Gejala Diare.docx

  • Uploaded by: Inez Napasha Miraldi KiddRock
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gejala Diare.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,423
  • Pages: 7
Gejala diare Gejala diare bermacam-macam, dimulai dari yang hanya merasakan sakit perut singkat dengan tinja yang tidak terlalu encer hingga ada yang mengalami kram perut dengan tinja yang sangat encer. Pada kasus diare parah, kemungkinan penderitanya juga akan mengalami demam dan kram perut hebat. Faktor penyebab diare secara umum Penyebab diare pada orang dewasa dan anak-anak umumnya adalah infeksi usus. Infeksi usus bisa terjadi ketika kita mengonsumsi makanan atau minuman yang kotor dan terkontaminasi. Mikroorganisme yang sering menyebabkan infeksi usus adalah bakteri, parasit, dan virus seperti norovirus dan rotavirus. Diare juga bisa timbul akibat faktor-faktor berikut ini:   

Efek samping obat-obatan tertentu, Faktor psikologi, misalnya gelisah, Konsumsi minuman beralkohol dan kopi yang berlebihan.

Diagnosis diare Dalam mendiagnosis diare, dokter biasanya akan menanyakan seputar gejala yang dialami dan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk mencari apakah terjadi dehidrasi. Pada sebagian kasus, dokter perlu melakukan pemeriksaan rektum, meneliti sampel tinja, atau bahkan pemeriksaan darah. Seputar pengobatan diare Jika parah, diare bisa berujung kepada dehidrasi. Dehidrasi memiliki konsekuensi yang fatal dan berpotensi merenggut nyawa penderita, terutama jika terjadi pada anak-anak. Hal ini karena ketahanan tubuh anak-anak terhadap dehidrasi jauh lebih rendah dibandingkan orang dewasa. Maka dari itu, orang tua disarankan untuk mewaspadai tanda-tanda dehidrasi pada anak. Penderita juga disarankan untuk meminum banyak cairan selama diare masih berlangsung. Oralit bisa diminum untuk menghindari dehidrasi, tetapi konsultasikan pemakaiannya terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker, terutama jika Anda menderita penyakit tertentu, seperti penyakit jantung. Obat antidiare biasanya tidak terlalu dibutuhkan, kecuali bagi mereka yang memiliki aktivitas padat atau yang ingin bepergian jarak jauh. Salah satu obat antidiare yang efektif dan cepat dalam menghentikan diare adalah loperamide. Meski begitu, loperamide tidak boleh diberikan kepada anak-anak.

Sebagian besar penderita diare sembuh setelah beberapa hari tanpa melakukan pengobatan. Pada orang-orang dewasa, diare biasanya sembuh setelah 2-4 hari. Sedangkan pada anak-anak, diare biasanya berlangsung lebih lama, yaitu antara 5-7 hari. Jika anak Anda mengalami diare yang parah, berkelanjutan, atau jika dia mulai menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, segera periksakan anak Anda ke dokter. Diare sebanyak enam kali atau lebih dalam jangka waktu 24 jam pada anak juga sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter. Begitu juga dengan diare yang membuat kondisi tubuh Anda menurun drastis harus dikonsultasikan kepada dokter, terlebih jika ada darah atau nanah pada tinja Anda. Pemeriksaan tinja di laboratorium mungkin diperlukan sebagai bagian dari penelitian lebih jauh. Diare yang berlangsung lebih dari beberapa minggu pada orang dewasa bisa diakibatkan oleh sindrom iritasi usus, kanker usus, atau penyakit Crohn. Cara mencegah diare Diare bukan saja berdampak kepada diri penderita, tapi juga berpotensi menyebar, terutama kepada anggota keluarga. Oleh sebab itu, diare sebaiknya dicegah mulai dari kontak pertama hingga penyebarannya. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan terkena diare akibat kontaminasi:     

Mencuci tangan sebelum makan. Menjauhi makanan yang kebersihannya diragukan dan tidak minum air keran. Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang. Utamakan bahan makanan yang segar. Menyimpan makanan di kulkas dan tidak membiarkan makanan tertinggal di bawah paparan sinar matahari atau suhu ruangan.

Jika Anda mengalami diare, Anda boleh mengambil langkah-langkah seperti berikut ini untuk mencegah diare menyebar kepada orang-orang di sekitar Anda.    

Jika tinggal satu rumah, pastikan penderita menghindari penggunaan handuk atau peralatan makan yang sama dengan anggota keluarga lainnya. Membersihkan toilet dengan disinfektan tiap setelah buang air besar. Tetap berada di rumah setidaknya 48 jam setelah periode diare yang terakhir. Mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau sebelum makan dan sebelum menyiapkan makanan.

http://www.alodokter.com/diare

Pencegahan Diare Pada dasarnya, pencegahan diare tergantung kepada kedisiplinan seseorang dalam menjaga kebersihan makanan dan minuman. Perhatian khusus diperlukan dalam mengelola makanan dan minuman dari cara memasak sampai pada proses penyimpanan. Dengan demikian, seseorang dapat terhindar dari berkembangnya mikoorganisme, seperti bakteri yang dapat menyebabkan diare. Kesimpulannya, makin tinggi standar kebersihan Anda, maka makin kecil risiko Anda terkena diare. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan terkena diare akibat kontaminasi:         

Mencuci tangan dengan sabun dan air hangat seperti sebelum makan, setelah memegang daging mentah, setelah menggunakan toilet, dan setelah bermain dengan binatang piaraan. Jagalah kebersihan kuku Anda terutama jika memiliki kuku yang panjang. Menjauhi makanan dan minuman yang kebersihannya diragukan. Tidak minum air keran. Menjaga kebersihan dapur dan kamar mandi. Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang. Makan makanan yang dimasak dari bahan-bahan yang segar. Menyimpan makanan di kulkas dan tidak membiarkan makanan tertinggal di bawah paparan sinar matahari atau suhu ruangan. Buang makanan dan minuman yang sudah kedaluarsa.

