KATA PENGANTAR Buku Asyiknya Permainan Tradisional Anak Indonesia ini ditulis dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan bahan bacaan materi perkuliahan bagi maha-siswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar (FIK UNM).Selain dari itu juga merupakan salah satu upaya untuk membantu mahasiswa menanggulangi buku-buku literature yang relevan dengan mata kuliah ini. Masih banyak jenis permainan tradisional yang belum di masukkan kedalam buku ini, karena itu diharapkan usaha sendiri dari mahasiswa untuk mencari buku-buku lain, sebagai referensi dan pelengkap buku ini, membaca dan mempelajarinya lebih dalam lagi serta menerapkannya secara benar dan tepat.Persoalan-persoalan atau hal-hal yang mungkin timbul dalam buku ini di harapkan pula dapat diatasi atau di kembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini. Buku ini dapat terwujud atas bantuan berbagai pihak.Pada kesempatan ini, sepantasnya penulis menyampaikan banyak terima kasih dan khususnya kepada Teman-teman kelas PGSD DIKJAS A, yang telah membantu penulis membuat foto-foto dan gambar-gambar dalam buku ini.Tak lipa pula saya ucapkan terima kasih dan rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT, Karena atas rahmat-Nya maka buku ini dapat terwujud. Buku Asyiknya Permainan Tradisional Anak Indonesia ini masih banyak kekurangankekurangan yang perlu disempurnakan.Oleh karena itu, kritik dan saran membangun dari pembaca sangat penulis harapkan, agar mas-masa mendatang mutu dan kelengkapannya dapat di tingkatkan. Semoga buku ini ada manfaatnya bagi kita sekalian, khusunya bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar. Makassar, Desember 2018 Penulis,
Sumarni
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………… DAFTAR ISI……………………………………………………………………
BAGIAN 1; BERMAIN DAN PERMAIAN…………………………………… BERMAIN DAN PERMAINAN……………………………………………….. PERMAINAN TRADISIONAL DAN MANFAATNYA……………………… TUJUAN PERMAINAN………………………………………………………..
BAGAIAN 2; TEORI-TEORI BERMAIN…………………………………….. 1. PERMAINAN CONGKLAK………………………………………………. 2. LAYANG-LAYANG………………………………………………………. 3. MERIAM BAMBU…………………………………………………………. 4. BINGO……………………………………………………………………… 5. ENGGRANG……………………………………………………………….. 6. KAPAL TERBANG………………………………………………………… 7. RODA-RODAAN…………………………………………………………… 8. BENTENG-BENTENGAN…………………………………………………. 9. BOY-BOY…………………………………………………………………… 10.ASING-ASING……………………………………………………………… 11.POLISI-POLISI…………………………………………………………….. 12.GICI-GICI…………………………………………………………………… 13.LOMPAT TALI…………………………………………………………….. 14.BOLA API………………………………………………………………….. 15.STIK ESKRIM……………………………………………………………… 16.MASAK-MASAKAN………………………………………………………. 17.TEROMPAH………………………………………………………………… 18.ULAR NAGA……………………………………………………………….. 19.KASTI………………………………………………………………………
20.BALAP KARUNG…………………………………………………………. 21.TEMBAK-TEMBAKAN BAMBU………………………………………… 22.MA’BEKLANG……………………………………………………………. 23.DAM-DAMAN…………………………………………………………….. 24.MANGENGGO’…………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. BIOGRAFI……………………………………………………………………..
BAGIAN 1 BERMAIN dan PERMAINAN TRADISIONAL A. Bermain dan Permainan Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan setiap anak, bahkan dikatakan anak mengisi sebagian besar dari kehidupannya dengan bermain.Sedangakan Permainan merupakan berbagai kegiatan yang di rancang dengan maksud agar anak dapat meningkatkan beberapa kemanpuan tertentu berdasarkan pengalaman belajar dan untuk menjelajahi dunianya dari yang anak tidak kenal sampai pada anak ketahui dan sampai melakukannya.
B. Permainan Tradisional Terdiri dari beberapa permainan adalah, sebagai berikut; 1. Permainan Congklak
11.Polisi-Polisi
21. Ma’Beklang
2. Layang-Layang
12. Gici-Gici
22. Dam-Daman
3. Meriam Bambu
13. Lompat Tali
4. Bingo
14. Bola Api
5. Enggrang
15. Stik Eskrim
6. Kapal Terbang
16. Masak-Masakan
7. Peroda-Rodaan
17. Terompah
8. Benteng-Bentengan
18. Ular Naga
9. Boy-Boi
19. Kasti
10. Asing-Asing
20. Balap Karung
C. Tujuan dan Manfaat Permainan 1. Tujuan permainan Adapun tujuan di adakan adalah sebagai berikut; 1. Melestarikan permainan tradisional sebgai ciri khas Indonesia. 2. Memperkenalkan permainan tradisional Indonesia terutama ke masyarakat Indonesia sendiri yang tidak kenal dengan permainan tradisional tersebut. 3. Memberikan penjelasan kepada orang tua-orang tua bahwa anak tersebut membutuhkan yang namanya permainan.
4. Mengajarkan anak-anak Indonesia berfikir kreatif dengan apa yang ada di sekitarnya sehingga diharapkan kelak anak-anak tersebut menjadi manusia dewasa yang kreatif (dalm hal positif tentunya).
2. Manfaat Permainan Permainan tradisional yang mempunyai banyak kelebihan di bandingkan dengan permainan modern melalui PS, PSP, Nitendo, game online lainnya, maupun game-game di area permainan yang tersebar di mall.Tak perlu harus ke mall untuk bermain ke mall cukup lihat sekitar anda dan banyak hal yang bisa dijadikan sarana permainan. Plus lagi permainan tradisional ini mempunyai manfaat di antaranya; 1. Melatih Kreativitas, permainan tradisional bisa melatih kreativitas seorang anak, apa saja bisa jadikan mainan. 2. Punya Banyak Teman, anak yang bermain permainan tradisional akan lebih mudah bersosialisasi dengan teman-temannya. 3. 3.Emosi Lebih Stabil, emosi anak yang bermain permainan tradisional emosinya lebih stabil dan tidak mudah stres karena gembira menikmati permainan. 4. Melatih Kerjasama Tim, dalam permainan tradisional lebih sering di mainkan dengan beregu, hal ini meltih kerjasama dalam tim untuk menyusun strategi dan langkah yang di ambil supaya memenangkan permainan. 5. Menyehatkan, permainan tradisional di ciptakansupaya anak selalu aktif bergerak, cepat, tangkas, dan gesit. 6. Berlatih Bekerja Keras, bkan berarti dalam permainan tradisional anak akan di ajarkan hal keras. 7. Belajar Sportif, melatih seorang anak menjadi lebih sportif dalam mengakui kekalahan dalam permainan. 8. Bermental Bagus dan Percaya Diri, anak akan bersosialisasi dengan banyak teman yang mungkin saja tidak kenalnya sehingga akan memupuk jiwa berani dan menghilangkan jiwa pemalu karena sudah terbiasa bersosialisasi 9. Mengembangkan Logika, anak dan para pemain lainnya berupa mengatur dan menyusun strategi. 10. Melatih Motorik, dilakukan diluar ruangan, maka motoric anak terlatih pada saat memainkannya.
BAGIAN 2 TEORI-TEORI BERMAIN A. Teori Bermain Dan Aturan Permainan 1. PERMAINAN CONGKLAK Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil. Di Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congklak, dakon, dhakon atau dhakonan. Di beberapa daerah di Sumatera yang berkebudayaan Melayu, permainan ini dikenal dengan nama congkak. Di Lampung permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban, sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan beberapa nama: Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata.
5 manfaat bermain congklak 1. Melatih motorik halus Cara bermain congklak adalah dengan mengambil biji sawo kecik dan memasukkan nya ke setiap lubang sampai habis dan kemudian mengambil lagi dan seterusnya.Kegiatan tersebut melatih anak untuk mengasah kemampuan motorik halus-nya. Mungkin pada awal bermain anak akan kesulitan untuk memasukkan satu persatu biji sawo tapi lama kelamaan kegiatan tersebut membuat tangan anak lebih luwes. Ketika tangan anak sudah luwes dan anak sudah mampu memasukkan biji sawo dengan benar, anak akan lebih siap untuk belajar menulis. 2. Belajar berhitung Ketika mulai bermain, anak belajar untuk menghitung jumlah sawo kecik dalam setiap lubang.Sehingga tidak terasa anak belajar berhitung sambil bermain. 3. Belajar memahami aturan Dalam bermain congklak anak harus memasukkan satu persatu biji sawo kecik dan tidak boleh memasukkan ke lubang lawan.Hal itu mengajarkan anak untuk belajar hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.Sehingga secara tidak langsung anak belajar untuk memahami aturan. 4. Belajar sabar Dalam bermain congklak, anak bermain secara bergantian. Ketika sawo kecik yang dimiliki lawan belum masuk ke lubang yang kosong berarti lawan akan bermain terus, itu artinya anak harus bersabar untuk menunggu giliran ia bermain
5. Belajar jujur Sawo kecik yang dimasukkan ke lubang harus satu persatu, nah dalam hal ini, apakah anak juga memasukkan satu persatu ke dalam lubang?ataukah memasukkan semua biji sawo kecil tersebut secara bersamaan?
Peraturan dalam permainan Congklak
Melatih motorik halus Cara bermain congklak adalah dengan mengambil biji sawo kecik dan memasukkan nya ke setiap lubang sampai habis dan kemudian mengambil lagi dan seterusnya. Kegiatan tersebut melatih anak untuk mengasah kemampuan motorik halus-nya. Mungkin pada awal bermain anak akan kesulitan untuk memasukkan satu persatu biji sawo tapi lama kelamaan kegiatan tersebut membuat tangan anak lebih luwes. Ketika tangan anak sudah luwes dan anak sudah mampu memasukkan biji sawo dengan benar, anak akan lebih siap untuk belajar menulis. Belajar berhitung Ketika mulai bermain, anak belajar untuk menghitung jumlah sawo kecik dalam setiap lubang. Sehingga tidak terasa anak belajar berhitung sambil bermain. Belajar memahami aturan Dalam bermain congklak anak harus memasukkan satu persatu biji sawo kecik dan tidak boleh memasukkan ke lubang lawan. Hal itu mengajarkan anak untuk belajar hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Sehingga secara tidak langsung anak belajar untuk memahami aturan. Belajar sabar Dalam bermain congklak, anak bermain secara bergantian. Ketika sawo kecik yang dimiliki lawan belum masuk ke lubang yang kosong berarti lawan akan bermain terus, itu artinya anak harus bersabar untuk menunggu giliran ia bermain Belajar jujur Sawo kecik yang dimasukkan ke lubang harus satu persatu, nah dalam hal ini, apakah anak juga memasukkan satu persatu ke dalam lubang? ataukah memasukkan semua biji sawo kecil tersebut secara bersamaan?
2. LAYANG-LAYANG Layang-layang, layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya) merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali.Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya.Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan. Layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif.Di Indonesia sendiri Layanglayang sudah lama dikenal sebagai permainan tradisional anak-anak di seluruh Indonesia.Mainan ini mudah dibuat.Bahan dasarnya adalah kertas, potongan bambu kecil, dan lem.Untuk memainkannya,
layang-layang diterbangkan ke angkasa dengan segulung benang gelasan yang bisa ditarik-ulur.Di angkasa layang-layang diadu.Siapa yang terlebih dulu memutuskan benang lawan, dialah pemenangnya. Layang-layang sering dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran.Yang umum dikenal memiliki panjang diagonal 20 cm – 40 cm. Namun dalam perkembangannya, bentuk layang-layang tidak selalu segiempat.Sesuai kreativitas seseorang, layang-layang juga dibuat berbentuk lingkaran, segienam, bahkan hewan, dan sebagainya dilengkapi gambar dan warna yang semarak.Biasanya, layang-layang seperti itu merupakan daya tarik pariwisata atau benda cendera mata.
a. Bentuk Layang Layang ( Kerangka ) Bermaterialkan bilah kayu umumnya bilah bambu yang terdiri dari 2 bilah dandi satukan kemudian membentuk sebuah rangkai yang kemudian di bungkus menggunakan sebuah benda yang sifatnya ringan dan dapat menampung angin seperti kertas yang di oles minyak, kain tertentu dan plastik dalam lembarang.
b. Teknik Memainkan layang Layang ( Solo )
Pertama kita mengambil posisi siap berlari dengan layang layang sudah terbentang di belakang Lalu kita berlari sembari memberikan ruang pada layang layang untuk dibantu oleh angin Kemudian disini kita olor benang yang telah terikat oleh layangan sehingga layangan terhempas anging hingga naik
c. Teknik Memainkan layang Layang ( Duo )
Pertama seseoramg memegang layangan tersebut sesuai dengan arah mata angin yang telah di tentukan Lalu orang kedua bersiap dengan memberikan jarak antara layangan sejarak 5 meter dengan benang yang terhubung oleh keduanya Kemudian orang kedua akan memberikan aba aba untuk orang yang memegang layangan tersebut saat orang kedua akan siap berlari dan menaikkan layangannya
d. Saran Tips Untuk Bermain 1. Cari tempat yang luas untuk bermain Menerbangkan layang-layang tidak bisa dilakukan di sembarang tempat, kita harus mencari tempat yang berukuran besar dan luas, karena di tempat yang luas layang-layang mendapat angin yang lebih maksimal dan besar sehingga layang-layang lebih mudah terbang.
