Guru_profesional.docx

  • Uploaded by: Deby M
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Guru_profesional.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,641
  • Pages: 17
PROFESI GURU / GURU PROFESIONAL

O L E H MANGARAPEN HASIBUAN 8156132019

MAKALAH DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH LANDASAN ILMIAH ILMU PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN 2015 1

KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya . Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Saya bersyukur kepada Ilahi Rabbi karena telah diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “

PROFESI GURU/ GURU

PROFESIONAL”. Dengan tersusunnya makalah ini , saya berharap dapat lebih memahami secara mendalam tentang profesi guru/ guru profesional. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan , oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini .

Akhir kata , saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan masukan dan saran sehingga terselesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita semua . Amin.

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................2 DAFTAR ISI .......................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................4 BAB II RUMUSAN MASALAH...........................................................................5 BAB III PEMBAHASAN......................................................................................6

A. PENGERTIAN PROFESI................................................................................6 B. GURU PROFESIONAL...................................................................................6 C. KODE ETIK GURU.........................................................................................8 D. PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN...........................................9 E. KARAKTERISTIK GURU PROFESIONAL.................................................11 F. TUJUAN PENGEMBANGAN PROFESI.......................................................12 G. MENGEMBANGKAN PROFESI...................................................................13 H. CARA MENGEMBANGKAN PROFESI PENDIDIK....................................13 I. PENYELENGGARA PENDIDIKAN..............................................................14 J. IMPLIKASI KONSEP PENDIDIKAN............................................................14 BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................15 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................16

3

BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka mewujudkan cita –cita pendidikan nasional serta mencerdaskan kehidupan bangsa, peranan guru sangat penting sekali untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia. Kita sadari, bahwa peran guru sampai saat ini masih eksis, sebab sampai kapanpun posisi atau peran guru tersebut tidak akan bisa digantikan sekalipun dengan mesin canggih dan modern , mengapa ? Karena, selain sebagai seorang pendidik dan pengajar juga membina sikap mental yang menyangkut aspek-aspek manusiawi dengan karakteristik yang beragam dalam arti berbeda antara satu siswa dengan lainnya. Banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh seorang guru semata-mata ingin melihat anak didiknya bisa berhasil dan sukses kelak. Tetapi perjuangan guru tersebut tidak berhenti sampai disitu, guru juga merasa masih perlu meningkatkan kompetensinya agar benar-benar menjadi guru yang lebih baik dan lebih profesional terutama dalam proses belajar mengajar sehari-hari. Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Hakikat profesi guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut diluar bidang kependidikan. Namun, dibalik itu semua itu masih tersirat suatu dilema profesi dimana seringkali guru tidak menerima penghargaan ataupun perlakuan yang sebanding dengan apa yang telah dikorbankannya. Sebagai tenaga profesi apakah yang harus kita lakukan agar pendidikan menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang? Bagaimana usaha kita menyikapi hal ini dengan lebih arif dan bijaksana?

4

BAB II RUMUSAN MASALAH A.

ORIENTASI MASALAH Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah arti profesi guru / guru profesional ? 2. Kode etik Guru / pendidik profesional 3. Bagaimana peranan guru 4. Tujuan Pengembangan dan organisasi profesi 5. Siapa yang mempunyai kewajiban dalam Pengembangan profesi pendidik 6. Cara mengembangkan profesi pendidik 7. Penyelenggaraan pendidikan 8. Implikasi konsep pendidikan

B.

TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, di antaranya yaitu: 1. Untuk mengetahui arti profesi pendidik / pendidik profesional 2. Untuk mengetahui kode etik guru 3. Untuk mengetahui peranan guru 4. Untuk mengetahui tujuan pengembangan organisasi profesi 5. Untuk mengetahui kewajiban siapa mengembangkan profesi pendidik 6. Untuk mengetahui cara mengembangkan profesi pendidik 7. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya peranan penyelenggara pendidikan 8. Untuk mengetahui tentang implikasi konsep pendidikan

5

BAB III PEMBAHASAN

A.

