5
Hakikat Supervisi Pendidikan
Pembahasan A
Pengertian Supervisi Pendidikan
F
Permasalahan Pada Supervisi Guru
B
Latar Belakang Pentingnya Supervisi
G
Pendekatan Supervisi Pendidikan
C
Tujuan Supervisi Pendidikan
H
Tugas Supervisor
D
Fungsi Supervisi Pendidikan
I
E
Prinsip Supervisi Pendidikan
J
Teknik Supervisi Pendidikan
Supervisi Klinis
PEGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN Konsep supervise jika dipandang dari arti katanya berari supervision (Inggris), terdiri dari dua suku kata, yakni super dan vision. Kata super diartikan sebagai padanan dari kata atas, lebih, hebat, sedangkan vision berarti melihat. Menurut Pandangan Beberapa Ahli : Menurut Wiles (1967) supervise merupakan bantuan yang diberikan kepada guru untu k meningkatkan kegiatan belajar mengajar agar memperoleh hasil yang lebih baik. Neagley dan Evans (1980) mendefinisikan supervise dengan bantuan yang diberikan ke pada guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pendidikan, dan kurikulum. Glickman (1981) mendefinisikan supervisi pengajaran sebagai upaya yang dilakukan un tuk membantu guru agar mau terus belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran nya.
PEGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN Berdasarkan istilah supervisi pengajaran menurut para ahli tersebut, supervisi merupakan seluruh usaha yang dirancang oleh petugas sekolah kearah penyediaa n kepemimpinan bagi guru-guru dan pekerja sekolah lainnya, dan mempunyai sasaran pada usaha perbaikan, pertumbuhan, jabatan, mengembangkan guruguru revisi tujuan pendidikan dan bahan pengajaran.
LATAR BELAKANG PENTINGNYA SUPERVISI • Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu dikend alikan dalam kerjasama. Pengendalian dimaksud ditujukan dalam rangka pencapai an tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. • Pada umumnya semua petugas pendidikan, khususnya guru, memiliki potensi yan g lebih besar dari pada apa yang ditampilkannya “saat ini” (saat ia melaksanakan t ugas). Namun karena berbagai faktor penghambat seperti kurangnya persiapan un tuk menjadi guru, pengalaman yang kurang membantu perkembangan pribadi, kon disi kerja yang kurang memadai yang mengakibatkan pertumbuhan profesionalnya kurang memadai, potensi-potensi tersebut kurang /tidak tumbuh dan berkembang sehingga penampilan guru semakin hari semakin merisaukan bukan menggembira kan.
LATAR BELAKANG PENTINGNYA SUPERVISI • Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Guru tidak lepas dari berbagai masalah/kesulitan dalam melaksanakan aktivitasnya. • Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan tuntutan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, telah mengakibatkan adanya perkembangan tuntutan tanggung jawab terhadap guru.
TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN 1.
Membantu guru-guru dalam mengembangkan proses belajar mengajar, dan peranan sekolah untuk mencapai tujuannya
2.
Membantu guru-guru menterjemahkan kurikulum kedalam bahasa belajar mengajar.
3.
Membantu guru melihat tujuan pendidikan, membimbing pengalaman belaj ar mengajar, menggunakan metode mengajar., memenuhi kebutuhan belajar murid, dan menilai kemajuan belajar murid.
4.
Membantu guru-guru mengembangkan professional guru dan staf sekolah Jadi dapat ditegaskan bahwa tujuan supervisi adalah untuk meningkatkan situasi dan proses belajar mengajar berada dalam rangka tujuan pendidikan nasional.
FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN Supervisi mempunyai fungsi penilaian (evaluation) dengan jalan penelitian (re search) dan merupakan usaha perbaikan (improvement). Menurut Swearingen ada 8 fungsi supervisi, yaitu: o Mengoordinasi semua usaha sekolah o Memperlengkapi kepemimpinan kepala sekolah o Memperluas pengalaman guru o Menstimulir usaha-usaha yang kreatif dalam pengajaran o Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus o Menganalisis situasi belajar mengajar o Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staff, dan o Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemamp uan guru mengajar.
PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN Prinsip supervise pendidikan antara lain adalah: ilmiah yang berarti sistematis dilaksa nakan secara tersusun, kontiniu, teratur, objektif, deokratis , kooperatif, menggunaka n alat, konstruktif dan kreatif. Prinsip Supervisi Pendidikan lebih lanjut dapat dicermati prinsip supervise yang dikemukakan oleh sutisna (1983) : • supervise merupakan bagian internal dari program pendidikan, ia adalah pelayanan y ang bersifat kerjasama; • semua guru memerlukan dan berhak atau bantuan supervise; • supervise hendaknya disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan perseorangan dari per sonil sekolah; • supervise hendaknya membantu menjelaskan tujuan – tujuan dan sarana – sarana pen didikan dan hendaknya menerangkan implikasi – implikasi dari tujuan – tujuan dan sarana – sarana itu;
PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN • supervise hendaknya membantu memperbaiki sikap dan hubungan dari semua anggot a staf sekolah, dan hendaknya membantu dalam pengembangan hubungan sekolah-ma syarakat yang baik; • tanggung jawab dalam pengembangan program supervise berada pada kepala sekolah bagi sekolahnya dan pada pemilik/ pengawas bagi sekolah – sekolah yang berada diwil ayahnya; • harus ada dana yang memadai bagi program kegiatan supervise dalam anggaran tahun aan; • efektivitas program supervise hendaknnya dinilai oleh para peserta; dan (9) supervise hendaknya membantu menjelaskan dan menerapkan dalam praktek pennemuan penel itian pendidikan yang mutakhir.
PERMASALAHAN PADA SUPERVISI GURU Marsudi W.Kisworo (2013) menjelaskan bahwa kompetensi guru mengalami kemerosotan karena pembinaan yang diabaikan. 60 persen lebih guru harus mendapat pembin aan serius. Lima hari pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) dengan jumlah peserta 289.770 orang menunjukkan kompetensi pedagogic dan professional yang diuji hanya mencap ai nilai rata – rata 48.84. Berdasarkan hasil tersebut, tahun 2013 dilakukan pembinaan guru guru dalam empat bentuk, yakni system online, offline, interaktif, serta melalui modul dan tatap muka. Hingga tahun 2015 dilakukan lagi UKG dan akan dijadikan sebagai dasar untuk kenaikan pangkat guru. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 14 tentang Guru dan Dosen secara eksplisit telah mengamanatkan pentingnya dilaksanakan Pembinaan dan pengembangan professi guru secara berkelanjutan sebagai aktualisa si dari sebuah profesi pendidik.
PENDEKATAN SUPERVISI PENDIDIKAN Untuk memperoleh pengajaran yang baik,perlu ada system supervise yang efektif, keefektifan tersebut dapat ditegaskan sebagai berikut: (1) supervise merupakan usaha membantu dan melayani guru meningkatkan ke mampuan keguruannya mengembangkan kurikulum melalui penyusunan stra tegi pembelajaran; (2) supervise tidak langsung diarahkan kepada murid, tetapi kepada guru yang membina murid itu dengan menggunakan pendekatan yang benar – benar mampu meningkatkan kualitas mengajar guru; dan (3) supervise tidak bersifat direktif (mengarahkan) atau memenuhi kehendak su pervisor, tetapi lebih banyak bersifat konsultatif (memberikan dorongan, sara n dan bimbingan ) dengan menjamin bantuan yang diberikan supervisor (4)betul – betul ada manfaatnya bagi guru meningkatkan kualitasnya mengajar.
TUGAS SUPERVISOR PENDIDIKAN supervisor mempunyai tugas profesional berkaitan dengan pengajaran, maka tugas dan tanggung jawab supervisor perlu didispesifikasikan pada tugas secara keritis membantu guru meningkatkan kemampuannya melaksanakan strategi pembelajaran. Hal yang dilakukan supervisor untuk membantu guru dalam meningkatkan kinerjanya menurut OLIVA (1984), yaitu 1. membantu guru membuat perencanaan pembelajaran 2. membantu guru untuk menyajikan pembelajaran 3. membantu guru mengevaluasi pembelajaran 4. membantu guru mengelola kelas 5. membantu guru mengembangkan kurikulum 6. membantu guru mengevaluasi kurikulum 7. membantu guru dalam melalui program pelatihan 8. membantu guru dalam kerjasama9 9. membantu guru mengevaluasi diri sendiri
TENIK SUPERVISI PENDIDIKAN Supervisor bersama guru mengidentifikasi masalah kesulitan guru dalam kegiatan ngajar mengajar, yang pada akhirnya di temukan bersama model perbaikan dan pengembangan pembelajaran. Suvervisi pendidikan harus menjamin hasil pemecahan masalah (saran, ide , gagasan) Teknik supervisi terbagi 2 yaitu teknik supervisi bersifat kelompok dan bersifat individual:
Bersifat Kelompok : • Pertemuan orientasi • Rapat guru • Studi kelompok antar guru • Diskusi sebagai pertukaran pikiran atau pendapat • Workshop(lokakarya) • Tukar menukar pengalaman
Bersifat Individual : • Kunjungan kelas • Observasi kelas • Percakapan pribadi • Inter-visitasi • Penyeleksi berbagai sumber materi belajar • Menilai diri sendiri
SUPERVISI KLINIS Supervisi klinis merupakan model supervisi yang di fokuskan pada peningkatan mengajar melalui sarana siklus yang sistematik dalam perancanaan, pengamatan, dan analisis yang intensif terhadap penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan melaksanakan perubahan dengan cara yang rasional.
Thank you