LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
A. Definisi Harga diri rendah merupakan evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negative terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal dalam mencapai keinginan (Herman, 2011). Baron & Byrne (2012) juga berpendapat bahwa harga diri adalah evaluasi diri yang dibuat oleh setiap individu, sikap orang terhadap dirinya sendiri dalam rentang dimensi positif sampai negatif. Baron & Byrne menegaskan harga diri merujuk pada sikap seseorang terhadap dirinya sendiri, mulai dari sangat negatif sampai sangat positif, individu yang ditampilkan nampak memiliki sikap negatif terhadap dirinya sendiri. Harga diri yang tinggi berarti seorang individu menyukai dirinya sendiri, evaluasi positif ini sebagian berdasarkan opini orang lain dan sebagian berdasarkan dari pengalaman spesifik. Sikap terhadap diri sendiri dimulai dengan interaksi paling awal antara bayi dengan ibunya atau pengasuh lain, perbedaan budaya juga mempengaruhi apa yang penting bagi harga diri seseorang. Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri, dan sering juga disertai dengan kurangnya perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selera makan menurun, tidak berani
Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah
1
bertatap muka dengan lawan bicara, lebih banyak menundukkan kepala, berbicara lambat dan nada suara lemah (Keliat dalam Suerni,2013). Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga diri rendah adalah individu yang mengalami gangguan dalam penilaian terhadap dirinya sendiri dan kemampuan yang dimiliki, yang menjadikan hilangnya rasa kepercayaan diri akibat evaluasi negatif yang berlangsung dalam waktu yang lama karena merasa gagal dalam mencapai keinginan.
B. Etiologi 1.
Faktor Predisposisi Faktor yang mempengaruhi gangguan harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang penghargaan, pola asuh yang salah, pesaingan antar saudara, dan ideal diri yang tidak realitas.
2.
Faktor Presipitasi Faktor pencetus terjadinya gangguan konsep diri bisa timbul dari sumber internal maupun eksternal klien, yaitu : a.
Trauma Masalah spesifik dengan konsep diri adalah situasi yang membuat individu sulit menyesuaikan diri, khususnya trauma emosi seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupannya.
b.
Ketegangan Peran
Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah
2
Ketegangan peran adalah rasa frustasi saat individu merasa tidak mampu melakukan peran yang bertentangan dengan hatinya atau tidak merasa sesuai dalam melakukan perannya. Ketegangan peran ini sering dijumpai saat terjadi konflik peran, keraguan peran, dan terlalu banyak peran. Konflik peran terjadi saat individu menghadapi dua harapan yang bertentangan dan tidak dapat dipenuhi. Berhubungan dengan peran
atau
posisi
yang
diharapkan
dimana
individu
mengalaminya sebagai frustasi, ada tiga jenis transisi peran : a) Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai dan tekanan penyesuaian diri. b) Transisi peran situasi terjadi dengan bertambahnya atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian. c) Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh. Perubahan bentuk, ukuran, panampilan, dan fungsi tubuh. Perubahan fisik berhubungan dengan tumbuh kembang normal. Prosedur medis keperawatan.
Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah
3
3.
Perilaku a.
Mengkritik diri sendiri/orang lain.
b.
Produktivitas menurun.
c.
Gangguan berhubungan.
d.
Merasa diri paling penting.
e.
Destruktif pada orang lain.
f.
Merasa tidak mampu.
g.
Merasa bersalah dan khawatir.
h.
Mudah tersinggung/marah.
i.
Perasaan negatif terhadap tubuh.
j.
Ketegangan peran.
k.
Pesimis menghadapi hidup.
l.
Keluhan fisik.
m. Penolakan kemampuan diri. n.
Pandangan hidup bertentangan.
o.
Destruktif terhadap diri.
p.
Menarik diri secara sosial.
q.
Penyalahgunaan zat.
r.
Menarik diri dari realitas.
Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah
4
C. Klasifikasi Harga diri rendah dibedakan menjadi 2, yaitu: 1.
Harga diri rendah situasional Harga diri rendah situasional adalah keadaan dimana individu yang sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif mengenai diri dalam berespon, terhadap suatu kejadian (kehilangan, perubahan). (Fitria, 2009) Sedangkan menurut Makhripah D & Iskandar (2012) harga diri rendah situasional yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus dioperasi, kecelakaan,dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja. Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena prifasi yang kurang diperhatikan. Pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan, harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.
2.
Harga diri rendah kronik Harga diri rendah kronik adalah keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan dalam waktu lama. (Fitria, 2009) Sedangkan menurut Makhripah D & Iskandar (2012) harga diri rendah kronik yaitu perasaan negative terhadap diri telah berlangsung lama,yaitu sebelum sakit/dirawat. Pasien mempunyai cara berfikir yang negative. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah
persepsi
Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah
negativ
terhadap
dirinya.
