BAB I HAKEKAT GEOGRAFI
Standar Kompetensi : Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek Geografi
Kompetensi Dasar 1. 2. 3. 4.
:
Menjelaskan konsep Geografi Menjelaskan pendekatan Geografi Menjelaskan prinsip Geografi Mendeskripsikan aspek Geografi
Indikator :
1. 2. 3. 4. 5.
Menyimpulkan pengertian Geografi Menganalisis Ruang lingkup Geografi Menjelaskan Perbedaan Obyek Formal dan obyek Material Geografi Mengidentifikasi ilmu-ilmu penunjang Geografi Menganalisa konsep dasar Geografi hasil Seminar dan Lokakarya Geograf di Semarang tahun 1988
A. Pengertian Geografi Kata Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “geo“ dan “graphein”. Geo berarti Bumi dan graphein artinya tulisan. Secara umum, Geografi berarti tulisan tentang Bumi. Istilah Geografi pertama kali dikenalkan oleh Eratosthenes. Geografi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari/mengkaji Bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya, seperti penduduk, fauna, flora, iklim, udara, dan segala intraksinya. Menurut Bintarto, Geografi merupakan ilmu yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat Bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas tentang kehidupan dari unturunsur Bumi dalam ruang dan waktu. Sedangkan menurut Daldjoeni, Geografi adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai tiga hal pokok yaitu ruang (spasial), ekologi, dan wilayah (region). Dalam hal spasial, Geografi mempelajari persebaran gejala baik alami maupun manusiawi. Hal ekologi, mempelajari bagaimana manusia mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Adapun region, mempelajari wilayah sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan satuan fisiografinya. Perhatian tentang Bumi dalam Geografi tidak hanya berhubungan dengan fisik alamiah Bumi dan bagian-bagian alam semesta yang berpengaruh terhadap Bumi saja. Akan tetapi, meliputi seluruh fenomena yang ada di permukaan Bumi, baik lingkungan fisik maupun sosial. B. Perkembangan Pandangan Geografi
1. Pandangan Geografi Klasik Pada awal masa ini pandangan mengenai Bumi masih dipengaruhi oleh mitologi. Seiring dengan perkembangan ilmu alam sejak abad ke-6 sebelum masehi, corak pengetahuan tentang Bumi mulai mempunyai dasar ilmu alam dan ilmu pasti. Hingga satu babad sebelum masehi, Geografi banyak dipengaruhi oleh astronomi dan matematika. Namun pada masa ini secara garis besar Geografi masih berupa cerita-cerita atau deskripsi murni tentang daerah. Tokoh-tokoh yang muncul pada masa ini antara lain: a. Thales Thales telah menyibukkan diri dengan berbagai penelitian dan menggali informasi Geografi dengan melakukan perjalanan ke berbagai tempat. Beliau berpendapat bahwa Bumi merupakan sekeping silinder yang terpung di atas air dengan separuh bola hampa di atasnya.
Hakekat Geografi
Sepanjang sejarah, Geografi ditandai dengan perkembangan metodologi tentang lingkup dan isi Geografi. Berikut ini kronologi perkembangan pandangan tentang Geografi dari masa ke masa.
1
b. c.
d.
e.
f.
Namun pendapat itu kemudian terbantahkan dengan pernyataaan Permenides bahwa Bumi berbentuk bulat, seabad setelah Thales mengemukakan pendapatnya. Phyteas Jasa Phyteas dalam Geografi adalah beliau melakukan pengukuran jarak Bumi dan Matahari. Herodotus Herodotus sesungguhnya lebih dikenal sebagai ”Bapak Sejarah”. Herodotus mengemukakan pendapat tentang adanya hubungan yang erat antara perkembangan masyarakat dengan faktor-faktor Geografi di wilayah yang bersangkutan serta membahas lembah Sungai Nil yang subur tanahnya. Selain itu, Herodotus telah berhasil membuat peta dunia. Dunia oleh Herodotus dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu Eropa, Asia, dan Amerika. Erathosthenes Erathostenes dikenal sebagai ”Bapak Geografi” karena dari beliaulah istilah ”Geografi” muncul. Beliau melakukan penghitungan keliling Bumi, bahkan hasil penghitungannya hanya berselisih sebesar 1% dari ukuran Bumi yang diperoleh dengan sistem penghitungan Modern. Eratosthenes juga menyatakan bahwa Bumi berbentuk bulat, membagi bola Bumi berdaserkan garis lintang dan garis bujur, serta adanya pergeseran matahari yang mempengaruhi iklim di Bumi. Oleh karena itu, Eratosthenes dianggap sebgai peletak dasar Geografi yang pertama. Strabo Strabo menulis buku yang berjudul ”Geographica”, yang isinya mengenai uraian tentang dunia yang didiami oleh manusia. Ia telah mencoba menguraikan betapa besar pengaruh lingkungan setempat terhadap pengelompokan kebudayaan dan pemerintahan. Strabo juga berpendapat bahwa Geografi itu berkenaan dengan faktor lokasi, karakteristik tertentu, dan hubungan antara satu tempat dengan tempat lainnya di permikaan Bumi secara keseluruhan. Claudius Ptolomeus Dalam bukunya “Geographike Unphegesis” menerangkan bahwa Geografi adalah suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan Bumi yang menunjukkan kenampakan umum yang terdapat padanya. Kumpulan peta yang dihasilkan terkenal dengan atlas ptolomeus. Ptolomeus juga membedakan antara Geografi dengan chorografi. Chorografi adalah pembicaraan mengenai wilayah atau region tertentu dan menyajikannya secara mendalam. Chorografi lebih menekankan hal-hal yang bersifat kuantitatif dan bukan hal-hal yang bersifat kualitatif. Pendapat Ptolomeus ini merupakan sumber bagi definisi Geografi zaman modern. Selain itu, Ptolomeus juga menyusun nama-nama tempat dilengkapi lokasi menurut garis bujur dan garis lintang.
