HAZARD DI LINGKUNGAN HAZARD BIOLOGI & FISIK
Dosen: Budi Hartono, S.Si., M.K.M.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Kesehatan Lingkungan
Disusun oleh: Atika Zhafira
1706105750
Ayu Herawati
1706105795
Dinda Harti Utami
1706105851
Jati Setyarini
1706106103
Khairunnisa Mubarokah
1706106116
Nasya Shafira
1706106223
Nunik Nurbaiti
1706106261
Nur Ekawati
1706106274
Nur Ighwana Sari
1706106280
Rahma Dwifa Sari
1706106362
Zaenal Fatkurrozi
1506802406
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA 2017
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Penggolongan dan Spesies Mikroorganisme dan Parasit
B. Karakteristik Mikroorganisme dan Parasit Mikroba atau mikroorganisme di alam secara umum berperanan sebagai produsen, konsumen, maupun redusen. Jasad produsen menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik dengan energi sinar matahari. Mikroba yang berperanan sebagai produsen adalah algae dan bakteri fotosintetik. Contoh mikroba konsumen adalah protozoa. Jasad redusen menguraikan bahan organik dan sisa-sisa jasad hidup dan mati menjadi unsur-unsur kimia (mineralisasi bahan organik), sehingga di alam terjadi siklus unsur-unsur kimia. Contoh mikroba redusen adalah bakteri dan jamur (fungi). Sel mikroba yang ukurannya sangat kecil ini meupakan satuan struktur biologi. Banyak mikroba yang terdiri dari satu sel saja (uniseluler), sehingga semua tugas kehidupannya dibebankan kepada sel itu. Mikroba ada yang mempunyai banyak sel (multiseluler). Setelah ditemukan mikroskop elektron, dapat dilihat struktur halus di dalam sel hidup, sehingga diketahui menurut perkembangannya selnya terdapat dua tipe jasad yaitu: 1. Prokariota (jasad prokariotik/primitif), yaitu jasad yang perkembangan selnya belum sempurna. 2. Eukariota (jasad eukariotik), yaitu jasad yang perkembangan selnya telah sempurna. Virus adalah jasad hidup yang bersifat parasit obligat, berukuran super kecil atau submikroskopik. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Struktur virus terutama terdiri dari bahan genetik. Virus bukan berbentuk sel dan tidak dapat
membentuk energi sendiri serta tidak dapat berbiak tanpa menggunakan jasad hidup lain. Mikroorganisme terdiri dari bakteri, protoza, fungi dan virus.
Karakteristik Bakteri 1. Organisme prokariota (tidak memiliki membran inti sel) dan uniseluler (bersel satu) 2. Pada umumnya bakteri berukuran sekitar 0,5 um. dan ada juga yang dapat berukuran lebih yaitu sekitar 10-100 um. Contoh bakteri berukuran besar adalah Epulopiscium fishelsoni (kurang lebih 0,5 mm), dan Thiomargarita (kurang lebih 0.75 mm),
sedangkan bakteri yang berukuran kecil
adalah Mycoplasma (kurang lebih 0.12 um). 3. Pada umumnya tidak berklorofil 4. Bentuk-bentuk sel bervariasi seperti basil (batang), kokus (bola), spirilum (spiral), kokobasil (bulat dan batang), dan Vibrio (tanda baca koma) 5. Pada dinding sel bakteri tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan. Peptodoglikan terdiri dari polimer besar yang tersusun atas N-asetil glukosamin dan N-asetil muramat yang saling berikatan kovalen. 6. Sel bakteri memiliki kemampuan dengan dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding sel dalam membentuk kapsul yang berfungsi sebagai perlindungan. 7. Bakteri hidup dengan bebas atau parasit 8. Membran sitoplasma terdiri atas 8-10% fospolipid dan protein. 9. Dalam kondisi yang tidak menguntungkan, bakteri akan membentuk endospora dengan fungsi perlindungan bakteri terhadap panas dan ganguan alam 10. Bakteri ada yang bergerak dengan flagela dan ada juga yang bergerak dengan berguling (tanpa flagela).