PENGERTIAN PROFESI

Profesi berasal dari bahasa latin "Proffesio" yang berarti pekerjaan. Secara luas artinya kegiatan untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut dari padanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Untuk bisa menjadi profesi dengan memiliki keahlian tidak lah semudah membalikkan telapak tangan. Guru yang berkualitas menjadi dambaan semua bangsa , seperti dikutip dari jurnal international yang mengatakan bahwa “preparing quality teachers is a global concern as all nations look to education to ameliorate social ills and advance nation building” ( Buchberger .et.al .2000). Jadi guru yang berkualitas merupakan

salah satu usaha untuk memperbaiki penyakit sosial dan

mempercepat pembangunan bangsa. Menurut Dr. B. Kieser Jabatan guru dapat dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang guru dituntut suatu keahlian tertentu (merancang pengajaran ,mengajar, mengelola kelas,) dan dari pekerjaan ini seseorang dapat memiliki nafkah bagi kehidupan selanjutnya. Hal ini berlaku sama pada pekerjaan lain. Namun dalam perjalanan selanjutnya, mengapa profesi guru menjadi berbeda dari pekerjaan lain, profesi guru termasuk ke dalam profesi khusus selain dokter, penasihat hukum, pastur. Kekhususannya adalah bahwa hakekatnya terjadi dalam suatu bentuk pelayanan manusia atau masyarakat. Orang yang menjalankan profesi ini hendaknya menyadari bahwa ia hidup dari padanya, itu haknya, ia dan keluarganya harus hidup akan tetapi hakikat profesinya menuntut agar bukan nafkah hidup itulah yang menjadi motivasi utamanya, melainkan

kesediaannya

untuk

melayani

sesama.

Dilain pihak profesi guru juga disebut sebagai profesi yang luhur. Dalam hal ini, perlu disadari bahwa seorang guru dalam melaksanakan profesinya dituntut adanya budi luhur dan akhlak yang tinggi. Guru dalam keadaan darurat dianggap wajib membantu tanpa imbalan yang sesuai atau

6

dengan kata lain hakikat profesi guru menjadi luhur dalam bentuk pengabdian kemanusiaan diperlukan kompetensi . B.

GURU PROFESIONAL

Becoming a teacher educator involves more than a job title. One becomes a teacher educator as soon as one does teacher education but one’s professional identity as a teacher educator is constructed over time. ( International journal ). Jadi seorang guru profesional tidak mudah tapi harus senantiasa mengup date diri dan keilmuannya disesuaikan dengan kemajuan jaman. Selain itu agar lebih mantap keprofesionalannya dituntut untuk bisa menggunakan tehnologi seperti yang dikutip dari jurnal internasional yang mengatakan “ the active model can only be realized through technology integration ( e.g. AI,software enginering, information technology , cognitive science ,art and science , philosophy, etc). (Peter P. Chen Leah Y Wong ( Eds) 2007. Hal ini sama seperti dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman , bertakwa dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan , tekhnologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju ,adil dan beradab berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Begitu banyaknya aspek yang harus dicapai guru tentu itu semua harus dilaksanakan dengan keahlian ( profesional ). Menjadi guru yang profesional memang cukup sulit untuk dilakukan .

Terlebih kita merasa tertuntut untuk menjalankan hal itu, Dalam hal ini perlu kesabaran dan keikhlasan yang cukup besar agar kita bisa menjadi seorang guru yang professional . Pemerintah memberi penghargaan lebih bagi guru professional .Ditahun pertama , proses rekrutmen guru sertifikasi melalui fortofolio . Bagi guru yang cukup nilainya otomatis mendapat tambahan penghasilan .Namun tahun berikutnya berubah tehnisnya, ini disebabkan guru pintar mengakal-akali piagam dan sertifikat , semata hanya untuk memperoleh tambahan penghasilan. Pemerintah memberlakukan program PLPG sepuluh hari. Setelah lulus dan mendapatkan tunjangan sertifikasi ,dirasakan tidak ada perubahan yang signifikan dalam melaksanakan tugas dan out put yang dihasilkan. Oleh karenanya pemerintah melakukan terobosan dengan membelajarkan guru tersebut satu tahun melalui PPG. Sebenarnya semua proses diatas adalah guru belum berubah mindset nya dan kinerjanya. Di bawah ini ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar menjadi guru yang professional antara lain : 1.