3. Pandangan Geografi Modern Pada abad ini, ciri khas geografi adalah adanya perhatian pada interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Tokoh yang berpengaruh pada abad ini antara lain: a. Immanuel Kant Semua gagasan Kant tentang hakikat Geografi dapat ditemikan dalam buku Physische Geographie. Menurutnya, Geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, halhal atau gejala-gejala yang tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi. Immanuel Kant telah menganggap Geografi sebagai disiplin ilmiah. b. Alexander von Humbold Humbolt diakui sebagai peletak dasar Geografi fisik modern. Konsepnya cenderung menjelaskan gejala alam pada permukaan Bumi, seperti kaitan antara matahari dengan Bumi, cuaca dan iklim, hubungan vegetasi dengan ketinggian tempat, serta proses-proses yang berkaitan dengan hidrosfer dan biosfer.Namun demikian Humboldt tidak melupakan faktor manusia.
Hakekat Geografi
2. Pandangan Geografi pada Abad Pertengahan dan ”Renaissance” Abad ini ditandai dengan adanya dualisme ganda dalam konsep Geografi, yaitu dualisme antara Geografi Umum (Geographia Generalis) dan Geografi Khusus (Geographia Spesialis) di satu sisi dengan Geografi Fisikal dan Geografi Manusia disisi yang lain.Tokoh yang terkenal dari abad ini adalah Bernhardus Varenius. Seorang Geograf dari Jerman yang menulis buku ”Geographia Generalis. Dalam bukunya tersebut, Varenius berpendapat bahwa terdapat dualisme dalam Geografi.Di satu pihak, Geografi mempelajari sesuatu yang bersifat alamiah, termasuk hubungan antara Bumi dan Matahari. Di pihak lain Geografi juga mempelajari fenomena sosial budaya.
2
c. Karl Ritter Ritter memandang permukaan Bumi sebagai tempat tinggal manusia, dan menggolongkan permukaan Bumi menjadi wilayah alamiah terutama berdasarkan bentang alamnya, dan mempelajari unit wilayah alamiah ini bagi masyrakat yang menempatinya. Ritter termasuk aliran fisis determinisme yang memandang faktor alam menentukan gejala kemanusiaan dalam arti kehidupan manusia sangat ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan alam. 4. Pandangan Geografi pada akhir abad ke- 19 dan awal abad ke-20 Sejak pertengahan abad ke-19 terdapat kemajuan pesat di bidang ilmu alam dan biologi. Akibatnya perkembangan Geografi juga mengarah ke aspek-aspek fisik seperti iklim, tumbuhtumbuhan, dan hewan, serta bentangan alam seperti geomorfologi. Pada awalnya para ahli Geografi cenderung membelokkan Geografi ke arah ilmu alam murni. Sehingga masa ini juga dikenal sebagai periode pengagungan alam. Namun menjelang abad 20 perhatian terhadap Geografi juga sudah mulai muncul. Tokoh-tokoh Geografi pada abad ini, antara lain sebagai berikut: a. Powell (1834-1902) Ia melanjutkan pemikiran Humbolt dan Ritter untuk mengetahui sejauh mana kondisi lingkungan alam telah memepengaruhi kehidupan sosial dan kemajuan sosial manusia. b. Friederich Ratzel (1844-1904) Ratzel mendalami pengaruh lingkungan alam terhadap kehidupan manusia dan menuangkan dalam bukunya ”Anthropogeographie”. Ratzel tidak menitikberatkan pada pengaruh lingkungan alam terhadap manusia, tetapi kedua fenomena ini sma kedudukannya. Ratzel mengemukakan konsep labensraum yang artinya wilayah Geografis sebagai sarana bagi organisme untuk berkembang. Ia melihat suatu negara cenderung meluaskan labensraumnya sesuai kekuatan yang ia miliki. c. Elsworth Huntington (1876-1947) Dalam bukunya ”The Pulse of The Earth”, ia memaparkan bahwa kelangsungan hidup dan peradaban manusia sangat dipengaruhi oleh iklim. Atas dasar teorinya tersebut, Huntington terkenal sebagai tokoh determinisme iklim (memandang iklim sebagai penentu kehidupan). d. Paul Vidal de La Blache (1845-1918) Vidal adalah pelopor posibilisme dalam Geografi. Secara tegas posibilisme menyatakan lingkungan alam menawarkan sejumlah kemungkinan (posibilities) kepada manusia untuk hidup dan berkembang. Vidal mengemukakan konsep Genre de Vie atau Mode of Live (cara hidup). 5. Pandangan Geografi Mutakhir Geografi pada masa kini lebih banyak menggunakan statistik dan metode kuantitatif. Metode ”wilayah” masih merupakan alat yang penting. Namun ”wilayah” bukan merupakan tujuan akhir. Geografi mutakhir bersifat ”wilayah” bukan tentang ”wilayah” C. Objek Studi Geografi
2. Obyek Formal Geografi Objek formal Geografi merupakan cara pandang, cara berpikir, atau analisis terhadap objek material Geografi. Dalam Geografi digunakan analisis keruangan, ekologi, dan kewilayahan (Region). Objek formal inilah yang membedakan Geografi dengan ilmu lainnya.