2. Tempat juga harus bebas hambatan Selain tempat yang luas kita juga harus mencari tempat yang bebas hambatan. Yang dimaksud bebas hambatan disini adalah tempat yang baik bagi kita saat menerbangkan layangan yaitu saat kita
menerbangkanlayangan, layangan kita tidak akan tersangkut sesuatu seperti pohon, tiang listrik jangan juga bermain di jalan raya karena itu sangat berbahaya.
3. Bermainlah di pantai atau pegunungan Pantai dan pegunungan adalah tempat yang sangat baik saat bermain layangan karena angin di kedua tempat tersebut cukup besar terutama di pantai sehingga layang-layang lebih mudah untuk terbang.
4. Buat atau beli layangan yang baik Yang dimaksud layangan yang baik adalah layang-layang yang memiliki bentuk yang bagus yang aerodinamis, rangka yang tidak terlalu besar dan berat, terbuat dari bahan yang mudah terbang.
5. Pastikan Benang tidak terlalu berat Jika layang-layang yang agan miliki adalah layang-layang yang kecil atau biasa gunakanlah benang yang cocok untuknya yaitu benang yang biasa digunakan untuk menjahit dan jangan gunakan benang yang digunakan untuk mengukur bangunan.
6. Bermain saat angin sedang baik waktu bermain layang-layang pastikan bermain saat angin sedang baik yaitu angin yang sedang besar biasanya muncul setelah pukul 12 siang saat itulah angin sedang besar-besarnya.
7. Harus memiliki skill Bukan hanya menerbangkan pesawat yang membutuhkan skill, menerbangkan layang-layangpun membutuhkan skill yang baik contoh skill yang baik yaitu tau cara bermain, tau cara menggulung benang dengan cepat, tau arah angin, tau waktu yang tepat, benang yang tepat dan banyak hal lainnya.
e. Fungsi layang layang Terdapat berbagai tipe layang-layang permainan (di Sunda dikenal istilah maen langlayangan).Yang paling umum adalah layang-layang hias (dalam bahasa Betawi disebut koang) dan layang-layang aduan (laga).Terdapat pula layang-layang yang diberi sendaringan yang dapat mengeluarkan suara karena hembusan angin.Layang-layang laga biasa dimainkan oleh anak-anak pada masa pancaroba karena kuatnya angin berhembus pada saat itu. Di beberapa daerah Nusantara, layanglayang dimainkan sebagai bagian dari ritual tertentu, biasanya terkait dengan proses budidaya pertanian. Layang-layang paling sederhana terbuat dari helai daun yang diberi kerangka dari bambu, kemudian diikat dengan serat rotan.Layang-layang semacam ini masih dapat dijumpai di Sulawesi.Diduga beberapa bentuk layang-layang tradisional asal Bali berkembang dari layang-layang daun karena bentuk ovalnya yang menyerupai daun. Di Jawa Barat, Lampung, dan beberapa tempatlain di [[Indonesia], layang-layang digunakan sebagai alat bantu memancing. Layang-layang ini terbuat dari anyaman daun sejenis anggrek tertentu dan dihubungkan dengan mata kail. Di Pangandaran dan beberapa tempat lain misalnya, layang-layang dipasangi jerat untuk menangkap kalong atau kelelawar. Penggunaan layang-layang sebagai alat bantu penelitian cuaca telah dikenal sejak abad ke-18. Contoh yang paling terkenal adalah ketika Benjamin
Franklin menggunakan layang-layang yang terhubung dengan kunci untuk menunjukkan bahwa petir membawa muatan listrik.Layang-layang raksasa dari bahan sintetis sekarang telah dicoba menjadi alat untuk menghemat penggunaan bahan bakar kapal pengangkut. Pada saat angin berhembus kencang, kapal akan membentangkan layar raksasa seperti layang-layang yang akan "menarik" kapal sehingga menghemat penggunaan bahan bakar
3. MERIAM BAMBU. meriam bambu merupakan salah satu permainan tradisional melayu khas cukup populer serta dikenal di berbagai daerah – daerah melayu, bahkan hampir di seluruh wilayah nusantara pada umumnya. Selain disebut dengan istilah Meriam bambu, di berbagai daerah permainan ini dikenal juga dengan nama bedil bambu, mercon bumbung, long bumbung, dan seterusnya. Permainan bedil bambu ini biasanya dimainkan oleh anak – anak laki-laki dalam rangka memeriahkan bulan puasa menjelang hari raya, dan peringatan hari besar agama maupun adat. Di sejumlah daerah di Indonesia dan wilayah melayu serumpun lainnya, permainan tradisional yang satu ini dikenal dengan nama Meriam bambu, namun di beberapa daerah di Indonesia lainnya juga dikenal dengan nama yang lain. Di sejumlah daerah di wilayah melayu, misalnya di kepulauan bangka Belitung Meriam bambu ini juga dikenal dengan sebutan bedil bambu. Di Minangkabau disebut Meriam betung atau badia batuang, sedangkan di Aceh di sebut dengan Bahasa local te’t beude trieng. Di Yogyakarta, jawa tengah, dan jawa timur , permainan ini lebih familiar dengan penamaan mercon bumbung atau long bumbung. di banten dan di sejumlah daerah lainnya di tanah sunda disebut dengan istilah bebeledugan, sementara itu masyarakat Gorontalo di Sulawesi dan suku bangsa di wilayah Indonesia bagian timur lainnya menyebut permainan ini dengan nama bunggo.
a. Bahan dan Cara Pembuatan Dalam pembuatan meriam bambu bahan utamanya adalah batang pohon Bambu, dan kita juga harus memperkirakan usia batang bambu, ukuran diameter batang bambu, dan ukuran panjang batang bambu karena hal tersebut akan mempengaruhi Kualitas suara yang dihasilkan nantinya. Semakin tua usia batang bambu dan semakin besar diameter batang bambu, maka kualitas suara yang dihasilkan akan semakin baik. disamping bahan utama kita juga memerlukan peralatan lainnya yaitu :parang digunakan untuk menebang dan membersihkan bambu, karet ban digunakan untuk mengikat bambu agar tidak mudah pecah, linggis digunakan untuk membuat lubang di batang bambu, sedikit kain dan sebatang kayu kecil yang di gunakan sebagai penyulut meriam bambu nantinya, minyak tanah atau karbit yang ditambahkan air dan garam sebagai bahan bakarnya.
b. Cara pembuatan dan kerja Meriam bambu adalah
1. Mula- mula sediakan batang bambu dan potong dengan ukuran panjang 1,5-2 meter atau 3-4 ruas dan diameter bambu berukuran 4 inci 2. Kemudian,permukaan batang bambu dilubangi dengan jarak sekitar 10 cm dari pangkal batang bambu. Besarnya diameter lubang dikira-kira sebesar ibu jari. Lubang inilah yang akan menjadi tempat untuk menyulut Meriam bambu. 3. Langkah selanjutnya adalah ikat kuat – kuat sekitar sambungan ruas bambu dengan tali atau karet ban untuk memperkuat kapasitas bambu dari tekanan tenaga yang dihasilkan ketika disulut. 4. Lalu Sambungan ruas di antara pangkal dengan ujung Meriam kemudian dilubangi dengan menggunakan linggis. Sambungan ruas bagian dalam harus dipastikan dilubangi dengan baik dan hampir rata dengan diameter bambu. Hal ini sangat penting agar tekanan yang dihasilkan tidak tertahan sehingga membuat bambu mudah pecah ketika dibunyikan.
c. Pemain Meriam Bambu Untuk memainkan Meriam bambu ini sebaiknya dilakukan oleh orang laki laki dewasa.Namun pada kenyataanya, banyak juga kaum remaja, bahkan anak- anak yang senang memainkan Meriam bambu ini.Meskipun bisa membahayakan, namun tampaknya permainan Meriam bambu ini sudah menjadi hal yang biasa di kalangan masyarakat luas untuk memeriahkan bulan Ramadan, hari raya, hari besar keagamaan, dan acara-acara bernuansa adat.
d. Waktu dan Tempat Permainan Meriam bambu sangat sering dimainkan untuk memeriahkan bulan puasa dan untuk menyambut hari raya idul fitri, terutama pada malam takbiran atau malam sebelum lebaran tiba.selain itu beberapa kalangan masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia dan negeri-negeri melayu serumpun juga menggelar acara permainan Meriam bambu ini dalam rangka peringatan hari-hari besar keagamaan dan acara-acara adat, seperti perkawinan ,khinatan, serta upacara adat lainnya. Sedangkan mengenai tempat yang digunakan untuk membunyikan Meriam bambu bisa bermacam-macam.Umumnya, Meriam bambu diletakan secara
berjajar di sepanjang tepi sungai dan kemudian disulut secara bergantian. Ada juga yang membunyikan Meriam bambu di halaman depan masjid ketika memperingati hari besar keagamaan. Namun secara umum, Meriam bambu dibunyikan di tempat- tempat yang luas dan jauh dari pemukiman penduduk, seperti di lapangan, di kebun, disawah, di ladang, dan lain sebagainya.
e. Bermain Meriam bambu Setelah Meriam bambu selesai dibuat, maka sudah siap untuk dibunyikan.Bahan bakar yang digunakan bisa berupa minyak tanah atau karbit yang dicampuri air dengan takaran tertentu.Jika memakai air karbit, bisa pula ditambahkan sedikit garam untuk memperbesar suara dentuman.Cara mendentumkan Meriam bambu adalah dengan menuangi minyak tanah atau air karbit ke dalam lubang tempat penyulutan. Kemudian, seutas kayu yang sudah dililit dengan kain dan dicelupkan ke minyak tanah lalu diberi api, digunakan sebagai alat penyulut. Sebaiknya berhati hati dalam melakukan permainan ini untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan Untuk memainkan Meriam bambu sebenarnya tidak memerlukan keahlian khusus, namun disarankan agar berhati-hati Karena bisa membahayakan. Jika tidak cermat dan waspada ketika menyulut, percikan api yang ditimbulkan bisa mengenai wajah. Oleh Karena itu, bagi anak-anak yang belum cukup umur disarankan untuk tidak menyulut Meriam bambu ini.Namun demikian, untuk para remaja dan kaum lelaki dewasa juga diharapkan tetap berhati-hati ketika menyulut Meriam bambu.
f. Nilai -nilai Budaya yang terkandung dalam permainan Meriam bambu Meskipun mengandung risiko yang membahayakan,namun dalam permainan Meriam bambu mengandung nilai – nilai luhur dalam ranah budaya melayu yang sangat berguna bagi masyarakat. Beberapa nilai luhur yang terkandung dalam permainan Meriam bambu antara lain: 1. Memaknai perayaan hari besar. Permainan Meriam bambu dilakukan sebagai salah satu cara untuk menyambut datangnya hari-hari besar, semisal bulan Ramadan, hari raya, hari besar keagamaan, ataupun hari besar adat. 2. Wujud syukur dan kegembiraan. Sebagai wujud syukur dan ungkapan kegembiraan atas perjuangan dan keberhasilan yang diperoleh, misalnya sebagai ungkapan syukur telah berhasil menunaikan ibadah puasa selama bulan Ramadan. 3. Melestarikan tradisi. Permainan Meriam bambu adalah salah satu dari sekian banyak kekayaan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat melayu sehingga sangat perlu untuk dilestarikan agar tidak punah terkikis oleh perkembangan zaman. 4. Melatih kreativitas. Meriam bambu bukanlah permainan yang bisa dibeli dengan mudah seperti kebanyakan permainan modern yang ada saat ini. Untuk bisa memainkan Meriam bambu seorang harus membuat sendiri. Proses pembuatan Meriam bambu inilah yang menjadi proses kreatif seseorang.
5. Melatih keberanian. Memainkan Meriam bambu memang mengandung risiko bahaya, namun jika tetap berhati-hati dan selalu waspada dalam memainkannya, justru dapat melatih keberanian seseorang. Meriam bambu merupakan salah satu permainan tradisional yang dimiliki oleh bangsa bangsa melayu serumpun. Permainan harus terus dijaga kelestariannya supaya tidak punah meskipun di zaman sekarang, terutama di kota-kota besar, tradisi permainan Meriam bambu sudah mulai sulit ditemukan, selain Karena tergeser oleh berbagai macam jenis permainan modern juga Karena sulit didapatnya bahan-bahan untuk membuat Meriam bambu ini yang berasal dari bahan – bahan yang disediakan oleh alam.
