TUGAS BIOLOGI
Disusun Oleh : 1. Khoirul Wafa 2. Muhammad Rafi 3. Nurhadiyanto 4. Ria Oktavira 5. Vinna Novia Kelas : X IPS 1
SMA N 1 SRAGI TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Hewan Invertebrata Filum pada hewan invertebrate Sama seperti jenis hewan vertebrata, jenis hewan invertebrate juga dibedakan dan juga diklasifikasikan menjadi beberapa jenis – jenis filum, sesuai dengan ciri – ciri dan juga karakteristik utam ayang dimilikinya. Berikut ini adalah filum – filum pada hewan invertebrate : 1. Fillum Porifera
Filum kedua dari hewan invertebrate adalah filum porifera. Secara umum, filum porifera tinggal di dalam air dan juga laut, serta memiliki bentuk tubuh seperti sebuah tumbuhan. KLASIFIKASI PORIFERA 1. Kelas Calcareae (Calcispongiae) Kelas Calcareae merupakan porifera yang memiliki kerangka tubuh (spikula) dari kalsium karbonat. Calcareae biasanya hidup di laut dangkal. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan tinggi kurang lebih 10 cm dan biasanya berbentuk seperti vas bunga. Secara bahasa Calcaspongiae disusun oleh dua kata dari bahasa latin, yaitu Calca yang artinya kapur, dan spongiae yang artinya porifera. Contoh Kelas ini adalah Leucosolenia 2. Kelas Hexatinellidae Kelas Hevatinellidae merupakan porifera yang memiliki kerangka tubuh (spikula) dari silika atau yang lebih dikenal dengan pasir atau kuarsa. Umumnya hewan ini hidup di laut dalam. Contohnya adalah Regadrela. 3. Kelas Demospongiae Kelas Demospongiae merupakan kelompok porifera yang kerangka tubuhya tersusun oleh serabut spons. Umumnya hidup di laut dalam maupun dangkal, namun adapula yang hidup di air tawar. Demospongiae merupakan satu-satunya kelas porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar. Demospongiae merupakan kelas terbesar porifera, 90% dari seluruh porifera merupakan kelas ini. Struktur Tubuh semua Demospongiae merupakan tipe Leukon (Rhagon). Ukuran tubuhnya mencapai lebih dari 1 m, dan warnanya cerah. Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah hipposongia.
ciri – ciri dari hewan filum porifera Ada berebapa karakteristik dan juga ciri – ciri umum dari hewan yang masuk ke dalam filum porifera. Berikut ini adalah beberapa karakteristik dan juga ciri – ciri umum dari filum porifera :
Merupakan jenis hewan yang memiliki pori – pori Tinggal di dalam air ataupun laut Dapat berpindah tempat dengan bebas Memiliki bentuk tubuh seperti tabung berpori Berbentuk seperti tumbuhan laut.
Peran :
Dari banyak spesies dari porifera, ternyata sebagian jenisnya bisa dimanfaatkan oleh manusia sebagai alat spons untuk menunjang proses mandi. Spesies porifera yang biasa digunakan adalah hippospongia dan juga spongia yang dapat membantu menggosok-gosok bagian tubuh dalam rangka mengangkat kotoran yang menempel. Menghasilkan dan juga mengeluarkan zat-zat kimia dari tubuhnya yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan proses pengobatan terhadap beberapa jenis penyakit mematikan karena dari hasil penelitian yang dilakukan oleh ilmuan terdapat potensi yang cukup besar untuk digunakan dalam mencegah dan menyembuhkan penyakit kanker serta penyakit-penyakit lainnya.
2. Filum Coelenterata
Apabila diartikan secara harafiah, filum coelenterate merupakan jenis hewan invertebrate yang merupakan jenis hewan yang berongga. Coelenterata sendiri merupakan perpaduan dari kata coilos yang artinya berongga, dan juga entron yang artinya usus. Ada beberapa ordo atau kelas yang membedakan jenis hewan invertebrate yang masuk ke dalam Klasifikasi filum coelenterate ini, yaitu :
Ordo atau kelas anthozoa Ordo atau kelas hydrozoa Ordo atau kelas scyphozoa
CIRI CIRI COELENTERATA (CNIDARIA) Dari penjelasan diatas maka dapat kita simpulkan coelenterata memiliki ciri sebagai berikut :
Coelenterata merupakan hewan berongga dan rongga tersebut dimanfaatkan sebagai usus untuk pencernaan makanan. Memiliki tentakel yang mengandung kapsul kidnoblas, pada kapsul tersebut terdapat sel nematosit yang menyengat dan beracun Hewan yang dapat bersifat polip (hidup terikat pada satu tempat), adapula yang bersifat medusa (Hidup bebas). Tubuh memiliki lapisan luar (Ektoderm) dan lapisan dalam (Endoderm), diantara kedua lapisan tersebut terdapat mesoglea yang berfungsi sebagai pusat sistem persarafan.
