Green Mining (112150039 & 112150044).docx

  • Uploaded by: Deny Rachmat
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Green Mining (112150039 & 112150044).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,564
  • Pages: 12
TUGAS PERENCANAAN TAMBANG 1 GREEN MINING Dosen Pengampu :

Dr. Ir. Waterman Sulistyana Bargawa, MT

\

Disusun oleh:

1. Muhammad Arifin Nur 2. Dwita Ayu Putri Puspitasari

(112150039) (112150044)

Kelas A Kamis (13.00 – 14.45 WIB)

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2018

i

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI .................................................................................................... ii BAB I.

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2. Tujuan Penulisan ................................................................................ 1 1.3. Manfaat Penulisan .............................................................................. 2

II. DASAR TEORI 2.1 Definisi Green Mining ........................................................................ 3 III. APLIKASI 3.1 Penerapan Green Mining di Pertambangan ........................................ 5 IV. PEMBAHASAN 4.1 Analisis ............................................................................................... 7 V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan......................................................................................... 9 5.2. Saran .................................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah, baik itu sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non-hayati. Sumber daya mineral merupakan salah satu jenis sumber daya nonhayati. Sumber daya mineral yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam baik dari segikualitas maupun kuantitasnya. Sumber daya itu diambil dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dengan memperhatikan kelestarian hidup sekitar. Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan penambangan bahan galian, tetapi kegiatan penambangan selain menimbulkan dampak positif juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup terutama perusahaannya, bentang alam, berubahnya estetika lingkungan, habitat flora dan fauna menjadi rusak, penurunan kualitas tanah, penurunan kualitas air atau penurunan permukaan air tanah, timbulnya debu dan kebisingan. Dunia pertambangan sering dianggap sebagai perusakan alam dan lingkungan, oleh karena itu negara dengan memiliki tambang yang cukup besar seperti Indonesia sudah harus memiliki pedoman standar lingkungan pertambangan.

1.2. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menyampaikan dan menyadarkan kepada kita semua khususnya untuk para pelaku pertambang dan pemerintah akan pentingnya penerapan green mining dalam melaksanakan kegiatan pertambangan agar tercapai timbal balik yang baik antara perusahaan tambang dengan lingkungan sekitarnya.

1

1.3. Manfaat Penulisan Dari penulisan ini diharapakan kita semua khususnya para pelaku tambang dan pemerintah dapat menyadari arti pentingnya green mining diterapkan kedalam kegiatan pertambangan. Banyak manfaat yang dapat diambil nantinya untuk keberlangsungan kehidupan dan pembangunan yang berkelanjutan.

2

BAB II DASAR TEORI

2.1. Definisi Green Mining Kegiatan pertambangan meliputi kegiatan eksplorasi, land clearing, development, eksploitasi dan pasca tambang. Tidak bisa kita pungkiri bahwa kegiatan pertambangan merupakan suatu kegiatan yang destruktif dan merubah kondisi bentang alam yang ada. Namun dengan ilmu pengetahuan yang ada, kerusakan alam ini sebenarnya bisa diminimalkan sehingga resiko dan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pertambangan juga bisa dikurangi. Selain faktor keuntungan, faktor keselamatan juga merupakan hal utama yang selalu menjadi dasar dalam kegiatan pertambangan. Bagaimana memaksimalkan keuntungan dengan resiko yang seminimal mungkin. Green Mining adalah serangkaian metode untuk mengurangi dampak yang terkait dengan ekstraksi, pengolahan, dan pemanfaatan komoditas tambang. Metodemetode ini dapat berupa teknologi, praktik terbaik, proses penambangan yang meminimalkan interaksi tambang dengan permukaan melalui gas, air dan pengelolaan limbah, subsiden dan gangguan landskap, emisi gas rumah kaca, konsumsi energi, dan tentu saja kehidupan masyarakat. Green Mining dapat membantu mengurangi biaya operasi untuk industri pertambangan dan meningkatkan daya saingnya dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan yang mengkonsumsi lebih sedikit energi dan bahan kimia. Green Mining adalah konsep penambangan yang ramah lingkungan yang meliputi lingkungan hayati maupun masyarakat. Jadi suatu kegiatan penamabangan harus memperhatikan aspek lingkungan dan dampak sosial terhadap masyarakat. Sesuai asas dan tujuan dari kegiatan pertambangan yang tertuang dalam UU No 4 Tahun 2009 bahwa kegiatan pertambangan harus berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Dalam UU tersebut juga disebutkan secara tegas bahwa setiap pemegang IUP dan IUPK wajib menyusun program dan pemberdayaan masyarakat

