Hematopoiesis Dan Pemeriksaan Hematologi Lengkap: Kelompok 14

  • Uploaded by: Irvan Gusmawan
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hematopoiesis Dan Pemeriksaan Hematologi Lengkap: Kelompok 14 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,651
  • Pages: 45
HEMATOPOIESIS DAN PEMERIKSAAN HEMATOLOGI LENGKAP KELOMPOK 14

Indah Nuralia Thara Lathiifa Mega Zhafarina Dhiya Calista Gina Isabelina Ida Rodiyah Azziza Mustika Intan Wijayanthy Riana Rahayu Rafidan Daneskha Achmad Hilmy Yaistha Dewi

(4211161010) (4211161016) (4211161017) (4211161021) (4211161024) (4211161026) (4211161028) (4211161029) (4211161032) (4211161034) (4211161036) (4211161046)

HEMATOPOIESIS ■ Proses pembentukan komponen sel darah dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak ■ Hematopoiesis terbagi menjadi 3 proses: 1. Eritropoiesis 2. Leukopoiesis 3. Trombopoiesis

ERITROPOIESIS

Eritropoiesis Definisi ■ Proses pembentukan eritrosit yang terjadi di sumsum tulang hingga terbentuk eritrosit matang dalam darah tepi. Dirangsang dan dipengaruhi oleh Hormon Eritropoetin yang berfungsi : 1. Mempercepat produksi eritrosit 2. Mempercepat pematangan sel 3. Memperpendek waktu sirkulasi

Urutan Maturasi

Urutan Maturasi ■ Rubriblast Rubriblast disebut juga pronormoblast atau proeritrosit, merupakan sel termuda dalam sel eritrosit. Sel ini berinti bulat dengan beberapa anak inti dan kromatin yang halus. Ukuran sel rubriblast bervariasi 18-25 mikron.

Urutan Maturasi ■ Prorubrisit Prorubrisit disebut juga normoblast basofilik atau eritroblast basofilik. Pada pewarnaan kromatin inti tampak kasar dan anak inti menghilang atau tidak tampak, sitoplasma sedikit mengandung hemoglobin sehingga warna biru dari sitoplasma akan tampak menjadi sedikit kemerah-merahan. Ukuran lebih kecil dari rubriblast.

Urutan Maturasi ■ Rubrisit Rubrisit disebut juga normoblast polikromatik atau eritroblast polikromatik. Inti sel ini mengandung kromatin yang kasar dan menebal secara tidak teratur, di beberapa tempat tampak daerah-daerah piknotik. Pada sel ini sudah tidak terdapat lagi anak inti.

Urutan Maturasi ■ Metarubrisit Sel ini disebut juga normoblast ortokromatik atau eritroblast ortokromatik. Inti sel ini kecil padat dengan struktur kromatin yang menggumpal. Sitoplasma telah mengandung lebih banyak hemoglobin sehingga warnanya merah walaupun masih ada sisasisa warna biru dari RNA.

Urutan Maturasi ■ Retikulosit Pada fase ini sel eritrosit disebut retikulosit atau eritrosit polikrom. Pada saat proses maturasi akhir, eritrosit selain mengandung sisa-sisa RNA juga mengandung berbagai fragmen mitokondria dan organel lainnya.

Urutan Maturasi ■ Eritrosit Eritrosit normal merupakan sel berbentuk cakram bikonkaf dengan ukuran diameter 7-8 µm dan tebal 1,5-2,5 µm. Bagian tengah sel ini lebih tipis daripada bagian tepi. Dengan pewarnaan Wright, eritrosit akan berwarna kemerah-merahan karena mengandung hemoglobin. Eritrosit sangat lentur dan sangat berubah bentuk selama beredar dalam sirkulasi.

