Geologi Teknik-1.docx

  • Uploaded by: Nuril jannatin Laily
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Geologi Teknik-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 14,380
  • Pages: 50
TUGAS KELOMPOK GEOLOGI TEKNIK KELOMPOK 3 KELAS A

Disusun Oleh: 1. IKHLASUL ARISPAN FITRIADI (17-111-100) 2. PETRUS KOSAMAH (17-111-002) 3. GREGORIUS SABDIYANTO (17-111-038) 4. HABAKUK DUDE (16-111-095) 5. CHASTRIO SEFA (15-111-038) 6. SUSANTI FANATAF (17-111-025) 7. RINALDY KENDE’ ALLO (17-111-035) 8. VOLDANO BAE HOKOYOKU (17-111-090) 9. MUHAMMAD NAUFAL FADLURRAHMAN (17-111-006) 10. GILBERT A. NGANTUNG (17-111-001) 11. EDUARD MANDENAS (17-111-016) 12. SEPTIAN AWAIRARO (17-111-045) 13. GIHON ALFONS SUMELE (17-111-059) 14. TRY JEACZON E WENDA (17-111-069) DOSEN PEMBIMBING: ANCE YULIANA TABUNI, ST

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA PAPUA 2017/2018

1. Pengertian Mineral beserta Batuan Setiap hari kita menggunakan produk yang terbuat dari mineral. Garam yang kita tambahkan ke makanan terbentuk dari mineral halit. Tablet antasida (obat asam lambung) terbuat dari mineral kalsit. Dibutuhkan banyak mineral untuk membuat sesuatu yang sederhana seperti pensil kayu, terbuat dari mineral grafit dan tanah liat (lempung); kuningan terbuat dari tembaga dan seng, dan cat yang berwarna mengandung pigmen dan bahan pengisi yang terbuat dari berbagai mineral. Sebuah ponsel dibuat dengan menggunakan puluhan mineral yang berbeda yang bersumber dari pertambangan di seluruh dunia. Pencarian lainnya yang berkaitan dengan artikel ini adalah pengertian mineral, macam-macam mineral, jenis mineral, jenis jenis mineral, materi mineral, sifat mineral, kegunaan mineral, manfaat mineral. Macam-macam mineral batuan, sifat sifat mineral, karakteristik mineral, jenis jenis mineral batuan, macam macam mineral dalam geologi. Syarat mineral, contoh mineral, klasifikasi mineral, sumber mineral, mineral adalah bahan yang berasal dari. Mobil-mobil yang kita kendarai, bangunan yang kita tinggali, dan pupuk yang digunakan untuk memproduksi makanan kita, semua dibuat menggunakan mineral. Sekitar tiga triliun ton komoditas mineral yang dikonsumsi setiap tahun untuk mendukung hidup 300 juta warga. Itu berarti ada sekitar sepuluh ton bahan mineral yang dikonsumsi tiap orang, setiap tahun. Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, anorganik, yang memiliki sistem kristal tertentu dan terbentuk secara alami. Untuk memenuhi definisi "mineral", maka sebuah zat yang disebut sebagai mineral harus memenuhi lima syarat, yaitu :     

Alami Anorganik Padat Memiliki Komposisi kimia tertentu Memiliki struktur internal

"Alami" berarti bahwa manusia tidak membuatnya. Baja bukan mineral karena merupakan paduan hasil produksi yang dibuat manusia. "Anorganik" berarti bahwa zat tersebut tidak dibuat oleh organisme. Kayu dan mutiara yang dibuat oleh organisme tidak bisa disebut sebagai mineral. "Padat" berarti bahwa tidak berbentuk cairan atau gas pada suhu dan tekanan standar. "Memiliki komposisi kimia" berarti bahwa semua mineral memiliki komposisi kimia yang bervariasi dalam kisaran tertentu. Sebagai contoh mineral halit (dikenal sebagai "batu garam") memiliki komposisi kimia NaCl. Hal ini berarti terdiri dari jumlah yang sama atom natrium dan klorit. "Memiliki struktur internal" berarti bahwa atom dalam mineral berada dalam pola yang sistematis dan berulang. Sebagai contoh, struktur mineral halit diatur dalam pola kubik.

Gambar ikatan ion klorit dan sodium pembentuk mineral Halit.

Definisi Mineral Di Berbagai Bidang Kata "mineral" digunakan dalam berbagai cara. Definisi yang diberikan di atas adalah definisi formal yang disukai oleh para ahli geologi. Kata mineral juga memiliki makna gizi. Hal ini digunakan dalam referensi untuk banyak bahan kimia anorganik yang berguna untuk memperbaiki jaringan, metabolisme, dan proses tubuh lainnya. Nutrisi mineral bagi tubuh manusia antara lain besi, kalsium, tembaga, sulfur, fosfor, magnesium dan masih banyak lagi yang lainnya. Kata "mineral" juga sering digunakan secara tidak konsisten dalam bidang geologi. Di bidang pertambangan, apa yang diperoleh dari tanah dan digunakan oleh manusia dianggap sebagai "komoditas mineral" atau "bahan mineral". Ini termasuk batu pecah, yang merupakan produk manufaktur yang terbuat dari batu yang dihancurkan; kapur, yang merupakan produk manufaktur yang terbuat dari batu kapur atau marmer (terdiri dari mineral kalsit; batubara organik, minyak dan gas; batuan seperti granit yang merupakan campuran mineral kuarsa dan feldspar, dan batu obsidian yang tidak memiliki komposisi dan struktur internal yang pasti.

Sifat Fisik Menentukan Deskripsi dan Identifikasi Mineral Ada sekitar 4.000 mineral yang berbeda, dimana masing-masing mineral memiliki sifat fisik tersendiri yang unik. Sifat fisik mineral seperti warna, cerat, kekerasan, kilau, berat jenis, belahan, pecahan, derajad magnetik, kelarutan dan masih banyak lagi sifat fisik yang lainnya. Sifat-sifat fisik mineral berguna untuk mengidentifikasi mineral, namun yang lebih penting bahwa sifat fisik menentukan penggunaan mineral pada sektor industri tertentu. Sebagai contoh: Mineral Talk, ketika ditumbuk menjadi bubuk akan sangat cocok digunakan sebagai bedak. Ini dikarenakan sifat fisiknya yang lembut, licin sehingga tidak akan menyebabkan abrasi. Talk memiliki kemampuan untuk menyerap kelembaban, minyak dan bau. Tidak ada mineral lainyang memiliki sifat fisik sama seperti talk untuk memenuhi fungsi diatas. Mineral Halit, ketika dihancurkan menjadi butiran kecil sangat cocok untuk penyedap makanan (garam). Halit memiliki rasa asin yang dapat dipakai senagai penyedap rasa dalam makanan. Halit dapat larut dengan cepat, sehingga mudah menyebar di dalam makanan. Halit cukup lembut, jadi jika beberapa butir garam tidak larut, itu tidak akan merusak gigi Anda. Tidak ada mineral lain yang memiliki sifat fisik yang lebih cocok untuk penggunaan ini.

Mineral Emas, sangat cocok untuk digunakan sebagai perhiasan. Emas dapat dengan mudah dibentuk menjadi berbagai bentuk perhiasan. Emas memiliki warna kuning yang indah dipandang mata. Emas memiliki kilau terang, dan berat jenis yang lebih tinggi. Logam lain selain emas dapat digunakan untuk membuat perhiasan, tetapi sifat ini membuat emas lebih difavoritkan. Beberapa orang mungkin menganggap kelangkaannya menjadi nilai tambah emas untuk dijadikan perhiasan yang dapat diinvestasikan.

Sifat Kimia Mineral Karakteristik sifat fisik yang utama dari sebuah mineral sangat menentukan komposisi atau sifat kimia dan kekuatan ikatan dalam struktur internal mineral. Contohnya mineral galena yang merupakan "sulfida lead", memiliki berat jenis yang lebih tinggi dibanding bauksit (aluminium hidroksida). Perbedaan ini sudah tentu disebabkan karena komposisi kimia mereka. Berlian dan grafit keduanya terdiri dari karbon murni. Berlian adalah mineral alami yang paling keras, sedangkan grafit adalah salah satu mineral yang lembut. Perbedaan ini terjadi karena jenis obligasi yang menghubungkan atom karbon dalam struktur mineral mereka. Setiap atom karbon pada Berlian terikat empat atom karbon lainnya dengan ikatan kovalen yang kuat. Sedangkan Grafit memiliki struktur melembar di mana atom dalam lembarannya terikat satu sama lain dengan ikatan kovalen yang kuat tetapi ikatan obligasi elektrik antara lembarannya lemah. Ketika grafit digores, maka akan membuatnya menjadi mineral yang lembut.

Batu permata Ruby dan Safir berasal dari variasi warna mineral korundum. Perbedaan warna ini disebabkan oleh komposisi kimianya. Ketika korundum mengandung sejumlah kromium maka akan menunjukkan warna merah yang disebut Ruby. Namun, ketika mengandung sejumlah besi atau titanium akan menunjukkan warna biru yang disebut sebagai Safir.

Jenis-jenis Mineral dan Klasifikasinya Jenis dan klasifikasi mineral yang paling sering dipakai adalah berdasarkan pada kemiripan dan komposisi kimia dan struktur kristalnya. Klasifikasi ini dicetuskan oleh James D. Dana (dalam Kraus, Hunt, dan Ramsdell, 1951). Secara singkat jenis dan klasifikasi mineral dibedakan atas beberapa kelompok, yaitu: Kelompok Native Element; dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Contohnya emas (Au), perak (Ag), Platina (Pt), bismuth (Bi), arsenic (As), intan, graphite dan sulfur. Kelompok Sulfida; dicirikan oleh kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang). Contohnya pirit (FeS2), Kalkosit (Cu2S), Galena (PbS), sphalerite (ZnS), dan Kalkopirit (CuFeS2). Kelompok Oksida dan Hidroksida; dicirikan oleh kombinasi antara unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O2-) dan gugus hidroksil hidroksida (OH-). Mineral Oksida contohnya

korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2). Mineral Hidroksida contontohnya Manganite MnO(OH), Bauksit [FeO(OH)] dan limonite (Fe2O3.H2O). Kelompok Halida; dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogen elektro negatif, seperti: F-, Cl-, Br-, I-. Contohnya Halit (NaCl), Fluorit (CaF2), Silvit (KCl), dan Kriolit (Na3AlF6). Kelompok Karbonat; dicirikan oleh persenyawaan dengan ion (CO3)2-. Contohnya dolomit (CaMg(CO3)2, Kalsit (CaCO3), dan magnesit (MgCO3). Kelompok Sulfat; dicirikan oleh kombinasi logam dengan anion sufat. contohnya barit, celestite, anhydrite, angelsit, dan gypsum. Kelompok Phosphat; dicirikan oleh adanya gugus PO43-. Contohnya Apatit (Ca,Sr, Pb,Na,K)5 (PO4)3(F,Cl,OH), Vanadine Pb5Cl(PO4)3, dan Turquoise CuAl6(PO4)4(OH)8.5H2O. Kelompok Silikat; dicirikan oleh persenyawaan antara silikon, oksigen dengan beberapa unsur metal. Contohnya Quartz (SiO2), Feldspar Alkali, Feldspar Plagioklas, Muscovit, Biotit, Horblende, Piroksin, dan Olivin.

PENGERTIAN MINERAL Kata mineral sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, namun pengertiannya berbedabeda. Para ahli farmasi sering menyebut vitamin atau unsur yang terkandung dalam suatu obat sebagai mineral. Para ahli pertambangan menyebut bahan tambang sebagai mineral. Bagi mereka yang menekuni geologi atau mineralogi, yang disebut mineral adalah bahan alamiah yang bersifat an-organik, biasanya berbentuk kristal, terdiri dari satu unsur dengan komposisi kimia tetap dan memiliki sifat-sifat fisik tertentu. Dari definisi ini jelaslah bahwa dalam geologi, batubara, minyak bumi endapan kersik dan mineral buatan manusia tidak dapat dikategorikan sebagai mineral. Mineral adalah suatu bahan atau unsur kimia, gabungan kimia atau suatu campuran dari gabungangabungan kimia anorganis, sebagai hasil dari proses-proses fisis dan kimia khusus secara alami. Mineral merupakan suatu bahan yang homogen dan mempunyai susunan atau rumus kimia tertentu. Bila kondisi memungkinkan, mendapat suatu struktur yang sesuai, di mana ditentukan bentuknya dari kristal dan sifat-sifat fisisnya. Bila kita perhatikan tabel 1, oksigen merupakan unsur terbanyak dalam kerak bumi. Karena itu, batuan penyusun kerak bumi terutama tersusun dari oksigen. Dalam mineral, oksigen terikat kuat dengan unsur lain seperti SiO2, Al2O3, FeO ataupun Fe2O3, MgO, CaO, Na2O, K2O, dan sebagainya. Senyawa antara Oksigen dan Silikon disebut Silika. Mineral yang mengandung silika disebut Mineral Silika. Kebanyakan mineral silika juga mengandung satu atau lebih unsur lain. Kuarsa adalah silika murni dengan rumus kimia SiO2. Karena oksigen dan silikon merupakan unsur terbanyak dalam kerak bumi, maka mineral silikat adalah kelompok mineral yang paling banyak menyusun batuan kerak bumi. Silika tetrahedron adalah gabungan dari empat atom oksigen dengan satu atom silikon berbentuk piramid berisi empat di mana

oksigen menempati setiap sudutnya dan silikon berada di tengah-tengah. Rumusnya adalah SiO44

karena silikon bermuatan +4 dan empat ion oksigen bermuatan -8 (setiap oksigen bermuatan -2).

Berhubung silika tetrahedron bermuatan -4 maka masih dapat mengikat unsur lain membentuk berbagai mineral silikat. Termasuk mineral silikat adalah felspar, muskovit, biotit, piroksin, amfibol, olivin, garnet, augit, kaolinit, serpentin, kuarsa dan sebagainya. Di samping kelompok silikat, kita kenal pula kelompok mineral karbonat, sulfida, sulfat dan oksida. Mineral Karbonat adalah mineral yang mengandung (CO3)-2seperti kalsit, dolomit. Mineral Sulfida adalah mineral yang mengandung S-2seperti galena, spalerit, dan kalpopirit. Mineral Sulfat adalah mineral yang mengandung (SO4)-2 seperti gipsum dan anhidrid. Mineral Oksida adalah mineral yang mengandung O-2 seperti hematit, megnetit, limonit dan bauksit. Ada pula jenis mineral yang hanya tersusun dari satu unsur saja seperti emas, dan intan. B.

