Gat Artikel.ppt

  • Uploaded by: Van Heltsing
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gat Artikel.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 4,607
  • Pages: 55
GATUT SETIADI

ARTIKEL

A. PENGERTIAN ARTIKEL 1. Tulisan lepas berisi opini seseorang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan untuk memberitahukan (informatif), mempengaruhi dan meyakinkan (persuasif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif) Lepas berarti:  siapa pun boleh menulis artikel dengan topik bebas sesuai dengan minat

dan keahliannya masing-masing.  boleh kapan saja dan dimana saja

B.KARAKTERISTIK ARTIKEL 1. Ditulis dengan atas nama (by line story). 2. Mengandung gagasan aktual dan faktual. Aktual maksudnya baru, belum

banyak ditulis, diketahui atau dibicarakan orang, factual sesuai dengan hal yang objektif, jadi artikel menghindari gagasan usang, datar, monoton

3. Gagasan yang diangkat harus menyangkut kepentingan sebagian terbesar

khalayak pembaca.

4. Ditulis secara referensial dengan visi intelektual. 5. Artikel karya nonfiksi mengandalkan kognisi, harus didukung oleh

seperangkat bacaan, pengetahuan dan teori yang relevan.

6. Artikel merujuk pada logika akal sehat (common sense), bukan logika klenik atau mistik.

Ciri-ciri Artikel yang ditulis secara referensial : - logis,

- sistematis,

- analitis,

- akademis dan etis.

7. Disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, populer, komunikatif.

8. Singkat dan tuntas. singkat dua pengertian yaitu filosofis dan teknis. singkat secara filosofis berarti tidak bertele-tele, tidak mendayudayu dan tidak berputar-putar, tidak mengerjai pembaca, tidak membuang-buang waktu siapa pun. singkat secara teknis berarti disesuaikan dengan aturan yang ditetapkan, secara umum antara 15-20 paragraf ada juga 21-26 paragraph Tuntas artinya tidak bersambung ke edisi berikutnya.

9. Orisional merujuk pada dua hal. - Artikel harus asli merupakan karya kita, bukan ciplakan atau bajakan

(plagiasi). - Artikel harus ditulis dan dikirimkan ke surat kabar atau majalah harus

asli, bukan foto kopi atau salinannya. Artikel fotokopi hanya untuk dokumentasi di rumah

C.

JENIS-JENIS ARTIKEL

1. Artikel praktis bersifat petunjuk praktis tentang cara melakukan sesuatu (how to do it). artikel praktis menekankan pada aspek ketelitian dan keterampilan daripada masalah pengamatan dan pengembangan pengetahuan serta analisis peristiwa. Pesan disusun menggunakan pola kronologis (urutan waktu atau tahapan pekerjaan). misal: petunjuk membuka internet, cara praktis merawat tanaman bonsai, sepuluh langkah membuat kue tart, kiat ramping, cantik dalam 15 hari, cara cepat menguasai rumus dan hitungan matematika. 2. Artikel ringan ditemukan pada rubrik anak-anak, remaja, wanita, dan keluarga yang dikemas dengan gaya informasi dan hiburan (infotainment).

Topik yang diangkat ringan dan disajikan dengan ringan, yaitu tidak menguras pikiran, tidak memerlukan persiapan dan perhatian khusus untuk membacanya, dan dapat dibaca disembarang waktu dan tempat. Tidak memerlukan analisis yang tajam, tidak akademis. Contoh: kiat sukses belajar di perguruan tinggi, benarkah anda tipe orang ambisius, sepuluh ciri wanita setia, sembilan kelemahan pria di mata wanita.

3. Artikel halaman opini sifatnya pandangan subjektif. Mengupas masalah secara serius dan tuntas dengan merujuk pada pendekatan analitis akademis. Sifatnya relatif berat. Ditulis oleh mereka yang memiliki latar belakang pendidikan, pengetahuan, keahlian, atau pengalaman memadai di bidangnya masing-masing. letaknya pada halaman khusus opini bersama tulisan opini lain yakni tajuk rencana, karikatur, pojok, kolom dan surat pembaca.

4. Artikel analisis ahli biasanya pada halaman muka, halaman berita, atau halaman dan rubrik khusus tertentu. Ditulis oleh ahli atau pakar di bidangnya dalam bahasa yang populer dan komunikatif. Artikel analisis ahli mengupas secara tajam dan mendalam suatu persoalan yang sedang menjadi sorotan dan bahan pembicaraan hangat masyarakat. Topik yang diangkat seperti; ekonomi, politik, pendidikan, sosial, agama, budaya, industri, iptek Mendekatkan berita dengan Artikel analisis ahli untuk mendekatkan pokok masalah yang sedang disorot dalam berita sebagai suatu persoalan yang mengandung pertanyaan dengan tinjauan pakar dibidang yang sama yang memberikan penjelasan dan jawaban kepada sidang pembaca.