Hakekat Geografi
Obyek studi Geografi ada dua macam, yaitu objek material dan objek formal. 1. Objek Material Geografi Objek material Geografi merupakan objek yang dipelajari dalam Geografi, yaitu semua fenomena yang terdapat dan terjadi di geosfer. Geosfer merupakan permukaan Bumi yang hakikatnya merupakan bagian dari Bumi yang terdiri dari 1. Atmosfer , merupakan lapisan udara yangmenyelimuti Bumi. 2. Litosfer, adalah lapisan batuan yang menyusun kulit Bumi 3. Hidrosfer, merupakan lapisan air yang terdapat di dalam Bumi. 4. Biosfer, merupakan suatu sistem kehidupan yang paling besar karena merupakan gabungan ekosistem yang ada di planet Bumi. 5. Antroposfer, adalah lapisan manusia dan kehidupannya di permukaan Bumi.
3
D. Ruang Lingkup Geografi Ruang lingkup ilmu Geografi secara umum meliputi semua gejala geosfer, baik gejala alam maupun gejala sosial, serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Ruang lingkup studi ilmu Geografi yaitu: 1. Kajian terhadap wilayah (regional) 2. Interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman wilayah 3. Persebaran dan kaitan antara penduduk (manusia) dengan aspekaspek keruangan dan usaha manusia untuk memanfaatkannya Oleh karena itu, secara garis besar Geografi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Geografi fisis (Physical geography), yaitu Geografi yang mempelajari aspek-aspek fisik, misalnya batuan, mineral, relief muka bumi, cuaca dan iklim, air, tumbuhan, serta hewann dan sebagainya. 2. Geografi Manusia (human geography), yaitu Geografi yang mempelajari aspek-aspek sosial, politik, ekonomi dan budaya dan sebagainya.
1. 2. 3.
4.
Geografi didukung oleh beberapa kategori ilmu yaitu” Ilmu-ilmu alam, seperti Fisika, Kimia dan Biologi Ilmu-ilmu sosial, seperti Sosiologi, Ekonomi dan Antropologi Ilmu-ilmu yang juga merupakan cabang dari Geografi, antara lain: a. Meteorologi, merupakan ilmu yang mempelajari atmosfer, misalnya udara, cuaca, suhu, angin, dan sebagainya. b. Klimatologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang iklim. c. Geologi, merupakan ilmu yang mempelajari Bumi secara keseluruhan, struktur, komposis, sejarah, dan proses perkembangannya. d. Geomorfologi, merupakan studi tentang bentuk-bentuk muka Bumi dan segala proses yang menghasilkan bentukk-bentuk tersebut. e. Hidrologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang perairan di darat. f. Oseanografi, merupakan ilmu yang mempelajari lautan, misalnya sifat air laut, paang surut, arus, kedalaman, dan sebagainya. g. Biogeografi, merupakan studi tentang penyebaran makhluk hidup secara Geografis. h. Ekologi, merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan makhluk tak hidup maupun antar makhluk hidup. i. Demografi, merupakanilmu yang mempelajari tentang kependudukan. j. Geografi ekonomi, merupakan ilmu yang mengkaji tentang kegiatan ekonomi penduduk dalam suatu ruang atau wilayah tertentul k. Geografi politik, merupakan cabang Geografi yang khusus mengkaji kondisi-kondisi Geografis ditinjau dari sudut politik atau kepentingan negara. Ilmu teknik dan seni, seperti matematika, Penginderaan Jauh, Kartografi, Sistem Informasi Geografi, Seni Rupa, dan lain-lain.
F. Pendekatan Geografi Geografi sebagai ilmu kebumian menganalisis tentang hubungan timbal balik antara gejalagejala atau fenomena yang terjadi dan permasalahannya dengan pendekatan keruangan, pendekatan ekologi, dan pendekatan kompleks wilayah.