SIFAT-SIFAT MINERAL Untuk mengidentifikasi mineral perlu diketahui komposisi kimianya dan struktur kimianya. Akan tetapi lebih umum digunakan di lapangan adalah melihat sifat fisiknya. Di antara sifat-sifat mineral yang penting adalah : bentuk kristal, bidang belah (Cleavage), warna, coret (Streak), kilap (Lustre), berat jenis, kekerasan dan pecahan-pecahan mineral.

a. Bentuk-bentuk Kristal Kristal adalah suatu bentuk, berbidang banyak yang tetap, dibatasi dengan permukaan-permukaan yang licin; diduga terbentuk oleh suatu gabungan kimia dengan pengaruh kekuatan atom yang ada di dalamnya, setelah mengalami kondisi-kondisi yang sesuai, berubah dari keadaan yang semula didalam keadaan cair atau berupa gas, menjadi padat. Bila mineral mengkristal tanpa gangguan maka akan menghasilkan bentuk-bentuk kristal tertentu. Setiap mineral mempunyia satu atau lebih bentuk mineral yang khas. Bentuk-bentuk mineral tersebut dihasilkan oleh keteraturan ikatan antar atom penyusunnya. Secara garis besar bentuk-bentuk kristal mineral dapat dikelompokkan atas enam sistem kristal a. Bidang Belah (Cleavage): Bidang belah adalah bidang di mana mineral cenderung membelah dengan arah tertentu. Berkaitan dengan keteraturan atom-atom yang menyusun mineral, di mana atom lemah atau relatif sedikit maka di situlah mineral cenderung membelah. Ada minteral yang memounyai satu saja, ada yang dua, ada yang tiga dan ada pula yang tidak mempunyai bidang belah. b. Warna: Warna mineral merupakan sifat fisik mineral yang palin berkesan. Tatapi warna mineral sangat bervariasi karena adanya pengotoran dari unsur lain. Misalnya kuarsa ada yang putih, ungu, hitam dan kuning. Meskipun demikian beberapa mineral memperlihatkan warna khas, misalnya muskovit berwarna putih atau tidak berwarna, kebanyakan mineral ferromagnesia berwarna hijau atau hitam. c. Coret (Streak): Yang dimaksud dengan coret adalah warna mineral yang telah ditumbuk halusatau warna mineral yang terlihat pada porselin bila kita mencoretkan mineral tersebut pada permukaan porselin. Warna serbuk mineral lebih konstan sehingga lebih mantap digunakan dalam mengidentifikasi mineral.

Sebagai contoh, hematit dapat berwarna coklat, hijau atau hitam, tetapi coretnya selalu coklat kemerahan. d. Kilap (Lustre): Kilap berkenaan dengan kemampuan permukaan mineral dalam memantulkan cahaya. Biasanya dibedakan atas metalik dan nonmetalik. Kilap metalik seperti permukaan logam memantulkan cahaya. Kilap non metalik dapat dibedakan lagi atas: vitreous (seperti kaca), resinous (seperti damar), greasi (kotor seperti lemak), silky (seperti sutra), dan pearly (seperti mutiara). e. Berat Jenis: Setiap mineral mempunyai berat tiap unit volume tertentu. Berat jenis biasanya diperoleh dengan membandingkan berat mineral dengan berat air tawar yang volumenya sama pada temperatur 40C. f. Kekerasan Kekerasan mineral berkenaan dengan ketahanan mineral terhadap goresan. Kekerasan mineral diperoleh dengan membandingkan tingkat kekerasan mineral tersebut dengan suatu standar yang telah disusun oleh Mohs yang terbagi atas 10 tingkatan, mewakili mineral yang paling lunak Caranya adalah dengan menggores mineral yang ingin diketahui tingkat kekerasannya kemudian dibandingkan dengan mineral-mineral standar pada skala Mohs. Dapat pula dilakukan dengan menggoreskan mineral yang ingin diketahui tingkat kekerasannya pada mineral standar. Mineral yang lebih lunak akan tergores oleh mineral yang lebih keras. Karena batuan tersusun dari mineral, maka pemberian nama terhadap batuan tertentu disesuaikan dengan nama mineral penyusun utamanya. Batu talk misalnya, dapat tergores oleh gipsum. Batu talk juga dapat digores dengan menggunakan kuku jari tangan, maka kemungkinan kuku mempunyai tingkat kekerasan 2 atau lebih. Ternyata kuku bisa pula menggores gips (kekerasan 2) tetapi kuku tidak dapat menggores kalsit (kekerasan 3), maka kuku mempunyai kekerasan > 2 dan <> Karena tingkat kekerasan mineral intan adalah tertinggi, maka biasa juga intan digunakan sebagai mata bor yang menembus batuan dalam eksplorasi/eksploitasi barang tambang. Intan juga tergolong sebagai barang langka. Karena kekerasan (tahan gores/kilapan), manfaat, dan kelangkaan intan inilah sebagai faktor mengapa harga intan di pasaran dunia demikian tingginya. Tingkat kekerasan suatu batuan ikut menentukan tingkat resistensinya (daya tahan) terhadap pengikisan/goresan erosi; yaitu cepat-lambatnya reaksi batuan terhadap proses pekerjaan erosi; dan pada gilirannya turut menentukan karakteristik bentuk permukaan suatu lahan. a. Pecahnya Mineral: Bila mineral pecah secara alamiah, maka akan menghasilkan pecahan dengan pola-pola tertentu (khas). Ada beberapa istilah yang dipakai untuk mengungkapkan pola pecahan mineral. Contoh: Conchoidal bila mineral yang pecah permukaannya licin, halus atau melengkung; Huckly bila permukaan pecahan kasar dan tajam-tajam, Splintery bila pecahannya tipis-tipis; Fibrous bila pecahannya seperti tanah yang dihancurkan. b. Sifat-sifat Lainnya Sifat-sifat fisik lainnya adalah sifat kemagnetan, tenasitas (tingkat kekohesifan), solubilitas (kelarutannya dalam air), fusibilitas (kemudahannya lebur), dan sifat-sifat khas lainnya seperti rasanya dan sebagainya.

C.

IDENTIFIKASI MINERAL Cara mengidentifikasi mineral dapat dilakukan dengan memperhatikan sejumlah sifat kimia dan sifat fisiknya. Untuk menentukan beberapa sifat unik mineral diperlukan alat-alat khusus dengan teknikteknik tertentu. Akan tetapi kebanyakan mineral penyusun batuan dapat dibedakan satu sama lain hanya dengan pengamatan sederhana terhadap sifat-sifat fisiknya. Sifat-sifat fisik yang biasanya diperhatikan adalah bidang belah, kekerasan, kilap, warna, streak dan bentuk kristal. Untuk menguji kebenaran dari hasil identifikasi yang kita lakukan maka diperlukan tabel sifat-sifat mineral. Berikut ini akan dikemukakan beberapa contoh cara mengidentifikasi mineral pembentuk batuan yang diambil dari bukunya Plummer dan Mc. Geary berjudulPhysical Geology (1985). Cara 1: Digunakan bila mineral mempunyai bidang belah Tentukan jumlah arah bidang belah dalam mineral: a.

Satu arah

Jika sempurna (Perfect) berarti mika. Kalau warnanya putih berarti Muskovit dan kalau hitam maka mineral tersebut adalah biotit. b. Dua arah Saling tegak lurus atau hampir tegak lurus: 1) Bagus (Good) berarti felspar. Jika jalur-jalur nampak pada permukaan bidang belah berarti Plagioklas; jika ungu berarti Ortoklas; jika putih atau abu-abu terang tanpa jalur-jalur berarti Ortoklas atau Plagioklas. 2) Cukup bagus (Fair), warna gelap kehijauan sampai hitam berarti Piroksen (Augit). c.

Tiga arah

1) Jika ketiganya saling tegak lurus, sempurna (Perfect) berarti mineral Halit. 2) Ketiganya tidak saling tegak lurus, sempurna: (a) Jika membuih bila ditetesi HCl berarti Kalsit. (b) Jika hanya membuih kalau ditetesi HCl setelah dihaluskan berarti dolomit. Cara 2: Digunakan bila tidak ada bidang belahnya Bila lebih keras daripada kaca: a.

Kilapnya seperti kaca (Vitreous):

1) Warna hijau zaitun atau coklat berarti olivin. 2) Berwarna kemerahan atau kristalnya equidimensional dengan 12 atau lebih permukaanmaka berarti Garnet. 3) Berwarna terang berarti kuarsa. b. Kilap metalik berwarna kuning berarti mineral pirit. c. Kilapnya kotor seperti berlemak (Gresy), bertitik-titik hijau dan hitam berarti mineral Serpentin. Bila lebih lunak daripada kaca, dalam batuan terlalu halus untuk dikenali butir-butirnya dan mempunyai kilap seperti tanah berarti termasuk kelompok mineral lempung, misalnya Kaolin. Adapun tabel sifat-sifat fisik mineral dapat dilihat di buku-buku Geologi atau Mineralogi. Biasanya terdapat pada lampiran.

2. Apa itu Mineral Kalsit ? Kalsit adalah mineral karbonat dan polimorf kalsium karbonat yang paling stabil. Kalsit merupakan mineral penyusun berbagai jenis batuan dengan rumus kimia CaCO3. Kalsit sangat umum ditemukan di seluruh dunia baik di dalam batuan sedimen, batuan metamorf, maupun batuan beku. Beberapa ahli geologi menganggapnya sebagai "ubiquitous mineral" atau mineral yang dapat hadir di hampir semua jenis batuan. Mineral kalsit merupakan mineral utama pembentuk batu kapur (batugamping) ataupun batu marmer. Kedua batuan tersebut sangat banyak ditemukan di permukaan bumi dan sebagai salah satu repositori karbon terbesar di planet kita. Sifat fisik dan kimia dari mineral kalsit menjadikannya sebagai salah satu mineral yang paling sering muncul. Kalsit dapat digunakan sebagai bahan konstruksi, material abrasif, pupuk pertanian, agregat untuk konstruksi bangunan, pigmen, farmasi, dan masih banyak lagi kegunaan lainnya. kalsit memiliki lebih banyak kegunaan dibandingkan mineral-mineral lainnya.

Batu Kalsit Mengacu Pada Genesa Batu Kapur dan Marmer Secara umum, proses terbentuknya mineral kalsit (genesa) ataupun keterdapatan kalsit berkaitan erat dengan pembentukan batu kapur dan batu marmer. Mungkin itulah yang membuat banyak orang awam menyebut mineral kalsit sebagai batu kalsit. Akan tetapi, perlu dipahami bahwa kalsit bukan batuan, tetapi merupakan mineral utama penyusun batu kapur ataupun batu marmer. Batu kapur (batugamping) adalah batuan sedimen yang dominan tersusun atas mineral kalsit. Batuan tersebut terbentuk baik dari presipitasi kimia kalsium karbonat maupun transformasi dari serpih, koral, alga yang mengalami diagenesis. Batu kapur juga dapat terbentuk sebagai deposit di gua-gua akibat pengendapan kalsium karbonat. Marmer adalah batuan yang terbentuk ketika batu kapur dikenai panas dan tekanan. Penyelidikan pada marmer biasanya akan mengungkapkan pembelahan mineral kalsit secara jelas. Ukuran kristal kalsit ditentukan oleh tingkat metamorfosis. Marmer yang mengalami tingkat metamorfisme tinggi umumnya akan memiliki kristal kalsit yang lebih besar. Di alam, kalsit bisa ditemukan dalam keadaan murni maupun tidak murni. Kalsit yang tidak murni disebabkan karena adanya mineral pengotor akibat penggantian (substitusi) unsur kalsium (Ca) oleh unsur lain berupa logam seperti Fe, Mg, dan Mn.

Kristal Kalsit dan Deskripsi Sifat Fisiknya Unsur kimia pembentuk kristal kalsit terdiri atas kalsium (Ca) dan karbonat (CO3). Sistem kristal kalsit adalah heksagonal dengan belahan rhombohedral, tidak berwarna dan transparan. Kalsit mempunyai berat jenis 2,7 dengan kekerasan 3 (skala Mohs). Kalsit dapat berbutir halus sampai kasar dan bisa terbentuk sebagai stalaktit, oolitik, atupun pisolitik. Kalsit yang murni pada umumnya berwarna putih, sedangkan yang tidak murni (karena subsitusi) berwarna abu-abu, merah, hijau, kuning, ataupun coklat.

Gambar mineral kalsit dan sifat fisiknya.

Unsur Kalsium (ca) dalam kalsit dapat tergantikan oleh unsur logam sebagai pengotor yang dalam prosentasi berat tertentu membentuk mineral lain. Berdasarkan sifat fisik berupa sistem kristal, kalsit dapat dibedakan dari aragonit (CaCO3). Aragonit mempunyai sistem kristal ortorombik, sedangkan kristal kalsit adalah heksagonal. Dalam pembentukan batu marmer sifat fisik dan kimia kalsit berubah karena proses metamorfosa (tekanan dan temperatur yang tinggi). Semua ini dapat menjelaskan tentang banyaknya mineral yang dapat berasosiasi dengan mineral kalsit.

Kegunaan Kalsit Pada Konstruksi dan Industri Kimia Sektor konstruksi adalah konsumen utama dari kalsit dalam bentuk batu kapur dan marmer. Batuan ini telah banyak digunakan selama ribuan tahun. Blok batu kapur sebagai bahan konstruksi utama digunakan di banyak piramida di Mesir dan Amerika Latin. Saat ini, batu kapur (batugamping) dan marmer digunakan sebagai batuan ornamen konstruksi seperti lantai/ubin dan pagar, ini sudah tentu setelah melewati tahapan pemolesan sehingga menghasilkan corak yang lebih indah. Konstruksi modern menggunakan kalsit dalam bentuk batu kapur dan marmer untuk menghasilkan semen dan beton. Bahan-bahan ini mudah dicampur, diangkut dan ditempatkan dalam bentuk bubur yang akan mengeras menjadi bahan konstruksi tahan lama. Beton digunakan untuk membuat bangunan, jalan raya, jembatan, dinding dan banyak struktur lainnya. Di industri kimia, kalsit dipakai untuk memproduksi kaustik soda dan alkali lainnya dengan menggunakan solvay process. Kalsit jenis ringan berfungsi sebagai filler, extender coating pada industri cat, karet, farmasi, dan plastik. Produk lain yang banyak digunakan adalah kalsium hipklorit, asam sitrit, fosfat, gliserin, dan propilin oksida. Kalsium karbonat yang berasal dari batugamping atau marmer dengan kemurnian tinggi digunakan juga dalam industri kimia obat. kalsium karbonat dapat dibuat menjadi tablet kunyah yang digunakan dalam netralisasi asam lambung. Kalsit juga merupakan bahan utama pada banyak obat pencernaan dan penyakit lainnya.

Pupuk Kalsit Berasal Dari Kapur Kalsit Kalsit memiliki kegunaan sebagai penetral asam. Selama ratusan tahun, orang-orang menggunakan batu kapur dan marmer yang telah dihancurkan untuk menetralkan tingkat keasaman tanah. Mereka

melakukannya dengan cara menyebar bubuk hasil penghancuran batu kapur atau marmer tersebut ke atas tanah. Terkadang juga mereka membakar/memanaskannya untuk menghasilkan kapur yang dapat bereaksi dengan cepat dalam menetralkan keasaman tanah. Kegiatan diatas pada zaman modern saat ini dikenal sebagai pemupukan. Bubuk kalsit tidak dihancurkan lagi secara manual, tetapi sudah di proses dengan modern dengan menambahkan unsur nutrisi yang dibutuhkan oleh tanah. Pemupukan tanah hasilnya akan optimum apabila keasaman tanah dapat dikurangi dan tanah selalu mendapatkan suplai nutrisi yang cukup. Kapur kalsit yang digunakan dapat berupa kapur tohor (quik lime), kapur padam (hidrated lime), ataupun dalam bentuk tepung yang biayanya lebih murah dibandingkan dengan jenis lainnya.

Kegunaan Kalsit Lainnya Kegunaan lainnya dari mineral kalsit adalah untuk pemurnian gula bit, sebagai pengawet makanan kaleng (mengurangi keasaman), pembuatan baja (sebagai fluks atau slag), flotasi logam, pembuatan kertas (mendapatkan alkali pada proses sulfat), pembuatan gelas, peralatan optik, pakan ternak, kosmetik, dan PVC polymer. Secara umum, kalsit digunakan diberbagai sektor industri didasarkan atas sifat fisik dan kimianya.

3. Jenis-Jenis Batuan Berdasarkan Proses Pembentukannya Jenis-Jenis Batuan - Ketika mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan ilmu geologi, jenisjenis batuan juga penting untuk dipahami. Sebagaimana yang dimuat dalam The Penguin Dictionary of Geology, batuan atau yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah rock ini didefinisikan sebagai material yang tersusun atas satu atau beragam jenis material. Material tersebut kemudian berfungsi sebagai salah satu komponen penyusun kerak bumi.

