Tugas Perbaikan Pendidikan Konservasi (KSH 252)
Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Adiwiyata Mandiri di SDN 1 Ungaran Yogyakarta
HERMALINDA I34160054
Dosen Pembimbing: Prof. Dr. E.K.S Harini Muntasib, M.S Dr. Burhanuddin Masy’ud, M.S Dr. Ir. Siti Badriyah Rushayati, M.S Resti Meilani, S.Hut, M.Si Eva Rachmawati, S.Hut, M.Si
Departemen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Bogor 2017
ii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga makalah ini berhasil terselesaikan dengan judul “Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Adiwiyata Mandiri di SDN 1 Ungaran Yogyakarta ”. Terimakasih penulis ucapkan kepada ibu Prof. Dr. E.K.S Harini Muntasib, M.S, bapak Dr. Burhanuddin Masy’ud, M.S, ibu Dr. Ir. Siti Badriyah
Rushayati, M.S, ibu Resti Meilani, S.Hut, M.Si dan ibu Eva Rachmawati, S.Hut, M.Si selaku dosen pembimbing, serta kepada kakak asisten pratikum mata kuliah Pendidikan Konservasi yang telah membantu selama penyusunan makalah. Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada ayah, ibu serta seuruh teman-teman, atas do’a dan kasih sayangnya.
Bogor, April 2017
Hermalinda
iii
ABSTRAK HERMALINDA. “Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Adiwiyata Mandiri di SDN 1 Ungaran Yogyakarta”
iv
DAFTAR ISI PRAKATA
ii
ABSTRAK
iii
DAFTAR ISI
iv
PENDAHULUAN
1
TINJAUAN PUSTAKA
Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN
Error! Bookmark not defined.
Kebijakan pendidikan lingkungan hidup di SDN 1 Ungaran Yogyakarta Error! Bookmark not defined. Pendekatan pembelajaran yang digunakan di SDN 1 Ungaran Yogyakarta Error! Bookmark not defined. Program pembelajaran serta hasil dan evaluasinya di SDN 1 Ungaran Yogyakarta Error! Bookmark not defined. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
Error! Bookmark not defined. 3
v
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kehidupan yang semakin dinamis dalam dunia globalisasi dimana muncul berbagai permasalahan lingkungan akibat perubahan kondisi alam yang tidak seimbang, maka diperlukan suatu pengendalian yang bijak dalam pengelolaan sumber daya alam sebagai lingkungan hidup melalui pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang fundamental dalam proses peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), tidak hanya sekedar formalitas tetapi juga sebagai sarana moralitas. Untuk membentuk kualitas SDM tersebut dapat dilakukan melalui proses pendidikan, baik jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.1 Kehidupan yang berkualitas bergantung pada manusia yang berkualitas dalam menjalankan perannya sebagai makhluk biologis maupun makhluk sosial dalam interaksinya terhadap pencipta, sesama manusia dan lingkungan hidup tempat tinggalnya. Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang penting dalam kehidupan terutama terkait dengan kesadaran dalam menjaga lingkungan hidupnya. Menurut (IEEP 1997 dalam Muntasib et al. 2015) menyatakan bahwa: “pendidikan lingkungan hidup merupakan proses yang bertujuan mengembangkan penduduk dunia agar memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup seluruhnya dan segala sikap permasalahannya, dan yang memiliki pengetahuan, sikap, keahlian, motivasi dan komitmen untuk bekerja, baik secara individu maupun kolektif, untuk memecahkan masalah saat ini dan mencegah masalah yang akan datang” Pendidikan lingkungan hidup di Indonesia terutama di bidang pendidikan formal telah menunjukkan hal yang berdampak positif sejak diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam makalah ini memuat pemaparan mengenai perkembangan pendidikan lingkungan hidup sekolah adiwiyata mandiri di SDN 1 Ungaran Yogyakarta. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa kebijakan pendidikan lingkungan hidup di SDN 1 Ungaran Yogyakarta? 1.2.2 Apa pendekatan pembelajaran yang digunakan di SDN 1 Ungaran Yogyakarta? 1.2.3 Bagaimana program pembelajaran serta hasil dan evaluasinya di SDN 1 Ungaran Yogyakarta? 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Menginformasikan kebijakan pendidikan lingkungan hidup di SDN 1 Ungaran Yogyakarta. 1
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 13 ayat 1.
2
1.3.2 Menjelaskan pendekatan pembelajaran yang digunakan di SDN 1 Ungaran Yogyakarta. 1.3.3 Memaparkan program pembelajaran serta hasil dan evaluasinya Di SDN 1 Ungaran Yogyakarta.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendidikan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam peraturan perundang-undangan tersebut juga menjelaskan terdapat tiga jalur pendidikan di Indonesia yaitu jalur informal, formal dan nonformal. Jalur pendidikan formal memiliki tiga jenjang masing-masing dari jenjang pendidikan dasar, menengah dan jenjang pendidikan tinggi. Pendidikan tersebut mencakup beberapa jenis diantaranya pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Terdapat empat pilar pendidikan yang merupakan visi nasional pendidikan di indoensia yang perlu dikembangkan oleh lembaga pendidikan formal menurut (triyanto et.al 2013) yaitu (1) belajar untuk mengetahui; (2) belajar untuk melakukan sesuatu; (3) belajar untuk menjadi seseorang; dan (4) belajar untuk menjalani kehidupan bersama. 2.2 Pengertian Lingkungan Hidup Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Peraturan tersebuat memuat tujuan dari perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yaitu pada pasal ketiga yang disebutkan sebagai berikut: a. melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; b. menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; c. menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem; d. menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup; e. mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup; f. menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa depan; g. menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia; h. mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; i. mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan j. mengantisipasi isu lingkungan global
4
Tujuan tersebut menjadi dasar dalam proses pelaksanaannya yang berlandaskan nilai-nilai sebagai berikut: a. tanggung jawab negara; b. kelestarian dan keberlanjutan; c. keserasian dan keseimbangan; d. keterpaduan; e. manfaat; f. kehati-hatian; g. keadilan; h. ekoregion; i. keanekaragaman hayati; j. pencemar membayar; k. partisipatif; l. kearifan lokal; m. tata kelola pemerintahan yang baik; dan n. otonomi daerah.
5
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup di SDN 1 Ungaran Yogyakarta Praksis Pendidikan Lingkungan Hidup di SD Negeri Ungaran I Yogyakarta sebagai sekolah berpredikat Adiwiyata Mandiri melalui beberapa kebijakan yang diterapkan, yaitu: 1. kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan Hal tersebut dapat diketahui dari hal visi dan misi serta tujuan sekolah yang tertuang dalam kurikulum sekolah sudah memuat kebijakan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Visi, misi, dan tujuan tersebut juga telah diketahui dan dipahami oleh semua warga sekolah. Kebijakan ini berjalan dengan baik tanpa hambatan. 2. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran PLH Struktur kurikulum sekolah telah memuat hal ini dengan cara pengintegrasian materi PLH pada mata pelajaran yang relevan, seperti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Agama, Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Pengintegrasian materi PLH kedalam mata pelajaran yang relevan juga sudah tertulis pada silabus dan RPP yang dibuat oleh guru. 3. Kebijakan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Tenaga pendidik maupun tenaga non-kependidikan, di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup sudah tampak. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya pengiriman guru dan SDM sekolah untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Pendidikan Lingkungan Hidup di tingkat regional dan nasional. Kebijakan tersebut menunjukkan bahwa, untuk peningkatan SDM tidak hanya tenaga pendidik saja yang dikirim untuk mengikuti kegiatan seminar, workshop, training, dan lokakarya yang berkaitan dengan PLH, tetapi juga tenaga non-kependidikan. 4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam (SDA) Peraturan sekolah dalam penggunaan listrik, air, dan kertas/ATK. Melalui penghematan penggunaan sumber daya alam (air dan listrik) serta ATK, maka SDA tidak hanya dihabiskan untuk generasi sekarang saja, tetapi harus memi-kirkan kebutuhan SDA untuk generasi yang akan datang. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan untuk pembangunan ber-kelanjutan (Education for sustainable development/ESD). 5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan indah. Hal itu diwujudkan dengan adanya peraturan sekolah yang dinamakan Program 7K, yaitu Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Ke-