Peranan Coelenterata yang menguntungkan dan merugikan 1. Pertumbuhan batu karang di pantai dapat menahan abrasi daratan oleh ombak. 2. tempat perkembangbiakan biota laut, bahkan pembentuk taman laut yang sangat penting bagi pengembangan objek wisata bahari. 3. Penduduk sekitar pantai biasanya memanfaatkan karang laut sebagai cinderamata, pembuatan taman, atau mengambil batu karang sebagai bahan bangunan. 4. Coelenterata dari kelas Anthozoa merupakan pembentuk ekosistem terumbu karang yang menjadi habitat ikan dan hewan laut lainnya.
3. Filum Platyhelminthes
Filum berikutnya dalam pembagian filum hewan invertebrate adalah filum platyhelmintes. Platyhelminthes sendiri merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu Plays yang berarti pipih dan juga hemlines yang memilki arti sebagai cacing. Jadi, secara literature, jenis hewan invertebrate yang masuk ke dalam filum ini merupakan jenis cacing pipih.
ciri – ciri Platyhelminthes Ada beberapa ciri – ciri dan juga karakteristk umum dari cacing pipih ini. Berikut ini adalah beberapa karakteristik umum dari filum cacing pipih ini :
Merupakan jenis cacing atau hwan yang pipih Mempunyai anatomi tubuh yang bentuknya simetris bilateral, yang artinya memiliki dua sisi yang simetris Memiliki tubuh yang luas, namun tidak tersegemen Tidak memilki peredaran darah
Klasifikasi Ordo Platyhelminthes atau filum cacing pipih ini terdiri dari beberapa ordo alias kelas. Berikut ini adalah ketiga kelas dari filum cacing pipih :
Ordo Turbellaria, merupakan jenis cacing pipih yang memilki rambut getar. Ordo Trematoda, merupakan jenis cacing pipih yang merupakan jenis cacing isap Ordo Cestroda, merupakan jenis cacing pipih yang dikenal dengan istilah cacing pita.
Kegunaan Filum Platyhelminthes
Semua jenis-jenis cacing pada filum platyhelminthesbersifat parasit dan membahayakan tubuh inangnya. Untuk itu, pada filum ini tidak terdapat manfaat atau kegunaan sama sekali untuk manusia.
4. Filum Nematoda
Ciri – ciri : (Cacing Gilik), yaitu cacing yang berbentuk gilik. Kedua ujung tubuh Filum Nematoda berbentuk runcing dan sedangkan tengahnya bulat. Contoh Cacing Gilik diantaranya seperti cacing tambang, cacing askaris dan cacing filaria. Klasifikasi filum Nematoda masih mengalami perdebatan dan masih terus diteliti. Perdebatan hubungan filogenetik dan sistematik dari filum ini terjadi karena
pengetahuan yang minim dari banyak jenis anggota filum Nematoda. Secara tradisional (1998) Nematoda terbagi menjadi dua kelas: [7]
Kelas Adenophorea Kelas Secernentea
Akan tetapi penelitian tahun 2002, menyatakan setidaknya ada empat kelas, yaitu: [3]
Kelas Chromadorea Kelas Enoplea Kelas Secernentea Kelas Dorylaimea
Peranan Nematoda
Umumnya Nematoda merugikan karena hidup parasit dan menyebabkan berbagai penyakit pada manusia dan di tumbuhan, contohnya Globodera Rostochiensis yang menjadi parasit pada tanaman kentang dan tomat, dan sebagai vektor dari virus sebagian tanaman pertanian. Tetapi ada juga Nematoda yang menjadi predator hama, misalnya ulat tanah, Caenorhabditis elegans merupakan Nematoda yang hidup bebas di tanah, telah lama digunakan sebagai organisme model untuk penelitian mengenai perkembangan hewan, termasuk perkembangan saraf, karena mudah dikembangbiakkan dan mudah dianalisis struktur genetiknya. NASA bahkan menggunakan Caenorhabditis elegans untuk meneliti dampak dari gravitasi nol pada perkembangan otot dan fisiologinya dengan mengirim sampel cacing tersebut ke luar angkasa selama dua minggu. 5. Filum Annelida
