GGK IDENTIFIKASI MASALAH 1. Tn.M 45 tahun dibawa ke UGD karena mengalami kejang-kejang satu jam yang lalu, kejangnya kurang lebih 5 menit, setelah kejang Tn. M gelisah 2. Satu minggu yang lalu Tn. M mengeluh sakit kepala. 3. Satu hari yang lalu Tn.M mual, muntah dan tidak BAK. 4. Riwayat darah tinggi ada, berobat tidak teratur , penyakit jantung dan kencing manis tidak ada. 5. Pemeriksaan fisik, TD : 180/100 mmHg, nadi 112x/menit , RR 32x/menit kusmaul, Keadaan spesifik : konjunctiva dan palpebral pucat dan bau napas seperti ammonia. 6. Pemeriksaan laboratorium, Hb : 8 mg/dl , ureum: 246 mg/dl , kreatinin 15 U/L, Na : 140 mEq/L, Cl = 4,6 , urea acid : 8 mg, SGOT: 32 U/L, SGPT : 23, protein total : 6,1 gr/dl, albumin : 3,7 gr/dl
PRIORITAS MASALAH No 1
ANALISIS MASALAH 1. Tn.M 45 tahun dibawa ke UGD karena mengalami kejang-kejang satu jam yang lalu, kejangnya kurang lebih 5 menit, setelah kejang Tn. M gelisah a. Apa saja kemungkinan penyebab kejang? Jawab: -
Tumor otak
-
Penyakit serebrovaskular
-
Gangguan metabolic (uremia, gagal hepar, abnormalitas elektrolit, hipoglikemia)
-
Alkoholisme
Kemungkinan kejang yang terjadi pada kasus ini disebabkan oleh gangguan metabolic akibat gagal ginjal akut.
Created By: Nanda Dian Ningsih
1
GGK
b. Bagaimana mekanisme kejang? FR (hipertensi tidak terkontrol) ↓ relaksasi otot polos pembuluh darah, aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal menurun Laju filtrasi glomerulus ↓ gagal ginjal gangguan ekskresi urea urea akan tertahan di dalam darah intoksikasi oleh urea dalam konsentrasi tinggi ureumia ureum, kreatinin mengalir bersama aliran darah ke otak (menembus sawar ) kejang
c. Apa saja tipe-tipe kejang? Klasifikasi
Karakteristik
PARSIAL
Kesadaran utuh walaupun mungkin berubah; fokus di satu bagian tetapi dapat menyebar ke bagian lain.
Parsial Sederhana
Dapat bersifat motorik (gerakan abnormal, unilateral), sensorik (merasakan, membaui, mendengar sesuatu yang abnormal), autonomik (takikardia, brakikardia, takipnu, kemerahan, rasa tidak enak di epigastrium), psikik (disfagia, gangguan daya ingat) Biasanya berlangsung kurang dari 1 menit
Parsial Kompleks
Dimulai sebagai kejang parsial sederhana; berkembang menjadi perubahan kesadaran yang disertai oleh Gejala motorik, gejala sensorik, otomatisme (mengecap-ngecapkan bibir, mengunyah, menarik-narik baju) Beberapa kejang parsial kompleks mungkin berkembang menjadi kejang generalisata Biasanya berlangsung 1-3 menit
GENERALISATA Tonik-Klonik Absence
Hilangnya kesadaran; tidak ada awitan fokal; bilateral dan simetrik; tidak ada aura Spasme tonik-klonik otot; inkontinensia urin dan alvi; menggigit lidah; fase pascaiktus Sering salah didiagnosis sebagai melamun
Created By: Nanda Dian Ningsih
2
GGK Menatap kosong, kepala sedikit lunglai, kelopak mata bergetar, atau berkedip secara cepat; tonus postural tidak hilang Berlangsung selama beberapa detik Mioklonik
Kontraksi mirip-syok mendadak yang terbatas di beberapa otot atau tungkai; cenderung singkat
Atonik
Hilangnya secara mendadak tonus otot disertai lenyapnya postur tubuh (drop attacks)
Klonik
Gerakan menyentak, repetitif, tajam, lambat, dan tunggal atau multipel di lengan, tungkai, atau torso
Tonik