Mengerti tuntutan

perubahan

harapan

masyarakat yang penuh dengan kompleksitas

permasalahan, memahami gaya hidup dan perilaku siswa, mengembangkan wawasan dan kompetensi keilmuan, serta mengeliminasi kendala dan hambatan yang ada dalam diri maupun lingkungan sekitar. 2.

Memiliki semangat untuk member inspirasi kepada rekan kerja sesame pendidik dan Siswa untuk menumbuh kembangkan mutu dayasaing, mengenali ‘resources’ dan Memanfaatkan sebagai sumber dan media pembelajaran yang dapat meningkatkan daya Kreativitas siswa. 7

3.

Menggunakan kebutuhan dan harapan masyarakat akan manfaat pendidikan sebagai Pedoman menjalankan kehidupan professional sebagai seorang guru.

4.

Mengembangkan konsep pembelajaran yang relevan tentang karakter dan kompetensi yang dibutuhkan siswa untuk masa depannya. Guru yang profesional atau

yang memiliki

Kompetensi adalah suatu ukuran yang

ditetapkan atau dijadikan syarat dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan berprilaku layaknya seorang guru untuk menduduki jabatan fungsional sesuai bidang tugas, kualifikasi, dan jenjang pendidikan. Dikatakan guru profesional berarti harus memiliki minimal empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik,

guru harus menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, dan intelektual. Selain itu, dituntut menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik dan teknik penilaian. Dalam menciptakan effective teaching ada 4 hal yang penting yaitu “ outcomes , clarity, engagement and enthusiasm”.( Sean M Bulger, 2002). Guru profesional harus bisa mengelola effective teaching dan joyful learning. Untuk mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampunya, memanfaatkan teknologi informasi, komunikasi ,dan media untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

C.

KODE ETIK GURU

Kode etik adalah sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dan juga sebagai pedoman berperilaku. Dalam kaitannya dengan profesi guru ,ini merupakan aturan yang menjadi standar kegiatan yang harus dilaksanakan. Kode etik menggambarkan nilai-nilai professional suatu pekerjaan yang diterjemahkan kedalam pola tingkah laku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat. Standar ini dijadikan sebagai pedoman (guidelines). Berikut adalah Kode Etik Guru Indonesia : 

Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangun yang berjiwa Pancasila.

8



Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.



Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.



Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid , sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.



Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan.



Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya.



Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan.



Guru bersama-sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi Guru Profesional sebagai sarana pengabdiannya.



Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang Pendidikan.

D.

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membim

bing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru sebagai sutradara yang menentukan tercapainya tujuan pendidikan didalam kelas makanya peranannya tidak dapat digantikan oleh profesi lain. Guru harus antusias dalam mendidik dan mengajar anak didiknya dengan prinsip joyful learning maksudnya pembelajaran harus students centered, dengan menggunakan strategy untuk bisa menjadi efisien dan efective. ( Seema Singh.) Guru yang berhasil adalah guru yang mampu mentransfer ilmu kepada anak-anaknya dari tidak tahu menjadi

tahu, dari

tidak

bias

menjadi

bisa, dari

tidak faham menjadi faham.

Selain

mentransfer juga mentransformasikan nilai –nilai baik, sikap luhur agar anak tidak hanya pintar tetapi juga bermoral .

9

Sardiman menyebutkan bahwa terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan mengenai peranperan yang dimiliki oleh guru, antara lain adalah : 1.

Prey Katz yang menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, dan sebagai orang yang menguasai bahan yang diajarkan.

2.

Havighurst menjelaskan bahwa peranan guru di sekolah sebagai pegawai dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan terhadap atasannya, sebagai kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan pengganti orang tua.

3.

James W. Brown mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran seharihari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.

4.

Federasi dan Organsasi Profesional Guru Sedunia mengungkapkan bahwa peranan guru di sekolah tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga berperan sebagai transformer dan katalisator dari nilai dan sikap.

