MAKALAH GIZI DAN DIET NUTRISI SEBAGAI TERAPI PADA KLIEN DENGAN BERBAGAI GANGGUAN SISTEM DOSEN PENGAMPU :RUS ANDRAINI, A.Kp.,M.PH
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
HARY HANDIKA PRATAMA
NIM: P07220117051
NOVIA PUSPITA SARI
NIM: P07220117064
SUSI INDRIENI
NIM: P07220117075
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATANKALIMANTAN TIMURPRODI D III KEPERAWATAN BALIKPAPANTAHUN AJARAN 2017/2018
DAFTAR ISI
COVER Daftar isi ...........................................................................................................
1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2 BAB I .................................................................................................................................. 3 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3 I.
Latar Belakang ....................................................................................................... 3
II.
Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
III.
Tujuan .................................................................................................................... 3
BAB II................................................................................................................................. 4 PEMBAHASAN ................................................................................................................. 4 A.
Pengertian Nutrsi & Diet ....................................................................................... 4
B.
Diet Pada Gangguan Sistem Pencernaan ............................................................... 5
Macam Diet dan Indikasi Pemberian ............................................................................. 6 C.
Diet Pada Gangguan Sistem Jantung & Pembuluh Darah ..................................... 7
Jenis-jenis Diet Penyakit Jantung ................................................................................... 8 D.
Diet Pada Gangguan Sistem Ginjal & Saluran Kemih ........................................... 10
Kebutuhan nutrisi pada gangguan sistem ginjal .......................................................... 10 BAB III ............................................................................................................................. 13 PENUTUP ........................................................................................................................ 13 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14
1
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-nya penulis telah menyusun makalah tentang Nutrisi Sebagai Terapi dan Diet pada Klien yang Memiliki Gangguan dengan efek negatifnya. Makalah ini di buat untuk menunjang proses pembelajaran keperawatan. Sesuai dengan kurikulum terbaru program DIII keperawatan, yaitu pembelajaran berbasis kompetensi.Maka makalah ini sudah
mengarahkan mahasiswa untuk belajar dengan kurikulum
terbaru sehingga lebih memudahkan mahasiswa untuk mempelajari makalah ini. Pada penulisan makalah ini kami menggunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti sehingga dapat dengan mudah dicernadan di ambil intisari dari materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Makalah ini juga di harapkan dapat digunakan oleh mahasiswa DIII keperawatan karena kami telah
berusaha melengkapi mater imakalah sesuai
dengan kebutuhan materi pembelajaran yang di sempurnakan. Demikian kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya membangun demi tercapai suatu kesempurnaan dalam memenuhi kebutuhan dalam bidang ilmu gizi dan diet.
Balikpapan, 15 Februari 2018
2
BAB I PENDAHULUAN I.
Latar Belakang Terapi nutrisi adalah penggunaan layanan nutrisi khusus untuk mengobati
penyakit, luka, atau kondisi lainnya dan mencakup dua hal utama yaitu penilaian status gizi penderita dan penatalaksanaan yang mencakup terapi nutrisi, penyuluhan dan penggunaan supplement nutrisi.Terapi nutrisi membantu tubuh menyingkirkan sel yang rusak dan menggantinya dengan sel baru yang lebih sehat dan lebih kuat sehingga kesehatan meningkat.Dasar dari terapi nutrisi adalah untuk penderita dengan penyakit kritis baik yang disebabkan oleh trauma, luka bakar, pembedahan, khemoterapi, sepsis dan kausa lainnya.Jenis terapi nutrisi itu sendiri yaitu terapi nutrisi oral, enteral, panteral dan terapi nutrisi kombinasi. Tetapi nutrisi oral dan enteral diberikan pada pasien dengan fungsi saluran pencernaan baik sedangkan terapi nutrisi parenteral dan terapi nutrisi kombinasi diberikan pada pasien dengan fungsi saluran pencernaan tidak baik.
II.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Diet pada gangguan Sistem Pencernaan ? 2. Diet pada gangguan Sistem Jantung & Pembuluh Darah? 3. Diet pada gangguan Sistem Ginjal & Saluran Kemih?
