KONI Pusat

: Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat



KONI Prov

: Komite

Olahraga

Nasional

Indonesia

Provinsi •

PON

: Pekan Olahraga Nasional



SC

: Steering Committee



OC

: Organizing

Committee

(Panitia

Penyelenggara)

3.



TD

: Technical Delegate / Tournament Director



TO

: Technical Officer



UM

: Umpire Manager

NAMA KEJUARAAN Nama kegiatan ini adalah Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII2008 cabang olahraga Hockey

8

4.

TEMPAT & WAKTU PELAKSANAAN Waktu Pelaksanaan Tanggal

: 7 - 16Juli 2008

Tempat

: Lapangan

Hockey

Sempaja,

samarinda,

Kalimantan Timur

5.

6.

7.

NOMOR-NOMOR YANG DIPERTANDINGKAN 1.

Tim Putra

2.

Tim Putri

MEDALI YANG DIPEREBUTKAN 1.

Medali Emas

: 2 (dua) Buah

2.

Medali Perak

: 2 (dua) Buah

3.

Medali Perunggu

: 2 (dua) Buah

PESERTA DAN PEMAIN 1.

Peserta adalah provinsi-provinsi yang telah lolos kualifikasi PON XVII-2008 yang diselenggarakn pada tanggal 17-25 Nopember 2007, dibawah koordinasi KONI Pusat.

2.

Apabila

ada

peserta

yang

mengundurkan

diri,

maka

penggantinya ditetapkan oleh KONI Pusat / PB PON XVII 2008 berdasarkan ranking berikutnya dari hasil kualifikasi PON XVII-2008 3.

Sesuai hasil kualifikasi PON XVII-2008 dan Surat Keputusan KONI Pusat No. 13 Tahun 2008 tertanggal 1 Pebruari 2008, peserta PON XVII-2008 adalah : Tim Putera

: 1. KONI Provinsi DKI Jakarta 2. KONI Provinsi Papua

9

3. KONI Provinsi Jawa Barat 4. KONI Provinsi Sulawesi Selatan 5. KONI Provinsi Sumatera Utara 6. KONI Provinsi Jawa Timur 7. KONI Provinsi Papua Barat

Tim Puteri

: 1. KONI Provinsi Papua 2. KONI Provinsi DKI Jakarta 3. KONI Provinsi Papua Barat 4. KONI Provinsi Sulawesi Selatan 5. KONI Provinsi Jawa Barat

4.

Tim Hockey putera dan puteri Provinsi Kalimatan Timur otomatis llos mengikuti PON XVII-2008, karena haknya sebagai tuan rumah PON XVII-2008 SEKRETARIAT PANITIA PENYELENGGARA BIDANG PERTANDINGAN PB PON XVII-2008 GEDUNG …………………………………..

II.

PERATURAN PERTANDINGAN 1.

PERATURAN PERTANDINGAN 1.1

Peraturan pertandingan yang digunakan berdasarkan pada ketentuan yang diterbitkan oleh Federation Internationale de Hockey (FIH) yaitu Rules of Hockey 2007-2008 (Peraturan Hockey 2007-2008), dan telah digunakan pada KEJURNAS HOCKEY 2007/KUALIFIKASI PON XVII TAHUN 2008

1.2

Peraturan pertandingan ini akan dikirim oleh Panitia Besar PON XVII-2008 kepada seluruh provinsi peserta yang lolos

10

kualifikasi PON XVII-2008 sekurang-kurangnya 2 (dua) Bulan sebelum PON-2008. Setiap peserata wajib mematuhi peraturan pertandingan PEKAN OLAHRAGA NASIONAL XVII TAHUN 2008.

2.

PERSYARATAN PEMAIN 2.1

Pemain adalah atlet yang terdaftar di provinsi peserta dengan melampirkan persyaratan sbb : -

Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)

-

Terdaftar dalam atlet yang ditandatangani dan disahkan oleh pengurus KONI Provinsi setempat

2.2

Melampirkan foto ukuran 3 X 4 sebanyak 3 lembar

Pemain adalah atlet yang telah terdaftar pada daftar pemain peserta KEJURNAS HOCKEY 2007/KUALIFIKASI PON XVII TAHUN 2008.

