Guru Yang Berwibawa (artikel Ilmiah) Tugas Uas Semester 5 Mata Kulaih Kemahiran Berbahasa Lisan Dan Tulis.rtf

  • Uploaded by: Anza Zumy
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Guru Yang Berwibawa (artikel Ilmiah) Tugas Uas Semester 5 Mata Kulaih Kemahiran Berbahasa Lisan Dan Tulis.rtf as PDF for free.

More details

  • Words: 1,382
  • Pages: 6
GURU YANG BERWIBAWA

Anjanillah Zumzumi Tadris Bahasa Indonesia, IAI AL-QOLAM Malang [email protected]

Abstrak: Wibawa adalah sikap seseorang yang ditampilkan sehingga ia selalu mendapat perhatian, serta penilaian positif oleh orang lain dalam segala kondisi. Wibawa dapat juga diartikan sebagai kemampuan untuk memengaruhi orang lain melalaui sikap dan tingkah laku yang memiliki kepemimpinan dan daya tarik. Guru yang berwibawa akan disegani dan dihormati peserta didiknya. Apa yang disampaikan oleh guru yang berwibawa akan diperhatikan dengan baik oleh peserta didiknya. Sebagai seorang pendidik guru hendaknya memiliki wibawa. Dalam dunia pendidikan guru dituntut untuk mampu menjadikan peserta didiknya memiliki rasa hormat dan sopan santun kepada gurunya, namun hal tersebut tidaklah mudah. Terlebih lagi guru dilarang untuk melakukan kekerasan dalam artian menghukum dengan tidak mendidik dan menimbulkan rasa sakit. Terlampau banyak kasus kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didiknya. Jika guru memilih menciptakan kewibawaan dengan rasa takut, kewibawaan tersebut tidak akan bertahan lama. Bahkan kewibawaan tersebut akan menimbulkan dampak yang kurang baik. Salah satu contohnya, peserta didik menjadi tidak senang dan dendam dengan gurunya. Hal inilah yang menyebabkan peserta didik menjadi kurang mematuhi dan menghormati seorang guru. Berdasarkan fakta dilapangan yang menggambarkan bahwa guru harus memiliki kewibawaan, maka guru harus mengetahui bagaimana caranya menciptakan pembelajaran yang berwibawa. Guru perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kewibawaan. Apabila sikap berwibawa sudah mampu diciptakan

maka guru perlu mengetahui bagaiamana cara mempertahankan kewibawaan tersebut. Dengan demikian guru akan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan tanpa menghilangkan batasan-batasan sopan santun peserta didik terhadap gurunya. Kata kunci: Guru, wibawa, peserta didik

Abstract: Authority is the attitude of someone who wants him to always get attention, as well as positive by others in all conditions. Authority can also be interpreted as the ability to influence others through attitudes and behavior that have leadership and attractiveness. Authoritative teachers will be respected and welcomed by their students. What is conveyed by an authoritative teacher will be welcomed by the students. As an educator, the teacher must have authority. In the world of education, teachers are required to be able to bring their students to have respect and courtesy for their teachers, but this needs to be easy. Moreover, teachers oppose violence in the sense of punishing by not educating and causing pain. Too many cases of resistance were carried out by the teacher towards the students. If the teacher chooses to create authority with fear, this authority will not last long. On the contrary this authority will have an adverse effect. One example, students become displeased and resentful with their teacher. This is what causes students to be less like and respect a teacher. Based on the facts in the field that describe the teacher must have authority, the teacher must learn how to make authoritative learning. The teacher needs to understand what factors influence authority. When an authoritative attitude has been successfully created, the teacher needs to understand how to maintain that authority. Thus the teacher will succeed in creating a pleasant learning atmosphere without removing the limitations of students' compensation for their teacher. Keywords: Teacher, authority, students

Pendahuluan Sebagai seorang guru, sudah tentu ingin berwibawa dihadapan peserta didiknya. Ketika mengajar ingin diperhatikan oleh para peserta didiknya. Ketika menyuruh peserta didiknya, guru ingin perintahnya tersebut segera dilaksanakan. Apabila masuk guru masuk kedalam kelas, seorang guru ingin peserta didik menghormati dengan sikap tertib dan suasana kelas yang tenang. Apalagi saat seorang guru sedang berbicara maka yang diinginkannya adalah peserta didiknya memperhatikannya dengan seksama. Yang menjadi pertanyaan adalah, sudahkan seorang guru menciptakan kondisi seperti itu? Jika kondisi tersebut mampu diciptakan, maka dapat dikatakan sebagai guru yang berwibawa. Guru dapat dikatakan berwibawa apabila guru tersebut mampu membuat peserta didiknya selalu menyimak, mengikuti, dan melakukan apa yang ia sampaikan dan akhirnya peserta didik akan tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran yang diberikan oleh guru. Untuk menjadi guru berwibawa yang seutuhnya, berikut akan dijelaskan lebih lanjut . Pembahasan A. Pengertian Wibawa Guru Wibawa adalah sikap seseorang yang menginginkan agar ia selalu mendapat perhatian, demikian pula positifnya oleh orang lain dalam segala kondisi. Wibawa dapat juga diartikan sebagai kemampuan untuk memengaruhi orang lain melalui sikap dan tingkah laku yang memiliki kepemimpinan dan daya tarik. Seseorang dapat dikatakan berwibawa dihadapan orang lain jika apa yang disampaikannya diperhatikan dengan baik oleh lawan bicaranya. Seseorang yang berwibawa akan disegani dan dihormati oleh orang lain.