III.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah : 1. Memudahkan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. 2. Meningkatkan pengetahuan tentang “Nutrisi sebagai terapi pada klien yang memiliki gangguan”
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Nutrsi & Diet Menurut para ahli, nutrisi adalah sebuah ikatan kimia yang dibutuhkan tubuh supaya fungsi organ atau sistem dalam tubuh dapat berjalan secara normal. Nutrisi juga digunakan sebagai bahan pembentuk energi dimana setiap jaringan yang terdapat didalam tubuh membutuhkan energi agar dapat berkeja secara maksimal dan optimal. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai suatu proses organism yang menggunakan objek utamanya yaitu makanan yang sering dikonsumsi dalam kondisi yang normal, dengan menggunakan proses degesti, absorsi serta metabolisme yang pada nantinya akan membuang beberapa zat yang memang tidak digunakan oleh tubuh. Diet menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa pengertian diet adalah sebuah cara untuk menurunkan berat badan dengan cara mengatur pola makan serta mengatur asupan nutrisi yang dikonsumsi setiap harinya.
Tindakan untuk mengatasi masalah Nutrisi
Menstimulasi Nafsu Makan Dapat membantu menstimulasi nafsu makan dengan adaptasi lingkungan, konsultasi dengan ahli gizi, ketentuan diet khusus dan pilihan makanan, pemberian obat yang menstimulasi nafsu makan, konseling kepada keluarga.
Terapi Diet Dalam Manajemen Penyakit Nutrisi yang baik penting bagi kesehatan dan penyakit, tetapi pola asupan diet yang spesifik yang menghasilkan nutrisi yang baik sering kali harus dimodifikasi dengan penyakit khusus. Modifikasi diet penting untuk menyesuaikan dengan kemampuan tubuh untuk metabolisme nutrien tertentu, memeriksa defisiensi nutrisi yang berhubungan dengan penyakit, dengan mengeliminasi makanan yang memperburuk gejala penyakit.
4
Pemberian Nutrisi Melalui Oral Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan yang dilakukan untuk yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu memberikan makanan atau nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan membangkitkan selera makan.
Pemberian Nutrisi Melalui Enteral Pemberian nutrisi melalui enteral adalah pemberian nutrien melalui saluran gastrointestinal dengan menggunakan selang atau kateter khusus (feeding tube). Pemberian nutrisi enteral diperlukan pada penderita yang memerlukan asupan nutrien.
Pemberian Nutrisi Melalui Parenteral Pemberian nutrisi melalui parenteral adalah pemberian nutrien melalui pembuluh darah balik yang biasa berupa vena perifer atau vena sentral. Nutrisi parenteral diperlukan bagi yang menghadapi resiko malnutrisi namun tidak mampu atau tidak boleh mendapatkan kecukupan nutrien lewat saluran cerna. Nutrisi parenteral perlu dibedakan dengan pemberian infus yang hanya terdiri atas cairan, elektrolit, dan karbohidrat untuk mepertahankan hidrasi, keseimbangan elektrolit serta memberikansedikit kalori.
B. Diet Pada Gangguan Sistem Pencernaan Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran pencernaan.Jenis-jenis diet saluran cerna dapat terbagi menjadi diet saluran cerna atas dan saluran cerna bawah.Gangguan pencernaan dan absorpsi dapat terjadi pada proses menelan, mengosongkan lambung, absorpsi zat- zat gizi, dan proses buang air besar (defekasi). Adapun Faktor penyebab gangguan pada sistem pencernaan manusia misalnya mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, pola makan yang tidak teratur.Pada dasarnya, semua orang (tua muda, laki-laki maupun perempuan) memiliki risiko yang sama untuk mengalami gangguan
5
pencernaan, terlebih mereka yang tidak menerapkan pola hidup sehat dan teratur. Namun, gangguan pencernaan lebih sering dijumpai pada orang yang sering mengonsumsi alkohol, konsumsi obat-obatan yang menyebabkan iritasi pada dinding lambung, punya riwayat maag, sering stres dan depresi.Terganggunya sistem pencernaan ditandai dengan perut terasa penuh/begah sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman sering bersendawa, mual, muntah, serta kembung.
