Tampilan [20.11] Keterangan: q = Kuantitas yang akan dipesan T = Jumlah hari antara suatu peninjauandan peninjauan berikutnya L = Lead time (waktu antara pemesanan dan penerimaan pesanan dalamsatuan hari Ƌ = Ramalan rata-rata permintaan harian z = Angka standar deviasi untuk probabilitas pelayanan tertentu Standar deviasi permintaan selama peninjauan dan land time l = Tingkat persediaan saatini termasuk produk yang sedang dipesan, Catalan: Permintaan, lead time, periode tinjauan, dalam seperti hari,minggu, atau tahun, selama konsisten Dalam model ini, permintaan (ƌ) dapat berupa ramalan dan dapat direvisi pada setiap periodepeninjauan jika diinginkan, atau rata-rata tahunan dapat digunakan jika sesuai Kita mengasumsikan bahwa permintaan terdistribusi secra normal. dicari dengan menggunakan Lampiran Gatau menggunakan fungsi NORMSINV Excel. Perhitungan Perputaran Persediaan Para manajer harus menyadari bahwa cara mereka mengelola produk mengguna logika pengendalian persediaan berkaitan langsung dengan kinerja finansial perusaha Ukuran utama yang terkait dengan kinerja perusahaan adalah perputaran persediaa Ingatlah bah perputaran persediaan (inventory turn) dihitung sebagai berikut: Perputaran Persediaan
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 Rata − rata Nilai Persediaan
Jadi, apa hubungan antara bagaimana kita mengelola produk dan perputaran persediaan untuk produk tersebut? Di sini, mari kita menyederhanakan segala sesuatu dan hanya mempertimbangkan perputaran persediaan untuk masing-masing produk atau sekelompok produk. Pertama, jika kita melihat pembilangnya, beban penjualan untuk masing masing produk berkaitan langsung dengan perkiraan permintaan tahunan (D) untuk produk tersebut. Ketika diketahui biaya per unit (C) untuk produk tersebut, beban pokok penjualannya adalah D dikalikan C. Ingatlah bahwa hal itu juga sama seperti yang digunakan dalam menghitung persamaan total biaya. Selanjutnya, perhatikan rata-rata nilai persediaan. Ingat kembali EoQ, perhatikan bahwa rata-rata persediaannya adalah Q/2, yang berlaku jika kita mengasumsikan bahwa permintaannya konstan. Ketika terdapat ketidakpastian, diperlukan adanya stok pengaman untuk mengelola risiko yang disebabkan oleh variabilitas permintaan. Baik model kuantitas pesanan tetap maupun model periode waktu tetap memiliki persamaan untuk menghitungstok
pengaman yang dibutuhkan terkait probabilitas kehabisan stok. Dalam kedua model ini, kita mengasumsikan bahwa dalam siklus pesanan, kita perlu menggunakan tok pengaman selama separuh dari waktu tersebut dan tidak perlu separuh waktu lainnya. Jadi, secara rata-rata, kita perlu menyimpan stok pengaman (safety stock Ss). Berdasarkan hal tersebut, persamaan untuk menghitung rata-rata persediaan adalah sebagai berikut. Nilai Rata-rata persediaan=(Q/2+SS)C
[20.13]
Perputaran persediaanuntuk masing-masing produk adalah: 𝐷𝐶
𝐷
Perputaran persediaan=(Q/2+SS)𝐶=𝑄/2+𝑆𝑆
[20.14]