Berdasarkan proses terjadinya, jenis-jenis batuan dibedakan menjadi tiga. Ketiga jenis batuan tersebut yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

Batuan Beku Batuan beku atau Igneous rock merupakan jenis batuan yang berasal dari pendinginan dan pengerasan magma. Batuan yang proses pembentukannya tanpa proses kristalisasi ini masih bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis sesuai dengan indeks warnanya, genetiknya, serta dari segi kandungan silikanya. Apabila dikelompokkan berdasarkan genetiknya, ada dua kelompok batuan beku yaitu Intrusi dan Ekstrusi.

Sementara itu, ketika dibagi berdasarkan indeks warnanya, ada empat kelompok batuan beku yang akan didapatkan, yaitu leucocratic, mesocratic, melanocratic, dan hypermelanic. Sedangkan, berdasarkan kandungan silikanya ada 4 kelompok batuan beku, yaitu beku asam, beku menengah, beku basa, dan beku ultrabasa.

Lalu, apa contoh dari batuan beku ini? Batuan beku yang termasuk dalam batuan beku intrusi misalnya granit, syienit, granodiorit, gabro, dan sebagainya. Sedangkan, contoh untuk batuan beku ekstrusi misalnya basalt, andesit, dasit, dunit, dan lain-lain.

Batuan Sedimen Batuan sedimen atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan sedimentary rock ini merupakan jenis batuan endapan sebagaimana asal katanya yaitu sedimentum yang berarti penenggelaman. Satu dari jenis-jenis batuan bumi ini bisa terbentuk dari batuan lainnya seperti beku dan metamorf atau dari batuan sedimen itu sendiri. Lalu, bagaimana batuan ini terbentuk? Yaitu ketika terjadi proses-proses alam seperti pelapukan, erupsi gunung api, penguapan, longsoran, dan sebagainya. Seperti batuan beku, batuan sedimen juga masih bisa dikelompokkan lagi menjadi 4 yaitu terrigeneous clastics, chemical precipitates-evaporates, biochemical-biogenic-organic deposits, dan volcaniclastics. Contoh dari batuan sedimen antara lain breksi, batu gamping, konglomerat, batu serpih, batu pasir, dan sebagainya.

Batuan Metamorf Tipe batuan yang terakhir berdasarkan proses terbentuknya yaitu batuan metamorf. Batuan yang dalam bahasa Inggris disebut dengan metamorphic rock ini . Sesuai namanya, batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk dari proses metamorfis, yaitu proses yang menyebabkan batuan asal (beku, sedimen, metamorf) mengalami perubahan di beberapa sisi seperti tekstur, struktur, serta komposisi mineral akibat adanya larutan kimia aktif serta tekanan dan panas tinggi. Contoh dari batuan ini misalnya batu sabak, amfibolit, genes, sekis, marmer, kuarsit, dan sebagainya.

Itulah sedikit ulasan mengenai jenis-jenis batuan yang dikategorikan berdasarkan proses pembentukannya. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan Anda.

4. Jenis dan Proses Terbentuknya Batu Marmer Batu Marmer Termasuk Jenis Batuan Malihan Pada kalangan umum (secara komersial) nama lain batu marmer adalah batu pualam. Batu marmer termasuk jenis batuan hasil proses metamorfosa (batuan malihan) dari batuan asalnya yaitu batu kapur (batu gamping). Akibat pengaruh temperatur maupun tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen, batu gamping akan mengalami kristalisasi kembali (rekristalisasi) sehingga menghasilkan berbagai struktur foliasi mapun non foliasi dan pada akhirnya terbentuklah batu marmer.

Berdasarkan distribusi warnanya, batuan ini terbagi atas 2 jenis yaitu marmer putih dan marmer berwarna. Marmer putih dihasilkan dari metamorfosa batu kapur murni atau batu kapur dolomitan. Sedangkan marmer berwarna berasal dari metamorfosa batu kapur tidak murni. Distribusi warnanya

tergantung pada alam serta inpuritasnya. Marmer merupakan bahan galian yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas, bahkan cukup gencar pula muncul ke permukaan karena sensasi perburuan jenis marmer tembus cahaya (batu akik). Selain dapat digunakan sebagai batu perhiasan, manfaat marmer yang lainnya yaitu dapat digunakan untuk membuat tegel, toilet, dinding, serta oramen-ornamen keramik lainnya.

Gambar batu marmer.

Ciri-Ciri Marmer Marmer mempunyai sruktur yang kompak, gugusan kristalnya relatif sama dengan tekstur halus sampai agak kasar. Marmer umumnya tersusun oleh mineral kalsit dengan kandungan mineral minor lainya adalah kuarsa, mika, chlorit, tremolit, serta silikat lainnya seperti graphit, hematit, juga limonit. Nilai komersil marmer bergantung kepada warna maupun teksturnya. Marmer berkualitas tinggi adalah berwarna putih sangat jernih, sebab kandungan kalsitnya > 90 %. Sedangkan marmer berwarna abu-abu dihasilkan karena kandungan grapit pada batuan tersebut, pinkmerah akibat adanya kandungan hematit, kuning-krem sebagai pengaruh dari kandungan limonit. Marmer juga dicirikan oleh gores arah jurus lapisan grapit atau silikat gelapnya. Berdasarkan besar butirnya, tekstur batuan ini berkisar halus hingga kasar. Sifat sifat lainnya yang berpengaruh terhadap kualitas marmer adalah porositas, kekuatan regangan serta kekuatan terhadap perubahan cuaca ekstrim.

Jenis-Jenis Marmer Jenis-jenis batu marmer pada umumnya dibedakan berdasarkan warna, teksur, serta komposisi mineralnya. Jenis marmer yang terkenal yaitu "Statuary Marble" (fine texture) bersih putih; "Architectural Marble", warna tekstur, mutu juga kekuatannya sangat bagus; "Ornamental Marble" yang warnanya indah; "Onix Marble" jernih yang terdiri atas material organik dan kalsit; "Cipolin Marble" banyak mengandung mika-talk; "Ruin Marble" teksturnya halus dengan bentuk kristal tidak teratur; "Breccia Marble" teksturnya kasar dan persegi; "Shell Marble" terdiri atas fosil-fosil. Secara komersial marmer dikenal juga dengan 2 tipe, yaitu tipe marmer lokal dan tipe marmer impor. Batu marmer lokal pada umumnya berwarna terang, sedangkan marmer impor warnanya agak gelap, seperti warna coklat. Tetapi, tidak berarti seluruh marmer impor berwarna gelap. Karena ada juga marmer asal Cina memiliki warna hampir sama dengan marmer lokal, seperti warna krem. Secara fisik akan nampak jelas aspek pori-porinya, dimana marmer impor memiliki pori-pori lebih rapat sedangkan marmer lokal kurang rapat. Untuk mengetahui pori-pori marmer tersebut rapat atau tidaknya, cukup dengan menyiramkan air pada bagian atas marmer, jika meninggalkan bekas basah walau telah dilap dengan kain kering, berarti pori-pori marmer tersebut besar (Mega Sari, Kompas, 2002). Selain tipe marmer lokal maupun non lokal, marmer atau batu pualam biasa juga dikategorikan kepada dua penampilan yaitu tipe ordinario dan tipe staturio. Tipe ordinario biasanya digunakan untuk pembuatan tempat mandi, meja-meja, toilet, lantai, dinding dan sebagainya, sedangka tipe staturio sering dipakai untuk seni pahat patung (Asril, 1994).

Proses Terbentuknya Batu Marmer Batu marmer atau dikenal juga dengan sebutan batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batuan asalnya yaitu batu kapur. Proses terjadinya marmer sangat dipengaruhi oleh temperatur mapun tekanan sehingga menyebabkan terjadinya kristalisasi kembali (rekristalisasi) pada batuan tersebut sehingga membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi. Akibat rekristalisasi akan menghilangkan struktur asal batuan, tetapi juga akan membentuk sebuah tekstur baru serta keteraturan butir. Pembentukan batuan marmer di Indonesia terjadi sekitar 30-60 juta tahun lalu atau berumur Kwarter hingga Tersier.

Kegunaan atau Manfaat Marmer Sebagai bahan galian yang mempunyai nilai jual tinggi karena ronanya sangat indah, artistik, serta aspek kuat tekan dan geser yang tinggi menjadikan bahan galian ini mempunyai pangsa pasar relatif tinggi hingga menengah. Penggunaan marmer biasanya untuk meja, tegel, hiasan dinding, perlengkapan rumah tangga sepeti guci, lampu hias dan lain sebagainya. Untuk tegel, dinding, meja memerlukan diameter besar serta kualitas sangat baik, dalam artian sedikit sekali adanya retakan dan kandungan mineral bijihnya, sehingga akan menimbulkan kesan dingin walaupun terpapar sinar matahari sekalipun. Sejak zaman dahulu, marmer sudah memiliki pangsa pasar yang baik, sehingga perburuan ke lokasilokasi penghasil marmerpun cukup tinggi. Italia merupakan negara pengahsil marmer sangat terkenal

di dunia, walaupun pada kenyataannya bahan baku marmer itu sendiri bukan asli Italia tetapi dari negara-negara lainnya yang dimasukan terlebih dahulu ke Italia. Marmer dari luar tersebut diproses terlebih dahulu di Italia, kemudian dikemas sedemikian rupa, lalu dipasarkan dengan merek Italia. Pasar marmer atau batu pualam yang sempat kandas saat krisis melanda kini mulai membaik. Meski kualitas pengolahan marmer indonesia (lokal) masih kalah dengan polesan produk impor, namun dari sisi penjualan marmer lokal lebih baik. Produk lokal dengan impor memang tidak beda jauh seperti, namun, harga marmer lokal lebih murah dibanding dengan marmer impor. Oleh karena itu rata-rata konsumen menyukai produk lokal karena selain lebih murah, ornamen yang disuguhkan juga hampir sama. Jika belum cukup jeli, sulit untuk membedakan antara marmer lokal maupun impor.

5. Pengertian Intan Intan (diamond) adalah mineral yang langka, yang terjadi secara alamiah dan terdiri dari unsur karbon. Setiap atom karbon dalam intan dikelilingi oleh empat atom karbon yang saling terhubung dengan suatu ikatan kovalen yang kuat. Intan merupakan mineral sederhana, seragam, dan terkenal sangat kuat. Intan sangat menarik, dikarenakan ikatan kimianya yang alami membuat mineral ini sangat resisten. Sifat resisten ini membuatnya cocok digunakan sebagai alat pemotong dan untuk keperluan lainnya dimana daya tahan/kekuatan material diperlukan. Mineral intan juga memiliki sifat optik yang khusus, seperti indeks refraksi yang tinggi, dispersi tinggi, dan kilau tinggi. sifat ini membuat intan dijadikan batu permata yang paling populer di dunia yang sering disebut sebagai berlian. Berlian adalah intan yang sudah diproses dengan cara penggosokan dan telah dibentuk sesuai dengan kaidah-kaidah pemotongan (cutting), dan telah siap untuk dijadikan perhiasan kalung, gelang, cincin, bross, dan lain-lain. Intan merupakan sebuah misteri, mereka terdiri dari unsur karbon sehingga banyak orang percaya bahwa intan terbentuk dari batubara. Masih banyak dosen ataupun guru disekolah/kampus yang mengajarkan bahwa intan terbentuk dari batubara, dan ini adalah hal yang tidak benar. Pencarian lainnya yang berhubungan dengan artikel ini : batu intan, intan berlian, intan permata, batu permata intan, batu intan berlian, perhiasan intan, batu intan permata, jenis batu intan, foto intan, jenis intan, batu permata intan berlian, berlian intan, batu mulia intan, permata intan, tambang intan, intan batu permata, intan batu, foto intan berlian, foto intan permata, ciri-ciri batu intan.

Perbedaan Intan, Berlian, Permata, dan Batu Mulia Masih banyak orang yang bingung dengan penggunaan istilah dalam dunia "gemstone". istilah-istilah tersebut sangat banyak yang keluar dari fakta ilmiah. Sebagai seorang geologist, diharapkan kita mampu memahami penggunaan istilah tersebut dan berusaha memberi pemahaman ke masyarakat mengenai penggunaan istilah tersebut. Dibawah ini disajikan sejumlah rangkuman fakta ilmiah yang bisa menjawab perbedaan antara intan, batu mulia, permata, berlian, batu hias dan sebagainya :     

Intan adalah mineral, bukan batuan. Tidak benar intan terbentuk dari batubara. Berlian adalah intan yang sudah diproses. Batu Mulia adalah semua jenis mineral dan batuan yang mempunyai sifat fisik, kimia dan keterdapatan yang langka menjadikannya bernilai ekonomis. Batu mulia terdiri atas 3 jenis yaitu ; batu permata (precious stones), batu setengah permata (semi-precious stones), dan batu hias (ornamental stones).

Bagaimana Intan Terbentuk ? Dipermukaan bumi, intan sudah bukan mineral yang original. Hal ini dikarenakan mereka terbentuk pada suhu dan tekanan yang tinggi pada mantel bumi, sekitar 100 mil dibawah permukaan. Sebagian besar intan yang ditemukan dipermukaan sebenarnya merupakan hasil kiriman dari bawah permukaan oleh letusan gunungapi. Letusan ini dimulai dari perjalanan magma dari mantel, merobek blok batuan mantel yang mengandung intan dan mengantarkannya ke permukaan bumi tanpa mencair. Blok batuan mantel dikenal sebagai xenolith. Mereka mengandung intan yang terbentuk pada suhu dan tekanan yang tinggi dari mantel. Kebanyakan intan dihasilkan dari pertambangan yang berisi batuan xenolith dan sedimen aluvial yang merupakan hasil pelapukan blok batuan yang mengandung intan yang telah tertransportasi oleh media air.

Gambar intan, sifat fisik, dan pembentukannya.

Beberapa intan diperkirakan terbentuk dalam kondisi suhu tekanan tinggi dari zona subduksi. Selain itu, intan juga dapat terbentuk dari tumbukan asteroid dengan permukaan bumi (impact asteroid). Asteroid yang dalam perjalanannya memasuki bumi disebut sebagai meteor, apabila sudah sampai di permukaan akan membentuk meteorit (batu meteor). Batu meteor (meteorit) banyak ditemukan mengandung intan, akan tetapi sampai saat ini belum ada tambang intan yang berasal dari deposit tersebut. Pencarian lainnya yang berhubungan dengan artikel ini : batu intan diamond, asal batu intan, batu akik intan, batu intan bumi, batuan intan, penambangan intan, beda intan dan berlian, gambar intan, ciri2 batu intan, gambar batu intan, permata intan berlian, ciri-ciri intan, perbedaan intan dan berlian, sifat intan, manfaat batu intan, manfaat intan.

Manfaat / Kegunaan Intan Sifat fisik dan kimia yang unik dari intan membuatnya cukup banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kekerasan, refraksi, dispersi, dan kilau yang tinggi serta keterdapatannya di permukaan, membuat intan menjadi mineral yang bernilai ekonomis dan sangat langka. Kebanyakan harga intan yang sudah diolah ditentukan dari kualitasnya seperti warna, cara pemotongan (cut), clarity, dan karat.

Intan banyak digunakan sebagai perhiasan (kalung, gelang, cincin, dsb), alat pemotong (gergaji, alat gerinda), dan mata bor (bit) pada beberapa mesin pengeboran. Selain itu intan juga dapat digunakan sebagai membran (selaput) penutup pada mesin x-ray, selaput getar pada speaker, konduktivitas mikroelektronik, dan microbearing pada jarum jam tangan.