11. Dalam dinding sel bakteri tidak mengandung peptidoglikan yang hidup pada lingkungan buruk (ektrim) seperti air panas, kawah, gambut. Sedangkan bakteri yang mengandung peptidoglikan adalah bakteri yang hidupnya kosmolipit. Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis). Protozoa Protozoa, organisme bersel satu. Protozoa adalah eukariota, organisme ditandai dengan memiliki materi herediter yang tertutup dalam inti yang dibatasi oleh membran. Protozoa, organisme bersel satu. Protozoa adalah eukariota, organisme ditandai dengan memiliki materi herediter yang tertutup dalam inti yang dibatasi oleh membran. Kebanyakan protozoa berukuran mikroskopis, mulai dari ukuran dengan panjang sekitar 0,001-0,01 mm, tetapi beberapa, termasuk amuba tertentu, cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang. Protozoa hidup bebas makan terutama pada organisme mikroskopis seperti bakteri, ragi, alga, dan protozoa lainnya. Beberapa spesies Protozoa mengandung klorofil dan mampu membuat makanan mereka sendiri dengan fotosintesis. Banyak protozoa memakan benda mati, dan dengan demikian berguna dalam membuang limbah organik. Karaktersitik Protozoa (Protista Mirip Hewan) adalah sebagai berikut:
1. Organisme uniseluler (bersel satu ) 2. Bersifat eukariotik (memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran) 3. Tidak memiliki dinding sel 4. Heterotrof (umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri) 5. Hidup dengan sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni) 6. Hidup bebas secara parasit, bebas, dan sporofit 7. Memiliki alat gerak yang berupa silia, flagela dan pseudopodia 8. Memiliki ukuran tubuh sekitar 100-300 mikron Fungi Jamur (fungi) adalah kingdom pada domain Eukarya. Kingdom jamur mungkin berisi lebih dari satu juta spesies, tetapi kurang dari 100.000 yang telah diidentifikasi. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah, jamur termasuk cendawan dan ragi di samping musroom. Kebanyakan jamur adalah organisme multiseluler, tetapi beberapa ada sebagai sel tunggal. Jamur bersel tunggal yang dikenal sebagai ragi. Jamur menghabiskan sebagian besar siklus hidup mereka dalam keadaan haploid. Mereka membentuk selsel diploid hanya selama reproduksi seksual. Seperti sel-sel protista dan tanaman, selsel jamur memiliki dinding sel. Tapi jamur adalah unik karena memiliki dinding sel terbuat dari kitin bukan selulosa. Kitin adalah karbohidrat yang kuat yang juga membentuk eksoskeleton (kerangka luar) dari serangga dan organisme terkait lainnya. Karakteristik jamur secara umum antara lain sebagai berikut. 1. Dinding selnya terdiri dari zat kitin. 2. Tidak memiliki klorofil. 3. Bersifat heterotrof (saprofit, parasit, atau simbiotik). 4. Tubuhnya ada yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler. Fungi multiseluler tersusun atas benang-benanghifa membentuk anyaman yang
disebut miselium. Hifa ada yang bersekat (septum) ada yang tidak bersekat (aseptum) sehingga mempunyai banyak inti yang disebut senositik. 5. Reproduksi secara aseksual dan seksual. a. Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan kuncup (pada khamir), fragmentasi, dan pembentukan spora aseksual (berupa sporangiospora atau konidia). b. Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan pembentukan spora seksual (berupa zigospora, askospora, dan basidiospora). 6. Habitat fungi, yaitu di darat (terestrial) dan di tempat lembab.
Virus Virus ukurannya sangat kecil dan dapat melalui saringan (filter) bakteri. Ukuran virus umumnya 0,01-0,1 μ. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa. Untuk melihat virus diperlukan mikroskop elektron. Sifat-sifat virus yang penting antara lain: 1. Virus hanya mempunyai 1 macam asam nuklein (RNA atau DNA) 2. Untuk reproduksinya hanya memerlukan asam nuklein saja. 3. Virus tidak dapat tumbuh atau membelah diri seperti mikrobia lainnya Virus memiliki sifat-sifat khas dan tidak merupakan jasad yang dapat berdiri sendiri. Virus memperbanyak diri dalam sel jasad inang (parasit obligat) dan menyebabkan sel-sel itu mati. Sel inang adalah sel manusia, hewan, tumbuhan, atau pada jasad renik yang lain. Sel jasad yang ditumpangi virus dan mati itu akan mempengaruhi sel-sel sehat yang ada didekatnya, dan karenanya dapat mengganggu seluruh kompleks sel (becak-becak daun, becak-becak nekrotik dan sebagainya.
Karakteristik Parasit Definisi tentang parasit sangat bervariasi dan tak ada definisi yang tepat, karna definisi tentang parasit berdasarkan atas fakta-fakta yang ditemukan dan fakta adalah kebenaran . definisi yang paling umum tentang parasit adalah suatu binatang atau tumbuhan yang hidup dari pemberian inangnya. Arti kata parasit itu sendiri adalah dekat makanan , dan kata tersebut tidak menunjukan pada arti penyakit. J.V Van Beneden menyatakan, parasit adalah makhluk hidup yang hidupnya dari pemberian tetangganya dan hanya menggunakan keuntungan yang diambil dari tetangganya tersebut, tetapi parasit tersebut harus berhati-hati atas pengambilan keuntungan tersebut karna bisa membahayakan parasitnya sendiri. Karakteristik parasit berdasarkan 1. Tempat dan cara pengambilan makanan dari inangnya. Jika parasit itu hidup pada permukaan luar dari tubuh inang, maka parasit itu disebut ektoparasit. Contohnya: lintah, kutu anjing, kutu kucing, kutu manusia dan
kutu
kerbau.
Parasit-parasit
tersebut
mengambil
makanan
dipermukaan luar tubuh inang atau mereka hidup pada kulit inang sekaligus mengambil makanan dari permukaan luar tubuh inang mereka. Jika parasit-parasit itu hidup di dalam tubuh inang, maka parasit itu disebut endoparasit. Tempat-tempat yang didiami juga pada berbagai alat-alat dan jaringan tubuh. Contonya : a. Parasit yang hidup didalam saluran pencernaan, antara lain: Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Taenia solanum dan sebagainya.
b. Parasit yang hidupnya di otot-otot, antara lain: Trichinella spiralis membuat cyste dan hidupnya di dalam oto babi, tikus, kucing, anjing, beruang hitam dan juga di dalam otot manusia. c. Parasit yang hidup di dalam jaringan darah, antara lain: cacing Filaria Wuchereria bancrofrti. Yang bahkan hidup di dalam sel-sel darah seperti Plasmodium (parasit malaria). 2. Tetap tidaknya parasit itu berada dalam tubuh inang Ada beberapa pembagian mengenai tempat parasit berada dalam inangnya, antara lain: a. Parasit Fakultatif Jika parasit itu dapat hidup bebas dan dapat juga hidup sebagai parasit. b. Parasit Obligat Jika parasit itu berdiam secara permanen di dalam tubuh inang dan kehidupannya seluluhnya tergantung pada inangnya. c. Parasit Insidentil Jika parasit itu secara kebetulan bersarang di dalam tubuh suatu inang yang biasanya tidak dihinggapinya. d. Parasit Temporer jika parasit itu sebagian dari masa hidupnya hidup bebas, dan sewktu-waktu mencari inang untuk mendapatkan makanan. e. Parasit Permanen Jika parasit itu tinggal pada permukaan atau di dalam tubuh inang sejak permulaan sampai dewasa. 3. Sifat patogenitasnya a. Parasit Patogen Jika parasit itu menyebabkan kerusakan pada inang karena pengaruh mekanik, tranmekanik atau toksik.
b. Parasit Semu atau Koprozoik jika suatu spesies asing melewati alat pencernaan (tractus digestivus) tanpa menyebabkan infeksi pada manusia.