Macam Diet dan Indikasi Pemberian 1. Diet Lambung I Diet lambung I diberikan pada kasus Gastritis Akut, Ulkus Peptikum, Pasca Pendarahan & Typus Abdominalis. Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan diet peralihan daripasca hematemesis-melena atau setelah fase akutteratasi.Makanan diberikan setiap 3 jam selama 1-2 hari saja karena membosankan serta kurangenergi, za tbesi,vitamin dan vitamin C. 2. Diet Lambung II Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pasien dengan Ulkus Peptikum atau Gastritis Kronis serta Typus Abdminalis Ringan. Makanan berbentuk lunak, porsi kecil serta diberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2-3 kali makanan selingan. Makanan ini cukup energi, protein, vitamin C, tetapi kurang tiamin. Contoh Menu Sehari • Pagi Bubur nasi/ nasi tim + telur ceplok air + soup wortel + teh encer Selingan : puding maizena + saos sirup (Snack Pukul 10.00) • Siang Bubur nasi/nasi tim + semur daging giling + setup bayam + jus pepaya Selingan : roti bakar atau orak arik telur ( Snack Pukul 16.00) • Malam Bubur nasi/nasi tim + sup ayam giling + tumis labu siam + pisang Selingan : Susu ( Pukul 20.00)
6
3. Diet Lambung III Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II pada pasien Ulkus Peptikum, Gastritis Kronis, dan Typus Abdominalis yang hampir sembuh. Makanan yang berbentuk lunak atau yang bergantung pada toleransi pasien. Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya. Contoh Menu Sehari • Pagi Nasi tim/Nasi +telur dadar + bumbu tomat +soup wortel Selingan : puding maizena/ agar-agar + saos susu (Snack Pukul 10.00) • Siang Nasi tim/Nasi + semur ayam + tahu bumbu tomat + sayur bening bayam Pepaya Selingan : bubur kacang hijau ( Snack Pukul 16.00) • Malam Nasi/nasi tim + ikan bumbu tomat + tim tempe + sayur lodeh + pisang Selingan : Susu ( Pukul 20.00)
C. Diet Pada Gangguan Sistem Jantung & Pembuluh Darah Secara umum diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah pengaturan pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis makanan. Terapi gizi bagi pasien –pasien gagal jantung kongestif (decompensasi jantung) harus berfokos pada keseimbangan status cairan dan elektrolit. Pemantauan status kalium jika pasien mendapatkan terapi deuretik; pada hipokalemia, kalium dapat diberikan dalam bentuk makanan yang banyak mengandung kalium seperti kacang hijau atau suplemen kalium.Pembatasan asupan garam (natrium) hingga 2-3 g natrium perhari (konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan retensi cairan sehingga menambah berat gejala edema yang biasa terjadi pada decompensasi jantung.
7
Jenis-jenis Diet Penyakit Jantung 1. Diet Rendah Garam Pada sebagian besar kasus, derajat pembatasan yang moderat seperti digambarkan secara garis besar oleh contoh diet rendah garam dibawah ini sudah cukup
memadai. Diet
ini
dapat
dipakai
untuk
mengatasi
hipertensi primer,khususnya hipertensi ringan. Pada sebagian orang, penyakit hipertensi timbul bersamaan dengan konsumsi garam yang tinggi.Modifikasi berikut ini dilakukan pada diet yang normal:
Garam digunakan dalam jumlah minimal. (tidak lebih dari ½ sendok teh atau 2gram garam dapur sehari) pada waktu memasak.
Di meja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam dapur ataupun bahan penyedap yang mengandung natrium, seperti bumbu masak, kecap, saus tomat dan lain-lain.
Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak lebih dari 500 ml/hari. Kalaumungkin, susu sapi diganti dengan susu nabati (susu kedelai) yang kandungannatriumnya sangat sedikit.
Hindari makanan asin: ham, lidah asap, ikan asin, ebi, telur asin, keju, dendeng,abon, kornet, sardencis, dan sebagainya.
Hindari sayuran dan buah yang diasinkan: sayur asin, sawi asin, asinan sayurandan buah, acar dan sebagainya.
Hindari sebagai bahan penyedap dan aditif: garam dapur, bumbu asin, vetsin,soda kue, kecap, saus tomat, tauco, petis, terasi, dan lain-lain.
Hindari makanan camilan: roti, kue, biskuit, dan lain-lain yang diolah dengansoda kue atau garam dapur.
Hindari makanan nabati yang diasinkan: pindakas (nebtega kacang), kacang asin,margarin biasa, dan lain-lain.
Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam, dianjurkan penggunaan bumbu yang tidak mengandung natrium seperti gula, cuka, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, laos, salam, dan lain-lain. Di toko-toko swalayan
8
juga tersedia garam khusus diet (slim and fit) yang terutama mengandung kalium klorida.
