dari data-data lubang bor di sekitar titik tersebut. Data dekat titik yang ditaksir memperoleh bobot lebih besar, sedangkan data yang jauh dari titik yang ditaksir bobotnya lebih kecil. Bobot ini terbanding terbalik dengan jarak data dari titik yang ditaksir. Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3, IDn, ....) berpengaruh terhadap hasil taksiran. Semakin tinggi pangkat yang digunakan, hasil akan semakin mendekati metode NNP. Merupakan metode yang masih umum dipakai. Jika d jarak antara titik yang ditaksir, z dengan titik data, maka faktor pembobotan w adalah : -
Untuk ID pangkat satu (Inverse Distance)
-
Untuk ID pangkat dua (Inverese Distance Squere)
-
Untuk ID pangkat tiga (Inverese Distance Cubed) Tabel 3.1 Persamaan Inverse Distance
Invers distance
Inverese Distance Squere
Inverese Distance Cubed
Maka, hasil taksiran ( Z* ) : 𝑍𝑥 = ∑
𝑗
(𝑊𝑗 . 𝑍𝑗 )
𝑛=1
Dimana : Z = Nilai parameter titik yang ditaksir Wj = Pembobotan titik data Zj = Nilai parameter titik data Metode Inverese Distance dapat diapikasikan dengan memperhatikan pencarian data.
30