4. Jumlah individu spesies parasit yang mendiami inang a. Multyparasitisme adalah hidup antara banyak individu dari 2 spesies atau lebih dengan satu inangnya. Contohnya : Lalat Angitia dan larva Tawon Apauteles yang hidupnya parasit pada larva Plutella. b. Superparasitisme adalah hidup bersama antara banyak parasit dari satu spesies dan satu inangnya. Contohnya : pada penyakit malaria, spesies Plasmodium vivax, dalam jumlah yang sangat banyak menginfeksi darah manusia. 5. Tingkatan parasitnya (parasit yang hidup di dalam tubuh parasit lainnya) Tingkatan disini maksudnya maksudnya, bahwa ada parasit hidup pada parasit lain sampai 1-3 tingkatan atau lebih. Yang mana parasit pertama diinfeksi parasit kedua, parasit kedua diinfeksi parasit ketiga dan demikian seterusnya. Parasit itu disebut Hyperparasitisme.
C. Sumber, Media Transmisi, dan Jalur Masuk ke Dalam Tubuh 1. Sumber mikroorganisme dan parasit
Sumber Mikrorganisme Sumber mikroorganisme adalah tempat dimana mikroorganisme patogen
dapat hidup baik berkembang biak atau tidak. yang bisa berperan sebagai reservoir adalah manusia, binatang,makanan, air, serangga dan benda lain. Kebanyakan reservoir adalah tubuh manusia, misalnya di kulit,mukosa,cairan maupun drainase. Adanya mikroorganisme
patogen dalam tubuh tidak selalu menyebabkan penyakit
pada hostnya. Sehingga reservoir yang di dalamnya terdapat mikroorganisme patogen bisa menyebabkan orang lain menjadi sakit (carier). Kuman akan hidup dan berkembang biak dalam reservoir jika karakteristik reservoirnya cocok dengan kuman. Karakteristiknya tersebut yaitu oksigen, air, suhu,PH, dan pencahayaan.
Sumber Infeksi parasit Pengandung parasit yang dapat menjadi sumber infeksi bagi manusia dapat
bearasal dari tanah atau air yang terkontaminasi, Makanan yang mengandung stadium infektif, yaitu stadium parasit yang dapat menginfeksi manusia; Arthropoda penghisap darah ; binatang, baik peliharaan maupun binatang buas; tumbuhan air; dari manusia lain ( dari seseorang ke orang lain) atau dapat berasal dari diri sendiri. Tanah yang dikotori tinja manusia terutama sekali dapat bertindak sebagai sumber infeksi dari beberapa jenis cacing, yaitu Ascaris lumbricoides,Trichuris trichiura,cacing tambang(Necator americanus dan ancylostoma duodenale). Stongyloides stercoralis. Air dapat berisi kista amoeba,flagelata usus, telur Taenia solium, dan stadium cercaria trematoda darah.Ikan air tawar dapat mengandung larva Diphyllobothrium latum,beberapa trematoda usus dan hati. Sedangkan ketam dan udang batu dapat mengandung trematoda paru-paru.Arthropoda penghisap darah menyebarkan parasitparasit malaria (plasmodium sp), Leishmania, Trypanosoma, filaria.Herbivora dapat merupakan sumber infeksi dari Trichostrongylus spp. 2. Media Transmisi Mekanisme transmisi mikroba terbagi menjadi dua cara :
Transmisi langsung (direct transmission) Penularan langsung oleh mikroba patogen ke pintu masuk yang sesuai dari penjamu. Sebagai contoh adalah adanya sentuhan,gigitan,ciuman,atau adanya
droplet nuclei saat bersin, batuk,berbicara, atau saat tranfusi darah dengan darah yang terkontaminasi mikroba patogen.
Transmisi tidak langsung (indirect transmission ) Penularan mikroba memerlukan adanya “ media perantara”, baik berupa barang/bahan,air,udara, makanan/minuman,maupun vektor.
Vehicle –borne Sebagai
media
terkontaminasi
perantara seperti
penularan
peralatan
adalah
makan
dan
barang/bahan minum,
yang
instrumen
bedah/kebidanan,peralatan laboratorium,peralatan unfus/tranfusi.
Vector – borne Sebagai
media perantara penularan adalah (vektor)serangga,yang
memindahkan mikroba patogen ke pejamu dengan cara sebagai berikut : 1. Cara mekanis Pada kaki serangga melekat kotoran/sputum (mikroba patogen), lalu hinggap pada makanan dan minuman , dimana selanjutnya akan masuk kedalan saluran cerna penjamu. 2. Cara biologis Sebelum masuk kedalam tubuh pejamu ,mikroba mengalami siklus perkembanganbiakan terlebih dahulu di dalam tubuh vektor.setelah itu mikroba dipindahkan ke tubuh pejamu melalui gigitan.
