MAKALAH STATISTIKA HIPOTESIS
OLEH : KELOMPOK IV ANDI SULFIANA
16 3145 401 002
JUMIATI
16 3145 401 00
HAMIDA
16 3145 401
RASYANTI
16 3145 401
LILI HASLIA N.
16 3145 401
PROGRAM STUDI DIII FARMASI STIKES MEGA REZKY MAKASSAR 2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah statistika tentang hipotesis atau hipotesa. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah statistika tentang hipotesa ini dapat memberikan pembelajaran dan dapat bermanfaat terhadap pembaca. Jakarta, 4 januari 2018
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara mengolah data. Untuk memperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya sebuah penelitian. Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mencari jawaban dari sebuah persoalan melalui pengumpulan data berdasarkan hasil analisa dalam proses penelitian. Penelitian ini didapatkan dari berbagai cara dan juga berbagai langkah-langkah pengujian. Sebelum melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang akan kita teliti. Pernyataan dugaan atau peryataan sementara kita ini yang disebut hipotesis.
I.2 Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan hipotesis statistik ? 2. Apa saja formulasi statistik ? 3. Apa saja jenis-jenis hipotesis ? 4. Bagaimana cara untuk uji hipotesis ?
I.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hipotesis statistik. 2. Untuk memahami formulasi statistik. 3. Untuk memahami jenis-jenis hipotesis. 4. Untuk mempelajari cara pengujian hipotesis.
BAB II PEMBAHASAN
II.1 HIPOTESA STATISTIK Semula istilah hipotesis dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata ialah “hupo” (sementara) dan “thesis” (pernyataan atau teori. Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka kebenarannya perlu diuji. Kemudian para ahli memafsirkan arti hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih (Kerlinger, 1973:18 dan Tuckman, 1928:5). Sedangkan menurut Sudjana (1992:219) mengartikan bahwa hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu halyang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melalukan pengecekannya. Hal ini jelas bahwa Sudjana mengatakan asumsi atau dugaan yang bersifat umum sedangkan Kerlinger dan Tuckman lebih khusu lagi mengenai arti hipotesis menjadi dugaan antara dua variabel atau lebih. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya. Hipotesis statistik adalah pernyataan tentang populasi yang diteliti. Jika menguji hipotesis penelitian dengan perhitungan statistik, maka rumusan hipotesis tersebut perlu diubah kedalam rumusan hipotesis statistik. Apabila dalam rumusan hipotesis penelitian hanya dituliskan salah satu saja yaitu hipotesis alternatif (Ha) atau hipotesis nol (H0). Sedangakan dalam hipotesis statistik keduanya dipasangkan sehingga dapat diambil keputusan dengan tegas yaitu menerima H0 berarti menolak Ha begitu juga sebaliknya apabila menolak H0 berarti menerima Ha. Hipotesis statistik dirumuskan untuk menjelaskan gambaran dan parameter dari populasi.
II.2 Jenis-Jenis Hipotesa
1. Hipotesis Alternatif (Ha) Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja (Ha atau H1) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan H1 tersebut, akan digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian. Contoh : Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD. 2. Hipotesis Nihil (H0) Hipotesis nihil (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam rumusan hipotesis, yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y). Contoh : 1) Tidak ada hubungan antara warna baju dengan kecerdasan mahasiswa. 2) Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD. 3. Hipotesis Deksriptif Hipotesis deskriptif yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan menghubungkan dengan variabel lain atau hipotesis yang dirumuskan untuk menentukan titik peluang, hipotesis yang digunakan untuk menjawab pemasalahan taksiran (estimatif). Contoh : 1) Panen udang windu di Tambak Udang Kalianyar Bangil mencapai 5 ton/ha. 2) Disiplin kerja pegawai lembaga CJDW sangat tinggi. 3) Motivasi kerja karyawan di pabrik mobil mencapai 80% dari kriteria rata-rata nilai ideal yang akan ditetapkan. Dari ketigat contoh diatas, terlihat bahwa yang menjadi titik estimasi yaitu 5 ton/ha, sangat tinggi, dan 80% dari kriteria rata-rata nilai ideal. Semua ini bisa diukur atau diangkakan dengan instrumen penelitian.