2. Diet Rendah Kolesterol Lemak Terbatas Pada aterosklerosis yang membandingkan berbagai populasi pada berbagai bagian dunia, telah memperlihatkan bahwa kadar kolestrol darah yang tinggi merupakan salah satu diantara sejumlah faktor yang berkaitan dengan peningkat aninsidensi berhubungan
penyakit
jantung
koroner.
Keadaan
ini
juga
dengan konsumsi lemak jenuh dalam proporsi yang tinggi,
seperti lemak jenuh dalam berbagai produk susu, telur dan daging, sementara konsumsi lemak tak jenuh yang terdapat didalam minyak nabati, seperti minyak jagung dan minyak kedelai,relative lebih sedikit. Konsumsi kolesterol setiap hari dapat dikendalikan dengan cara :
Membatasi makan kuning telur hanya sampai 2 butir dalam seminggu.
Mengganti kebiasaan minum susu full cream dengan susu skim atau susu kedelai.
Mengganti penggunaan lemak hewani untuk menggoreng dengan lemak nabati seperti minyak jagung dan minyak kedelai. Pemakaian sebaiknya direbus atau ditumis dengan sedikit minyak. Pemakaian santan yang kental juga harus dihindari.
Untuk keperluan makan roti dapatdigunakan margarine khusus yang kaya akan asam lemak tak jenuh.Contoh- contoh margarine ini adalah flora (Van den Berghs), golden corn(kraft), food ltd. Remia (remia ltd, hollnd) yang dapat dibeli di toko swalayan.
Sedapat
mungkin
memilih
daging
yang
kurus,
seperti
daging
ayam kampong dan daging sapi yang kurus, dan gajih yang terlihat harus dibuang (kulit ayam, brutu, kepala ayam, jangan dimakan).
Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging bila anda menyukainya. Ikan yang
dagingnya
rendah,sedangkan
minyak
putih memiliki yang
banyak
kandungan terdapat
lemak yang
dalam
jaringan
9
ikan
yanggemuk atau berdaging gelap sebagian besar berupa lemak tak
jenuh.
Hindari makan otak dan jerohan seperti hati,ginjal, babat,dan usus. Lapis legit, tarcis,kue- kue kering, gorengan, lumpia goreng, ayam goring,kripik kentang, dan lain- lain. Yang mengandung telur dan atau lemak jenuh. Demikian pula makanan manis seperti selai, sirup, permen, coklat,dan es krim.Makanan yang dimasak dengan santan kental, seperti gudeg, gulai, kare.
D. Diet Pada Gangguan Sistem Ginjal & Saluran Kemih Ginja ladalah organ eksresi berbentuk mirip kacang dalam ukuran yang besar.Kedua ginjal kita terletak dikedua pinggang sebelah atas, ginjal berfungsi menyaring darah untuk mengeluarkan kelebihan cairan dan racun dalam tubuh. Hasil dari produksi ginjal adalah air kencing/urine. Setelah urine diproduksi akan disalurkan memalui saluran kanan dan kiri yang disebut Ureter. Urine dari ureter akan disalurkan menuju kantung kemih. Kandung kemih berfungsi untuk menampung urine, jika sudah mencapai volume atau isi tertentu akan terasa keinginan untung kencing atau buang air kecil. Kita akan berusaha untuk mengeluarkan urine. Urine akan disalurkan menuju saluran yang disebut uretra saluran ini bermuara pada alat kelamin kita. Beberapa kasus penyakit pada ginjal dan saluran kemih yang sering ditemui adalah : Batu Ginjal, Batu Saluran Kemih, Gagal Ginjal& Infeksi Saluran Kemih. Kebutuhan nutrisi pada gangguan sistem ginjal dan saluran kemih adalah sebagai berikut : a. Karbohidrat Anjuran karbohidrat untuk pasien penyakit batu ginjal harus cukup untuk menghindari malnutrisi. Malnutrisi adalah salah satu komplikasi potensial pada kasus penyakit batu ginjal. Anjuran asupan karbohidrat untuk paien penyakit batu
10
ginjal adalah 35 kkal/kgBB perhari untuk pasien dewasa dan 30-35 kkal/kgBB perhari untuk pasien usia lanjut