Food borne Makanan dan minuman adalh media perantara yang cukup efektif untuk menyebarnya mikroba patogen ke pejamuyaitu melalui pintu masuk saluran cerna
Water borne Tersedianya air bersih baik secara kuantitatif maupun kualitatif terutama untuk kebutuhan rumah sakit adalah mutlak.Kualitas air meliputi aspek
fisik,kimiawi, dan bakteriologis, diharapkan terbebas dari mikroba patogen sehingga aman untuk dikonsumsi.
Air borne Udara sangat mutlak diperlukan oleh setiap orang, namun adanay udara yang terkontamunasi oleh mikroba patogen sangat sulit untuk di deteksi. Mikroba patogen dalam udara masuk ke saluran napas penjamudalam bentuk droplet nuclei yang di keluarkan oleh penerita saat batuk atau bersin
3. Cara masuk kedalam tubuh Terdapat tiga jalur masuknya mikroorganisme kedalam tubuh yang meliputi : 1) Saluran pernapasan Lokasi masuknya adalah melewati mukosa traktus respiratorius dengan cara inhalasi melalui droplets 2) Saluran pencernaan Lokasi masuknya adalah malalui mukosa traktus digestivus melalui makan dari mulut hingga kearah distal pada usus.Karena masuknya lewat mukosa traktus digestivus, maka penyakitnya disebut sebagai kelompok food-born diseases and water –born diseases. 3) Baik melalui kulit yang terpajan maupun yang tidak pada epitel .Invasi bisa terjadi melalui :
Gigitan nyamuk pada kulit intak. Melalui anopheles(malaria) atau aedes aegypti (demam berdarah)
Akibat trauma terbuka yang menybabkan kulit tidak intak pada kecelakaan(misal:tetanus)
Karena
injeksi
Hepatitis,AIDS
pada
kulit
intak
secara
intra-kutan
contohnya
D. Patogenisitas
Mikroorganisme
dan
Parasit,
Serta
Penyakit
yang
Ditimbulkan Mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran mikroskopis sehingga hanya bias dilihat menggunakan mikroskop. Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat yang memungkinkan terjadiny kehidupan, yaitu lingkungan hidup manusia. Mikroorganisme terdapat di dalam tanah, di lingkungan akuatik, dan atmosfer (udara) serta makanan, dan karena beberapa hal mikroorganisme tersebut dapat masuk secara alami ke dalam tubuh manusia, tinggal menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat tinggal
sementara.
Mikroorganisme ini dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam kondisi tertentu dapat juga menimbulkan penyakit. Sebagian dari mikroorganisme sebagian nya merupakan patogen. Patogen adalah organisme atau mikroorganisme yang menyebabkan
penyakir
pada
organisme
lain.
Kemampuan
patogen
untuk
menyebabkan penyakit disebut dengan patogenitas.
Mekanisme Patogenisitas Mikroorganisme yang secara tetap terdapat pada permukaan tubuh bersifat komensal. Pertumbuhan pada bagian tubuh tertentu bergantung pada faktor -faktor biologis seperti suhu, kelembapan dan tidak adanya nutrisi tertentu serta zat -zat penghambat. Keberadaan flora tersebut tidak mutlak dibutuhkan untuk kehidupan karena hewan yang dibebaskan (steril) dari flora tersebut, tetap bisa hidup. Flora yang hidup di bagian tubuh tertentu pada manusia mempunyai peran penting dalam mempertahankan kesehatan dan hidup secara normal. Beberapa anggota flora tetap di saluran pencernaan mensintesis vitamin K dan penyerapan berbagai zat makanan. Flora yang menetap diselaput lendir (mukosa) dan kulit dapat mencegah kolonialisasi oleh bakteri patogen dan mencegah penyakit akibat gangguan bakteri. Mekanisme gangguan ini tidak jelas. Mungkin melalui kompetisi pada reseptor atau tempat pengikatan pada sel penjamu, kompetisi untuk zat makanan, penghambatan
oleh produk metabolik atau racun, penghambatan oleh zat antibiotik atau bakteriosin (bacteriocins). Supresi flora normal akan menimbulkan tempat kosong yang cenderung akan ditempati oleh mikroorganisme dari lingkungan atau tempat lain pada tubuh. Beberapa bakteri bersifat oportunis dan bisa menjadi patogen. Selain itu, diperkirakan bahwa stimulasi antigenik dilepaskan oleh flora adalah penting untuk perkembangan sistem kekebalan tubuh normal. Sebaliknya, flora normal juga dapat menimbulkan penyakit pada kondisi tertentu. Berbagai organisme ini tidak bisa tembus (non-invasive) karena hambatanhambatan yang diperankan oleh lingkungan. Jika hambatan dari lingkungan dihilangkan dan masuk le dalam aliran darah atau jaringan, organisme ini mungkin menjadi patogen. Streptococcus viridians, bakteri yang tersering ditemukan di saluran nafas atas, bila masuk ke aliran darah setelah ekstraksi gigi atau tonsilektomi dapat sampai ke katup jantung yang abnormal dan mengakibat kan subacute bacterial endocarditis. Bacteroides yang normal terdapat di kolon dapat menyebabkan peritonitis mengikuti suatu trauma Spesies Bacteroides merupakan flora tetap yang paling sering dijumpai di usus besar dan tidak membahayakan pada tempat tersebut. Tetapi jika masuk ke rongga peritoneum atau jaringan panggul bersama dengan bakteri lain akibat trauma, mereka menyebabkan supurasi dan bakterimia. Terdapat banyak contoh tetapi yang penting adalah flora normal tidak berbahaya dan dapat bermanfaat bagi tubuh inang pada tempat yang seharusnya atau tidak ada kelainan yang menyertainya. Mereka dapat menimbulkan penyakit jika berada pada lokasi yang asing dalam jumlah banyak dan jika terdapat faktor-faktor predisposisi.