Guru dapat dikatakan berwibawa apabila guru tersebut mampu membuat peserta didiknya selalu menyimak, mengikuti, dan melakukan apa yang ia sampaikan dan akhirnya peserta didik akan tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran yang diberikan oleh guru. Namun yang harus diingat bahwa guru yang berwibawa bukan berarti gila hormat. Banyak guru yang mengambil sikap yang salah saat ingin terlihat berwibawa dihadapan peserta didiknya. Sebagian guru beranggapan bahwa mereka akan dihormati peserta didiknya dengan cara suka marah, berpura-pura disiplin, dan jarang tersenyum. Jika seorang guru menciptakan kewibawaan dengan rasa takut maka kewibawaan tersebut tidak akan bertahan lama. Secara psikologis, jiks dalam jika dalam suatu proses pembelajaran suasana tegang dan takut lebih mendominasi kelas, proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik. Peserta didik akan merasa tidak nyaman, dan yang berada dibenaknya hanyalah rasa takut karena khawatir dimarahi guru atas kesalahannya. Guru yang berwibawa dapat menciptakan suasana kelas yang tenang dengan senyumannya. Guru yang berwibawa dapat diterima oleh peserta didik bukan karena rasa takut, tetapi lebih disebabkan karean rasa segan dan hormat. Guru yang berwibawa tidak emosional, lebih mengedepankan pendekatan akademik kepada peserta didiknya. B. Menciptakan Pembelajaran Yang Berwibawa Dan Menyenangkan Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan tanpa menghilangkan kewibawaan guru, adalah sebagai berikut: a)

Menghormati peserta didik. Cara menghormati peserta didik dapat

dilakukan dengan memanggil nama peserta didik dengan sapaan yang baik dengan intonasi yang sopan.

b) Melibatkan peserta didik untuk mengambil keputusan. Misalnya guru melibatkan peserta didik dalam penentuan pengurus kelas, petugas piket, sistem belajar kelompok, progam belajar diluar kelas, dan sebagainya. c) Menjadi pendengar yang baik. Misalnya saat peserta didik menyampaikan kesulitannya dalam menerima pelajaran, guru harus mendengarkan keluhan mereka dengan baik dan jangan memotong perkataan mereka. C. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kewibawaan a) Sikap dan perilaku. Guru harus bersikap adil, tidak pilih kasih dan menghormati peserta didiknya. Guru harus tampak elegan dan berwibawa ketika berhadapan dengan wali murid. b) Pendidikan, pengetahuan dan wawasan. Guru harus mengasah dan mengembangkan pengetahuannya. Sehingga ketika berbincang, guru dapat mengimbangi lawan bicaranya. Hal ini akan berpengaruh pada penilaian seseorang terhadap kualitas guru. c) Penampilan. Guru harus memerhatikan cara berbusana, berdandan, bertutur sapa, dan cara berperilakunya. d) Mempunyai kecerdasan EQ. Guru harus memiliki kemampuan untuk mengungkapkan perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi, dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya. e) Cerdas membawa diri. Guru yang berwibawa harus pandai membaur dengan berbagai kalangan. Guru yang berwibawa mampu menghormati semua kalangan tanpa melihat kasta dan jabatan orang lain. f) Mempunyai Finansial Lebih (kaya). Bagi orang kaya kewibawaan seolahoalh dapat dibeli dengan harga murah. Namun kewibawaan yang terbentuk akibat faktor kekayaan bersifat semu. Berbeda dengan kewibawaan guru yang kaya, karena guru tersebut kaya akan budi pekerti, perilaku, nasehat dan iilmu pengetahuan. D. Cara Mempertahankan Kewibawaan Kewibawaan seseorang juga dapat luntur. Apabila sumber dari kewibawaan seseorang sudah hilang, maka tidak menutup kemungkinan bahwa orang tersebut juga dapat dilecehkan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kewibawaan, antara lain: a) Menjaga penampilan b) Selalu menjaga sikap dan penampilan c) Meningkatkan kualitasnya d) Cerdas Bertutur

e)

Pandai menempatkan diri (kapan harus bicara, kapan harus diam)

Penutup Sebagai seorang guru, sudah tentu ingin berwibawa dihadapan peserta didiknya. Wibawa adalah sikap seseorang yang menginginkan agar ia selalu mendapat perhatian, demikian pula positifnya oleh orang lain dalam segala kondisi. Wibawa dapat juga diartikan sebagai kemampuan untuk memengaruhi orang lain melalui sikap dan tingkah laku yang memiliki kepemimpinan dan daya tarik. Guru dapat dikatakan berwibawa apabila guru tersebut mampu membuat peserta didiknya selalu menyimak, mengikuti, dan melakukan apa yang ia sampaikan dan akhirnya peserta didik akan tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran yang diberikan oleh guru. Guru yang berwibawa dapat menciptakan suasana kelas yang tenang dengan senyumannya. Guru yang berwibawa dapat diterima oleh peserta didik bukan karena rasa takut, tetapi lebih disebabkan karean rasa segan dan hormat.

Guru yang berwibawa tidak emosional, lebih

mengedepankan pendekatan akademik kepada peserta didiknya. Daftar Rujukan Sani, Ridwan Abdullah (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Iskandarwassid dan Dadang Suendar (2016). Strategi Pembelajaran Bahasa. Cetakan VI. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Robandi, Imam (2010). Rahasia Menjadi Guru Hebat. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Related Documents


More Documents from "Dheyax Gavinta Pratiwi"