Hidroponik 2

  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hidroponik 2 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,549
  • Pages: 4
HIDROPONIK I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman untuk tumbuh dan berkembang membutuhkan media tanam. Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman, penopang tegaknya, sumber air, udara dan unsur-unsur hara. Fungsi media tersebut dapat terpenuhi oleh media tanah. Selain media tanah, masih ada media lain yang dapat dimanfaatkan, misalnya media arang sekam, akar pakis, arang kayu, pecahan genting dan pasir. Berbeda dengan media tanah, media tersebut kurang mampu menyediakan unsure-unsur hara. Pada pengunaannya sangat memerlukan pemberian unsur hara. Pada percobaan kali ini akan dicoba media pasir untuk menumbuhkan bawang daun, bayam cabut dan kangkung secara hidroponik. B. Tujuan Tujuan percobaan ini adalah: a. Mencoba menanam tanaman bawang daun, bayam cabut dan kangkung pada media pasir secara hidroponik manual. b. Membandingkan pertumbuhan tanaman bawang daun, bayam cabut dan kangkung yang ditanam di media pasir secara manual. II. TINJAUAN PUSTAKA Bebagai macam teknik budidaya telah diterapkan di pertanian. Untuk teknik budiday yang diterapkan pada tanamn Hortikultura relatif sama dengan teknik budidaya tanaman pertanian lainnya. Hanya saja, komoditas hortikultura memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan perlu pembudidayaan yang intensif, sehingga teknik budidaya yang dikembangkan bersifat spesifik dan jarang dijumpai pada tanaman nonhortikultura. Misalnya hidroponik, aeroponik, vertikultur, dan lain sebagainya. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat menanam tanaman (Lingga, Pinus. 1984) Hidroponik terdapat bermacam-macam cara klasifikasi, salah satu diantaranya berdasar media : 1) Kultur air : flood and drain, NFT, 2) Kultur agregat : bahan anorganik -> pasir, kerikil, rock wool, bahan organik (ada yg menolak) -> arang sekam, serbuk gergaji, sabut kelapa, 3) Aeroponik : medium gas, (Indradewa, et al. 2008). Penerapan penggunaan teknik hidroponik ini karena hasil dan kualitas tanaman lebih tinggi, lebih terbebas dari hama dan penyakit, penggunaan air dan pupuk lebih hemat, dapat untuk mengatasi masalah tanah, dapat untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan. Syarat budidaya teknik hidroponik sendiri, antara lain: faktor tumbuh esensial seperti air, cahaya, nutrisi, CO2; nutrisi esensial in mutlak diperlukan tanaman; Pembagian unsure hara berdasarkan kebutuhan seperti Makro : kandungan besar (%) � diperlukan banyak (kg/ha) � N, P, K, Ca, Mg, S dan Mikro kandungan kecil (ppm) � diperlukan sedikit (g/ha) � Fe, Mn, Zn, Cu, Co, B, Mo, Cl; budidaya tanah misalnya dari tanah dan pupuk; dan tambahan bahan yg mengandung nutrisi. Sumber pupuknya seperti pupuk hidroponik, bahan kimia murni (pa), atau teknis, pupuk, dan pupuk daun ((Indradewa, et al. 2008). B. Pembahasan Lingga (1987), menyatakan bahwa hidroponik atau istilah asingnya Hydroponics, adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat menanam tanaman. Istilah ini di kalangan umum lebih populer dengan sebuan berkebun tanpa tanah, termasuk dalam hal ini tanaman