LEUKOPOIESIS

Leukopoiesis Definisi ■ Leukopoiesis adalah proses pembentukan leukosit, yang dirangsang oleh adanya Colony Stimulating Factors atau faktor perangsang koloni. ■ Penstimulasi koloni ini dihasilkan oleh sel darah putih (leukosit) dewasa. ■ Perkembangan dari setiap sel darah putih dimulai dengan terjadinya pembelahan sel batang temopoitik menjadi sel “blas”

Leukopoiesis

Granulopoies is

Agranulopoie sis

Monopoiesis

Limfopoiesis

Granulopoiesis ■ Terbentuk di dalam sumsum tulang. ■ Diawali dengan mieloblas akhirnya menjadi sel yang paling matang, disebut basophil,eosinophil dan neutrophil ■ Proses pembentukan ini memerlukan waktu 7 sampai 11 hari ■ Semua sel progenitor granulosit berasal dari CFU-S (unit pembentuk koloni limpa) Granulocyte Progenitor : ■ CFU-GM: unit pembentuk koloni-granulosit, monosit ■ NB: sel progenitor adalah sel dengan kemampuan untuk terdiferensiasi menjadi suatu jenis sel tertentu.

Maturation of granulocyte

Agranulopoiesis -- Monopoiesis ■ Monopoiesis berawal dari sel induk pluripotent menghasilkan berbagai sel induk dengan potensi lebih terbatas, diantaranya adalah unit pembentukan koloni granulosit yang bipotensial. ■ Turunan sel ini menjadi prekusor granulosit atau menjadi monoblas. ■ Pembelahan monoblas menghasilkan promonosit, yang sebagian berpoliferasi menghasilkan monosit yang masuk peredaran darah. ■ Waktu yang dibutuhkan sel induk sampai menjadi monosit adalah sekitar 55 jam. ■ Monosit bertahan dalam pembuluh darah kurang dari 36 jam sebelum akhirnya masuk kedalam jaringan.

Agranulopoiesis -- Monopoiesis

Agranulopoiesis -- Limfopoiesis ■ Limfopoiesis yaitu proses yang diawali dengan limfoblas. ■ Setelah pematangan, limfosit sebagian besar disimpan di berbagai area jaringan limfoid,kecuali sejumlah kecil limfosit yang diangkut dalam darah untuk sementara waktu.

Agranulopoiesis -- Limfopoiesis

TROMBOPOIESIS

Trombopoiesis ■ Proses pembentukan trombosit yang berlangsung di sumsum tulang. ■ Proses ini dipengaruhi oleh hormon trombopoietin. ■ Atas pengaru hormon trombopoietin, sel mieloid berkembang menjadi Colony Forming Unit-Megakaryocyte (CFU-MK) yang kemudian akan berkembang menjadi megakarioblast. ■ Produksi trombosit dikendalikan oleh faktor perangsang koloni yang mengatur produksi megakariosit: 1. GM-CSF (asal : Sel T, monosit, fibroblas, endotel) 2. IL-1 & IL-6 (asal : Makrofag, fibroblas, sel endotel) 3. IL-3 (asal : Sel T) serta trombopoietin.

■ Megakarioblas adalah sel yang memiliki inti yang besar, kepadatan kromatin inti berbeda-beda, nukleolus sebagian besar tertutup. Sering terdapat trombosit yang melekat. ■ Promegakariosit adalah megakariosit yang setengah matang. Memiliki sifat kecenderungan berfragmentasi yang dapat dikendalikan dengan jelas. ■ Megakariosit adalah sel raksasa yang ada didalam sumsum tulang, membentuk trombosit dengan cara mengeluarkan sedikit sitoplasma kedalam sirkulasi.

PEMERIKSAAN HEMATOLOGI LENGKAP

PEMERIKSAAN HEMATOLOGI LENGKAP ■ Pemeriksaan hematologi lengkap yaitu suatu jenis pemeriksaan penyaring untuk menunjang diagnosa atau untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Dan biasanya disarankan kepada pasien yang datang ke rumah sakit yang memiliki hasil pemeriksaan darah diluar normal yang akan dilanjutkan kepemeriksaan tahap selanjutnya yang lebih spesifik terhadap gangguan tersebut.