Hakekat Geografi
E. Ilmu Penunjang Geografi
4
1. Pendekatan keruangan (spatial) Pendekatan keruangan merupakan pendekatan khas Geografi dengan mengkaji variasi fenomena alam di permukaan bumi. Pendekatan keruangan mengacu pada penelaahan perbedaan tempat (lokasi) mengenai sifat-sifat penting atau seri sifat-sifat penting melalui prinsip-prinsip Geografi yaitu persebaran, timbal balik, dan pergambaran. Dalam analisis keruangan ini dibahas faktor yang mempengaruhi persebaran dan bagaimana persebaran itu dapat diubah ke arah yang lebih efisien. Maka dalam analisis keruangan ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Penyebaran penggunaan ruang yang telah ada. b. Penyediaan ruang yang akan digunakan untuk pelbagai kegunaan yang dirancangkan. Pendekatan keruangan dilakukan dengan cara mengetahui karakteristik atau fenomena tertentu pada suatu wilayah. Contohnya,keterkaitan antara lereng dengan erosi atau antara jenis tanah dengan vegetasi. Selain itu, hubungan antara aspek fisik dan aspek sosial, misalnya antara bentuk lahan dengan permukiman atau bentuk lahan dengan transportasi. Contoh lainnya adalah hubungan antara sesama aspek sosial, misalnya jarak rumah dari jalan dengan kepadatan rumah atau nilai tanahnya. Dalam pendekatan keruangan dikenal adanya teori Difusi. Difusi berarti penyebaran, pemencaran, atau penjalaran. Seperti penyebaran berita, penyebaran penyakit dan sebagainya. Dalam geografi difusi mempunyai dua arti yang berbeda: a. Difusi Ekspansi (Expansion diffusion), yaitu suatu proses di W3 mana informasi, material, dan sebagainya menjalar melalui W2 suatu populasi dari suatu daerah ke daerah yang lain. W1 Difusi Ekspansi dibedakan menjadi dua jenis: 1) Difusi menjalar (Contagious diffusion) dimana proses menjalarnya terjadi dengan kontak yang langsung Difusi ekspansi antarmanusia atau antardaerah, misalnya penjalaran penyakit. 2) Difusi Kaskade (Cascade diffusion) adalah proses penjalaran atau penyebaran fenomena melalui beberapa tingkat atau hirarki. Proses ini terjadi pada difusi pembaharuan (diffusion of innovation) misalnya proses pembaharuan yang dimulai dari kota besar menuju pelosok. Jika penjalaran dimulai dari tingkat bawah maka difusi ini dinamakan difusi hirarki (hierarchic diffusion). Gambar berikut menunjukkan contoh tentang penjalaran inovasi dari tingkat tengah ke pusat-pusat yang lain dalam tiga tingkat hirarki. Tingkat atas Sumber inovasi
Tingkat tengah
Tingkat bawah Sumber inovasi adalah tingkat tengah
Penjalaran ke bawah dengan cepat dari tingkat tengah
Penjalaran cepat ke bawah dari tingkat atas
Hakekat Geografi
Penjalaran lambat ke atas
5
b. Difusi Penampungan (Relocation Diffusion), merupakan proses yang sama dengan penyebaran keruangan di mana informasi atau material yang didifusikan meninggalkan daerah yang lama dan berpindah atau ditampung di daerah yang baru.
W3 W2 W1
Difusi relokasi
W3 W2 W1 Gabungan antara difusi ekspasi dan difusi relokasi
2. Pendekatan Kelingkungan (ekologi) Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antarorganisme hidup maupun antara organisme hidup dengan organisme tak hidup dalam suatu lingkungan. Geografi berhubungan dengan interelasi antara kehidupan manusia dengan faktor fisik yang membentuk suatu sistem keruangan yang menghubungkan suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Pendekatan lingkungan dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya. Interaksi tersebut membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan ekosistem. Oleh karena itu untuk mempelajari ekologi seseorang harus mempelajari organisme hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan serta lingkungannya seperti litosfer, hidrosfer dan atmosfer. 3. Pendekatan Kompleks Wilayah (territorial) Pendekatan kompleks kewilayahan, merupakan kombinasi pendekatan keruangan dan ekologi. Pendekatan ini mengkaji karakteristik fisik maupun sosial dari fenomena yang terjadi di permukaan bumi yang berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Oleh karena itu pendekatan ini lebih ditekankan pada pendekatan wilayah. Pendekatan kompleks wilayah membahas mengenai gejala atau fenomena dengan menggunakan kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Pendekatan kompleks wilayah dilakukan dengan mengetahui perbedaan suatu wilayah dengan wilayah yang lain atau areal differentation. Perlu diperhatikan bahwa dalam mengkaji suatu permasalahan geografi, geografi fisik dan geografi manusia tak dapat dipisahkan. Bahkan masing-masing cabang geografi saling membutuhkan dan saling melengkapi. Oleh karena itu, kajian geografi akan menyimpang dari tujuannya apabila tidak terjadi “konsep penyatuan” dalam mengkaji permasalahan (Bintarto dan Surastopo, 1979).