4. BINGO Baiklah saya akan menjelaskan permainan tradisional dikampungku yaitu bingo, permainan ini cukup terkenal di sekolahku di KTT karena cukup mudah dan nda ribet untuk memainkannya. Permainan ini cukup simple siapa yang banyak mendapatkan kata bingo paling banyak dialah pemenangnya.permainan ini bisa dilakukan minima 2orang baiklah kita lihat cara permainannya. Alat yang perlu digunakan adalah sebagai berikut:
Polpen Kertas, dan penggaris
Cara memainkan adalah sebagai berikut;
Gambarlah 25 kotak dikertasmu untuk memainkan permainan bingo Buatlah 1 kata bingo dikotak sebagai permulaan permainan lalu coret Setelah itu kita atau teman bergantian melanjutkan dengan menulis 1 huruf angka bingo secara acak Apabila dikatakan bingo jika huruf tersusun kata bingo didalam kotak lalu coret dengan polpen Di nyatakan menang apabila kita dapat menyusun huruf bingo sebanyak banyaknya
5. ENGGRANG Enggrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah.Enggrang berjalan adalah enggrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal.Di dataran banjir maupun pantai atau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas jangkungan untuk melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang bergeser.Jangkungan telah dibuat selama ratusan tahun. Enggrang adalah permainan tradisional Indonesia yang belum diketahui secara pasti dari mana asalnya, tetapi dapat dijumpai di berbagai daerah dengan nama berbeda-beda seperti : sebagian wilayah Sumatera Barat dengan nama Tengkak-tengkak dari kata Tengkak (pincang), Ingkau yang dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu dan di Jawa Tengah dengan nama Jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang. Egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat panjang.Dalam bahasa Banjar di Kalimantan Selatan disebut batungkau.Egrang terbuat dari batang bambu dengan panjang kurang lebih 2,5 meter. Sekitar 50cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata dengan lebar kurang lebih 20cm.Cara memainkannya adalah dengan berlomba berjalan menggunakan egrang tersebut dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya.Orang yang paling cepat dan tidak terjatuh dialah pemenangnya.
a. Beberapa manfaat dari permainan egrang di antaranya: 1. Mendekatkan anak dengan alam sekitar. Anak tidak lagi hanya sibuk dengan gadget dan videogame-nya. 2. Melatih anak untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan anak-anak lainnya. Apalagi bila egrang dilombakan secara berkelompok karena dibutuhkan kerja sama agar dapat kompak berjalan hingga mencapai garis finish. Mereka tidak bisa mendahului satu sama lain. Menunggu yang lain sementara tetap menyeimbangkan diri dalam menaiki egrang adalah hal yang tidak mudah. 3. Permainan ini dapat melatih dan mengembangkan kemampuan otak kanan dan kiri anak. Bila otak kirinya terbiasa berpikir kalkulatif, maka otak kanannya dipaksa untuk sabar dan ulet dalam melatih keseimbangan dan juga melatih kesabaran untuk menjaga kekompakan dan sportivitas dalam perlombaan. 4. Melatih konsentrasi anak karena perlu hati-hati dalam menapaki medan yang dijalani dengan egrang. Hal ini akan berpengaruh positif kepada konsentrasinya sewaktu belajar di kelas. 5. Membuat anak lebih kreatif karena permainan ini menimbulkan efek keceriaan dan kebersamaan.
b. Peraturan permainan Enggrang 1. Peserta Egrang terdiri dari 3 pemain putra; 2. Peserta harus menggunakan seragam team masing – masing Kabupaten/Kota dengan nomor punggung 1 s/d 3;
3. Peserta diperkenankan membawa peralatan sendiri dengan ketentuan menggunagan bahan dari bamboo dengan ukuran ketinggian maksimal 2,75 m. Jarak penompang kaki dari bamboo terbawah adalah 50 cm, sedangkan diameter bamboo minimal 2 dim (tidak boleh kurang); 4. Start dibelakang garis dan posisi peserta masih berada di bawah (belum naik); 5. Berjalan sesuai dengan lintasan masing- masing; 6. Masing-masing orang dalam satu regu wajib menempuh jarak 50 m, sehingga jumlah total jarak tempuh untuk masing-masing regu adalah sepanjang 150 m; 7. Sebelum pergantian pemain, pemain dan Egrangnya harus seluruhnya melewati garis; 8. Pemain berikutnya menunggu di luar garis, tidak diperkenankan masuk dalam arena lomba; 9. Dinyatakan sebagai Pemenang apabila pemain ketiga lebih dahulu melewati garis finish; 10. Dinyatakan diskualifikasi jika: Egrang menyentuh garis lintasan; jika kaki peserta menyentuh tanah (peserta jatuh); Egrang tidak memenuhi ukuran sebagaimana ketentuan persyaratan; Pergantian pemian dilakukan sebelum melewati garis batas. 6.KAPAL TERBANG Kapal terbang kertas ialah kapal terbang mainan yang dibuat dari kertas.Kapal adalah reka bentuk yang paling asas dalam seni membentuk kertas (Satu aktivitas yang melibatkan lipat-lipat kertas supaya kertas mempunyai bentuk tertentu seperti bentuk binatang, rumah, dan sebagainya). Dalam bahasa Jepang ini disebut sebagai kami hikoki; kami=kertas, hikoki=terbang. Kapal terbang kertas paling terkenal, karena ini adalah reka bentuk yang paling mudah dalam seni membentuk kertas.
a. Bahan Kertas Telah digunakan untuk membuat barang mainan sejak 2000 tahun dahulu di negeri Cina. Pada masa itu, layang-layang telah menjadi permainan yang popular di sana. Walaupun demikian, adalah tidak pasti,bahwa siapakah yang betul-betul menciptakan benda ini. Adapun reka bentuk kapal terbang kertas ini semakin maju, tahun demi tahun.Kapal terbang kertas mungkin telah diciptakan pada tahun 1909. Tetapi, kebanyakan orang akan menerima pendapat bahawa Jack Northrop telah menciptakan kapal terbang kertas pada tahun 1930. Dalam hal itu, beliau telah menggunakan kapal terbang kertas untuk mengkaji seluk-beluk bagi pembuatan kapal terbang sebenarnya.Di Indonesia, cara membuat kapal kertas kerapkali diajarkan semenjak kita duduk di bangku taman kanak-kanak. Ketika kapal kertas sudah terbentuk, kita akan berlomba untuk menerbangkannya. Kapal siapa yang terbang paling jauh, itulah kapal kertas yang paling hebat.Sebelum menerbangkan kapal ini, kita juga sering meniup ujung kapal kita. Entah dengan alasan apa, ritual meniup ujung kapal sebelum diterbangkan tetap berlangsung hingga kini.
b. Manfaat Permainan tradisional sesungguhnya memiliki banyak manfaat bagi anak-anak.Selain tidak mengeluarkan banyak biaya, permainan –permainan tradisional sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak langsung, anak-anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui permainan tradisional. Para psikolog
menilai bahwa sesungguhnya mainan tradisional mampu membentuk motorik anak, baik kasar maupun halus.Salah satu permainan yang mampu membentuk motorik anak adalah dakon.Motorik halus lebih digunakan dalam permainan ini.Pada permainan ini pemain dituntut untuk memegang biji secara utuh sembari meletakkannya satu-satu di kotakkannya dengan satu tangan.
c. Tujuan Tujuan dari permainan tradisional bagi anak yaitu sebagai alat bermain,menghilangkan stres pada anak sehinggal anak lebih meningkatkan kreatifitasnya.
7. RORODAAN RODA-RODA Permainan tradisional di Indonesia sangat beragam. Tidak hanya sekedar sebagai permainan yang menyenangkan, permainan-permainan tradisional Indonesia ini juga memiliki nilai-nilai filosofis yang dapat diamalkan oleh anak-anak.Salah satunya adalah permainan Rorodaan yang mengajarkan nilai kerjasama antar anak-anak.Permainan Rorodaan merupakan permainan yang berasal dari Jawa Barat, namun tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Yang membedakan permainan ini antar satu daerah adalah bentuk dari Rorodaan yang digunakan.Perbedaannya dapat terlihat dari bentuk dudukan, stang kemudi, atau pun bentuk hiasan roda.
a. Cara memainkan Cara memainkan permainan ini sangat mudah.Dibutuhkan 2 orang dalam satu kali permainan, satu sebagai pendorong dan lainnya sebagai pengemudi atau yang mengarahkan Rorodaan, dan saling bergantian.Biasanya, Rorodaan dimainkan secara berkompetisi dan yang tercepat sampai dialah pemenangnya.
b. Manfaat Permainan Rorodaan mengajarkan anak-anak untuk saling berkerjasama dalam mencapai suatu tujuan. Dengan saling berkerjasama, anak-anak akan diajarkan untuk saling tolong-menolong dalam mencapai kesuksesan dalam kehidupan.
8. PERMAINAN BENTENG-BENTENGAN Dalam berbagai macam jenis permainan tradisional, Indonesia yang merupakan Negara dengan julukan Negara Seribu Pulau tentunya memiliki banyak jenis permainan tradisional.Untuk di Provinsi Bali saja permainan tradisional yang ada cukup banyak.Salah satu daerah di Provinsi Bali yaitu Buleleng.Daerah Buleleng atau kabupaten Buleleng ada beberapa permainan tradisional, salah satunya yaitu permainan benteng-bentengan. Permainan benteng-bentengan adalah permainan tradisional dimana permainan ini dimainkan oleh beberapa orang untuk merebut dan mempertahankan benteng agar bisa
memenangkan permainan.Sesuai dengan namanya, maka sebuah benteng dalam permainan ini merupakan tujuan atau inti dari permainan ini. Jika permainan ini tidak ada yang namanya benteng, maka tidak akan bisa memainkan permainan ini.
a. Cara memainkan permainan benteng-bentengan Untuk dapat memainkan permainan tradisional ini sangat gampang.Ada beberapa hal yang harus dipenuhi dan diperhatikan.
1. Lapangan Permainan ini tidak memerlukan peralatan yang khusus dan banyak.Hanya memanfaatkan lingkungan sekitar dan daerah yang tidak terlalu kecil.Agar permainan lebih menarik atau lebih menantang, daerah atau area yang digunakan bisa menggunakan area yang luas.Bebentengan dapat dilakukan dimana saja, baik di luar ruangan seperti: pantai, tanah lapangan, halaman, dan berbagai tempat terbuka lainnya. Bahkan di dalam ruangan bebentengan dapat dilakukan, hanya ruangan harus luas. Apabila kita akan menentukan tempat bermain dapat ditentukan di lapangan berukuran minimal 8 x 8 meter.
2. Jumlah pemain Permainan ini dibentuk menjadi dua kelompok sesuai dengan jumlah benteng yaitu dua buah. Setiap benteng minimal memiliki anggota 3 orang. Jumlah anggota dari kedua benteng harus sama, jika belum sama permainan tidak bisa dilanjutkan. Untuk batas maksimal jumlah pemain bisa disepakati oleh kedua belah pihak. Diusahakan agar jumlah pemain disesuaikan dengan luas area permainan. Ideal dari jumlah pemain dalam permainan ini adalah 6-7 orang untuk satu benteng.
3. Fungsi benteng Sesuai dengan nama permainannya yaitu benteng-bentengan, jadi harus ada yang namanya sebuah benteng. Dalam menentukan sebuah benteng kita bisa menggunakan lingkungan tempat bermain. Benteng-bentengan hanya memerlukan dua benteng saja, permainan tidak akan bisa dimainkan jika membuat benteng lebih dari dua. Benteng bisa ditentukan dengan sebuah tiang, tampul, pohon atau yang lainnya, asalkan berupa batangan yang berdiri kokoh. Ini bertujuan agar benteng tersebut bisa dipegang oleh semua anggota dari berbagai arah. Dan posisi dari setiap benteng harus saling berhadapan dengan jarak minimal 10 meter.Dalam permainan bentengan ini, pohon atau tiang tidak saja berfungsi sebagai markas. Ia juga berguna untuk memperbarui kekuatan pemain agar dapat menangkap lawan yang berada di luar bentengnya lebih lama. Jika pemain dapat menangkap lawan tersebut sebelum menyentuh pohon atau tiang bentengnya, maka lawan yang tertangkap itu dianggap mati.
4. Waktu permainan Untuk memainkan permainan ini tidak diperlukan waktu yang khusus. Artinya berakhirnya permainan ini tidak ditentukan oleh waktu, melainkan dalam satu set permainan ini ditetukan ketika salah satu regu dapat menyentuh benteng lawan. Permainan akan tetap dilakukan
sampai terjadi perselisihan skor antar kedua tim. Skor yang diinginkan juga tidak terbatas, tergantung kesepakatan kedua tim saat itu.
