Hendra 2

  • Uploaded by: JustinSyukronAlambaraCokrowinotojoyodiningrat
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hendra 2 as PDF for free.

More details

  • Words: 2,384
  • Pages: 14
DAMPAK TV TERHADAP POLA BELAJAR MURID XI MIPA 5 SMAN 2 BANGKALAN

Diajukan sebagai salah satu tugas mata pelajaran bahasa Indonesia Oleh : decky rama S Ainur rofiq

SMA NEGERI 2 BANGKALAN

HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul penelitian : Dampak tv terhadap pola belajar murid xi mipa 5 sman 2 bangkalan 2. Tim peneliti

: Decky Rama S Ainur Rofiq

3. Abstrak

: penelitian kali ini, penulis melakukan penelitian dan pengamatan tentang dampak tv terhadap pola belajar muris XI mipa 5 di SMAN 2 Bangkalan, data yang kami oleh merupakan hasil dari metode wawancara terhadap murid XI mipa 5.

Disahkan/disetujui oleh:

Nurul Aini, SPd NIP:197611220140720002

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... ABSTRAK ............................................................................................................................. KATA PENGANTAR ........................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 1.3 TUJUANJ PENELITIAN ....................................................................................... 1.4 MANFAAT PENELITIAN .................................................................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 2.1 DASAR KEILMUAN ............................................................................................ 2.2 KERANGKA KONSEP ......................................................................................... 2.3 HIPOTESIS ............................................................................................................ BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................................ 3.1 JENIS PENELITIAN ............................................................................................. 3.2 TARGET PENELITIAN ........................................................................................ 3.3 METODE PENELITIAN ....................................................................................... 3.4 WAKTU PENELITIAN ......................................................................................... LAM[IRAN............................................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ BIODATA PENULIS ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Media televisi pada hakekatnya merupakan suatu sistem komunikasi yang menggunakan rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara cepat dan berurutan. Kata televisi terdiri dari kata Tele yang berarti jarak dalam bahasa Yunani, kata Visi citra atau gambar dalam bahasa latin. Jadi, kata televisi berarti suatu sistem penyediaan gambar beserta suaranya dari satu tempat yang berjarak jauh. Sebagai suatu sarana informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi maupun sarana hiburan. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media televisi memiliki keistimewaan sebagai salah satu sarana yang memberikan informasi, hiburan dan pendidikan dimana dapat dilihat dan didengar secara langsung oleh pemirsanya. Media

dapat

berpengaruh pada prestasi dan pola pikir siswa sebagaimana yang dikemukakan oleh June Haealy dalam Milton Chan (2004:6) Kegiatan menonton televisi mempunyai pengaruh dan dampak yang merugikan perkembangan otak karena televisi adalah medium visual, ia bisa memberikan stimulasi berlebihan pada otak bagian kanan yang berfungsi memprotes pandangan dan mengurangi stimulasi pada otak bagian kiri yang bertanggung jawab terhadap bahasa dan pemerosesan bahan cetakan, menonton menunjukkan korelasi negatif dengan prestasi akademis.Televisi dengan berbagai siarannya selama ini dengan berbagai jenis tayangan informasi hiburan memang sangat dinikmati oleh masyarakat. Namun apabila tidak digunakan dengan bijaksana oleh siswa maka apa yang ditonton akan merusak perilaku atau moral siswa. Menghabiskan waktu belajar di depan layar televisi berarti menyebabkan siswa malas belajar dan menurunkan tingkat prestasinya pada setiap mata pelajaran. Frekuensi menonton televisi pada siswa XI mipa 5 SMAN 2 Bangkalan, jauh lebih tinggi dibandingkan frekuensi mereka belajar. Itu berarti bahwa proses sosialisasi siswa akan lebih besar dipengaruhi siaran televisi dari pada petuah guru atau orang tua. Siswa berpeluang menjadi korban acara siaran televisi memberikan dampak negatif terhadap prestasi belajar di sekolah.Dengan berbagai jenis tayangan seperti sinetron, film kartun, info selebritis dan kuis sms yang disediakan televisi ini cenderung lebih menarik. Televisi sebagai media bersifat visual juga memiliki dampak positif dapat membantu para siswa belajar, karena gerak tersebut menarik perhatian mereka ke layar televisi sehingga mereka mudah menyimak pesan dari televisi. Dalam perkembangan ilmu