Untuk menganalisis dan mengungkapkan gejala geosfer dalam kehidupan sehari-hari, secara teoritis digunakan prinsip-prinsip dasar geografi. Apabila diamati dan dianalisis gejal geografi dalam kehidupan sehari-hari,maka ahli geografi harus selalu berpegang pada empat prinsip berikut. 1. Prinsip Persebaran (Distribusi) Fenomena geosfer baik alam maupun manusia tersebar di permukaan bumi. Persebaran fenomena ini tidak merata dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Dengan mengkaji dan menggambarkan persebaran berbagai fenomena geosfer, kita dapat mengungkapkan hubungan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya. Selanjutnya, kita dapat juga meramalkan apa yang akan terjadi kemudian. Misalnya, fenomena Gempa Bumi Tsunami. Melalui pengamatan persebaran daerah gempa, dapat segera dilakukan antisipasi agar bisa diminimalisir jatuhnya korban bila terjadi peristiwa yang sama. 2. Prinsip Interelasi Fenomena geosfer dalam suatu ruang mempunyai hubungan satu sama lain. Setelah melihat persebaran fenomena geosfer dalam ruang, selanjutnya dapat diungkapkan hubungannya satu sama lain. Melalui prinsip timbal balik, dapat diungkapkan hubungan faktor alam dengan faktor
Hakekat Geografi
G. Prinsip Geografi
6
manusia atau sebaliknya. Dari hubungan tersebut akan tergambar karakteristik gejala alam di wilayah itu. Misalnya, fenomena gempa bumi tsunami. Dengan menggunakan prinsip timbal balik, dapat dicari bagaimana gempa bumi tsunami dapat terjadi, adakah faktor alam dan faktor manusia yang mempengaruhinya. 3. Prinsip Penggambaran (Deskripsi) Prinsip ini menjelaskan fenomena geosfer sebagai sebab akibat dari interaksi fenomena yang ada di dalamnya. Prinsip ini akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang fenomena atau masalah yang terjadi. Penggambaran dilakukan bukan hanya dengan kata-kata , tetapi juga dengan menggunakan peta, diagram, grafik dan tabel.Misalnya, peristiwa gempa bumi tsunami. Prinsip ini akan menguraikan sebab dan akibat dari peristiwa gempa bumi tsunami. Selain itu, dengan menggunakan peta dapat digambarkan daerah persebaran gempa bumi tsunami. 4. Prinsip Korologi Merupakan prinsip geografi yang komprenhensif dengan memadukan prinsip-prinsip lainnya. Prinsip korologi mempelajari gejala, fakta, atu maslah Geografi di suatu tempat yang ditinjau dari sebarannya, interelasinya, interaksinya, dan integrasinya dalam ruang tertentu, karena ruang tersebut akan memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala tersebut. Prinsip ini merupakan ciri dari Geografi modern. Pada prinsip korologi, fenomena ditinjau dari persebaran dan hubungan timbal balik di dalam ruang. Miasalnya, dalam mengkaji gempa bumi tsunami selalu diperhatikan persebarannya dalam ruang, hubungannya dengan faktor penyebab terjadinya gempa bumi tsunami dan seterusnya. Dengan demikian kita akan mampu menjelaskan karakteristik gempa bumi tsunami tersebut. Dalam pelaksanaannya, prinsip-prinsip di atas tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Prinsipprinsip tersebut diungkapkan berdasarkan konsep-konsep geografi..
1.
Lokasi a. Lokasi Absolut, adalah letak atau lokasi suatu gejala yang bersifat mutlak / tetap dan dapat diketahui berdasarkan perhitungan astronomis dengan penggunaan garis lintang dan bujur b. Lokasi Relatif, adalah lokasi yang banyak dikaji dari sudut pandang letak geografis suatu wilayah dari wilayah lainnya berdasarkan arti pentingnya bagi kehidupan manusia. Dengan kata lain lokasi relatif memandang suatu wilayah yang strategis atau tidak bagi kehidupan manusia
2.
Jarak a. Jarak Absolut, yaitu jarak yang dinyatakan dengan satuan ukuran panjang. b. Jarak Relatif, yaitu jarak yang dinyatakan dengan jarak tempuh dalam satuan waktu, biaya transportasi dan perbandingan dengan jarak ke tempat lain.
3.
Keterjangkauan (Accessibility) Konsep ini lebih mengarah pada kondisi medan atau ada tidaknya sarana transportasi dan telekomunikasi. Suatu tempat dikatakan dalam kondisi terasing atau terisolasi manakala di tempat tersebut tidak terdapat alat transportasi maupun komunikasi yang memadai, ada jalan atau sarana penghubung lainnya.
4.
Pola Konsep ini berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran fenomena dalam ruang di permukaan Bumi, baik fenomena alam (sungai, persebaran, vegetasi, jenis tanah, curah hujan) maupun fenomena sosial (pemukiman, persebaran penduduk, pendapatan, mata pencaharian dan sebagainya).
5.
Morfologi Menggambarkan perwujudan daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah yang lazimnya disertai erosi, sedimentasi hingga ada yang berbentuk pulau, daratan luas, pegunungan, lembah, daratan alluvial.
6.
Aglomerasi Aglomerasi merupakan gejala pemusatan atau pengelompokan pada suatu fenomena. Masyarakat cenderung mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit yang paling menguntungkan , baik kesejenisan gejala maupun adanya faktor-faktor umum. Agolmerasi sering
Hakekat Geografi
H. Konsep Dasar Geografi
7
terjadi di wilayah kota yang merupakan pemukiman elite atau di pedesaan yang memiliki tanah yang sangat subur dengan cukup air maupun areal pertambangan strategis. 7.
Nilai Kegunaan Daerah wisata mempunyai nilai yang berbeda bagi setiap orang/individu. Ada orang yang sering mengunjungi, ada yang kadang-kadang dan ada pula yang tidak pernah mengunjungi sama sekali.
8.
Interaksi – Interdependensi Interaksi merupakan kondisi saling berhubungannya antara satu gejala / obyek dengan gejala / obyek lain. Kekhususan suatu wilayah dalam hal hasil, misalnya, bisa mendorong berbagai bentuk kerjasama dalam saling tukar menukar jasa dengan wilayah lain. Jadi perbedaan wilayah dapat mendorong interaksi yang berupa pertukaran manusianya, barangnya atau budayanya. Karena itu lokasi yang sentral membawa banyak kemajuan, sebaliknya lokasi yang periferis mengakibatkan terjadinya isolasi yakni keterpencilan dan kemunduran. Sedangkan Interdependensi adalah saling ketergantungan antara satu gejala / obyek dengan gejala / obyek lain.
