Hakikat Dan Konsep Perspektif.docx

  • Uploaded by: Yola Aprilya
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hakikat Dan Konsep Perspektif.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,183
  • Pages: 4
Hakikat dan Konsep Perspektif Global A. Global dan Globalisasi Global artinya sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia, internasional, atau seluruh jagat raya (concerning the whole earth). Sesuatu hal ini bisa berarti masalah, kejadian, kegiatan bahkan sikap. Masalah, misalnya kebakaran hutan di Kalimantan yang menyebar hingga negara tetangga Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Kejadian, misalnya Bom Bali I dan Bom Bali II, Bom di Kedutaan Australia, Bom di Hotel J.W Marriot dan Ritz Carlton mempengaruhi opini masyarakat dunia terhadap bangsa Indonesia sehingga secara stereotipe bangsa Indonesia dicap sebagai negara teroris. Berdasarkan keempat contoh diatas, hal-hal yang dapat mempengaruhi dunia bukan hanya berkaitan dengan politik saja tetapi juga berkaitan dengan lingkungan, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan segala aspek kehidupan. Sehingga, global didalam pembahasan materi-materi kuliah ini memiliki pengertian menyeluruh, dimana dunia tidak lagi dibatasi oleh batas negara, wilayah, ras, warna kulit dan sebagainya. Dari pernyataan tersebut yang di maksudkan di sini ialah dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan atau bahkan sikap. Berikut penjelasanya : 1) Masalah Misalkan kebakaran hutan yang menimbulkan asap dan ini berdampak global di mana negara lain di Asia Tenggara bahkan seluruh Asia mengalami sesak nafas. 2) Kejadian Yang berkaitan dengan kejadian dalam masyarakat dengan adanya ”penculikan: terhadap para aktivis di Indonesia dapat mempengaruhi opini dunia terhadap bangsa kita. Seluruh bangsa dunia mempertanyakan hal tersebut. 3) Kegiatan India dan Pakistan berlomba-lomba mengadakan percobaan nuklir, ini akan merangsang negara lain untuk bertindak, misalnya mengutuk perbuatan tersebut, atau bahkan mengimbangi dengan membuat nuklir pula. Program nuklir Iran untuk perdamaian membangkitkan sikap positif dan negatif dari berbagai negara di dunia. Negara-negara Islam bersifat mendukung program tersebut, sementara Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa bersikap negatif terhadapnya. Hal yang dapat mempengaruhi dunia ini bukan saja yang berkaitan dengan kehidupan politik dan kenegaraan, akan tetapi juga yang bersifat gangguan lingkungan, seperti penebangan hutan secara liar, polusi udara karena industri dan sebagainya. 4) Sikap Presiden AS ke-44, Barrack Husein Obama, yang menyatakan sikap “menghormati umat muslim” di dunia, mendapatkan sambutan hangat bukan hanya dari negara-negara Islam, bahkan seluruh dunia sehingga ia mendapatkan nobel perdamaian. Ke empatnya merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi dunia bukan hanya berkaitan dengan politik saja tetapi juga berkaitan dengan lingkungan, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan segala aspek kehidupan.

Globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekwensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang

jauh (John Huckle (Miriam Steiner, 1996). Istilah globalisasi saat ini menjadi sangat popular karena berkaitan dengan gerak pembangunan di Indonesia, terutama berkaitan dengan sistem ekonomi terbuka dan perdagangan bebas. Era globalisasi ditandai dengan adanya persaingan yang semakin ketat, padatnya informasi, kuatnya komunikasi dan keterbukaan (transparansi). Bangsa Indonesia akan semakin jauh tertinggal dibandingkan Negara-negara lain di dunia jika tidak memiliki kemampuan-kemampuan tersebut. Hamijoyo dalam Mimbar (1990) menjelaskan cirri-ciri globalisasi, antara lain : 1.

Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan manajemen yang tangguh.

2.

Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik. Batas tersebut harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi, social politik dan sekaligus mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan.

3. 4.

Adanya ketergantungan antar negara. Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi. Penyebaran dalam hal gagasan, pembaharuan dan inovasi dalam struktur, isi dan metode pendidikan dan pengajaran sudah lama terjadi (melalui literature, kontak antar pakar dan mahasiswa).

