Historigrafi Nasional 1.PENGERTIAN SEJARAH NASIONAL SEBAGAI UNIT HISTORIS Sejarah nasional sebagai unit historis adalah suatu bagian dari pengetahuan sejarah yang merupakan suatu kategori serta bidang yang dapat dipahami (Intelligible field) : Unit itu, merupakan suatu kompleks problem-problem tema dan topic yang semuanya ditempatkan dalam pasangan waktu (time setting). Aspek temporal dari scope unit lazimnya dibahas sebagai permasalahan periodisaasi, didalamnya ditegaskan bahwa : a. Pembagian waktu dari sejarah nasional berpangkal pada adanya diskontinuitas antar periode sebagai unit waktu a) Unit waktu ditentukan menurut kriteria tertentu b) Periodisasi yang baik tidak melupakan bahwa proses historis selalu bersegi banyak dan disamping diskontinuitas dalam suatu bidang terdapat kontinuitas dalam bidang lain. c) Setiap periodisasi bersifat relative d) Perlu difikirkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh priodisasi yang berlaku bagi semua bagian dari sejarah nasional, dalam hal ini pembicaraannya menyangkut aspek spasial dari scope sejarah nasional 2. CIRI CIRI SEJARAH NASIONAL Adapun ciri-ciri dari sejarah nasional adalah sebagai berikut : a) Menekankan peristiwa-peristiwa yang gemilang sebagai hasil perjuangan bangsa Indonesia b) Menekankan kebesaran masa lampau bangsa Indonesia
c) Mendewakan pahlawan-pahlawan nasional, bangsa Indonesia digambarkan sebagai bangsa yang gagah berani, penuh herorisme, dan bangsa yang cerdik. d) Sejarah nasional didominasi oleh nasionalistis (cauvinisme) dengan memuji bangsa sendiri serta memandang rendah bangsa lain. e) Dasar penyusunnya harus berpusat pada cita-cita bangsa Indonesia dalam arti yang luas. f) Terdapat babakan waktu atau priodisasi yang jelas. 3. KETENTUAN DARI SEJARAH NASIONAL Adapun ketentuan dari sejarah nasional menurut Muh.Ali adalah sebagai berikut : a) Pandangan Indonesia sentris sebagai antifase daerah setris dan asing sentris (Eropa sentris) b) Sejarah harus mempunyai gaya irasional yang mengandung keyakinan moral bangsa Indonesia, bahwa bangsa kita sadar dapat menentukan nasib sendiri. Sejarah Indonesia sebagai sejarah nasional berkaitan dengan prinsip hidup dan pandangan hidup. c) Babakan waktu bersifat nasional yang menunjukkan perkembangan jiwa kebangsaan yang muncul dalam perjuangan mewujudkan cita-cita kehidupan kebangsaan Indonesia yang bebas adil dan makmur. 4. CIRI-CIRI SEJARAH NASIONAL MENURUT SARTONO KARTODIRDJO a) Memperluas skup dengan memperhatikan bebagai aspekkehidupan masyarakat Indonesia b) Menggunakan pendekatan multidimensional c) Menyusun konseptualisasi nasional d) Menggunakan konsep dan teori berbagai cabang ilmu sosial e) Memberi perhatian pada mikro histori (sejarah lokal) secara kritis
f) Menerapkan sejarah analitis dan meninggalkan sejarah konvensional (sifatnya deskriptif-naratif dan menekankan pada proses kejadian-kejadian besar pada tingkat nasional) SUMBER SEJARAH NASIONAL Dalam penulisan sejarah nasional ada tiga jenis sumber yang digunakkan untuk mengkaji peristiwa-peristiwa yang menekankan kebesaran masa lampau bangsa Indonesia 1. Sumber tertulis a) Arsip-arsip b) Surat-surat berharga,berupa surat pribadi atau surat dinas. Dalam surat pribadi terdapat nilai penting yaitu terdapat hubungan dua arah,pelaku pembicara,tata susila dan adat istiadat c) Notulen rapat,yaitu notulen rapat dinas dan notulen rapat ormas(organisas masyarakay) d) Kontrak kerja dan bon-bon (tagihan) e) Daftarn kepegawaian dan pidato kenegaraan f) Dokumen berupa : 1) Otobiografi Merupakan gambaran tentang perkembangan pribadi seseorang yang mencerminkan situasi sosialnya,struktur kekuasaan serta golongan elitnya dan konflik sosial serta mobilitas sosial. Otobiografi dibedakan menjadi tiga. I. otobiografi komprehensif yaitu otobiografi yang panjang dan bersegi banyak II. otobiografi topical yaitu otobiografi yang isinya pendek dan sangat khusus sifatnya III. otobiografi yang diedisikan yaitu otobiografi yang disusun oleh orang lain 2. Surat-Surat pribadi Maksud utama dari pengumpulan surat-surat pribadi inii untuk dipelajari bentuk bahasanya,sehingga terkadang
isinya kurang relavan bagi ilmu kemasyarakatan meskipun dapat juga diamnbil data-data tentang fenomena sosial pada zaman itu Contohnya: Surat R.A Kartini kepada Ny Abendanon yang terkumpul dalam buku “ Habis Gelap Terbitlah Terang “ 3. Surat Kabar Sebagai sumber informasi tidak hanya memuat data yang menunjukkan fakta,tetapi juga opini,interpretasi,pikiranpikiran spekulatif.’ Sebagai contohnya: surat kabar Indonesia merdeka dan sinar jawa. Dalam menggunakkan surat kabar sebagai sumber perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut