Gambaran Kesehatan Ibu Hamil Trimester Ke Iii Dalam Pelaksanaan Senam Hamil.docx

  • Uploaded by: Mitha Ayu Rimayanti
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gambaran Kesehatan Ibu Hamil Trimester Ke Iii Dalam Pelaksanaan Senam Hamil.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,345
  • Pages: 26
GAMBARAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL PADA KESEHATAN IBU HAMIL TRIMESTER KE III DI RSUD DR.SOEKARDJO

BAB I

A. LATAR BELAKANG Pada tahun 1993, American Health memuat laporan tentang hasil penelitian selama 2 tahun di NewYork yang menunjukkan bahwa wanita hamil yang melakukan senam selama 30 menit, 5 hari dalam seminggu ternyata melahirkan bayi yang lebih besar dan sehat (Hanton, 2001). Senam atau latihan selama kehamilan memberikan efek positif terhadap pembukaan serviks dan aktivitas uterus yang terkoordinasi saat persalinan, juga ditemukan secara bermakna onset persalinan yang lebih awal dan lama persalinan yang lebih singkat dibandingkan dengan yang tidak melanjutkan senam hamil. Studi pendahuluan di puskesmas Bayat hanya 40% ibu yang melakukan senam hamil menjalani persalinan lebih cepat dibandingkan ibu yang tidak melakukan senam hamil Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah besar di negara berkembang. Tahun 1996 WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu per tahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Di Indonesia menurut hasil SDKI 1997 Angka Kematian Ibu (AKI) 334 : 100.000 kelahiran hidup. Penurunan AKI dari tahun ke tahun dirasa sangat lamban, sedangkan target AKI tahun 2010 adalah 125 : 100.000 kelahiran hidup. Menurut Profil Kesehatan Provinsi Jawa timur tahun 2000 AKI di Jawa Timur 386 : 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu seperti halnya di negara lain adalah perdarahan 60– 70%, eklamsi 10–20%, dan infeksi 10–20% (Manuaba, 2001). Salah satu

penyebab perdarahan adalah atonia uteri sebagai dampak dari kelemahan kontraksi uterus atau kelemahan ibu, sedangkan sepsis adalah dampak dari persalinan lama. Salah satu intervensi kesehatan yang efektif untuk mencegah kesakitan dan kematian ibu adalah pelayanan prenatal. Fungsi utama pelayanan prenatal antara lain promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana pendidikan kesehatan, yang diberikan secara individu maupun kelompok. Materi pendidikan kesehatan untuk ibu hamil cukup banyak, salah satunya senam hamil. Menurut Arief (2008), senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman, dan spontan. Bagi ibu hamil yang baru pertama kali hamil (primigravida) atau sudah pernah hamil (multigravida), sangat disarankan mengikuti program senam hamil demi kesehatan ibu dan janin (Indivara, 2009). Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas dinding perut, ligament-ligament, otot-otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (Yulaikhah,2008)

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah gambaran kesehatan ibu hamil trimester ke3 dalam pelaksanaan senam hamil di Dr.Soekardjo Tasikmalaya.

C. TUJUAN a. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran kesehatan ibu hamil trimester ke3 dalam pelaksanaan senam hamil. b. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang dampak senam hamil untuk kesehatan. 2) Untuk menguatkan otot-otot vagina dan sekitarnya (perineal) sebagai persiapan untuk persalinan. 3) Untuk melatih teknik pernapasan yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi rasa nyeri HIS kala I maupun kala II

D. MANFAAT 1) Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengetahuan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan gambaran kesehatan ibu hamil trimester ke3 dalam pelaksanaan senam hamil. 2) Bagi institusi pendidikan hasil penelitian ini dapat menambah sumber reverensi dan bahan bacaan di perpustakaan 3) Bagi pasien dan keluarga, hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi pasien dan keluarga dalam kesehatan ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil. 4) Bagi rumah sakit hasil penelitian ini dapat dijadikan penelitian lebih lanjut untuk menerapkan dalam pemberian informasi tentang senam hamil untuk kesehatan pada ibu hamil.

E. Keaslian dan Kebaruan penelitian Keaslian yang digunakan dalam penelitian ini mengambil sampel dari beberapa peneliti sebelumnya diantaranya dapat di uraikan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI 1. Senam Hamil a. Pengertian 1)

Senam hamil merupakan suatu usaha untuk mencapai

kondisi yang optimal dalam mempersiapkan proses persalinan dengan cara dirancang latihan-latihan bagi ibu hamil. 2)

Senam hamil merupakan suatu metode yang penting untuk

mempertahankan atau memperbaiki keseimbangan fisik terhadap calon ibu 3)

Senam hamil adalah terapi latihan untuk mempersiapkan ibu

hamil, secara fisik atau mental pada persalinan cepat, aman dan spotan. 4)

Senam hamil adalah mengajarkan latihan gerak/senam hamil

pada ibu hamil mulai umur kehamilan 28-saat menjelang persalinan (RSAB HK, 2005). 5)

Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat

dan mempertahankan elastisitas dinding perut, ligment-lingment, otot-otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (FK.UNPAD, 1998).

b. Alasan Senam Hamil Senam hamil sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil, dengan alasan antara lain sebagai berikut: 1) Senam hamil merupakan salah satu cara untuk membuat ibu hamil nyaman dan mudah dalam persalinan.

2) Senam

hamil

mengakibatkan

peningkatan

kadar

norepinefrin di dalam otak, sehingga meningkatkan daya kerja dan mengurangi rasa tegang.

c. Manfaat/Tujuan Senam Hamil Berikut ini adalah beberapa manfaat atau tujuan senam hamil,anara lain sebagai berikut: 1) Meneysuaikan tubuh agar lebih baik dalam menyangga beban kehamilan. 2) Memperkuat otot untuk menopang tekanan tambahan. 3) Membangun daya tahan tubuh. 4) Memperbaiki sirkulasi dan respirasi. 5) Meneysuaikan dengan adanya pertambahan berat badan dan perubahaan keseimbangan. 6) Meredakan ketegangan dan membantu relaks. 7) Membentuk kebiassan bernafas yang baik. 8) Memperoleh kepercayaan dan sikap mental yang baik.

d. Kontra Indikasi Senam Hamil Ada kriteria ibu hamil yang tidak diperkenakan untuk mengikuti latihan senam hamil. Ibu hamil tersebut adalah ibu hamil dengan: 1) Preeklamsia 2) KPD ( Ketuban Pecah Dini ) 3) Perdarahan trimester II dan trimester III 4) Kemungkinan lahir prematur 5) Incopeten Cervix 6) Diabetes 7) Anemia 8) Thyroid 9) Aritmia, palpitasi

10) Riwayat pendarahan 11) Penurunan atau kenaikan berat badan berlebihan

e. Pedoman keselamatan ( patient safety ) untuk senam hamil Berikut ini adalah pedoman yang seharusnya di perhatikan dalam pelaksanaan senam hamil, antara lain: 1) Boleh melanjutkan semua bentuk senam

dalam

kehamilan yang sudah terbiasa dilakukan oleh seorang wanita. 2) Minum yang cukup sebelum, selama dan setelah melakukan senam adalah sangat penting, dimana wanita/ibu hamil hendaknya mengkonsumsi 1-2 liter air dalam sehari. 3) Hindari senam jika sudah mengalami pendarahan, ancaman persalinan, kurang bulan, serviks yang tidak kuat

(kompeten),

pertumbuhan

janin

intrauterine

lambat/terhambat dan demam. 4) Senam ringan hingga teratur ( 3 kali seminggu ), lebih disukai kegiatan senam secara aktif sesekali. 5) Hindari senam terlentang dengan kaki lurus, melompat atau menyentak, pengangkatan kaki secara lurus dan situp ( duduk ). 6) Jangan meregangkan otot hingga melampaui resistensi maksimum oleh karena efek hormonal dan kehamilan atas relaksasi ligamen. 7) Warming-up (pemanasan) dan cooling down harus secara berangsur-angsur, dimana sebelum memulai sanam hamil, lakukan dulu gerakan pemanasan sehingga peredaran darah dalam tubuh akan meningkatdan oksigen yang diangkut ke otot-otot dan jaringan tubuh bertambah banyak, serta dapat mengurangi kemungkinan

terjadinya

kejang/luka

karena

telah

disiapkan

sebelumnya untuk melakukan gerakan yang lebih aktif. Begitu

juga

setelah

senam,

lakukan

gerakan

pendinginan. 8) Bangkit dari lantai hendaknya dilakukan secara berangsur-angsur

untuk

menghindari

hipotensi

orthostatik.