3

dan kegiatan pasca tambang untuk memulihkan fungsi alam dan fungsi soial menurut kondisi lokal di wilayah pertambangan tersebut. Dalam penerapan green mining dilingkungan pertambangan, perusahaan tambang dapat menerapkan prinsip Good Mining Practice. Good Mining Practice adalah suatu kegiatan pertambangan yang harus memiliki kriteria, kaidah dan norma yang tepat sehingga sumber daya dapat dimanfaatkan secara optimal dan dapat meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. Good Mining Practice memang menjadi satu hal yang banyak diterapkan di dunia pertambangan, Good Mining Practice

memberikan

banyak

manfaat

pertambangan.

4

bagi

keberlangsungan

industri

BAB III APLIKASI

3.1. Penerapan Green Mining di Pertambnagan Green mining dalam dunia pertambangan sangatlah penting untuk diterapkan, mengingat bahwa sejatinya para pelaku pertambangan pada khususnya melakukan kegiatan penambangan yang dimana itu akan memberikan efek yang sangat besar bagi lingkungan sekitar, sehingga perlu dilakukan tindakan untuk memberikan hubungan timbal balik yang baik dari kegiatan penambangan terhadap lingkungan sekitar. Sebagai contoh penerapan green mining adalah yang diterapkan salah satu perusahaan pertambangan yang ada di Indonesia, yaitu PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara dan telah banyak menciptakan ide – ide yang bagus dalam mengolah lingkungan demi kehidupan dan pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu program di dalam green mining yang dicanangkan oleh PT. Bukit Asam adalah taman hutan rakyat. Program peduli lingkungan ini merupakan program yang memberikan pengaruh besar dalam kegiatan penambangan, dengan melakukan reklamasi terhadap lahan-lahan bekas penambangan. Dari total lahan bekas tambang seluas 5.394 hektar, 3.350 hektar di antaranya merupakan lahan bekas Tambang Air Laya dan 2.044 hektar adalah lahan bekas Tambang Banko Barat. Lahan-lahan ini dijadikan hutan yang memiliki nilai ekonomis. Hutan ini berfungsi sebagai hutan untuk penelitian, perkemahan dan darmawisata. Bahkan di salah satu zona Penelitian produktif, PTBA telah bekerjasama dengan Universitas Bengkulu dalam menjalankan penelitian dan melakukan monitoring secara berkala setiap 3 bulan sekali. Dalam hal pembibitan PTBA melibatkan kelompok masyarakat dan menerapkan pola pembibitan oleh masyarakat. Selain PTBA, ada juga PT. Bumi Suksesindo yang merupakan perusahaan tambang emas. PT Bumi Suksesindo mulai produksi emas pada tahun 2017 atau kurang dari

5

18 bulan sejak kegiatan konstruksi tambang Tujuh Bukit dimulai. PTBSI merupakan satu-satunya konsesi pertambangan emas dan tembaga di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sebagai perusahaan pertambangan yang menerapkan konsep green mining, PT Bumi Suksesindo senantiasa mengedepankan pelestarian lingkungan dan kepentingan masyarakat sebagai bagian integral dalam siklus penambangannya.

6

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Analisis Dari contoh aplikasi green mining yang telah dituliskan diatas menunjukkan bahwa sudah ada beberapa perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan green mining. Tentunya perusahaan – perusahaan tersebut tidak melupakan aspek lingkungan dan sosial. Dari contoh sebelumnya di PT. Bukit Asam diketahui bahwa green mining akan dapat menciptakan taman hutan rakyat (Tahura), dimana taman hutan rakyat tersebut akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar area tambang. Ada pula PT. Bumi Suksenido yang baru melakukan produksi, tetapi sudah menyatakan secara tegas akan penerapan green mining diperusahaan tersebut. Masih ada perusahaan pertambangan yang belum secara tegas menyatakan komitmennya untuk mewujudkan green mining. Hal itu yang mendorong Menteri Kahutanan untuk mengajak kalangan pengusaha pertambangan agar lebih peduli terhadap upaya rehabilitasi dan reklamasi areal bekas penambangan. Penghijauan kembali areal hutan bekas penambangan tidak hanya akan menjadikan perusahaan pertambangan yang bersangkutan sebagai perusahaan Green Mining tetapi juga akan berperan menghambat makin luasnya lahan kritis di Indonesia. Kalangan usaha pertambangan sebenarnya dapat berbuat banyak untuk mendukung mewujudkan masa depan kehutanan Indonesia yang lestari. Dukungan perusahaan pertambangan dapat dimulai sejak awal beroperasinya perusahaan tersebut yang telah menyatakan komitmennya sebagai perusahaan pertambangan yang ramah lingkungan. Perusahaan pertambangan sebagai perusahaan yang mengelola dan memanfaatkan