Berdasarkan pendapat-pendapat mengenai peranan guru diatas, Sardiman merincikan peranan guru tersebut menjadi 9 peran guru. 9 peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar tersebut yaitu: 1. Informator. Sebagai pelaksana mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum. 2. Organisator. Pengelola kegiatan akademik, silabus, workshop, jadwal pelajaran dan lainlain. Organisasi komponen-komponen kegiatan belajar harus diatur oleh guru agar dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri guru maupun siswa. 3. Motivator. peran sebagai motivator penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru harus mampu memberikan rangsangan, dorongan serta reinforcement untuk mengembangkan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas), sehingga akan terjadi dinamika dalam proses belajar.

10

4. Pengarah atau Director. Guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. 5. Inisiator. Guru sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Ide-ide yang dicetuskan hendaknya adalah ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didik. 6. Transmitter. Dalam kegiatan belajar mengajar guru juga akan bertindak selakuk penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan. 7. Fasilitator. Guru wajib memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar misalnya dengan menciptakan susana kegiatan pembelajaran yang kondusif, seerasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar mengajar berlangsung efektif dan optimal. 8. Mediator. Mediator ini dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. Misalnya saja menengahi atau memberikan jalan keluar atau solusi ketika diskusi tidak berjalan dengan baik. Mediator juga dapat diartikan sebagai penyedia media pembelajaran, guru menentukan media pembelajaran mana yang tepat digunakan dalam pembelajaran. 9. Evaluator. Guru memiliki tugas untuk menilai dan mengamati perkembangan prestasi belajar peserta didik. Guru memiliki otoritas penuh dalam menilai peserta didik, namun demikian evaluasi tetap harus dilaksanakan dengan objektif. Evaluasi yang dilakukan guru harus dilakukan dengan metode dan prosedur tertentu yang telah direncanakan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Bisa dilihat bahwa guru memiliki banyak peran yang harus dikerjakan bersamaan. Dari peran-peran yang dimiliki guru tersebut tentunya guru mengemban tugas yang cukup kompleks, bukan hanya sekedar mengajar saja, sangat pantas profesi guru diberikan apresiasi yang tinggi karena jasanya yang aktif dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tertuang pada pembukaan UUD 1945. Guru juga dipandang sebagai pekerjaan dan memiliki tanggung jawab moral di masyarakat. Seorang yang memiliki profesi sebagai guru banyak dianggap sebagai tokoh masyarakat dan layak untuk dijadikan panutan. Hal ini membuat peranan guru semakin lengkap dan tidak sembarang orang dapat begitu saja menjadi guru.

11

E.

KARAKTERISTIK GURU PROFESIONAL Menjadi seorang guru professional merupakan hal yang sangat penting karena hal itu akan

mempengaruhi hasil akhir proses belajar mengajar yang dilakukan seorang guru profesional tentu saja akan menghasilkan output yang bagus terhadap siswanya. Agar pekerjaan yang dilaksanakan

mencapai hasil maksimal mutlak harus didampingi motivasi , seperti yang

diungkapkan oleh “ As ryan and Decy ( 2000 ) suggested an essential strategy for successful teaching is knowing how to use extrinsic forms of motivation to promote more autonomous motivation”. Menjadi guru , motivasi dari dalam guru itu harus tumbuh dengan baik. Karakteristik guru professional adalah keikhlasan dalam mendidik. Hal ni bermakna bahwa soerang guru selalu memilki waktu

untuk mendidik siswanya menjadi lebih baik.

Kapanpun seorang siswa membutuhkan bimbingan ia akan bersedia memberikannya. Ciri yang kedua adalah mengajarkan sesuatu yang bermanfaat. Maka seorang guru harus selalu menerangkan tujuan pembelajaran dalam bentuk yang teratur. Yang ketiga adalah guru harus mendisiplinkan siswanya dalam bentuk contoh. Ciri yang keempat adalah guru menjadi manajer kelas sekaligus . Ciri yang kelima adalah guru harus percaya bahwa siswanya mempunyai peluang untuk sukses. Ciri yang keenam adalah guru harus mengajarkan apapun yang ia ketahui pada siswanya dengan harapan mereka bisa lebih baik dari dirinya, Ciri yang ketujuh guru berkomunikasi secara teratur dengan orang tua siswa. Ciri yang kedelapan guru harus menjadi orang yang terdidik. Ciri yang Sembilan guru harus menguasai bahan ajar yang akan dia sampaikan . Ciri yang terakhir guru harus menjalin hubungan yang harmonis dengan siswanya. F.

TUJUAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU Tujuan pengembangan profesi guru adalah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan

disekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan . Namun lebih khusus lagi tujuan dari pengembangan profesi guru itu adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku.

12

2. Memutakhirkan kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik. 3. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional. 4. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru. 5. Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat. 6. Menunjang pengembangan karir guru Sedangkan manfaatnya adalah antara lain : 1. Bagi Peserta Didik. Dengan adanya pelaksanaan Pengembangan keprofesian , maka peserta didik memperoleh jaminan pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif. 2. Bagi Guru. Kepada guru dengan melaksanakan Pengembangan itu akan dapat memenuhi standar dan mengembangkan kompetensinya sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas utamanya secara efektif sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik untuk menghadapi kehidupan di masa datang. 3. Bagi Sekolah. Akan mampu memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas bagi peserta didik. 4. Orang tua/masyarakat memperoleh jaminan bahwa anak mereka mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas dan pengalaman belajar yang efektif. 5. Bagi Pemerintah, dengan adanya Pengembangan keprofesian ini akan memberikan jaminan kepada masyarakat tentang layanan pendidikan yang berkualitas dan profesional.

G.

MENGEMBANGKAN ORGANISASI PROFESI Pengembangan profesi guru

dilakukan oleh pendidik itu secara mandiri

seharusnya meningkatkan kualitas keprofesian nya

.Pendidik

dengan terus meng up-date ilmu

pengetahuannya sebab pendidik mengemban misi pengembangan individu manusia. Pengembangan itu bertujuan untuk membuat manusia menerima warisan budaya , dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan . Budaya

banyak dikembangkan

lewat

pendidikan dalam proses belajar mengajar. Budaya tidak pernah berhenti , itu artinya pendidik harus senantiasa mengembangkan profesinya secara terus menerus .

13

H.

CARA MENGEMBANGKAN PROFESI PENDIDIK Bagaimana cara seorang guru mengembangkan profesinya ?. Ada beberapa hal yang dapat

dilakukan antara lain yaitu : 1.

Belajar mandiri dirumah dengan memiliki buku referensi yang bervariatif

2.

Memanfaatkan fungsi library

3.

Membentuk MGMP

4.

Mengikuti perlombaan dan seminar

5.

Sekolah S2 dan S3

6.

Meriview buku

7.

Menggunakan model pembelajaran

8.

Menulis KTI dan jurnal

9.

Membuat PTK / PTS Pengembanngan profesi diatas tentu berupaya agar profesi pendidik berkembang secara berkelanjutan. Jadi eksistensi organisasi profesi sangat urgen manakala ia berfungsi dengan baik.

I.

PENYELENGGARA PENDIDIKAN

Untuk menjadi penyelenggara pendidikan seharusnya diambil dari guru yang profesional. Penyelenggara pendidikan adalah orang-orang yang menduduki jabatan struktural seperti kepala sekolah, kasi penmad,ketua jurusan dan bahkan dekan .Hubungan antara penyelenggara dengan pelaksana pendidikan ibarat kancing dan baju. Oleh sebab itu

penyelenggara

seharusnya bertindak profesional dalam pendidikan agar prosesnya

menjadi efisien dan efektif. Apakah penyelenggara pendidikan di Indonesia sudah profesional ? Sugianto ( 1992 ) mengatakan bahwa sebagian manajer sekolah lanjutan bertindak atas dasar buku petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar . Tugas dan tanggung dilaksankan sesuai juklak. Oleh karenanya bisa dikatakan penyelenggara pendidikan ini belum melaksanakan fungsi manajemen. Penyelenggara harus mampu mengambil

14

kebijakan yang positif untuk mencapai misi yang ditetapkan. Manajemen pendidikan ukurannya bukan uang tetapi keberhasilan siswa . J.