Interaksi Antara Flora Normal dengan Inangnya
Hubungan manusia dan flora normal yaitu dianggap sebagai interaksi dinamis. Host dan bakteri akan memperoleh manfaat dari satu sama lain, dan asosiasi, untuk sebagian besar, mutualistik. Flora normal berasal dari host mereka pasokan nutrisi, lingkungan yang stabil, perlindungan dan transportasi. Host memperoleh dari flora normal tertentu manfaat nutrisi dan pencernaan, stimulasi dari kegiatan pembangunan dan sistem imun, dan perlindungan melawan kolonisasi dan infeksi oleh mikroba patogen. Sementara sebagian besar kegiatan manfaat flora normal tuan rumah mereka, sebagian dari flora normal adalah parasit (hidup di atas biaya tuan rumah mereka), dan beberapa bersifat patogen (mampu menghasilkan penyakit). Penyakit yang dihasilkan oleh flora normal di tuan rumah mereka dapat disebut penyakit endogen. Kebanyakan endogen bakteri penyakit infeksi oportunistik, yang berarti bahwa organisme harus diberi kesempatan khusus kelemahan atau membiarkan-down dalam pertahanan host untuk menginfeksi. Contoh dari infeksi oportunistik bronkitis kronis pada perokok dimana bakteri flora normal dapat menyerang paru-paru yang melemah. Kadang-kadang hubungan antara flora normal yang inangnya tidak dapat diuraikan. Seperti hubungan dimana tidak ada manfaat jelas atau membahayakan organisme baik selama hubungan mereka disebut sebagai hubungan teman semakan. Walaupun flora normal tidak dominan atau jumlah yang rendah, namun dianggap sebagai teman semakan bakteri. Jaringan kekhususan sabagian besar anggota flora bakteri normal lebih memilih untuk menjajah jaringan tertentu dan bukan yang lain. Ini “kekhususan jaringan” biasanya disebabkan oleh sifat-sifat baik dari tuan rumah dan bakteri. Biasanya, bakteri spesifik menjajah jaringan tertentu oleh satu atau lain mekanisme ini. 1. Tissue tropism Tissue tropism adalah bakteri preferensi atau kesukaan untuk jaringan tertentu untuk pertumbuhan. Salah satu penjelasan untuk jaringan tropism adalah bahwa tuan rumah menyediakan nutrisi penting dan faktor pertumbuhan bakteri, selain cocok oksigen, pH, dan suhu untuk pertumbuhan. Lactobacillus acidophilus, informal
dikenal sebagai “Doderlein’s bacillus” colonizes vagina karena dihasilkan glikogen yang menyediakan bakteri dengan sumber gula yang mereka memfermentasi untuk asam laktat.
2. Spesifik kepatuhan Kebanyakan bakteri dapat menjajah suatu jaringan karena mereka dapat mematuhi bahwa situs dalam jaringan atau cara tertentu yang melibatkan interaksi kimia yang saling melengkapi antara dua permukaan. Khusus biokimia kepatuhan melibatkan interaksi antara komponen permukaan bakteri (ligan atau adhesins) dan molekul reseptor sel inang. Komponen bakteri yang menyediakan molekul adhesins adalah bagian dari kapsul mereka, fimbriae, atau dinding sel. Reseptor pada sel manusia atau jaringan molekul glikoprotein biasanya terletak pada host permukaan sel atau jaringan.
3. Biofilm pembentukan. Beberapa bakteri asli mampu membangun biofilm pada permukaan jaringan, atau mereka mampu menjajah sebuah biofilm dibangun oleh spesies bakteri lain. Banyak biofilm adalah campuran mikroba, walaupun salah satu anggota bertanggung jawab untuk menjaga dan biofilm dapat mendominasi. Biofilm biasanya terjadi ketika salah satu spesies bakteri atase khusus atau non spesifik ke permukaan, dan kemudian mengeluarkan lendir karbohidrat (exopolymer) yang imbeds menarik bakteri dan mikroba lain ke biofilm untuk perlindungan atau keuntungan nutrisi. Biofilm klasik yang melibatkan komponen flora normal rongga mulut adalah pembentukan plak gigi pada gigi. Plak adalah biofilm dibangun secara alami, di mana konsorsium bakteri dapat mencapai ketebalan 300-500 sel pada permukaan gigi. Ini subjek akumulasi gigi dan jaringan gingiva konsentrasi tinggi metabolit bakteri, yang mengakibatkan penyakit gigi.
E. Bahaya Fisik dan Radiasi
1. Jenis-jenis bahaya fisik di lingkungan Yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi, intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi. a. Radiasi Radiasi mungkin sudah akrab di telinga kita, namun jarang kita ketahui secara benar apa itu radiasi. Radiasi adalah energi yang bergerak dalam bentuk gelombang atau partikel kecil dengan kecepatan tinggi. Secara alami, radiasi ada pada sinar matahari. Sedangkan, radiasi yang dibuat manusia berada dalam bentuk sinar-x, senjata nuklir, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan pengobatan kanker. Terdapat dua jenis radiasi, yaitu radiasi ion dan radiasi non-ion. 1. Radiasi ion Radiasi ion dapat mempengaruhi atom yang terdapat dalam makhluk hidup, sehingga paparan radiasi ion ini dapat menimbulkan risiko kesehatan dengan merusak jaringan dan DNA dalam gen. Dengan cara merusak DNA dalam sel tubuh inilah bagaimana radiasi ion dapat menyebabkan kanker. Radiasi ion dapat menyebabkan kematian atau kelainan pada sel, dalam waktu sementara maupun permanen. Paparan radiasi dalam jumlah besar dapat menyebabkan penyakit bahkan kematian dalam hitungan jam atau hari. Tanda-tanda Anda terkena penyakit akibat radiasi adalah mual, lemas, rambut rontok, kulit terbakar, dan berkurangnya fungsi organ. Radiasi ion juga dapat menyebabkan mutasi pada gen Anda, sehingga Anda dapat menurunkannya kepada anak Anda. Radiasi ion ini dapat ditemukan dalam unsur-unsur radioaktif, partikel kosmik dari luar angkasa, dan mesin sinar-x.