D.KEDUDUKAN DAN FUNGSI ARTIKEL 1. Sebagai penafsir dan penerjemah berita bagi surat kabar. Artikel

berfungsi menggabungkan atau menyatukan serpihan fakta-fakta dalam berita yang berserakan ke dalam satu bangunan satu cerita yang utuh, jelas, tegas, dan enak dibaca. Fungsi artikel sebagai pendamping dan sekaligus penerjemah berita. Surat kabar besar opini merupakan wajib, surat kabar kecil tidak. ada tiga mazhab peniadaan rubrik opini a. Artikel karya individu yang harus dibayar secara layak. Mengingat efisiensi pendanaan, rubrik ini ditiadakan. b. Surat kabar yang baru terbit modal masih terbatas halaman khusus opini (tajuk rencana, karikatur, artikel, kolom, surat pembaca) digunakan untuk berita untuk mencari, memperluas & meningkatkan jaringan kerja sama dengan instansi pemerintah, badan usaha milik negara, ormas dan perusahaan swasta, seperti rubrik laporan infotorial, sponsorship.

c. artikel,

kolom dan karikatur termasuk “rubrik pemborosan’ yang tidak mendatangkan uang atau iklan. Dalam perfektif bisnis penerbitan pers, rubrik yang berpotensi melahirkan pemborosan atau disefesiensi mutlak harus dikaji-ulang secara seksama dan harus ditiadakan. Pandangan di atas salah. Kehadiran artikel berkaitan dengan reputasi, kredibilitas atau citra suatu surat kabar secara keseluruhan. 2. Sebagai wahana diskusi dan sosialisasi gagasan, kontribusi pemikiran dalam kerangka mencari solusi, serta proses sarana aktualisasi dan eksistensi diri bagi penulis.

(1). wahana diskusi dan sosialisasi gagasan kepada masyarakat : Sebagai seorang intelektual, penulis harus selalu resah atas berbagai hal yang dibaca, dilihat, didengar dan dialaminya. Keresahan dituangkan dalam artikel. Penulis bersikap atas nama kebenaran, kejujuran, keadilan, demokrasi, penegakan hukum, norma-norma sosial agama, atau sesuatu yang sifatnya sangat normatif & diakui secara universal. Terserah pembaca mengikut atau menolak pendapat (2) Sarana kontribusi pemikiran untuk memberikan solusi terhadap suatu persoalan yang sedang dihadapi masyarakat atau bangsa.

Berdasarkan ilmu, pengetahuan, kedudukan & pengalaman yang dimilikinya, penulis dapat memberi penjelasan dan masukan secara aktual, akurat, akuntabel (dpt dipertanggungjawabkan) terhadap suatu pemerintah dan kalayak banyak.

(3) Sarana proses sarana aktualisasi dan eksistensi diri bagi penulis. Merupakan mengaktualisasi pendapat descartes cogito ergo sum menjadi Saya menulis, maka saya ada. Selama ia menulis, eksistensinya diketahui dan diakui, selama tidak menulis eksistensinya hilang.

2. PERSIAPAN MENULIS ARTIKEL 3.TETAPKAN TOPIK SECARA SPESIFIK Topik secara sederhana adalah pokok bahasan. Secara teknis topik adalah penyataan tentang isi pokok bahasan yang sudah dibatasi ruang lingkupnya secara spesifik. Kriteria topik artikel: 1). Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan, pendidikan, atau bidang keahlian, sehingga memungkinkan kita lebih tahu dibandingkan dengan ratarata khalayak pembaca. 2). Topik harus menarik minat, sekaligus menarik minat khalayak sehingga terjadi titik singgung kepentingan.

3). Topik harus sesuai dengan bingkai pengetahuan khalayak sehingga khalayak dapat dengan mudah mengikuti jalan pikiran dan seluruh uraian artikel kita

3.TETAPKAN TOPIK SECARA SPESIFIK Topik secara sederhana adalah pokok bahasan. Secara teknis topik adalah penyataan tentang isi pokok bahasan yang sudah dibatasi ruang lingkupnya secara spesifik. Kriteria topik artikel: 1). Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan, pendidikan, atau bidang keahlian, sehingga memungkinkan kita lebih tahu dibandingkan dengan rata-rata khalayak pembaca. 2). Topik harus menarik minat, sekaligus menarik minat khalayak sehingga terjadi titik singgung kepentingan. 3). Topik harus sesuai dengan bingkai pengetahuan khalayak sehingga khalayak dapat dengan mudah mengikuti jalan pikiran dan seluruh uraian artikel kita

4). Topik harus aktual, fenomental, atau kontroversial sehingga dengan cepat dan mudah memancing motivasi kepada khalayak pembaca untuk segera membaca artikel.

5). Topik harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya (spesifik) sehingga kita dapat mengetahui dengan persis kapan harus mulai dan kapan harus mengakhiri serta dalam beberapa paragraf artikel itu dapat disusun secara utuh dan tuntas. 6). Topik harus dapat ditunjang dengan bahan yang ada (referensial) sehingga memungkinkan kita untuk dapat bekerja secara lebh efektif dan efesien dengan hasil memuaskan. 4. PILIH JUDUL PROVOKATIF

Judul adalah identitas artikel. Judul sangat penting dari dua segi; a). Bagi artikel merupakan sebagai identitas pengenal agar tak abstrak sehingga mampu memberi pesan. B). Bagi khalayak pembaca adalah pemicu daya tarik pertama bagi pembaca untuk membaca artikel.