pengetahun pada masa sekarang media televisi bertujuan menunjang kurikulum sebagai tujuan pendidikan, atas dasar itu sehingga para siswa dapat menyimak informasi yang menunjang proses belajar agar mencapai pendidikan nasional.

Berkaitan dengan hal tersebut maka berdasarkan hasil penelitian pada siswa XI mipa 5 bahwa salah satu penyebab menurunnya prestasi belajar siswa di sekolah ini dipengaruhi oleh menonton siaran televisi, dimana siswa lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar televisi yang tema acaranya hanya sekedar acara hiburan dibandingkan waktu siswa belajar. Hal inilah yang menarik penulis untuk melakukan penelitian sebagai upaya untuk menelusuri apakah menonton siaran televisi seorang siswa akan dapat memanfaatkan televisi secara bijaksana sebagaimana mestinya atau justru sebaliknya aktifitas belajar siswa dapat terganggu dengan menonton siaran televisi.

2.1 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana hubungan televisi dengan minat belajar siswa? 2. Bagaimana perkembangan televisi bagi para siswa? 3. Apa dampak positif dan negatif televisi bagi para siswa? 4. Apa manfaat televisi bagi siswa?

3.1 TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui peranan televisi bagi siswa 2. Untuk mengetahui presentase menonton tv dengan minat belajar siswa 3. Untuk mengetahui dampak negatif dan positif televisi bagi siswa 4. Untuk mengetahui manfaat televisi bagi para siswa

4.1 MANFAAT PENELITIAN 1. Memberikan penjelasan mengenai pengaruh media televisi terhadap minat belajar siswa 2. Menjelaskan upaya yang harus dilakuakan oleh para siswa untuk memanfaatkan media televisi sebagai sara informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.

DASAR KEILMUAN Televisi merupakan media yang sudah tidak asing lagi, hampir di setiap rumah

menengah ke atas di Indonesia memiliki televisi. Berbagai acara disediakan untuk menghibur masyarakat walaupun tidak semua tayangan yang ditawarkan bersifat mendidik. Televisi memiliki daya tarik tersendiri, karena menggabungkan dua unsur audio dan visual. Karena menampilkan gambar hidup dan berwarna, membuat televisi menarik perhatian anak-anak usia sekolah dasar dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menonton. Media televisi dapat membuat seseorang duduk pasif selama berjam-jam setiap hari televisi bisa menjadi babby sitter bagi sebagian kalangan. Televisi juga bisa membuat mata kelelahan karena kurang istirahat akibat terus-menerus digunakan untuk menonton. Remaja merupakan kelompok pemirsa yang rawan terhadap dampak negatif siaran TV. Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, misalnya, mencatat, rata-rata anak usia Sekolah menonton televisi antara 30 hingga 35 jam setiap minggu. Artinya pada hari-hari biasa mereka menonton tayangan televisi lebih dari 4 hingga 5 jam sehari. Sementara di hari Minggu bisa 7 sampai 8 jam. Jika rata-rata 4 jam sehari, berarti setahun sekitar 1.400 jam, atau 18.000 jam. Ini berarti anak-anak meluangkan lebih banyak waktu untuk menonton televisi daripada untuk kegiatan apa pun, kecuali tidur (Pikiran Rakyat, 29 April 2004). Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Annenberg Public Policy Centre terhadap rumah tangga di Amerika Serikat, membuktikan bahwa rata-rata anak di AS menghabiskan waktu mereka sebanyak 25 jam per minggu di depan layar kaca. Penelitian di Texas, Amerika Serikat, yang dilakukan selama lebih dari tiga tahun terhadap 200 anak menemukan bahwa anak-anak yang banyak menonton program hiburan dan kartun terbukti memperoleh nilai yang lebih rendah dibanding anak yang sedikit saja menghabiskan waktunya untuk menonton tayangan yang sama (KCM, 11/08/2005). Nilai yang lebih rendah biasanya diawali oleh minat belajar yang rendah. Menurut Sinar (2011) dalam artikel yang ditulisnya mengenai pengaruh negatif televisi. “Pengaruh negatif televisi yang paling utama adalah membuat lupa waktu. Bila menonton televisi anda akan malas untuk melakukan pekerjaan. Bagi pelajar, pengaruh negatif televisi yang satu ini tentu sangat merugikan sehingga mereka bisa saja akan lupa untuk belajar”. Seperti yang di utarakan oleh Sinar dalam artikelnya, televisi memberikan