2. Radiasi non-ion Anda setiap hari pasti menggunakan dan terpapar oleh radiasi non-ion ini. Barang-barang elektronik yang Anda gunakan ternyata menghasilkan radiasi non-ion. Kita dapat menemukan radiasi non-ion ini dalam microwave, telepon seluler, stasiun televisi, radio, telepon nirkabel, termasuk medan magnet bumi, kabel rumah tangga, dan peralatan listrik lainnya. b. Kebisingan Kebisingan telah menjadi salah satu jenis pencemaran yang sangat diperhatikan, karena berdampak terhadap kesehatan. Berbagai dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sepakat memasukkan dampak kebisingan sebagai menu wajib dampak besar penting yang harus dikelola. Sebagaimana kita ketahui, berbagai jenis kegiatan, tentu akan menghasilkan dampak kebisingan dalam pelaksanaannya. Beberapa pengertian dan pendapat tentang bising dan kebisingan antara lain : Bahwa bising adalah campuran dari berbagai suara yang tidak dikehendaki ataupun yang merusak kesehatan, saat ini kebisingan merupakan salah satu penyebab “penyakit lingkungan” yang penting. Sedangkan kebisingan sering digunakan sebagai istilah untuk menyatakan suara yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh kegiatan manusia atau aktifitas-aktifitas alam. Pengertian lain menyebutkan bahwa bising adalah suara yang sangat komplek, terdiri dari frekuensi- frekuensi yang acak yang berhubungan satu sama lain. Sedangkan kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu. Pengertian kebisingan terkait tempat kerja menurut Kepmenaker No 51 tahun 1999 adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Kebisingan ditempat kerja adalah semua bunyi-bunyi atau suara-suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alatalat produksi di tempat kerja.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 8/Menkes/Per/XI/1 987, kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak diinginkan sehingga mengganggu dan atau dapat membahayakan kesehatan. Bising ini merupakan kumpulan nadanada dengan bermacam-macam intensitas yang tidak diinginkan sehingga mengganggu ketentraman orang terutama pendengaran. Berdasarkan frekuensi, tingkat tekanan bunyi, tingkat bunyi dan tenaga bunyi maka bising dibagi dalam 3 kategori: 1. Occupational noise (bising yang berhubungan dengan pekerjaan) yaitu bising yang disebabkan oleh bunyi mesin di tempat kerja, misal bising dari mesin ketik. 2. Audible noise (bising pendengaran) yaitu bising yang disebabkan oleh frekuensi bunyi antara 31,5 – 8.000 Hz. 3. Impuls noise (Impact noise = bising impulsif) yaitu bising yang terjadi akibat adanya bunyi yang menyentak, misal pukulan palu, ledakan meriam, tembakan bedil. Menurut SK Dirjen P2M dan PLP, penjelasan terkait tingkat kebisingan sebagai berikut: 1. Tingkat kebisingan sinambung setara (Equivalent Continuous Noise Level =Leq) adalah tingkat kebisingan terus menerus (=steady noise) dalam ukuran dBA, berisi energi yang sama dengan energi kebisingan terputus-putus dalam satu periode atau interval waktu pengukuran. 2. Tingkat kebisingan yang dianjurkan dan maksimum yang diperbolehkan adalah rata-rata nilai modus dari tingkat kebisingan pada siang, petang dan malam hari. 3. Tingkat ambien kebisingan (=Background noise level) atau tingkat latar belakang kebisingan adalah rata-rata tingkat suara minimum dalam keadaan tanpa gangguan kebisingan pada tempat dan saat pengukuran dilakukan, jika diambil nilainya dari distribusi statistik adalah 95% atau L-95.
Baku Tingkat Kebisingan
Peruntukan Kawasan/Lingkungan
Tingkat Kebisingan (dB)
Kegiatan a. Peruntukan Kawasan Perumahan dan pemukiman
55
Perdagangan dan jasa
70
Perkantoran dan perdagangan
65
Ruang Terbuka Hijau
50
Industri
70
Pemerintahan dan Fasilitas Umum
60
Rekreasi
70
Khusus: -
Bandar udara *
-
Stasiun kereta api *
-
Pelabuhan laut
70
-
Cagar Budaya
60
b. Lingkungan Kegiatan Rumah Sakit dan Sejenisnya
55
Sekolah atau Sejenisnya
55
Tempat Ibadah dan Sejenisnya
55
*disesuaikan dengan kementerian perhubungan
c. Penerangan/Pencahayaan (Illuminasi) Cahaya yang berlebihan dapat menjadi sumber bahaya tersendiri. Mengapa demikian, pencemaran cahaya dikenal dikarenakan adanya cahaya yang berlebihan, tidak terarah atau adanya cahaya buatan yang mengganggu manusia (Verheijen, 1985; Cinzano et al. 2000). Pencemaran cahaya memiliki arti luas karena dapat menyebabkan masalah dimana semuanya disebabkan oleh cahaya yang kurang efisien, kurang menarik, dan penggunaan cahaya artifisial. Pencemaran cahaya dapat disebabkan juga oleh adanya iluminasi yang berlebihan, cahaya yang menyilaukan, cahaya yang kacau (light clutter) dan cahaya langit (skyglow). Iluminasi, yang berlebihan sangat memboroskan karena menggunakan jutaan barel minyak yang merugikan. Cahaya yang kacau terjadi karena terjadinya pengelompokkan cahaya yang berlebihan di jalan atau penggunaan lampu-lampu advertensi di jalan atau depan bangunan dan pertokoan dapat mengakibatkan kecelakaan karena mengganggu penglihatan. Cahaya atau sinar langit adalah pengaruh cahaya yang dapat terlihat disuatu daerah atau kota yang padat penduduk mengkombinasikan semua bentuk refleksi cahaya dimana sebagian cahaya tersebut keluar ke langit dan tanpa aturan dipantulkan kembali ke daratan.