2.3

Apabila ada tambahan pemain yang tidak terdaftar pada daftar pemain peserta KEJURNAS HOCKEY 2007 / KUALIFIKASI PON XVII TAHUN 2008,

atlet tersebut

haruslah atlet provinsi peserta dan tidak terdaftar pada provinsi lain 2.4

Setiap

keputusan

tentang

persyaratan

pemain

pada

KEJURNAS HOCKEY 2007/KUALIFIKASI PON XVII TAHUN 2008 berlaku juga pada PON XVII-2008. 2.5

Apabila salah satu persyaratan 2.1 s/d 2.4 tidak terpenuhi, atlet yang bersangkutan tidak dapat mengikuti PON XVII2008

11

3.

PENDAFTARAN PESERTA, PEMAIN DAN OFFICIAL 3.1

Surat Pernyataan Kesediaan Mengikuti PON XVII-2008 (Form A) harus sudah diterima oleh Panitia Penyelenggara paling lambat tanggal 7 Desember 2008.

3.2

Setiap tim diperbolehkan untuk mendaftarkan sebanyakbanyaknya 16 (enam belas) pemain dan 4 (empat) Official.

3.3

Tim Manajer harus memberi tanda pada formulir daftar pemain untuk 11 (sebelas) pemain inti (starting eleven) dan juga 5 (lima) pemain cadangan pada setiap pertandingan.

3.4

Pendaftaran I (pertama) daftar Nama Pemain (Form B), Daftar Foto Pemain, Official (Form C), dan persyaratan administrasi

pemain

harus

diterima

oleh

Panitia

Penyelenggara paling lambat tanggal 7 Desember 2008 Perubahan masih dapat dilakukan sebelum pendaftaran II (kedua). 3.5

Pendaftaran II (kedua)/ terakhir Daftar Nama Pemain (Form B), Daftar Foto Pemain,Official (Form C), dan persyaratan administrasi

pemain

harus

diterima

oleh

Panitia

Penyelenggara paling lambat tanggal 6 Mei 2008. 3.6

Pada saat Pertemuan Teknis (Technical Meeting), semua pemain yang terdaftar harus menyerahkan KTP asli untuk pemeriksaan.

4.

SERAGAM PEMAIN 4.1

Setiap tim diwajibkan mendaftarkan 2 (dua) warna seragam berbeda (warna utama dan warna alternatif). Warna seragam meliputi : -

Kaos

12

4.2

-

Celana pendek / rok

-

Kaos Kaki

-

Kaos Penjaga Gawang

Penjaga gawang harus mengenakan kaos yang berwarna beda dengan seluruh pemain dari kedua tim.

4.3

Apabila menurut pendapat TD / TO, warna seragam yang dipakai kedua tim sama atau cenderung sama, maka tim yang disebutkan

namanya

terlebih

dahulu

dalam

jadwal

pertandingan harus mengganti seragam tersebut dengan warna lain. 4.4

Setiap pemain dalam satu tim harus mengenakan nomor punggung yang tetap/ sama selama PON XVII-2008. -

Untuk seluruh pemain, nomor yang dikenakan harus dapat terlihat dengan jelas. Nomor tersebut harus tertera di punggung kaos (ukuran tinggi antara 16-20 cm) dan di sebelah kiri celana pendek / rok (ukuran tinggi 7-9 cm).

-

Khusus untuk penjaga gawang tidak wajib ada nomor di celana penjaga gawang.

4.5

Setiap tim harus menggunakan nomor kostum 1 – 20.

4.6

Kapten tim harus mengenakan tanda berupa ban kapten / pita.

4.7

Selama pertandingan : -

Seluruh pemain kecuali penjaga gawang harus mengenakan pelindung kaki (shin guard).

-

Seluruh pemain harus berpakaian rapi dan sopan serta memasukkan kaos ke dalam celana pendek / rok.

13

-

Penjaga gawang atau pemain lapangan (lihat butir 13.6) yang memiliki hak istimewa sebagai penjaga gawang harus mengenakan pelindung kepala selama pertandingan termasuk pada saat mempertahankan penalty stroke.

-

Pada saat melaksanakan / mengambil penalty stroke, penjaga gawang atau pemain lapangan (lihat butir 13.6) yang memiliki hak istimewa sebagai penjaga gawang dapat melepas pelindung kepala.

-

Pada saat mempertahankan penalty corner, pemain lapangan

diperbolehkan

mengenakan

topeng/

pelindung muka.

5.

KOMPOSISI TIM 5.1

Setiap tim harus menyerahkan daftar pemain yang terdiri dari 11 pemain inti (starting eleven) dan 5 pemain cadangan, 20 menit sebelum pertandingan dimulai.

5.2

Nominasi pemain dapat dipilih dari nama-nama pemain yang tercantum dalam daftar pemain.