Peningkatan mendadak tonus otot (menjadi kaku, kontraksi) wajah dan tubuh bagian atas; fleksi lengan dan ekstensi tungkai Mata dan kepala mungkin berputar ke satu sisi Dapat menyebabkan henti napas
d. Apa makna terjadinya kejang 1 jam yang lalu selama 5 menit? Jawab: Makna kejang 1 jam yang lalu selama 5 menit yakni telah terjadi gangguan fungsi otak yang merupakan salah satu gejala sindrom uremia, gelisah yang terjadi akibat
e. Apa hubungan jenis kelamin dan usia dengan keluhan? Jawab: Usia 45 tahun degenerative pembuluh darah kurang elastis + aterosklerosis hipertensi >>> factor resiko GGK
2. Satu minggu yang lalu Tn. M mengeluh sakit kepala. a. Apa makna 1 minggu yang mengeluh sakit kepala? Jawab: Maknanya sakit kepala yang terjadi merupakan gejala klinis dari GKK kibat hipertensi yang berujung pada tekanan intravaskuler ↑ tekanan pada otak ↑ sakit kepala
b. Apa hubungan 1 minggu yang lalu mengeluh sakit kepala dengan kejang? Jwab:
c. Bagaimana mekanisme sakit kepala pada kasus? Jawab:
Created By: Nanda Dian Ningsih
3
GGK Hipertensi tidak terkontrol vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal menurun iskemik ginjal aktivasi system RAA renin (angiotensinogen angiotensin 1) angiotensin II (vasokonstriktor) sekresi aldosterone reabsorbsi Na dan air ↑ vol CES ↑ TD tekanan intravaskuler ↑ tekanan pada otak ↑ sakit kepala
3. Satu hari yang lalu Tn.M mual, muntah dan tidak BAK. a. Apa makna 1 hari yang lalu Tn.M mual, muntah, tidak BAK pada kasus? Jawab: Makna mual dan muntah pada kasus ini adalah akibat GGK yang menyebabkan peningkatan ureum yang bersifat toksik pada saluran pencernaan dan menyebabkan mual, muntah. Makna tidak BAK (Anuria akut atau oligouria berat) indicator spesifik untuk gagal ginjal, yang dapat terjadi sebelum perubahan nilai-nilai biokimia darah.
b. Bagaimana penyebab dan mekanisme pada kasus? Mual, muntah FR (hipertensi tidak terkontrol) ↓ relaksasi otot polos pembuluh darah, aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal menurun Laju filtrasi glomerulus ↓ gagal ginjal gangguan ekskresi urea urea akan tertahan di dalam darah intoksikasi oleh urea dalam konsentrasi tinggi ureumia ureum diubah menjadi amoniak sehingga lebih toksik yang dapat menyerang organ pencernaan mual dan mutah Tidak BAK FR (hipertensi tidak terkontrol) vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal menurun Laju filtrasi glomerulus ↓ Gagal ginjal retensi Na & air tidak BAK
c. Apa hubungan mual, muntah dan tidak BAK dengan keluhan pada kasus? Jawab: Mual dan muntah merupakan gejala klinis dari GGK akibat ureumia yang di ubah menjadi amonik yang bersifat toksik bagi saluran pencernaan sehingga menyebabkan mual muntah
d. Bagaimana fisiologi miksi? Jawab: Filtrasi glomerulus reabsorbsi tubulus sekresi tubulus ekskresi urin
Created By: Nanda Dian Ningsih
4
GGK Darah masuk ke ginjal (a. renalis) → masuk ke arteriol aferen dan mengalirkan darah ke glomerulus → darah di filtrasi di glomerulus, komponen yang bermolekul besar seperti protein dan eritrosit tertahan dan zat terlarut dengan ukuran molekul kecil lewat (urin primer) → darah yang terfiltrasi di kumpulkan di kapsula bowman → dialirkan ke tubulus proksimal untuk direabsorbsi kembali, zatzat yang berguna untuk tubuh seperti gula, asam amino dan zat lain diserap kembali (urin sekunder) → dibawa ke lengkung henle (U) → melewati aparatus jukstaglomerulus → masuk