9.
Diferensiasi Area Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, misalnya : a. jarak jauh, sedang dan dekat dari jalan b. harga tanah (rumah) yang mahal, sedang dan murah c. perumahan yang padat, sedang dan jarang
10. Keterkaitan Keruangan Kondisi suatu ruang dapat mempengaruhi obyek yang tinggal dalam ruang tersebut. Misalnya wilayah yang punya tingkat kemiringan tinggi menjadikan wilayah tersebut memiliki resiko erosi yang tinggi pula, Beruang kutub memiliki kulit yang tebal karena kondisi iklim yang dingin, dan sebagainya. Penerapan konsep-konsep Geografi sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebetulnya pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang digunakan dalam penelitian Geografi. Penilitian dapat dilakukan dengan dimulainya penemuan masalah. Kemudian dicari cara pemecahannya dengan pertanyaan-pertanyaan yang biasa digunakan dalam studi Geografi yaitu sebagai berikut. 1. Dengan what (apa), Geografi dapat menunjukkan fenomena yang terjadi 2. Dengan where (di mana), Geografi dapat menunjukkan fenomena ruang atau tempat terjadi fenomena tersebut. 3. Dengan why (mengapa), Geografi dapat menunjukkan faktor penyebab melalui interaksi dan interelasi dari fenomena tersebut. 4. Dengan when (kapan), Geografi dapat menunjukkan kapan fenomena tersebut terjadi. 5. Dengan who (siapa), Geografi dapat menunjukkan subjek atau pelaku penyebab terjadi fenomena tersebut. 6. Dengan how (bagaimana), Geografi dapat menjelaskan proses terjadinya fenomena tersebut. Struktur Geografi
Pada prinsipnya, struktur Geografi adalah upaya pemerincian pembicaraan mengenai Geografi secara lebih sistematis. Ada dua model pemerincian tersebut yaitu : 5. Geografi Ortodoks / Geografi Sistematik Kajian suatu wilayah atau Geografi regional dan analisa terhadap sifat-sifat sistematiknya. Pembagian menurut Geografi Ortodoks meliputi Geografi filsafat, Geografi fisikal, Geografi regional dan teknik Geografi. 6. Geografi Terintegrasi Suatu pendekatan dengan mengintegrasikan antara elemen-elemen geografi sistematik (yang terdiri dari Geografi fisik dan Geografi manusia) dengan Geografi regional (yang terdiri dari Geografi regional zone dan Geografi regional kultur)
Hakekat Geografi
I.
8
Struktur Geografi Ortodok dan Geografi Terintegrasi Menurut Peter Hagget A. Geografi Ortodoks
B. Geografi Terpadu
Filsafat
Teori Interaksi dalam Ruang Geomorfologi
Teori Difusi
Hidrologi Fisikal
Pedologi Lain-lain Sistematik
Teori
Klimatologi Analisa Keruangan
Geografi Ekonomi
Manusia
Masalah Kekotaan
Geografi Penduduk
Masalah Kependudukan
Geografi Pedesaan
Lain-lain
Geografi Kekotaan
Struktur Lingkungan
Lain-lain Geografi Daerah Tropika Zone
Pengembangan Daerah Pengaliran Sungai Aplikasi
Geografi Kemasyarakatan
Geografi
Teori Lokasi Teori Jaringan Lain-lain
Teori Analisa Ekologi
Ekosistem Teori Korelasi Lain-lain Inventarisasi dan Evaluasi Sumberdaya
Geografi Daerah Arid Geografi Daerah Kutub
Aplikasi
Lain-lain
Penanggulangan Bencana Alam Penanggulangan Tanah Kritikal Lain-lain
Regional Geografi Daerah Tropika Geografi Daerah Arid
Teori Pertumbuhan Wilayah
Geografi Daerah Kutub Lain-lain
Teori Analisa Wilayah
Lain-lain
Kartografi Penginderaan Jauh Teknik
Metode Kuantitatif dalam Geografi Lain-lain
Teori Aliran Antarwilayah
Peramalan Wilayah Aplikasi
Perancangan Wilayah Lain-lain Sumber : Bintarto dan Surastopo Hadisumarno
Hakekat Geografi
Kultur
9
J.
Aspek Geografi
Dengan mempelajari Geografi, kita akan mengetahui bahwa Geografi mengkaji aspek alam dan aspek manusia. Keadaan alam (realm of nature) tidak dinamis dan mengalami perubahan secara cepat bila dibandidngkan dengan keadaan manusia (realm of human). Keadaan alam meliputi lingkungan alam dan bentang alam. Dalam lingkungan alam tercakup unsur-unsur sebagai berikut. 1. Kekuatan, seperti rotasi Bumi, revolusi Bumi, dan gravitasi. 2. Proses-proses, seperti proses erosi, sedimentasi, peredaran air, dan gejala-gejala vulkanisme. 3. Unsur-unsur fisik, topologi, dan biotik: a. Unsur fisik meliputi iklim, air, dan tanah. b. Unsur topologi meliputi luas, letak, dan bentuk. c. Unsur biotik meliputi flora, fauna, organisme, dan manusia. Sedangkan keadaan manusia mengalami perubahan yang lebih cepat, bersifat dinamis, dan kreatif. Keadaan manusia meliputi lingkungan sosial, bentang alam budaya, dan masyrakat. Sebgai penghuni Bumi, manusia tidak dapt dipishkan dengan alam karena alam merupakan tempat manusia melangsungkan kehidupan. Studi Geografi memperhatikan hubungan timbal balik antara alam dan manusia secara menyeluruh. Pada satu sisi manusia dapat berbuat banyak terhadap berbagai perubahan alam, dan di sisi lain alam pun dapat berperan sebagai penyedia berbagai kebutuhan manusia. Oleh karena itu kita harus bersikap bijaksana dalam memanfaatkan alam, sehingga kelestarian alam tetap terjaga. K. Metode Penelitian Geografi
1.