b.Kalori Penderita penyakit ginjal sebagian besar diderita orang dewasa. Kebutuhan kalori pada pasien balita baik laki-laki dan perempuan sekitar 2-6 bulan yaitu 110 kkal. Pada pasien laki-laki dewasa membutuhkan sekitar 50 kkal. Sedangkan pada pasien wanita dewasa membutuhkan sekitar 42 kkal. Makanan yang perlu dihindari untuk menjaga asupan kalori adalah makanan seperti telur asin dan terutama makanan cepat saji. b. Protein Orang yang menderita penyakit batu ginjal harus mengurangi asupan protein mereka menjadi 0,6 gram per kilogram badan perhari. Protein yang dikonsumsi juga lebih baik >60% nya berasal dari protein hewani yang memiliki nilai biologis tinggi seperti telur, ayam dan daging sapi. c. Lemak Anjuran asupan lemak pada pasien penyakit ginjal yaitu meliputi 20-30% total asupan kalori harian, atau antara 0,5-1,5 g/kgBB. Untuk metabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5 g/kgBB. d. Vitamin Beberapa vitamin sangat tidak dianjurkan bagi penderita penyakit batu ginjal. Vitamin-vitamin tersebut terutama berbahaya bagi penderita penyakit batu ginjal yang menjalani perawatan cuci darah. Salah satu konsumsi vitamin yang berbahaya adalah pemberian vitamin B dosis tinggi karena kelebihan vitamin B yang larut dalam air tidak dapat dikeluarkan melalui urin oleh penderita penyakit batu ginjal. Bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C dan vitamin D.
11
e. Mineral
Mineral yang mengandung fosfat
Ginjal yang rusak tidak lagi mampu untuk membuang fosfat dari darah yang menyebabkan tingginya kadar fosfat dalam darah. Kadar fosfat yang tinggi terdapat di sebagian besar makanan ber seperti: produk susu seperti susu, keju, pudding, yogurt,dan ice cream • kacang kacangan, selai kacang • minuman seperti bir, cola maupun jenis soft drink lainnya. Progresivitas dari insufisiensi ginjal tampak lebih lambat dengan diet yang mengandung fosfat kurang dari 600 mg/hari. Dengan mengurangi jenis makanan yang disebutkan diatas cukup untuk membatasi fosfat yang masuk, dan memungkinkan tercapainya pemasukan diinginkan.
Kalsium
Pemasukan kalsium sebanyak 1000 mg/hari diperlukan untuk mencegah atau menunda kemajuan dari osteodistrofi ginjal. Kalsium biasanya terdapat pada susu, pemasukan susu biasanya dibatasi hanya 1 gelas sehari untuk mengurangi pemasukan protein dan fosfat.
Garam
Hindari konsumsi garam yang berlebihan. Dengan mengurangi konsumsi garam natriu7m maka akan mengurangi jumlah kalsium yang dikeluarkan oleh ginjal, sebaiknya ukuran konsumsinya dibatasi antar 2500-3500 mg/hari. Terlalu banyak garam yang dikonsumsi mengakibatkan banyaknya kalsium dalam urin yang akan memicu pembentukan batu ginjal.
12
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Gangguan pada sistem tubuh dapat mempengaruhi asupan nutrisi yang masuk dalam tubuh itu sendiri. Pentingnya pengetahuan tentang Ilmu Gizi & Diet dapat membantu proses penyerapan nutrisi serta asupan gizi yang sesuai dengan kondisi penyakit sehingga meningkatkan proses pemulihan terhadap gangguan yang dialami, karena masing-masing penyakit atau gangguan mempunyai gangguan keseibangan gizi yang berbeda-beda serta perlu penatalaksanaan yang sistematis.
13
DAFTAR PUSTAKA http://dhediwan.blogspot.co.id/2013/07/terapi-nutrisi-dan-standar-makanan.html http://dimasedition.blogspot.co.id/2016/02/penatalaksanaan-diet-pada-penyakitsaluran-pencernaan.html http://gitasukmaningsih.blogspot.co.id/2014/05/diet-pada-penyakit-saluranpencernaan.html https://dokumen.tips/documents/makalah-diet-jantung.html http://linekesehatan.blogspot.co.id/2017/01/makalah-diet-pada-penyakit-jantungdan.html http://nilampermatad3keperawatan.blogspot.co.id/2017/04/makalah-kebutuhannutrisi-pada.html
14