6. Pemanfaatan dan Proses Terbentuknya Logam Nikel Apa itu Logam Nikel ? Logam Nikel adalah logam putih keperakan yang digunakan terutama untuk membuat stainless steel dan paduan lainnya yang lebih kuat dan lebih mampu menahan suhu ekstrim dan lingkungan korosif. Nikel pertama kali diidentifikasi sebagai elemen unik pada tahun 1751 oleh Baron Axel Fredrik Cronstedt, seorang mineralogist dan ahli kimia dari Swedia. Dia awalnya menyebut nikel sebagai "Elemen Kupfer" karena ditemukan di batu yang tampak seperti bijih tembaga (Kupfer). Penambang saat itu melihat elemen ini menjadi "momok" di pada batuan yang membawa tembaga, mereka berpikir bahwa kehadiran elemen ini (nikel) membuat mereka sulit mengekstrak tembaga dari batuan asalnya.

Pemanfaatan Nikel Sekitar 80 persen dari nikel primer (tidak didaur ulang) dikonsumsi di Amerika Serikat pada tahun 2011 digunakan dalam paduan, seperti "stainless steel" dan "superalloy". Karena nikel meningkatkan resistensi paduan untuk korosi dan kemampuannya untuk menahan suhu ekstrim, maka peralatan dan bagian yang terbuat dari paduan tersebut sering digunakan dalam lingkungan yang keras, seperti di pabrik kimia, kilang minyak bumi, mesin jet, fasilitas pembangkit listrik, dan instalasi lepas pantai, peralatan medis, peralatan masak, peralatan makan dan sering dibuat dari stainless steel karena mudah untuk membersihkan dan mensterilkan. Hampir semua uang koin yang beredar terbuat dari paduan yang mengandung nikel. Paduan nikel semakin sering digunakan dalam pembuatan baterai isi ulang untuk komputer portabel, alat-alat listrik, dan kendaraan hybrid atau listrik. Nikel juga dapat digunakan sebagai pelapis barang-barang seperti perlengkapan kamar mandi untuk mengurangi korosi dan memberikan kesan menarik.

Proses Terbentuknya Nikel Sulfat dan Nikel Laterit Nikel adalah unsur kelima yang paling melimpah di bumi, tetapi kebanyakan dari nikel terletak di inti bumi, lebih dari 1.800 mil di bawah permukaan. Dalam kerak bumi, dua jenis deposit utama bijih memasok sebagian besar nikel yang digunakan saat ini: deposit nikel sulfat (seperti yang ditemukan di Norilsk, Rusia, Sudbury, Kanada, dan Kambalda, Australia) dan deposit laterit (termasuk yang ditemukan di Kuba, Kaledonia Baru, dan Indonesia). Deposit nikel sulfat atau nikel sulfida mengandung sekitar 40 % sumberdaya nikel di dunia, dan saat ini menyumbang hampir setengah pasokan nikel global. Bijih nikel dapat berkembang jika magma yang mengandung jumlah rendah silika dan jumlah tinggi magnesium menjadi jenuh dalam sulfur, biasanya bereaksi melalui batu di kerak bumi. Cairan yang kaya belerang dapat terpisah dari magma; ion nikel, dan beberapa elemen lainnya bisa bergerak ke dalamnya. Karena cairan magma kaya belerang padat, maka cairan akan tenggelam dan terakumulasi di sepanjang dasar "magma chambers", intrusi, atau aliran lava, di mana mineral-mineral "nikel bearing sulfida" kemudian mengkristal. Nikel Sulfida sering mengandung kobalt, tembaga, atau logam platinum.

"Sudbury Igneous Complex" adalah sumber terkemuka bijih nikel di Kanada dan terbesar kedua endapan nikel sulfida di dunia. Kompleks ini unik karena terbentuk ketika bumi kemungkinan ditabrak komet, bumi ditabrak sekitar 1.850 juta tahun yang lalu. Bagian yang terdekat dari kerak bumi terkena dampak dan meleleh membentuk lapisan magma besar di kawah yang dihasilkan dari benturan tadi ; cairan "sulfida nikel bering" kemudian terkumpul sepanjang dasar lapisan magma dan kemudian mengkristal. Deposit asal laterit atau biasa disebut nikel laterit merupakan penyumbang 60% dari sumber daya nikel di dunia. Nikel laterit terbentuk di lingkungan yang hangat, lembab, tropis atau subtropis ketika batuan beku dengan jumlah rendah silika dan jumlah tinggi magnesium dihancurkan oleh pelapukan kimia. Pelapukan ini menghilangkan beberapa komponen batu asli, menciptakan deposit sisa di mana unsur-unsur seperti nikel dapat terkonsentrasi.

Pasokan dan Permintaan Nikel Global Pada tahun 2011, Rusia adalah produsen utama bijih nikel, diikuti oleh Indonesia, Filipina, dan Kanada. Dari 2007 sampai 2010, Kanada memasok sekitar 38 % dari impor nikel, diikuti oleh Amerika Serikat. Dalam urutan jumlah impor, Rusia (17 %), Australia, Norwegia, dan negara-negara lainnya mengikut di belakang. Sebagian besar cadangan nikel dunia yang terkonsentrasi di Australia, Brasil, Kanada, Kuba, Kaledonia Baru, dan Rusia. Untuk membantu memprediksi di mana pasokan nikel masa depan terletak, ilmuwan USGS mempelajari bagaimana dan dimana sumberdaya nikel terkonsentrasi. Dengan menggunakan ilmu pengetahuan kemungkinan bahwa deposit nikel yang belum ditemukan masih sangat besar. Teknik untuk menilai sumberdaya mineral telah dikembangkan oleh USGS untuk mendukung pengelolaan lahan dan mengevaluasi ketersediaan sumberdaya mineral dalam konteks global. USGS juga mengkompilasi statistik dan informasi tentang pasokan, permintaan, dan aliran nikel di seluruh dunia.

7. Jenis dan Klasifikasi Batuan Sedimen Jenis Batuan Sedimen dan Klasifikasinya - Lapisan Bumi tidak hanya terdiri dari tanah yang Anda pijak saja. Ada banyak lapisan yang tidak dapat Anda bayangkan. Lapisan ini terus menuju ke dasar Bumi, berupa inti yang berisi magma cair. Namun, bagi orang awam, batuan adalah bagian dari pengetahuan mengenai lapisan Bumi yang paling dasar dan bisa dimengerti, salah satunya adalah batuan sedimen. Batuan sedimen adalah batuan yang banyak dimanfaatkan oleh manusia. Sedimen sendiri merupakan bahasa ilmiah dari endapan. Maka, batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari endapan selama bertahun-tahun. batuan ini juga merupakan jenis batuan yang paling banyak jumlahnya di Bumi. Sekitar 70% dari batu yang Anda jumpai di permukaan bumi adalah batuan sedimen. Untuk jenisnya, ada banyak pendapat dari ahli yang berbeda-beda. Berikut adalah pendapat menurut para ahli. 1. Sanders (1981) dan Tucker (1991) Berbeda 10 tahun pada saat mengemukakan teori mereka, namun keduanya memiliki pendapat yang sama mengenai jenis batuan sedimen yang ada di Bumi. Keduanya mengklasifikasikan batu sedimen

menjadi 3 jenis yaitu klastika, kimia, dan organik. Masing-masing memiliki ciri khas yang bisa dibedakan dari pembentukan dan teksturnya. Untuk klastik, merupakan batu sedimen yang berasal dari pelapukan dan telah tertransportasi. Sedangkan sedimen kimia terbentuk dari berbagai reaksi kimia dan endapan dari reaksi tersebut. Untuk sedimen organik adalah batuan yang terbentuk dari endapan makhluk hidup yang sudah mati dan berbagai komponen organik. 2. Graha (1987) Graha memiliki pendapat yang berbeda. Beliau mengemukakan bahwa ada 4 jenis batuan sedimen yang ada di Bumi. Keempat batu sedimen tersebut ialah batu sedimen silisiklastik, klastik, karbonat, dan batubara.

Beberapa Contoh Batuan Sedimen.

Sedimen klastika menurut Graha masih diidentifikasikan lagi menjadi 3. Ada silisiklastik yang terbentuk dari feldspar dan kuarsa. Untuk klastik kedua adalah klastika gunung api yang terdiri dari material gunung api, dan klastika ketiga adalah klastika karbonat yang terdiri dari material karbonat sebagai penyusun utamanya. 3. Pettijohn (1975), O’Dunn, dan Sill Untuk pembagian menurut Pettijohn, O’Dunn, dan Sill untuk klasifikasi batuan sedimen hanya ada dua, yaitu klastika dan non-klastika. Klasifikasi ini memang terlihat lebih mudah. Sedimen klastik

adalah sedimen yang terbentuk dari batuan yang sudah ada, namun hancur dan mengalami pembentukan kembali dengan berbagai faktor yang menjadikannya sebagai batuan sedimen. Sementara untuk non-klastik adalah batu sedimen yang terbentuk dari organik yang mengalami proses kimiawi, biologi, atau campuran dari keduanya. Anda banyak menemukan jenis batuan ini sebagai batu yang memiliki sisa-sisa organik seperti kerang dan kayu yang menjadi endapan batuan. Para ahli tersebut memiliki alasan tersendiri untuk mengklasifikasikannya dengan cara yang berbeda. Bagi Anda yang serius mendalami ilmu geografi, geologi, perminyakan, dan sejenisnya, kesemua klasifikasi batuan sedimen ini harus Anda ketahui.

8. Macam-macam Jenis Batuan Beku dan Contohnya Jenis Batuan Beku Berdasarkan Tempat Terbentuknya Batuan beku (igneous rock) adalah batuan yang terbentuk dari hasil proses pendinginan magma. Berdasarkan tempat pembentukannya maka jenis batuan beku dapat terbagi atas batuan beku dalam, batuan beku luar, dan batuan beku korok. Dibawah ini disajikan penjelasannya, contoh, dan ciri-ciri batuan beku tersebut.

Batuan Beku Dalam Batuan beku dalam biasa disebut juga sebagai batuan beku plutonik. Batuan beku dalam terbentuk di bawah permukaan bumi karena pendinginan magma yang lambat, sehingga menunjukkan krital mineral yang kasar (holokristalin) dengan batas-batas antar mineral yang masih terlihat jelas. Contoh dari jenis batuan beku ini adalah granit, diorit, gabro, dan syenit.

Gambar contoh batuan beku dalam: gabro, granit, dan syenit.

Batuan Beku Korok Batuan beku korok biasa disebut juga dengan batuan beku gang. Batuan beku korok terbentuk dekat dengan permukaan bumi, pada rekahan-rekahan litosfer bagian atas. Disini proses pendinginan magma sedikit lebih cepat dibandingkan pada batuan beku dalam. Hasil pembekuan magma menyebabkan kristalisasi magma yang kurang sempurna dan menghasilkan tekstur yang disebut porfiri. Contoh batuan beku korok (gang) adalah porfiri granit, porfiri gabro, porfiri dasit, dan porfiri diorit. Batuan Beku Luar Batuan beku luar biasa disebut juga dengan batuan beku ekstrusif. Batuan beku luar terbentuk karena adanya proses pembekuan magma yang cepat di permukaan bumi. Akibat pembekuan yang cepat tersebut, mineral-mineral tidak dapat berkembang dengan baik, sehingga batuan ini akan menunjukan tekstur yang lebih halus dengan batas antar mineralnya tidak terlihat jelas. Contoh jenis batuan beku luar adalah riolit, trakit, andesit, basalt, dan obsidian.

Gambar contoh batuan beku luar: riolit, trakit, dan basalt.

Jenis Batuan Beku Berdasarkan Komposisi SiO2 Selain klasifikasi berdasarkan tempat pembentukannya, batuan beku juga dapat dibedakan berdasarkan komposisi kimianya, utamanya kandungan SiO2 nya. Jenis batuan beku berdasarkan kandungan SiO2 nya terbagi atas 4 jenis, yaitu jenis batuan beku asam, intermediet, basa, dan ultrabasa.

Batuan beku asam mempunyai kandungan Sio2 > 66% contohnya adalah trakit, granit, riolit, syenit, dan latit. Batuan beku intermediet SiO2 = 52-66% contohnya gronodiorit, diorit, dasit, dan andesit. Batuan beku basa SiO2nya = 45-52% contohnya gabro, basalt, teprit, dan teralit. Sedangkan batuan beku ultra basa SiO2 nya < 45% contohnya peridotit, limburgit, dan serpentinit.

9. Macam-macam Jenis Batuan Metamorf dan Contohnya Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk oleh karena perubahan fisik atau kimia pada batuan yang sudah ada sebelumnya (beku ataupun sedimen) akibat panas dan tekanan. Karena aksi lempeng tektonik, kompresi, tekanan, maupun gaya geser selama periode waktu yang lama, batuan pada dasarnya dapat dilengkungkan ataupun terubah, menyebabkannya dapat padat pada volume ruang yang lebih kecil. Sebagai konsekuensinya, batuan ini akan selalu lebih padat daripada batuan asalnya (beku maupun sedimen), dan juga jauh lebih rentan terhadap erosi. Batuan ini juga dapat juga di artikan sebagai batuan yang telah termodifikasi oleh proses panas, tekanan, maupun kimiawi. Paparan terhadap kondisi ekstrim tersebut telah mengubah mineralogi, tekstur, dan komposisi kimianya. Kita ketahui bahwa lempeng bumi terus bergerak sepanjang waktu geologi. Lempeng bumi yang tersusun atas batuan beku ataupun sedimen dapat men-subduksi di bawah lempeng lainnya. Bobot material di bagian atas lempeng dapat menyebabkan bahan dibawahnya mengalami metamorfosis. Dalam beberapa kasus, panas yang berasal dari dalam bumi bisa sedikit melelehkan batuan dalam sebuah proses yang disebut "metamorfosis kontak". Ada dua jenis batuan metamorf apabila ditinjau dari teksturnya, yaitu: 1. Batuan Metamorf Foliated (Foliasi) 2. Batuan Metamorf Non-Foliated (tidak berfoliasi)

Batuan metamorf foliasi pada umumnya menunjukan kesan perlapisan (banded) maupun penjajaran mineral. Bentuk banded ataupun penjajaran mineral ini terbentuk akibat paparan panas dan tekanan terarah (directed pressure). Contoh batuan metamorf jenis foliasi adalah genes (gneiss), filit, sekis, batu sabak (slate), dan lain-lain. Sedangkan batuan metamorf non-foliasi tidak menunjukan kesan penjajaran mineral maupun banded. Contoh batuan metamorf jenis non-foliasi adalah hornfels, kuarsit, novaculite, amfibolit, serta masih banyak lagi lainnya. Dibawah ini disajikan beberapa contoh gambar lengkap dengan penjelasannya.

Batu Sekis merupakan contoh batuan metamorf dengan perkembangan foliasi sangat baik (sempurna). Sekis sering mengandung sejumlah besar mika. Sekis memiliki tingkat metamorfisme antara filit dan gneiss. Batu Amfibolit (Amphibolite) merupakan contoh batuan metamorf non-foliasi yang terbentuk akibat rekristalisasi mineral pada kondisi viskositas tinggi serta tekanan terarah. Amfibolit terutama berkomposisi hornblende (amphibole) dan plagioklas.

Batu Gneiss (Genes) adalah contoh batuan metamorf foliasi yang memiliki teksur banded dan kesan penjajaran butiran mineral. Gneiss utamanya tersusun atas mineral kuarsa maupun feldspar. Gneiss pada umumnya merupakan metamorfisme dari granit atapun granodiorit. Batu Kuarsit merupakan contoh batuan metamorf non-foliasi yang terbentuk akibat metamorfisme pada batupasir. Kuarsit utamanya terdiri atas mineral kuarsa. Batu Filit adalah contoh batuan metamorf foliasi yang tersusun atas mika berbutir halus. Permukaan filit biasanya berkilau dan terkadang berkerut. Filit merupakan jenis peralihan antara batu sabak dan sekis.