2.
3.
4.
5.
Beberapa metode penelitian Geografi adalah sebgai berikut. Studi Lapangan Pengamatan secara langsung di lapangan berguna untuk mengetahui dan memahami permukaan Bumi serta kegiatan manusia. Metode ini dapat dilakukan dengan terjun langsung mengamati objek dilapangan. Denan melakukan studi lapangan akan diketahui karakteristik khusus permukaan Bumi. Pemetaan Metode ini dapat dilakukan dengan menyeleksi berbagai informasi di daerah yang akan dipetakan. Seleksi mengahasilkan informasi objek terpilih yang diperlukan sehingga dapat menggambarkan tempat, pola, dan karakteristik untur Geografi dalam peta. Wawancara (Interview) Dalam metode ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada responden mengenai hal-hal yang prlu diketahi. Responden diharapkan menjawab dengan jelas semua pertanyaan. Metode ini dapat dipilih apabila hal-hal yang ingin diketahui tidak dapat dilakukan dengan metode pengamatan. Misalnya alasan penduduk untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir. Kuantitatif Metode kuantitatif merupakan metode penelitian Geografi yang menggunakan perhitungan matematika dan statistika. Pengujian hasil penelitian yang brupa angka-angka dapat dilakukan dengan bantuan komputer. Denan metode kuantitatif ini, seorang peneliti dapat menyederhanakan informsi yang rumit dan hasil penelitian disajikan dalam bentuk yang sederhana. Penggunaan sarana ilmiah Metode penggunaan sarana ilmiah dalam penelitian Geografi salah satunya denga menggunaka penginderaan jauh. Dengan menggunakan penginderaan jauh dapat membantu untuk mengidentifikasi dan mempelajari permukaan Bumi yang sulit dijangkau dengan studi lapangan.
Hakekat Geografi
Dalam prinsip-prinsip Geografi yang telah diuraikan di depan, dapat dikeahui bahwa pengetahuan Geografi diperoleh melalui penelitian. Untuk dapat melakukan penelitian, kita memerlukan metode-metode. Metode penelitian Geografi berguna untuk mempelajari karakteristik Bumi dan kegiatan manusia.
1 0
SOAL-SOAL LATIHAN
1.
Perkembangan Geografi pada zaman klasik ditandai dengan … . A. Adanya dualisme ganda B. Masih dipengaruhi oleh mitologi C. Kentalnya kepentingan penjajahan D. Pengagungan terhadap ilmu alam E. Menitikberatkan pada interaksi manusia dan alam
2.
Kecamatan Tretep di Kabupaten Temanggung terletak di bagian terjauh dari pusat kota. Untuk menuju ke sana hanya tersedia jaringan jalan yang sedikit. Bila dihubungkan dengan konsep dasar Geografi, maka kondisi ini termasuk konsep ... A. aglomerasi B. jarak C. morfologi D. Lokasi E. aksesibilitas
3.
Ketika ditanya oleh pengembara apakah dusun Kawedan masih jauh, seorang warga menjawab dengan menyatakan bahwa dusun yang dimaksud masih kira-kira 2 jam perjalanan. Jawaban penduduk tersebut menunjukkan konsep geografi ... A. waktu B. letak absolut C. Lokasi relatif D. Jarak relative E. Jarak absolut
4.
Perumahan penduduk di pinggir pantai berderet sejajar dengan garis pantai. Sedangkan perumahan penduduk yang tinggal di lereng gunung biasanya menjari sejajar igir pegunungan. Dalam Geografi hal ini merupakan konsep ... A. Interaksi Interdependensi B. Pola C. Morfologi D. Agomerasi E. Jarak
5.
Perencanaan pelaksanaan program transmigrasi sangat tepat jika dikaji dengan pendekatan … . A. Keruangan B. Kelingkungan C. Ekologi D. Kompleks Wilayah E. Regional
6.
Karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Badran di Kabupaten Temanggung sudah mengalami overload (penuh) maka pemerintah harus memikirkan alternatif penyediaan TPA baru untuk menampung sampah di Kabupaten Temanggung. Pendekatan Geografi yang paling tepat untuk kasus ini adalah ... A. pendekatan keruangan B. pendekatan lingkungan C. Pendekatan kompleks wilayah
Hakekat Geografi
Untuk mengukur daya serap Saudara terhadap materi Hakekat Geografi, kerjakan soal-soal berikut ini dengan memilih jawaban yang benar!
1 1
D. E. 7.
Pendekatan ekologi Pendekatan kewilayahan
Ilustrasi berikut ini merupakan gambaran dari difusi … .
W3 W2 W1
A. B. C. D. E.
Cascade Relokasi Ekspansi Gabungan antara Relokasi dan ekspansi Gabungan antara Ekspansi dan cascade
8.
Dalam menjelaskan masalah banjir di Jakarta, seorang Geograf akan menyajikan fakta-fakta berupa tingkat intrusi air laut, perilaku warga, dan tingkat ketertutupan lahan di kawasan Puncak secara detail dengan disertai bukti-bukti berupa tabel, grafik dan peta. Prinsip yang dipakai olah Geograf tersebut adalah ... A. Prinsip Deskriptif B. Prinsip Interelasi C. Prinsip Korologi D. Prinsip Distribusi E. Prinsip Penyebaran
9.
Obyek formal suatu ilmu merupakan sudut pandang yang dipakai dalam mengkaji segala sesuatu. Obyek formal dalam Geografi adalah ... A. Lithosfer B. Fenomena Geosfer C. Keruangan D. Ekologi E. Alam Semesta
11. Salah satu cabang Geografi yang mempelajari perairan seperti sungai, danau, rawa maupun air dalam tanah adalah ... A. Oceanografi B. Hidrologi C. Klimatologi D. Meteorologi E. Pedologi 12. Cabang Geografi yang mempelajari bentuk muka bumi adalah ,,, . A. Geomorfologi B. Geodesi
Hakekat Geografi
10. Obyek material Geografi yang berhubungan dengan tanah, struktur batuan dan bentuk permukaan Bumi adalah ... A. Biosfer B. Hidrosfer C. Lithosfer D. Antroposfer E. Atmosfer
1 2
C. D. E.
Geologi Pedologi Geofisika
13. Ilmu bantu Geografi meliputi banyak hal. Salah satunya adalah Kartografi, yang mempelajari masalah... A. Perairan B. Batuan C. Tata Guna Lahan D. Sistem Informasi Geografi E. Peta 14. Aspek Geografi meliputi aspek fisik dan aspek manusia. Yang berupa aspek manusia berikut ini adalah ... A. proses erosi B. siklus batuan C. Danau buatan D. Gaya grafitasi E. Letak wilayah 15. Maridjan melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Makasar. Dia berangkat pada pukul 06.00 WIB dan lama perjalanan selama 3 jam. Maridjan tiba di Makasar pada pukul ... A. 09.00 WIT B. 08.00 WITA C. 10.00 WIB D. 10.00 WITA E. 08.00 WIT 16. Akibat dari letak Geologis Indonesia antara lain ... A. Indonesia menjadi rawan terhadap masuknya penyelundupan dari negara lain B. Indonesia menjadi negara yang rawan terhadap gempa bumi C. Indonesia memiliki musim penghujan dan kemarau D. Indonesia memiliki sumber daya alam biotic yang bervariasi E. Indonesia beriklim tropis
18. Unsur-unsur topologi dalam tata Geografi meliputi ... A. air, curah hujan, temperatur B. gravitasi, rotasi, revolusi C. Hewan, tumbuhan, manusia D. Erosi, sedimentasi, pelapukan E. Bentuk, luas, batas, letak 19. Kajian suatu wilayah atau Geografi regional dan analisa terhadap sifat-sifat sistematiknya merupakan struktur geografi ... . A. Modern B. Ortodoks C. Terintegrasi
Hakekat Geografi
17. Indonesia menjadi Negara yang strategis merupakan akibat dari letak ... A. Astronomis B. Geologis C. Maritim D. Geografis E. Geomorfologis
1 3
D. E.
Regional Terpadu
20. Sarana bantu Geografi yang sangat tepat untuk menggambarkan perkembangan suatu fenomena, misalnya pertumbuhan jumlah penduduk suatu wilayah dari tahun ke tahun adalah ... A. peta B. diagram C. Foto D. Grafik E. Tabel Selanjutnya cocokkan jawaban Saudara dengan kunci jawaban pada akhir modul ini, kemudian hitunglah jumlah jawaban Saudara yang benar. Selanjutnya hitung pula hasil belajar Saudara dengan rumus berikut ini: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 = × 100% 20 Tingkat penguasaan Anda: 90 % - 100 % 80 % - 89 % 70 % - 79 % < 70 %
= baik sekali = baik = sedang = kurang
Bila hasil belajar Saudara 80 % atau lebih, lanjutkan kegiatan belajar Saudara pada pembahasan berikutnya. Bila kurang dari 80 %, sebaiknya Saudara mempelajari lagi bagian ini, terutama pada bagianbagian yang belum Saudara kuasai. Sumber Belajar: 1. Metode Analisa Geografi, Surastopo H dan Bintarto, LP3ES, Jakarta, 1991 2. Geografi Baru, N. Daldjoeni, Penerbit Alumni, Bandung, 1997 3. Modul Pengantar Geografi (Hakekat dan ruang Lingkup Geografi), Suparmini, Yogyakarta KUNCI JAWABAN B E D B D
6. 7. 8. 9. 10.
A B A C C
11. 12. 13. 14. 15.
B A E C D
16. 17. 18. 19. 20.
B D E B C
Hakekat Geografi
1. 2. 3. 4. 5.
1 4