4.TETAPKAN JUDUL Tujuh syarat judul artikel: 1). Provokatif, yaitu mampu membangkitkan minat dan perhatian sehingga khalayak pembaca tergoda seketika untuk membaca artikel, minimal sampai intro atau tiga pargraf pertama. Dalam bahasa pemasaran, judul merupakan iklan. 2). Singkat-padat, berarti langsung menusuk jantung, tegas , lugas, terfokus, menukik pada pokok bahasan, tidak bertele-tele (to the point). Bagi pers judul harus singkat karena: a). Keterbatsan tempat pada halaman media, b). Karena waktu dan situasi yang dimiliki pembaca sangat terbatas dan bergegas. Judul 5-15 kata 3). Relevan, berkaitan atau sesuai dengan pokok bahasan, tidak menyimpang dari topik. Judul yang baik harus diambil dari topik. Topik yang baik harus mencerminkan keseluruhan uraian.

4). Fungsional, artinya setiap kata pada judul bersifat mandiri, berdiri sendiri, tidak bergantung kepada kata yang lain, serta memiliki arti yang tegas dan jelas. Contoh yang fungsional: “ Menyikapi Penanggulangan Kaki Lima di Kota Bandung.” 5). Informal, berarti menghindari pola penulisan judul yang sifatnya kaku (rigid), dingin, formal, sebagaimana ditemukan pada judul laporan penelitian, kertas kerja, makalah, skripsi, atau disertasi. Judul yang informal berarti menarik, atraktif, hidup, segar. 6). Refresentatif, berarti judul yang kita tetapkan mewakili pokok bahasan. Judul artikel harus dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Contoh topik artikel tentang “seberapa jauh peluang Amien Rais untuk terpilih menjadi presiden periode 2004-2009” , tidak representatif bila judul yang dipilih berbunyi: “Menjadi presiden”. Yang refresentatif adalah: “Peluang Amien Rais Menjadi Presiden” 7). Merujuk kepada bahasa baku artinya judul merupakan identitas awal sebuah artikel, oleh karena itu harus menggunakan bahasa baku, sebab identitas penulis dipertaruhkan di sini.

6. RUMUSKAN TESIS SECARA RINGKAS Tesis adalah pendapat utama dari keseluruhan uraian artikel yang ditulis. Tesis disebut juga pernyataan yang didasarkan dari simpulan penulis. Setiap artikel harus memiliki tesis.

Secara teknis tesis terbagi atas tesis utama dan tesis pendukung. Syarat tesis ada 3 yaitu : 1)

harus ringkas dan jelas;

2)

mencerminkan topik;

3)

mengandung kebaruan.

A. Ringkas dan jelas artinya kesimpulan dinyatakan dalam kalimat yang ringkas, jelas, jernih, mudah dipahami maksudnya, serta tidak menimbulkan salah pengertian terhadap siapa pun yang membacanya. Merujuk kepada bahasa metode penelitian, tesis artikel harus operasional, bukan pernyataan konseptual yang masih harus dirumuskan secara spesifik serta dirinci indikator-indikatornya. B. Mencerminkan topik maksudnya tesis harus mencerminkan pokok persoalan yang dinyatakan dalam kalimat topik. Contoh: topik tentang peluang Amien Rais menjadi presiden. Judul: Peluang Amin Rais menjadi Presiden. Tesisnya menyatakan apakah peluang itu besar, sedang, kecil, atau sama sekali tidak ada. Katakan peluang itu dalam kalimat tesis secara ringkas.

c. Mengandung kebaruan maksudnya tesis bukan pengulangan dari apa yang sudah dikemukakan oleh para penulis atau narasumber lain. Jika ini terjadi disebut pengekor (epigon), berarti sudah basi, sudah usang. Tesis diturunkan: a). Saat memulai menulis artikel yaitu untuk artikel deduktif (kesimpulan dinyatakan terlebih dahulu baru kemudian disusul dengan penjelasan , argumen, uraian) tepatnya pada bagian intro. b). Saat mengakhiri artikel berarti tempatnya pada bagian penutup. Ini merupakan artikel induktif (artinya kesimpulan dinyatakan pada bagian akhir bahasan, dengan terlebih dahulu menjelaskan latar belakang, penjelasan dan alasan atau argumen). Jadi Artikel induktif didahului dengan uraian kemudian diakhiri dengan kesimpulan. Kalimat topik berupa kalimat eksplanatif (paparan), dan kalimat tesis harus berupa konklusif (menyimpulkan).