6.

SISTEM PERTANDINGAN 6.1

Pertandingan akan dilaksanakan dengan sistem ½ (setengah) kompetisi. Panitia akan membagi menjadi 2 (dua) Pool untuk kategori putera yang menggunakan seeded dari hasil babak Prakualifikasi PON XVII dan 1 (Satu) Pool untuk kategori puteri.

6.2

Untuk kategori putera, setelah babak penyisihan pool, akan ada babak semi final dan final.

14

6.3

Untuk urutan I (pertama) dan ke II (dua) kategori puteri setelah selesai seluruh pertandingan, akan dilanjutkan dengan system Grand Final untuk menentukan juara I (satu) & Juara II (dua).

6.4

Untuk urutan ke III (tiga) kategori puteri, adalah urutan dengan nilai ke III (tiga) tertinggi setelah selesai seluruh pertandingan, maka dinyatakan sebagai Juara ke III (tiga).

7.

SISTEM PERINGKAT 7.1

Untuk Setiap hasil pertandingan diberikan nilai sebagai berikut : - Menang

:

nilai 3

- Seri

:

nilai 1

- Kalah

:

nilai 0

7.2

Urutan pemenang berdasarkan jumlah nilai tertinggi.

7.3

Jika jumlah nilai sama, maka urutan pemenang akan ditentukan berdasarkan hasil pertandingan kedua tim tersebut (head to head).

7.4

Jika masih sama, maka urutan pemenang ditentukan berdasarkan jumlah kemenangan terbanyak.

7.5

Jika masih sama, maka urutan pemenang ditentukan berdasarkan selisih gol terbesar (memasukkan-kemasukkan).

7.6

Jika masih sama, maka urutan pemenang ditentukan berdasarkan jumlah gol memasukkan terbanyak.

7.7

Jika masih sama juga, akan dilaksanakan kompetisi pinalti (penalty stroke competition).

15

8.

KOMPETISI

PINALTI

(PENALTY

STROKE

COMPETITION) 8.1

Masing-masing Tim Manajer harus memilih 5 (lima) pemain yang terdaftar dalam lembar pertandingan (match sheet) terkecuali pemain yang terkena sanksi larangan bermain.

8.2

Apabila selama pelaksanaan kompetisi pinalti (penalty stroke competition), pemain (baik pengambil pinalti atau penjaga gawang) yang terkena larangan bermain, pemain tersebut tidak dapat mengambil bagian pada saat pelaksanaan pinalti dan tidak bisa diganti. Apabila penjaga gawang yang terkena larangan bermain, pergantian diperbolehkan dari salah satu pengambil pinalti yang terdaftar. Pemain yang menggantikan penjaga gawang tetap dapat melanjutkan pengambilan pinalti dan pada saat mempertahankan pinalti harus mengenakan pelindung muka. Pemain tersebut diperbolehkan juga menggunakan peralatan penjaga gawang yang sudah disetujui.

8.3

Wasit akan memilih gawang yang akan digunakan dan mereka akan mengundi bersama kedua kapten tim untuk menentukan tim mana yang akan melakukan kompetisi pinalti (penalty stroke competition) pertama.

8.4

Tim yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan diputuskan menjadi pemenang.

8.5

Jika dalam pelaksanaan kompetisi pinalti (penalty stroke competition) berakhir dengan hasil sama, maka akan dilaksanakan kompetisi pinalti (penalty stroke competition) berikutnya dengan pemain yang sama pada seri sebelumnya.

16

Pemain yang dilarang bermain dapat digantikan dengan pemain yang lain. 8.6

Kompetisi pinalti (penalty stroke competition) pada butir 7.5 dilaksanakan dengan sistem “Sudden Death” dimana tim pemenang adalah yang mencetak gol lebih banyak dari lawannya dengan jumlah pengambil pinalti (pinalty stroke competition) yang sama.

8.7

Apabila hasil masih sam juga, dilakukan lagi kompetisi pinalti (penalty stroke competition) dengan jumlah 5 (lima) pemain yang berbeda dari sebelumnya.

8.8

Apabila hasil sama juga, dilakukan pengundian oleh wasit disaksikan oleh manajer kedua tim dan TD / TO.

8.9

Selama pelaksanaan kompetisi pinalti (penalty stroke competition), seluruh pemain tetap berada di dalam lapangan pertandingan, dan berada diluar daerah 25 (dua puluh lima) yard, kecuali pemain dan penjaga gawang yang diarahkan oleh wasit atau petugas pertandingan untuk mengambil atau mempertahankan pinalti (penalty stroke).