10. Jenis Batu Gamping (Batu Kapur) Secara umum jenis-jenis batu gamping yang telah dikenal meliputi batugamping afanitik, batugamping bioklastik, batugamping kerangka, batugamping klastik dan batugamping kristalin. Pada postingan kali ini geologinesia akan membahas secara general 5 jenis atau tipe batugamping tersebut. Untuk pembahasan terperinci tiap tipe akan dibahas pada kesempatan berikutnya. Pencarian lainnya yang berhubungan dengan artikel ini adalah: batu kapur, batu gamping, gambar jenis-jenis batu kapur, gambar jenis-jenis batu gamping. Genesa batu gamping, jenis jenis batu gamping, jenis jenis batu kapur, foto batu kapur, klasifikasi batu gamping. Jenis batu gamping, jenis batu kapur, batu gamping kristalin, batu gamping terumbu.

Batugamping Klastik Batugamping ini merupakan batuan yang terendapkan secara sekunder dengan kenampakan yang pada umumnya berlapis. Batugamping klastik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Batugamping klastik fragmenter; tersusun atas fragmen yang asalnya tidak jelas (merupakan campuran). 2. Batugamping klastik non fragmenter; merupakan gradasi dari batugamping bioklastik dan batugamping klastik fragmenter.

Batugamping Kristalin Batugamping jenis ini terbentuk dari hasil rekristalisasi batugamping klastik, batugamping terumbu, atau batugamping afanitik, dan tidak terbentuk secara langsung dari pengendapan. Proses pembentukan batugamping kristalin terjadi pada saat diagenesis yang disebut neomorphoisme.

Gambar Batugamping Kristalin.

Batugamping Bioklastik Batugamping bioklastik tersusun oleh cangkang atau fragmen kerangka organisme, umumnya dicirikan oleh fragmen/cangkang lepas terutama jika telah tertransportasi. Penamaan batuan bioklastik umumnya berdasarkan organisme penyusun utama, yakni: 1. 2. 3. 4. 5.

Batugamping (bioklastik) foraminifera Batugamping Koral (bioklastik, fragmental) Batugamping coquina (jika seluruhnya terdiri dari cangkang-cangkang moluska) Batugamping globigerina Kerak ganggang sering pula pecah-pecah membentuk butir

Lingkungan pengendapan gamping bioklastik meliputi: 1. Lingkungan laut dangkal dekat pantai, dengan partikel-partikel telah terabrasi. 2. Lingkungan sekitar terumbu, laguna, dan terumbu bagian depan. Endapan merupakan pecahan dari terumbu akibat gelombang dengan butiran yang telah terabrasi, sedangkan di terumbu depan merupakan talus pelongsoran terumbu dan berupa kepingan koral. 3. Lingkungan daerah neritik, misalnya foraminifera besar membentuk bank/gundukan.

Batugamping Kerangka (Batugamping Terumbu) Batugamping kerangka atau bisa disebut batugamping terumbu adalah suatu bentuk struktur organisme yang dibentuk oleh koloni organisme, tahan terhadap gelombang dan memiliki relief topografi diatas pengendapan sedimen di sekelilingnya. Macam-macam struktur koloni organisme yang dikenal yakni bank, bioherm, biostrome, dan reef (terumbu).

Gambar Batugamping Terumbu dan Koral.

Batugamping Afanitik Batugamping afanitik sering juga disebut batugamping mikrokristalin, terdiri dari butir-butir berukuran 0,005 mm sehingga tidak diketahui apakah terdiridari fragmen halus (pecahan gamping) atau kristal halus. Batugamping afanitik dapat terbentuk dengan beberapa cara, yaitu: 1. Penggerusan batugamping yang telah ada sebelumnya, misalkan dari penghancuran terumbu oleh gelombang laut. 2. Pengendapan langsung secara kimiawi dari air laut yang jenuh CaCO3. 3. Pengendapan dengan batuan ganggang hijau (chlorophycese) sebagai jarum-jarum aragonit. Batugamping afanitik diendapkan di lingkungan pengendapan laut dangkal yang terlindung seperti laguna di belakang terumbu dengan temperatur yang tinggi atau di daerah tropis sehingga terjadi penguapan kuat. Umumnya batugamping afanitik kaya akan zat organik dan tidak memiliki struktur perlapisan.

11. BATU KUARSIT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA Apa itu Batu Kuarsit ? - Kuarsit adalah batuan metamorf tidak berfoliasi (non-foliated) yang hampir tersusun seluruhnya oleh mineral kuarsa. Batuan ini dapat terbentuk ketika batupasir yang kaya kuarsa diubah oleh panas, tekanan, dan aktivitas kimia akibat proses metamorfosis. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya pengkristalan butiran pasir bersamaan dengan semen silikanya. Proses ini selanjunya menghasilkan ikatan yang sangat kuat antar butir kuarsa tersebut. Kuarsit dengan struktur kristal yang demikian membuatnya menjadi keras, kuat, dan

menjadi semakin resisiten. Inilah salah satu karakteristik utama yang membedakan batu kuarsit dengan batupasir. Pencarian lainnya yang berhubungan dengan artikel ini adalah batu kuarsit, genesa batu kuarsit, ciriciri batu kuarsit, batu kuarsit adalah, deskripsi batu kuarsit. Kegunaan batu kuarsit, manfaat batu kuarsit, batuan kuarsit, batuan metamorf kuarsit.

Ciri-ciri dan Sifat Fisik Batu Kuarsit Kuarsit pada umumnya berwarna putih abu-abu. Akan tetapi beberapa diantaranya dapat berwarna merah muda, merah, ataupun ungu karena adanya element pengotor berupa oksida besi. Elemen pengotor lainnya juga dapat menyebabkan batu kuarsit menjadi berwarna kuning, orange, coklat, hijau ataupun biru. Kuarsit yang dominan tersusun atas mineral kuarsa membuat batuan tersebut mempunyai tingkat kekerasan sekitar 7 pada skala Mohs. Kekuatan yang ekstrim membuat batuan tersebut pada masa lampau banyak digunakan sebagai alat penumbuk. Pecahannya yang konkoidal memungkinkan kuarsit bisa dibentuk menjadi alat pemotong seperti kapak dan mata tombak.

Macam-macam bentuk batu kuarsit.

Proses Terbentuknya Batu Kuarsit Sebagian besar kuarsit terbentuk selama aktivitas pembentukan pegunungan di batas lempeng konvergen. Batupasir yang lebih awal terdeposisi selanjut akan termetamorfosis membentuk kuarsit akibat aktivitas di batas lempeng tersebut. Kuatnya tekanan pada batas lempeng akan menghasilkan lipatan serta patahan (sesar) dan juga penebalan kerak, yang selanjutnya membentuk pegunungan. Kuarsit merupakan jenis batuan yang sangat penting pada pegunungan lipatan di seluruh dunia. Kuarsit merupakan salah satu batuan yang paling resisiten di permukaan bumi. Ketika suatu

pegunungan mengalami pelapukan dan erosi, batuan yang lainnya akan mudah hancur sedangkan kuarsit masih tetap bertahan. Inilah sebabnya mengapa kuarsit sering ditemukan di puncak-puncak sampai pada sisi-sisi pegunungan. Tidak seperti feldspar yang mudah lapuk menjadi lempung (tanah), kuarsit sangat jarang membentuk tanah. Apabila batuan ini pecah, kuarsit masih akan tetap konsisten berbentuk kuarsa. Inilah yang membuat kuarsit tidak dapat berkontribusi dalam hal pembentukan tanah (soil). Kuarsit sering ditemukan sebagai batuan dasar yang terbuka dengan sedikit ataupun tanpa lapisan penutup tanah.

Kegunaan Batu Kuarsit Kuarsit memiliki keragaman kegunaan baik itu dalam bidang konstruksi, manufaktur, arsitektur, dan seni dekoratif. Meskipun sifat-sifatnya lebih unggul dari batuan lainnya, penggunaan kuarsit selalu dibatasi karena berbagai alasan. Contohnya dalam bidang konstruksi, sebagai batu pecah seharusnya kuarsit menjadi batuan yang lebih unggul karena tingkat kekerasannya jauh lebih besar dibandingkan jenis batu pecah yang lain (basalt, andesit, gamping, dsb). Akan tetapi karena sifatnya yang terlalu keras membuat penggunaannya justru dibatasi karena alasan dapat menyebabkan keausan berat pada alat pemecah batu (crusher).

12. Batu Gabro dan Proses Pembentukannya Apa Itu Batu Gabro ? Gabro adalah batuan beku intrusif, berwarna gelap, dan tersusun atas kristal-kristal mineral yang berukuran kasar (coarse-grained). Batuan ini selalu berwarna hitam atau hijau gelap karena mineral utamanya adalah plagioklas dan augit. Gabro adalah batuan yang paling melimpah pada kerak samudera. Gabro memiliki berbagai kegunaan di industri konstruksi, biasanya digunakan sebagai "base material" (landasan) konstruksi setelah dilakukan proses penghancuran (stone crusher).

Kenampakan batu gabro, plagioklas dan piroksen terlihat mendominasi.

Ciri-ciri dan Komposisi Mineral pada Batuan Gabro

Gabro terutama terdiri dari mineral yang kaya kalsium-plagioklas feldspar (biasanya labradorit atau bytownite) dan klinopiroksen (augit). Sejumlah kecil olivin dan ortopiroksen biasanya juga hadir di batuan ini. Tidak seperti banyak batuan beku lainnya, batuan ini biasanya mengandung sedikit kuarsa. Dilapangan, gabro terlihat mirip dengan basal, hal ini dikarenakan Komposisi gabro sama dengan basal. Perbedaan mendasar antara kedua jenis batuan ini adalah ukuran butir mineralnya. Basal adalah batuan beku ekstrusif yang mengalami pendinginan dengan cepat sehingga memiliki kristal yang lebih halus. sedangkan gabro adalah batuan beku intrusif yang mengalami pendinginan secara perlahanlahan sehingga masih sempat terjadi pertumbuhan kristal.

Proses Terbentuknya Batu Gabro Banyak ungkapan dari para ahli yang mengatakan bahwa kerak samudera terbuat dari basal. Kata "basal" yang disebutkan sebenarnya mengacu pada komposisi "basaltik" kerak samudera tersebut. Batuan Basal hanya terbentuk tipis di permukaan kerak samudera, sedangkan ke arah yang lebih dalam akan didominasi oleh gabro. Basal terbentuk pada permukaan kerak karena magma asal batuan ini mengalami pendinginan yang cepat. Pada kedalaman lebih besar, laju pendinginan akan lebih lambat sehingga kristal memiliki waktu untuk berkembang, inilah yang menyebabkan terbentuknya batu gabro. Di kerak benua, gabro dapat ditemukan dalam aliran lava tebal yang berkomposisi "basaltik", di mana terjadi pendinginan lambat sehingga memungkinkan pembentukan kristal besar. Gabro juga bisa hadir pada plutonik dalam, yang terbentuk ketika magma mengirimkan material berkomposisi "basaltik" yang mengkristal lebih dahulu (tidak sempat keluar ke permukaan).

Kegunaan Batu Gabro Dalam industri batu interior, gabro dikenal dengan nama "granit hitam", yang biasa digunakan sebagai ubin lantai, batu nisan, dan "facing stone". Gabro juga digunakan pada banyak proyek konstruksi, biasa disebut sebagai "base material constructions". Penggunaan gabro yang paling umum dalam konstruksi adalah sebagai agregat (hasil crushed stone). Gabro yang dihancurkan biasanya dipakai pada pembangunan jalan, kereta api, dan landasan konstruksi bangunan. Batuan gabro kadang-kadang mengandung sejumlah mineral logam yang bernilai ekonomis. Gabro mengandung sejumlah besar mineral ilmenit yang dapat ditambang sebagai penghasil titanium. Terkadang gabro dapat bertindak sebagai batuan sumber (source rock) dari nikel, kromium atau platinum.

13. Batuan Andesit dan Proses Pembentukannya Apa Itu Batu Andesit ? Andesit adalah nama salah satu batuan beku ekstrusif yang tersusun atas butiran mineral yang halus (fine-grained). Batuan beku ekstrusif ini biasanya ringan dan berwrna abu-abu gelap. Pada kondisi cuaca tertentu, Andesit sering terlihat berwarna coklat sehingga untuk mengidentifikasinya perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih detail. Andesit kaya akan mineral plagioklas feldspar dan biasanya mengandung biotit, piroksen, atau amphibole.

Pencarian yang berhubungan dengan artikel ini : batu andesit, batu alam andesit, andesit, batuan andesit, batu andesit adalah, jenis batu andesit, jenis batu alam andesit. Batuan andesit terbentuk dari, batu andesite, pengertian batuan andesit, foto batu andesit, batuan beku andesit, deskripsi batuan andesit, lava andesit. Gambar batu andesit, ciri ciri batu andesit, kegunaan batu andesit, deskripsi batuan beku andesit, gambar batuan andesit, kegunaan batuan andesit, apa itu batu andesit. Nama Andesit berasal dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Andesit di pegunungan Andes terbentuk sebagai lava "interbedded" bersamaan dengan deposit abu vulkanik (ash) dan tuf di bagian sisi-sisi stratovolcano yang curam. Stratovolcano andesit ditemukan di atas zona subduksi di Amerika Tengah, Meksiko, Washington, Oregon, Jepang, Indonesia, Filipina, Karibia, Selandia Baru, dan dibeberapa lokasi lainnya.

Gambar macam-macam batuan andesit.

Bagaimana Proses Terbentuknya Batuan Andesit ? Andesit ditemukan dalam aliran lava yang dihasilkan oleh stratovulkano. Lava yang naik ke ke permukaan akan mengalami proses pendinginan dengan cepat, hal inilah yang menyebabkan tekstur andesit menjadi lebih halus. Butir mineral dalam andesit biasanya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat tanpa menggunakan alat pembesar. Beberapa jenis andesit mengandung sejumlah besar "glass", dan ada juga yang terlihat jejak lava gas vesikular dengan tekstur amigdaloidal. Andesit adalah batuan umum kerak benua yang biasanya berada di atas zona subduksi. Andesit umumnya terbentuk setelah "melting" (pelelehan/pencairan) lempeng samudera akibat subduksi. Subduksi yang menyebabkan "melting" pada zona ini merupakan sumber magma yang apabila naik ke permukaan akan membentuk Andesit. Andesit juga dapat terbentuk jauh dari lingkungan zona subduksi. Sebagai contoh, batuan ini dapat terbentuk pada "ocean ridges" dan "oceanic hotspots" yang dihasilkan dari "pelelehan sebagian" (partial melting) batuan basaltik. Andesit juga dapat terbentuk selama letusan pada struktur dalam lempeng benua di mana sumber magma meleleh dalam kerak benua atau bercampur dengan magma benua. Kesimpulannya, ada banyak lingkungan lain dimana andesit mungkin dapat terbentuk.

Pencarian lainnya yang terkait dengan postingan ini : manfaat batu andesit, gambar batu alam andesit, pengertian batu andesit. Ciri batu andesit, fungsi batu andesit, ciri-ciri batuan andesit.