7. KERANGKA SEDERHANA (OUT LINE) Kerangka karangan harus memuat; (a) ide, (2) topik, (3) tesis, (4) judul, (5) kerangka artikel dengan merujuk pada pola 3P dan rumus ABC, dan (6) referensi. Pola 3P adalah pendahuluan, pembahasan, dan penutup -bagian pendahuluan atau pembukaan disebut intro. -bagian penutup dinamakan kesimpulan (jika menggunakan pendekatan induktif Rumus ABC merupakan urutan pekerjaan yang sifatnya alfabetis sama dengan numerik (123). A = P1 ( pendahuluan)= 3 PARAGRAF B = P2 ( pembahasan) = 11 PARAGRAF C = P3 ( penutup) = 2 PARAGRAF

Contoh kerangka karangan merujuk pola 3P dan Rumus ABC 1. Ide

: Amien Rais

2. Topik : Meneropong peluang Amien Rais untuk bisa terpilih menjadi presiden periode 2004-2009 dibandingkan dengan empat kandidat presiden pesaingnya, Wiranto, Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, dan Hamzah Haz

3. Tesis : Peluang Amien Rais untuk terpilih menjadi presiden sangat besar selama tokoh reformasi yang dikenal bersih, jujur, vokal, serta tak bermasalah secara moral dan hukum ini mampu menggalang kerja sama dan dukungan dari kalangan kaum muda perkotaan, Muhammadiyah, dan NU. 4. Judul

: Peluang Amien Rais Menjadi Presiden

5. Kerangka Karangan (out line): (Pendahuluan) A. Kesiapan Jadi Kandidat Presiden - Deklarasi Kesiapan jadi Presiden - Reaksi pro-kontra berbagai kalangan - Pilihan manis dan pahit (Pembahasan) B. Peluang dan Tantangan yang Dihadapi - Rekam Jejak sebagai tokoh reformasi - Peluang dukungan suara terbesar - Tantangan dari para pesaing (Penutup) C. Program Kerja dan Strategi Kampanye - Program kerja yang ditawarkan - Strategi kampanye yang dipilih - Asumsi sikap politik masyarakat

8. PILIH REFERENSI YANG RELEVAN Cara menulis kutipan untuk artikel:

1) Kutipan lengkap; nama penulis, judul buku, nama penerbit, tahun terbit, halaman. Berharga bagi kalangan intelektual/ akademis cth. Menurut AS Haris Sumadria dalam buku Menulis artikel dan Tajuk Rencana, Bandung, Simbiosa media, 2004 (19-41), persiapan menulis artikel mencakup……………… 2)

Kutipan lengkap tetapi tanpa menyebutkan halaman yang dikutip; nama penulis, judul buku, kota penerbit, nama penerbit dan tahun terbit. Berharga bagi kalangan intelektual/ akademis

cth. Menurut AS Haris Sumadria dalam buku Menulis artikel dan Tajuk Rencana, Bandung, Simbiosa media, 2004, persiapan menulis artikel mencakup………………

3) Kutipan yang hanya menyebutkan nama penulis dan judul buku serta tahun terbit. Kota penerbit dan nama penerbit tidak dicantumkan. Jenis sederhana. Penulis artikel menyukainya. cth. Menurut AS Haris Sumadria dalam buku Menulis artikel dan Tajuk Rencana (2004), persiapan menulis artikel mencakup……………… 4) Kutipan yang hanya menyebutkan nama penulis secara lengkap tetapi tidak mencantumkan judul buku, kota, dan nama penerbit. Halaman yang dikutip dicantumkan. Kutipan ini tak banyak memberikan informasi kepada pembaca. cth. Menurut AS Haris Sumadria (2004:12), persiapan menulis artikel mencakup………………

5) Kutipan yang hanya menyebutkan nama penulis tetapi tidak mencantumkan judul buku. Halaman yang dikutip tidak di cantumkan. Kutipan ini miskin informasi dan menyulitkan pembaca

cth. Menurut AS Haris Sumadria (2004), persiapan menulis artikel mencakup………………

6) Kutipan yang hanya menyebutkan nama belakang penulis, halaman yang dikutip dicantumkan. Kutipan ini tidak informatif. Sebagian kecil kalangan intelektual / akademis menyukainya cth. Menurut Sumadria (2004:12), persiapan menulis artikel mencakup……………… 7) Kutipan yang hanya menyebutkan nama belakang penulis, halaman yang dikutip tidak dicantumkan. Kutipan ini tidak informatif. Pembaca tidak menyukai ini

cth.