f. Macam-macam program latihan yang diajarkan pada senam hamil 1) Latihan dasar ( Basic Exercises ). Beberapa isitilah yang terdapat pada latihan dasar ini, antara lain: 2) Breathing 3) Pelvic Floor Muscles 4) Pelvic Rocking 5) Posture 6) Lateral Flexion 7) Trunk Rotation 8) Foot And Leg 9) Back Extensions 10) Arm 11) Straight Abdominal

g. Pelaksanaan Senam hamil secara umum Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan senam hamil secara bersama-sama, yakni: 1) Ibu di persilakan masuk kamar/rusng senam 2) Ibu diberikan penjelasan kegunaan senam hamil 3) Ibu dipersilakan ganti baju senam (lengkap) dan sesudah siap ganti pakaian, ibu dipersilakan duduk di atas kasur

sambil diputarkan kaset/video (bila tersedia) tentang perawatan buah dada sambil menunggu pasien yang lain. 4) Ibu di persilakan menyimpan pakaian ibu dan tas ibu di loker atau lemari. 5) Pengajar sebelum melakukan senam hamil, menanyakan kepada ibu-ibu tentang kehamilan yang ke berapa, umur kehamilan, bagaimana letaknya baik, belum baik atau sungsang. 6) Setiap gerakan diberi penjelasan tentang apa tujuan gerakan tersebut dilakukan.

h. Gerakan-gerakan senam hamil yang dilakukan antara lain: 1) Memberi didikan mental 2) Latihan-latihan fisik 3) Latihan-latihan untuk mencegah pembengkakan pada pergelangan kaki 4) Latihan-latihan untuk melemaskan otot bagian dalam 5) Latihan-latihan dasar pernafasan perut, pernafsan iga, perrnafsan dada 6) Latihan-latihan dasar panggul jatuh kedepan 7) Latihan-latihan menguatkan otot-otot perut yang dikaitkan dengan kekuatan atau tenaga 8) Latihan-latihan peningkatan panggul jatuh kedepan 9) Latihan-latihan panggul jatuh ke samping 10) Latihan-latihan dasar rotasi panggul 11) Latihan-latihan untuk mencegah kram pada betis 12) Latihan-latihan sikap baik 13) Latihan-latihan dasar atas panggul 14) Latihan istirahat sempurna 15) Latihan mengejan 16) Latihan mencegah sungsang

17) Latihan mencegah wasir

2. Kehamilan a. Pengertian Hamil adalah sebuah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh . Seorang ibu belum tentu dikatakan hamil apabila hanya memiliki tanda-tanda seperti terlambat haid, mual, muntah, perut dan payudara membesar karena dikatakan hamil apabila sudah terdengar bunyi denyut jantung janin serta terlihatnya tulang janin melalui Ultra Sono Grafi (USG) . Kehamilan adalah masa mulai terjadinya konsepsi sampai lahirnya bayi. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai enam bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan. (Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, 2006:89) b. Patofisiologi Hamil Proses

kehamilan

merupakan

mata

rantai

berkesinambungan, masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal kira-kira 280 hari (40 minggu) sampai 300 hari (42 minggu) yang terhitung dari haid terakhir. Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan

cukup bulan, bila kehamilan lebih dari 42 minggu disebut kehamilan post matur. Kehamilan dibagi 3 fase yaitu trimester I (antara 0 sampai 12 minggu) trimester II (antara 12 minggu sampai 28 minggu) dan trimester III (antara 28 minggu sampai 40 minggu). Menurut Wiknjosastro (2002) pada wanita hamil terdapat tanda dan gejala antara lain sebagai berikut : Tanda dugaan hamil/ tanda-tanda presumptif 1) Amenore Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan perkiraan persalinan. 2) Nausea (enek) dan Emisis (muntah) Enek umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emosi. Morning Sickness dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan

kesehatan

dan

disebut

Hiperemisis

Grafidarum. 3) Mengidam (Menginginkan makanan atau minuman tertentu) Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan. 4) Pingsan Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan pada bulan-bulan pertama tidak berada di tempat itu. Keadaan ini akan hilang sesudah kehamilan 16 minggu. 5) Payudara tegang dan membesar

Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di payudara. 6) Anoreksia (tidak nafsu makan) Pada bulan-bulan pertama tidak anoreksi, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk “dua orang” sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan. 7) Sering kencing Kejadian ini terjadi karena kandung kencing pada bulanbulan pertama kehamilan karena tertekan uterus yang mulai membesar. Pada tri wulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang mulai membesar dari rongga panggul. Dan menekan kembali kandung kencing. 8) Obstipasi (sulit buang air besar) Keadaan ini karena pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus. 9) Pigmentasi kulit Terjadi pada usia kehamilan 12 minggu ke atas pada pipi, hidung dan dahi, kadang-kadang nampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma grafidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih daerah leher hitam (linea gresia). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh

dari

hormone

steroid

plasenta

yang

merangsang melanofor dari kulit. 10) Epulis Hipertropi dari papil gusi terjadi pada trimester pertama 11) Varises

Sering dijumpai pada trimester terakhir. Didapat pada daerah genetalia eksterna, fosa paplitea, kaki dan betis. Pada multi gravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan terdahulu, timbul kembali pada trimester pertama. Kadang-kadang timbul varises merupakan gejala kehamilan muda c. Tanda-tanda Kehamilan 1) Tanda Pasti Kehamilan (Wiknjosastro, 2002) Gerakan janin pada primi-gravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu, oleh karena sudah berpengalaman dari kehamilan terdahulu. Gerakan janin kadang-kadang pada kehamilan 20 minggu dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa, balotemen dalam uterus sudah dapat diraba pada kehamilan lebih tua. Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar roentgen kerangka fetus mulai dapat dilihat. Dengan alat fetal electro cardiography denyut jantung janin dapat dicatat pada kehamilan 12 minggu. Dengan stetoscope Laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 18–20 minggu, dan juga dapat didengar bising dari uterus yang sinkron dengan nadi ibu karena pembuluh pembuluh darah uterus membesar. Dalam triwulan terasa gerakan janin lebih gesit. Bunyi jantung janin juga dapat didengar lebih jalas. Bagian-bagian besar janin, ialah kepala dan bokong, dan bagian bagian kecil, ialah kaki dan lengan, dapat pula diraba dengan jelas. Pada primi-gravida kepala janin mulai turun pada kehamilan kira-kira 36 minggu, sedang pada multigravida pada kira-kira 38 minggu, atau kadang-kadang baru turun pada permulaan partus. Dari keseluruhan yang diuraikan maka diagnosis pasti kehamilan dapat dibuat apabila :

a) Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin. b) Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara. c) Dapat dirasakan gerakan janin dan balotemen. d) Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. e) Dengan Ultrosonografi (scanning) dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin (crown-rump), dan diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin. Jika diketemukan salah satu tanda pasti maka diagnose kehamilan dapat dibuat pasti. Tanda-tanda pasti baru timbul pada kehamilan yang sudah lanjut. Yaitu diatas 16 minggu tapi dengan menggunakan ultra sounografi kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu. Tanda-tanda kehamilan menurut BKKBN (2004) adalah sebagai berikut: a) Tidak datang haid b) Pusing dan muntah pada pagi hari c) Buah dada membesar d) Daerah sekitar puting menjadi agak gelap e) Perut membesar Tidak datang haid disebabkan oleh konsepsi dan nidasi mulai mengeluarkan hormon, maka pertumbuhan dan perkembangan folikel tidak terjadi sehingga tidak terjadi menstruasi (Manuaba, 1998). Buah dada yang membesar disebabkan oleh terjadinya

perubahan peredaran darah. Persaan ngidam sering terjadi di pagi hari ditandai dengan mual, pusing dan tidak ingin makan. Perut membesar seiring dengan perkembangan janin yanga ada di dalam perut. Kehamilan juga dapat diketahui dengan menggunakan alat ultra sonografi (USG), kehamilan yang berumur masih sangat muda pun bisa dideteksi dengan menggunakan alat ini. Tanda kehamilan dengan metode konvensional kepastian hamil bila teraba bagian janin, terabagerakan janin, terdengar detak jantung janin.

d. Faktor resiko pada kehamilan Faktor-faktor resiko pada ibu hamil (Jiea, 2002). Faktor resiko kehamilan adalah setiap faktor yang berhubungan dengan meningkatnya kesakitan dan kematian ibu dan bayi. 1) Primi muda umur kurang dari 20 tahun dan primi tua lebih dari 35 tahun. 2) Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun 3) Pernah melahirkan lebih dari 4 kali 4) Mengalami kesulitan pada persalinan yang lalu (bayi lahir mati, sungsang, bayi tidak cukup umur, operasi pada waktu melahirkan, kejang-kejang dan lain-lain) 5) Tinggi badan kurag dari 145 cm 6) Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm 7) Mempunyai riwayat penyakit menahun (misal : malaria, TBC, sakit jantung, dan lain-lain).

e. Perubahan fisiologis kehamilan

1) Berhentinya siklus menstruasi (di bulan-bulan awal tanda kehamilan bisa dilihat), dan pembesaran rahim, perubahan bentuk, dan pergantian posisi. 2) Lapisan penutup/perubahan kulit yang disebabkan oleh hormon dan peregangan kulit ketika badan membesar selama kehamilan

(striae

gravidarum/tanda-tanda

peregangan).

Banyak perubahan muncul setelah kehamilan (flek hitam), tetapi beberapa tetap (tanda peregangan). Peningkatan sekresi kelenjarminyak dan kulit yang berminyak bisa terlihat dan palmar eritema/bercak kemerahan pada telapak tangan (telapak tangan yang memerah) atau spider navy (tumor small red angiomas) bisa terlihat dimuka, leher, dada, tangan, dan kaki

karena

peningkatan

hormon

estrogen

seiring

meningkatnya aliran darah ke jaringan. 3) Hidung, sinus, mulut, dan tenggorokan memperlihatkan penyumbatan hidung. Gusi bengkak dan berdarah, mimisan (epistaksis) dapat terjadi karena penyumbatan vaskuler dari estrogen.

Selain

itu,

suara

bisa

berubaha

karena

pembengkakan pita suara. 4) Volume darah meningkat, dan denyut jantung serta keluaran jantung meningkat untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Meningkatkan voleume plasma mengakibatkan pengenceran sel darah merah dan pseudonemia (anemia fisiologis di mana sel darah merah tidak menurun, tetapi volume plasma yang menyebabkan sel-sel pervolume lebih sedikit). 5) Beban pernafasan meningkat ketika kebutuhan akan oksigen meningkat untuk sang ibu guna memenuhi persediaan oksigen untuk dirinya dan anaknya, dan pembuangan sisa pernapasan. 6) Pembesaran payudara karena peningkatan hormon estrogen dan progesteron termasuk rangsangan, pembesaran dada dan puting, pembuluh darah yang terlalu banyak berisi darah,

striae gravidarum, dan warna yang terlalu gelap pada puting dan sekitar puting. 7) Otot perut dan ligamen pinggul merenggang seiring dengan pembesaran perut. Hal itu bisa terlihat dari pinggul bagian bawah. Progesteron menyebabkan penurunan relaksasi otot yang lancar dengan pengosongan perut yang lebih lamban dan kembung/situasi dimana aliran mengalir ke arah sebaliknya, dan menurunnya motilitas getah lambung yang dihasilkan karena sembelit. Meningkatnya aliran darah dan kembung menyebabkan wasir (pelebaran pembuluh darah rektal). Rasa mual dan muntah pada trimester pertama, dikarenakan pergantian hormon, dibarengi dengan rasa lapar karena meningkatnya permintaan nutrisi. Tekanan pada perut dan usus ketika janin tumbuh akan meningkatkan perasaan sakit atau tidak nyaman di perut, kembung dan sembelit, metabolisme karbohidrat di ubah, mengarah ke rendahnya glukosa di dalam darah pada trimester pertama dan kedua dari meningkatnya kepekaan jaringan terhadap insulin dan meningkatnya penggunaan glukosa dan produksi insulin dari peningkatan jumlah atau ukuran sel di jaringan sel beta dan peningkatan jumlah sel di organ. Pada trimester ketiga, kelebihan glukosa di dalam darah menurunkan kepekaan jaringan terhadap insulin. 8) Pola buang air kecil mungkin berubah karena meningkatnya volume darah, dengan sirkulasi sampai ke ginjal. Frekuensi buang air kecil mungkin bisa terlihat dengan meningkatnya frekuensi ketika pertumbuhan janin menekan kandung kemih. 9) Pendengaran bisa saja berkurang dan sakit telinga bisa saja dirasakan karena bertambahnya pembuluh darah diteling bagian dalam dan sumbatan saluran eustasia dan perasaan penuh ditelinga.

f. Perubahan Psikologis 1) Trimester pertama Segera

setelah

peningkatan

hormon

estrogen

dan

progesteron dalam tubuh, maka akan muncul berbagai macam ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah, keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini memicu perubahan psikologi seperti berikut ini: a) Ibu

untuk

membenci

kehamilan,

merasakan

kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benarbenar hamil dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan sering kali memberitahukan orang lain apa yang di rahasiakannya. c) Hasrat melakukan seks bebeda-beda pada setiap wanita. d) Sedangkan bagi suami sebagai calon ayah akan timbul

kebanggan,

tetapi

bercampur

dengan

keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga. (walyani,2015: 77) 2) Trimester kedua meliputi priode pertumbuhan janin dari minggu ke14 sampai minggu ke 24 atau 25. Kolostrum mungkin terlihat di payudara pada awal trimester kedua. Pusing dan pening bisa terlihat pada awal trimester kedua karena progesteron dan relaksasi pembuluh darah dengan aliran darah berada titikn paling rendah (di perburuk dengan tekakan dari janin dan status yang di perpanjang). Perubahan tambahan yang mungkin terjadi adalah:

a) Berat badan ibu hamil bertambah 0,45 kg per minggu selama sisa masa kehamilan b) Energi yang di butuhkan lebih banyak dari pada trimester pertama. c) Sekresi vagina yang mungkin terlihat. d) Penurunan frekuensi buang air kecil terlihat ketika rahim terangkat dari wilayah pinggul selama trimester kedua e) Pembesaran ukuran perut tercatat karena pertumbuhan janin, cairan yang melindungi di dalam rahim, dan ukuran rahim; gatal bisa tercatat karena pergerakan kulit. f) Perubahan kulit seperti jahitan di kulit wanita yang baru melahirkan, bintik coklat, garis hitam, dan jerawat yang mungkin muncul. g) Pergerakan dirasakan oleh sang ibu, dengan perasaan bahwa ia benar-benar hamil meningkat. h) Di akhir trimester kedua, mimisan dan penyumbatan hidung bisa terjadi, serta garis pucat di kulit. i) Banyak tes yang berbahaya bagi janin, lebih dahulu bisa di perhatikan point ini.

3) Trimester Ketiga Trimester ketiga masa kehamilan di mulai dari minggu ke-24 dan berlangsung sampai kelahiran jabang bayi. Kestabilan tekanan darah dan puncak rasa pusing berada di sekitar minggu ke-32, kemudian berhenti. Masalah pada trimester kedua berhubungan dengan tekana janin yang tumbuh; perubahan hormon, khususnya yang berhubungan dengan sakit punggung; tekanan pembuluh

darah; dan perubahan gastrointestinal yang itensif selama trimester terakhir. a) Pernafasan dada menjadi lebih umum daripada pernafasan perut dan kesulitan bernafas bisa terlihat ketika

perkembangan

kehamilan

dan

janin

mencapai proses xipoid. b) Ketika pertumbuhan janin menekan difragma, rongga dada akan membesar, dengan progesteron yang menyebabkan relaksasi sendi dan ligamen. Lebar

rongga

dada

akan

membesar

ketika

pembesaran janin menyebabkan tinggi rongga dada meningkat. Hal itu utnuk menjaga kapasitas rongga dada dan efektivitas pernapasan. c) Kambung/panas perut, masuk angin secara sembelit terlihat. d) Edema dependen (pergelangan kaki bengkak) dan terjadi pembesaran pembuluh darah kaki-tangan bagian bawah, vulva, dan rektal ketika rahim yang membesar menekan pembuluh nadi paha. e) Pembengkakan dan pembesaran pembuluh darah tangan-kaki bagian bawah menempatkan ibu hamil pada tromboplebitis (darah beku). f) Sering buang air kecil ketika rahim yang membesar menekan kandung kemih. g) Payudara membesar dan empuk. h) Berkembang wasir. i) Bentuk tubuh wanita harus menyusuaikan dengan berat yang bertambah, dan berjalan seperti bebek akan terlihat kemudian dalam kehamilan ketika sendi pinggul mengendur untuk mempersiapkan kehamilan. Lordosis terlihat ketika calon ibu

mencoba untuk menyesuaikan berat perut dan dadanya. j) Meningkatnya sakit panggung terlihat ketika kehamilan berkembang. k) Kontraksi braxton-hicks terlihat dan insentif dalam persiapan persalinan yang sesungguhnya.