Ciri – Ciri : (Cacing Gelang), yaitu cacing yang tubuhnya terdiri atas segmen-segmen seperti gelang dengan berbagai sistem organ yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Filum Annelida terbagi menjadi 5 kelas yaitu Polychaeta (berambut banyak), Oligochaeta (berambut sedikit atau tidak ada rambut sama sekali), dan Hirudinea (menghisap darah). Contoh cacing jenis Filum Annelida diantaranya seperti cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas dan lintah. KLASIFIKASI ANNELIDA
Terdapat sekitar 15.000 spesies Annelida, Berdasarkan banyak atau tidaknya rambut pada tubuhnya, Annelida diklasifikasikan menjadi tiga kelompok :
1. PolyChaeta Kata PolyChaeta berasal dari 2 kata bahasa Yunani, yaitu Poli yang artinya banyak, dan Chaeta yang artinya Rambut. Jadi Kelas PolyChaeta ini merupakan yang memiliki rambut paling banyak dalam filum Annelida. Semua Species dalam kelas PolyChaeta hidup air. Setiap Segmen pada tubuh PolyChaeta memiliki struktur seperti daging berbentuk dayung yang disebut Parapodia (Tunggal = parapodium). Struktur ini berfungsi sebagai alat geraknya. Pada Sebagian besar PolyChaeta, Parapodia juga berfungsi sebagai insang karena terdapat pembuluh darah halus. Pada Setiap parapodium terdapat rambut halus bersifat kaku yang biasa disebut seta, rambut ini juga dilapisi oleh kutikula sehingga licin. Ukuran tubuh paling sering dijumpai pada kelas ini berkisar antara 5 – 10 cm. Bagian Tubuhnya terdiri atas kepala, mata, dan sensor palpus.
2. OligoChaeta Kata OligoChaeta berasal dari 2 kata bahasa Yunani, yaitu Oligo yang artinya sedikit, dan Chaeta yang artinya rambut. Kelas OligoChaeta merupakan kelas filum Annelida yang memiliki sedikit rambut. Bayak Anggota OligoChaeta yang hidup di tanah atau tempat lembab, namun adapula yang hidup di air. Karena memiliki sedikit rambut (Seta) dan tidak memiliki Parapodia, maka kepalanya kecil, tidak mempunyai alat peraba, dan tidak mempunyai bintik mata. Pada lapisan kulit terdapat bagian saraf yang berfungsi untuk menerima rangsangan.
Cacing Tanah (Pheretima sp.) adalah spesies paling terkenal dibandingkan spesies lain pada kelas ini. Klitelium (Organ Reproduksi, mempunyai beberapa segmen, warnanya berbeda) pada kelas ini terdapat di segmen 32 – 37, sel telur diproduksi pada segmen 13, sedangkan sperma diproduksi pada segmen 10 dan 11.
3. Hirudenia Hirudinea adalah kelas filum Annelida yang tidak memiliki seta (rambut) dan tidak memiliki parapodium di tubuhnya. Tubuh Hirudinea agak pipih dengan ujung depan dan belakang sedikit meruncing. Pada Segmen awal dan akhirnya terdapat alat penghisap yang berfungsi untuk bergerak dan menempel. Kombinasi dari alat penghisap dan kontraksi serta relaksasi otot merupakan mekanisme pergerakan dri Hirudinea. Sebagian Besar Hirudinea merupakan ekstoparasit yang banyak dijumpai pada permukan luar inangnya. Ukuran Hidudinea bervariasi antara 1 – 30 cm.
Hirudinea hidup pada inangnyauntuk menghisap darah dengan cara menempel. Beberapa dari mereka membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga dapat menghisap darahnya, sedangkan berberapa lainnya mensekresikan suatu enzim yang dapat melubangi kulit, setelah berhasil membuat lubang ia akan mensekresikan zat anti pembeku darah, kebanyakan tidak terasa saat kelas ini menempel pada inangnya karena ia menghasilkan suatu zat anastesi yang dapat menghilangkan rasa sakit. Dalam bahasa sehari- hari Kelas ini kita kenal dengan sebutan Lintah.