5. Permainan kalah menang Permainan benteng-bentengan ini agar dapat merebut benteng lawan adalah dengan mematikan atau membunuh anggota benteng. Ketika semua anggota atau penjaga benteng sudah habis, kita bisa merebut benteng dengan menyentuh benteng tersebut. Intinya jika kita sudah menyentuh benteng lawan, meskipun dengan tidak membunuh penjaga benteng, berarti tim yang dapat menyentuh benteng menjadi pemenang.
6. Aturan permainan Untuk dapat menentukan siapa yang mati ketika disentuh adalah siapa yang lebih awal keluar dari benteng. Jika salah satu lawan keluar dari benteng, maka penjaga benteng yang satu harus berhadapan dan berusaha untuk mematikan pemain lawan. Agar pemain yang keluar dari benteng pertama selamat dari lawan, dapat dibantu dengan pemain kedua yang keluar dari benteng dan melawan pemain yang ingin mengalahkan rekan kita sebelumnya, dan begitu juga seterusnya. Dalam permainan ini, biasanya masing - masing anggota mempunyai tugas seperti penyerang, mata-mata, pengganggu, dan penjaga benteng. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.Jika pemain yang keluar dari benteng lebih awal kalah jumlah dari pemain lawan, pemain tersebut bisa kembali ke benteng agar selamat. Dengan menyentuh benteng kita sendiri, kita akan selamat dari serangan lawan. Jadi syarat untuk dapat mematikan penjaga benteng lawan adalah dengan menyentuh pemain lawan yang keluar dari bentengnya lebih awal dari kita.
7. Cara mematikan lawan anggotanya sangat gampang, cukup dengan menyentuh anggota badan dari penjaga benteng lawan. Jika pemain melihat lawan keluar dari bentengnya, biarkan ia mendekat. Pilih salah satu dari teman satu kelompok yang mampu berlari cepat. Ketika dirasa jarak musuh dengan pemain sudah dekat, segera kejar musuh sekuat tenaga dan sentuh badannya. Setelah itu, segera kembali ke markas agar tidak dikejar oleh teman sang musuh. Jangan lupa untuk menyentuh pohon atau tiang agar kekuatannya pulih. Musuh yang terkena tadi tidak bisa ikut bermain karena sudah dianggap mati.
8. Cara memainkan Permainan ini dimulai dengan majunya salah satu pemain dari salah satu benteng untuk menantang para pemain dari benteng lawannya. Pemain dari benteng lawannya akan maju untuk mengejar. Jika pemain dari benteng penantang ini dapat terkejar dan dapat disentuh oleh pemain lawan, maka pemain penantang dinyatakan mati. Biasanya pemain penantang akan berlari menghindar atau kembali ke bentengnya sendiri. Teman-teman dari benteng penantang ini, akan mengejar pemain dari benteng lawan yang memburu tadi. Demikian seterusnya sehingga terjadi saling kejar mengejar antara pemain dari kedua benteng. Sering kali terjadi adalah salah satu benteng kehabisan pemain karena telah dimatikan dan bentengnya dikepung oleh lawannya.
b. Manfaat permainan Seperti yang dipaparkan diatas tentang cara memainkan permainan ini, permainan ini dapat melatih gerak badan pemain, bagaimana kita bergerak lincah agar kita tidak tersentuh oleh lawan, untuk melatih stamina, menumbuhkan kerjasama diantara teman, memupuk jiwa sportivitas yang tinggi untuk
mengakui kekalahan, dan meningkatkan kesegaran jasmani.dalam suatu permainan tradisional,selain menyenangkan tentunya terdapat pelajaran dan pesan moral yang dapat diambil.ternyata permainan benteng ini memiliki banyak manfaat yang tidak semua anak-anak menyadarinya. Manfaat-manfaat tersebut adalah sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5.
dapat melatih kecepatan dan kelincahan dalam berlari dapat melatih daya tahan serta kekuatan karena dalam permainan ini Pemain di tuntut untuk terus berlari. selain itu permainan ini juga dapat memupuk kerja sama antar kelompok
9. PERMAINAN TRADISIONAL BOY-BOY Boy-boy merupakan permainan tradisional yang berasal dari provinsi Jawa Barat khususnya di daerah Sunda.Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki.Tentu saja bukan dikhususkan untuk anak laki-laki, anak perempuan juga bisa bermain boy-boyan. Sebenarnya, permainan ini memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Misalnya, di daerah Pati, Jawa Tengah, permainan ini dikenal dengan nama Gaprek Kempung. Di daerah Sunda, ada yang menyebutnya boy-boyan, ada juga yang menyebutnya Bebencaran. Dan di beberapa daerah lainnya permainan ini disebut Gebokan, karena katanya suara yang biasa ditimbulkan apabila bola karet yang digunakan dalam permainan mengenai anggota badan dari pemain akan menimbulkan suara “Gebok”. Walaupun memiliki sebutan yang berbeda-beda, pada intinya permainan boy- boyan ini adalah sama. Permainan tradisional dari Jawa Barat ini memadukan kerja motorik anak dan juga mengasah kemampuan membuat strategi. Boy-boyan sendiri biasanya terdiri dari lima hingga sepuluh pemain yang dibagi menjadi dua kelompok dan dilakukan di lapangan yang cukup luas.
a. Alat yang digunakan
Pecahan genteng atau gerabah, pecahan asbes, potongan kayu, atau pacahan batu bata, atau kaleng susu, Bola plastic / bola tenis atau buat sendiri bolanya dari kumpulan kertas yang yang dibungkus kantong kresek dan diikat dengan karet.
b. Tempat Permainan Dalam permainan boy-boyan ini, biasanya dilakukan di tempat yang luas, misalnya halaman rumah, halaman sekolah atau lapangan. c. Umur dan Jumlah Pemain Permainan boy-boyan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak yang berusia antara 8 sampai 15 tahun.Tetapi tidak ada larangan bagi orang dewasa untuk memainkannya. Dan dalam permainan boy-boy ini dibagi atas 2 tim dan jumlah pemain setiap tim itu sekitar 7-8 orang.
d. Aturan Permainan Memiliki beberapa aturan yaitu sebagai berikut; 1. Permainan dimulai dengan melakukan HomPimPa, yang kalah akan menyusun pecahan genting, gerabah, atau pecahan asbes, atau potongan kayu, atau pecahan batu bata, atau kaleng susu dan yang menang sebagai pelempar bola dengan jarak 3 meter.
2. Pelempar harus melempar pecahan genting itu hingga rubuh, dan jika sudah rubuh, maka pihak penjaga (kalah) harus mengejar pihak yang pelempar (menang), kelompok pelempar harus menghindari lemparan tersebut, juga mereka (pemenang) harus menata kembali pecahan genting yang telah mereka robohkan. 3. Permainan selesai jika pelempar berhasil menyusun kembali pecahan genting, gerabah, atau pecahan asbes, atau potongan kayu, atau pacahan batu bata, atau kaleng susu tersebut utuh kembali, dan berhasil menghindari lemparan bola dari penjaga, hingga skor 1-0 untuk pelempar.
e. Manfaat Permainan Boy-Boy Adapun manfaat dibawah ini adalah sebagai berikut; 1. Anak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri, baik perkembangan fisik melatih keterampilan motorik kasar dan motorik halus, perkembangan psiko sosial melatih pemenuhan kebutuhan emosi, serta perkembangan kognitif melatih kecerdasan. 2. Bermain merupakan sarana bagi anak untuk bersosialisasi Bermain bagi anak-anak adalahuntuK melepaskan diri dari ketegangan. 3. Bermain merupakan dasar bagi pertumbuhan mentalnya.Melalui bermain anak-anak dapat mengembangkan imajinasinya seluas mungkin.Melalui bermain anak-anak dapat mengembangkan imajinasinyaseluas mungkin. 4. Melalui bermain anak-anak dapat berpetualang menjelajahlingkungan dan menemukan hal-hal baru dalam kehidupannya. 5. Melalui bermain anak dapat belajar kerja sama, mengerti peraturan,saling berbagi dan belajar menolong diri sendiri dan orang lain serta menghargai waktu.Bermain juga merupakan sarana mengembangkan kreativitas anak. 6. Bermain dapat mengembangkan ketrampilan olah raga dan menari. Melatih konsentrasi atau pemusatan perhatian pada tugas tertentu. 7. Dari manfaat bermain permainan boy-boyan di atas, padapenelitian ini akan berfokus meniliti perkembangan fisik yaitu perkembangan motorik kasar. 8. Hal tersebut dikarenakan motorik kasarmerupakan salah satu perkembangan anak usia dini yang penting untuk menunjang aktifitas anak secara fisik.
10. PERMAINAN ASING-ASING Di berbagai daerah di Indonesia hampir semua mengenal permainan Gobag Sodor, hanya di tiap daerah mempunyai nama yang berbeda-beda. Istilah Gobak Sodor dikenal di daerah Jawa Tengah. Di Kepulauan Natuna dikenal dengan nama Galah, sementara di Riau dikenal dengan nama Galah Panjang, di daerah Riau Daratan dikenal dengan nama Cak Bur atau Main Belon. Sedangkan di Jawa Barat, nama permainan ini adalah Galah Asin, di Makasar disebut Asing dan di daerah Batak Toba disebut Margala. Gobak Sodor/ Asing-asing adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 5 – 8 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan. Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur.Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas.
a. Cara Bermain: 1. Membuat garis-garis penjagaan dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap. 2. Membagi pemain menjadi dua tim, satu tim terdiri dari 3– 8 atau dapat disesuaikan dengan jumlah peserta. Satu tim akan menjadi tim “jaga” dan tim yang lain akan menjadi tim “lawan”. 3. Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan, caranya yang dijaga adalah garis horisontal dan ada juga yang menjaga garis batas vertikal. 4. Untuk penjaga garis horisontal tugasnya adalah berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. 5. Bagi seorang yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal maka tugasnya adalah menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. 6. Sedangkan tim yang menjadi “lawan”, harus berusaha melewati baris ke baris hingga baris paling belakang, kemudian kembali lagi melewati penjagaan lawan hingga sampai ke baris awal.
b. Peraturan Berikut ini peraturan – peraturan yang berlaku dalam permainan Gobak Sodor/Asing-asing: 1. Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3-5 orang (disesuaikan). 2. Jika 1 kelompok terdiri dari 5 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang berukuran 5m x 3m (disesuaikan). 3. Tim “jaga” bertugas menjaga agar tim “lawan” tidak bisa menuju garis finish.
4. Tim “lawan” berusaha menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh tim “jaga” dan dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim “lawan” yang masih berada di wilayah start 5. Tim “lawan” dikatakan menang apabila salah satu anggota tim berhasil kembali ke garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan). 6. Tim “lawan” dikatakan kalah jika salah satu anggotanya tersentuh oleh tim “jaga” atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan. Jika hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi yaitu tim “lawan” akan menjadi tim “jaga”, dan sebaliknya.
c. Manfaat 1. Permainan ini sangat menarik, menyenangkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan. 2. Nilai spiritual dalam permainan Gobak Sodor selain kebersamaan, kita juga bisa belajar kerja sama yang kompak antara satu penjaga dan penjaga lain agar lawan tidak lepas kendali untuk keluar dari kungkungan kita. 3. Di pihak lain bagi penerobos yang piawai, di sana masih banyak pintu-pintu yang terbuka apabila satu celah dirasa telah tertutup. 4. Jangan putus asa apabila dirasa ada pintu satu yang dijaga, karena masih ada pintu lain yang siap menerima kedatangan kita, yang penting kita mau mau berusaha dan bertindak segera. Ingatlah bahwa peluang selalu ada, walaupun terkadang peluangnya sedikit.
