Heru Dwi Riyanto "mai Sengon"

  • Uploaded by: heru dwi riyanto
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Heru Dwi Riyanto "mai Sengon" as PDF for free.

More details

  • Words: 1,020
  • Pages: 5
MAI DAN CAI SENGON (Periserianthes falcataria) GUNA PENGATURAN TEGAKAN (MEAN ANNUAL INCREAMENT AND CURRENT ANNUAL INCREMENT OF SENGON (Periserianthes falcataria) FOR STAND MANAGEMENT) Oleh/by : Heru Dwi Riyanto Abstract Forest stand management is how to manage forest in order to get high yield in harvesting (cutting), high yield depend on cutting cycle/rotation. The time period of cutting cycle depends on the growth characteristic of the species, management aims and economical considerations.. One of the cycle or rotation is maximum volume cycle. The stand growth provide the highest annual yield. Length of this maximum volume cycle is join of the stand age when the mean annual increment (MAI) reach the maximum. This age also means a cross point between MAI graph with CAI graph. This paper is to decide the age of cutting cycle by maximum volume cycle/rotation in Benakat site. Keyword : MAI, CAI, Age, Volume, Stand growth Abstrak Pengelolaan tegakan hutan adalah bagaimana mengelola hutan dalam rangka mendapatkan hasil yang tinggi dalam pemanenan, Hasil yang tinggi tergantung pada daur/rotasi tebang. Waktu periode dari daur /rotasi tebang tergantung pada karakteristik pertumbuhan jenis, tujuan –tujuan pengelolaan dan pertimbanganpertimbangan ekonomi. Satu daur/rotasi adalah daur/rotasi volume maksimum, dimana pertumbuhan tegakan memberikan hasil tahunan tertinggi. Panjang dari daur dengan volume tertinggi adalah titik pertemuan umur tanaman ketika rata-rata riap tahunan (MAI) mencapai maksimum. Umur ini juga berarti titik potong antara grafik MAI dengan grafik CAI. Paper ini adalah untuk menentukan umur daur/rotasi tebang berdasar daur rotasi volume maksimum di lokasi Benakat Kata kunci : MAI, CAI, Umur, Volume, Pertumbuhan Tegakan

I. LATAR BELAKANG Pengusahaan hutan mempunyai beberapa sifat yang khas, yang membedakannya dengan jenis pengusahaan atau bentuk pemanfaatan lahan yang lain. Salah satu sifat khas pengusahaan hutan adalah waktu yang sangat panjang untuk mencapai saat pemanenan. Dilain pihak, pengelolaan hutan selalu didasarkan pada asas kelestarian sumberdaya. Dalam asas tersebut, pemungutan hasil hutan harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga tidak mengurangi potensial hasil di lapangan. Kedua hal tersebut mendorong perlunya pengaturan hasil hutan, agar kegiatan pemungutan hasil dapat dilakukan secara terus menerus, tetapi tidak menyebabkan terjadinya

kerusakan sumberdaya

hutan, bahkan sedapat mungkin membantu

meningkatkan kualitas hutan. Namun demikian, perkembangan pengaturan hasil hutan sebagai salah satu cabang ilmu pengelolaan hutan, memerlukan waktu yang cukup lama. Disatu pihak hal itu disebabkan oleh pengelolaan hutan yang selalu dimulai dari hutan alam yang telah ada, dan dilain pihak karena ilmu pengetahuan yang diperlukan sebagai landasan pengaturan hasil hutan, baru berkembang pada akhir abad 19 atau mungkin baru pada awal abad 20. Penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana riap tegakan Sengon melalui kurva MAI dan CAI yang dapat dipergunakan untuk menentukan umur tebangan di suatu tegakan sengon.