Price-break model Price-break model berkaitan dengan fakta bahwa secara umum,harga penjualan suatu produk bervariasi berdasarkan ukuran pesanan. Ini merupakan suatu perubahan besar atau bukan perubahan per unit Contohnya, biaya masing-masing sebesar so,02 u sampai sekrup, s1,60 per 100, dan $13,50 per 1.000. Untuk menentukan kuantitasoptimal suatu produk yang akan dipesan, kita hanya menyelesaikan kuantitas pesanan ekonom unt masing-masing harga dan pada titik perubahan harga. Namun, tidak semua kuantitas pesa ekonomis yang ditentukan dengan rumus tersebut fisibel. Dalam contoh mengenai sekru kayu, rumus Qopt mungkin memberikan informasi bahwa keputusan optimal pada harga l6 sen adalah dilakukannya pemesanan 75 sekrup. Namun, hal ini tidak memungkinkan karena biaya 75 sekrup masing-masing adalah 2 sen. Secara umum, untuk menentukan kuantitas pesanan dengan biaya terendah, kita perlu menghitung kuantitas pesanan ekonomis untuk setiap kemungkinan harga dan memeriksa untuk mengetahui apakah kuantitas tersebut fisibel. Kuantitas pesanan ekonomis yang dihitung mungkin lebih tinggi atau lebih rendah daripada kisaran yang sesuai dengan harga. Setiap kuantitas yang fisibel memungkinkan untuk ditentukan sebagai kuantitas pesanan. Kita juga perlu menghitung biaya pada masing-masing kuantitas price-break karena kita mengetahui bahwa pada titik ini harga tersebut fisibel dan total biayanya mungkin paling rendah pada salah satu nilai ini. Perhitungan tersebut dapat sedikit disederhanakan jika biaya penyimpanan didasarkan pada persentase harga unit (Perhitungan-perhitungan tersebut akan disajikan di semua contoh dan permasalahan yang dibahas dalam buku ini). Dalam kasus ini, kita hanya perlu melihat pada satu subset kuantitas price-break. Berikut adalah prosedur yang dapat digunakan Langkah 1. Lakukan penyortiran harga dari yang terendah hingga tertinggi, kemudian dimulai dari harga terendah, kuantitas pesanan ekonomis untuk setiap tingkat harga sampai diketahui kuantitas pesanan ekonomis yang fisibel. Fisibel berarti bahwa kuantitas tersebut berada dalam kisaran yang sesuai untuk harga itu
Langkah 2. Jika kuantitas pesanan ekonomis fisibel yang pertama adalah untuk harga terendah, kuantitas tersebut adalah yang terbaik dan selesai sampai di sini, Jika tidak, hitunglah total biaya untuk kuantitas pesanan ekonomis fisibel yang pertama (la dari harga yang terendah hingga tertinggi) dan juga hitunglah total biaya pada setiap priat break yang lebih rendah daripada harga yang berhubungan dengan kuantitas pesanan terendah dan Anda dapat memanfaatkan price break. Q optimal adalah nilai dengan biaya terendah. Pada tampilan 20.9 kita melihat bahwa kuantitas pesanan diselesaikan dari kanankekiri atau dari harga unit terenda hingga tertinggi,sampai diperoleh Q yang valid Kemudian, kuantitas pesanan di setiap price break di atas Qini digunakan untuk mencari kuantitas pesanan mana yang memerlukan biaya terkecil-l yang dihitung atau Q pada salah satu price break. Satu pertimbangan praktis dalam permasalahan price-brea adalah bahwapengurangn harga dari volume pembelian sering kali membuat pemesanan dalam jumlah yang lebih besar dari Qopt tampak lebih hemat. karena itu ketika menerapkan modeltersebut kita Oleh harus berhati-hati dalam mencari etimasi yang valid mengenai keusangan produk dan biaya penggudangan. Tampilan 20.9 PERENCANAAN DAN AKURASI PERSEDIAAN Pengelolaan persediaan melalui penghitungan, pemesanan, penerimaan stok, dan lain-lain akan menghabiskan banyak waktu dan memakan biaya yang besar. Ketika terdapat batasan pada sumber daya ini, tindakan logis yang dapat dilakukan adalah menggunakan sumber daya yang tersedia untuk mengendalikan persediaan dengan cara terbaik. Dengan kata lain, berfokus pada item yang paling penting dalam persediaan. Pada abad kesembilan belas, Villefredo Pareto, dalam sebuah studi mengenai distribusi kekayaan di Milan, menemukan bahwa 20 persen masyarakat