9.

WAKTU PERTANDINGAN 9.1

Setiap pertandingan terdiri dari 2 (dua) babak yang masingmasing berlangsung selama 35 (tiga puluh lima) menit untuk putra & putrid, istirahat selama 10 (sepuluh) menit.

9.2

Apabila pada putaran kedua dan seterusnya, pertandingan berakhir dengan hasil yang sama maka akan diadakan perpanjangan waktu selama 7,5 menit X 2 dengan sistem “golden goal”. Tidak ada waktu istirahat pada saat

17

perpindahan babak. Jika hasil masih sama, maka akan diadakan kompetisi pinalti (penalty stroke competition). 9.3

Pada saat babak I (pertama) atau babak II (kedua) berakhir, pelaksanaan pinalti korner (penalty corner) tetap dilanjutkan. Pelaksanaan pinalti korner (penalty corner) dianggap selesai jika : -

Terciptanya gol.

-

Penyerang melakukan pelanggaran.

-

Pertahanan

melakukan

pelanggaran

yang

tidak

menghasilkan penalty corner berikutnya atau penalty stroke. -

Bola melintas lebih dari 5 meter circle.

-

Bola melintas keluar circle untuk yang kedua kalinya.

-

Bola keluar dari circle melewati garis belakang (backline) oleh penyerang atau oleh pertahan dengan tidak sengaja.

10. PENGATURAN WAKTU 10.1

Pengaturan waktu dilakukan oleh petugas meja pertandingan yang bertanggungjawab untuk memberikan tanda pada setiap akhir babak pertandingan (babak I & II).

10.2

Wasit harus menyembunyikan peluit pada saat memulai, menghentikan atau memulai kembali permainan. Mereka juga harus memberikan tanda kepada petugas meja pertandingan setiap kali pemberhentian waktu dan juga pada saat memulai kembali permainanan.

18

11. PENGHENTIAN / PENUNDAAN PERTANDINGAN Apabila wasit memutuskan untuk menghentikan / menunda pertandingan(karena

cuaca atau keadaan lain yang tidak

mengijinkan), pertandingan tersebut akan dilanjutkan pada waktu dan tempat yang akan ditetapkan oleh Technical Delegate/ Tournament Director, dengan ketentuan : -

Pertandingan harus diselesaikan / dirampungkan hingga memenuhi waktu yang telah ditentukan. Angka (score) pada waktu pertandingan dilanjutkan adalah kedudukan angka yang sama pada waktu penghentian / penundaan diberlakukan dengan susunan pemain yang sama sebelum penundaan.

12. KESALAHAN / KELALAIAN UNTUK BERTANDING 12.1

Tim yang menolak untuk bertanding atau menyelesaikan pertandingan sesuai jadwal yang telah ditentukan, akan dinyatakan didiskualifikasi dari PON XVII-2008.

12.2

Apabila suatu tim didiskualifikasi PON XVII – 2008, seluruh pertandingan yang telah dilakukan, dinyatakan sebagai tidak pernah dipertandingan, begitu juga terhadap jadwal yang belum dipertandingkan.

13. IJIN UNTUK MEMASUKI LAPANGAN PERTANDINGAN 13.1

Tidak seorangpun kecuali para pemain dan kedua wasit yang mempunyai

hubungan

dalam

pertandingan

yang

bersangkutan, dapat memasuki lapangan pertandingan selama pertandingan berlangsung, kecuali salah satu wasit

19

mengijinkan. Ketetapan ini berlaku walaupun pemain / wasit dalam keadaan cedera. 13.2

Setiap

tim

yang

bertanding,

hanya

diperbolehkan

mendudukkan sebanyak–banyaknya 9 (sembilan) orang pada bangku cadangan yang telah disediakan untuk regu yang bersangkutan (5 pemain cadangan dan 4 official yang terdaftar). Tim Manajer harus duduk pada bangku tersebut, dan ia bertanggung jawab atas tingkah laku dan tata tertib semua orang yang duduk dibangku tersebut.