Peranan Annelida lain dalam kehidupan :
Menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan membantu aerasi tanah misal cacing palolo. Sebagai makanan, misal cacing palolo dan cacing wawo Menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti pembekuan darah, misal lintah
6. Filum Mollusca
Filum berikutnya yang merupakan bagian dari filum pada hewan invertebrate adalah filum Mollusca. Filum Mollusca merupakan jenis hewan lunak, yang bisa tinggal d air maupun tinggal d darat. ciri – ciri dari hewan yang masuk ke dalam filum Mollusca Ada beberapa karakteristik dan juga ciri – ciri umum dari hewan invertebrate yang masuk ke dalam filum Mollusca ini. Berikut ini adalah beberapa ciri – ciri umum dan juga karakteristik dari hewan yang masuk ke dalam fillum Mollusca :
Memiliki cangkang dari bahan kalsium Merupakan jenis hewan yang hermaprodit Merupakan jenis hewan lunak Memiliki sistem pencernaan sendiri, dan juga sistem pernapasan atau respirasi.
Klasifikasi Ada beberapa ordo atau kelas yang membagi hewan invertebrate pada filum Mollusca ini menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah beberapa jenis ordo atau kelas dari hewan Mollusca :
Ordo Lamilli Brancuiata, yang merupakan hewan Mollusca jenis kerang dan juga tiram Ordo Gastropoda, yang merupakan jenis hewan Mollusca yang termasuk ke dalam golongan siput dan juga keong Kelas Cephalopod, yang merupakan hewan molluca yang masuk ke dalam jenis cumi cumi Kelas atau ordo Amphineura.
Peranan Mollusca yang menguntungkan
Sebagai sumber protein, contohnya cumi-cumi, siput, tiram, kerang, sotong, dan gurita Penghasil mutiara, yaitu pada kerang mutiara Untuk kesehatan kulit, contohnya lendir yang terdapat pada bekicot
Peranan mollusca yang merugikan:
Siput dan keong sangat merugikan petani karena sering menimbulkan kerusakan pada tanaman budidaya Siput Lymnaea sp berperan sebagai inang perantara bagi cacing parasit Merusak kayu dan kerang yang diternakkan Teredo navalis Keong emas merusak padi
7. Filum Antrophoda
Filum terakhir yang merupakan bagian dari jenis hewan invertebrate atau hewan tanpa tulang belakang adalah filum antrophoda. Apabila dibandingkan dari segi fisik dan juga ukuran, hewan yang berada pada filum antrophoda in imerupakan hewan tanpa tulang belakang yang memiliki ukuran paling besar dibandingkan filum – filum lainnya. ciri – ciri umum dari hewan yang berada pada filum anthropoda Ada beberapa karakteristik dan juga ciri – ciri umum yang dapat membedakan hewan tanpa tulang belakang berjenis antophoda ini dengan jenis hewan invertebrate lainnya. Berikut ini adalah beberapa karaktersitik dan juga ciri – cirinya :
Ukuran cenderung paling besar diantara filum invertebrate lainnya Memilki tubuh dan juga kaki yang beruas atau berbuku buku Bentuk tubuh simetris bilateral Memiliki peredaran darah, namun darahnya tidak berwarna Memiliki proses pertumbuhan berupa metamorphosis atau adanya perubahan bentuk.
Klasifikasi Antrophoda sendiri dapat dibagi menjadi 4 kelas atau ordo, sesuai dengan klasifikasinya masing – masing. Berikut ini adalah kelas atau ordo pada filum antrophoda :
Kelas atau ordo Insecta, yang termasuk ke dalam kelas serangga Kelas atau ordo Arachnoidiae, yang merupakan golongan laba laba dan juga tarantula Kelas atau Ordo Crstacea, yang merupakan golongan udang – udangan dan lobster Kelas atau ordi Mynapoda, yang merupakan golongan lipan.
Peranan Arthropoda yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut. 1. Sumber makanan yang mengandung protein tinggi, contohnya udang windu (Penaeus monodon), Panulirus homarus (lobster), kepiting (Scylla serrata), rajungan (Portunus), laron, dan gangsir. 2. Menghasilkan madu, contohnya lebah madu (Apis mellifera). 3. Bahan pakaian sutera, contohnya kepompong ulat sutra (Bombyx mori).