dampak yang negatif terlebih bagi anak atau siswa mereka menjadi lupa waktu malas untuk belajar dan cenderung meniru apa yang ditayangkan di televisi terlebih lagi tayangantayangan televisi saat ini kurang mendidik untuk anak. Menonton televisi membuat pelajar menjadi pasif dan sulit berkonsentrasi dalam belajar. Berdasarkan penelitian Owens J dkk, menyebutkan bahwa kebiasaan menonton televisi berhubungan secara signifikan dengan gangguan tidur akibat meningktnya waktu menonton televisi pada malam hari. Anak yang menonton televisi terus-menerus akan mempunyai waktu yang lebih sedikit untuk melakukan aktivitas lain. Terutama belajar, Karena anak terlalu lelah sehabis menonton televisi, minat anak untuk belajar pun berkurang. Penelitian yang telah dilakukan di Inggris (Himmelweit et al., 1958), mengemukakan bahwa pengaruh televisi menunjukkan gejala yang disebut Joyce Cramond (1976) sebagai “displacement effects” (efek alihan) yang ia definisikan sebagai “the reorganization of activities which takes place with the introduction of television; some activities may be cut down and other abandoned entirely to make time for viewing”, yang dapat diartikan bahwa reorganisasi kegiatan karena masuknya televisi menyebabkan beberapa aktivitas dikurangi bahkan dihentikan sama sekali karena waktunya dipakai untuk menonton televisi (Jalaluddin, 2003: 220-221).

2.2 KERANGKA KONSEP DAMPAK NEGATIF TAYANGAN TELEVISI a. Menghambat anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan b. Meningkatkan agresifitas, jika anak kecil belum mampu membedakan dunia yang dilihat di TV dengan kenyataan yang sebenarnya. Dan belum dapat mengenal dan mengetahui apakah itu akting, efek, ataupun tipuan kamera. c. Melukai dan merusak peradaban kita, karena saat ini banyak tayangan televisi yang sudah kehilangan fungsinya, yang seharusnyamemberi hburan malah menjadi pusat komersial yang nomer satu. Kemasan acara-acara menjadi persoalan selera bagi beberapa produser atau pihak stasiun televisi, karena yang penting adalah rating acara tetap tinggi.

d. Menita banyak waktu berharga kita, karena menurut survey kurang dari 25% orang tua percaya bahwa anak-anak mereka lebih banyak menonton tayangan televisi memanjakan pemirsa yang membuat kita lupa beraktifitas e. Mempengarui cara berinteraksi dengan keluarga, kini jarang anggota keluarga berkumpul, karena mereka lebih memilih duduk didepan televisi. Hal ini membuat komunikasi antar keluarga menjadi renggang. f. Berperilakukonsumtif karena rayuan iklan-iklan adalah salah satu bentuk promosi untuk menawarkan produk kepada masyarakat,iklan-iklan tersebut memberi janji yang sangat menarik bagi sebagian anak, dan anak akan selalu berusaha memiliki produk iklan tersebut g. Mengurangi kreatifitas, dan