11. PERMAINAN MALING-MALINGAN / POLISI-POLISI Maling-malingan adalah sebuah permainan dimana seorang anak menjadi polisi dan ada yang menjadi maling. Permainan maling-malingan dapat dilakukan dilapangan maupun ditempat yang luas. Permainan ini menggambarkan kerja polisi sedang mengejar maling atau penjahat. Permainan dimainkan oleh kurang lebih 16 orang dimana dibagi menjadi dua kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 8 orang, satu kelompok menjadi polisi dan satu kelompok menjadi maling. Sebelum permainan dimulai para kelompok harus melakukan kesepakatan tentang batas-batas arena yang akan digunakan dalam permainan ini. Penentuan siapa yang menjadi maling dan polisi dilakukan dengan suit yang dilakukan oleh perwakilan kelompok. Kelompok A akan menjadi maling dan kelompok B menutup mata sambil menghitung 1-40 detik. Kelompok yang menjadi maling berlari dan bersembunyi dengan mencari tempat yang seaman mungkin sehingga nantinya tidak mudah ditangkap oleh kelompok polisi. Setelah waktu selesai dihitung, kelompok polisi menyebar dan mencari maling yang bersembunyi. Jika ada maling yang ketahuan persembunyiannya, maling itu harus lari sekencang-kencangnya agar tidak tertangkap oleh polisi. Jika tertangkap dia akan di penjara ditempat suit tadi. Pemain menjadi maling yang belum tertangkap bisa membebaskan temannya di penjara dengan cara pegangan tangan. Jika semua kelompok maling sudah tertangkap, hal ini menandakan permainan sudah selesai, dan bisa dilanjutkan lagi dengan mengganti para anggota kelompok polisi menjadi anggota kelompok maling,begitu pula dengan anggota kelompok maling akan berganti menjadi anggota kelompok polisi. Permainan ini mengandalkan kecepatan dan keberanian dalam memutuskan masalah dan meningkatkan solidaritas antar pemain dalam setiap kelompok.
a. Cara Bermain Dan Peraturan Permainan Maling-Malingan / Polisi-polisi Setiap permainan tentunya perlu adanya suatu peraturan-peraturan yang akan dilaksananakan oleh setiap pemain. Hal itu guna memperoleh suatu permainan yang teratur, baik, dan sportif. Terdapat cara dan peraturan-peraturan dalam bermain maling-malingan adalah sebagai berikut :
Jumlah pemain minimal terdiri dari 8 orang Membentuk dua kelompok yang masing-masing kelompok dibagi rata Pembentukan kelompok dilakukan dengan cara suit. Masing-masing perwakilan kelompok melakukan suit untuk menentukan kelompok mana yang menjadi maling dan polisi. Kelompok maling mencari tempat untuk bersembunyi dan kelompok polisi menutup mata sambil menghitung 1-40 detik. Setelah polisi selesai menghitung, semua anggota kelompok berpencar mencari tempat persembunyian maling. Apabila tempat persembunyian maling sudah diketahui oleh polisi, maling harus berlari sekencang-kencangnya agar tidak tertangkap dan polisi pun wajib mengejar maling tersebut. Jika maling sudah tertangkap, polisi segera membawa anggota maling tersebut ke panjara. Maling yang sudah tertangkap bisa terbebas apabila ada teman maling yang membebaskan dengan cara datang kepenjara dan langsung menarik tangan maling yang ada di dalam penjara. Permainan dianggap selesai apabila semua maling sudah tertangkap. Permainan bisa dilanjutkan lagi dengan mengganti kelompok maling menjadi kelompok polisi.
b. Tujuan Dan Manfaat Permainan Maling-Malingan Adapun beberapa tujuan dan manfaat dari permainan maling-malingan, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Untuk melestarikan permainan tradisional Melatih konsentrasi Mendapatkan kesenangan Meningkatkan interaksi antar sesama Membentuk kepribadian yang positif seperti, kekompakan, rasa tanggung jawab, solidaritas, disiplin, dll. Meningkatkan kebugaran jasmani. Belajar memecahkan masalah. Mengenal lingkungan sekitar Melatih ketepatan dalam bermain peran
12. PERMAINAN GICI-GICI permainan ini berbentuk persegi panjang yang memiliki kotak terdiri dari 4 sebelah kiri dan 4 sebelah kanan, jadi semua kolom tersebut ada delapan. Nah di kolom ke delapan tersebut memiliki beberapa sisi yaitu sisi atas, bawah, kiri, kanan, dan tengah, dimana sisi atas memiliki angka 20%, bawah 40%, kiri 60%, kanan 80% dan tengah 100%. Permainan ini dimainkan oleh 4 orang, dari keempat orang
tersebut masing-masing memiliki batu yang berbentuk persegi yang kecil, kemudian batu tersebut dilemparkan ke kolom pertama, kemua kita masuk ke kolom pertama menggunakan satu kaki , dan kaki yang satunya di angkat, di tekuk ke belakang. Selanjutnya kita menggeser batu itu dari kolom pertama ke kolom ke 2, 3, sampai dengan kolom ke 4, ketika sudah berada di kolom keempat kaki yang diangkat tadi di turunkan seperti orang berdiri siap, kemudian dilanjutkan lagi menggeser batu itu dari kolom ke 5 sampai kolom keenam, ketika berada dikolom yang keenam kaki di turunkan seperti orang berdiri siap, kemudian batu tersebut dinaikkan di atas punggung kaki sebelah kanan menggunakan tangan, kemudian kaki di ayun sebanyak 2 kali. Ketika kaki di ayunkan, kaki tidak boleh menyentuh garis kolom tersebut, setelah ayunan selesai kemudian batu di lemparkan menggunakan kaki ke kolom yang ke delapan dengan cara melampaui kolom yang ke tujuh, ketika kita melempar batu ke kolom yang ke delapan, terserah kita mau melemparkan batu tersebut ke sisi mana saja yang kita inginkan. Misalnya ketika kita melempar batu tersebut, batu itu jatuh kesisi kanan yang memiliki angka 80%, maka kita memiliki hak di kolom pertama 80% dan harus berusaha mendapatkan angka 20% agar bisa memiliki kolom pertama 100%, jika tidak mendapatkan angka 20% tersebut maka kolom pertama masih bisa di injak oleh lawan. Dan apabila kolom pertama kita sudah miliki 100% maka lawan tidak boleh menginjaknya dan selanjutnya dimainkan oleh lawan berikutnya seperti hal yang di mainkan pemain pertama, begitupun pemain-pemain berikutnya.
a. Aturan; o o o o o o
Pada saat menggeser batu kaki tidak boleh menyentuh garis dan kaki kanan tidak boleh turun. Pada saat kaki kanan menggeser batu kolom , kaki kiri harus di angkat dan di tekuk ke belakang. Ketika berada di kolom keempat dan kolom keenam harus berdiri siap Pada saat ketika melempar batu ke kolom terakhir atau kolom kedelapan kita harus melampaui kolom ke 7 Ketika kita mendapatkan angka 100% sebanyak enam kali maka kita menjadi pemenangnya. Pada saat kita menang maka kita akan memeberikan hukuman untuk lawan yang kalah.
b. Manfaat; Permainan ini bermanfaat untuk melatih otot-otot kaki, melatih keseimbangan tubuh, melatih kefokusan dan melatih otot-otot paha.
13. PERMAINAN KARET ( LOMPAT TALI ) Permainan lompat tali adalah permainan yang menyerupai tali yang disusun dari karet gelang, ini merupakan permainan yang terbilang sangat populer sekitar tahun 70-an sampai 80-an, menjadi favorit saat “keluar main” di sekolah dan setelah mandi sore di rumah. Sederhana tapi bermanfaat, bisa dijadikan sarana bermain sekaligus olahraga.Tali yang digunakan terbuat dari jalinan karet gelang yang banyak terdapat di sekitar kita. Cara bermainnya bisa dilakukan perorangan atau kelompok, jika hanya bermain seorang diri biasanya anak akan mengikatkan tali pada tiang atau apa pun yang memungkinkan lalu
melompatinya. Jika bermain secara berkelompok biasanya melibatkan minimal tiga anak, dua anak akan memegang ujung tali; satu dibagian kiri, satu lagi dibagian kanan, sementara anak yang lainnya mendapat giliran untuk melompati tali. Tali direntangkan dengan ketinggian bergradasi, dari paling rendah hingga paling tinggi.Yang pandai melompat tinggi, dialah yang keluar sebagai pemenang. Sementara yang kalah akan berganti posisi menjadi pemegang tali. Permainan secara soliter bisa juga dengan cara skipping, yaitu memegang kedua ujung tali kemudian mengayunkannya melewati kepala sampai kaki sambil melompatinya. Sebenarnya permainan lompat tali karet sudah bisa dimainkan semenjak anak usia TK ( sekitar 4 – 5 tahun ) karena motorik kasar mereka telah siap, apalagi bermain lompat tali dapat menjawab keingintahuan mereka akan rasanya melompat. Tapi umumnya permainan ini memang baru populer di usia sekolah ( sekitar 6 tahun ). Jenis permainan lompat tali terbagi menjadi dua : Lompat kaki yang bersifat santai dan yang bersifat sport / olahraga. Lompat tali yang santai biasanya dimainkan oleh anak perempuan sedangkan yang sport / olahraga dimainkan oleh anak laki – laki. Dengan kata lain, permainan lompat tali tersebut bisa dimainkan oleh laki – laki maupun perempuan tanpa memandang gender. Ternyata bermain lompat tali karet mempunyai banyak manfaat untuk anak – anak, diantaranya adalah :
1. Motorik kasar Main lompat tali merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh. Secara fisik anak jadi lebih terampil, karena bisa belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memang memerlukan keterampilan sendiri. Lama- lama, bila sering dilakukan, anak dapat tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi, kuat serta terlatih.Selain melatih fisik, mainan ini juga bisa membuat anak – anak mahir melompat tinggi dan mengembangkan kecerdasan kinestetik anak.Lompat tali juga dapat membantu mengurangi obesitas pada anak.
2. Emosi Untuk melakukan suatu lompatan dengan ketinggian tertentu dibutuhkan keberanian dari anak. Berarti, secara emosi ia dituntut untuk membuat suatu keputusan besar, mau melakukan tindakan melompat atau tidak. Dan juga saat bermain, anak – anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa dan bergerak.
3. Ketelitian dan Akurasi Anak juga belajar melihat suatu ketepatan dan ketelitian. Misalnya, bagaimana ketika tali diayunkan, ia dapat melompat sedemikian rupa sehingga tidak sampai terjerat tali dengan berusaha mengikuti ritme ayunan. Semakin cepat gerak ayunan tali, semakin cepat ia harus melompat.
4. Sosialisasi
Untuk bermain tali secara berkelompok, anak membutuhkan teman yang berarti memberi kesempatannya untuk bersosialisasi sehingga ia terbiasa dan nyaman dalam kelompok. Ia dapat belajar berempati, bergiliran, menaati aturan dan yang lainnya.
5. Intelektual Saat melakukan lompatan, terkadang anak perlu berhitung secara matematis agar lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan dalam aturan permainan. Umpamanya, anak harus melakukan lima kali lompatan saat tali diayunkan, bila lebih atau kurang ia harus gantian menjadi pemegang tali. Anak juga secara tidak langsung belajar dengan cara melihat dari teman – temannya agar bisa mahir dalam melakukan permainan tersebut.
6. Moral Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang atau kalah.Namun, menang atau kalah tidak menjadikan para pemainnya bertengkar, mereka belajar untuk bersikap sportif dalam setiap permainan. Dan juga tidak ada yang unggul, karena setiap orang punya kelebihan masing – masing untuk setiap permainan, hal tersebut meminimalisirego di diri anak-anak
a. Peraturan permainan karet 1. Siapkan karet gelang. yah.. karet merupakan unsur utama permainan ini, jadi anda harus menyiapkannya. bagaimana cara mendapatkannya? belilah diwarung-warung terdekat yang menjual karet gelang ini. jumlah karet gelang secukupnya saja atau kalau bisa lebih banyak supaya jika karet putus maka anda bisa menggantinya dengan yang baru. setelah membeli jangan dijual lagi.. untailai karet itu sehingga memanjang. 2. Teman. ya iyalah.. siapkan teman anda. usahakan teman sebaya dan jangan teman imajinasi. 3. Tempat.. Tempat adalah hal penting dalam permainan ini. jangan melakukannya di kamar mandi karena fatal akibatnya. usahakan tempat anda di lapangan yang lumayan luas supaya bisa menampung lompatan-lompatan anda yang sangat fenomenal.
14. BOLA API Permainan bola api adalah sebuah permainan sepak bola pada zaman dahulu yang dilakukan pada malam hari dan menggunakan bola api sebagai alat utamanya. Sepak bola api menggunakan kelapa kering yang direndam bahan bakar lalu disulut api untuk di jadikan sepakbola seperti umumnya. Permainan ini sama dengan sepak bola pada umumnya, tetapi memiliki syarat khusus (Ritual) sebelum memainkannya. Ritual tersebut diantaranya puasa selama satu bulan yang bertujuan untuk menbersihkan diri, menghindari makanan yang dimasak dengan api, dan membaca bacaan khusus yang tiap daerah mungkin berbeda, karena tiap daerah memiliki keyakinan yang berberda. Tetapi semua itu mempunyai tujuan sama, agar tubuh pemain yang terkena bola api tidak merasakan panas saat
memainkannya. Permainan ini umumnya dimainkan oleh orang dewasa, namun bisa juga dilakukan oleh anak anak namun dalam pengawasan orang dewasa.
