Gardu Distribusi KA 2277 3 Phasa 100 KVA Merk
: Sintra
No Serie
: 11064112
Tahun Trafo Dibuat
: 2011
Trafo dioperasikan tanggal
: 17 Juli 2012
Spesifikasi Tiang Panjang (m)
Beban Kerja (daN)
12
200
Diameter luar bagian atas (mm) 190
Diameter luar bagian bawah (mm) 350
a. Rating Fuse Link
=
In Primer
=
π·ππ¦π πππππ (πΎππ΄) β3 π₯ πππππππ 250 πΎππ΄ β3 π₯ 20 ππ£
= 7,22 A Rating Fuse Link
= 1,2 x In Primer = 1,2 x 7,22 = 8,664
Jadi fuse link yang digunakan 10 A tipe K
b. Rating Disconnecting Switch (DS) In Sekunder =
=
Daya Trafo (KVA) β3 x Vsekunder 250 KVA β3 x 0.4 KV
= 360,8 A Rating DS
= 1,2 x In Sekunder = 1,2 x 360,8 A = 432,96 A
Jadi rating DS yang dipakai adalah β¦ A
c. Penghantar Trafo dan Busbar KHA Penghantar
= 1,2 x In Sekunder = 1,2 x 360,8 A = 432,96 A
Sesuai PUIL 2000, maka penghantar yang digunakan :
NYY NYY d. KHA Busbar KHA Busbar
= 1,2 x In Sekunder = 1,2 x 360,8 A = 432,96 A
Jadi digunakan busbar e. NH Fuse Singkatan NH N = Nieder Spannung = Tegangan Rendah H = Hoch Leistung = Arus Besar NH Fuse digunakan untuk arus besar dengan tegangan rendah (maksimum 1000 V) Menghitung Arus NH Fuse Kapasitas trafo = 250 KVA Ratio Tegangan = 20 KV/ 231-400 V Impedansi Voltage= 4 % Jumlah Jurusan = 4 jurusan In =
250.000 π β3 π₯ 400 π£
= 360,8 A Arus Tiap Jurusan =
360,8
4 = 90,2 A
KHA NH Fuse dipilih = 90,2 x 0,9 = 81,18 A Faktor kali 0,9 adalah factor keamanan untuk beban trafo Untuk trafo daya 250 KVA 4 Jurusan menggunakan Rating NH Fuse 100 Ampere setiap jususannya (sumber: buku saku pelayanan teknik halaman 66)
Histori Pengukuran Gardu KA 2277 Tahun Pengukuran
Arus Induk (IR) 84 A 56 A 66 A 59 A
2016 2017 2018 2019
Arus Induk (IS) 82 A 60 A 50 A 57 A
Arus Induk (IT) 94 A 103 A 112 A 123 A
Arus Induk (IN) 45 A 47 A 55 A 76 A
Cara Menghitung Prosentase Pembebanan % Pembebanan =
Irata-rata
=
πΌ πππ‘πβπππ‘π πΌ πΉπ’ππ πΏπππ
x 100%
πΌπ
+πΌπ+πΌπ 3
Di mana: Irata-rata
= arus rata-rata
IR
= arus pada phasa R (A)
IS
= arus pada phasa S (A)
IT
= arus pada phasa T (A)
I Full Load
=
π β3 π π
Di mana: IFL
= arus beban penuh (A)
S
= daya transformator (kVA)
V
= tegangan sisi sekunder transformator (kV)
Pembebanan Ketidakseimbangan (%) (%) 60,04 % 50,57 % 50,3 % 55,28%
5,64% 27,39% 26,9 % 36,09 %
Cara menghitung prosentase ketidakseimbangan Misalnya daya sebesar P disalurkan melalui suatu saluran dengan penghantar netral. Apabila pada penyaluran daya ini masing-masing arus phasa dalam keadaan seimbang, maka besarnya daya dapat dinyatakan sebagai berikut: π = 3. [π]. [πΌ] πππ π di mana : P = daya transformator tiga phasa (W) V = tegangan phasa-netral (V) I = arus (A) cos Ο = faktor daya Jika [I] adalah besaran arus phasa dalam penyaluran daya sebesar P pada keadaan seimbang, maka pada penyaluran daya yang sama tetapi dengan keadaan tak seimbang besarnya arus-arus fasa dapat dinyatakan dengan koefisien a, b dan c sebagai berikut : [IR] = a [I] [IS] = b [I] [IT] = c [I] Dengan IR , IS dan IT berturut-turut adalah arus di phasa R, S dan T. Bila faktor daya di ketiga fasa dianggap sama walaupun besarnya arus berbeda, besarnya daya yang disalurkan dapat dinyatakan sebagai : π = (π + π+). [π]. [πΌ] πππ π Apabila kedua persamaan daya yang penulis diatas menyatakan daya yang besarnya sama, maka dari kedua persamaan itu dapat diperoleh persyaratan untuk koefisien a, b, dan c yaitu : a+b+c=3 Dimana pada keadaan seimbang, nilai a = b = c = 1. Prosentase ketidakseimbangan beban rata-rata pada transformator dapat dirumuskan sebagai berikut : (%) =
{|πβ1|+ |πβ1|+|πβ1|} 3
π₯ 100