mengendalikan 80 persen kekayaan. Persentase dengan nilai yang lebih kecil yang memiliki pengaruh terbesar dan persentase dengan nilai yang lebih besar yang hanya memiliki sedikit pengaruh telah diperluas sehingga mencakup banyak situasi dan disebut prinsip Pareto. Prinsip ini berlaku dalam kehidupan sehari-hari (sebagian besar keputusan yang kita ambil relatif tidak penting, tetapi beberapa keputusan menentukan masa depan kita dan pasti berlaku dalam sistem persediaan (ketika sedikit item diperhitungkan dalam besarnya investasi). Setiap sistem persediaan harus menentukan kapan pemesanan suatu item harus dilakukan dan berapa unit yang akan dipesan. Sebagian besar situasi pengendalian persediaan melibatkan begitu banyak item, sehingga pembuata model dan pemberian perlakuan yang terperinci untuk setiap item tidaklah praktis. Untuk menyelesaikan masalah ini, skema klasifikasi persediaan ABC (ABC inventory classification) membagi item persediaan menjadi tiga kelompok, yaitu nilai
uang yang tinggi (A), nilai uang menengah (B), dan nilai uang yang randah (C). Nilai uang merupakan ukuran yang penting suatu item dengan biaya rendah tetapi memeiliki volume yang tinggi akan lebih penting dibandingkan item dengan biaya tinggi tetapi volume rendah. Klasifikasi ABC Jika daftar pemakaian tahunan atas item-item dalam persediaan dibuat sesuai nilai uang secara umum, daftar tersebut menunjukkan bahwa sejumlah kecil item berkontribusi dalam nilai uang yang besar dan bahwa sejumlah besar item berkontribusi dalam nilai uang yang kecil. Tampilan 20.11 mengilustrasikan hubungan tersebut. Model Persediaan Periode Waktu Tetap tampilan 201.11 A. Pemakaian Tahunan atas Persediaan Berdasarkan Nilai B. Pengelompokkan Item Persediaan ABC C. Klasifikasi Persediaan ABC (nilai persediaan untuk setiap kelompok dibandingkan dengan porsi kelompok dari daftar total)
Pendekatan ABC membagi daftar ini menjadi tiga kelompok berdasarkan annya yaitu item A yang meliputi kira-kira 15 persen teratas dari item tersebut, item B sebesar 35 persen berikutnya, dan terakhir item C sebesar 50 persen terakhir. Dari pengamatan, daftar dalam Tampilan 20.11A tampaknya dapat dikelompokkan dengan A yang meliputi 20 persen (2 dari 10), B meliputi 30 persen, dan C meliputi 50 persen. Titik-titik ini menunjukkan gambaran yang jelas antarbagian. Hasil dari segmentasi ini ditunjukkan dalam Tampil 20.11B dan ilan digambarkan dalam Tampilan 20.11C. Segmentasi mungkin tidak selalu terjadi dengan rapi. Namun, tujuannya adalah untuk memisahkan yang penting dari yang tidak penting. Batas pemisah garis-garis tersebut bergantung pada persediaan tertentu yang dipertanyakan dan pada seberapa banyak waktu personel yang tersedia akin banyak waktu yang tersedia. (Semakin banyak waktu yang tersedia, perusahaan dapat menentukan kategori A atau B yang semakin besar.) Tujuan dari pengklasifikasian produk ini menjadi kelompok-kelompok menetapkan tingkat pengendalian yang sesuai terhadap masing-masing item. Secara periodi misalnya, item kelompok A mungkin dikendalikan secara lebih jelas dengan pemesanan mingguan, item B mungkin dipesan setiap dua minggu, dan item C mungkin dipesan setiap bulan atau dua bulan. Perhatikan bahwa biaya unit item tidak terkait dengan klasifikasinya. Suatu item A dapat memiliki nilai uang yang tinggi melalui kombinasi dari biaya rendah dan tingkat pemakaian yang tinggi atau biaya tinggi dan tingkat pemakaian yang rendah. Demikian pula, item C dapat memiliki nilai uang yang rendah karena permintaan rendahatau biaya rendah. Dalam suatu bengkel mobil, bensin akan diklasifikasikan menjadi item A dengan pengisian kembali secara harian atau mingguan; ban, baterai, minyak, gemuk, dan radistor, selang, sabuk kipas, aditif minyak dan gas, lilin mobil, dan sebagainya. Item C dapat dipesan setiap dua atau tiga bulan atau bahkan mungkin akan habis sebelum dipesan kembali karena jika stiknya habis, akibat yang ditimbulkan tidak terlalu serius. Terkadang suatu item dikatakan sangat penting bagi sebuah sistem jika ketiadaannya menyebabkan kerugian yang besar. Dalam kasus ini, terlepas dar klasikas Produknya, stok harus disimpan dalam jumlah yang mencukupi untuk mencegah kehabisan. Salah satu cara untuk memastikan pengendalian yang lebih cermat adalah dengan menentukan suatu produk termasuk A atau B, memasukkannya ke dalam kategori tersebut, bahkan jika nilai uangnya tidak sesuai dengan kategori tersebut. Akurasi Persediaan dan Perhitungan Siklus Catatan persediaan biasanya berbeda dengan per fisik aktuali akurasi persediaan merupakan tingkat kesesuaian antara keduanya. Perusahaan seperti Walmart memahami pentingnya akurasi persediaan dan melakukan usaha yang besar untuk memastikannya. Pertanyaannya adalah seberapa besar kesalahan yang dapat diterima? Jika catatan menunjukkan saldo 683 dari bagian X dan perhitungan aktualnya menunjukkan 652, apakah hal itu dapat diterima? Misalkan
perhitungan aktualnya menunjukkan 750,67 lebih banyak dibandingkan catatan tersebut; apakah hal ini lebih baik? Dalam kisaran tertentu, setiap sistem produksi harus memiliki kesepakatan antara catatan persediaan dan persediaan aktual. Terdapat banyak alasan mengapa catatan dan persediaan mungkin tidak sesuai. Contohnya, sebuah area stockroom terbuka memungkinkan produk-produk dipindahkan untuk tujuan yang sah maupun tidak sah. Pemindahan yan sah mungkin dilakukan dengan terburu-buru dan ternyata tidak tercatat. Terkadang terdapat bagianbagain yang tidak ditempatkan sebagaimana mestinya, dan tidak sengaja ditemukan bulan-bulan kemudian. Bagian-bagian tersebut sering kali disimpan di beberapa lokasi, tetapi catatannya mungkin hilang atau lokasi yang teratat tidak sesuai. Terkadang pesanan pengisian kembali dtok dicatatsbagai stok yang telah diterima, tetapi kenyataannya tidak pernah diterima. Terkadang, sekelompok bagian dicatat telah diambil persediaan, tetapi pesanan pelanggan dibatalkan dan bagian tersebut dikembalikan ke dalam persediaan tanpa dilakukan pencatatan. Supaya sistem produksi berjalan dengan lancar tanpa kekurangan bagian dan secara efisien tanpa melebihi saldo, catatan harus akurat. Bagaimana suatu perusahaan dapat membuat catatan terbaru akurat? kode batang dan label RFID sangat penting untuk meminimalkan kesalahan yang disebabkan oleh input angka yang salah dalam sistem. Selain itu, ruang penyimpanan juga harus selalu terkunci. Jika hanya personel ruang penyimpanan yang memiliki akses, dan salah satu ukuran a untuk evaluasi pers dan peningkatan prestasi adalah akurasi catatan, terdapat motivasi yang kuat untuk mematuhi aturan tersebut. Setiap lokasi penyimpanan persediaan apakah dalam ruang penyimpan yang terkunci atau di lantai produksi, harus memiliki mekanisme pencatatan. Cara kedua adalah dengan menyampaikan pentingnya catatan yang akurat kepada seluruh personel dan bergantung kepada mereka untuk membantu usaha ini (Singkatnya, buatlah pagar di sekeliling area penyimpanan setinggi langit-langit, sehingga pekerja tidak dapat memanjat untuk mengambil bagian itu; kuncilah gerbangnya dan berikan kuncinya kepada satu orang. Tidak seorang pun dapat mengambil bagian-bagian tanpa izin dan tanpa mencatatnya.) Cara lain untuk memastikan akurasi adalah dengan menghitung persediaan secara teratur dan mencocokkannya dengan catatan. Metode yang digunakan secara luas ini disebut perhitungan siklus. Perhitungan siklus (cycle counting) adalah teknik pengambilan persediaan secara fisik dengan penghitungan persediaan secara teratur, tidak hanya sekali atau dua kali dalam satu tahun. Kunci dari perhitungan siklus yang efektif, sehingga akan menghasilkan catatan yang akurat terletak pada keputusan item apa yang akan dihitung, kapan, dan oleh siapa. Saat ini, hampir semua sistem persediaan terkomputerisasi. Komputer dapat diprogram untuk memberikan sebuah pemberitahuan perhitungan siklus dalam kasus-kasus berikut: 1. Ketika catatan menunjukkan saldo rendah atau nol. (Penghitungan produk yang lebih sedikit akan lebih mudah.)
2. Ketika catatan menunjukkan saldo positif, tetapi terdapat catatan backorder mengindikasikan ketidaksesuaian) 3. Setelah beberapa tingkatan aktivitas tertentu. 4. untuk memberi tanda tinjauan berdasarkan pentingnya barang tersebut (sebagaimana dalam sistem ABC) seperti dalam tabel berikut ini: Pemakaian Dolar Tahunan $10.000 atau lebih $3.000-$10.000 $250-$3.000 Kurang dari $250
Periode Tinjauan 30 hari atau kurang 45 hari atau kurang 90 hari atau kurang 180 hari atau kurang
Waktu termudah untuk menghitung stok adalah ketika tidak terdapat aktivitas dalam ruang stok dilantai produksi. Hal ini berarti pada akhir pecan atau selama sif kedua atau ketiga, ketika fasilitas sedang tidak terlalu sibuk. Jika tidak memungkinkan, diperlukan pembukuan yang lebih teliti dan pemisahan item untuk menghitung persediaan ketika produksi sedang berjalan dan transaksi sedang terjadi. Perhitungan siklus bergantung pada personel yang ada. Beberapa perusahaan menjadwa personel ruangstokbiasa untuk meakukan perhitungan seamajeda dalam hari kerjare reguler Perusahaanlinmenggunakan asa perusahaan swasta untuk menghitung persediaan. Ada juga perusahaan lain yang mempekerjakan penghitung siklus penuh waktu yang tidak melakukan apa pun kecuali menghitung persediaan dan menyelesaikan selisih dengan catatan. Meskipun metode yang terakhir tampak mahal, banyak perusahaan yakin bahwa hal ini sesungguhnya lebih hemat dibandingkan perhitungan persediaan tahunan biasa yang dilakukan dengan tergesa-gesa dan terkadang kurang telti yang umumnya dlaksanakan selama liburan tahunan yang berlangsung dua atau tiga minggu. Pertanyaan mengenai seberapa banyak kesalahan yang dapat ditoeransi antara persediaan fisik dan catatan sering diperdebatkan. Beberapa perusahaan memberlakukan akurasi l00 persen, sedangkan yang lainnya menerima l, 2, 3 persen kesalahan. Tingkat akurasi yang sering direkomendasikan oleh para ahli adalah ±0,2 persen untukiemA, ±l persen untuk item B, dan ±5 persen untuk item C. Terlepas dari akurasi spesifik yangtelah ditentukan, hal yang penting adalah bahwa tingkatan tersebut bergantung pada situasi tertentu, sehingga terdapat stok pengaman sebagai penyangga Akurasi merupakan hal yang penting untuk kelancaran proses produksi sehingga pesaran tidak tertunda karena tidak tersedianya bagian.