HANYA PELATIH YANG BOLEH MEMBERIKAN ABA-ABA / PENGARAHAN KEPADA PEMAIN YANG BERTANDING. 13.3

TO yang bertugas dapat memberikan peringatan kepada seluruh pemain dan official yang berada dibangku cadangan dikarenakan melanggar ketentuan yang berlaku. -

Apabila

peringatan

dikeluarkan

untuk

pemain

cadangan berupa kartu kuning atau merah, maka pemain cadangan tersebut tunduk kepada ketentuan berlaku, sementara itu Tim Manajer/Pelatih harus mengeluarkan 1 pemain yang sedang bermain ditengah lapangan untuk menjalani hukuman yang berlaku sesuai dengan peringatan kartu yang dikeluarkan oleh TO. -

Apabila peringatan dikeluarkan untuk official berupa kartu kuning. Official tersebut tetap diperkenankan di bangku cadangan. Tim Manajer / Pelatih mengeluarkan 1 (satu) pemain yang sedang bermain di tengah

20

lapangan untuk menjalani hukuman larangan bermain sementara. -

Apabila peringatan dikeluarkan untuk official berupa kartu

merah,

maka

official

tersebut

harus

meninggalkan bangku cadangan. 13.4

Apabila ada pemain yang cedera, salah satu wasit yang bertugas akan memberikan aba-aba kepada tim medis yang telah disediakan oleh panitia untuk memasuki lapangan pertandingan untuk melakukan pengobatan pada pemain yang cedera.

13.5

Pemain yang cedera harus segera dibawa keluar lapangan dan apabila hendak masuk kembali ke dalam lapangan harus melalui area yang telah ditentukan (area pergantian pemain). Untuk penjaga gawang diperbolehkan memasuki lapangan melalui daerah yang dekat dengan gawang dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.

13.6

Pada saat kejadin pemain tersebut cedera dan wasit akhirnya memutuskan untuk memanggil tim medis untuk memasuki lapangan, maka pemain tersebut harus segera dibawa keluar lapangan untuk mendapatkan perawatan dan dapat kembali bermain setelah waktu perawatan sekurang-kurangnya selama 2 menit terkecuali penjaga gawang. Apabila pemain yang cedera tidak dapat bermain kembali, Pelatih/ Manajer tim tersebut dapat segera mengganti pemain yang cedera dan langsung memasuki lapangan.

21

14. PENGHENTIAN / PENUNDAAN PERTANDINGAN 14.1

Setiap tim diperbolehkan untuk mengganti pemain selama pertandingan berlangsung kecuali pada saat penalty corner. Tidak ada pergantian pemain pada saat penalty corner kecuali penjaga gawang yang cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan dapat segera digani oleh penjaga gawang pengganti.

14.2

Pergantian pemain dapat dilakukan hanya sebatas dari daftar pemain pada saat pertandingan tersebut.

14.3

Pemain yang sudah pernah diganti dapat kembali bermain sesuai dengan peraturan pergantian pemain yang berlaku (rolling subtitution).

14.4

Pergantian pemain harus dibawah pengawasan petugas meja pertandingan. Pemain pengganti harus menunggu pemain yang digantikan meninggalkan lapngan terlebih dahulu.

14.5

Pemain pengganti harus menggunakan papan pergantian pemain yang berisikan nomor punggung pemain yang akan digantikan, dan kemudian berdiri sambil memegang papan pergantian pemain di daerah terdekat dengan garis tengah lapangan (centre line).

14.6

Setiap tim dapat menggunakan pilihan bermain dengan -

10 pemain lapangan dan 1 penjaga gawang yang mengenakan perlengkapan pelindung yang lengkap dan warna kaos yang berbeda dengan timnya, atau

-

10 pemain lapangan dan 1 pemain yang mempunyai hak istimewa

sebagai

penjaga

gawang

dengan

hanya

menggunakan pelindung kepala dan mengenakan warna kaos yang berbeda dengan timnya, atau

22

14.7

11 pemain lapangan saja

Pemain yang menjalani hukuman larangan bermain sementara tidak

dapat

digantikan,

sampai

dengan

masa

larangan

bermainnya selesai maka pemain tersebut baru digantikan. 14.8

Waktu permainan tidak akan diberhentikan pada saat pergantian pemain, kecuali : -

untuk pergantian yang cedera

-

untuk pergantian penjaga gawang yang menggunakan perlengkapan pelindung yang lengkap saja.

14.9

Pemain yang terlibat dalam pergantian pemain harus memasuki atau meninggalkan lapangan melalui daerah garis tengah (centre line) lapangan.