6
keluargaan, Kerindangan, dan Kesehatan, yang dilaksanakan melalui kegiatan: Jumat bersih, gerakan Semutlis (Sepuluh menit untuk taman dan lingkungan sekolah), kegiatan Semantik (Sepuluh menit untuk memantau jentik), piket lingkungan dan kegiatan sikat gigi massal. Kegiatan Jumat bersih merupakan kegiatan kebersihan lingkungan yang dilakukan serentak oleh seluruh siswa dipandu oleh guru setelah selesai senam pagi. Gerakan Semutlis (Sepuluh menit untuk taman dan lingkungan sekolah), merupakan kegiatan yang melibatkan semua warga sekolah untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan lingkungan selama sepuluh menit sebelum mata pelajaran berlangsung. SD Negeri Ungaran I juga melak-sanakan kegiatan Semantik (sepuluh menit untuk memantau jentik), kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk dengan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk oleh siswa. Disamping itu, juga terdapat kegiatan piket lingkungan yang dilakukan untuk membuat keindahan dan kebersihan lingkungan sekolah. Kegiatan ini secara umum yang menjadi tanggung jawab seluruh kelas dengan cara bergiliran. 6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup. Kebijakan ini tertuang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). 3.2 Pendekatan Pembelajaran yang digunakan di SDN 1 Ungaran Yogyakarta Pembelajaran PLH di SDN 1 Ungaran Yogyakarta menggunakan pendekatan kurikuler secara terintegrasi yang di intergrasikan dalam beberapa mata pelajaran seperti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA); Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS); Agama; serta Seni Budaya dan Keterampilan (SBK), namun demikian kegiatan yang dilakukan tampak tidak terintegrasi dengan mata pelajaran tertentu, sehingga para-digma integratif tidak kelihatan. Secara formal sekolah menempatkan PLH terintegrasi pada mata pelajaran, tetapi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan secara ekslusif dipisahkan menjadi kegiatan tersendiri. Konsep integrasi hanya bisa dilaksanakan menyangkut konsep-konsep dasar PLH saja, dan hanya menyisipkan ke materi-materi melalui mata pelajaran IPA, IPS, Agama dan SBK, sehingga mata pelajaran tersebut hanya digunakan untuk memaknakan persoalan-persoalan lingkungan dari berbagai disiplin mata pelajaran, berarti sifatnya multidisiplin, oleh karena itu konsep interdisipliner belum terjadi dalam PLH secara integratif. 3.3 Program Pembelajaran serta Hasil dan Evaluasinya Di SDN 1 Ungaran Yogyakarta Program pembelajaran di SDN 1 Ungaran Yogyakarta mengacu pada tujuan dari pendidikan nasional yang menekankan pada pendidikan karakter
7
yang harus ditanamkan kepada siswa mencakup delapan belas aspek meliputi: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. SDN 1 Ungaran Yogyakarta merupakan salah satu sekolah dasar yang menyandang predikat sebagai pelaksana Program Adiwiyata mandiri. Program Adiwiyata merupakan salah satu program yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2006 pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Program tersebut bertujuan untuk mendorong sekolahsekolah di Indonesia agar dapat turut melaksanakan salah satu upaya pemerintah menuju pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang. Selain itu, tujuan program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan utama program Adiwiyata adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Adapun program dan kegiatan yang dikembangkan harus berdasarkan norma-norma dasar dan berkehidupan yang antara lain meliputi kebersamaan, keterbukaan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumberdaya alam. Indikator dan kriteria program ini adalah pengembangan kurikulum berbasis lingkungan baik secara terintegrasi maupun monolitik. Adapun materi PLH yang dikembangkan tidak semata-mata berisi muatan substansi lingkungan hidup saja, tetapi menekankan pemahaman peserta didik terhadap konsep Education for Sustainable Development (ESD).
8
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA https://eprints.uns.ac.id/1754/1/187-346-1-SM.pdf
http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wpcontent/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf . https://www.profauna.net/id/content/uu-no-32-tahun-2009-tentang-perlindungandan-pengelolaan-lingkungan-hidup