Hipotesis deksriptif untuk keperluan pengujian dengan statistik, bentuk rumusan hipotesis deksriptif lengkap ialah “Terdapat perbedaan antara titik taksiran (yang diperkirakan 5 ton/ha) dengan data yang diperoleh”. Misalnya data yang dikumpulkan menghasilkan 3,9 ton/ha. Perkiraan 5 ton/ha adalah pernyataan tentang populasi. Jika data yang terkumpul itu data populasi atau sensus sebesar 0,9 ton/ha, maka hipotesis yang diajukan diterima, yaitu ada perbedaan antara perkiraan dengan data yang diperoleh (pekiraan 5 ton/ha, diperoleh 9 ton/ha). Tetapi bila 3,9 ton/ha diperoleh berdasarkan salah satu sampel yahng dipilih dari Kalianyar Bangil, maka kita belum dapat memutuskan apakah hipotesis alternatif yang diajukan dterima atau ditolak, atau apakah perbedaan antara yang diperkirakan 5 ton/ha untuk populasi dengan 3,9 ton/hari dari sampel itu merupakan perbedaan yang signifikan atau tidak. Apakah 3,9 ton/ha yang diperoleh itu benar-benar dapat mewakili populasi, atau kita salah mengambil sampel hingga didapatkan 3,9 ton/ha. Apabila kita memilih sampel di tempat lain apakah data yang diperoleh juga tetap 3,9 ton/ha atau lebih ataukah kurang. 4. Hipotesis Komparatif Hipotesis komparatif dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan. Contoh : 1) Ada perbedaan kemampuan berbahasa asing antara lulusan pondok pesantren X dan lulusan SMU Y, yaitu lulusan pondok pesantren X lebih bak daripada lulusan SMU Y. 2) Ada perbedaan kesenangan bagi anak-anak SD antara menonton TV dengan membaca buku, bahwa menonton TV lebih disukai daripada membaca buku. 5. Hipotesis Asosiatif Hipotesis asosiatif dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan. Sedangkan menurut sifat hubungannya hipotesis penelitian atau alternatif ada tiga jenis, yaitu :
1) Hipotesis hubungan simentris ialah hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat kebersamaan antara dua variabel atau lebih, tetapi tidak menunjukkan sebab akibat. Contoh : a) Ada hubungan antara berpaikan mahal dengan penampilan. b) Terdapat hubungan yang positif antara banyaknya penonton sepak bola dengan tingkat kerusuhan. 2) Hipotesis hubungan sebab-akibat (kausal) ialah hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat mepengaruhi dua variabel atau lebih. Contoh : a) Disiplin pegawai yang tinggi berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja. b) Motivasi belajar berpengaruh besar terhadap prestasi belajar. 3) Hipotesis hubungan interaktif ialah hipotesis hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat saling mempengaruhi. Contoh : a) Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara status sosial ekonomi dengan terpenuhi gizi keluarga. b) Terdapat pengaruh timbal balik antara kreativitas siswa dengan hasil belajar.
II.3 Uji Hipotesa 1. Hipotesis Direksional Hipotesis direksional adalah rumusan hipotesis yang arahnya sudah jelas atau disebut juga hipotesis langsung. Pengujian hipotesis direksional terdiri atas dua yaitu uji pihak kiri dan uji pihak kanan. 1) Uji Pihak Kiri Apabila ada rumusan hipotesis pasangan Ha dinyatakan dengan bunyi kalimat : paling tinggi, paling banyak, paling besar, maksimum dan sejenisnya berarti tandanya lebih kecil (<). Maka sebaliknyab H0 harus dinyatakan dengan bunyi kalimat paling rendah, paling sedikit,
paling kecil, minimum dan sejenisnya berarti tandanya lebih besar atau sama dengan () pengujiannya menggunakan uji sau pihak (one tailed test) yaitu uji pihak kiri. Seperti contoh berikut : a) Hipotesis bersifat deksriptif Motivasi kerja pegawai di departemen CJDW paling tinggi 40% dari nilai ideal. (1) Hipotesis (Ha dan H0) dalam uraian kalimat Ha : Motivasi kerja pegawai di departemen CJDW paling tinggi 40% dari nilai ideal. H0 : Motivasi kerja pegawai di departemen CJDW paling rendah atau sama dengan 40% dari nilai ideal. (2) Hipotesis (Ha dan H0) model statistik Ha : p < 40% H0 : p 40%
b) Hipotesis bersifat komparatif Terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa tugas belajar dengan mahasiswa izin belajar dalam mengikuti pelajaran statistik, yaitu mahasiswa tugas belajar lebih tinggi daripada mahasiswa izin belajar. Atas dasar informasi ini, tim pengajar ingin membuktikan melalui penelitian. (1) Hipotesis (Ha dan H0) dalam uraian kalimat Ha: Perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa tugas belajar lebih tinggi daripada mahasiswa izin belajar. H0: Perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa tugas belajar lebih rendah daripada mahasiswa izin belajar. (2) Hipotesis (Ha dan H0) model statistik Ha : 1 < 2 H0 : 1 2 c) Hipotesis bersifat asosiatif