ke tubulus distal, disini terjadi proses augmentasi yaitu penambahan urea → masuk ke tubulus kolingentes/kolektivus → ke ginjal pelvis → ureter (peristaltik dan gravitasi) → masuk ke vesica urinaria → setelah vesica urinaria penuh, menyebabkan reseptor teregang → impuls dibawa ke medulla spinalis oleh saraf aferen → merangsang saraf parasimpatis → sfingter internus terbuka dan disusul oleh sfingter eksternus → kedua sfingter terbuka → urin terdorong akibat kontraksi vesica urinaria → urin disalurkan melalui uretra → urin keluar (berkemih)
Kontrol Refleks
Kontrol volunter
Kandung kemih terisi
Kotreks serebri
+ +
Reseptor regang +
Neuron motoric ke sfingter eksternus
Saraf parasimpatis + Kandung kemih
Sfingter uretra eksternus membuka ketika neuron motoric dihambat
Kontraksi dinding kemih
Sfingter uretra internus secara
mekanis terbuka ketika kandung kemih berkontraksi
Sfingter uretra eksternus tertutup ketika neuron motoric terangsang
Created By: Nanda Dian Ningsih
5
GGK
Tidak kemih Berkemih
e. Mengapa Tn M tidak BAK? Jawab: Karena akibat hipoperfusi di ginjal iskemik ginjal aktivasi RAA retensi Na dan air tidak BAK
f. Apa kemungkinan organ yang terganggu? Renal (ginjal
Created By: Nanda Dian Ningsih
6
GGK
g. Bagaimana anatomi, fisiologi dan histologi pada organ yang terlibat pada kasus? Jawab: 1) Anatomi dan fisiologi Renal (ginjal) Organ berpasangan, terdapat dibagian atas belakang rongga perut (retroperitoneal), Berbentuk seperti kacang, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan, diperdarahi oleh arteri dan vena renalis dan mendapat persarafan dari saraf renalis (vasomotor). Masing-masing tubulus ginjal dan membentuk kesatuan glumerulusnya (nefron).Nefron adalah unit fungsional ginjal, Setiap nefron terdiri dari kapsula Bowman, glomerular kapiler tumbai, kontortus tubulus proksimal, lengkung Henle dan tubulus distal kontortus, yang mengosongkan dirinya keduktus kolektor. Fungsi ginjal membuang zat-zat beracun atau racun; menjaga keseimbangan cairan; menjaga keseimbangan kadar asam dan basa cairan tubuh; mempertahankan keseimbangan garam dan zat-zat lain dalam tubuh; menghapus sisa metabolisme hasil ekstrak protein, urea, kreatinin dan amonia ". Terdapat 3 lapisan yang membentuk membrane glomerulus 1. Dinding kapiler glomerulus 2. Membrane basal 3. Lapisan dalam kapsul bowman Lapisan-lapisan ini berfungsi sebagai saringan molekul halus yang menahan sel darah dan protein plasma tetapi membolehkan H2O dan zat terlarut dengan molekul kecil lewat. Gaya-gaya yang berperan dalam filtrasi glomerulus 1. Tekanan darah kapiler glomerulus (mendorong filtrasi (55%)) 2. Tekanan osmotic koloid plasma (melawan filtrasi (30%)) 3. Tekanan hidrostatik kapsul bowman (melawan filtrasi (15%)) 4. Tekanan filtrasi Netto (perbedaan antara gaya yang mendorong dan gaya yang melawan filtrasi (mendorong filtrasi (10%))) 2) Histologi Ginjal
Created By: Nanda Dian Ningsih
7
GGK Ginjal terdiri dari bagian korteks dan medulla. Medula dibagi menjadi potongan segitiga yang disebut piramida. Piramida-piramida ini dikelilingi oleh korteks dan terdiri dari segmen tubular dan duktus pengumpul nefron.Papila atau puncak dari masing-masing bentuk piramida duktus Bellini papilaris terbentuk dari penyatuan dari banyak bagian dari terminal saluran pengumpul.