dalam pot atau wadah lain yang menggunkan air atau bahan porus lainnya seperti kerikil, pecahan genteng, pasir kali, gabus putih dan lain-lain. Prinsip dasar hidroponik dapat diterapkan dalam berbagai cara. Lewat pemahaman dasar-dasar hidroponik, maka setiap peminat dapat memilih cara atau menciptakan cara baru yang sesuai dengan keinginan. Dengan demikian metode hidroponik dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan dan ruang yang tersedia. Jadi tak perlu harus terpaku dengan satu cara atau meniru cara atau bentuk hidroponik yang sudah ada ( Lingga, 1987). Hidroponik terdapat bermacam-macam cara klasifikasi, salah satu diantaranya berdasar media : 1) Kultur air : flood and drain, NFT, 2) Kultur agregat : bahan anorganik seperti pasir, kerikil, rock wool, bahan organik seperti arang sekam, serbuk gergaji, sabut kelapa, dan 3) Aeroponik: medium gas, (Indradewa, et al. 2008). Berikut contoh-contohnya : Gambar: Kultur air: flood and drain 1 3 2 Keuntungan Hidroponik 1. Produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media tanam tanah biasa. 2. Lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit. 3. Tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat. 4. Bila ada tanaman yang mati, bias diganti dengan tanman baru dengan mudah. 5. Tanaman akan memberikan hasil yang Countinue 6. Metode kerja yang sudah distandardisasi, lebih memudahkan pekerjaan dan tidak membutuhkan tenaga kasar. 7. Tanaman dapat tumbuh di tempat yang semestinya tidak cocok bagi tanaman yang bersangkutan. Kekurangan Hidroponik antara lain larutan nutrient harus seimbang, perawatan yang cukup mahal, hanya khusus tanaman tertentu. Irigasi atau pengairan sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Apalagi dalam sistem hidroponik irigasi yang teratur atau rutin sangat dibutuhkan. Secara garis besar, irigasi dalam sistem hidroponik dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sistem air menggenang dan sistem air mengalir (Prihmantoro, 1996). 1. Sistem air menggenang Dalam sistem irigasi ini air/larutan yang diberikan tertampung dlam wadah pot sehingga tergenang. Ketinggian air/larutan harus di bawah akar. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terendamnya akar sehingga dapat menyebabkan pembusukan. Sistem ini biasanya digunakan pada hidroponik yang memakai wadah akuarium (Prihmantoro, 1996) 2. Sistem air mengalir Sistem air mengalir mempunyai prinsip air/larutan dialirkan terus sehingga tidak ada yang menggenang. Sistem ini mempunyai kelebihan yaitu zat hara yang tercampur dalam air tidak mengendap sehingga akar tetap menyerap zat hara dalam konsentrasi

yang sama dan sesuai. Dua macam cara dalam sistem air mengalir yang banyak digunakan untuk hidroponik yaitu drip irrogation (irigasi tetes), Nutrient Film Technical (NFT), dan Floating Hydroponics System (FHS) (Prihmantoro, 1996) Hidroponik dengan sistem nutrient film tehnical (NFT) mempunyai prinsip air/ larutan dialirkan dibawah akar, kemudian ditampung dalam wadah untuk didaur ulang lagi. Dengan cara ini larutan tidak terbuang percuma. Dalam sistem NFT ada dua macam cara yang digunakan, yaitu dengan bed sistem dan teras. (Prihmantoro, 1996). Bagi pengusaha hidroponik, pupuk yang tersedia di pasaran kadang kurang memuaskan. Selain harganya mahal, belum tentu larutan tersebut sesuai dengan kebutuhan hara jenis tanaman yang diusahakan. Lingga (1987), menyatakan bahwa, yang penting dipahami ialah bahwa semua tanaman yang ditumbuhkan dengan metode hidroponik harus diberi makanan berupa campuran garam-garam pupuk yang dilarutkan dan diberikan secara teratur. Percobaan kali ini menggunakan media pakis dan pasir (untuk hidroponik manual), dimana tanaman yang ditanam adalah kangkung dan bawang daun. Dari hasil panen tanaman kangkung yang ditanam pada polibag yang berisi media pakis, mempunyai rata-rata tinggi tanamannya 11cm, rata-rata jumlah daunnnya 4 helai, dan rata-rata berat basahnya tidak dihitung. Sedangkan tanaman bawang daun yang ditanam pada polibag yang berisi media pasir,mempunyai rata-rata tinggi tanaman 25 cm, ratarata jumlah daunnnya 6 helai, sedangkan untuk rata-rata berat basahnya sendiri tidak kami hitung karena kurangnya koordinasi antar kelompok dan asisten. Sedangkan untuk hidroponik otomatis tidak dilakukan karena alatnya rusak. Hasil yang di dapat adalah, adanya perbedaan pertumbuhan antara kangkung dan bawang daun ini disebabkan karena faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan masingmasing tanaman berbeda. Dari hasil yang didapat juga adanya perbedaan pertumbuhan antara yang dikasih bioton 1ml, 2ml, dan 3ml ini disebabkan karena faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan tanaman seperti lingkungan dan nutrisinya. Tanaman kangkung membutuhkan curah hujan yang frekuensinya hampir setiap hari, karena tanaman jenis kangkung sangat kuat dengan kadar air tanah yang tinggi. Untuk kangkung yang dikasih bioton 3ml, pertumbuhannya sangat baik, ini dikarenakan perlakuan yang teratur dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik. Sedangkan yang dikasih bioton 2ml dan 1ml pertumbuhannya kurang baik, ini dikarenakan karena perlakuan juga sama teraturnya tapi kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi dengan baik Tanaman dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi yang dibutuhkan tanaman tersebut tercukupi dan penyiramannya dilakukan secara teratur. Untuk tanaman kangkung penyiramannnya dilakukan 5-6 kali dalam sehari. Hal ini disebabkan karena tanaman kangkung tahan dengan air. Untuk tanaman bawang daun bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Dataran rendah yang terlalu dekat pantai bukanlah lokasi yang tepat karena pertumbuhan bawang daun menginginkan ketinggian sekitar 250-1.500 m dpl. Di daerah dataran rendah produksi anakan bawang daun juga tak seberapa banyak. Curah hujan yang tepat sekitar 1.500-2.000 mm/tahun. Daerah tersebut sebaiknya juga memiliki suhu udara harian 18-25�C. Tanah dengan pH netral (6,5-7,5) cocok untuk budi daya bawang daun. Bila tanah bersifat asam lakukan pengapuran pada saat pengolahan tanah. Jenis tanah yang cocok ialah andosol (bekas lahan gunung berapi) dan tanah lempung yang mengandung pasir. V. KESIMPULAN dan SARAN A. Kesimpulan