Pengertian Andesit Porfiri ? Kadang-kadang andesit terlihat mengandung kristal plagioklas, amphibole, atau piroksen yang berukuran besar. Kristal-kristal besar ini dikenal sebagai "fenokris". Mereka mulai terbentuk ketika magma yang mengalami pendinginan di bawah permukaan mendekati suhu kristalisasi dari mineralmineral tersebut. Kristalisasi mineral pada suhu tinggi ini mulai terbentuk di bawah permukaan dan tumbuh menjadi kristal besar sebelum magma meletus. Ketika magma meletus atau keluar ke permukaan bumi sisa lelehan magma yang belum sempat terkristal tadi akan mengkristal dengan cepat akibat suhu dipermukaan yang lebih dingin. Hasil akhirnya, ini akan menghasilkan batuan dengan dua ukuran kristal yang berbeda. Kristal besar yang terbentuk perlahan-lahan dibawah permukaan (dikenal sebagai "fenokris"), dan kristal kecil yang terbentuk dengan cepat di permukaan (dikenal sebagai "groundmass"). "Andesit porfiri" adalah nama yang digunakan untuk batuan dengan dua ukuran kristal yang berbeda.

Definisi Andesit Sering Jadi Permasalahan Banyak peneliti telah mengklasifikasikan batuan beku berdasarkan kimia dan komposisi mineralogi. Namun, semua klasifikasi tersebut belum dicapai satu kesepakatan untuk definisi baku dari Andesit. Untuk batuan bertekstur halus seperti andesit, klasifikasi batuan beku yang ada tidak mungkin digunakan secara tepat di lapangan ataupun dalam pembelajaran mahasiswa/siswa. Batuan Andesit membutuhkan analisis kimia atau mineral yang lebih spesifik.

Jika Anda memeriksa batuan yang tampak seperti andesit, tetapi Anda tidak yakin bahwa itu memenuhi klasifikasi mineralogi atau kimia andesit, maka Anda sebaiknya menyebut batuan tersebut sebagai "Andesitoid". Itu berarti bahwa untuk sementara batuan tersebut tampak seperti andesit, pemeriksaan atau pengujian kimia mikroskopis mungkin akan membuktikan lain.

14. Batu Breksi dan Proses Pembentukannya Pengertian Batu Breksi Batu Breksi adalah istilah dari batuan sedimen klastik yang tersusun atas fragmen bersudut besar (angular). Ukuran fragmen breksi lebih besar dari 2mm, dimana ruang antara fragmennya dapat diisi dengan partikel yang lebih kecil (biasa disebut matriks) atau semen berupa mineral yang mengikat batuan secara bersama-sama. Breksi dapat berwarna apapun karena warna dari matriks, semen dan fragmennya sangat menentukan warna keseluruhan batu breksi, sehingga breksi bisa menjadi batuan yang sangat berwarna-warni.

Proses Terbentuknya Batu Breksi Bentuk batu breksi tidak teratur, sudut fragmen berupa batuan atau hancuran mineral akan terlihat menumpuk. Lokasi yang mungkin untuk pembentukan breksi adalah dibagian bawah sebuah singkapan, dimana puing-puing pelapukan mekanik menumpuk. Selanjutnya hasil pelapukan mekanik tersebut akan terbawa oleh aliran dan terendapkan dekat dengan singkapannya, contohnya seperti kipas aluvial. Beberapa breksi membentuk deposit "debris flow". Bentuk sudut dari fragmen yang "angular" menjelaskan bahwa mereka belum tertransportasi terlalu jauh dari sumbernya. Setelah deposisi, fragmen akan terikat dengan semen mineral atau dengan matriks yang mengisi ruang antara fragmen.

Gambar bermacam-macam batu breksi.

Perbedaan Breksi dan Konglomerat Breksi dan konglomerat adalah batuan yang sangat mirip. Mereka berdua merupakan batuan sedimen klastik yang terdiri dari fragmen >2mm. Perbedaannya yang mencolok dari keduanya adalah pada bentuk fragmennya. Breksi mempunyai bentuk fragmen yang "angular", sedangkan konglomerat bentuk fragmen membundar (rounded). Ini mengungkapkan perbedaan seberapa jauh fragmen tertransportasi. Semakin jauh dengan sumbernya maka fragmen akan berbentuk lebih membundar (rounded).

Komposisi Material Penyusun Batuan Breksi Breksi memiliki banyak komposisi material. Komposisinya terutama ditentukan oleh bahan batuan dan mineral yang membentuk fragmen bersudut. Iklim di daerah sumber fragmen juga dapat mempengaruhi komposisi breksi. Kebanyakan breksi adalah campuran fragmen batuan dan butiran mineral. Jenis fragmen yang dihasilkan dari batuan sering digunakan sebagai kata sifat ketika

melakukan penamaan nama batuan, sebagai contoh: granit breksi, breksi rijang, basalt breksi, andesit breksi, dan lain-lain. Breksi yang tersusun atas berbagai-macam jenis fragmen batuan yang "angular" disebut sebagai "polymict breccias" atau "polymictic breccias".

Penggunaan Istilah "Breksi" Ahli geologi sangat fleksibel dalam penggunaan kata "breksi". kata ini akan terdengar umum untuk istilah yang digunakan ketika mengacu pada pecahan-pecahan batuan yang terdiri dari fragmen bersudut (angular). Meskipun utamanya istilah breksi digunakan untuk batuan sedimen, namun istilah breksi juga dapat digunakan untuk jenis batuan lainnya. Contoh penggunaan istilah breksi seperti : "Collapse Breccia" merupakan hancuran batuan yang berasal dari "cavern" atau runtuhnya dapur magma, "Fault Breccia" merupakan hancuran batuan yang ditemukan di daerah kontak antara dua blok sesar yang dihasilkan oleh pergerakan sesar, "Igneous Breccia" merupakan batuan yang terdiri atas fragmen batuan beku berbentuk "angular", "Pyroclastic Breccia" merupakan hancuran batuan yang dikeluarkan oleh ledakan gunung berapi atau aliran piroklastik.

15. Mengenal Batuan Konglomerat dan Kegunaannya Pengertian Batu Konglomerat Batu Konglomerat adalah batuan sedimen klastik yang mempunyai bentuk fragmen membundar (rounded). Ukuran diameter fragmennya lebih besar dari 2mm, ruang antara fragmen umumnya diisi dengan partikel yang lebih kecil dan/atau semen kimia yang mengikat batuan bersama-sama. Jadi secara umum konglomerat tersusun atas bagian utama yang disebut sebagai fragmen, matriks, dan semen. Perbedaan breksi dan konglomerat pada dasarnya mengacu kepada bentuk fragmennya. Konglomerat mempunyai bentuk fragmen membundar, sedangkan breksi bentuknya menyudut.

Konglomerat yang tersusun atas : fragmen, matriks, dan semen.

Komposisi Batuan Konglomerat Konglomerat dapat memiliki berbagai komposisi. Sebagai batuan sedimen klastik dapat berisi fragmen dari bahan batuan atau produk pelapukan yang tercuci dan terbawa pada suatu lingkungan pengendapan. Fragmen konglomerat tersebut dapat berupa partikel mineral seperti kuarsa atau juga dapat berupa batuan sedimen, batuan metamorf, dan batuan beku. Matriks yang mengikat fragmen besar dapat berupa campuran pasir, lumpur dan semen kimia.

Proses Terbentuknya Batu Konglomerat Batuan konglomerat merupakan batuan sedimen klastik yang terakumulasi dari fragmen-fragmen yang berukuran cukup besar. Dibutuhkan air yang kuat untuk mengangkut partikel fragmen sebesar ini. Jadi lingkungan pengendapannya mungkin akan ada disepanjang aliran yang mengalir cepat atau pantai dengan ombak yang kuat. Bentuk bulat dari fragmen mengindikasikan bahwa terjadi proses perubahan bentuk fragmen (sortasi) oleh kecepatan aliran air selama proses transportasi berlangsung. Pada bulan September 2012, NASA "Mars Rover Curiosity" menemukan sebuah singkapan konglomerat pada permukaan Mars. Fragmen bulat dalam konglomerat memberikan bukti yang paling meyakinkan bahwa air pernah mengalir di permukaan Mars. Pada tahap awal pembentukannya, konglomerat hanya merupakan sedimen yang tersusun atas kerikil dan fragmen lepas koral. Selanjutnya pasir halus dan tanah liat (lanau - lempung) akan mengisi ruang antara fragmen tersebut, kemudian terjadi proses lain yang menyaring turun partikel untuk mengisi ruang interstitial. Pengendapan semen kimia kemudian mengikat sedimen menjadi batuan utuh, yang akhirnya disebut sebagai batu konglomerat.

Manfaat / Kegunaan Batu Konglomerat Konglomerat tidak banyak digunakan secara komersial. Bentuk dan kekuatan fisiknya yang sangat minimal sehingga tidak dapat diandalkan untuk menjadikannya sebagai batuan yang bernilai ekonomis tinggi. Ini sudah tentu bekaitan dengan kekuatan ikatan antar fragmen, matriks, dan semen yang ada dalam konglomerat tersebut. Konglomerat hanya dapat dihancurkan untuk membuat agregat halus yang dapat digunakan sebagai pendukung infrastruktur (bangunan) kelas sederhana. Walaupun banyak juga batuan konglomerat yang berwarna-warni dan menarik, tetapi sangat jarang digunakan orang sebagai batu hias ataupun untuk interior. Konglomerat juga dapat digunakan sebagai alat prospeksi, sebagai contoh: butiran berlian (dengan "host-rock" Kimberlite) biasanya berada dalam tubuh konglomerat. Jika konglomerat mengandung fragmen dari kimberlite maka sumber kimberlite seharusnya berada di sekitar konglomerat tersebut, entah dekat ataupun jauh, tinggal dilakukan prospeksi selanjutnya.

16. Batu Riolit : Pengertian, Ciri-Ciri, dan Proses Terbentuknya Apa itu Riolit ? - Riolit adalah batuan beku ekstrusi dengan kandungan silika sangat tinggi. Riolit biasanya berwarna pink atau abu-abu dengan butiran mineral sangat kecil sehingga sulit diamati tanpa lensa tangan (loupe). Riolit terdiri dari kuarsa, plagioklas, serta sanidin, dengan sejumlah kecil hornblende dan biotit. Gas yang terjebak sering menghasilkan "vugs" di riolit. Vugs di riolit ini sering terisi bahan kristal, opal, ataupun kaca. Banyak riolit terbentuk dari magma granitik yang sebagian telah didinginkan di bawah permukaan. Saat magma tipe granitik ini meletus, batuan dengan dua ukuran butir bisa terbentuk, yaitu butiran kristal besar yang terbentuk di bawah permukaan disebut fenokris, dan kristal kecil yang terbentuk di permukaan disebut groundmass (massa dasar). Riolit biasanya terbentuk pada erupsi vulkanik kontinental (benua) dimana magma granitik mencapai permukaan. Riolit jarang diproduksi pada erupsi di samudera.

Letusan Magma Granitik Letusan magma granitik bisa menghasilkan riolit, batu apung, obsidian, atau tuf. Batuan-batuan ini memiliki komposisi sama namun berbeda kondisi pendinginannya. Letusan eksplosif menghasilkan tuf dan batu apung, sedangkan letusan efussive menghasilkan riolit ataupun obsidian jika lavanya mendingin dengan cepat. Jenis batuan yang berbeda ini semuanya dapat ditemukan pada sebuah produk erupsi tunggal. Letusan magma tipe ini jarang terjadi. Sejak tahun 1900 hanya tiga yang diketahui telah terjadi, yaitu

di Gunung Berapi St. Andrew di Papua Nugini, Gunung Api Novarupta di Alaska, serta Gunung Chaiten di Cile. Magma tipe ini kaya akan silika dan seringkali mengandung gas hingga beberapa persen beratnya. Karena magma yang telah keluar sifatnya dingin, maka silika akan mulai membentuk molekul kompleks. Inilah mengapa magma granitik mempunyai viskositas tinggi sehingga menyebabkannya bergerak sangat lamban. Kandungan gas tinggi dan viskositas tinggi magma granitik sangat cocok untuk menghasilkan letusan eksplosif. Viskositasnya bisa begitu tinggi sehingga gas hanya bisa meloloskan diri dengan meledakkan magma keluar dari ventilasi vulkanik. Magma granitik telah menghasilkan beberapa letusan gunung berapi paling eksplosif dalam sejarah Bumi. Contohnya Yellowstone-Wyoming, Long Valley-California, serta Valles-New Mexico. Bekas letusan mereka sering ditandai dengan kaldera besar.

Kubah Lava (Lava Dome) Lava riolitik yang lamban perlahan bisa keluar dari gunung berapi dan menumpuk di sekitar lubang (vent) vulkanik. Ini bisa menghasilkan struktur berbentuk gundukan, dikenal sebagai "kubah lava". Beberapa kubah lava telah tumbuh setinggi beberapa ratus meter. Kubah Lava bisa sangat berbahaya. Sebagai bentuk dari extrud magma tambahan, kubah dapat rapuh dan menjadi sangat retak serta tidak stabil. Tanah disekitarnya juga bisa berubah kemiringannya saat gunung berapi mengembang dan berkontraksi. Aktivitas ini bisa memicu runtuhnya kubah. Runtuhnya kubah lava bisa menurunkan tekanan pada proses ekstrusi magma. Perubahan tekanan secara tiba-tiba ini bisa mengakibatkan ledakan. Hal ini juga bisa mengakibatkan puing-puing longsor material jatuh dari kubah tersebut. Banyak aliran piroklastik dan debu vulkanik dipicu oleh runtuhnya kubah lava.

Gamestone dalam Riolit Banyak deposit gamestone atau batu permata berada pada riolit (host-nya). Ini bisa terjadi karena lava granitik tebal yang membentuk riolit sering mendingin dengan cepat sementara kantong gas masih terjebak di dalam lava. Karena lava cepat mendingin, gas yang terperangkap tidak dapat melarikan diri dan membentuk rongga yang dikenal sebagai "vugs". Kemudian, ketika aliran lava telah didinginkan dan gas hidrotermal atau aliran air tanah melewatinya, bahan-bahan lain dapat mengendap di dalam vugs. Inilah bagaimana beberapa deposit terbaik dunia dari red beryl, topaz, jasper, dan opal terbentuk. Pemburu batu permata telah mempelajari ini dan selalu mencari-cari riolit vuggy.

17. Batu Sabak : Pengertian, Ciri-ciri, Kegunaan dan Proses Terbentuknya Batu sabak adalah batuan metamorf berbutir halus yang berasal dari perubahan serpih atau batu lumpur dengan metamorfisme regional tingkat rendah. Batuan ini biasa disebut "slate" dan sering digunakan atau dimanfaatkan sebagai atap rumah serta interior lantai (ubin) karena daya tahan dan tampilannya yang menarik.

Komposisi dan Ciri-ciri Batu Sabak Batu sabak utamanya tersusun atas mineral-mineral lempung ataupun mika, tergantung pada tingkat metamorfismenya. Biasanya mineral lempung dalam serpih akan berubah menjadi mineral mika akibat kenaikan suhu maupun tekanan. Batuan ini juga bisa mengandung kuarsa yang berlimpah dengan sejumlah kecil feldspar, kalsit, pirit, hematit, dan mineral lainnya. Kebanyakan batu sabak berwarna abu-abu muda hingga abu-abu tua. Ada juga beberapa berwarna hijau, merah, hitam, ungu, serta coklat. Warna batu sabak sering ditentukan oleh jumlah dan jenis zat besi serta bahan organik di dalam batuan tersebut.

Gambar batu sabak serta pemanfaatannya sebagai atap maupun lantai ubin.