Menurut Sumadria (2004), mencakup………………

persiapan

menulis

artikel

Referensi Harus memenuhi 3 syarat: (1). Relevan, (2) aktual, (3) representatif Relevan berarti sumber rujukan yang digunakan sesuai dengan topik atau pokok bahasan artikel kita. Aktual berarti sumber rujukan yang dikutip itu haruslah yang paling baru atau terkini. Misalnya tentang teori, model atau pendekatan yang digunakan. Data yang digunakan harus yang mutakhir, bukan yang kadaluwarsa. Representatif berarti mewakili dan memadai. Misalnya menulis topik artikel tentang gejala makin maraknya kasus korupsi yang dilakukan pejabat di daerah, sama sekali tidak mewakili dan tidak memadai apabila kita hanya merujuk pada satu buku yang mengulas tentang otonomi daerah. Logika akal sehat mengatakan, penyebab korupsi tidak hanya otonomi daerah, tetapi masih ada sedikitnya lima faktor lain. Kalimat faktor lain harus dicari dari sumber rujukan yang berbeda, dengan pendekatan yang berbeda

3. PELAKSANAAN MENULIS ARTIKEL Tujuh langkah yang harus dikerjakan: a. Kuasai pengertian intro b. Kenali tiga fungsi intro c. Cari salah satu jenis intro yang tepat sesuai dengan tuntutan topik d. Gunakan beberapa teknik pengembangan bahasan untuk mempertajam pengamatan serta memfokuskan ruang bidik analisis e. Perhatikan 3 prinsip dasar komposisi f. Kuasai dengan baik cara penyusunan pesan g. Pilih jenis penutup yang relevan dan paling baik

TUGAS

 Buatlah sebuah artikel konseptual dengan topik sesuai dengan

prodi anda, perhatikan ejaan, syarat paragraph, dan rujukan yang digunakan

MID SEMESTER

 Kembangkanlah topik dan kerangka yang dijadikan tugas menjadi tulisan artikel.  Gunakan sesuai petunjuk yang ada

 Dikumpulkan 20 November 2016

A. Apakah Intro Itu?

Anatomi artikel ada 3 yaitu -pembukaan, -pembahasaan, -penutup Intro adalah bagian pembukaan atau pendahuluan (harus singkat) Letaknya biasanya pada tiga paragraf pertama, tidak boleh lebih dari tiga paragraf

Intro harus ditulis dalam kalimat yang ringkas, jelas, jernih, sederhana, dan menarik B. Fungsi Intro

Fungsi intro ada empat: -Atraktif

-Korelatif

-Introduktif

-Kredibilitas

1). Atraktif artinya intro yang kita tulis harus mampu untuk membangkitkan perhatian dan minat khalayak pembaca terhadap topik persoalan yang kita bahas Fungsi intro ini lebih banyak menyentuh wilayah psikologis pembaca. Ingatan dan perhatian pembaca diusik, dicubit, dibangunkan Proses komunikatif efektif didahului tiga tahapan:

- perhatian

- pengertian

- penerimaan

2). Introduktif harus dapat mengantarkan pokok persoalan yang dikupas dengan tegas dan jelas sehingga pembaca dapat mengenali dan merumuskannya dengan mudah.

Intro harus memuat kalimat topik yakni pernyataan tentang isi pokok bahasan yang sudah dibatasi ruang lingkupnya secara spesifik

3). Korelatif

Kalimat dan paragraf pertama yang ditulis harus dapat membuka jalan bagi kalimat dan paragraf kedua dst. Intro bertugas sebagai penghubung dengan dua bagian yang lain yakni bagian pembahasan dan bagian penutup. 4). Kredibilitas Intro akan menunjukkan kepada tingkat pengetahuan, keahlian, pengalaman yang dimiliki penulisnya

C. Jenis-Jenis Intro Artikel

a). Langsung menyebutkan pokok persoalan yang dibahas (dilakukan jika topik menjadi pusat perhatian khalayak) Cth. Kegagalan Tim Indonesia mempertahankan Piala Thomas setelah dipaksa menyerah 2-3 dari Tim Denmark dalam semifinal Thomas Cup 2004 di Jakarta, Jumat, 15 Mei 2004 harus segera dievaluasi secara menyeluruh. Kita harus bangkit Untuk bisa merebutknya kembali pada Thomas Cup 2006 di Jepang. Tak ada pilihan lain!

Cth. Bagaimana rakyat bisa salah, karena rakyat tidak pernah memutuskan kebijaksaaan. Rakyat, tempat tinggal, dan pemerintahan, adalah unsur-unsur pokok sebuah negara. Tempat tinggal, tanah dan air, juga tidak bisa disalahkan. Semua kesalahan negara itu terletak pada pemerintahnya. Negara yang kacau akibat pemerintahnya yang kacau. Negara yang miskin, apakah akibat pemerintahnya yang miskin?

b). Melukiskan latar belakang masalah.

Penulis menerangkan sejarah topik, membatasi pengertian dan menyatakan masalah-masalah utamanya. Mengapa timbul persoalan itu, apa hubungannya dengan khalayak, dan mengapa masalah itu dipilih. Cth. siapa pun presiden yang akan terpilih dalam pemilu presiden 2004, satu persoalan besar sudah menghadang di depan: pengangguran. Menurut data Badan Pusat Statistik, sejak 1997 sampai dengan 2003, angka pengangguran terbuka di Indonesia terus menanjak, dari sekitar 4 juta jiwa menjadi 10 juta jiwa yang didominasi oleh penganggur usia muda. Bila dihitung dengan mereka yang dikategorikan sebagai penganggur setengah terbuka, total jumlah pengangguran di Indonesia diperkirakan mencapai 40 juta jiwa

c). Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang sedang menjadi pusat perhatian masyarakat Cth. Seperti sudah diduga sebelumnya, sidang kabinet terbatas polkam 13 mei 2004 akhirnya menyetujui perubahan status darurat meliter Aceh pada 19 Mei 2004 menjadi darurat sipil. Namun, perubahan status tidak otomatis meningkatkan nuansa kegembiraan dalam diri masyarakat. Tertangkap pada liputan-liputan media. Sebagian besar menunjukkan sikap masa bodoh dengan perubahan status itu. d). Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati Ini biasanya dilakukan untuk memperingati hari bersejarah, bangunan baru atau orang besar yang sudah tiada. Cth. Jakarta terbakar. Di banyak wilayah, pertokoan dijarah, dihancurkan, dan dibakar. Lalu lintas kacau, ribuan orang tewas terpanggang, dan sejumlah perempuan dilaporkan mengalami kekerasan seksual dan pemerkosaan. Jakarta berduka. Indonesia berduka.

e). Menghubungkan dengan tempat penulis melakukan aktifitasnya.

biasanya diungkapkan peristiwa historis, fungsi, atau hal-hal yang relevan dengan pokok bahasan. Cth. Dalam beberapa bulan terakhir, saya terlibat aktif dalam kegiatan safari pemberdayaan masyarakat. Saya ditugaskan antara lain untuk berkampanye betapa pentingnya media warga dalam membangun masyarakat kelurahan atau desa yang mandiri, partisipatif, dan demokasi. Wilayah kerja saya mencakup lebih dari 100 desa dan kelurahan di empat kota di Jawa Barat. Karena itulah, kecamatan demi kecamatan saya datangi. Kelurahan demi kelurahan saya singgahi. Desa demi desa saya kunjungi. Saya pun dituntut fasih berceramah dalam bahasa Sunda.

f). Menghubungkan dengan suasana emosi (mood) yang tengah meliput khalayak Cth. Suasana duk mendalam memenuhi Kota Beslan, Negara Bagian Ossetia Utara, Minggu (5/9). Rusdia berduka dan menangis. Dengan bercucuran air mata puluhan pria menggali tanah untuk pemakaman ratusan korban penyanderaan di Rusia. Setidaknya 394 tewas dan lebih dari 600 orang lainnya dirawat di rumah sakit pada akhir operasi pembebasan sandera pada sebuah sekolah di Belsan, Rusia. Sabtu 4 September 2004 itu. Presiden Rusia Vladimir Putin pun menyatakan perang melawan teroris.

g). Menghubungkan dengan peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu. alusio historis menanamkan kesan yang kuat kepada khalayak Cth. Awal abad ke-19 bagi pemerintah kolonia Belanda merupakan tahun-tahun ketidakpastian. Seperti pada masa-masa lalu, rakyat atau penduduk hidup dalam penderitaan antara lain karena banyaknya pajak atau cukai. Seperti pajak tanah, pengawang-ngawang (halaman, cukai gendhongan, dan

jembatan. Selain itu ada pungutan yang dalam bahasa Belanda disebut contingenten (pajak in natura atau dalam bentuk barang) dan verplichte leverantie (setoran wajib)

h). Menghubungkan dengan kepentingan vital strategis khalayak. cth. Pupuk langka sudah biasa. Apakah akibat tata niaga? Kelihatannya begitu. Memang ironis: tata niaga diberlakukan untuk menjamin ketersediaan pupuk, tapi dalam beberapa tahun terakhir, mungkin justru tata niagalah biang kerok kelangkaannya.

i). Memberikan pujian pada khalayak atas prestasi mereka. Cth. Anak Pangalengan itu kini sangat berbahagia. Cita-cita besarnya terkabul sudah. Taufik Hidayat, atlet bulu tangkis yang selama ini dinilai kontroversial atas segala macam ulah dan tingkahnya, mengukir sejarah dengan meraih medali emas bulu tangkis tunggal putra Olimpiade Athena 2004. Anak manis yang ketika di sekolah dasar dikenal pendiam dan sering mengantuk di kelas itu, kini disanjung setinggi langit. Ia bahkan banjir hadiah. Betapapun demikian, didepan presiden ia meresahkan masa depannya yang tidak pasti.

j). Memulai dengan suatu pernyataan yang mengejutkan disebut juga cara the shock technic. Keluarbiasaan dilihat dari segi isi atau bentuk susunan redaksinya. Cth. Ini fakta. Empat puluh tiga dari 54 anggota dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)Sumatra Barat divonis dua tahun penjara dan didenda Rp 100 juta subsider dua bulan kurungan karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumatera Barat 2002. Vonis itu dibacakan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Padang, Senin 17 Mei 2004. Prestasi semacam inikah yang ditunjukkan para wakil rakyat yang katanya terhormat itu? k). Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan

cth. Siapa yang paling pantas menjadi presiden? Yang pernah meniti karier di meliter seperti Jenderal (Purn) Wiranto dan Susilo Bambang Yudhoyono atau yang berlatar belakang sipil seperti Megawati dan Amien Rais? Jawabannya pasti amat subjektif. Tiap pendukung pasti akan menyuarakan kelebihan, menutupi kelemahan, sekaligus menyudutkan saingannya.