bersosialisasi, menjadi individualis dan sendiri karena

kemampuan berfikir dan kreatifitasnya tidak terasa dengan baik. h. Menjadi pelarian dari setiap kejenuhan yang dialami. i. Menngkatkan kemungkinan obesitas ( kegemukan ) karena kurangnya nerkreativitas gerak, dan olah raga. DAMPAK POSITIF TAYANGAN TELEVISI Selama ini sering kita baca banyak artikel yang memaparkan dampak negatif TV terhadap anak. Karena begitu gencarnya uraian tentang dampak negatif TV, tidak jarang memunculkan perasaan antipati terhadap TV. TV dianggap sebagai kotak setan yang menjerumuskan anak kepada perilaku negatif. Bahkan pernah ada di suatu wilayah negara India para ibu beramai-ramai membuang televisi karena melihat

perilaku anak-anak yang

semakin kecanduan terhadap TV. TV tidak selalu berdampak negatif bagi anak. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh jika anak mengkonsumsi si kotak ajaib ini dengan benar. Beberapa contoh dampak positif TV : a. Membantu memahami dunia sekitar

Banyak acara televisi yang dapat membantu kita dalam memenuhi rasa keinginan anak. Acara yang terkait dengan lingkungan sekitar flora dan fauna sangat membantu mengetahui perilaku hewan dan tumbuhan. Anak akan banyak mengetahui jenis hewan atau tumbuhan yang bisa jadi tidak pernah ditemui di lingkungan sekitar anak tinggal. b. Membantu proses belajar baca tulis Dengan bekal huruf yang baru dikenalnya dari tayangan televisi membuat anak tertarik untuk lebih mengenal huruf lainnya. c. Memperluas wawasan TV juga bisa disebut sebagai “ Jendela Dunia” . Melalui TV anak dapat mempelajari berbagai budaya dari berbagai belahan dunia lain. TV membuat dunia seolah tidak bulat alias datar untuk mengetahui keadaan, budaya, lingkungan dan berbagai aktifitas lain cukup dengan menekan tombol remot TV. Peran orang tua diperlukan untuk memberi penjelasan terkait budaya yang tidak sesuai dengan norma sosial dan norma agama di Indonesia. d. Memperkaya pengalaman hidup Melihatkan acara TV yang mendidik, seperti orang pinggiran. Ini sangat baik untuk melatih anak memiliki rasa empati dan simpati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Tayangan televisi memungkingkan anak untuk mengalami berbagai hal tanpa harus merasakannya sendiri. Mereka bahkan

dapat merasakan penderitaan orang lain di layar

televisi. Di samping itu anak juga dapat merasakan kesenangan yang ada pada layar TV. Lihat saja, saat seorang anak-anak melihat lagu yang disenangi, mereka akan ikut menyanyi bahkan menari sebagaimana yang dilakukan oleh penyanyi aslinya di TV. e. Menunjang pelajaran sekolah dan pengetahuan umum Bagi anda yang mempunyai putra -putri yang masih duduk di bangku SMP atau SMA, coba sesekali diajak untuk menjenguk stasiun TVRI. Pada jam-jam tertentu terutama siang hari stasiun tersebut menayangkan materi pelajaran di sekolah, khususnya menjelang Ujian.