1. Hidroponik merupakan sala satu budidaya alternatif yang sangat cocok untuk dikembangkan di era modrn ini. Hal ini dikerenakan oleh semakin sempit dan terbatasnya lahan pertanian yang subur. 2. Hidroponik banyak disukai karena sistem ini tidak membuthkan lahanyang luas dan termasuk pertanian yang bersih karena penggunaan tanah yang sedikit dan tidak perlu dilakukan pengolahan lahan sebelum proses penanaman. 3. Hidroponik berdasarkan cara pemberian larutan terbagi menjadi dua macam yaitu hidroponik manual dan hidroponik otomatis. 4. Hasil yang diperoleh pemberian pupuk cair 3ml lebih dari pada 2ml dan 1ml dikarenakan nutrisi yang ada dipupuk cair 3ml lebih baik dan lebih banyak. Selain itu tanaman kangkung pada hidroponik manual akan tumbuh dengan baik apabila kebutuhan nutrisi tercukupi dan factor lingkungan mendukung. B. Saran 1. Disarankan dalam penyiraman larutan secara manual dilakukan dengan teliti agar konsentrasi larutan yang diberikan tepat. Sebaiknya tanaman hidroponik manual disimpan yang jauh dari sinar matahari langsung, karena jika terjadi hujan nantinya akan berdampak pada hasil yang akan diperoleh. 2. Percobaan kalau bisa jangan mendekati waktu ujian dikhawatirkan pelaksanaan percobaan tidak barjalan dengan baik, dan mengakibatkan praktikan tidak terlalu tertarik untuk mengamati ataupun mendiskusikan hasil pengamatan karena sibuk untuk mengurusi ujian. Untuk kedepannya lebih ditingkatkatkan lagi kedisiplinan waktu dan kelengkapan alat. DAFTAR PUSTAKA Discuz Archiver. 2006. Pertanian Hidroponik http://stpmclub.dz.forumable.net/tc/archiver/?tid-364.html hidroponik Diakses tanggal 10 Januari 2008. Jabatan Pertanian Sabah. 1998. Hidroponik http://www.sabah.org.my/bm/nasihat/artikel_pertanian/hidroponik.htm hidroponik Diakses tanggal 10 Januari 2008. Karsono Sudibyo, dkk. 2005. Hidroponik Tanpa Tanah. AgroMedia Pustaka Lingga, Pinus. 1984. Hidroponik Bercocok Tanam Tanam Tanpa Tanah, Penebar Swadaya. Jakarta. Primantoro, Heru. 1996. Hidroponik Sayuran Semusim untuk Bisnis dan Hobi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Related Documents

Hidroponik 2
July 2020 16
Hidroponik Mulok.docx
December 2019 26
New Hidroponik
November 2019 28
Hidroponik 1
July 2020 15
Manual Kit Hidroponik
October 2019 38