14.10 Apabila kapten yang digantikan sementara, dia tetap bertugas sebagai kapten meskipun berada di bangku cadangan dan tidak perlu diganti oleh pemain yang berada di dalam lapngan. 14.11 Apabila pemain yang cedera mengeluarkan darah, maka pemain tersebut harus segera diganti. Pemain tersebut dapat kembali bermain apabila darahnya dibersihkan dan lukanya dibalut. Apabila ada noda darah di kaosnya, maka kaos pemain tersebut harus diganti. 14.12 Penjaga gawang yang terkena hukuman larangan bermain dapat digantikan dengan penjaga gawang cadangan tetapi 1 pemain lapangan harus keluar dari lapangan. Atau dapat digantikan dari salah satu pemain yang berada di dalam lapangan.

15. TINDAKAN DISIPLIN 15.1

Peringatan dengan hukuman kartu bernilai sebagai berikut : - Kartu hijau

:

nilai 2

23

15.2

- Kartu kuning

: nilai 4

- Kartu merah

:

nilai 8

Berikut ini tindakan disiplin sehubungan dengan hukuman nilai : -

Nilai 8

: Hukuman

tidak

bermain

1

pertandingan berikutnya -

Nilai 12

: Hukuman

tidak

bermain

2

pertandingan berikutnya -

Nilai 16

: Hukuman

tidak

bermain

3

pertandingan berikutnya -

Nilai 20

: Hukuman

tidak

bermain

disisa

jadwal pertandingan 15.3 Hukuman tidak bermain tersebut meliputi babak penyisihan dan semifinal. 15.4

TD mempunyai wewenang untuk menambah hukuman tidak bermain tambahan tergantung dari beratnya pelanggaran yang dilakuka.

15.5

TO yang bertugas mempunyai wewenang untuk mengeluarkan pemain cadangan atau official yang berada di bangku cadangan apabila melanggar ketentuan yang berlaku. Hal tersebut akan di laporkan lebih lanjut ke TD untuk ditindak lanjuti.

15.6

Pemain

yang

terkena

hukuman

tidak

bermain

tidak

diperbolehkan duduk di bangku cadangan.

16. KETENTUAN

SEBELUM,SELAMA

DAN

SESUDAH

PERTANDINGAN 16.1

30 menit sebelum pertandingan dimulai, tim yang akan bertanding sudah harus ada di tempat pertandingan.

24

16.2

Daftar susunan pemain (entry form) sudah harus diserahkan ke meja panitia 20 menit sebelum pertandingan dimulai.

16.3

Bila saat yang telah ditentukan untuk dimulainya suatu pertandingan, salah satu tim belum siap (baik jumlah pemain ataupun perlengkapan pemain), makan tim tersebut akan diberi peringatan dan ditunggu selama 10 menit, dengan paling sedikit pemain berjumlah 8 orang.

16.4

Bila dalam waktu 10 menit yang telah diberikan, tim yang akan bertanding belum juga siap (butir 15.3),maka tim tersebut dinyatakan kalah WO dengan skor 0-5

16.5

Kalah WO 2 (dua) kali, dianggap mengundurkan diri dari PON XVII – 2008 dan seluruh hasil pertandingan dinyatakan batal, baik yang sudah dipertandingkan maupun yang belum.

16.6

Ketentuan minimal 8 pemain juga berlaku pada saat berjalannya pertandingan. Dalam keadaan terkena hukuman kartu kuning, kartu merah dan pemain yang cedera dan harus meninggalkan lapangan pertandingan, suatu tim yang hanya memiliki pemain dibawah 8 orang akan dinyatakan kalah. Pencatatan skor akhir pertandingan tersebut adalah sebagai berikut : -

Apabila tim A yang sementara sudah unggul dan kemudian dinyatakan kalah dengan kondisi disebutkan diatas,maka skor akhir pertandingan tersebut adalah skor akhir tim A ditambahkan selisih 5 untuk tim B. (Contoh : skor sebelumnya untuk tim A unggul sementara melawan tim B dengan skor 7-1 dan kemudian skor akhir 7-12 untuk tim B)

-

Apabila tim B yang sementara sudah unggul dan kemudian tim A dinyatakan kalah dengan kondisi disebutkan diatas,

25

maka skor akhir pertandingan tersebut adalah skor akhir tim B ditambahkan 5. (Contoh : Skor sebelumnya untuk tim B unggul sementara melawan tim A dengan skor 1-7 dan kemudian skor akhir menjadi 1-12 untuk tim B) 16.7

Apabila karena sesuatu hal,salah satu tim tidak mau memulai atau meneruskan pertandingan, maka tim tersebut dianggap mengundurkan diri dari kejuaraan ini dan seluruh hasil pertadingan dinyatakan batal. Baik yang sudah dipertandingkan maupun yang belum.