HEMOGLOBIN Hemoglobin adalah molekul yang terdiri dari 4 kandungan Haem yang berisi zat besi dan 4 rantai globin (alfa, beta, gama, dan delta), berada didalam eritrosit dan bertugas utama untuk mengangkut oksigen. Nilai Normal HB : Wanita

: 12-16 gr/dl

Pria

: 14-18 gr/dl

Anak

: 10-16 gr/dl

Bayi baru lahir : 12-24 gr/dl

Terdapat pada penderita : Anemia, kanker, penyakit ginjal, pemberian cairan intra vena berlebihan, dan penyakit Hodkins. Dapat juga di sebabkan oleh obat-obatan, misalnya: antibiotika, aspirin, antineoplastik (obat kanker), indometasin, sulfonamida, primaquin, rifamin, dan trimetadion.

Terdapat pada pasien dehidrasi, polisitemia, penyakit paru obstruktif menahun (COPD), gagal jantung kongesti, dan luka bakar hebat. Obat yang dapat meningkatkan hasil pemeriksaan HB adalah metildopa dan gentamicin.

ERITROSIT ■ Sel darah merah, dibuat pada sumsum tulang, mempunyai struktur penting di dalamnya yaitu hemoglobin yang bertugas mengangkut oksigen dalam darah. ■ Nilai Normal : Pria

: 4,6 jt – 6,2 juta/µL

Wanita : 4,2 – 5,4 juta/µL

NILAI ABSOLUT ERITROSIT Pada nilai absolut eritrosit ada beberapa yang di check yaitu : a) MCV (Mean Corpuscular Volume) adalah rata-rata sel darah merah dalam microcubik darah (HMT x 10) : jumlah eritrosit (juta) Nilai Normal : Dewasa Anak

: 80-90 femtoliter (Fl) : 82-92 femtoliter (Fl)

Bayi baru lahir

: 96-108 femtoliter (Fl)

Penurunan MCV terdapat pada pasien anemia mikrositik, defisiensi zat besi, keganasan, atritis reumotid, talasemia, anime sel sabit, HBC, keracunan timah dan radiasi. Peningkatan kadar MCV terdapat pada anemia aplastic, anemia hemolitik, anemia pernisiosa, defisiensi asam folat, penyakit kronis.

b) MCH (Mean Corpuscular Haemoglobin) kadar haemoglobin rata-rata dalam satuan microgram. Nilai Normal : 27-31 pikogram (Pg)

c) MCHC (Mean Corpuscular Haemoglobin Consentration) adalah ratarata konsentrasi Haemoglobin dalam % Nilai Normal : 32-36%

Penurunan MCHC terdapat pada penderita anemia hipokromik dan talasemia. Peningkatan MCHC pada penderita anemia defisiensi zat besi.

HEMATOKRIT (HMT) ■ Hematokrit adalah perbandingan bagian dari darah yang mengandung eritrosit terhadap volume seluruh darah atau volume sel darah melrah dalam 100 ml/ 1 dl keseluruhan darah, atau eritrosit dalam seluruh volume darah yang dihitung dalam %. ■ Semakin tinggi prosentasi HMT berarti konsentrasi darah makin kental, diperkirakan banyak plasma darah yang keluar (ekstra vakasi) dari pembuluh darah berlanjut ke keadaan shok hipovolemik. Nilai normal HMT : Anak

: 33-38%

Laki-laki dewasa : 40-48% Wanita dewasa

: 37-43%

Penurunan HMT, terjadi pada pasien yang mengalami kehilangan darah akut, anemia, leukimia, penyakit Hodkins, limfosarcoma, mieloma multiple, gagal ginjal kronik, serosis hepatis, malnutrisi, defisiensi vitamin B dan C, kehamilan, SLE, arthritis reumathoid, dan ulkus peptikum. Peningkatan kadar, HMT terjadi pada hipovelemia, dehidrasi, polisitemia vera, diare berat, asidosis diabetikum, emfisema paru, iskemik serebral (TIA), eklampsia, efek pembedahan, dan luka bakar.