d. Getaran Selain kebisingan di tempat kerja, getaran juga menjadi sumber masalah yang dapat berpengaruh pada aspek kesehatan. Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu massa melalui keadaan setimbang terhadap suatu titik acuan, sedangkan yang dimaksud dengan getaran mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia (Keputusan Menteri negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-49/MENLH/1 1/1996). Pengertian lain menyebutkan bahwa getaran ialah gerakan ossillatory/bolakbalik suatu massa melalui keadaan setimbang terhadap suatu titik tertentu. Dalam kesehatan kerja, getaran yang terjadi secara mekanis serta terbagi atas getaran seluruh badan dan getaran tangan-lengan.
Besaran getaran dinyatakan dalam akar rata-rata kuadrat percepatan dalam satuan meter per detik (m/detik2 rms). Frekuensi getaran dinyatakan sebagai putaran per detik (Hz). Getaran seluruh tubuh biasanya dalam rentang 0,5 – 4,0 Hz dan tangan-lengan 8-1000 Hz. Sedangkan efek getaran terhadap tubuh tergantung besar kecilnya frekuensi yang mengenai tubuh. 3 — 9 Hz, akan timbul resonansi pada dada dan perut. 6 — 10 Hz, dengan intensitas 0,6 gram, tekanan darah, denyut jantung, pemakaian O2 dan volume perdenyut sedikit berubah. Pada intensitas 1,2 gram terlihat banyak perubahan sistem peredaran darah. 10 Hz, leher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang akan beresonansi. 13-15 Hz, tenggorokan akan mengalami resonansi. < 20 Hz, tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot menjadi lemah, rasa tidak enak dan kurang ada perhatian. Beberapa jenis getaran dan akibatnya pada kesehatan, antara lain meliputi getaran pada seluruh tubuh dan getaran pada lengan. Getaran seluruh tubuh biasanya dialami pengemudi kendaraan dengan akibat yang timbul tergantung kepada jaringan manusia, seperti pada getaran 3-6 Hz untuk bagian thorax (dada dan perut), pada getaran 20-30 Hz untuk bagian kepala, dan pada getaran 100-150 Hz untuk rahang. Selain berakibat pada rasa tidak nyaman efek getaran pada organ tubuh yang berlangsung lama, menurut beberapa penelitian dapat menyebabkan orteoartritis tulang belakang. Getaran tangan-lengan, dapat menyebabkan antara lain timbulnya kelainan pada peredaran darah dan persyarafan, serta kerusakan pada persendian dan tulang-tulang. 2. Karakteristik bahaya fisik di lingkungan Karakteristik bahaya fisik di lingkungan yaitu material atau kondisi yang:
Flammable/Mudah terbakar
Terpapar Material padat, Cairan yang f <140 derajat F atau gas yang mudah terbakar
Explosion/Mudah meledak
Material yang Dapat meledak, karena adanya shock, tekanan, panas, atau mekanisme lainnya
Exposure/terpapar
Inhalation: Individu terpapar karena menghirup udar/gas yang menyebabkan gangguan pernapasan hingga gangguan sistem tubuh lainnya. Skin : terpapar karena adanya kontak sentuhan dengan material bahaya fisik, dan juga serangga maupun hewan beracun lainnya. Eyes : gangguan pada penglihatan dan sekitar wajah karena bahan berbahaya fisik dan juga karena terpapar radiasi. Ingestion : gangguan saat proses menelan karena merokok, atau makan dan minum saat bekerja.
3. Sumber pajanan dan media transmisi A. Sumber mikroorganisme dan parasit 1.Sumber Mikrorganisme Sumber mikroorganisme adalah tempat dimana mikroorganisme patogen dapat hidup baik berkembang biak atau tidak. yang bisa berperan sebagai reservoir adalah manusia, binatang,makanan, air, serangga dan benda lain. Kebanyakan reservoir adalah tubuh manusia, misalnya di kulit,mukosa,cairan maupun drainase. Adanya mikroorganisme
patogen dalam tubuh tidak selalu menyebabkan penyakit
pada hostnya. Sehingga reservoir yang di dalamnya terdapat mikroorganisme patogen bisa menyebabkan orang lain menjadi sakit (carier). Kuman akan hidup dan berkembang biak dalam reservoir jika karakteristik reservoirnya cocok dengan kuman. Karakteristiknya tersebut yaitu oksigen, air, suhu,PH, dan pencahayaan.