Jika disimak acara tersebut sangat membantu siswa dalam menghadapi Ujian Nasional, karena materi yang disampaikan sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan UN. Sayang pada jam tersebut tampaknya acara tersebut kalah pamor dengan acara gosip atau sinetron korea. Jika pandai memilih sebenarnya terdapat beberapa acara televisi dapat berfungsi sebagai penunjang dan pengayaan bagi pengetahuan yang ada di kelas. Trans7 nampaknya salah satu stasiun yang konsen terdapat kebutuhan tersebut. Tengok saja acara Laptop Si Unyil, Jejak Petualang, Si Bolang, Jejak Si Gundul, Brownies, dan lain-lain. f. Memberikan rasa sebagai bagian dari dunia Coba anda lihat para pecinta bola saat menonton tim kesayangannya bertanding saat piala dunia. Seolah pertandingan tersebut tidak terjadi di negara lain. Mereka tampak bersemangat memberi dukungan tidak peduli bahwa yang mereka dukung itu tidak tahu asal usul negara mereka. Dengan TV para penggila bola di berbagai negara merasa menjadi satu dunia yaitu dunia bola. Demikian juga anak-anak, akan merasakan dirinya bagian dari dunia saat menonoton TV. Jika seorang anak dari Amerika bercerita tentang Mickey Mouse maka anak-anak Indonesiapun akan merasa nyambung. Ya, melalui televisi anak dapat merasakan ketersambungan dengan negara bagian lain dari lingkungan sekitar dimana mereka tinggal. Kesinambungan di sini bukan dalam bentuk fisik tetapi mental . 2.3 HIPOTESIS 1. Televisi memiliki pengharuh yang sangat besar terhadap pola belajar para siswa kelas XI mipa5 di SMAN 2 Bangkalan. 2. Televisi juga memberikan pengaruh positif dan negative bagi para pelajar.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian kualitatif sehingga analisisnya juga analisis kualitatif (deskriptif). 3.2 TARGET PENELITIAN Penelitian ini mengambil target siswa di SMAN 2 Bangkalan. Oleh karena itu, peneliti mengfokuskan pada siswa XI mipa 5 di SMAN 2 Bangkalan. 3.3 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang penulis gunakan untuk mendapatkan data kualitatif adalah : 1. Metode Interview Metode interview merupakan salah satu metode penelitian dengan melakukan proses wawancara secara face to face, untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi seperti yang diungkapkan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari wawancara (interview). Ditinjau dari pelaksanaannya, interview digolongkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu : 1. Interview bebas Artinya pewawancara bebas bertanya apa saja tanpa memakai acuan pertanyaan. Kelebihannya, respon bias merasa santai dan tidak merasa kalau sedang diwawancarai. Sedangkan kekurangannya arah pertanyaan menjadi tidak terkendali dan terarah. 2. Interview trpimpin Wawancara terpimpin (guided interview) pewawancara menggunakan sederetan daftar pertanyaan lengkap dan terperinci sama dengan wawancara terstruktur. 3. Interview bebas terpimpin Wawancara bebas terpimpin merupakan kombinasi dari wawancara diatas. Dari ketiga jenis interview diatas, maka penulis menggunakan metode interview bebas yaitu yang dilakukan oleh pewawancara dengan sederetan pertanyaan yang telah dibuat, kemudian narasumber menjawab pertanyaan tersebut. 3.4 WAKTU PENELITIAN Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 2 hari mulai dari tanggal 4-6 Maret 2019.

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA Sumarmo A. 2011.Pengaruh Televisi Terhadap Perkembangan Anak. Hakim, Drs Thursan. Pengaruh TV bagi anak, Jakarta. Puspa Swara.2005 Artikel Keluarga. 2006. Dampak Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan Fajriani Nurulia. 2013. Pengaruh tayangah televisi terhadap minat belajar. Fakultas ilmu pendidikan universitas pendidikan indonesia bandung. Zahroh fatimatuz. Dampak televisi terhadap perilaku anak. Jakarta. Fakultas ilmu sosial dan ilmu polityik Universitas negeri syarif hidayatullah 2013 Ulin Muhammad. Pengaruh menonton telivisi terhadap kedisiplinan belajar. Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan 2017 Redatin puarwadi. Pengaruh pengunaan media televisi. Yogyakarta. Universitas tanjung pura pontianak 2015.

BIODATA PENULIS

Related Documents

Hendra 2
October 2019 9
Hendra
November 2019 12
Untuk Hendra
November 2019 22
Dissertation Hendra Manurung
November 2019 12
Cv Hendra 2017.docx
May 2020 4

More Documents from "Hendra Yusuf"

Hendra 2
October 2019 9