4. Membantu penyerbukan tanaman. 5. Serangga predator sebagai pemberantas hama tanaman secara biologi. Peranan Arthropoda yang merugikan, antara lain sebagai berikut. 1. Perusak tanaman, yaitu semua larva atau ulat pemakan daun, wereng, dan belalang. 2. Inang perantara (vektor) penyakit, misalnya nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit demam berdarah, Anopheles sebagai vektor penyakit malaria, lalat rumah (Musca domestica) sebagai vektor penyakit tifus, lalat tse-tse (Glossina morsitans) sebagai vektor penyakit tidur, dan laba-laba Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain dan tularemia. 3. Parasit pada manusia, contohnya caplak penyebab kudis (Sarcoptes scabiei), nyamuk, dan kutu rambut kepala (Pediculus humanus capitis) 4. Merusak kayu bangunan, misalnya rayap. 5. Pengebor kayu galangan kapal atau perahu, contohnya Crustacea kelompok Isopoda (Limnoria lignorum). 8. Filum Enchinodermata
Filum berikutnya pada jenis hewan invertebrate adalah filum yang masuk ke dalam jenis Enchinodermata. Enchinodermata sendiri berasal dari bahasa Yunani, yangana terdiri dari dua kata, yaitu echirnos dan juga derma. Pabila diartikan, filum enchinodermata ini dapat berarti semua jenis hewan invertebrate yang merupakan jenis hewan dengan kulit berduri. ciri – ciri umum dari filum enchinodermata ; Ada beberapa karakteristik dan juga ciri = ciri umum yang dapat mendefinisikan hewan invertebrate yang masuk ke dalam filum enchinodermata, yaitu :
Merupakan jenis hewan yang memilki kulit berduri Kebanyakan jenis ini hidup di laut Memiliki bentuk tubuh yang simetris radial, yaitu sisi tubuh melingkar yang sama persis atau simetris Memiliki sistem ameudakral Memiliki ranggka dalam yang terdiri atas kapur dan memiliki banyak duri yang menonjol pada bagian tubuhnya.
Klasifikasi : Hewan invertebrate yang masuk ke adlam filum enchinodermata ini memiliki beberapa jenis pengklasifikasian, yang terbag menjadi beberapa ordo atau kelas.
Berikut ini adalah beberapa ordo atau kelas yang diklasifikasikan pada hewan enchinodermata :
Kelas atau ord Asteroidal, yang merupakan kelas bintang laut Kelas atau ordo Echinoidal, yang merupakan kelas atau golongan landak laut Kelas Crinioidal, yang merupakan kelas atau golongan lilin laut
Kelas atau ordo holothuroidae, yang merupakan golongan atau kelas teripong 1. Peran ekologis echinodermata Hewan-hewan dari kelompok filum echinodermata memiliki berbagai peran ekologi. Misalnya seperti:
Pasir dolar dan teripang yang menggali ke dalam pasir. Kegiatan ini akan menyediakan lebih banyak oksigen pada kedalaman lebih besar dari dasar laut. Sehingga memungkinkan dan menguntungkan organisme lebih banyak untuk tinggal di sana. Bintang laut mampu mencegah pertumbuhan alga di terumbu karang. Hal ini dapat memungkinkan bagi karang untuk menyaring makanannya dengan lebih mudah. Banyak teripang yang menyediakan habitat untuk parasit, diantaranya seperti kepiting, cacing dan siput. Bagian penting dalam rantai makanan laut. Echinodermata merupakan makanan pokok bagi banyak hewan, termasuk berang-berang laut. Echinodermata juga memakan rumput lau, sehingga hal ini menjaga ekosistem laut terkendali.
Dari beberapa peran alga bagi ekosistem laut tersebut, dibuktikan dengan fenomena hancurnya banyak terumbu karang dilaut. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah besar kelompok echinodermata (atau bisa dibilang bahwa echinodermata termasuk hewan yang hampir punah), seperti landak laut si pemakan rumput laut. Sehingga, sebagian beberapa ekosistem laut dikuasai oleh rumput laut. Sedangkan, rumput laut memiliki kemampuan menghancurkan terumbu. 2. Berperan sebagai makanan Sebagian Negara di Dunia beranggapan bahwa kelompok filum ecinodermata merupakan salah satu makanan lezat. Negara-negara tersebut seperti di Jepang, Peru, Spanyol dan Perancis. Kebiasaan memakan kelompok filum echinodermata, menyebabkan ditangkapnya landak laut yang kurang lebih sekitar 50.000 ton ditangkap setiap tahunnya. Teripang juga dianggap lezat bagi penduduk beberapa negara Asia Tenggara. Sedangkan di Cina pernana filum echinodermata sebagai makanan, mereka digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sup agar-agar serta minuman.