Kondisi
ini
5
mengakibatkan respons yang maladaptive, kondisi ini dapat ditemukan pada pasien gangguan fisik yang kronis atau pada pasien gangguan jiwa.
D. Proses Terjadinya Harga Diri Rendah Gangguan harga diri rendah dapat terjadi secara : 1.
Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba – tiba, misalnya harus dioperasi, kecelakaan, dicerai pasangan, putus sekolah, PHK, perasaan malu karena sesuatu (korban pemerkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba – tiba).
2.
Kronik, yaitu proses kelanjutan dari harga diri rendah situasional yang tidak diselesaikan. Atau dapat juga terjadi karena individu tidak pernah mendapat feed back dari lingkungan tentang perilaku klien sebelumnya bahkan mungkin kecenderungan lingkungan yang selalu memberi respon negatif mendorong individu menjadi harga diri rendah. Kondisi ini dapat ditemukan pada pasien gangguan fisik yang kronis atau pada pasien gangguan jiwa.
E. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala yang biasa muncul pada klien dengan harga diri rendah adalah: a.
Mengejek dan mengkritik diri
b.
Merasa bersalah dan merasa khawatir, menghukum atau menolak diri sendiri
Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah
6
c.
Mengalami gejala fisik, misal: tekanan darah tinggi, gangguan penggunanaan zat
d.
Menunda keputusan
e.
Sulit bergaul
f.
Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas
g.
Menarik diri dari realitas, cemas, panik, cemburu, curiga, halusinasi
h.
Merusak diri: harga diri rendah menyokong klien untuk mengakhiri hidup
i.
Merusak/melukai orang lain
j.
Perasaan tidak mampu
k.
Pandangan hidup yang pesimistis
l.
Tidak menerima pujian
m. Penurunan produktivitas n.
Penolakan terhadap kemampuan diri
o.
Kurang memerhatikan perawatan diri
p.
Berpakaian tidak rapih
q.
Berkurang selera makan
r.
Tidak berani menatap lawan bicara
s.
Lebih banyak menunduk
t.
Bicara lambat dengan nada suara lemah.
Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah
7
F. Rentang Respon Konsep Diri Konsep diri seseorang terletak pada suatu rentang respons antara ujung adaptif dan ujung maladaptif, yaitu :
1.
Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang pengalaman sukses dan dapat diterima.
2.
Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal – hal positif maupun yang negatif dari dirinya.
3.
Harga diri rendah adalah individu individu cenderung untuk menilai dirinya negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain.
4.
Kerancuan
identitas
adalah
kegagalan
individu
untuk
mengintegrasikan berbagai identifikasi masa kanak – kanak kedalam kepribadian psikososial dewasa yang harmonis. 5.
Dipersonalisasi adalah perasaan tidak realitis dalm kegiatan dari diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah
8
G. Mekanisme Koping 1.
Pertahanan Jangka Pendek a. Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis, seperti kerja keras, nonton, dan lain-lain. b. Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara, seperti ikut kegiatan sosial, politik, agama, dan lain-lain. c. Aktivitas yang sementara dapat menguatkan perasaan diri, seperti kompetisi pencapaian akademik. d. Aktivitas yang mewakili upaya jarak pendek untuk membuat masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan, seperti penyalahgunaan obat.
2.
Pertahanan jangka panjang a. Penutupan Identitas Adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang yang penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi, dan potensi diri individu. b. Identitas Negatif Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilainilai harapan masyarakat.
3.
Mekanisme pertahanan ego a. Fantasi b. Disosiasi c. Isolasi d. Proyeksi
Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah
9
e. Displacement f. Marah/amuk pada diri sendiri
H. Pohon Masalah Isolasi Sosial Effect
Harga Diri Rendah Core Problem
Koping IndividuTidak Efektif Causa
I.
Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji Masalah Keperawatan Harga Diri Rendah
Data Yang Perlu Dikaji Subjektif : Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa – apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri. Objektif : Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh
Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah
memilih
alternatif
tindakan,
ingin
10
mencederai diri/ ingin mengakhiri hidup.
J.
Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan yang diangkat berdasarkan pohon masalah adalah : a. Harga diri rendah b. Koping individu tidak efektif c. Isolasi social
K. Rencana Tindakan Keperawatan Terlampir
Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah
11
DAFTAR PUSTAKA
Nurhalimah.2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan : Keperawatan Jiwa. Bppsdmk.kemkes.go.id. Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi. Iskandar, M. D. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama. Keliat, C. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Yogyakarta: EGC. Fitria Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Townsend. (2008). Nursing Diagnosis in Psuchiatric Nursing a Pocket Guide for Care Plan Construction. jakarta: EGC.
Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah
12
Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah
13