Genesa Pembentukan Batu Sabak Lingkungan tektonik yang menghasilkan batu sabak biasanya merupakan bekas cekungan sedimen yang terlibat dalam aktivitas lempeng konvergen. Serpih maupun batu lumpur di dalam cekungan akan tertekan oleh gaya horizontal sehingga mengalami sedikit kenaikan panas (proses metamorfisme).Kekuatan tekanan mapun panas inilah kemudian merubah mineral-mineral lempung pada serpih dan batu lumpur tersebut. Selanjutnya akibat tekanan terus menerus, tekstur foliasi akan berkembang membentuk sudut siku-siku sehingga menghasilkan foliasi vertikal, biasanya memotong lapisan serpih ataupun batu lumpur.

Kegunaan dan Pemanfaataan Batu Sabak Sebagian besar batu sabak yang ditambang di seluruh dunia digunakan untuk memproduksi atap. Dalam hal ini, batu sabak berkualitas baik dapat dipotong tipis-tipis, mempunyai kelembaban minimal, serta tahan terhadap cuaca dingin. Kerugiannya adalah biaya pemasangan atap dari bahan ini lebih mahal dibandingkan dengan bahan atap lainnya. Biaya yang mahal ini membuatnya terbatas hanya digunakan pada proyek-proyek konstruksi mewah karena nilai prestisenya tersebut. Batu ini juga dapat dimanfaatkan sebagai interior lantai, paving, maupun agregat dekoratif. Pada jaman dulu, batuan ini sering digunakan sebagai papan tulis, meja biliar, batu asah, maupun bidang bagian atas meja. Batuan ini juga merupakan isolator listrik yang bagus, sehingga sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan panel listrik dan kotak saklar

18. Pengertian Batu Obsidian Apa itu batu obsidian? batu obsidian adalah batuan yang terbentuk dari magma yang mengalami pendinginan sangat cepat, sehingga atom-atom tidak sempat mengatur diri untuk membentuk suatu struktur kristal. Batu obsidian termasuk jenis batuan beku luar (ekstrusif). Batuan ini tersusun atas material amorf atau biasa dikenal sebagai mineraloid. Akibat cepatnya pendinginan magma, maka akan menghasilkan gelas vulkanik (volcanic glass) bertekstur seragam serta halus dalam bentuk pecahan konkoidal. Batu obsidian banyak digunakan orang untuk perhiasan (karena komposisi warnanya) juga sebagai alat pemotong (karena bentuk pecahan konkoidalnya). Di Indonesia, orang sering menyebut sebagai batu akik, walaupun batu akik sendiri mempunyai jenis beraneka ragam. Pencarian lainnya terkait artikel ini : jenis batu obsidian, asal batu obsidian, batu obsidian digunakan untuk, warna batu obsidian, batu obsidian termasuk jenis batuan, batu obsidian terbentuk dari, jenis jenis batu obsidian, batuan obsidian, kekerasan batu obsidian, nama lain batu obsidian, jenis batuan obsidian, kegunaan batu obsidian, batuan beku obsidian, manfaat batu obsidian, ciri ciri batu obsidian.

Gambar batu obsidian (kiri atas original), jenis-jenisnya (kanan atas), setelah dipoles (kiri dan kanan bawah).

Asal Pembentukan Batu Obsidian Obsidian merupakan batuan beku ekstrusif, yang membeku di atas permukaan bumi. Akan tetapi, batuan ini sebenarnya dapat terbentuk pada berbagai tempat/lokasi dimana terjadi pendinginan magma, seperti pada :

1. 2. 3. 4. 5.

Sepanjang tepi aliran lava (ekstrusif) Sepanjang tepi kubah vulkanik / "volcanic dome" (ekstrusif) Disekitar tepi sill atau dike (intrusif) Disekitar kontak antara lava dengan air (ekstrusif) Pendinginan lava ketika berhubungan sementara dengan udara (ekstrusif) Sebagai gelas vulkanik, secara kimiawi obsidian bersifat stabil. Seiring berjalannya waktu, beberapa obsidian mulai mengkristal. Akan tetapi, proses ini tidak terjadi secara seragam (keseluruhan) di seluruh permukaan batu obsidian. Pengkristalan akan terjadi pada kondisi lingkungan pendinginan bertahap sehingga pada akhirnya akan merubah seluruh strukturnya.

Jenis-jenis Batu Obsidian Hitam adalah warna paling umum dari obsidian. Namun, obsidian juga bisa berwarna coklat ataupun hijau. Sangat jarang obsidian bisa berwarna biru, merah, oranye atau kuning. Warna-warna bervariasi diduga disebabkan oleh element pengotor ataupun inklusi. Kadang juga terlihat satu spesimen obsidian menghasilkan dua warna berbeda. Kombinasi warna paling umum adalah obisidian hitam dan coklat yang biasa terdapat bersama-sama dalam satu spesimen (mahogany obsidian). Pada tiap lingkungan pendinginan obsidian, kristalisasi akan membentuk kelompok kristal radial kristobalit berwarna putih atau abu-abu. Ketika dipotong serta dipoles, spesimen ini akan disebut sebagai "snowflake obsidian".

Sangat jarang obsidian memiliki corak berwarna-warni ataupun kilap logam. Tetapi apabila ini terjadi, berarti hal itu disebabkan oleh cerminan cahaya dari kristal mineral inklusi, pecahan batuan, ataupun gas sisa. Jenis-jenis batu obsidian berwarna banyak dikenal dengan sebutan rainbow obsidian, golden obsidian, ataupun silver obsidian. Jenis-jenis batu obsidian seperti inilah sangat sering dicari untuk dijadikan batu perhiasan. Perlu diperhatikan disini bahwa jenis-jenis batu obsidian pada dasarnya mengacu pada istilah komersial, bukan ilmiah. Jadi sobat geologinesia jangan dibingungkan dengan penamaan jenis-jenis batu obsidian yang beraneka ragam. Cukup sobat mengetahui bahwa batuan yang dimaksudkan adalah batuan dengan nama ilmiah "batu obsidian".

Ciri-ciri Batu Obsidian Kebanyakan batu obsidian memiliki komposisi mirip riolit dan granit. Granit maupun riolit dapat terbentuk dari magma asam yang sama seperti obsidian serta lokasi pembentukannya sangat terkait dengan lingkungan pendinginan magma obsidian. Berkaitan sifat asam-basa, sangat jarang gelas vulkanik ditemukan berkomposisi mirip batu basal ataupun gabro. Batuan beku bertekstur gelas yang komposisinya mirip basal ataupun gabro biasanya diberi nama "tachylyte". Selain "tachylyte" mapun batu apung (pumice), scoria juga bertekstur gelas vulkanik yang terbentuk oleh pendinginan cepat magma. Akan tetapi, batu apung dan scoria berbeda dengan obsidian karena mereka memiliki banyak rongga. Rongga dalam batuan tersebut dihasilkan ketika gelembung gas terperangkap selama proses pemadatan lelehan. Sedangkan "Tachylyte" berbeda dengan obsidian karena memiliki komposisi mirip batu basal ataupun gabro. Jadi apabila mengetahui ciri-ciri batu obsidian tersebut diharapkan sobat geologinesia bisa membedakan obsidian dari batuan lainnya, walaupun tekstur maupun asal pembentukannya sama.

Kegunaan Batu Obsidian Sebagai Alat Pemotong Obsidian ditemukan di banyak lokasi di seluruh dunia karena batuan ini banyak berhubungan dengan vulkanisme. Deposit signifikan dari obsidian dapat ditemukan di Argentina, Kanada, Chili, Ekuador, Yunani, Guatemala, Hungaria, Islandia, Indonesia, Italia, Jepang, Kenya, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Rusia, Amerika Serikat, dan banyak lokasi lainnya. Pecahan konkoidal dari obsidian menyebabkan batuan tersebut dapat pecah menjadi potonganpotongan dengan permukaan melengkung. Rekahan dapat menghasilkan pecahan batuan sangat tajam. Pecahan tajam tersebut telah menghasilkan penggunaan pertama obsidian oleh orang-orang pada zaman dahulu sebagai alat pemotong. Dahulu, orang menemukan cara untuk memecahkan obsidian sehingga menghasilkan alat pemotong dalam berbagai bentuk maupun ukuran. Batu obsidian banyak dimanfaatkan untuk membuat pisau, panah, mata tombak, pencakar, serta senjata tajam maupun peralatan lainnya. Setelah penemuan tersebut, batu obsidian kemudian banyak dipakai untuk memproduksi hampir semua jenis benda tajam. Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, batuan ini sangat mudah dikenali, sehingga orang berlombalomba untuk menambang batuan ini. Meskipun batuan ini digunakan sebagai alat pemotong pada zaman kuno, obsidian terus memainkan peran penting dalam zaman modern seperti saat ini. Obsidian dapat digunakan untuk menghasilkan

ujung tombak yang lebih tipis dan lebih tajam dari baja. Saat ini, pisau tipis obsidian juga digunakan untuk beberapa operasi pembedahan dalam dunia kedokteran. Dalam sebuah penelitian, terungkap bahwa kinerja pisau obsidian cenderung sama atau bahkan lebih unggul dibandingkan alat bedah baja.

Kegunaan Batu Obsidian Sebagai Perhiasan Obsidian merupakan salah satu "gamestone" populer. Batuan ini sering dipotong kecil-kecil untuk dibuat manik-manik, anting-anting, atau digunakan untuk memproduksi batu tumbled. Obsidian dapat dipoles menjadi manik-manik yang sangat reflektif dan beberapa spesimen obsidian transparan juga dapat menghasilkan batu permata indah. Pemanfaatan obsidian sebagai batu perhiasan terbatasi karena sifat kekerasan batuan ini. Obsidian memiliki skala kekerasan Mohs sekitar 5,5 membuatnya mudah untuk digores. Kekerasan demikian juga memiliki sifat mudah patah atau retak. Akibatnya, batu obsidian tidak cocok untuk dibuat cincin ataupun gelang. Obsidian hanya optimal jika dipotong atau dibentuk lebih kecil seperti menjadi anting-anting, bros, ataupun liontin. Pencarian lainnya berhubungan dengan postingan ini : pengertian batu obsidian, batu obsidian adalah, asal usul batu obsidian, jenis-jenis batu obsidian. Fungsi batu obsidian, obsidian adalah, apa itu batu obsidian. Obsidian juga digunakan dalam membuat "doublet opal" maupun "opal triplets". Doublets ataupun triplets merupakan irisan tipis obsidian yang jika digabungkan dalam satu specimen batuan, akan menghasilkan variasi warna sangat indah. Misalnya, Obsidian hitam memberikan warna yang selaras apabila digabungkan dengan obsidian berwarna kontras (merah, biru, oranye) sehingga akan terbentuk sebuah specimen (opal) berwarna-warni seperti api. Obsidian memiliki kilau yang sangat tinggi. Dahulu orang menyadari bahwa mereka bisa melihat refleksi objek pada obsidian sehingga batuan tersebut dapat digunakan sebagai cermin. Selain itu, kekerasan obsidian yang 5,5 skala mohs membuatnya relatif mudah untuk bentuk, sehingga seniman pada jaman dahulu menggunakannya untuk membuat sebuah topeng ataupun patung-patung keci

19. BATU SERPIH DAN KEGUNAANNYA Pengertian Batu Serpih Serpih adalah batuan sedimen berbutir halus yang terbentuk dari pemadatan lumpur dan lempung. Ukuran partikel mineralnya biasa kita sebut sebagai "lumpur". Komposisi yang demikian meyebabkan banyak orang yang memasukan serpih kedalam kategori batuan sedimen "batulumpur" (mudstones). Tetapi sebenarnya serpih dibedakan dari batulumpur karena karena karakternya yang "fissile" dan "laminated". "Laminasi" berarti bahwa batuan terdiri dari banyak lapisan tipis, sedangkan "Fisil" artinya batuan itu gampang terbelah menjadi potongan-potongan tipis disepanjang laminasi-nya. Clark (1954) menyebutkan serpih (shale) sebagai batuan detritus yang memiliki ukuran partikelpartikel penyusunnya berdiameter <1/16 mm. Berdasarkan definisi tersebut artinya istilah serpih pun juga akan mencakup batulanau. Namun demikian, kebanyakan para ahli membagi material halus kedalam 2 kategori yaitu lanau yang nantinya akan membentuk batulanau, dan lempung yang akan membentuk batulempung. Diantara jenis batuan sedimen lainnya, sebenarnya serpih (shale) merupakan batuan yang memiliki kelimpahan paling tinggi. Sloss (1968) memperkirakan serpih membentuk sekitar 32% batuan sedimen Paleozoikum dan Kenozoikum yang ada di craton Amerika Utara. Sedangkan Blatt

(1970) memperkirakan bahwa 69% sedimen benua tersusun atas serpih. Walaupun memiliki kelimpahan yang tinggi, tetapi serpih tidak tersingkap baik seperti batugamping dan batupasir yang kita tahu lebih resisten daripadanya. Teksturnya yang sangat halus serta komposisi yang kompleks, membuat serpih tidak terlalu dipahami seperti material-material sedimenter yang lainnya.

Ciri-ciri dan Komposisi Batu Serpih serpih merupakan batuan yang utamanya tersusun atas butiran mineral berukuran lempung seperti illite, kaolinit dan smektit. Selain itu, serpih juga biasanya mengandung partikel mineral kuarsa, feldspar, bahan organik, karbonat, oksida besi, mineral sulfida, dan butiran-butiran mineral berat. Komposisi yang demikian sering ditentukan oleh lingkungan pengendapan, dan sering menjadi faktor pembentuk warna pada batu serpih. Seperti pada kebanyakan batuan, warna serpih sering ditentukan oleh adanya bahan tertentu dalam jumlah yang kecil. Hanya beberapa persen dari bahan organik atau oksida besi secara signifikan dapat mengubah warna batu serpih, sebagai contoh:

Serpih hitam dan abu-abu; jenis serpih ini akan selalu menunjukkan adanya bahan organik di dalamnya. Bahan organik biasanya hanya berkisar antara 1-2% saja. Selain itu, warna tersebut hampir selalu mengindikasikan bahwa serpih terbentuk pada lingkungan yang kekurangan oksigen. Serpih merah, coklat, dan kuning; jenis ini terbentuk dalam lingkungan yang kaya oksigen dan sering mengandung partikel-partikel kecil dari oksida besi atau hidroksida besi seperti hematite, goethite ataupun limonite. Kehadiran hematit dapat menghasilkan serpih merah dan Kehadiran limonite atau goethite dapat menghasilkan serpih kuning ataupun coklat.

Macam-macam kenampakan batu serpih

Pembentukan Batu Serpih Seperti dijelaskan diatas bahwa serpih terbentuk dari akumulasi lumpur dan lempung. Akumulasi ini dimulai dengan pelapukan batuan, dimana pelapukan akan memecah batuan dalam bentuk partikel mineral-mineral berukuran lempung. Selanjutnya air yang mengalir akan mencuci partikel kecil tersebut dan membawanya ke sungai, serta memberikan penampilan fisik berupa lumpur (becek).

Ketika aliran air melambat atau memasuki tubuh cekungan seperti danau, rawa atau laut, partikel lumpur ini akan mengendap. Jika proses ini terjadi terus menerus maka akan terjadi akumulasi yang menyebabkan lumpur tersebut berubah menjadi batuan sedimen yang dikenal dengan istilah "batulumpur" (mudstone). Batulumpur yang mempunyai karakter yang fisil dan berlaminasi inilah yang dikenal dengan istilah serpih (shale). Faktor utama penentu karakter fisil dan laminasi biasanya karena suplai sedimen yang bertahap serta proses pembebanan (kompaksi) material sedimenternya.