4. Riwayat darah tinggi ada, berobat tidak teratur , penyakit jantung dan kencing manis tidak ada. a. Apa makna riwayat darah tinggi ada, berobat tidak teratur, penyakit jantung dan kencing manis tidak adai? Jawab: Hipertensi yang tidak terobati pada kasus ini merupakan faktor predisposes terjadinya keluhan yang dialami oleh Tn.M
5. Pemeriksaan fisik, TD : 180/100 mmHg, nadi 112x/menit , RR 32x/menit kusmaul, Keadaan spesifik : konjunctiva dan palpebral pucat dan bau napas seperti ammonia. a. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik? Jawab: Hipertensi grade 3 (180/100mmHg) normal 120/80 mmHg Takikardi (112x/menit) normal 60-100 x/menit RR (32x/menit) Normal 16-24 x/menit
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan fisik? Jawab: Hipertensi (180/100mmHg) Hipertensi tidak terkontrol vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal menurun iskemik ginjal aktivasi system RAA renin (angiotensinogen angiotensin 1) angiotensin II (vasokonstriktor) sekresi aldosterone reabsorbsi Na dan air ↑ vol CES ↑ TD
Takikardi (112x/menit)
Created By: Nanda Dian Ningsih
8
GGK FR (hipertensi tidak terkontrol) vasokontriksi pembuluh darah beban kerja jantung ↑ kompensasi Takikardi
RR (32x/menit) FR (hipertensi tidak terkontrol) ↓ relaksasi otot polos pembuluh darah, aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal menurun Laju filtrasi glomerulus ↓ gagal ginjal gangguan ekskresi urea urea akan tertahan di dalam darah intoksikasi oleh urea dalam konsentrasi tinggi ureumia asidosis metabolic Kusmaul
Konjungtiva dan palpebral pucat FR (hipertensi tidak terkontrol) ↓ relaksasi otot polos pembuluh darah, aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal menurun Laju filtrasi glomerulus ↓ gagal ginjal sekresi eritropoetin ↓ prosuksi Hb ↓ anemia konjungtiva dan palpebral pucat
Bau nafas seperti ammonia FR (hipertensi tidak terkontrol) ↓ relaksasi otot polos pembuluh darah, aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal menurun Laju filtrasi glomerulus ↓ gagal ginjal gangguan ekskresi urea urea akan tertahan di dalam darah intoksikasi oleh urea dalam konsentrasi tinggi ureumia ureum diubah menjadi amoniak saat bernafas bau amonia
6. Pemeriksaan laboratorium, Hb : 8 mg/dl , ureum: 246 mg/dl , kreatinin 15 U/L, Na : 140 mEq/L, Cl = 4,6 , urea acid : 8 mg, SGOT: 32 U/L, SGPT : 23, protein total : 6,1 gr/dl, albumin : 3,7 gr/dl a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme hasil pemeriksaan labor? Jawab:
Created By: Nanda Dian Ningsih
9
GGK
