4.1
Pembahasan
4.1.1 Pengaruh Temperatur Terhadap Viskositas Gambar 4.1 menampilkan pengaruh temperatur terhadap viskositas sampel. Hasil percobaan menunjukan bahwa nilai viskositas mengalami penurunan pada sampel aseton 2 %, 10 % dan 50 % serta Yakult 2 %, 10 % dan 50 % seiring dengan kenaikan temperatur. 1.6 1.4
Viskositas (cP)
1.2 1 Etanol
0.8
Heksana 0.6
Susu Bear Brand
0.4 0.2
0 10
20
30 40 Temperatur (ΒΊC)
50
Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Temperatur Terhadap Viskositas
Viskositas cairan adalah fungsi dari ukuran dan permukaan molekul, gaya tarik antar molekul dan struktur cairan. Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam kedudukan setimbang maka sebelum suatu lapisan molekul dapat melewati lapisan molekul lainnya diperlukan suatu energi tertentu. Sesuai dengan hukum distribusi Maxwell-Boltzmann, jumlah molekul yang memiliki energi yang diperlukan untuk mengalir dihubungkan dengan faktor eE/RT. Secara kuantitatif pengaruh suhu terhadap viskositas dinyatakan dengan persamaan empirik: πΈ
π = π΄π πΈ/π
π atau lnπ = π
π + πππ΄
(Kristina, 2013)
A adalah tetapan yang sangat bergantung pada massa molekul relatif dan volume molar cairan dan E adalah energi ambang per mol yang diperlukan untuk proses awal aliran.
Dari gambar 4.1 dapat disimpulkan hasil percobaan sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa viskositas berbanding terbalik dengan temperatur, dimana semakin tinggi suhu maka viskositas semakin rendah dan semakin rendah suhu maka viskositas semakin meningkat.
4.1.3 Pengaruh Densitas Terhadap Viskositas Gambar 4.2 menampilkan pengaruh temperatur terhadap viskositas sampel. Hasil percobaan menunjukan bahwa nilai viskositas mengalami penurunan pada sampel aseton 2 %, 10 % dan 50 % serta pada Yakult 2 %, 10 % dan 50 % seiring dengan kenaikan densitas.
1.4
Aseton 2%
Viskositas (cP)
1.2
Aseton 10%
1
Aseton 50%
0.8
Yakult 2%
0.6 0.4
Yakult 10%
0.2
Yakult 50%
0 0.96280.98890.92371.00531.00041.0148 Densitas (gram/ml) Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Densitas Terhadap Viskositas Dalam teori disebutkan bahwa suatu jenis zat cair yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang lebih rendah dan sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas lebih tinggi. Jadi dapat diketahui bahwa semakin besar viskositas, kerapatan suatu zat semakin kecil, sebaliknya semakin kecil viskositas, kerapatan suatu zat semakin besar (Rosita, 2014).
Viskositas dinamik dibagi dengan massa jenis fluida merupakan viskositas kinematik (v) maka bilangan Reynold dapat juga dinyatakan: Re = dimana:
Ο.d.v ΞΌ
(Nadia, 2014)
π = massa jenis fluida (kg/m3) d = diameter pipa (m) v = kecepatan aliran fluida (m/s) π = viskositas dinamik fluida (Pa.s) Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa semua percobaan penentuan densitas terhadap viskositas tidak sesuai dengan teori, karena semua hasil percobaan densitas tidak berbanding lurus dengan viskositas. Penyimpangan-penyimpangan tersebut disebabkan oleh : 1.
Sulit mempertahankan suhu yang telah ditentukan saat analisa viskositas.
2.
Ketidaktelitian ketika melihat cairan tersebut mengalir melewati batas atas dan batas bawah yang ada pada viskosimeter Ostwald.