Kegunaan Batu Serpih Beberapa serpih memiliki sifat khusus yang membuat mereka menjadi sumberdaya yang penting. Serpih hitam mengandung bahan organik yang berperan sebagai perangkap gas alam atau minyak bumi. Serpih juga dapat dihancurkan dan dicampur dengan air untuk menghasilkan tanah liat yang dapat dibuat menjadi berbagai benda yang berguna. serpih juga sering digunakan pada industri semen. Batu kapur dan serpih akan dipanaskan sampai suhu yang cukup tinggi (menghilangkan H2O) serta untuk membentuk batu kapur menjadi kalsium oksida dan karbon dioksida. Karbon dioksida nantinya akan hilang sebagai emisi, sedangkan kalsium oksida yang dikombinasikan dengan shale akan membentuk bubuk semen.

20. Kegunaan Batu Rijang Rijang saat ini memiliki sangat sedikit manfaat. Namun, pada masa lalu rijang memiliki 2 sifat yang membuatnya sangat berguna yaitu : 1) Sifat serpihannya yang berbentuk konkoidal dapat membentuk benda yang sangat tajam, dan 2) Sifat kekerasannya yang berada pada 7 Skala Mohs. Serpihan rijang yang patah akan cenderung mempertahankan ketajamannya karena rijang merukan batuan yang sangat keras, resisten, dan tahan lama.

Ribuan tahun yang lalu orang-orang telah menemukan sifat-sifat rijang tersebut dan menjadikannya sebagai sebuah peralatan bantu seperti pisau, panah, pencakar, dan kepala kapak. Berton-ton fragmen rijang ada di sekitar lokasi peninggalan sejarah di mana benda-benda seperti pisau, panah, pencakar, dan kepala kapak ditemukan. Hal ini menandakan terjadinya suatu kegiatan manufaktur pertama dalam sejarah peradaban.

Rijang sangat sulit ditemukan sehingga menyebabkan batuan ini merupakan komoditas yang berharga. Orang-orang pada masa lalu mengangkut dan menjual batu rijang dari sebuah lokasi yang sangat jauh. Pada awal 8000 SM, orang-orang Inggris dan Perancis menggali lubang hingga 300 kaki jauh ke dalam lapisan batu kapur untuk menambang nodul rijang. Ini merupakan kegiatan penambangan tertua yang pernah ditemukan.

Batu rijang merah atau biasa disebut jasper memiliki banyak sekali variasi warna, dan motif. Hal ini menyebabkan jasper saat ini banyak diburu oleh para penggemar batu akik untuk dijadikan ornament atau perhiasan. Rijang merupakan bahan yang sangat keras yang dapat menghasilkan percikan ketika

dipukul terhadap baja. Panas dari hasil percikan ini digunakan untuk membuat api. Beberapa jenis rijang yang termetamorfosa yang dikenal sebagai "novaculite", memiliki poridan tekstur yang membuatnya berguna sebagai batu asah. Formasi "Arkansas Novaculite" merupakan formasi terkenal sebagai sumber batu asah kualitas tinggi dan produk "novaculite abrasif" terbaik di dunia.

21. Batu Pasir dan Proses Pembentukannya Pengertian Batu Pasir Batu pasir adalah batuan sedimen klastik yang terdiri dari butiran mineral berukuran pasir atau bahan organik. Di dalam batu pasir terdapat semen yang mengikat butiran-butiran pasir dan biasanya terdiri dari partikel matriks (lanau atau lempung) yang menempati ruang antar butiran pasir. Batu pasir adalah salah satu jenis batuan sedimen yang paling umum dan banyak ditemukan dalam cekungan sedimen di seluruh dunia. Batu pasir sering ditambang untuk digunakan sebagai bahan konstruksi. Di bawah permukaan, batu pasir sering berfungsi sebagai akuifer air tanah untuk atau sebagai reservoir minyak dan gas alam.

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai batu pasir, sebaiknya perlu dipahami perbedaan istilah antara "Batu Pasir" dan "Pasir". Untuk seorang ahli geologi kata "pasir" pada batu pasir mengacu pada ukuran partikel butiran dalam batuan tersebut, dimana partikel atau butiran tersebut terdiri dari berbagai ukuran yaitu 1/16 mm - 2 mm. Sedangkan pengertian batu pasir adalah batuan yang tersusun atas butiran pasir.

Gambar batu pasir.

Pelapukan dan Transportasi Pasir Pasir biasanya tersusun atas partikel atau butiran mineral, batuan atau bahan organik yang telah berubah menjadi ukuran "pasir" oleh proses pelapukan dan terangkut ke suatu lingkungan pengendapan oleh media transportasi berupa air, angin atau es. Waktu dan jarak transportasi mereka mungkin singkat atau signifikan. Selama perjalanan butiran ini, akan selalu ditindaklanjuti oleh pelapukan kimia dan fisika.

Jika pasir diendapkan dekat dengan sumber batuannya, komposisinya akan menyerupai batuan induknya. Namun, semakin lama waktu dan jarak yang memisahkan batuan sumber dari endapan pasirnya, komposisi tersebut akan signifikan berubah selama proses transportasi. Butiran yang terdiri dari bahan mudah lapuk akan diubah dan mineral atau partikel yang secara fisik lemah akan hilang atau hancur. Apabila batuan granit adalah sumber bahan asli dari pasir, maka batu pasir akan tersusun atas butiran-butiran mineral dari hornblende, biotit, ortoklas dan kuarsa. Hornblende dan biotit yang paling rentan mengalami perubahan kimia dan fisika sehingga mereka akan tersingkir di tahap awal transportasi. Ortoklas dan kuarsa akan bertahan lama karena ikatan kimia mereka lebih intens dan tidak rentan terhadap pembelahan (cleavege). Mineral kuarsa biasanya paling banyak membentuk butiran pasir, butiran-butiran kuarsa inilah yang akan membentuk batu pasir yang biasa kita sebut sebagai "batu pasir kuarsa".

Jenis Butiran, Deskripsi, dan Penamaan Batu Pasir Butiran dalam batu pasir dapat terdiri dari mineral, batuan atau bahan organik. Besaran jumlah (persen) jenis butiran pasir tergantung pada sumber butirannya dan bagaimana mereka mengalami proses transportasi. Butiran mineral dalam batupasir biasanya tersusun atas kuarsa kadang-kadang bisa sangat tinggi jumlahnya (>90% SiO2). Hal ini disebebabkan karena butiran pasirnya telah mengalami transportasi yang berulang-ulang oleh media angin atau air, atau biasa dikatakan sebagai "mature". Butiran Pasir lainnya dapat mengandung sejumlah besar feldspar dan jika mereka berasal dari batuan induk dengan kandungan kuarsa yang signifikan maka butiran pasir feldspar tersebut akan dikatakan "immature". Pendeskripsian batu pasir secara umum (untuk orang awam) biasanya mengacu kepada jumlah persen bahan penyusun batu pasir (butiran mineral atau batuan, ataupun bahan organik). Sebagai contoh apabila dalam suatu batupasir dominan tersusun atas butiran mineral kuarsa maka biasa disebut batu pasir kuarsa atau batu pasir silika. Apabila butiran dari batu pasir ada mengandung emas biasa disebut batu pasir emas, jika mengandung intan biasa disebut batu pasir intan. Sebenarnya istilah batu pasir emas dan batu pasir intan ini muncul karena keterdapatan mineral emas atau intan dalam sebuah batu pasir, atau bisa saja hanya sebagai pasir lepas yang mengandung butiran emas ataupun intan. seperti yang kita ketahui bahwa emas memiliki resistensi dan fleksibilitas yang tinggi, begitu juga intan. Inilah yang memungkinkan kedua mineral berharga ini tahan terhadap proses pelapukan kimia dan fisika selama proses transportasi berlangsung. Secara spesifik deskripsi dan penamaan batu pasir akan mengacu atau berdasarkan batuan asalnya, berdasarkan kehadiran matriks lempungnya, dan berdasarkan komposisi butiran dalam batupasir tersebut. Penamaan batu pasir berdasarkan batuan asalnya sebagai contoh batupasir silisiklastik (butiran terigen), batupasir epiklastik, dan batupasir volkaniklasitik. Penamaan batu pasir berdasarkan kehadiran matriks lempungnya sebagai contoh batupasir arenit dan batupasir wacke. Penamaan batu pasir berdasarkan komposisi butiran penyusunnya sebagai contoh batupasir arkose dan batupasir litik. Banyak klasifikasi batu pasir yang dibuat oleh para ahli, sebagai contoh klasifikasi pettijhon (1987), klasifikasi folk (1974), dan klasifikasi gilbert (1982).

22. INILAH MANFAAT BAUKSIT YANG SEBENARNYA Wajib dipahami bahwa bauksit (bauxite) bukanlah mineral, bauksit adalah batuan yang terbentuk dari proses lateritisasi. Bauksit terdiri dari tiga dominasi mineral aluminium hidrat, yaitu gibsit, boehmite dan diaspora. Ketiga mineral tersebut biasanya berasosiasi dengan mineral lempung (kaolin), kuarsa, bijih Fe, bijih Fe-Ti dan beberapa mineral lainnya untuk membentuk bauksit. Fokus Geologinesia.Com saat ini bukan untuk membahas tentang genesa bauksit, karena hal itu sudah dibahas sebelumnya (lihat pada link dibawah). Pada kesempatan ini, Geologinesia.Com akan membahas mengenai Manfaat Bauksit atau Kegunaan Bauksit yang selama ini sering disalahartikan.

Gambar bauksit dengan tekstur pisolitik. Pembahasan ini terinspirasi atas pemahaman yang kurang tepat dari kebanyakan orang tentang manfaat atau kegunaan bauksit. Seperti yang kita ketahui bahwa bauksit adalah sebuah batuan, bukan sebuah produk setengah jadi apalagi produk jadi. Kebanyakan orang menganggap bahwa manfaat atau kegunaan bauksit dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai bahan baku pembuatan alat-alat dapur, atap rumah, sepeda, pesawat terbang dan lain sebagainya. Hal ini sudah tentu sangat menggelikan karena menyimpang dari pengertian bauksit. Mana mungkin batuan bisa dibuat wajan ataupun sepeda??. Pada dasarnya, yang disebutkan kebanyakan orang tersebut adalah manfaat atau kegunaan aluminium. Bauksit sebenarnya adalah bijih utama aluminium karena hampir semua aluminium yang diproduksi merupakan hasil ekstraksi dari bauksit. Lalu, apa sebenarnya manfaat bauksit ??, jawabannya ada di bawah ini.

Bauksit Digunakan untuk memproduksi Aluminium Bauksit adalah bijih utama aluminium. Langkah pertama dalam memproduksi aluminium adalah pemurnian dengan menggunakan Proses Bayer. Dalam Proses Bayer, bauksit dicuci dalam larutan panas natrium hidroksida dengan maksud agar aluminium larut/terlepas dari bauksit. Aluminium yang dihasilkan dari proses ini masih dalam bentuk aluminium hidroksida. Aluminium hidroksida kemudian di kalsinasi untuk membentuk alumina (Al2O3). Untuk lebih jelasnya mengenai proses ini bisa anda lihat pada link postingan dibawah ini.

Bauksit Digunakan sebagai Bahan Abrasive Pernah dengar istilah "calcined Alumina"?? itu adalah korundum sintetis yang merupakan bahan yang sangat keras (9 Skala Mohs). Pembuatan calcined alumina ini melibatkan bauksit sebagai salah satu bahan bakunya. calcined alumina didigunakan sebagai bahan abrasif seperti amplas aluminium oksida , polishing bubuk, dan polishing suspensions. Pernah dengar istilah "Sintered Bauxite"??. Sintered bauxite sering digunakan sebagai pasir abrasive dalam kegiatan peledakan/blasting. Sintered bauxite dihasilkan dengan menghancurkan bauksit menjadi bubuk kering kemudian dibentuk menjadi seperti "bola manik-manik" pada suhu yang sangat tinggi. Manik-manik ini sangat keras dan sangat tahan lama. Manik-manik ini kemudian diurutkan berdasarkan ukuran tertentu untuk kemudian digunakan dalam berbagai jenis peralatan sand-blasting.

Gambar Calcined Alumina dan Sintered Bauxite.

Bauksit Digunakan sebagai Proppant Sintered bauxite juga digunakan sebagai proppant pada pengeboran minyak. Dalam pengeboran minyak bumi dan gas alam, batuan reservoir sering retak akibat pemompaan cairan ke dalam sumur yang berada pada tekanan sangat tinggi. Tekanan yang sangat tinggi ini dapat menyebabkan rekahan pada batuan reservoir. Dibutuhkan partikel tersuspensi untuk menutup rekahan ini. Partikel tersuspensi inilah yang dikenal sebagai "proppant". Bahan baku proppan salah satunya adalah sintered bauxite.

SUMBER REFERENSI ; 1. http://www.geologinesia.com/2016/02/pengertian-sifat-dan-jenis-jenis-mineral.html 2. http://www.geologinesia.com/2016/02/deskripsi-genesa-dan-kegunaan-mineralkalsit.html 3. http://www.geologinesia.com/2017/08/jenis-jenis-batuan-berdasarkan-prosespembentukannya.html 4. http://www.geologinesia.com/2016/01/jenis-dan-proses-terbentuknya-batumarmer.html 5. http://www.geologinesia.com/2016/02/intan-merupakan-mineral-bukan-batu-permataberlian.html 6. http://www.geologinesia.com/2016/01/pemanfaatan-dan-proses-terbentuknya.html 7. http://www.geologinesia.com/2017/10/jenis-dan-klasifikasi-batuan-sedimen.html 8. http://www.geologinesia.com/2017/04/macam-macam-jenis-batuan-beku-dancontohnya.html 9. http://www.geologinesia.com/2017/08/macam-macam-jenis-batuan-metamorf-dancontohnya.html 10. http://www.geologinesia.com/2017/01/5-jenis-batu-gamping-batu-kapur.html 11. http://www.geologinesia.com/2016/05/batu-kuarsit-dan-proses-pembentukannya.html 12. http://www.geologinesia.com/2016/01/batu-gabro-dan-proses-pembentukannya.html 13. http://www.geologinesia.com/2016/01/batuan-andesit-dan-prosespembentukannya.html 14. http://www.geologinesia.com/2016/01/batu-breksi-dan-proses-pembentukannya.html 15. http://www.geologinesia.com/2016/01/mengenal-batuan-konglomerat-dankegunaannya.html 16. http://www.geologinesia.com/2017/08/batu-riolit-pengertian-ciri-ciri-dan-prosesterbentuknya.html 17. http://www.geologinesia.com/2017/07/batu-sabak-pengertian-ciri-ciri-kegunaan-danproses-terbentuknya.html 18. http://www.geologinesia.com/2016/03/jenis-asal-dan-kegunaan-batu-obsidian.html 19. Blatt, H. 1970. Determination of mean sediment thickness in the crust: A sedimentologic method. Bull. GSA 81:255-262. Clark, TH. 1954. Shale: A study in nomenclature. Trans. Roy. Soc. Canada Ser. 3, Sect. 4, 48:1-7. Sloss, LL. 1968. Sedimentary volumes on the North American craton. GSA Program with abstracts, 1968 Ann. Mtg., Mexico City. Hlm. 281. ( http://www.geologinesia.com/2016/05/batu-serpih-dan-kegunaannya.html ) 20. http://www.geologinesia.com/2016/02/batu-rijang-dan-proses-pembentukannya.html 21. http://www.geologinesia.com/2016/02/batu-pasir-dan-proses-pembentukannya.html 22. http://www.geologinesia.com/2016/11/inilah-manfaat-bauksit-yang-sebenarnya.html

Related Documents

Geologi
October 2019 60
Geologi Question.docx
December 2019 39
Geologi Umum.pdf
December 2019 43
Geologi Teknik.docx
June 2020 29
Geologi Kelautan.docx
May 2020 37
Geologi Struktur.pdf
November 2019 47

More Documents from "Ahfasy Kautsar Imam"