Anemia (Hb 8 mg/dl) FR (hipertensi tidak terkontrol) ↓ relaksasi otot polos pembuluh darah, aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal menurun Laju filtrasi glomerulus ↓ gagal ginjal sekresi eritropoetin ↓ prosuksi Hb ↓ anemia
Uremia (246 mg/dl) FR (hipertensi tidak terkontrol) ↓ relaksasi otot polos pembuluh darah, aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal menurun Laju filtrasi glomerulus ↓ gagal ginjal gangguan ekskresi urea urea akan tertahan di dalam darah intoksikasi oleh urea dalam konsentrasi tinggi ureumia
Kreatinin meningkat ( 15 U/L) FR (hipertensi tidak terkontrol) ↓ relaksasi otot polos pembuluh darah, aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal menurun Laju filtrasi glomerulus ↓ gagal ginjal kreatinin meningkat
Hypernatremia Hipertensi tidak terkontrol vasokontriksi pembuluh darah suplai darah ke ginjal menurun iskemik ginjal aktivasi system RAA renin (angiotensinogen angiotensin 1) angiotensin II (vasokonstriktor) sekresi aldosterone retensi Na & air hypernatremi b. Apa makna adanya peningkatan nilai kadar ureum dan kreatinin ? Jawab : Adanya peningkatan kadar ureum dan kreatinin menandakan bahwa telah terjadi penurunan fungsi ginjal karena persenyawaan zat nitrogen tersebut telah terjadi penimbunan akibat adanya gangguan
Created By: Nanda Dian Ningsih
10
GGK pada glomerulus ginjal. Penimbunan senyawa nitrogen tersebut juga menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan fungsi ginjal. Dilihat dari onset waktu terjadinya yaitu mendadak baik disertai oliguria ataupun nonoliguria dapat dikatakan bahwa telah terjadi acute kidney injury (gagal ginjal akut). Bentuk Klinis : GGA non oliguria:
Produksi urine normal
Peningkatan ureum dan keratin
GGA oliguria:
ditandai volume urine < 240 ml/m2/24 jam atau 0,5 - 1 ml/kgBB/jam,
Pada neonatus < 1ml/kgBB/jam
c. Bagaimana cara penghitungan Laju Filtrasi Glomerulus? Jawab: L F G ( = TINGKAT KEBERSIHAN KREATININ ) = 140 – UMUR (TH) x BB (KG) 72 x KREATININ DARAH = WANITA : x 0.85 =UxV P U = KREATININ URINE V = JUMLAH URINE/MENIT P = KREATININ DARAH Umur Lahir 1 minggu 3 – 5 minggu 6 – 9 minggu 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan 1 – 2 tahun 2 – 5 tahun 5 – 15 tahun
LFG 20.8 ± 1.9 46.6 ± 5.2 60.1 ± 4.6 67.5 ± 6.5 73.8 ± 7.2 93.7 ± 14.0 99.1 ± 18.7 126.5 ± 24.0 116.7 ± 20.2
LFG anak usia 6 tahun (5-15 tahun) = 116,7 ± 20,2 (96,7 – 136,9) Pada kasus, usia 6 tahun dengan LFG 37, 675. Artinya, telah terjadi penurunan LFG (96,7 – 37,675 = 59, 025) sekitar > 50 %
d. Bagaimana hubungan dengan terjadinya penurunan Laju filtrasi glomerulus dengan adanya peningkatan nilai kadar ureum dan kreatinin?