16.8

Setiap tim diwajibkan menyediakan minimal 2 set kostum dengan warna yang berbeda. Kostum terdiri dari kaos, celana/rok,

dan kaos kaki (tidak diperkenankan berwarna

dominan putih). Apabila tim yang bertanding menggunakan kostum hampir sama, maka tim pertama yang disebut pada jadwal pertandingan harus mengganti kostumnya. 16.9

Setiap tim akan mengenakan seragam yang telah disampaikan oleh tim manajer pada waktu pendaftaran dengan nomor punggung tiap pemain sama (tetap) dengan nomor pemain yang tercantum dalam daftar nama asli (entry form).

16.10

Setiap pemain wajib menggunkan pelindung kaki (shin guard) dan sepatu tidak diperkenankan berwarna dominan putih atau hijau.

16.11

Penjaga gawang harus menggunakan peralatan lengkap dan seragam harus berwarna lain dengan kedua regu yang bertanding dan legguard serta kickers tidak boleh berwarna putih.

16.12

Stik yang digunakan adalah stik yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam Peraturan Hockey 2007-2008 (Rules of Hockey 2007-2008).

26

16.13

Wasit yang memimpin pertandingan mempunyai wewenang untuk memberikan kartu peringatan kepada para pemain, baik yang sedang bertanding maupun pemain cadangan dan official yang berada di bangku cadangan. Sedangkan TO mempunyai wewenang memberikan peringatan lisan da kartu kepada pemain cadangan dan official yang berada di bangku cadangan.

17. PERANGKAT PERTANDINGAN (TD,TO,JUDGE,UM & WASIT) 17.1

TD, TO, JUDGE, UM & Wasit ditetapkan oleh KONI Pusat dan mempunyai wewenang untuk melaksanakan kejuaraan ini dan bertanggungjawab penuh agar PON XVII-2008 ini berjalan sebagaimana mestinya.

17.2

TO dengan persetujuan TD, mempunyai wewenang untuk mengeluarkan pemain dari satu atau beberapa pertandingan dalam

kejuaraan

ini,

yang

berkelakuan

tidak

pantas

(misbehaved) baik sebelum, selama atau setelah pertandingan berlangsung. 17.3

TD akan mengesahkan TO,Judge & Wasit untuk setiap Pertandingan.

17.4

Setiap wasit yang akan memimpin pada PON XVII-2008, wajib mengikuti penyegaran wasit sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan (lihat butir 21.1).

17.5

Seluruh TO & Judge yang bertugas pada PON XVII-2008, harus mengenakan celana panjang / rok berbahan kain berwarna hitam atau seragam yang disediakan panitia.

17.6

Seluruh wasit yang bertugas pada PON XVII-2008, harus mengenakan celana panjang / rok berbahan kain berwarna hitam,

27

sepatu berwarna gelap atau seragam yang disediakan panitia serta membawa perlengkapan wasit (peluit,kartu & jam tangan).

18. PROTES 18.1

Apabila suatu tim hendak mengajukan protes pada akhir suatu pertandingan,

Tim

Manajer

yang

bersangkutan

harus

menyatakan rencana protes tersebut, di bawah tandatangannya pada form laporan pertandingan. 18.2

Tim Manajer yang mengikuti Technical Meeting yang berhak melakukan protes.

18.3

Tim Manajer yang bersangkutan harus melakukannya dengan cara tertulis dengan menceritakan kronologis protesnya dan menyerahkannya kepada Technical Delegate/ Tournament Director dalam jangka waktu 10 (sepuluh) menit setelah pertandingan berakhir, dengan melampirkan uang sebesar Rp 1.000.000,- (Satu juta rupiah).

Apabila butir 17.2 dalam hal protes tidak terpenuhi, protes dinyatakan batal dengan sendirinya.

18.4

TD akan memberikan keputusan secara tertulis dalam waktu 1 (Satu) jam setelah menerima surat protes.

18.5

Dalam keadaan apapun uang protes tidak dikembalikan.

18.6

Apapun hasil protes, tidak dapat merubah Skor Akhir pertandingan.

28

19. SANKSI HUKUMAN 19.1

Pemain yang tidak memenuhi persyaratan peserta yang telah ditentukan, tidak dapat mengikuti PON XVII-2008.