II. METODA a. Lokasi dan Luas Penelitian ini dilaksanakan di areal hutan tanaman penelitian Balai Litbang Hutan Tanaman Palembang di Benakat, Kabupaten Muara Enim. Luas plot pengamatan adalah 0,1 ha sebanyak tiga plot pada tiap umur tegakan. b. Bahan dan Peralatan Bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Alat ukur tinggi dan diameter, Kompas, Meteran dan lain-lain

c. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan metode sampling: Purposive sampling, yaitu penempatan plot ukur sebagai unit-unit sampling secara disengaja, dalam hal ini peletakannya pada berbagai kelas umur. d. Parameter yang diamati Parameter yang diamati adalah tinggi pohon dan diameternya e. Pengolahan dan analisis data Data tinggi dan diameter yang terkumpul diolah untuk mendapatkan reratanya dari masing-masing kelas umur, selanjutnya berdasarkan tabel volume yang ada dicari volume tiap kelas umurnya. Analisis dilakukan berdasarkan grafik MAI dan CAInya.

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil pengukuran lapang dan pengolahan data untuk mencari rerata tinggi dan diameter serta volume masing - masing kelas umur, selanjutnya ditabulasikan sebagaimana Tabel di bawah, Tabel 1. Rata-rata Tinggi, Diameter, Volume, MAI dan CAI (Table 1. Average of High, Diameter, Volume, MAI and CAI) Diameter(cm Umur (Th) ) Tinggi (m) Volume/ha 1 2.74 2.95 2 2 7.45 6.63 30 3 11.70 10.25 120 4 14.91 13.63 194 5 17.17 16.71 251 6 18.69 19.46 294 7 19.70 21.91 328 8 20.36 24.07 354 9 20.78 25.96 374 10 21.05 27.61 391

MAI 2 15 40 49 50 49 47 44 42 39

CAI 2 28 90 74 57 43 34 26 20 17

Dari tabel diatas terlihat bahwa volume per hektar meningkat dengan bertambahnya umur tanaman, tetapi peningkatannya semakin kecil dengan semakin tuanya umur tanaman Dari MAI terlihat bahwa sampai umur 5 tahun riap meningkat dengan bertambahnya umur, dan selanjutnya riapnya menurun dengan bertambahnya umur tanaman. Sedang dari CAI terlihat nahwa riap langsung tertinggi pada umur 3 tahun, sedang setelah umur tersebut riap mengalami penurunan secara perlahan. Dari CAI tersebut dapat dikatakan bahwa sampai umur 3 tahun adalah masa pertumbuhan terbaik dari tanaman sengon, sehingga perlakuan intensif untuk mendapatkan volume yang tinggi harus diberikan pada selang umur 1- 3 tahun. Dari tabel diatas belum dapat digunakan untuk menentukan umur terbaik atau optimum guna pemanenan kayu Sengon. Guna menentukan umur optimumnya data MAI dan CAI perlu digabungkan kedalam suatu grafik atau kurva, perpotongan antara MAI dan CAI tersebut adalah titik umur optimum dilakukannya pemanenan kayu Sengon. Gambar dari grafik atau kurva tersebut disajikan sebagaimana gambar di bawah ini,

KURVA MAI & CAI 100 M AI

90

CAI

80

VOLUME

70 60 50 40 30 20 10 0 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

UMUR

Gambar 1. Kurva MAI dan CAI Tegakan Sengon (Figure 1. MAI and CAI Curve of Sengon Stand)

Dari gambar tersebut terlihat bahwa titik perpotongannya adalah pada titik 5,.5 (lima setengah) tahun, titik dimaksud adalah dimana umur terbaik/optimum untuk dilakukan penebangan, karena pada umur setelahnya riap volume per hektar per tahunnya sudah semakin rendah.

IV. KESIMPULAN 1. Riap rata-rata tahunan (MAI) tertinggi tegakan sengon sampai dengan umur 10 tahun adalah 50 meterkubik per hektar pada umur 5 (lima) tahun 2. Riap langsung tertinggi (CAI) adalah 90 meterkubik per hektar yaitu pada umur 3 (tiga) tahun 3. Umur tebang optimum/terbaik adalah umur 5 (lima) tahun

DAFTAR PUSTAKA Departemen Kehutanan Republik Indonesia, 1992 Manual Kehutanan Riyanto, H.D, Engkos. K, 1992. Penyusunan Tabel Volume Beberapa Jenis Tanaman Reboisasi Dengan Menggunakan Metode Perubah Boneka (Dummy Variable) Informasi Teknis Hasil Uji Coba Pengembangan Teknologi Reboisasi, Balai Teknologi Reboisasi Benakat Palembang

Related Documents


More Documents from "heru dwi riyanto"