3. Echinodermata sebagai obat dan model dalam peelitian Menurut hasil penelitian ilmiah, echinodermata dapat digunakan sebagai obat. Misalnya saja beberapa contohnya yakni:
Beberapa racun yang terkandung dalam teripang mampu memperlambat laju pertumbuhan sel tumor. Landak laut yang masuk dalam echinoidea adalah organisme model yang dimanfaatkan dalam penelitian biologi perkembangan. Untuk mempelajari mekanisme pembuahan dan aktivasi telur, proses fisiologis yang terjadi selama pengembangan awal dan pengaturan diferensiasi pada embrio awal, kita membutuhkan landak laut. Selain itu, yang dipelajari dalam landak laut diantaranya juga dasar molekul perkembangan awal. Awal perkembangan embrio landak laut merupakan suatu proses yang sangat dilestarikan. Hal ini dimanfaatkan untuk membuat studi biokimia yang telah menghasilkan sejumlah penemuan besar
9. Fillum Protozoa
Filum pertama yang membedakan hewan invertebrate adalah jenis filum protozoa. Filum protozoa merupakan jenis hewan invertebrate yang hidup di air. Karakteristik umum dan juga ciri – ciri dari filum protozoa Filum protozoa ini memiliki beberapa karakteristik dan juga cii – ciri umum yang dapat membedakan filum ini dengan filum – filum lainnya. Berikut ini adalah bberapa karakteristik dan juga ciri – ciri umum dari filum protozoa :
Merupakan hewan invertebrate yang hidup di dalam air Berkembang biak dengan cara membelah diri Memakan tumbuhan dan juga hewan – hewan kecil lainnya
Kelas atau ordo pada filum protozoa Ternyata, filum protozoa ini juga memiliki beberapa kelas atau ordo. Berikut ini adalah beberapa kelas dan juga orfo yang membedakan beberapa jenis spesies dari filum protozoa :
Ordo Chicata, merupakan hewan invertebrate yang masuk ke dalam filum protozoa yang memiliki rambut getar. Ordo Rhizopoda, merupakan hewan invertebrate yang memilki kaki semu Ordo Sporozoa, merupakan hewan invertebrate yang masuk ke dalam filum protozoa dan merupakan jenis hewan yang berspora.
Ordo Flagelata, merupakan jenis hewan invertebrate yang memiliki bulu cambuk.
Ordo atau kelas pada filum profera Secara umum, filum porifera alias hewan berpori ini dibedakan menjadi tiga kelas atau ordo. Berikut ini adalah ketiga kelas atau ordo dari filum porifera :
Ordo Corcorea, merupakan ordo atau kelas dari filum porifera yang terdiri dari zat kapur, dan merupakan hewan porifera yang hidup pada laut dangkal. Ordo Hexactinelida, merupakan hewan pada filum porifera yang tubuhnya terdiri atas zat kersik, yang memilki habitat tempat tinggal yang ada di laut dalam Ordo Demospangia, merupakan filum porifera yang memiliki tubuh yang sangat lunak dan tidak mempunyai rangka.
Hewan Vertebrata Jenis hewan yang ada di dunia yang pertama adalah jenis hewan vertebrata. Apabila diartikan secara harafiah, hewan vertebrata berarti jenis hewan yang memiliki tulang belakang, alias tulang punggung. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hewan vertebrata merupakan jenis hewan yang bertulang bealakang, atau juga sering disebut sebagai jenis hewan bertulang saja. Apabila dibandingkan dengan jenis hewan lainnya, yaitu invertebrate, maka jenis hewan vertebrata merupakan jenis hewan yang memiliki struktur, baik sel maupun jaringan tubuh yang lebih sempurna apabila dibandingkan dengan invertebrate. Yang paling membedakan hewan vertebrata dengan hewan invertebrate adalah bahwa hewan vertebrata memilki tali, yang mana merupakan perpanjangan dari kumpulan syaraf, dan juga merupakan tempat dimana sel – sel saraf saling terkumpul, yang mana tidak dimiliki oleh hewan invertebrate manapun. Hewan vertebrata menggunakan jantung sebagai pusat dari sistem kerja peradaran darahnya, yang disalurkan melalui pembuluh darah yang dimiliki oleh hewan – hewan vertebrata. Karakteristik dan juga ciri – ciri utama dari hewan vertebrata Hewan vertebrata sendiri pada dasarnya memilki beberapa karakteristik umum dan juga ciri – ciri tertentu yang dapat mendefinisikan vertebrata itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa karakteristik dan juga ciri umum yang dimiliki oleh hewan vertebrata :