19.2

Penghinaan, perkelahian atau pemukulan wasit dalam suatu pertandingan atau diluar pertandingan, di lapangan atau diluar lapangan yang melibatkan satu atau dua pemain / official,maka pemain / official tersebut akan dikeluarkan dari sisa – sisa pertandingan PON XVII-2008.

19.3

Jika yang terlibat sekaligus lebih dari dua pemain/officaial,maka timnya akan dikeluarkan dari sisa-sisa pertandingan,dan seluruh hasil pertandingan dinyatakan batal.

19.4

Tim yang dikeluarkan dari kejuaraan ini,akan direkomendasikan oleh TD kepada KONI Pusat untuk diberikan sanksi.

20. KRITERIA MEDALI PON XVII – 2008 20.1

Juara I mendapatkan Medali Emas

20.2

Juara II mendapatkan Medali Perak

20.3

Juara III mendapatkan Medali Perunggu

21. KETENTUAN TAMBAHAN 21.1

Panitia penyelenggara PON XVII-2008 Cabang Olahraga Hockey,dibawah naungan dan tanggung jawab KONI Pusat /PB.PON.

21.2

Panitia penyelenggara PON XVII-2008 adalah KONI Pusat dibantu oleh PB.PON XVII-2008.

21.3

Pihak penyelenggara hanya menyediakan transportasi lokal untuk setiap tim provinsi yang berjumlah 20 orang (16 pemain & 4 official).

29

22. MEDICAL CONTROL Ketentuan pemeriksaan doping sesuai dengan peraturan dalam anti Doping Code Olympic Movement.Pemeriksaan doping akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan diatur dalam “ Pedoman Pengawasan Doping dan Verifikasi Wanita “. Apabila seorang atlet menolak pemeriksaan doping atau terbukti bersalah melakukan doping,atlit tersebut harus dikeluarkan sebagai peserta PON XVII-2008 sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam peraturan PON Pasal 9,sebagai berikut : 22.1

Bila yang bersangkutan anggota regu pada nomor beregu, maka regunya dikalahkan dan yang bersangkutan dikelurkan sebagai peserta PON XVII-2008. Sedangkan anggota regu lainnya yang tidak terkena doping dapat mengikuti pertandingan / perlombaan pada nomor perorangan.

22.2

Bila yang bersangkutan anggota cabang olahraga beregu, maka yang bersangkutan dikeluarkan dari regunya disesuaikan dengan ketentuan Induk Organisasi Cabang Olahraga tersebut yang mengacu pada ketentuan Cabang Olahraga Internasionalnya.

23. PERTEMUAN TEKNIS DAN PENYEGARAN TO,JUDGE & WASIT 23.1

23.2

Penyegaran Wasit

:

Hari / tanggal

: Kamis,3 Juli 2008

Waktu

: 09.00 WITA – selesai

Tempat

: ………………………………….

Peserta

: Wasit

Penyegaran Technical Officer dan Judge : Hari / Tanggal

: Kamis,3 Juli 2008

30

23.3

Waktu

: 14.00 WITA – selesai

Tempat

: …………………………..

Peserta

: Technical Officer dan Judge

Pertemuan Teknis (Technical Meeting): Hari / tanggal

: Jumat,4 Juli 2008

Waktu

: 16.00 WITA – selesai

Tempat

: ………………………………

Peserta

: Manajer dan Pelatih

Apabila peserta berhalangan hadir, maka dianggap telah menyetujui keputusan yang telah ditetapkan.

24. PENUTUP Panitia hanya menyediakan P3K untuk cidera ringan atau pertolongan pertama pada saat pertandingan. Segala Sesuatu yang belum tercakup dan tercantum dalam Panduan Teknis ini, akan diatur dan ditetapkan kemudian oleh Panitia dan akan disampaikan secara tertulis kepada masing-masing tim manajer.

Panpel Hockey PON XVII-2008 Kalimantan Timur

31

SUSUNAN PANITIA INTI PELAKSANA CABANG OLAHRAGA : GOLF Ketua

:

Wakil Ketua

:

Sekretaris

:

Wakil Sekretaris

:

Bendahara

:

Technical Delegate

:

Djaya Sudarya

32

33

Related Documents

Hockey 1
October 2019 22
Hockey
October 2019 29
Hockey
May 2020 16
Hockey
November 2019 28
Ring Hockey
June 2020 10
Hockey Sample
June 2020 3

More Documents from ""

Layar
October 2019 51
Bulutangkis 2
October 2019 60
Panjat Tebing 1
October 2019 50
Anggar 2
October 2019 47
Bermotor
October 2019 49