Created By: Nanda Dian Ningsih
11
GGK Jawab : Kreatinin digunakan untuk mengukur LFG, semakin besar angka kreatinin sebagai pembagi maka nilai LFG akan semakin kecil progress ke gagal ginjal Stadium
LFG (ml/mm/1,73m2)
Penjelasan
1
≥ 90
Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau ↑
2
60 – 89
Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ ringan
3
30 – 59
Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ sedang
4
15 - 29
Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ berat
5
< 15 atau dialisis
Gagal ginjal
1. Cara diagnosis Jawab : Dari anamnesis - GGK biasanya disebabkan oleh penyakit DM, infeksi traktus urinarius, batu traktus urinarius, hipertensi, hiperurikemia, SLE dll. - Sindrom uremia lemah, letargi, anoreksia, mual, munth, nokturia, kelebihan volume cairan, neuropati perifer, pruritus, uremic frost, pericarditis, kejang-kejang, sampai koma. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang
2. DD Jawab : GGK disertai asidosis metabolik GGKdisertai asidosis metabolik
3. Data tambahan Jawab :
Pemeriksaan darah dan urin rutin
Ureum dan kreatinin
LFG
BNO / IVP
USG
Created By: Nanda Dian Ningsih
12
GGK
Renogram
RPG
Sistoskopi
AGD
4. WD Gagal ginjal kronik disertai Asidosis metabolik
5. Tatalaksana Menurunkan progresivitas PGK Kontrol tekanan darah hingga <130 /80 Diet Mencegah Anaemia Penuhi Calcium and Phosphate Cegah Dyslipidaemia Cegah Acidosis Cegah merokok Optimal CKD Patient Care
Deteksi dini PGK Interventio ns that delay progression
Prevention of uremic complications
Modification of comorbidity
Preparation for RRT
ACE inhibitors
Malnutrition
Cardiac disease
Education
BP control
Anemia
Vascular disease
Blood sugar control
Osteodystrop hy
Neuropathy (in diabetics)
Informed choice of RRT
Protein restriction
Acidosis
Timely access placement
Retinopathy (inCreated diabetics) By: Nanda DianTimely Ningsih 13 initiation of dialysis
GGK
1. DIET -
PROT : 0,6 – 0,8 gr/BB/hr (pre hd) : 1,2 – 1,4 gr/BB/hr (hd) : Prot nilai bilogis tinggi (kaya as amino esensial)
-
KALIUM DAN FOSFOR RENDAH
Mencukupi kebutuhan kalori sesuai dengan kegiatan penderita yaitu 35 kalori/kg BB/hr, untuk menghindari katabolisme masukan bahan essensial (asam amino esensial, lemak esensial) Membatasi metabolit yang harus di ekskresi oleh ginjal, membatasi protein, garam dan air. Protein sebanyak 0,3 – 0,6 mg/kgBB/hr Garam tergantung keadaan penderita (edema atau tidak) sebanyak 1-4 gr/hr. Cairan sebanyak 500 cc ditambah urine dan cairan yang hilang dengan cara lain selama 24 jam sebelumnya. Kelebihan air akan tertimbun dan menyebabkan edema tungkai. Kelebihan air yang mendadak akan menyebabkan edema paru (sesak). Kelebihan NaCl akan mempercepat edema, bila kekurangan NaCl akan menyebabkan hipotensi dan rasa lemah. Menghindari gangguan elektrolit (K+) Membatasi buah-buahan. Bila terjadi hiperkalemi akan menyebabkan aritmia dan fibrilasi jantung. 2. Medikamentosal TEKANAN DARAH Goal : < 130/80 mm Hg OAH : ACE-I dan ARB, Kombinasi OAH CAIRAN Seimbang masuk dan keluar ANEMIA Goal Hb 10 – 12 gr/dl ( jangan > 12 gr/dl ) Eritropoitin ( sarat cadangan besi cukup ) Besi ( parenteral ) PENGIKAT FOSFAT Mencegah hiperfosfatemia Ca Co3 3 X 500 mg HINDARI OBAT / ZAT NEFROTOKSIK Sesuaikan dosis dg LFG atau perpanjang interval pemberian TERAPI PENGGANTI Cangkok atau Dialisis
Created By: Nanda Dian Ningsih
14
GGK
6. Komplikasi
Hipertensi
Anemia
Osteodistrofi renal
Payah jantung
Gangguan keseimbangan elektrolit sodium. Kalium, klorida
Asidosis metabolic
7. Prognosis Dubia at malam Penurunan ginjal yang progresif penurunan fungsi ginjal yang ireversibel (harus dialysis atau cangkok ginjal
8. KDU Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan..
9. PI Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Az-Zumar ayat 53
Kesimpulan Tn.m mengalami kejang, mual,muntah dan sakit kepala karena menderita GGK disertai asidosis metabolik et causa hipertensi tidak terkontrol
Created By: Nanda Dian Ningsih
15
GGK
Kerangka konsep FR (Hipertensi tidak terkontrol) perfusi keginjal ↓ LFG ↓ GGK Asidosis metabolic kusmaul Mual, muntah, sakit kepala, kejang
Created By: Nanda Dian Ningsih
16