l). Menyatakan kutipan dapat berupa pernyataan pejabat atau orang terkemuka, syair, puisi, tulisan, pengarang ternama, atau ayat-ayat kitab suci. Cth. “Kalau perlu, presiden mendatang dari kalangan meliter saja supaya bisa menegakkan hukum dengan baik.” Demikian petikan wawancara dengan salah satu eksekutif bank papan atas di Jakarta yang terekam dalam sebuah survei singkat Lembaga Peneliti Atma Jaya beberapa bulan lalu. Ada kerisauan amat besar dikalangan pelaku bisnis perihal tidak adanya penegakan hukum serta rendahnya disiplin ysng membuat tatanan mengarah pada kesemrautan(disorder). Padahal, bisnis membutuhkan keteraturan

m). Menceritan pengalaman pribadi penulis sendiri atau pengalaman pribadi seseorang. Cth. Sepanjang perjalanan kereta api dari New Delhi ke Agra nyaris tidak ada yang menarik dipandang. Hujan baru saja turun, tetapi tidak membuat ramah tanah kering dan tandus yang terhampar di kawasan pabrik-pabrik di Selatan New Delhi. Kampung-kampung yang kotor, areal permukiman kumuh

dengan ratusan orang di bawah tenda plastik, orang-orang miskin yang buang hajat sembarangan, sambung-menyambung di sepanjang perjalanan. Sungguh pemandangan yang sangat menyesakkan mata dan hati n). Mengisahkan cerita faktual, fiktif, atau situasi hipotesis. Cth. Sabtu 27 Maret 2004, guru besar emeritus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu tampil Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Yogjakarta. Meski penglihatannya sudah agak berkurang, suara dan pemikirannya masih jernih dan tajam. Dalam usianya yang sudah melewati 83 tahun, kehadiranny dipandang sebagai “turun gunung” seorang empu. Seorang pimpinan IAIN mengatakan, sudah sejak 1976 ia berupaya mendatangkan Pak Sartono berceramah di sana, namun baru kesampaian sekarang. o). Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya. Cth. Israel membuktikan janjinya untuk terus memburu dan membunuh para pemimpin Hamas. Belum genap satu, dua tokoh puncak Hamas dibunuh dengan serangan helikopter.

Pada tanggal 22 Maret lalu, Syekh Ahmad Yassin meninggal dirudal helikopter Israel. Sabtu, 17 April 2004 giliran Abdul Azis Rantissi dihabisi Israel dengan cara serupa. Peristiwa ini semakin membuktikan bahwa Israel terutama di bawah kepemimpinan Ariel Sharon, hanya memahami dan menggunakan logika kekuatan dalam menghadai problema mereka p). Membuat humor atau anekdot Cth. Apa sih sebenarnya pekerjaan para anggota wakil rakyat terhormat baik di DPR pusat maupun di DPRD kota dan kabupaten? Tidak berat. Hanya 5D: datang, daftar, duduk, dengar, duit. Hasilnya, korupsi dikalangn dewan makin marak, pemerintah cuek bebek dalam segala hal, dan nasib rakyat makin menderita

VI

D. Enam Teknik Mengembangkan Bahasan Artikel 1). Penjelasan, 2). Contoh, 3). Perbandingan, 4). Kutipan, 5). Statistik, 6). Penegasan

1). Penjelasan berarti memberi keterangan atau uraian terhadap sesuatu persoalan yang dibahas, sehingga gagasan dapat dipahami. Penjelasan dapat dilakukan dengan pendekatan: (a) etimologis, (b) filosofis, (c) fungsi, (d)struktur, (e) bentuk, (f) sifat, (g) tujuan Pendekatan etimologis merupakan cara merujuk pada asal-usul kata. Cth. demokrasi berasal dari kata latin demos dan kratos atau kratein. Demos berarti rakyat, sedangkan kratos atau kratein berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi demokrasi berarti kekuasaan atau kedaulatan di tangan rakyat. Kebalikan dari demokrasi adalah aristokrasi yang berarti kekuasaan di tangan raja atau monarki

Pendekatan filosofis menunjuk pada substansi atau hakikat suatu masalah.

