ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HIPERTENSI OLEH : YUDI TRIGUNA
HIPERTENSI • Mrpk peningkatan yg peresisten dr tekanan sistolik & diastolik (S > 140 mmHg, D > 90 mmHg). • Diakibatkan o/ penyempitan arteriol → peningkatan tahanan perifer → peningkatan kekuatan u/ sirkulasi darah. • 2 jenis Hipertensi : a. H. Essensial : paling umum, penyebab tdk diketahui. b. H. Sekunder : disebabkan o/
TAHAPAN HIPERTENSI • Derajat 1 : S = 140 – 159 = 90 – 99 mmHg
D
• Derajat 2 : S = 160 – 179 = 100 – 109 mmHg
D
• Derajat 3 : S = ≥ 180 110 mmHg
D=
PENYEBAB • • • •
Coarctasi aorta Cushing’s desease Gg. Neurologi Penyebab tdk diketahui (H. essensial) • Penggunaan kontrasepsi oral • Pheocromocytoma
• Kehamilan • Hiperaldosteronism primer • Penyakit renovaskuler • Penyakit thyroid, paratyroid, & Pituitari • Penggunaan obat : cocain, alpha epoetin,
FAKTOR RESIKO HIPERTENSI ESSENSIAL • • • • • • • • •
Penuaan (aging) Atherosklerosis Diet (natrium & cafein) Riwayat keluarga dgn hipertensi Obesitas Ras (umum pd kulit hitam) Sex (umum pd laki-laki usia > 40 th) Merokok Stress
PENEMUAN DLM PENGKAJIAN • • • • • • • • • •
Asimptomatik Iskemia serebral Pusing Peningkatan tekanan darah Sakit kepala Gagal jantung Hipertropi ventrikel kiri Papiledema Gagal ginjal Gg. Penglihatan, s/ kebutaan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK • Pemeriksaan kimia darah : peningkatan Na, BUN, kreatinin, & kolesterol. • X-ray dada : cardiomegali • EKG : hipertropi ventrikel kiri • Pemeriksaan Ophthalmoskoppi : perubahan retina, s/ penyempitan arteriolar, papilledema, & hemorragi. • Urinalisis : proteinuria, RBCs & WBCs (+)
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI • DERAJAT 1 : modifikasi gaya hidup → penurunan BB, intake alkohol dihentikan, penurunan intake natrium, & berhenti merokok. • DERAJAT 2 : midifikasi gaya hidup dilanjutkan & pemberian obat anti hipertensi, diuretik atau kalsium channel blocker. • DERAJAT 3 : peningkatan dosis obat atau diganti obat dgn kelas berbeda. • DERAJAT 4 : pemberian obat diuretik
MASALAH KEPERAWATAN • Kelebihan volume cairan • Defisit pengetahuan • Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh.
PENATALAKSANAAN • Perubahan aktivitas : olahraga teratur. • Perubahan diet : rendah natrium, pembatasan intake alkohol. • Drug therapi : * ACE inhibitor : captopril, enalapril, lisinopril * Antihipertensi : methyldopa, hidralazin, doxazosin * B-Bloker adrenergic : propranolol, metoprolol, carteolol, penbutolol * Calsium channel bloker : nifedipin, verapamil, diltiazem * Diuretik : furosemid, spirinolacton, hidroklorotiazid, bumetanid
INTERVENSI KEPERAWATAN • Pemeriksaan status cardiovaskuler, meliputi TTV. • Pemeriksaan TD pd saat terlentang, duduk, & berdiri (observasi thd kondisi pucat, diaporesis, dan pusing). • Lakukan pemeriksaan status neurologik & observasi adanya perubahan yg mengindikasikan perubahan perfusi serebral (stroke atau perdarahan). • Monitor & catat intake & output cairan serta timbang BB setiap hari. • Berikan medikasi u/ menurunkan TD • Pertahankan diet sesuai yg dianjurkan • Anjurkan klien u/ mengungkapkan perasaan
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT KATUP JANTUNG • Tiga jenis gg. Mekanik katup jantung : 1. Stenosis : penyempitan pembukaan katup. 2. Penutupan tidak sempurna (incomplete) katup [Insufisiensi]. 3. Prolaps katup. • Penyebab gg. Katup : endokarditis, kerusakan kongenital, inflamasi. • Bentuk penyakit katup : 1. Insufisiensi aorta 2. Insufisiensi mitral 3. Stenosis mitral 4. Prolaps katup mitral
INSUFISIENSI AORTA • Patofisiologi : Penutupan katup aorta tdk sempurna → aliran darah kembali ke ventrikel kiri selama diastol → overload cairan di ventrikel kiri → overload cairan di atrium kiri → edema pulmonal. • Penyebab : endokarditis, hipertensi, idiopatik, reumatic fever, syphilis. • Manifestasi klinik : angina, batuk, dispnea, fatigue, palpitasi, kongesti vena pulmonal, nadi cepat & lemah.