Terdapat tulang pada bagian belakang, yang terentang dari bagian bawah kepala hingga mencapai bagian ekor atau tulang ekor Otak pada hewan vertebrata terlindungi oleh tengkorak yang merupakan tulang yang keras dan juga kuat Memiliki bentuk tubuh yang proporsinya adalah simetris bilateral, dimana apabila tubuh hewan vertebrata yang dibelah akan menunjukan dua sisi simetris yang sama. Memiliki beberapa bagian tubuh yang umum, seperti kepala, leher, dan juga badan, meskipun tidak mutlak Memiliki kelenjar endoksin Memiliki susunan syaraf yang terdiri atas otak dan juga bagian sumsum tulang belakang Memiliki suhu tubuh panas dan cenderung menetap, serta memiliki suhu tubuh yang dingin, sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada Memiliki jenis sistem pernapasan atau respirasi yang menggunakan paru – paru, insang, dan juga operculum Memiliki alat pencernaan yang memanjang, mulai dari bagian mulut hingga menuju anus pada bagian depan tulang belakang hewan Memliki dua lapisan kulit, yaitu lapisan epidermis dan juga bagian endodermis Memilki alat reproduksi yang berpasangan (kecuali pada beberaja jenis vertebrata, seperti burung)
Filum pada hewan vetebrata Hewan vertebrata memiliki banyak sekali jenis spesies hewan. Kesemua spesies hewan yang termasuk ke dalam jenis hewan vertebrata tersebut terbagi menjadi beberapa filum. Ada lima buah filum yang membagi hewan vertebrata. Berikut ini adalah beberapa filum pada hewan vertebrata :
1. Filum Pisces
Filum dari hewan vertebrata yang pertama adalah filum pisces atau juga dikenal dengan istilah ikan. Yang termasuk ked alam jenis atau filum ini adalah seluruh jenis ikan = ikanan yang bukan merupakan bagian dari filum mamalia. Ciri – ciri dan juga karakteristik dari filum pisces (ikan) Filum pisces atau ikan ini memiliki beberapa karakteristik, yang dapat menunjukan bahwa hewan tersebut masuk ke dalam filum pisces, yaitu :
Merupakan jenis hewan vertebrata berdarah dingin yang tinggal di dalam air Memiliki sistem pernapasan berupa insang atau operculum Memiliki struktur tubuh yang terdiri dari kepala, badan dan juga ekor, tanpa kaki Rangkanya tersusun dari kumpulan tulang – tulang sejati Memiliki jantung yang terdiri dari satu seramb dan juga satu bilik Tubuh seluruhnya tertutup oleh sisik
Ordo dari filum pisces Ternyata, filum pisces atau jenis ikan – ikanan masih bisa terbagi lagi menjadi beberapa jenis ordo. Berikut ini adalah beberapa ordo dari filum pisces :
Ordo Apodes Ordo Acthopterygi Ordo Heterostonata Ordo Labysinthici Ordo Masacop Terygii Ordo Ostariophsy
Beberapa ordo dari filum pisces atau ikan tersebut nantinya masih akan terbagi lagi ke dalam family – famil tertentu, yang merupakan induk dari masing – masing spesies dari hewan yang masuk ke dalam filum pisces.
2. Filum Amphibi
Filum kedua yang merupakan filum dari hewan vertebrata adalah filum amphibi. Filum amphibi sering dikenal sebagai salah satu jenis heawn yang bisa hidup pada dua wilayah, yaitu air dan juga daratan. Ciri – ciri umum dan juga karakteristik dari hewan amphibi : Ada beberapa ciri – ciri umum dan juga karakteristik yang dapat menjelaskan mengenai hewan amphibi, yaitu :
Merupakan jenis hewan yang bisa hidup di air dan jga di darat, ataupun daerah dan juga lokasi degnan vegetasi yang lembab Memiliki dua sistem pernapasan, yaitu bisa bernapas dengan aparu – paru dan juga dengan kulit Memiliki jantung yang memiliki tiga ruang, yaitu satu buah bilik dan juga duah buah serambi Proses perkembangbiakannya adalah dengan cara bertelur dan melalui proses fertilisasi secara eksternal.