2. Sumber Infeksi parasit Pengandung parasit yang dapat menjadi sumber infeksi bagi manusia dapat bearasal dari tanah atau air yang terkontaminasi, Makanan yang mengandung stadium infektif , yaitu stadium parasit yang dapat menginfeksi manusia ;Arthropoda penghisap darah ; binatang, baik peliharaan maupun binatang buas; tumbuhan air; dari manusia lain ( dari seseorang ke orang lain) atau dapat berasal dari diri sendiri. Tanah yang dikotori tinja manusia terutama sekali dapat bertindak sebagai sumber infeksi dari beberapa jenis cacing, yaitu Ascaris lumbricoides,Trichuris trichiura,cacing tambang(Necator americanus dan ancylostoma duodenale). Stongyloides stercoralis. Air dapat berisi kista amoeba,flagelata usus, telur Taenia solium, dan stadium cercaria trematoda darah.Ikan air tawar dapat mengandung larva Diphyllobothrium latum,beberapa trematoda usus dan hati. Sedangkan ketam dan udang batu dapat mengandung trematoda paru-paru.Arthropoda penghisap darah menyebarkan parasitparasit malaria (plasmodium sp), Leishmania, Trypanosoma, filaria.Herbivora dapat merupakan sumber infeksi dari Trichostrongylus spp. b. Media transmisi Mekanisme transmisi mikroba terbagi menjadi dua cara :
Transmisi langsung (direct transmission) Penularan langsung oleh mikroba patogen ke pintu masuk yang sesuai dari penjamu. Sebagai contoh adalah adanya sentuhan,gigitan,ciuman,atau adanya droplet nuclei saat bersin, batuk,berbicara, atau saat tranfusi darah dengan darah yang terkontaminasi mikroba patogen.
Transmisi tidak langsung (indirect transmission ) Penularan mikroba memerlukan adanya “ media perantara”, baik berupa barang/bahan,air,udara, makanan/minuman,maupun vektor.
Vehicle –borne Sebagai
media
terkontaminasi
perantara seperti
penularan
peralatan
adalah
makan
dan
barang/bahan minum,
yang
instrumen
bedah/kebidanan,peralatan laboratorium,peralatan unfus/tranfusi.
Vector – borne Sebagai
media perantara penularan adalah (vektor)serangga,yang
memindahkan mikroba patogen ke pejamu dengan cara sebagai berikut :
a. Cara mekanis Pada kaki serangga melekat kotoran/sputum (mikroba patogen), lalu hinggap pada makanan dan minuman , dimana selanjutnya akan masuk kedalan saluran cerna penjamu. b. Cara biologis Sebelum masuk kedalam tubuh pejamu ,mikroba mengalami siklus perkembanganbiakan terlebih dahulu di dalam tubuh vektor.setelah itu mikroba dipindahkan ke tubuh pejamu melalui gigitan.
Food borne Makanan dan minuman adalh media perantara yang cukup efektif untuk menyebarnya mikroba patogen ke pejamuyaitu melalui pintu masuk saluran cerna
Water borne Tersedianya air bersih baik secara kuantitatif maupun kualitatif terutama untuk kebutuhan rumah sakit adalah mutlak.Kualitas air meliputi aspek fisik,kimiawi, dan bakteriologis, diharapkan terbebas dari mikroba patogen sehingga aman untuk dikonsumsi.
Air borne
Udara sangat mutlak diperlukan oleh setiap orang, namun adanay udara yang terkontamunasi oleh mikroba patogen sangat sulit untuk di deteksi. Mikroba patogen dalam udara masuk ke saluran napas penjamudalam bentuk droplet nuclei yang di keluarkan oleh penerita saat batuk atau bersin C. Cara masuk kedalam tubuh Terdapat tiga jalur masuknya mikroorganisme kedalam tubuh yang meliputi : 1. Saluran pernapasan Lokasi masuknya adalah melewati mukosa traktus respiratorius dengan cara inhalasi melalui droplets 2. Saluran pencernaan Lokasi masuknya adalah malalui mukosa traktus digestivus melalui makan dari mulut hingga kearah distal pada usus.Karena masuknya lewat mukosa traktus digestivus, maka penyakitnya disebut sebagai kelompok food-born diseases and water –born diseases. 3. Baik melalui kulit yang terpajan maupun yang tidak pada epitel .Invasi bisa terjadi melalui :
Gigitan nyamuk pada kulit intak. Melalui anopheles(malaria) atau aedes aegypti (demam berdarah)
Akibat trauma terbuka yang menybabkan kulit tidak intak pada kecelakaan(misal:tetanus)
Karena injeksi pada kulit intak secara intra-kutan contohnya Hepatitis,AIDS
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Madigan et al., 1995. Biology of microorganisms. Prentice Hall, Inc., New Jersey. Schlegel, H.G., 1986. General microbiology. Cambridge University Press, Cambridge. Darmadi.2008.Infeksi salemba medika
nosokomial
problematika
danpengendaliannya.Jakarta:
Lucas,Alexander.2016.Ilmu kesehatan masyarakat.Yogyakarta: penerbit andi Natadisastra,ridad agoes. 2009.parasitologi kedokteran.Jakarta:EGC Yassi, A. 2001. Basic Environmental Health. Oxford University Press. Veratamala, Arinda. Apa yang terjadi pada tubuh jika terpapar radiasi?. https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/apa-itu-bahaya-radiasi-dan-bagaimanacara-mengatasinya/. Diakses tanggal 24/9/2017 Pengertian, Kategori dan Dasar Hukum Tentang Kebisingan. http://www.indonesianpublichealth.com/kebisingan/. Diakses tanggal 24/9/2017 Menteri Negara Lingkungan Hidup. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep-48/Menlh/11/1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan Sembel, Dantjen T. 2015. Toksikologi Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Andi Pengertian, Jenis, Efek, dan Baku Tingkat Getaran. 2015 http://dinkes.lumajangkab.go.id/pengaruh-getaran-terhadap-kesehatan/. Diakses tanggal 24/9/2017 Darmadi.2008.Infeksi salemba medika
nosokomial
problematika
danpengendaliannya.Jakarta: