H01

  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View H01 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,481
  • Pages: 1
Jawa Pos Eceran Rp 3.500

SABTU 7 MARET TAHUN 2009

KUTIPAN Masyarakat internasional menilai sangat tinggi, termasuk saya.’’ Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak di Jakarta memuji keseriusan pemerintah Indonesia memberantas korupsi di tanah air.

SHOW & SELEBRITI AP PHOTO

BEBAS: Leila Deen, sang demonstran.

Demonstran Siram Wajah Menteri RAKA DENNY/JAWA POS

PEMBUKA: Ledisi, penyanyi asal AS yang tampil bersama Alex Ligertwood di JCC tadi malam.

Reeves-Mraz Buka Java Jazz JAKARTA – Penggemar musik jazz tanah air dimanjakan oleh tampilan para musisi jazz kelas dunia. Mereka tampil bergantian atau bersamasama pada ajang Java Jazz Festival 2009 di Jakarta Convention Center (JCC) mulai tadi malam hingga 8 Maret besok. Tampil pada hari pembuka tadi malam adalah penyanyi jazz asal Amerika Serikat. Yakni, Dianne Reeves, Jason Mraz, dan Alex Ligertwood. Dianne Reeves tampil memukau dengan suara khas. Peraih Grammy Awards empat kali untuk kategori best jazz performance itu berhasil memuaskan para penggemar di Indonesia. Banyak pula warga asing dan ekspatriat yang menonton pertunjukannya di panggung Assembly 3   Baca Reeves… Hal 15

KURS 12.020 12.025

12.023

Cadangan DevisaG Bertambah

12.033

12.065

Sumber: Kurs tengah transaksi BI 2/03

3/03

4/03

5/03

6/03

REUTERS/PLANE STUPID/HANDOUT

MALU: Menteri Perekonomian Inggris Lord Mandelson dengan wajah berlumuran cairan hijau yang dilemparkan Leila Deen kemarin.

Hadi Mengaku Ada Yang Setir KPK Periksa Tiga Anak Buah Hontjo JAKARTA – Abdul Hadi Djamal membuka pengakuan mengejutkan. Dia membeberkan, perbuatannya menerima Rp 1 miliar dari Komisaris PT Kurniadjaja Wirabhakti Hontjo Kurniawan bukan inisiatif sendiri. Namun, ada pihak-pihak lain yang turut menyetir. Hadi melalui pengacaranya, Haeri

Parani, mengatakan bahwa dana-dana yang diterima diperuntukkan orang lain. ’’Ini yang perlu digarisbawahi bahwa dana itu ada yang meminta,’’ kata Haeri di gedung KPK kemarin. Itu sekaligus mempertegas pernyataan Hadi setelah menjalani pemeriksaan pada Selasa lalu (3/3). Anggota Komisi V DPR itu mengatakan, uang suap yang diterimanya tidak hanya untuk diri sendiri dan bukan buat partainya, Partai Amanat Nasional (PAN). Pendek kata, peran

Hadi tak ubahnya sebagai broker atau perantara. Namun, terang Haeri, Hadi belum mau berterus terang siapa orang yang meminta. ’’Saya minta (Hadi) ungkapkan kepada penyidik saat diperiksa. Itu juga bergantung pertanyaan mereka (para penyidik, Red),’’ jelasnya. KPK pada Senin lalu (2/3) menangkap Hadi setelah menerima uang tunai USD 90 ribu dan Rp 54,5 juta dari Hontjo yang diduga suap   Baca Hadi… Hal 15

KECELAKAAN KAPAL KM Rimba Diduga Kelebihan Muatan JAKARTA – Penyebab tabrakan antara Kapal Motor (KM) Rimba III dengan Kapal Harapan Indah di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (5/ 3), belum diketahui pasti. Namun, salah seorang korban selamat yakin bahwa kapal cepat itu tenggelam karena kelebihan beban. KM Rimba III yang berpenumpang 27 awak tersebut memuat semen, sedangkan Kapal Harapan Indah menarik tongkang bermuatan pasir. ’’Muatan semen yang dikabarkan sebanyak dua ribu ton itu tidak benar. Saya yakin muatannya lebih dari itu. Mungkin sekitar lima ribu ton,’’ ungkap Maria Trisna, salah seorang korban selamat. Kapal kargo tersebut berangkat dari Tanjung Priok menuju Belawan, Medan, Sumatera Utara. Sementara Harapan Indah dari arah Belitung menuju Pantai Marunda, Jakarta Utara. Keduanya bertabrakan sekitar pukul 00.30 di 4,5 mil sebelah Barat Laut Pulau Damar, Kepulauan Seribu. Maria merupakan salah seorang penumpang KM Rimba III. Dia ikut suaminya, Haurol (nakhoda), pulang kampung ke Medan untuk menjenguk anak keduanya. Maria mengaku sering ikut suaminya naik kapal itu. Sebelum tabrakan, Maria memasak mi instan di bawah anjungan. Saat itu suaminya berpamitan ke kabin bawah untuk mengecek mesin. Sejurus kemudian, terjadilah tabrakan dahsyat yang tak terduga. Akibatnya, kapal berangsur-angsur tenggelam. Dipastikan ada lambung kapal yang bocor. Karena beban yang terlampau berat, kapal tenggelam dengan cepat   Baca KM Rimba… Hal 15

SEMENTARA ITU...

LONDON – Kebebasan mengeluarkan pendapat memang dijamin di Inggris. Namun, apa yang dilakukan pengunjuk rasa Leila Deen terhitung nekat. Saat mengungkapkan protes kepada Menteri Perekonomian Lord Peter Mandelson kemarin (6/3), aktivis lingkungan dari LSM Plane Stupid itu menyiram wajah sang menteri dengan segelas minuman. Anehnya, Deen tidak mendapatkan hukuman apa pun. Insiden yang membuat malu menteri utama kabinet Perdana Menteri Gordon Brown itu terjadi saat dia berjalan menuju mobilnya setelah menghadiri seminar lingkungan di Royal Society, London   Baca Demonstran… Hal 15

GRAFIS: HERI OWEL/JAWA POS

Kalla Merapat ke PDIP Undang Megawati Bertemu di DPP Golkar

RADAR BOJONEGORO/JPNN

EVAKUASI: Seorang warga Desa Suciharjo, Parengan, Tuban, menggendong kerabat yang sakit ke pengungsian.

Giliran Banjir Bandang Menerjang Empat Kabupaten Kembali Jadi Korban Bengawan Solo BOJONEGORO – Bencana banjir belum beranjak dari Kabupaten Bojonegoro, Blora (Jateng), Tuban, dan Lamongan. Belum tuntas warga membersihkan kotoran akibat luapan Bengawan Solo, kemarin (6/ 3) empat kabupaten itu diterjang

banjir bandang. Penyebabnya adalah meluapnya anak-anak Sungai Bengawan Solo. Di Blora, banjir bandang menerjang sejak Kamis sore (5/3). Sebuah rumah di Dusun Bendo, Desa Bleboh, Kecamatan Jiken, lenyap dan ditemukan warga tinggal lantai keramiknya. Selain itu, 52 rumah di desa tersebut rusak berat. Sejumlah warga mengungkapkan,

air bah itu datang secara tiba-tiba. Sejak pukul 16.00 (Kamis), hujan lebat mengguyur Desa Bleboh. Sungai Bleboh yang merupakan anak Bengawan Solo meluap dan airnya menerjang perkampungan. Puncak banjir bandang terjadi pukul 17.30. Terjangan air itu merusak permukiman warga hingga radius sekitar 300 meter dari sungai   Baca Giliran… Hal 15

JAKARTA – Upaya Golkar untuk menceraikan M. Jusuf Kalla (Kalla) dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus berlangsung. Meski di kubu Jusuf Kalla ada kelompok yang terus berupaya mempertahankan duet presiden-wakil presiden itu, nyatanya internal Golkar dan orang-orang di sekitar Kalla terus melakukan langkah penggiringan agar Kalla hengkang dari SBY. Kemarin (6/3), misalnya, Kalla terang-terangan mengakui bahwa dirinya sebagai ketua umum DPP Golkar mengundang Ketua Umum DPP PDIP Megawati untuk berkunjung ke Slipi (Kantor DPP Golkar). Padahal, sebelumnya kontak antarparpol banteng dan beringin itu hanya dilakukan dewan penasihat DPP masing-masing. ’’Kali ini kita undang (Megawati, Red),’’ tegas Kalla. Meski demikian, Kalla menolak menjelaskan agenda pertemuan tersebut. Dia tak bersedia menjawab ketika wartawan bertanya apakah pertemuan itu membahas rencana