Seorang pakar pendidikan ingin meneliti hubungan motivasi dengan prestasi belajar di perguruan tinggi CJDW. Peenliti berhipotesis bahwa hubungan motivasi belajar dengan prtestasi belajar paling tinggi 60%. (1) Hipotesis (Ha dan H0) dalam uraian kalimat Ha : Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar paling tinggi 60%. H0 : Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar paling rendah atau sama dengan 60%. (2) Hipotesis (Ha dan H0) dalam model statistik Ha : p > 60% H0 : p 60%
-ttabel Kriteria pengujian pihak kiri : Jika – ttabel thitung maka H0 diterima dan Ha ditolak 2) Uji Pihak Kanan Jika rumusan hipotesis pasangan Ha dinyatakan dengan bunyi kalimat : rendah, paling sedikit, paling kecil, minimum dan sejenisnya berarti tandanya lebih besar atau sama dengan (>). Maka sebaliknya H0 harus dinyatakan dengan bunyi kalimat : paling tinggi, paling
besar, maksimum dan sejenisnya berarti tandanya lebih kecil atau sama dengan (). Pengujiannya menggunakan uji satu pihak (one tailed test) yaitu uji pihak kanan, seperi contoh berikut : a) Hipotesis bersifat deksriptif Disiplin kerja pegawai di departemen CJDW paling rendah 70% dari skor ideal. (1) Hipotesis (Ha dan H0) dalam uraian kalimat Ha : Disiplin kerja pegawai di departemen CJDW paling rendah 70% dari skor ideal. H0 : Disiplin kerja pegawai di departemen CJDW paling tinggi atau sama dengan 40% dari skor ideal. (3) Hipotesis (Ha dan H0) model statistik Ha : p > 40% H0 : p 40% b) Hipotesis bersifat komparatif Seorang pengamat haji ingin melakukan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan vasilitas antara kelompok jamaah haji plus (VIP) dengan jumlah jemaah haji biasa. Pengamat berhipotesis bahwa jemaah haji biasa kurang nyaman vasilitasnya dibandingkan dengan jamaah haji plus (VIP). (1) Hipotesis (Ha dan H0) dalam uraian kalimat Ha
:
Jemaah
haji
kurang
nyaman
vasilitasnya
bila
dibandingkan dengan jemaah haji plus (VIP) H0
:
Jemaah haji plus lebih nyaman atau sama dengan vasilitasnya bila dibandingkan dengan jamaah haji plus (VIP).
(2) Hipotesis (Ha dan H0) model statistik Ha : 1 > 2 H0 : 1 2 c) Hipotesis bersifat asosiatif
Seorang pengamat sosial mengatakan bahwa hubungan antara atasan dengan bahawan di instansi CJDW paling rendah 45%. (1) Hipotesis (Ha dan H0) dalam uraian kalimat Ha :
Hubungan antara atasan dengan bawahan di instansi CJDW paling rendah 45%.
H0 : Hubungan antara atasan dengan bawahan di instansi CJDW paling tinggi atau sama dengan 45%. (2) Hipotesis (Ha dan H0) model statistik Ha : p > 45% H0 : p 45%
ttabel Kriteria pengujian pihak kanan : Jika + ttabel thitung maka H0 diterima dan Ha ditolak 2. Hipotesis Non Direksional Hipotesis Non Direksional (hipotesis tidak langsung) adalah hipotesis yang menunjukkan arah tertentu. Jika rumusan Ha berbunyi kalimat : tidak sama dengan (), maka sebaliknya H0 berbunyi kalimat : sama dengan (=). Pengujian ini menggunakan uji dua pihak (two tailed test). Contoh sebagai berikut :
1) Hipotesis bersifat desktiptif PT CJDW memproduksi mesin boat dan menyatakan bahwa: mesin boat hasil produksinya mampu berkecepatan rata-rata 300 km/jam. Berdasarkan pernyataan ini seorang ahli mesin akan melakukan penelitian untuk membuktikannya, apakah benar demikian. a) Hipotesis (Ha dan H0) dalam uraian kalimat Ha : Mesin boat hasil produksi PT CJDW mampu berkecepatan rata-rata 300 km/jam. H0 : Mesin boat hasil produksi PT CJDW tidak mampu berkecepatan rata-rata 300 km/jam. b) Hipotesis (Ha dan H0) model statistik Ha
: 300
H0
: = 300
2) Hipotesis bersifat komparatif Bapak Mansur dosen statistika mengajar dua kelas (kelas A dan B) dan ingin mengetahui hasil belajar mahasiswa yang dibimbingnya selama satu semester. Beliau menyatakan bahwa : hasil belajar statistika antara mahasiswa kelas A dan B adalah berbeda. a) Hipotesis (Ha dan H0) model statistik Ha
: 1 2
H0
: 1 = 2
3) Hipotesis bersifat asosiatif Seorang dokter psikologi menyatakan bahwa : ada hubungan antara status sosial dengan tingkat gizi keluarga di CJDW. Atas dasar pernyataan tersebut peneliti ingin membuktikannya. a) Hipotesis (Ha dan H0) model statistik Ha
:p0
H0
:p=0
Kriteria pengujian dua pihak : Jika - ttabel thitung + ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
BAB III PENUTUP
III.1
Kesimpulan 1. Hipotesis statistik adalah pernyataan statistik tentang populasi yang diteliti. 2. Hipotesis terdiri dari hipotesis alternatif (Ha), hipotesi nihil (H0), hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, dan hipotesis asosiatif. 3. Pengujian hipotesis terdiri atas pengujian hipotesis direksional dan hipotesis
non
direksional.
Pengujian
hipotesis
direksional
menggunakan uji pihak kiri dan uji pihak kanan dan pengujian. III.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Riduwan. 2013. Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta. Sudjana. 1992. Metode Statistika. Bandung : Alfabeta.