Heni Nugraha RS.
Literatur : Drs. M. Suparmoko, MA., Ph.D. Prof. Dr. Boediono Bramantyo Djohanputo, MBA., Ph.D
No
Materi Kuliah
Dosen
I
: Pengantar
HW
II
: Perhitungan Pendapatan Nasional
HW
III
: Penentuan Tingkat Pendapatan Nasional
HW
IV
: Konsumsi
HW
V
: Investasi
HW
VI
: Permintaan dan Penawaran akan uang
HW
VII : Keseimbangan Umum : Pasar Barang dan Pasar Uang
HW
VIII : Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter: Analisis IS dan LM
HW
IX
: Pasar Tenaga Kerja dan Keseimbangan Umum
HN
X
: Penentuan Pendapatan Nasional Penawaran dan Permintaan Agregat
HN
XI
: Stabilitas Ekonomi
HN
XII : Pertumbuhan Ekonomi
HN
XIII : Keuangan Negara
HN
XIV : Perdagangan Internasional
HN
Keterangan : HW = Hardiwinoto; HN = Heni Nugrah
Pasar Tenaga Kerja dan Keseimbangan Umum
Pasar
Tenaga Kerja
Pasar uang Pasar barang Pasar faktor produksi (pasar tenaga kerja) Upah (Wage/W) Tenaga Kerja (Labor) Harga tenaga kerja
Keseimbangan
Penawaran dan Permintaan = harga keseimbangan
Pasar Tenaga Kerja mengikuti pasar barang
apabila output (Q) naik maka jumlah orang yang mendapat pekerjaan atau tingkat employment (N) juga naik. Sebaliknya, N turun apabila Q turun. Keynes menekankan bahwa proses makro adalah proses menuju keseimbangan umum (general ekuilibrium). Apabila terjadi suatu perubahan (misalnya, I atau G atau MS berubah), maka akan mempunyai pengaruh berantai terhadap semua pasar. Perekonomian akan menyesuaikan diri (terhadap perubahan ini) sehingga tercapai posisi keseimbangan umum yang baru. Posisi keseimbangan umum diartikan sebagai posisi semua pasar ada dalam posisi keseimbangannya secara bersama-sama (simultan). Suatu perekonomian akan selalu bergerak menuju posisi keseimbangan umumnya.
P
E G S0
Z0 F Z1
S1 0
Q 1 QF
Q
PERMINTAAN & PENAWARAN DI PASAR MAKRO PAJAK
PEMERINTAH
2 11
NEGARA LAIN
4
10 PAJAK
13
PRODUSEN
PASAR BARANG
3
6 1
RUMAH TANGGA 14
12
8
LEMBAGA KEUANGAN
5
PASAR TENAGA KERJA 7
15
PASAR UANG
9 16
Fungsi tingkat Upah (Wage/W)
Nd = f (W) : permintaan (demand) Ns = f (W) : penawaran (supply)
Keuntungan maksimum dapat dicapai apabila kondisi atau persyaratan berikut dapat terpenuhi:
VMPN = W Dimana: VMP = Nilai produksi marjinal yang dihasilkan oleh tenaga kerja N (Value of marginal product of labor) W = tingkat upah kerja Sebuah perusahaan akan menggunakan Tenaga Kerja (Labor/L) untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sampai dengan jumlah dimana tenaga yang terakhir memberikan nilai produksi batas (marginal product)
Keuntungan maksimum dapat dicapai apabila kondisi atau persyaratan berikut dapat terpenuhi:
VMPN = MPPN x PZ Dimana : MPP = produksi batas (marginal physical product) PZ = harga barang Z yang dihasilkan oleh TK (labor)
Kurva Permintaan Tenaga Kerja (Nilai Produksi Marjinal) W
W*
W*
VMPN 0
N2
N*
N1
Nd
Kurva Penawaran Tenaga Kerja W
NS
W2
W1
VMPN 0
N1
N2
N
No.
Upah/per jam (Rp)
Jam
Total Penghasilan (Rp)
1.
500
5
2.500
2.
1000
8
8.000
3.
2500
12
30.000
4.
3000
10
30.000 *)
*) leisure (santai) : kebutuhan yang harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan tingkat pendapatan
Kurva Penawaran berbalik ke belakang (Backward bending supply curve) Upah/jam W (Rp) 3000
SN
2500
1000 500
0
5
8
10
NS
Apa sesungguhnya yang menentukan
tingkat upah (W)?