potensi

sumber

daya

alam

seharusnya

sejak

awal

mempertimbangkan aspek lingkungan dan aspek sosial masyarakat dalam kegiatan usahanya.

Komitmen mewujudkan Green Mining tersebut sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh perusahaan pertambangan, namun banyak pula perusahaan yang

7

baru mulai melakukannya dengan mempelajari pelaksanaan penanaman yang baik di Departemen Kehutanan. Kegiatan penanaman di areal bekas tambang sudah lama dilakukan oleh sejumlah perusahaan besar, hanya saja secara teknis penanamannya belum sepenuhnya dilakukan dengan benar, misalnya pemilihan waktu penanaman yang tidak tepat. Apabila semua perusahaan pertambangan peduli dengan reklamasi lahan bekas tambangnya dan turut serta mendukung gerakan menanam 100 juta pohon maka Indonesia akan menjadi negara di barisan depan dalam penghijauan lahan. Pada saat ini, perusahaan pertambangan yang melakukan penambangan di areal lahan hutan mencapai luas hampir 2 juta hektar. Apabila areal seluas itu mampu dihijaukan kembali setelah selesai kegiatan usaha penambangan, maka perusahaan pertambangan di Indonesia tidak hanya mampu mewujudkan Green Mining tetapi juga berperan penting dalam upaya pelestarian hutan dan lingkungan hidup.

8

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan Dari beberapa contoh penerapan green mining di beberapa perusahaan tambang yang disebutkan kita tahu bahwa green mining dapat memberikan dampak yang baik bagi perusahaan dan juga lingkungan sekitar, terutama untuk kelestarian hutan dan juga pembangunan yang berkelanjutan di tempat tersebut. Komitmen setiap perusahaan terhadap green mining harus segera dilakukan dari awal agar dapat menjamin tindakan dari perusahaan untuk memberikan timbal balik terhadap lingkungan sekitar. Dengan begitu akan terwujud hubungan yang baik antara perusahaan tambang dengan lingkungan sekitar dan pembangunan yang berkelanjutan.

5.2. Saran Alangkah baiknya setiap perusahaan yang belum berkomitmen untuk menerapkan konsep green mining di perusahaan untuk segera berkomitmen. Tidak lupa komitmen itu juga perlu ditegaskan dan diterapkan sesegera mungkin, karena hal tersebut dinilai sangat bermanfaat dan menguntungkan bagi perusahaan tambang sendiri dan juga masyarakat sekitar lingkungan pertambangan. Selain pelaku pertambangan, pemerintah tentunya juga harus berperan aktif untuk mengawasi seluruh kegiatan pertambangan yang ada di Indonesia, agar apa yang sudah direncanakan dan dikomitmenkan oleh para pelaku pertambangan dapat terlaksana.

9

DAFTAR PUSTAKA

[1]

Hartman, L.Howard. 1987. Introductory Mining Engineering. Canada : John Wiley and Sons.

[2]

http://www.ptba.co.id/id/lingkungan.. Diakses pada 11 April 2018.

[3]

http://www.icsd.or.id/index.php/en/perpustakaan/artikel/access-social-justic e/115-komitmen-wujudkan-green-mining. Diakses pada 11 April 2018.

[4] www.bumisuksesindo.com. Diakses pada 11 April 2018.

10

Related Documents

Mining
May 2020 15
Mining
November 2019 36
Mining
November 2019 30
Green
November 2019 70
Green
October 2019 74

More Documents from "Odette"

Bab 1 Kp Fiko.docx
December 2019 15
Cms V500.docx
December 2019 14
Cd Rula Planilha 2
October 2019 34
E.docx
May 2020 21