TUGAS GEOLOGI TEKNIK BASIC PROPERTIES DAN MECHANICAL ENGINEERING PROPERTIES
Disusun Oleh : REZA NURDIANSYAH 111.160.098 KELAS D
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2019
BASIC PROPERTIES Dasar Teori Basic Properties merupakan pengujian untuk contoh tanah meliputi Berat Isi, Berat Jenis, dan Kadar Air. Menurut Lembaga Penelitian Tanah (1974), Berat Isi adalah berat tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan kering dibagi dengan volume tanah, dinyatakan dalam g/cm3 (gr/cc). Nilai berat isi sangat bervariasi antara satu titik dengan titik lainnya karena perbedaan kandungan bahan organik, tekstur tanah, kedalaman tanah, jenis fauna tanah, dan kadar air tanah (Agus et al. 2006). Berat Jenis adalah perbandingan antara berat butir tanah, dan berat isi air suling dengan isi sama pada suhu 40°C. Sedangkan Kadar Air didefinisikan sebagai perbandingan antara berat air dengan berat butiran padat yang dinyatakan dalam bentuk persen. Rumus Dasar dan Tujuan a. Berat Isi Bertujuan untuk mendapatkan berat isi tanah yang merupakan perbandingan antara berat tanah basah dengan volumenya dalam N/cm3 atau kN/m3 (SNI 1965:2008).
b. Berat Jenis Test ini dilakukan untuk mengetahui dan menentukan berat jenis tanah yang lolos saringan No. 100 dengan menggunakan labu ukur (piknometer). Test ini diperoleh dengan membandingkan berat satuan bahan di dalam udara terhadap berat air suling. prosedur pelaksanaannya mengikuti cara SNI 1964:2008.
c. Kadar Air Test ini dilakukan untuk mengetahui kadar air dari contoh tanah. Perbandingan ini dinyatakan dalam prosentase dari berat air pada suatu massa terhadap berat dari suatu partikel tanah (SNI 1965:2008).
𝑲𝒂𝒅𝒂𝒓 𝒂𝒊𝒓 =
𝑾𝟏 − 𝑾 𝟐 × 𝟏𝟎𝟎% 𝑾𝟐 − 𝑾 𝟑
Berat wadah + tanah basah = W1 gram. Berat wadah + tanah kering = W2 gram. Berat wadah kosong
= W3 gram.
Berat air
= (W1 – W2) gram.
Berat tanah kering
= (W2 – W3) gram.
MECHANICAL ENGINEERING PROPERTIES Sifat mekanik material, merupakan salah satu faktor terpenting yang mendasari pemilihan bahan dalam suatu perancangan. Sifat mekanik dapat diartikan sebagai respon atau perilaku material terhadap pembebanan yang diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau gabungan keduanya. Dalam prakteknya pembebanan pada material terbagi dua yaitu beban static, dan beban dinamik. Perbedaan antara keduanya hanya pada fungsi waktu dimana beban statik tidak dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban dinamik dipengaruhi oleh fungsi waktu.
Untuk mendapatkan sifat mekanik material, perlu dilakukan pengujian mekanik. Pengujian mekanik pada dasarnya bersifat merusak (destructive test), dari pengujian tersebut akan dihasilkan kurva atau data yang mencirikan keadaan dari material tersebut.
Setiap material yang diuji dibuat dalam bentuk sampel kecil atau spesimen. Spesimen pengujian dapat mewakili seluruh material apabila berasal dari jenis, komposisi dan perlakuan yang sama. Pengujian yang tepat hanya didapatkan pada material uji yang memenuhi aspek ketepatan pengukuran, kemampuan mesin, kualitas atau jumlah cacat pada material, dan ketelitian dalam membuat spesimen. Sifat mekanik tersebut meliputi antara lain: kekuatan tarik, ketangguhan, kelenturan, keuletan, kekerasan, ketahanan aus, keku atan impak, kekuatan mulur, kekuatan leleh, dan sebagainya.
Sifar-sifat mekanik material yang perlu diperhatikan:
Tegangan yaitu gaya diserap oleh material selama berdeformasi persatuan luas.
Regangan yaitu besar deformasi persatuan luas.
Modulus elastisitas yang menunjukkan ukuran kekuatan material.
Kekuatan yaitu besarnya tegangan untuk mendeformasi material atau kemampuan material untuk menahan deformasi.
Kekuatan luluh yaitu besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk mendeformasi plastis.
Kekuatan tarik adalah kekuatan maksimum yang berdasarkan pada ukuran mula.
Keuletan yaitu besar deformasi plastis sampai terjadi patah.
Ketangguhan yaitu besar energi yang diperlukan sampai terjadi perpatahan.
Kekerasan yaitu kemampuan material menahan deformasi plastis lokal akibat penetrasi pada permukaan.