Cth. Untuk apa menulis artikel? Untuk dibaca. Karena untuk dibaca, untuk dimengerti, maka artikel harus memenuhi syarat keterbacaan, bahasanya harus ringkas, jelas, bahasa sederhana, mudah dipahami pembaca heterogen Pendekatan fungsi berarti menguraikan suatu masalah dengan melihat pada nilai guna yang dikandungnya Cth. fungsi intro mencakup 3 hal: atraktif, introduktif, dan korelatif. Pendekatan susunan berarti memetakan suatu masalah dengan melihat segi struktur atau susunannya

Cth. kekuasaan terbagi atas kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Pendekatan bentuk berarti menguraikan suatu masalah dengan cara melihat pada segi bentuknya secara fisik. Cth. berdasarkan bentuknya, opini (views) surat kabar disajikan dalam tajuk rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, dan surat pembaca. Jelas, fungsi tajuk rencana dan fungsi surat pembaca, berbeda satu sama lain walaupun semula semuanya merupakan opini Pendekatan sifat berarti merinci suatu masalah dengan cara membedah sifat-sifat yang dimilikinya.cth. sifat manusia ada yang periang, pemarah, pemurung, pemaaf, pendendam. Setiap sifat yang dimiliki itu melahirkan pola kecendrungan perilaku yang khas Pendekatan tujuan berarti memetakan suatu masalah dengan cara menyebutkan tujuan yang ingin dicapai.

Cth. pemilu legislatif bertujuan untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di DPRD kota atau kabupaten, DPRD propinsi, DPR, dan DPD

VII

 bahasa dengan menggunakan Contoh

2) Contoh

pemberian contoh membuat sesuatu yang abstrak atau tak berwujud dapat dengan mudah dikenali ciri dan sifat-sifatnya. Bahasa yang paling mudah dipahami adalah contoh. Misal: kinerja pemerintah sekarang semakin mengecewakan. Contohnya, jumlah pengangguran makin bertambah, iklim usaha makin lesu, harga barang dan jasa terus membungbung, korupsi merajalela, dan perilaku para wakil rakyat hanya berpihak pada kepentingan pribadi dan kelompoknya masing-masing.. Mereka lupa pada rakyat yang telah memilihnya.

3). Perbandingan uraian artikel akan lebih jelas dan terfokus membandingkannya dengan masalah yang sama tetapi masalah itu terjadi ditempat lain, di negara lain, atau dilakukan oleh orang atau kelompok lain.

Cth. dibandingkan dengan Malaysia, dunia dan kualitas pendidikan tinggi kita sangat jauh tertinggal. Pada dua dasawarsa lalu, banyak mahasiswa Malaysia yang belajar di Indonesia. Kini justru sebaliknya kita yang harus banyak belajar dan berguru di Malaysia. 4). Kutipan cara yang paling mudah untuk mengembangkan bahasan artikel dengan menyertakan kutipan atau testimoni berguna untuk mempertajam dan agar pembaca makin paham Dalam bahasan artikel, kutipan berfungsi: (a) mengembangkan bahasan,(2) mendukung dan mengukuhkan gagasan serta tesis kita, (3) membangun kredibilitas dan reputasi penulis

5. Statistik Statistik diartikan sebagai pemberian angka-angka sederhana yang dipahami khalayak pembaca tetapi memiliki nilai tinggi. Statistik menghidupkan angka-angka yang membisu menjadi angka-angka yang bicara sendiri Cth. Jumlah uang rakyat yang dikorupsi si Fulan sebagai pejabat negara mencapai satu triliun rupiah. Menurut bahasa statistik jurnalistik, angka satu triliun itu tak banyak bicara. Khalayak pembaca mengalami kesulitan untuk membayangkannya. Bandingkan kalau dikatakan, jumlah dana sebesar itu sama dengan 50 ribu rumah sederhana tipe 21 untuk pegawai negeri sipil di 200 kota di Indonesia

6. Penegasan Menyatakan kembali suatu masalah atau gagasan dengan kata dan kalimat yang berbeda, itulah yang dimaksud dengan penegasan. Dalam redaksi yang berbeda, penegasan berarti memberi penekanan pada kata atau kalimat tertentu dengan maksud untuk dijadikan rujukan oleh khalayak pembaca, atau paling tidak untuk diingat dan dicatat. Penegasan memungkinkan khalayak pembaca dapat dengan mudah mengikuti seluruh uraian artikel kita serta mengambil butir-butir terpenting darinya

E. TIGA PRINSIP KOMPOSISI ARTIKEL Komposisi untuk mengingatkan agar tidak keluar dari jalur yang telah ditetapkan a. Kesatuan ( unity) b. Pertautan (coherence) c. Titik berat (emphasis) a. Kesatuan (unity) Prinsip kesatuan mencakup tiga unsur: sifat, isi, tujuan. Artinya masalah apa pun yang kita kupas dalam artikel tidak boleh keluar dari koridor ini. Kesatuan menekankan seluruh uraian artikel berada dalam satu kesatuan dilihat dari sifatnya, isinya, dan tujuannya.

Cth. artikel yang sifatnya serius tentang pencalonan presiden secara langsung

. Ide

:………….

2.Topik

: Manfaat Perpustakaan Mandiri FIB

3.Tesis

:………….

4. Judul

:…………….

Pakai kutipan, contoh Intronya; menceritakan latar belakang masalah; 3 halaman

Related Documents

Gat
December 2019 23
Gat Artikel.ppt
December 2019 15
9178 Qc Gat
June 2020 9
9089 Cam Gat
June 2020 6
9155 Mtl Gat
June 2020 5
9009 Rs Gat
June 2020 3

More Documents from ""