LED ( Laju Endap Darah ) Mengukur kecepatan endap eritrosit, dan menggambarkan komposisi plasma serta perbandingannya antara eritrosit dan plasma. Laju endap darah dipengaruhi oleh berat sel darah, luas permukaan sel serta gravitasi bumi. Makin berat sel darah makin cepat laju endap dan makin luas permukaan sel makin lambat pengendapannya. LED normal relative lebih kecil karena gravitasi bumi seimbang dengan perpindahan plasma ke atas. LED Normal : Pria

: 0-15 mm/jam

Wanita : 0-20 mm/jam

Penurunan LED dapat terjadi pada polisitemia vera, gagal jantung kongesti, anemia sel sabit, infeksi mononukleus, dan angina pektoris. peningkatan LED : terjadi pada artritis rheumatoid, infrak miokard akut, kanker (lambung, colon, payudara, hepar, dan ginjal), penyakit Hodkins.

LEUKOSIT Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik untuk jenis bergranula (polimorfonuklear) dan jaringan limpatik untuk jenis tak bergranula (mononuklear), berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi. Nilai Normal : Dewasa

: 4000-10.000/µL

Bayi / Anak

: 9000-12.000/µL

Bayi baru lahir

: 9000-30.000/µL

Peningkatan Jumlah lekosit (lekositosis) menunjukan adanya proses infeksi atau radang akut, misalnya pneumonia, meningitis, apendiksitis, tuberkulosis, tonsillitis, dll. Penurunan Jumlah lekosit (lekopeni) dapat terjadi pada penderita infeksi tertentu, terutama virus, malaria, alkoholik, SLE, reumatoid artritis, dan penyakit hemopoetik (anemia aplastik, anemia pernisiosa).

HITUNG JENIS LEUKOSIT (Diferential Count) ■Perhitungan jenis leukosit yang ada dalam darah berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit. ■Hasil pemeriksaan ini dapat menggambarkan kejadian dan proses penyakit dalam tubuh, terutama penyakit infeksi. ■Lima tipe sel darah putih (leukosit) yang dihitung adalah neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit. ■Hasil pemeriksaan hitung jenis leukosit memberi informasi spesifik berhubungan dengan infeksi dan proses penyakit.

TROMBOSIT / Platelet Komponen sel darah yang dihasilkan oleh jaringan hemopoetik, dan berfungsi utama dalam proses pembekuan darah. Penurunan sampai di bawah 100.000/Mcl berpotensi untuk terjadinya perdarahan dan hambatan pembekuan darah. Jumlah Normal : 200.000 – 400.000/microliter darah.

RETIKULOSIT Retikulosit adalah sel darah merah yang masih terdapat pecahan inti (RNA, organela dan mitochondria). Jumlah normalnya adalah 1% dari seluruh eritrosit yang beredar atau 0,5-2,5% dari darah. Nilai normal : Dewasa

: 0,5-1,5% dari sel darah merah (SDM)

Anak

: 0,5 – 2% dari sel darah merah (SDM)

Bayi

: 0,5 – 3,5% dari sel darah merah (SDM)

Bayi baru lahir

: 2,5 – 6,5% dari sel darah merah (SDM)

WAKTU PERDARAHAN Pemeriksan ditunjukan pada kadar trombosit, dilakukan dengan indikasi ada riwayat mudahnya terjadi perdarahan dalam keluarga. Nilai Normalnya : Metode Ivy : 1-7 menit Metode Duke : 1-3 menit

WAKTU PEMBEKUAN Pada pemeriksaan waktu pembekuan digunakan metode Lee & White dimana dengan nilai normalnya yaitu 5-11 menit. Penurunan waktu pembekuan bisa terjadi pada penyakit thrombophlebitis.

TERIMAKASIH

Related Documents


More Documents from ""