Manfaat Manfaat yang akan kita dapatkan dalam permainan ini di yaitu melatih mental, melatih otak, melatih fokus, melatih cara berfikir, memberikan rasa gembira, melatih kelincahan dan melatih kekuatan tubuh dan lain lain. Sarana dan Prasarana yang digunakan, (Sarana) : kelapa kering, minyak tanah, korek api, 4 buah tiang kayu untuk gawang, kapur/cairan warna untuk menandai lapangan, papan skor dan peralatan P3K. Sedangkan (Prasarana) : Lapangan atau halaman yang luas yang tempat yang cukup aman dan tidak ada benda tajam/berbahaya.
15. BERMAIN STIK ES KRIM Anak-anak selalu punya cara tersendiri untuk melakukan suatu permainan. Jika sekarang ini banyak anak-anak keranjingan main game elektronik di telephone selular atau ponsel, ternyata masih banyak juga anak-anak yang memanfaatkan benda sederhana untuk bermain.Salah satu permainan yang sering dimainkan anak-anak sekolah dasar adalah stik es krim.Permainan ini gampang saja, bisa dimainkan oleh minimal dua anak.2 batang stik es krim diletakkan di lantai, lalu seorang anak mulai permainan, kedua telapak tangan disatukan membentuk lengkungan.Setelah itu tangan disetakkan ke lantai tepat di dekat salah satu stik.Stik yang terkena hembusan angin akan melenting keatas, jika stik tersebut jatuh tepat mengenai stik lawan maka ia akan menang. 3. Lawan yang kalah dalam babak pertama ini akan membayar sejumlah stik kepada si pemenang. Kok gampang sekali? Bermain sejatinya dilakukan untuk memperoleh kesenangan.Bisa dilakukan sendiri tetapi tentu lebih asik dan seru jika dilakukan bersama teman-teman.Melihat anak-anak yang gembira bermain stik dan kartu wayang itu, saya ikut tersenyum.Semua itu karena permainan bisa diciptakan atau dibuat sendiri dengan sedikit kreatifitas.Yang penting permainan itu bisa menyenangkan.Jadi bermain tidak harus menggunakan peralatan canggih dan mahal seperti video game atau permainan di handphone.Cukup menggunakan benda-benda yang ada di sekitar kita lalu mulailah permainan yang seru dengan temanteman sekolah atau teman di sekitar rumah.Tempat bermain juga bisa dilakukan di tempat terbuka seperti di lapangan atau taman.
16. PERMAINAN TRADISIONAL MASAK-MASAKAN Masak-masakan juga termasuk permainan tradisional yang sekarang sangat sulit untuk ditemukan, permainan yang satu ini biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan.Permainan ini biasanya menggunakan bahan alami, seperti tanah dedaunan dan remukan batu bata.
a. Manfaat : 1.
Melatih Keterampilan Motorik Anak
2.
Mengajarkan Anak Berbagi
3.
Mengenalkan Anak tentang Dunia Masak
4.
Anak Belajar Tentang Tanggung Jawab
5.
Melatih Kerja Sama Anak
b. Aturan Permainan : 1. Semua bahan adalah alami, dan tidak bisa dimakan. 2. Permainan ini sifatnya hanya menghibur dan mengisi waktu luang. 3. Ada juga peralatan masak seperti aslinya, tapi dalam permainan ini semua peralatan masak dibuat kecil dan dari plastik.
17. PERMAINAN TEROMPAH ( BAKIAK) Permainan Terompah Panajang atau biasa disebut Bakiak adalah salah satu permainan tradisional.Bahannya dibuat dari kayu panjang seperti seluncur es yang sudah dihaluskan dan diberi beberapa selop diatasnya, biasanya untuk 3-5 orang. Memainkan bakiak biasanya secara berkelompok atau tim, yang masing-masing tim berlomba untuk sampai ke finish. Permainan ini menguji ketangkasan, kepemimpinan, kerja sama, kreatifitas, wawasan serta kejujuran. Sejarah perkembangan permainan terompah panjang merupakan permainan tradisional dari daerah sepanjang perairan sungai Rokan, baik rokan kiri maupun rokan kanan, Kabupaten Kampar, maupun rokan bagian hilir.Bahkan terompah panjang sudah berkembang sampai Bagian Siapi-api, Bengkalis, dan Riau. Hingga sekarang permainan terompah panjang telah merakyat di seluruh wilayah indonesia. Permainan ini sering di lakukan dalam perlombaan perayaan hari Kemerdekaan RI, atau dijadikan salah satu permainan pada Olahraga Rekreasi (Outbond).
Berbeda dengan daerah Sumatera Barat. Bakiak merupakan sebutan di Jawa Tengah untuk sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku dikedua sisinya. Di Jawa Timur dikenal dengan sebutan Bangkiak. Sangat populer karena murah terutama dimasa ekonomi susah sedangkan dengan bahan kayu dan ban bekas membuat bakiak tahan air serta suhu panas dan dingin. Diperkirakan bakiak ini diinspirasikan oleh Jepang yang sudah memakai telapak kayu untuk Geisha-Geisha. Geisha (bahasa Jepang:芸者 "seniman") adalah seniman-penghibur (entertainer) tradisional Jepang. Terompah adalah permainan olahraga tradisional yang mempergunakan kayu panjang dengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kecepatan dengan menempuh jarak yang telah ditentukan.Sebagaimana permainan tradisional egrang, permainan terompah panjang ini juga sudah cukup dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dan sering dilombakan pada acara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan Agustus.
a. Manfaat permainan terompah 1.
Mengembangkan kecerdasan intelektual pada anak
2.
Mengembangkan kecerdasan emosi pada anak
3.
Meningkatkan kerja sama pada anak
4.
Mengembangkan daya kreatifitas pada anak
5.
Meningkatkan kemampun bersosialisasi
6.
Melatih kemampuan motorik
b. Peraturan dalam permainan terompah a. Sebelum perlombaan dimulai, usia para peseta diteliti untuk menentukan kelompok usia. Regu yang sudah diteliti kelompok usianya, kemudian diberi nomor untuk dipasang di dada bagi peserta yang paling depan dan di punggung pemain paling belakang; b. Peserta dibagi dalam regu yang terdiri dari 5 orang atau 3 orang sesuai dengan jenis yang diperlombakan; c. Seluruh peserta dibagi dalam seri setiap seri maksimal 5 regu sesuai dengan jumlah lintasan (disesuaikan dengan jumlah regu peserta); d. Selanjutnya diadakan undian untuk menentukan lintasan masing – masing regu, dan untuk menentukan urutan pemberangkatan dalam perlombaan; e. Sebelum perlombaan dimulai, peserta dari masing – masing regu berdiri dibelakang garis start di samping terompahnya; f. Aba – aba dalam perlombaan diberikan oleh juri pemberangkatan adalah bersedia, siap, ya (peluit dibunyikan atau bendera start dikibarkan). Petugas lintasan berdiri dibelakang peserta dan memperhatikan regu pada lintasan masing – masing dengan membawa bendera biru merah; g. Pada aba – aba bersedia, peserta berdiri diatas terompah dengan jari – jari kaki masuk kedalalm setengah lingkaran karet dan berpegangan satu sama lain. Sebaiknya para peserta memakai sepatu
olahraga agar kjaki tidak lecet. Peserta regu berpegangan satu sama lain, boleh pada bahu atau pinggang; h. Aba – aba siap, peserta siap untuk melakukan jalan; i. Aba – aba ya, peserta berjalan secepat – cepatnya menempuh jarak 50 meter. j. Regu dianggap sah, apabila peserta terakhir dan ujung terompah bagian belakang melewati garis finish dengan tidak ada kesalahan selama dalam perjalanan. Regu juga masih dianggap sah, waulupun regu tersebut jatuh kedepan tetapi kedua kaki masih kontak pada terompah meskipun tangan menyentuh tanah; k. Peserta/regu dianggap gugur apabila,tidak berhasil mencapai garis finish,menginjak lintasan peserta lain, dengan sengaja mengganggu peserta lain, salah satu kaki atau kedua kaki menginjak tanah artinya salah satu kaki atau kedua kaki tidak ada kontak dengan terompah, terompah rusak ditengah jalan, regu yang gugur tidak perlu meneruskan sampai garis finish. l. Untuk regu yang dinyatakan sebagai pemenang apabila regu tersebut paling cepat memasuki garis finish.
18. PERMAINAN ULAR NAGA Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan anak-anak Jakarta di luar rumah di waktu sore dan malam hari.Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas.Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan.Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK - SD).
a. Peraturan dan Cara Bermain
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1. Dibutuhkan setidaknya 10 orang dalam permainan ini, dua orang bertugas sebagai penjaga dan delapan lainnya berbaris kebelakang membentuk ular, kedua tangan diletakkan di pundak pada teman teman yang berada di depannya. Yang dua orang berhadap-hadapan dan saling berpegangan tangan lalu diangkat ke atas. Setelah itu pemain berputar sambil melewati dua orang yang bertugas menjaga tadi. Sambil permainan berjalan, diiringi nyanyian, semua peserta dan penjaga bernyanyi bersama, pada saat lirik terakhir ia akan dijepit oleh penjaga dan keluar dari ular. Pemain kedua yang terkena akan menjadi ketua kelompok kedua dan yang pertama akan menjadi ketua kelompok yang pertama. Untuk peserta ketiga dan seterusnya akan di berikan pilihan untuk mengikuti kelompok yang mana, biasanya dengan dikasih kode mau bulan apa bumi. Setelah tertangkap semua, maka permainan perebutan anggota antar kelompok dimulai. Yang anggotanya habis duluan ia adalah kelompok yang kalah.
b. Manfaat permainan ular naga 1. Membawa keceriaan Permainan tradisional umumnya dilakukan bersama-sama dengan banyak teman. Tentu saja ini bisa membawa keceriaan karena bermain bersama teman. 2. Melatih motorik anak dan juga untuk kesehatan Banyak permainan tradisional yang memngharuskan fisik kita bergerak. Dengan bergerak maka kita berolahraga. Dan olahraga baik untuk kesehatan.
3. Sportivitas tinggi Ketika bermain permainan tradisional anak diajarkan untuk selalu sportif. 4. Murah Umumnya alat-alat untuk permainan tradisional itu sangat murah, bahkan ular naga tidak memerlukan peralatan sama sekali.
19. PERMAINANJ TRADISIONAL (KASTI) a. Pengertian Kasti Kasti atau Gebokan merupakan sejenis olahraga bola.Permainan yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun.Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan permainan. Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit. Kelompok yang menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu roboh oleh kelompok yang dikejar.Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu.Kerjasama antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga sofbol atau bisbol. Versi lain permainan kasti yang banyak dimainkan anak anak sekolah dasar: pemain dibagi dua regu, salah satu mendapat giliran jaga dan satu regu lagi mendapat giliran untuk memukul. Disediakan beberapa pos yang ditandai dengan tiang dimana pemain serang (yang mendapat giliran pukul) tak boleh di"gebok" atau dilempar dengan bola.Pemain serang bergiliran memukul bola yang diumpan oleh salah seorang pemain jaga.Pemain jaga berjaga dilapangan untuk mencoba menangkap pukulan pemain serang. Ketika bola terpukul pemain serang berlari ke pos berikut atau "pulang" ke "rumah" yang dibatasi dengan sebuah garis. Kalau pemain yang sedang lari menuju pos atau pulang dapat di"gebok" dia dinyatakan mati dan kedua regu berganti - regu serang jadi regu jaga dan sebaliknya.Pemain serang yang berhasil pulang mendapat satu angka.Regu yang mendapat angka terbanyak ketika pertandingan berakhir dinyatakan menang.Permainan ini memang menggunakan gerak dasar berlari, memukul bola dengan sebuah tongkat, menangkap dan melempar. Terdiri dari 2 base dengan jarak minimal 20 meter.
1. Teknik Melempar Bola a. Melempar Bola Menyusur Tanah Cara melakukan: 1. 2. 3. bawah 4.
Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan Posisi badan membungkuk Ayunan lengan belakang ke depan melalui Bola dilempar menyusur tanah ke sasaran
b. Melempar Bola Mendatar Cara melakukannya: 1. Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, di antara jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
Sedangkan jari kelingking dan ibu jari mengontrol bola agar tidak jatuh 2. Badan condong ke belakang, ayunan lengan dari bawah ke atas 3. Bola dilempar mendatar setinggi dada ke arah sasaran
c. Melempar Bola Melambung Cara melakukan:
2. 3. 4. 5.
1. Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, di antara jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sedangkan jari kelingking dan ibu jari mengontrol bola agar tidak jatuh Badan condong ke belakang, ayunan lengan dari bawah ke atas Melempar dengan tangan terkuat. Apabila melempar dengan tangan kanan, maka kaki kiri berada di depan, begitu sebaliknya. Bola dilempar melambung diikuti gerakan lanjutan dengan melangkahkan kaki k;belakang ke depan. Pandangan mata ke arah sasaran lemparan
d. Melempar Bola Memantul Tanah Cara melakukan: 1. Posisi kaki ditekuk dan badan condong ke depan 2. Ayunan lengan ke arah depan bawah 3. Bola dilempar memantul tanah ke sasaran
2. Teknik menangkap Bola Menangkap Bola Mendatar Cara melakukan: 1. Pandangan mata tertuju pada arah datangnya bola 2. Menangkap dengan kedua tangan dengan kedua telapak tangan dibuka membentuk setengah bola 3. Saat perkenaan bola pertama dengan telapak tangan, diikuti sedikit tarikan tangan ke belakang.
b. Manfaat Bermain Bola Kasti Manfaat yang dapat diperoleh dalam bermain kasti, diantaranya sebagai berikut: 1.
meningkatkan ketangkasan
2.
Meningkatkan kekompakan regu maupun individu pemain.
3.
timbulnya rasa solidaritas dan persahabatan antar sesama
4.
meningkatkan ketengkasan mata
5.
menyehatkan tubuh
6.
membantu melatih kelincahan
7.
melatih otot lengan
8.
meningkatkan kecerdasan dalam mengambil sebuah keputusan
c. Aturan Permainan Agar permainan kasti dapat berjalan dengan baik, ada beberapa peraturan permainan yang perlu dipahami.Penjelasan peraturan permainan kasti biasanya disampaikan oleh wasit sebelum pertandingan dimulai (pertandingan resmi).Beberapa peraturan permainan dalam kasti adalah sebagaiberikut. 1. Jumlah Pemain,Jumlah pemain kasti tiap regu adalah 12 orang, dengan salah satu pemain bertindak sebagai kapten. Setiap pemain wajib mengenakan nomor dada dari 1 sampai 12. Ditambah pemain pengganti atau cadangan sebanyak 6 orang. 2. Waktu Permainan.Waktu permainan dilakukan dalam 2 babak. Tiap-tiap babak 20 – 30 menit. Diantara tiap babak diberikan istirahat 15 menit. 3. Wasit,Pertandingan kasti dipimpin oleh seorang wasit dibantu 3 orang penjaga garis dan 1 orang pencatat waktu. 4. Regu Pemukul a. Setiap pemain berhak memukul satu kali, kecuali pemain terakhir berhak memukul sampai 3 kali. b. Sesudah memukul, alat pemukul harus diletakkan di dalam ruang pemukul. Apabila alat pemukul diletakkan di luar, maka pemain tersebut tidak mendapatkan nilai, kecuali jika ia segera meletakkannya di dalam ruang pemukul. c. Pukulan dinyatakan benar apabila bola yang dipukul melampaui garis pukul, tidak jatuh di ruang bebas, dan tidak mengenai tangan pemukul.
5. Regu Penjaga bertugas sebagai berikut: a. Mematikan lawan dengan cara melemparkan bola ke pemukul atau menangkap langsung bola yang dipukul melambung oleh regu pemukul. b. Membakar ruang bebas dengan cara menempati ruang bebas jika kosong.
6. Pelambung bertugas: a. Melambungkan bola sesuai permintaan pemukul b. Jika bola yang dilambungkan oleh pelambung tidak sesuai dengan permintaan pemukul, maka pemukul boleh untuk tidak memukulnya. Jika ini terjadi sampai 3 kali berturut-turut maka pemukul dapat berlari bebas ke tiang pemberhentian pertama.
7. Pergantian tempat antara regu pemukul dan regu penjaga terjadi apabila: a. Salah seorang regu pemukul terkena lemparan bola b. Bola pukulan regu pemukul ditangkap langsung oleh regu penjaga sebanyak 3 kali berturut-turut. c. Alat pemukul lepas ketika memukul
8. Cara Mendapatkan Nilai a. Pemain berhasil memukul bola, kemudian lari ke pemberhentian I, II, III, dan ruang bebas secara bertahap, mendapat nilai 1. b. Pemain berhasil berlari melewati tiang-tiang pemberhentian dan kembali ke ruang bebas atas pukulannya sendiri, mendapat nilai 2. c. Regu penjaga menangkap langsung bola lambung yang dipukul oleh regu pemukul, mendapat nilai 1. d. Regu yang mendapatkan nilai paling banyak dinyatakan sebagai pemenang.
20. LOMBA BALAP KARUNG Balap karung adalah permainan tradisonal yang ada di indonesia, sejak dulu banyak masyarakat yang memainkannya dari seluruh daerah yang ada di indonesia untuk memperingati hari kemerdekaan indonesia. Sejarah Balap karung yang intinya bagaimana masyarakat memeperingati bagaimana kerja keras dan ekonomi lemah ketika masa penjajahan dahulu. Karung yang biasa di gunakan pada zaman dulu oleh masyarakat indonesia ketika ingin memainkan permainan ini adalah karung goni yang terbuat dari rajutan alami namun seiring perkembangan zaman sekarang karung sendiri mengalami perubahan yang dimana sudah bukan cuman karung goni saja melainkan sudah ada juga karung beras anyaman plastik yang banyak tersebar sekarang ini. Permainan balap karung ini biasanya akan menarik perhatian banyak penonton, karena jenis permainan yang sangat seru dan membutuhkan tenaga yang besar dan keseimbangan yang baik. Jika terjatuh biasanya akan menjadi ajang tawa di semua sisi penonton dan pastinya perlombaan makin seru. Permainan ini mengasah mental,mengetes fisik,membuat kita percaya diri dan mengajarkan kita kedisiplinan dan konsentrasi yang baik. Balap karung sendiri dapat di mainkan oleh semua kalangan baik anak-anak sampai dengan orang tua.Balap karung sendiri memiliki cara main tersendiri dimana peserta awalnya mempersiapkan segala perlengkapannya yaitu: a. Tali garis sebagai pembatas, tali ini biasanya menggunakan tali rafia berfungsi untuk memberikan batas mulai dari start ke finis dan batas masing masing peserta. b. Peluit, digunakan sebagai tanda memulai dan mengakhiri permainan. c. Karung, yang utama juga adalah karung itu sendiri karna pemain harus masuk kedalam karung untuk memulai perlombaan,biasanya setengah badan masuk kedalam karung baru memulai perlombaaan.
Adapun cara bermain dari permainan ini yaitu: 1.
Semua perlengkapan di siapkan dan ditata sesuai tempat.
2.
Karung dilipat sama antara satu dengan yang lainnya.
3.
Pemain harus berdiri di belakang garis batas mulai.
4.
Peluit dibunyikan sebagai tanda dimulainya perlombaan.
5.
Pemain memakai karung yang telah di persiapkan sampai setengah dari badannya.
6.
Pemain mulai bergerak bisa degan berjalan maupun dengan berlari untuk menuju garis finish.
7.
Pemain tidak boleh melanggar satu sama lain contohnya dilarang masuk kegaris jalan lawan.
8.
Kemudian diakhir permainan siapa yang cepat sampai di finish dialah yang menjadi juaranya.
21. TEMBAK-TEMBAK BAMBU Tembak tembakan bamboo adalah sebuah permainan tradisonal yg terbuat dari ank bambu dengan menggabungkan bamboo kering yg di bentuk bulat yang di gunakan untuk menusuk peluru agar keluar dari dalam bambu. Permainan di mainkan secara individu berkelompok, permainan ini sangat seru di mainkan apabila di mainkan dengan cara beregu agar sensasinya serasa bermain perang perangan .
a. Manfaat pembuatan dan manfaat memainkan: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
mengasah kreativitas anak melatih motoric halus dan kasar anak melatih ketekunan dan kesabaran anak mendekatkan anak dengan alam (mengasah kecerdasan naturalis anak ) melatih kemampuan untuk mengatur strategi untuk memenangkan permainan menguatkan fisik dan menyehatkan karena permainan ini menuntut anak-anak yang memainkannya untuk selalu berlari, merangkak, atau berjalan jongkok 7. melatih anak untuk berhemat dangan mengurangi pengeluaran untuk membeli mainan b. Cara bermain: 1. Masukkan peluru ke dalam pipa bambu melalui salah satu ujung pipa, kemudian dorong perlahan menggunakan gagang hingga ke ujung pipa yg lain. Untuk peluru, dapat digunakan kembang jambu air kembang lamtoro dedaunan licin ( daun randu ) yang di remas remas, atau kertas bekas yg di basahi dan di bentuk bulat-bulat. 2. Letakkan peluru kedua di ujung pipa, lalu paksa masuk sedikit di pukul-pukul menggunakan bagian gagang. kemudian dorong dengan cepat mengunakan gagang penyodok 3. Peluru pertama pun akan terodrong keluar disertai suara “plethok” itulah sebabnya mainan ini di sebut plethokam. c. Peraturan permainan
Permainan ini bebas di mainkan tanpa peraturan akan tetapi kita juga harus menjaga agar tidak menembak mengenai area sensiitif seperti dll
22. MA’BEKLANG Permainan bola bekel adalah permainan tradisional yang berasal dari jawa timur.bekel berasal dari bahasa belanda yaitu bikkelen.permainan bola bekel adalah permainan dengan menggunakan bola karet serta biji bekel.Permainan bola bekel biasanya dimainkan oleh anak perempuan.Namun tidak sedikit pula anak laki-laki yang memainkan permainan bola bekel.Permainan bola bekel dimainkan dua orang atau lebih.permainan bola bekel biasanya dimainkan secara perorangan.Permainan bola bekel adalah tipe permainan kompetisi.Permainan bola bekel dilakukan secara bergilir antar pemain.untuk melakukan urutan pemain biasanya dilakukan hompilah, jika hanya dua orang maka akan dilakukan suit.anak yang belum mendapat giliran main harus menunggu temannya yang sedang main.
a. Aturan Permainan: Aturan permainan batu bekel atau beklang; 1. Alat yang disiapkan : bola karet/bola tenis dan biji bekel atau batu. Jumlah biji bekel 5-10 atau sesuai dengan kesepakatan pemain. 2. Permainan bola bekel di lakukan dengan melambungkan bola karet kemudian diikuti dengan menaburkan biji bekel. Sewaktu bola melambung keatas, pemain mengambil bola bekel yang terserak. 3. Pemain akan mengambil biji bekel dalam beberapa tingkatan, yaitu: 4. Dimulai dengan pengambilan biji bekel yang dilakukan satu-satu. 5. Bila bias menyelesaikannya maka lanjut ketingkatan selanjutnya. Mengambil biji bekel dua-dua dan seterusnya sampai pengambilan biji bekel sekaligus. 6. Pemain akan diganti dengan pemain lain apabila gagal menyelesaikan tingkatan atau level (biji bekel tidal terambil dan bola tidak tertangkap) 7. Pemenangnya adalah pemain yang berhasil menyelesaikan semua tingkatan atau semua level.
b. Manfaat 1. Belajar sportifitas 2. Melatih kemampuan fisik 3. Mengasah kecerdasan 4. Sosialisasi lebih banyak
5. Anak lebih kreatif 6. Mampu bekerjasama 7. Meningkatkan kepercayaan diri 8. Anak lebih aktif 9. Melatih kelincahan
23. Dam-Daman Permainan ini hampir mirip dengan catur pada permainan modern, hanya pada permainan ini tidak ada Raja, patih, menteri, benteng, kuda, prajurit, semuanya sama. Tidak ada keistimewaan dalam cara melangkahnya, bisa ke kanan, kiri, diagonal (miring), maju atau mundur, semua sama. Apalagi dalam hal bentuk, karena alat yang digunakan sebagai pion hanya batu kerikil, pecahan genteng, atau batu putih, yang beda hanya kubu satu dengan yang lain, misalnya satu kubu menggunakan pecahan genteng, maka yang lainya menggunakan batu, atau batu putih. Jumlah yang di butuhkan oleh setiap pemain adalah 18 biji.Alat yang digunakan untuk bermain tidak harus papan khusus dari kayu atau marmer.Syarat lokasi untuk bermain bersih, bisa menggunakan tempat berlantai tanah, tegel, keramik, atau lainnya, asalkan rata dan nyaman kemudian digambar dengan menggunakan pecahan batu bata, genteng, atau kapur tulis.Dalam satu petak dibagi untuk dua orang pemain. Makna yang terkandung dalam permainan ini adalah bahwa semua manusia hakikatnya sama. Tidak ada pangkat atau kedudukan, semua sama di mata Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga, manusia juga memiliki kebebasan dalam melangkah.Ia bebas mau ke kanan, kiri, samping, maju ataupun mundur, itu adalah pilihan dan tentunya setiap langkah akan ada dampak yang ditimbulkan, baik itu positif, ataupun negatif. Selanjutnya, sebagai manusia juga harus berani menghadapi cobaan yang diberikan oleh Tuhan dalam setiap langkah yang diambil agar seseorang dapat selangkah lebih maju. Selain itu, dalam mewujudkan hidup yang ideal (menurut pandangan kita), mustahil tidak membutuhkan bantuan orang lain, komunikasi adalah hal yang paling penting, agar tidak ada bentrokan atau salah paham.Agar tujuan kita dan orang atau kelompok yang bekerjasama dalam satu tujuan dengan kita bisa mencapai tujuan akhir tersebut. Permainan ini terlihat begitu sederhana, namunbegitu kaya akan makna yang sangat mulia. Dam-daman dapat memberikan manfaat berupa melatih kec epatan berpikir dan ketelitian serta kecermatan dalam melakukan sesuatu atau memutuskan sesuatu. Bentuk Permainan Dam-daman:
(1)
(2)
(3)
1.