koalisi pada pemilu presiden. ’’Tadi kan janji tidak tanya yang sulitsulit, ’’elaknya. Sumber Jawa Pos yang dekat dengan Jusuf Kalla mengakui bahwa pertemuan tersebut memang inisiatif Golkar. Namun, pertemuan itu terancam dibatalkan bila Megawati tidak bersedia datang ke Slipi. Selain dengan PDIP, kata sumber Jawa Pos, komunikasi politik dilakukan dengan PPP. Hari ini (7/3) Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali dan 30 pengurus teras DPP PPP akan bertandang ke DPP Partai Golkar. ’’Tetapi, minus Bachtiar Chamsyah,’’ lanjutnya. Berbeda dengan Suryadharma Ali yang aktif melakukan komunikasi politik dengan sejumlah calon presiden, Bachtiar Chamsyah sejak awal menyatakan bahwa PPP akan mendukung SBY kembali menjadi presiden. Sebelumnya, Suryadharma juga bertandang ke kediaman resmi Jusuf Kalla untuk membahas koalisi antara Golkar dan PPP. ’’Ibarat listrik, PPP, dan Golkar itu sudah nyambung setrumnya, jadi gampang kalau kedua partai akan berkoalisi,” ujar Suryadharma ketika itu. (noe/mk)

33

Ketika Para Dubes dan Ekspatriat Belajar Bahasa Indonesia di Jogja (2-Habis)

Susah Bedakan Susu Kedelai atau Susu Keledai Selama mengajar para ekspatriat dan duta besar (Dubes), banyak kisah menarik dan menggelikan. Pengajar di Wisma Bahasa, Jogja, sempat kewalahan ketika ada yang menyeret materi kursus ke ranah agama dan politik. AGUNG PUTU ISKANDAR, Jogja ISSEI KATO/REUTERS

Pernik Kuku Antigatal Krisis global di Jepang memaksa pengusaha memeras kreativitas. Jaringan department store Marui One membuka butik-butik dengan tawaran berani. Produk mereka dihubungkan dengan kegemaran konsumen berdandan sesuka-sukanya. Termasuk menghias kuku ala Lolita fashion yang dipamerkan pada Senin (2/3) lalu. Pemakai pernik ini jangan sampai gatal. Entah apa jadinya hiasan kuku ini kalau sampai ada refleks menggaruk. (roy)

http://www.jawapos.co.id

HARI itu Rabu (4/3) sore, sekitar sepuluh remaja warga negara Jepang datang ke kantor Wisma Bahasa di Demangan Baru, Jogja. Begitu memasuki front office, beberapa pengajar dan petugas administrasi lembaga kursus bahasa Indonesia itu serentak menyapa: ’’Selamat sore.’’ Warga Jepang yang baru datang itu pun terlihat kikuk. Mereka berpandangan satu sama lain. Mereka, tampaknya, bingung dengan sapaan tersebut karena tak mengerti maksudnya. Tak lama berselang, rombongan yang kebanyakan kaum hawa itu pun memilih meng-

AGUNG PUTU ISKANDAR /JAWA POS

CALON GUIDE: Isnawan (kiri) membimbing tiga murid baru dari Jepang di Wisma Bahasa, Jogja.

anggukkan kepala dan tersenyum. ’’Itu rombongan dari tour agent,’’ kata Customer Relation Officer Wisma Bahasa Itha

Prabandhani. Mereka, kata dia, adalah rombongan yang datang ke Indonesia untuk berwisata. Beberapa tour agent, kata Itha, kemu-

dian memasukkan belajar bahasa Indonesia sebagai salah satu kegiatan wisata. ’’Tapi, mereka tidak lama di sini. Hanya mendapat pelajaran singkat. Pokoknya bisa menyapa dan membuat kalimat-kalimat simpel dalam bahasa Indonesia,’’ jelas wanita berambut panjang itu. Sebenarnya, ujar dia, pelajaran bahasa Indonesia yang diberikan di Wisma Bahasa tidak dilakukan menggunakan sistem klasikal, yakni dalam sebuah kelas dengan seorang pengajar. Tapi, kelas dijalankan dengan satu murid yang diajar empat hingga lima guru. Masing-masing guru memiliki tugas sendiri. ’’Nah, dari lima guru itu lantas ada satu yang bertanggung jawab penuh,’’ ungkapnya. Hal senada diungkapkan Direktur Wisma Bahasa Agus Soeharjono. Lelaki asli Jogja tersebut menuturkan, dengan sistem seperti itu, interaksi antara guru dengan murid menjadi intensif. Pemahaman mereka terhadap bahasa Indonesia sebagai budaya dan bahasa pun bisa lebih matang   Baca Susah… Hal 15 

email: [email protected]

Related Documents