Untuk mencegah penyebaran diare kepada orang-orang di sekitarnya, Anda bisa melakukan hal-hal berikut:      

Bersihkan selalu toilet dengan obat pembasmi kuman setelah digunakan. Selalu cuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan. Jangan beraktivitas dahulu sampai setidaknya dua hari setelah diare yang terakhir. Jika tinggal satu rumah, pastikan Anda menghindari penggunaan handuk atau peralatan makan yang sama dengan anggota keluarga lain di rumah. Hindari penggunaan kolam renang selama dua minggu setelah diare yang terakhir, jika penyebab diare berasal dari parasit cryptosporidium. Masih banyak yang belum menyadari bagaimana diare bisa berakibat fatal, terutama bagi anakanak di Indonesia. Kebersihan diri dan makanan perlu diperhatikan demi mencegah terkena diare.

http://www.alodokter.com/diare/pencegahan

A. Pengertian Diare

Diare adalah sebuah penyakit dimana penderirita mengalami rangsangan buang air besar encer lebih dari 3 (tiga) kalia atau terus menerus selama sehari dengan/tanda kandungan air yang berlebihan dalam feses.

B. Penyebab Diare 1. Infeksi kuman/bakteri : Escherichia coli, Salmonella. 2. Makanan : makanan basi, beracun, asam, pedas, atau bersantan secara berlebihan dan alergi terhadap

C. Tanda dan Gejala Diare

makanan.

1. Sakit perut 2. Buang air besar encer terus menerus lebih dari 3 kali sehari. 3. Mual dan muntah 4. Demam 5. Badan lesu dan lemah 6. Kelopak mata cekung 7. Terkadang ada darah dalam feses

D. Cara Penanggulangan Pertama Diare 1. Berikan oralit, bila tidak ada buatlah larutan gula garam. 2. Bila demam kompreslah dengan air hangat. 3. Berikan minum yang banyak 4. Bila diare tidak berkurang, bawalah segera ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit.

E. Cara Pencegahan Diare 1. Menjaga kebersihan lingkungan terutama air. 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. 3. Menjaga kebersihan alat-alat rumah tangga. 4. Memakanan makanan dan minuman yang sudah dicuci dan dimasak. 5. Hindari makan makanan yang terlalu pedas dan asam. 6. Tidak boleh memakan makanan yang berada di jalanan/ jajanan terbuka. 7. Air minum harus dimasak sampai mendidih. 8. Menjaga lingkungan sekitar bersih jauh dari adanya lalat.

F. LINTAS Diare (Lima Langkah Tuntaskan Diare)

1. Berikan oralit Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang saat diare. Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak mengandung garam elektrolit yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga lebih diutamakan oralit. Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit dapat diserap dengan baik oleh usus penderita diare.

2. Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-turut Pada saat diare, anak akan kehilangan zinc dalam tubuhnya. Pemberian Zinc mampu menggantikan kandungan Zinc alami tubuh yang hilang tersebut dan mempercepat penyembuhan diare. Zinc juga meningkatkan sistim kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah risiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare. Zinc diberikan satu kali sehari selama 10 hari berturut-turut. Pemberian zinc harus tetap dilanjutkan meskipun diare sudah berhenti. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap kemungkinan berulangnya diare pada 2 – 3 bulan ke depan. Pemberian zinc selama 10 hari terbukti membantu memperbaiki mucosa usus yang rusak dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan.

3.

Teruskan ASI-makan Jika anak sedang diare, anak harus diberi makan seperti biasa dengan frekuensi lebih sering. Lakukan ini sampai dua minggu setelah anak berhenti diare. Jangan batasi makanan anak jika ia mau lebih banyak, karena lebih banyak makanan akan membantu mempercepat penyembuhan, pemulihan dan mencegah malnutrisi.

4. Berikan antibiotik secara selektif Setiap anak diare tidak harus diberikan Antibiotik, karena tidak semua kasus diare memerlukan antibiotik. Antibiotik hanya diberikan jika ada indikasi, seperti diare berdarah atau diare karena kolera, atau diare dengan disertai penyakit lain. Ini sangat penting karena seringkali ketika diare, masyarakat langsung membeli antibiotik seperti Tetrasiklin atau Ampicillin. Selain tidak efektif, tindakan ini berbahaya, karena jika antibiotik tidak dihabiskan sesuai dosis akan menimbulkanresistensi kuman terhadap antibiotik.

5. Berikan Nasihat pada Ibu/Keluarga Berikan nasihat dan cek pemahaman ibu/pengasuh tentang cara pemberian Oralit, Zinc, ASI/makanan dan tanda-tanda untuk segera membawa anaknya ke petugas kesehatan jika anak: - Buang air besar cair lebih sering - Muntah berulang-ulang - Mengalami rasa haus yang nyata - Makan atau minum sedikit - Demam - Tinjanya berdarah - Tidak membaik dalam 3 hari

Sumber :  

Sinta Sasika Novel, Ensiklopedi Penyakit, Yogyakarta: Familia, 2011. DepKes RI, DitJen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Read more: http://putrakietha.blogspot.com/2013/12/cara-mencegah-tuntaskandiare.html#ixzz4IFvP5l1X

Related Documents

Gejala
June 2020 25
Gejala
May 2020 27
Gejala
October 2019 32
Gejala
June 2020 30
Gejala Klinis.docx
April 2020 28
Gejala Rasuah
June 2020 35

More Documents from ""