melakukan gungting batu kertas
2.
permainan dimulai ketika yang menang yang melakukan gunting batu kertas
3.
penyerangan daerah lawan
a. Cara Bermain: Masing-masing prajurit bergerak maju untuk menyerang daerah lawan, dengan arah jalan ke depan, ke kanan, dan ke kiri, dan mundur, arahnya bebas tetapi hanya boleh satu langkah. Cara membunuh prajurit lawan dengan melompatinya, dan menempati tempat yang kosong.Prajurit yang dilompati berarti mati dan dikeluarkan dari daerah permainan dengan peraturan hanya boleh melompati satu prajurit, tidak boleh lebih. Jika yang dilompati adalah dam dengan warna senada, maka dam yang dilompati tidak “dimakan”, tetapi jika dam yang dilompati adalah dam berbeda warna (dam lawan) maka dam tersebut diambil (dimakan).Bila lawan tidak mau/lupa makan (padahal ada kesempatan) maka kena penalti dengan cara mengambil 3 buah lawan tersebut dengan gratis dan bebas, pada saat mengambil penalti sebaiknya dipilih agar bisa makan secara beruntun. Setelah mengambil buah dam pemain boleh melanjutkan langkah.Kedua belah pihak harus berusaha agar buah dam yang berada di daerah ekor dapat keluar ke daerah persegi.Bila salah satu pihak berhasil menyarangkan 2 buah damnya ke daerah ekor (segitiga) maka permainan selesai dan kedua pemain menghitung jumlah dam yang dimakan.Jumlah yang terbanyak adalah pemenang dari permainan ini.Selain itu, bila salah satu kubu prajuritnya habis, berarti kalah.
b. Aturan Bermain Berikut ini beberapa aturan dalam permainan dam-daman, diantaranya adalah sebagai berikut: •
Apabila ada yang terlebih dahulu menyelesaikan semua step maka ia dianggap sebagai pemenang
•
Yang terakhir menyelesaikan semua step dianggap sebagai yang kalah
•
Yang kalah harus menerima hukuman seperti yang telah disepakati sebelum permainan dimulai
•
Selama permainan dilarang melakukan kecurangan
•
Harus melakukan step per step secara beraturan tidak boleh teracak perstepnya
c. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari permainan ini adalah untuk melestarikan salah satu permainan tradisional dikalangan anak-anak.Karena, permainan ini dapat meningkatkan kemampuan afektif dan kognitif pada anak.Permainan ini besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa, fisik, dan mental pada anak.permainan ini melatih anak untuk terampil dan cekatan, selain itu juga diperlukan agar anak bisa mengatur strategi untuk mendapatkan poin yang tinggi. Selain itu, juga harus tetap memperhatikan batu atau anak dam, artinya permainan ini juga melatih anak untuk bisa berpikir cepat dan tepat, dan lebih dari itu permainan ini dimasa kecil saya, mengajak anak-anak untuk hidup secara sosial. Tentunya bermain dam-daman tak akan seru jika dimainkan sendiri, tiada kawan. Sebaliknya akan seru jika bersama dan
bermain bergantian untuk menentukan siapa pemenang berdasarkan poin tertinggi dan yang kalah akan diberi hukuman sesuai peraturan yang telah disepakati sebelum permainan dimulai. Manfaat Permainan dam-daman ini menarik dan bermanfaat untuk melatih ketangkasan, kecepatan, membantu anak satu bersosialisasi dengan anak lainnya dan melatih kemampuan psikomotorik anak, karena anak dunia anak adalah dunia bermain dan anak dapat berinteraksi dengan anakanak lainnya.Permainan ini jarang lagi dilakukan anak-anak zaman sekarang karena permainan ini telah tergantikan dengan permainan yang lebih modern, yang dapat diakses melalui Tablet, PS dan PC.Untuk meminimalkan dampak dari penggunaan Tablet, PS, dan PC maka permainan tradisional bekel harus dilestarikankarena permainan ini dapat meningkatkan kemampuan afektif dan kognitif pada anak dan besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa, fisik dan mental anak.
14. Mangenggo’ Mangenggo’ merupakan salah satu permainan tradisional anak- anak Kabupaten Pinrang, terkhusus Kecamatan Lanrisang Desa Lerang.Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak- anak untuk mengisi waktu luang, terutama saat pulang dari sekolah, selesai belajar mengaji ataupun saat libur sekolah. Permainan ini biasanya dimainkan paling sedikit tujuh orang anak, dimana salah satu diantaran bertugas untuk menjaga tiang sedang anak lainnya melakukan persembunyian.Permainan ini dimainkan di lingkungan sekitar tempat tinggal ataupun di halaman rumah, salah satu dari tiang rumah panggung dipilih menjadi pos jaga oleh penjaga tiang sesuai dengan kesepakatan bersama. Permainan diawali dengan cara melakukan pengundian atau swit untuk menentukan siapa yang berhak melakukan perpsembunyian dan juga tentunya untuk menentukan siapa yang bertugas sebagai penjaga tiang yang tentunya akan ditugaskan untuk mencari pemain yang bersembunyi. Selanjutnya penjaga tiang memberikan kesempatan kepada pemain lainnya untuk melakukan persembunyian. Penjaga tiang dilarang keras dalam hal ini mengintip dimana tempat persembunyian pemain lain, maka dari itu penjaga tiang diharuskan menutup mata menghadap ke tiang rumah. Penjaga tiang biasanya menghitung mulai dari angka 1 sampai dengan angka 20 sebagai durasi waktu yang diberikan kepada pemain lain untuk mencari tempat persembunyian yang strategis. Jika hitungan telah selesai, selanjutnya penjaga tiang harus mencari pemain yang sedang bersembunyi dengan cara berlari menyusuri halaman rumah terutama di bagian belakang rumah yang notabene menjadi tempat persembunyian. Selain itu mereka biasanya juga bersembunyi di balik tanaman
bunga, di bawah pohon, di balik tumpukan kayu bakar, di dalam kandang ayam, di dalam WC, ada yang memanjat pohon untuk mencari perlindungan dari penjaga pos, bahkan ada pulang ke rumah tanpa ada sepengetahuan dari penjaga pos. Apabila penjaga pos menyebut nama pemain yang sedang bersmbunyi, maka pemain tersebut dianggap telah kehilangan hak sebagai pemain dan harus menghentikan permainataupu keluar dari persembunyian. Pemain yang pertama disebutkan namanya oleh penjaga tiang, maka pemain tersebut akan menjadi penjaga tiang pada putaran selanjutnya, kecuali ada salah seorang dari pemain lain yang berhasil menyentuh tiang ataupun pos jaga sebelum pemain tersebut disebutkan namanya oleh penjaga tiang, sehingga permaina dilanjutkan kembali dengan penjaga pos yang sama. Keseruan permainan ini tidak diragukan kala itu, meskipun kadang berakhir dengan perkelahian dan isak tangis. Tidak bisa di pungkiri bahwa seringkali terjadi persekongkolan antara pemain yang melakukan persembunyian dengan penjaga pos, terutama pemain yang memiliki usia yang relatif lebih tua dari penjaga pos tersebut. Tidak jarang ada taktik yang sebenarnya kecurangan dalam permainan, misalnnya bertukar pakaian dengan pemain lain untuk mengelabui penjaga pos, melakukan penyerbuan terhadap pos jaga hal ini membuat penjaga pos kewalahan dalam menyebut nama pemain yang datang menyerbu. Meskipun terlihat sederhana dan biasa-biasa saja, sebenarnya permainan ini merupakan permainan yang menguji kekuatan mental, terutama mental penjaga pos. Keseringan menjaga pos dan minim kesempatan untuk bersembunyi biasanya berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya, apalagi jika telah terjadi persekongkolan seperti yang disebutkan diatas. Alhasil, penjaga pos biasanya menangis ditambah ejekan dari pemain lainnya.
A. Manfaat 1. Belajar berhitung Permainan ini tidak hanya semata-mata sekedar bermaian semata, tetapi juga Permainan mengajarkan untuk berlatih menghitung. Saat anak mendapatkan kesempatan menjadi pencari, tentu dia akan menyebutkan hitungan untuk memberikan kesempatan kepada yang bersembunyi.
2. melatih kreatifitas kreatif mendapatkan tempat persembunyian yang berbeda dengan teman lainnya. Pada kondisi ini anak akan dituntut untuk berfikir cepat agar bisa menemukan tempat yang kira-kira akan sulit ditemukan oleh sang penjaga pos.
3. Melatih patuh pada aturan
Peraturan yang disepakati bersama sebelum permainan dimulai harus dipatuhi bersam-sama, termasuk batasan- batsan tempat persembunyian. Jika aturan yang telah dibuat dipatuhi bersama, permainan akan berjalan dengan lancar dan menyenangkan.
4. Melatih sportivitas pemain yang telah disebutkan namanya oleh penjaga pos harus mengakui kebenaran hal tersebut
5.
Mengasah ketelitian
Manfaat ini sangat dirasakan oleh penjaga pos dalam mencari pemain yang sedang bersembunyi ,sang penjaga pos harus teliti mengamati setiap tempat yang tentunya bisa saja menjadi tempat persembunyian pemain
6. Melatih kesabaran. Mungkin manfaat ini sangat dirasakan oleh penjaga pos karena ia harus sabar untuk menemukan semua pemain. Selain itu, jika sang penjaga pos harus kembali kalah maka dia harus membutuhkan kesabaran untuk mengulang menghitung, dan mencari pemain lain.
7. Melatih ingatan. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa jika telah menemukan pemain yang bersembunyi, penjaga posi tidak boleh lupa untuk menyebut nama pemain itu sebelum menyentuh pos penjagaannya (tiang rumah) agar tidak klagi menjaga pos di putaran selanjutnya. Oleh karena itu, sang pencari harus bisa mengingat nama setiap pemain.
DAFTAR PUSTAK https://mainantradisionalindonesia.wordpress.com/2013/08/23/permainan-congklak-dakon/ https://merahputih.com/post/read/layang-layang-permainan-tradisional-favorit-semua-kalangan https://search.yahoo.com/search?fr=mcafee&type=D211US885G0&p=MAERIAM+BAMBU https://azwaagus.blogspot.com/2016/02/sejarah-permainan-engrang.html ttps://search.yahoo.com/search;_ylt=Awr9IleDpgxcViEA6bdXNyoA;_ylc=X1MDMjc2NjY3OQRfcgMy BGZyA21jYWZlZQRncHJpZANMNXRpaUF1N1J4T01ES25aem1MT3RBBG5fcnNsdAMwBG5fc3Vn ZwMxMARvcmlnaW4Dc2VhcmNoLnlhaG9vLmNvbQRwb3MDMARwcXN0cgMEcHFzdHJsAzAEcX N0cmwDMjMEcXVlcnkDUEVSTUFJTkFOJTIwVFJBRElTSU9OQUwEdF9zdG1wAzE1NDQzMzMz ODI-?p=PERMAINAN+TRADISIONAL&fr2=sb-top&fr=mcafee&type=D211US885G0 https://azzamaviero.com/permainan-tradisional-indonesia/
http://www.indogamers.com/read/19/02/2013/6960/permainan_bola_bekel__game_tradisional_yang_sem akin_langka/
BIOGRAFI
Sumarni, dilahirkan di Luwu Utara, 19 Oktober 1997. Aku anak ke- 3 dari 2 bersaudara yang dimana nama orang tua saya adalah Syamsuddin. P dan Sumiati, Manni dalah panggilan akrabku.Aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana.Ayahku seorang petani di lingkungan masyarakat, Sedangkan Ibuku adalah IRT. Sejak kecil Ayah selalu menasehatiku agar rajin beribadah, ersikap jujur dan baik terhadap sesama. Namun saat ini aku tinggal di kota Makassar dan menjadi salah satu mahasiswa di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makakassar (FIK UNM). Ketika berumur 6 tahun, aku mulai bersekolah di SDN 227 Puncak, Desa Puncak Indah, kemudian setelah lulus melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Malili Desa Puncak Indah, pada tahun 2010, selepas lulus SMP di tahun 2013, ,Saya pun melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Malili. Selanjutnya saya melanjutkan studi di salah satu Perguruan Tinggi Negeri, di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar (FIK UNM), Pada tahun 2016 dan dapat menginspirasi orang lain.