Hewan Yang Memiliki Equivalen Ekologi.docx

  • Uploaded by: Yhoelhy Yulianda
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hewan Yang Memiliki Equivalen Ekologi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 683
  • Pages: 2
Relung atau niche merupakan tempat makhluk hidup berfungsi di habitatnya, bagaimana cara hidup, atau peran ekologi makhluk hidup tersebut. Dengan mengetahui relung dari hewan tersebut maka kita akan memiliki pengetahuan dalam mengembangkan konservasi serta segala aktivitas mengenai konservasi hewan tersebut untuk meminimalisir langkanya maupun punahnya hewan tersebut.equivalen ekologi merupakan jenis-jenis hewan yang menempati relung ekologi yang sama dalam habitat yang serupa di daerah zoogeografi yang berbeda 1. Kuskus Sebagai salah satu contoh hewan langka adalah Kuskus (Spilocuscus rufoniger). Dimana Kuskus ini pada umumnya menyukai makanan berupa serangga, binatang kecil, hingga telur burung. Bisa bertahan hidup di daerah hutan hujan tropis. Dan merupakan jenis hewan yang suka menyendiri pada waktu memburu makanan. Biasanya Kuskus mencari makan pada malam hari karena dianggap aman dari incaran musuh.Selain itu Kuskus juga hidup dari satu dahan pohon ke pohon yang lain. Menurut literature yang ada, habitat Kuskus secara umum adalah di hutan, baik hutan primer maupun sekunder dan secara topografis kuskus dapat dijumpai terbatas pada dataran rendah sampai dataran tinggi (0 - 1200) meter dpl. Kuskus yang ditemukan juga berada di atas pohon yang cukup tinggi sekitar 15 - 25 meter di atas tanah. Dimana secara umum semua jenis kuskus mendiami dan hidup di atas puncak pohon dan jarang turun ke tanah. Bagian tanaman yang dikonsumsi oleh kuskus adalah daun dari tanamanArtocarpus communis. Selain daun juga memakan buah yang masak maupun muda, pucuk daun dan bunga. Selain bersifat herbivora kuskus kadang mengkonsumsi jenis insect, vertebrata kecil, telur burung, kadal dan lain-lain. Selain itu, menurut jurnal yang ada Umumnya sarang berada di tegakan ampupu (Eucalyptus urophylla) yang cukup rapat dengan tajuk pohon saling menutupi satu sama lain. Tajuk yang rapat ini memudahkan kuskus untuk bergerak dan berpindah dari satu pohon ke pohon yang lainnya dengan cepat. Selama masa penelitian sering dijumpai pula bahwa letak pohon ampupu (Eucalyptus urophylla) tempat sarang/habitat kuskus ditemui, selalu berdekatan dengan pohon tune (Podocarpus imbricata) atau berdekatan dengan pohon hau solalu (Podocarpus neriifolius). Hal ini dapat diduga bahwa pemilihan lokasi sarang/habitat berkaitan dekatnya sarang dengan salah satu sumber pakan alami kuskus. Tune maupun hau solalu diantaranya merupakan jenis tumbuhan hutan yang menjadi pakan alami kuskus. Ketinggian sarang kuskus umumnya berada diatas 20 m dari tanah. Terkadang pada sebatang pohon terdapat 2-3 lubang sarang. Kuskus adalah hewan arboreal atau hewan yang hidupnya di atas pohon dan pemanjat pohon yang gesit. Selain kedua kaki dan kedua tangannya yang kuat mencengkeram dahan-dahan pohon, ekornya yang prehensil juga merupakan tangannya yang kelima untuk mencengkeram dan bergelantungan pada dahan pohon (Wartika, 2005).

2. Bajing Terbang Tupai hidup di hampir semua habitat dari tropis hutan hujan ke semi kering padang pasir , dan hanya menghindari daerah kutub tinggi dan gurun terkering. Tupai kebanyakan hidup di hutan-hutan Eropa dan Amerika Utara dan ada juga di Pulau Kalimantan (Borneo) yang kemungkinan merupakan pusat keragaman jenis-jenis tupai, mengingat sebelas (12 jika Palawan dimasukkan) dari 20 spesies tupai di dunia. Dari segi lokasi para tupai ini memilih bersarang di tempat/pohon yang memang lebat yang fungsinya untuk melindungi diri dari hujan dan keselamatan dari bahaya. Tupai ini tergolong binatang pintar dilihat dari cara mereka membangun sangkarnya. Mereka membuat sangkar berbentuk lingkaran dan hanya ada satu jalan keluar. Didalam lingkaran itualah mereka beristirahat dan bereproduksi. Bahan-bahan sangkarnya pun tergolong bahan bahan halus seperti kapas dan daun pisang yang sudah matang (Nur, 2011). Kebiasaan hidup tupai di hutan-hutan terbuka dan perkebunan. Tupai selalu aktif di siang hari, terutama di waktu pagi. Perilakunya serupa dan sukar dibedakan dari bajing kelapa. Apalagi kedua jenis hewan ini memiliki ukuran tubuh yang hampir sama dan relung ekologis yang bertumpang tindih. Akan tetapi tupai selalu mencari makanan di alam liar yang berupa buah-buahan dan kacang-kacangan. Sering pula mengunjungi pohon-pohon yang mati untuk mencari serangga dibalik kulit kayunya yang mengering. Cacing tanah di jawa (Pheretima javanica) serupa dengan cacing tanah di Amerika (Lumbricus terestris). Kedua jenis cacing tanah tersebut menempati habitat tanah lembab dengan relung ekologi yang serupa. DAFTAR PUSTAKA

Farida, Wartika Rosa., Teguh Triono, Tri Hadi Handayani dan Ismail. Pemilihan Jenis Tumbuhan Sumber Pakan dan Tempat Bersarang Kuskus (Phalanger sp.) di Cagar Alam Gunung Mutis, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Biodiversitas: Vol. 6 (1).

Related Documents


More Documents from "zuhadisaarani"