Ordo dari filum amphibian Sama seperti filum pisces, film amphibi juga terdiri dari beberapa ordo, yang nantinya akan membedakan setiap hewan amphibi berdasarkan family dan juga spesiesnya. Berikut ini adalah beberapa ordo dari filum amphibi :
Ordo Bymnophora Ordo Anura Ordo Wodela
Dari beberapa ordo diatas, beberapa jenis hewan amphibi yang paling terkenal adalah katak dan juga salamander, yang dikenal dapat hidup di dua alam.
3. Filum Reptilia
Filum ketiga dari hewan vertebrata adalah filum reptilian. Secara harafiah, reptilian berarti merupakan jenis – jenis hewan yang melata. Contoh dari jenis hewan reptilian ini adalah ular, buaya, dan juga jenis kadal – kadal. Ciri – ciri umum dan karakteristik hewan reptilian Hewan reptilian sendiri, secara umum memiliki beberapa ciri – ciri dan juga karakteristik tertentu. berikut ini adalah beberapa ciri umum dan juga karakteristik dari hewan yang masuk ke dalam film melata alias reptilian :
Memiliki kulit yang cenderung kering dan juga bersisik Sistem pernapasan yang menggunakan paru – paru Merupakan jenis hewan berdarah dingin (porkoliokonal) Suhu tubuh dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitarnya Merupakan jenis hewan yang bertelur dan juga vivipara (beranak seperti ular) Memiliki empat ruang pada jantung, yang masih belum sempurna seperti kelas mamalia dan juga aves.
Ordo pada filum reptilian Filum reptilian sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis ordo, yang nantinya akan menentukan family dan juga spesies dari hewan reptilian tersebut. Berikut ini adalah beberapa ordo pada filum reptilian :
Ordo crocodilian Ordo Chelonia Ordo Cacerilia Ordo Aphidia
4. Filum Aves
Filum dari hewan vertebrata yang keempat adalah filum aves. Secara umum, aves merupakan filum dari jenis hewan vertebrata yang memiliki sayap, bbisa terbang ataupun tidak, termasuk di dalamnya adalah jenis unggas, seperti ayam dan juga angsa. Ciri – ciri umum dan juga karakteristik dari filum aves Ada beberapa ciri – ciri dan juga karakteristik yang dapat membedakan aves dari filum – filum vertebrata lainnya. Berikut ini adalah beberapa ciri – ciri dan juga karakteristik dari filum aves :
Memiliki alat penglihatan, pendengaran dan juga suara yang sudah berkembang dengan baik dan mendekati sempurna Merupakan jenis hewan yang berdarah panas Fertilisasi terjadi secara internal, yaitu terjadi di dalam tubuh induk Jantung sudah lebih sempurna, dengan empat ruang, yaitu dua buah serambi dan juga dua buah bilik.
Ordo dari filum aves Filum aves sendiri pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis ordo. Berikut ini adalah beberapa ordo yang dapat membedakan hewan pada dilum aves :
ORdo Colombiforines Ordo Coracaiiformes Ordo Grana Cares Ordo Nato Tores Ordo Rapaces
5. Filum Mamalia
Filum dari hewan vertebrata yang terakhir adalah hewan mamalia. Manusia merupakan salah satu jenis hewan yang masuk ke dalam filum mamalia ini. Karakteristik dan ciri – ciri umum dari filum mamalia Ada beberapa karakteristik dan juga ciri – ciri umum yang bisa kita temui pada hewan vertebrata yang masuk ke dalam film mamalia ini. berikut ini adalah bebeapa ciri – ciri dan juga karakteristik umum yang dimilki oleh hewan vertebrata pada filum mamalia :
Merupakan jenis hewan yang berdarah panas Memilki kelenjar kminyak dan juga kelenjar kulkeringat pada bagian kulitnya Memiliki perkembang otak yang paling baik dibandingkan filum lainnya Sistem fertilisasi atau pembuahan yang sifatnya internal Merupakan jenis hewan menyusui, yang berarti melahirkan anaknya Memiliki sistem pernapasan yang menggunakan paru – paru Memiliki jantung dengan empat ruang yang sempurna, dua bilik dan juga dua serambi.
Ordo pada filum mamalia Filum mamalia pun juga dapat dibedakan menjadi bebrapa macam ordo. Berikut ini adalah beberapa macam jenis ordo pada filum mamalia ;
Ordo Dactyla Ordo Insectivora Ordo Phalidata Ordo Chiroptera Ordo Marsupiala Ordo Marsopialia Ordo Prosboscidae Ordo Artidactyea