IMPLIKASI KONSEP PENDIDIKAN

Konsep pendidikan yang baik adalah Pendidikan dengan ilmu pendidikan. Menjadi seorang guru harus mempunyai motivasi yang kuat untuk menjadi profesional dalam membantu menumbuh kembangkan aspek kognitif , afektif dan psikomotorik anak. Dengan bermodalkan ketiga poin tadi diharapkan anak dapat mengembangkan bakat, pribadi dan potensi lainnya secara optimal yang dilandasi dengan nilai dan karakter baik. Seorang pendidik dikatakn berhasil apa bila tercermin beberapa kriteria pada anak antara lain yaitu : a. Gemar belajar b. Self Confidence c. Berprestsi d. Semangat kerja e. Kreatif f. Mandiri, tanggung jawab. Perilaku pendidik yang baik adalah : 1. Menjadi mitra peserta didik 2. Mengembangkan bakat dan minat anak 3. Melaksanakan aturan dan peraturan 4. Mengantisipasi perubahan lingkungan 5. Menggunakan problem solving dan discovery learning

15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A.

KESIMPULAN

Salah satu peran guru adalah sebagai profesional. Jabatan guru sebagai

profesional

menuntut peningkatan kecakapan dan mutu keguruan secara berkesinambungan. Guru yang berkualifikasi profesional, yaitu guru yang tahu secara mendalam tentang apa yang diajarkannya, cakap dalam cara mengajarkannya

secara

efektif serta efisien, dan guru tersebut punya

kepribadian yang mantap .Selain itu integritas diri serta kecakapan keguruannya juga perlu ditumbuhkan serta dikembangkan. Guru yang ideal adalah sadar dan tanggap akan perubahan zaman, pola tindak keguruannya tidak stugnun ,guru secara kontinue meningkatkan penguasaan dasar keilmuan dan perangkat instrumental nya. Selain itu, guru hendaknya bermoral yang tinggi dan beriman yang mendalam, seluruh tingkah lakunya (baik yang berhubungan dengan tugas keguruannya ataupun sosialitasnya sehari-hari digerakkan oleh nilai-nilai luhur dan taqwanya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Secara nyata guru tersebut harus bertindak jujur, disiplin, adil, setia, susila dan menghayati iman yang hidup. Guru juga harus memiliki kecakapan kerja yang baik dan kedewasaan berpikir yang tinggi sebab guru sebagai pemangku jabatan yang profesional merupakan posisi yang bersifat strategis dalam kehidupan dan pembangunan masyarakat. Guru juga harus terus bisa memantapkan posisi dan perannya lewat usaha- usaha mengembangkan kemampuan diri secara maksimal dan berkesinambungan dalam belajar lebih lanjut. Salahsatu yang melandasi pentingnya guru harus terus

berusaha mengembangkan diri karena pendidikan berlangsung sepenjang hayat. Selain itu

bahwa sistem pengajaran, materi pengajaran dan penyampaiannya kepada siswa selalu perlu dikembangkan. Hal ini merupakan dampak

dari perkembangan

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi. Upaya pengembangan sistem pengajaran, pembenahan isi serta teknologi organisasi materi pengajaran dan pencarian pendekatan strategi, metode, teknik pengajaran (perkembangan diri siswa) selalu perlu dikaji dan atau dikembangkan demi efektivitas dan efisiensi kependidikan.

16

kerja

B.

SARAN

Dengan selesainya makalah ini, saya berharapdapat lebih memahami tentang profesi guru / guru profesional.Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya

berbagai macam kritik serta yang sifatnya membangun masih sangat

dibutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA 1. Karen J mitchell, David Z Robbins, Barbara S plake and Kaeli .The role of licensure test in improving teacher quality,. 2001 2. M Kay Alderman .Motivation for achievement possibilities for teaching and learning ,. 2004 3. A. Lin goodwin / Clare Kosnik . Teacher development . An international journal of teacher’s professional development. http:// dx.doi.org/10.1080/13664530.2013.813766 4. Abu Hanifah. 1950. RintisanFilsafat, Filsafat Barat DitilikdenganJiwaTimur, Jilid I. Jakarta: BalaiPustaaka. 5. ConnySeniawan,. 1951. PendekatanKeterampilan Proses, BagaimanaMengaktifkan SiswadalamBelajar.Jakarta: Gramedia. 6. Prof. Dr. Umar Tirtarahardja, dkk. 2005. PengantarPendidikan. Jakarta: PT AsdiMahasatya.

17

More Documents from "Deby M"