Globalisasi mempunyai dampak positif dan negatif. Tilaar (1998) menyebutkan bahwa dampak positif globalisasi adalah munculnya masyarakat megakompetisi, dimana setiap orang berlomba berbuat yang terbaik untuk mencapai yang terbaik. Untuk berkompetisi dibutuhkan kualitas yang tinggi sehingga di era globalisasi ini masyarakat menjadi dinamis, aktif dan kreatif karena mengejar keunggulan dan kualitas. Namun, globalisasi dapat menjadi ancaman bagi budaya bangsa. Globalisasi akan melahirkan budaya global sehingga mengancam budaya lokal yang menjadi karakteristik budaya nasional. Apalagi jika tingkat pendidikan masyarakat rendah, hal ini akan menjadi penyebab cepatnya masyarakat terseret arus globalisasi dengan menghilangkan jati diri dan identitas bangsa. Contohnya, remaja di Indonesia dapat dengan cepat meniru gaya berpakaian, tata rambut, berperilaku yang tidak cocok dengan jati diri bangsa Indonesia. Tilaar (1998) mengemukakan bahwa globalisasi telah memasuki tiga bidang penting kehidupan manusia yaitu ekonomi, politik dan budaya. Hal ini didukung olah dua kekuatan yaitu bisnis dan teknologi sebagai tulang punggung globalisasi. Gelombang globalisasi tersebut akan berdampak pada bisang lainnya yaitu bidang sosial terutama karena didukung oleh kemajuan dan teknologi transportasi dan komunikasi modern. Tillaar (1998) juga mengemukakan tentang ciri era globalisasi yaitu dengan adanya masyarakat terbuka, yang dibagi dalam dua hal, yaitu: 1. Dalam bidang ekonomi, ditandai dengan adanya pasar bebas, yang menuntut kemampuan, kreasi yang neghasilkan produk-produk berkualitas tinggi. 2. Dalam bidang politik, ditandai dengan berkembangnya nilai demokrasi dalam masyarakat yang demokratis, yaitu setiap masyarakat dimana setiap anggotanya ikut aktif dalam kehidupan bersama dan menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik. Masyarakat yang demokratis

adalah masyarakat yang menghormati hak asasi manusia, merupakan masyarakat madani yang hak dan kewajibannya dijunjung tinggi.

B. Hakekat dan Konsep Perspektif Global Merryfield (1995) dalam artikelnya yang berjudul “Institutionalizing Cross-cultural Experience and International Expertise in Teacher Educational: the Development and Potential of a Global Education PDS Network” menyimpulkan konsep-konsep dari perspektif global, yaitu bahwa para pendidik perlu mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk mengajarkan kepada para muridnya sebagai berikut: 1. Penghargaan terhadap adanya perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan budaya, untuk itu para guru perlu mengajarkan berbagai macam perspektif yang dimiliki oleh orang lain atau pun masyarakat lain dan mereka perlu juga mempunyai kesadaran untuk bertoleransi terhadap perspektif yang dimiliki oleh orang lain. 2. Dunia ini merupakan sebuah sistem sehingga di dalamnya terjadi saling ketergantungan dan saling keterkaitan. 3. Keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang diambil oleh seseorang akan dapat

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh interaksi global. C. Perspektif Global Perspektif adalah cara pandang atau cara berpikir seseorang tentang suatu obyek. Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global. Dengan kata lain, perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan global yang lebih luas. Dalam cara berpikir, seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal (think globally and act locally). Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global. Sebagai pendidik, guru memerlukan suatu pendekatan yang akan menolong siswa untuk mengarahkannya kepada kehidupan yang kompleks dan menjauhi pengertian yang sempit tentang ruang, ras, agama, suku, sejarah dan kebudayaaan. Istilah-istilah dan pemahaman yang sempit seperti kesukuan, kedaerahan, barattimur, putih-hitam, dapat memunculkan benih-benih konflik sehingga memunculkan pertentangan dunia. Olah karena itu, guru harus menanamkan nilai-nilai yang baik kepada peserta didik dan pemahaman bahwa kehidupan dia dan kita adalah merupakan bagian dari kehidupan dunia. Peran guru dalam memahamkan nilai-nilai kebaikan adalah sebagai komunikator atau penghubung antara peserta didik dengan dunia luar. Untuk itu seorang guru harus :

1. Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat (lokal, nasional, internasional). 2. Proaktif mencari informasi-informasi (nasional dan internasional). 3. Bersifat terbuka, menerima pembaharuan. 4. Mampu menyeleksi informasi sesuai dengan kebutuhan budaya Indonesia.

Related Documents


More Documents from "Achmad Muharromi"