Lanjutan : Insufisiensi Aorta
• Pemeriksaan Diagnostik : 1. Kateterisasi jantung : penurunan tekanan diastolik arteri. 2. Echocardiograpi : pembesaran ventrikel kiri. 3. EKG : ST dan hipertropi ventrikel kiri.
INSUFISIENSI MITRAL • Patofisiologi : IM → aliran darah dr ventrikel kiri kembali lagi ke atrium kiri selama sistole→ atrium kiri membesar → ventrikel kiri berdilatasi • Penyebab : Kardiomiopati hipertropi, gagal ventrikel kiri, prolap katup mitral, reumatic fever. • Manifestasi klinik : angina, dispnea, fatigue, orthopnea, edema perifer.
Lanjutan : Insufisiensi Mitral
• Pemeriksaan Diagnostik : 1. Kateterisasi jantung : insufisiensi mitral & peningkatan PAWP. 2. Echocardiograpi : pergerakan lembaran katup abnormal. 3. EKG : hipertropi atrium & ventrikel kiri. 4. X-ray : pembesaran atrial & ventrikel kiri.
MITRAL STENOSIS • Patofisiologi : Abnormalitas katup, fibrosis, kalsifikasi Mitral → Penyempitan katup mitral → obstruksi aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri → volume & tekanan atrium kiri meningkat → dilatasi atrium. • Penyebab : reumatic fever • Manifestasi klinis : dispnea pd saat exercise, fatigue, orthopnea,
Lanjutan : Mitral Stenosis
• Pemeriksaan Diagnostik : 1. Kateterisasi jantung : tekanan diastolik meningkat tajam melewati tekanan atrium kiri & arteri pulmonal. 2. Echocardiograpi : penebalan lembaran katup mitral 3. EKG : hipertropi atrium kiri 4. X-ray : pembesaran atrium & ventrikel kiri.
PROLAPS KATUP MITRAL • Satu /dua lembaran katup menonjol kedalam atrium kiri • Penyebab : tidak jelas, MI mengenai otot papilaris. • Manifestasi klinis : nyeri dada, fatigue, sakit kepala, palpitasi, mungkin asimptomatik. • Pemeriksaan diagnostik : * pemeriksaan “Color Flow doppler” → Insufisensi mitral.
INSUFISIENSI TRIKUSPIDALIS • Patofisiologi : Insufisiensi trikuspidalis → aliran darah kembali kedalam atrium kanan selama sistole → penurunan aliran darah ke paru-paru dan jantung kiri → penurunan CO pd jantung kanan → gagal jantung kanan. • Penyebab : endokarditis, reumatic fever, gagal jantung kanan, trauma. • Manifestasi klinis : dispnea, fatigue,
Lanjutan ...Insufisiensi Trikuspidalis
• Echocardiografi : prolaps katup trikuspidalis sistolik • EKG : hipertropi atrium & ventrikel kanan • X-ray : perlebaran atrium & pembesarab ventrikel.
DIAGNOSA KEPERAWATAN • Intoleransi aktivitas • Kecemasan • Penurunan cardiac output
PENATALAKSANAAN • Diet : pembatasan sodium (pd kasus gagal jantung) • Pembedahan : bedah jantung terbuka → bypass cardiopulmonal u/ penggantian katup . • Drug terapi : antikoagulan → warfarin, u/ mencegah pembentukan trombus
INTERVENSI KEPERAWATAN • Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung atau edema pulmonal & efek samping obat. • Tempatkan pasien pd posisi tegak lurus. • Pertahankan bed rest dan berikan bantuan u/ ke kamar mandi. • Jika klien menjalani pembedahan, kaji tanda hipotensi, arrytmia, dan pembentukan trombus. Monitor TTV, nilai AGD, intake-output, BB/hari, kimia darah, x-ray dada, dan persiapan pemasangan kateter arteri pulmonal.