Kurva Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja W
NS (Full employment)
W*
Nd
0
N*
Keadaan dimana semua faktor produksi yang mencari pekerjaan mendapatkan kesempatan kerja pada tingkat upah yang berlaku
NS
Kurva Keseimbangan Tenaga Kerja dan Pengangguran W
W1
NS B
A
N1.N2 : Unemploymen
W*
Nd
0
N1
N*
N2
NS
Tidak akan terjadi pengangguran (pengangguran
temporer) Perekonomian selalu dalam kesempatan kerja penuh Kesempatan kerja penuh terjadi karena adanya penurunan tingkat upah sehingga penganggur dapat mendapatkan kesempatan kerja. Pemilik tenaga kerja keluar dari pasar tenaga kerja karena tidak bersedia bekerja dengan tingkat upah yang rendah
Upward flexibility, menurunkan perubahan harga
berdasarkan tingkat inflasi untuk merubah tingkat upah pada perusahaan Downward rigidity, atau tegarnya upah nominal, khususnya tegarnya ke arah penurunan upah nominal tersebut. Menaiknya tingkat harga akan menyebabkan naiknya upah nominal, namun menurunya harga tidak diikuti oleh menurunnya upah nominal Dengan turunnya harga pada titik A, pekerja menolak diturunkannya upah nominal
Kurva Keseimbangan Pendapatan Nasional dan Pengangguran (under employment income Equilibrium) C, I
A
}
Deflationary gap C+I
B
Nd Yf : Tingkat Pendapatan
450
0
Y*
Yf
Y
Penawaran barang lebih tinggi daripada permintaan
barang; Mendorong turunnya tingkat harga dan upah; Mengurangi pengangguran Menuju kesempatan kerja penuh (full employment) Keynes menentang Full employment dengan alasan bahwa upah tidak dapat turun karena adanya organisasi yang bersatu menentang turunnya tingkat upah
Kurva IS adalah kurva yang menghubungkan tingkattingkat pendapatan nasional pada berbagai tingkat bunga di mana dipenuhi syarat keseimbangan pasar barang. Kurva LM adalah kueva yang menghubungkan tingkattingkat pendapatan nasional pada berbagai tingkat bunga di mana dipenuhi syarat keseimbangan pasar uang.
Pengaruh Kebijakan Moneter terhadap Keseimbangan Pendapatan Nasional : pendekatan klasik I LM1
IS
LM2 C+I B
I*
I1
0
Y*
Yf
Y
Kondisi dimana turunnya tingkah upah uang dan
tingkat harga tidak menciptakan kesempatan kerja penuh. Tidak ada penyerapan tenaga kerja Perekonoman tetap mengalami pengangguran Adanya Pengangguran Turunya tingkat upah uang dan harga umum, Peningkatan nilai riil uang yang beredar Daya beli meningkat
Pengaruh Kebijakan Moneter terhadap Keseimbangan Pendapatan Nasional : Kasus Perangkap Likuiditas Keynes I
LM
LM2
1
IS
I*
0
Y*
Yf
Y
Pengaruh perubahan tingkat harga terhadap tingkat
kekayaan dan selanjutnya terhadap tingkat konsumsi
Pigou effect : Pengaruh Penurunan Tingkat Harga dan Upah terhadap Pengeluaran Agregat I
LM
LM2
0
IS0
0
IS1
Yf
Y
Tingkat pendapatan nasional yang memenuhi syarat keseimbangan baik pada pasar barang maupun pasar uang terletak pada titik perpotongan antara kurva IS dan kurva LM. Dengan demikian keadaan perekonomian di mana terpenuhi syarat keseimbangan pasar barang dan juga terpenuhi syarat keseimbangan pasar uang dikatakan berada dalam keseimbangan umum (general equilibrium) dan titik potong antara kurva IS dan LM disebut titik keseimbangan IS-LM.
Dimana keseimbangan yang terjadi di pasar barang
harus mencerminkan pula keseimbangan di pasar uang yang sekaligus menggambarkan keseimbangan dalam pasar tenaga kerja; Keseimbangan umum (general equilibrium) Full employment income equlibrium
Keseimbangan Umum : Pasar Barang, Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja I
IS
(Keempatan kerja penuh)
LM 0
Yf
Y
Tingkat Bunga Alamiah, Tingkat bunga Pasar dan Keseimbangan Umum
IS
IS Natural rate of interest
In
0
Yf (b)
Y
LM Im
0
IS LM Market rate of interest
In = im
0
Yf
(c)
Y
Y* (a)
Y
Keseimbangan Umum: Pasar Tenaga Kerja, Fungsi Produksi, Pasar Barang dan Pasar Uang
IS
Y
LM Im
Y*
0
N*
Y
(b)
W/P
SN
W/p)*
DN 0
N*
(c)
N
0
Y* (a)
Y
Permintaan terhadap barang dan jasa lebih tinggi
daripada penawaran barang dan jasa. Pendapatan meningkat dalam arti uang saja Tingkat harga barang dan jasa lebih tinggi Pendapatan Nasional (Y) tetap, tingkat bunga (i) menjadi lebih tinggi, tingkat harga (p) tinggi, tingkat kesempatan kerja (N) tetap, tingkat upah uang (W) naik dan tingkat upah riil tetap.
Pengaruh Kebijakan Fiskal dalam Kondisi Kesempatan Kerja Penuh I IS0
LM2
IS1
i1
LM 0
i0
0
Y*f
Y*
Y
Tingkat bunga pasar turun dari pada bunga alamiah Pendapatan dalam arti uang lebih tinggi daripada
pendapatan nasional riil; Produksi tidak dapat meningkat lagi pada full employment Pendapatan uang meningkat; Akibat tingginya permintaan diatas penawaran barang dan jasa dalam perekonomian, maka tingkat harga umum akan meningkat.
Pengaruh Kebijakan Moneter dalam Kondisi Kesempatan Kerja Penuh I
LM0 = LM2
IS
LM
i0
1
i*
0
Y*f
Y*
Y
Sampai Jumpa pada Pertemuan Berikutnya