B. Kerangka Teori kesehatan

Ibu hamil

Senam hamil

1. pengertian

1. pengertian

2. tanda-tanda kehamilan

2. manfaat senam hamil

3. perubahan fisiologis dan psikologis

C. Kerangka Konsep Kerangka konsep penilitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variable yang satu dengan variable yang lain dari masalah yang ingin diteliti. (Notoadmodjo, 2014 : 83) Berdasarkan tinjauan teori yang diuraikan pada tinjauan pustaka maka kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Ibu hamil Trimester I Trimester II Trimester III

Kesehatan Jasmani Penatalaksanaan Senam Hamil pada Kesehatan Ibu Hamil Trimester III

Kesehatan Rohani

Kesehatan Sosial

D. Hipotesis Dan Pertanyaan Penelitian a.

Hipotesis (Ha) : “ jika ibu hamil trimester III melakukan senam hamil maka akan berpengaruh dalam proses persalinan dan kesehatan tubuh ibu’’.

b.

Hipotesis (Ho) :

BAB III A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Deskriptif penelitian disampaikan dengan cara menggambarkan dan memamparkan masalah penelitian. Bisa berdasarkan karakteristik tempat, jenis kelamin, waktu, dunia sosial, pekerjaan dan lifersryle (Donsu, 2016 : 67). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya gambaran penatalaksanaan senam hamil pada kesehatan ibu hamil trimester III di RSUD Dr Soekardjo Tasikmalaya.

B. Populasi Populasi adalah seluruh objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang sudah ditentukan oleh peneliti sebelumnya (Donsu, 2016: 153). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang sudah memasuki kehamilan trimester III di poli kandungan RSUD Dr Soekardjo Tasikmalaya.

C. Sampel Sampel merupakan jumlah dari populasi (donsu, 2016 : 154). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang sudah

memasuki kehamilan trimester III yang datang pada saat dilakukan penelitian di poli kandungan RSUD Dr Soekardjo Kota Tasikmalaya dalam kurun waktu yang telah di tentukan.

D. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan menggunakan metode Sampling Purposive. Sampling Purposive adalah teknik sampling yang cukup sering digunakan. Metode ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel. E. Definisi Oprasional Definisi oprasional merupakan variabel oprasional yang dilakukan penelitian berdasarkan karakteristik yang diamati. Definisi operasional ditentukan berdasarkan karakteristik yang diamati. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parementer ukuran dalam penelitian (Donsu, 2016 : 171)

Variabel

Definisi

Alat Ukur

Cara Ukur

Opreasional

Hasil Ukur

Senam

Senam

hamil Wawancara

Mewawancarai Kategori

Hamil

adalah

salah

dengan

:

beberapa

a. selalu

pertanyaan

b. sering

aman

mengenai

c. jarang

dilakukan oleh

senam hamil

d.

satu

olahraga

yang

relatif

sebagian besar ibu hamil

Skala

tidak

pernah

Ordinal

Ibu hamil

Satu

priode Buku KIA

dimana

Mengobservasi Kategori buku KIA

Nominal

:

seorang wanita

a.

membawa

Trimester

embrio (fetus)

III

didalam

b. Bukan

rahimnya pada

Trimester

usia kehamilan

III

28-40 minggu.

F. Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, Uji Instrumen 1. Pengumpulan data Pengumpulan data di lakukan di poli kandungan RSUD Dr.Soekardjo kota tasikmalaya. Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara pertama yaitu dengan mengobservasi buku KIA responden yang datang ke poli kandungan dan berkoordinasi dengan bidan di poli kandungan kemudian setelah itu memilih responden yang telah memasuki masa kehamilan trimester III dan memberikan lembar pernyataan dan persetujuan pada responden. Setelah mendapatakan persetujuan dari responden cara pengumpulan data yang kedua yaitu dilakukan dengan cara mewawancarai ibu hamil apakah responden sering melakukan senam hamil atau tidak. Metode penelitian a) Observasi Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi yang digunakan untuk mengetahui kategori ibu hamil trimester III di poli kandungan RSUD Dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, dengan kategori ibu hamil trimester I (0-12 minggu), ibu hamil trimester II (13-27 minggu), ibu hamil trimester III (28-40 minggu) dengan melihat buku KIA responden.

b) Wawancara Jika ditinjau berdasarkan pelaksanaannya dalam penelitian ini digunakan wawancara jenis bebas terpimpin yaitu wawancara yang dilakukan dengan pewawancara (interviewer) hanya mempunyai garis-garis besar terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada interview. Jenis wawancara ini digunakan karena dipandang lebih efektif dan tidak terkesan formal sehingga interview dapat memberikan jawaban yang sebenarnya. Selain itu, wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bersifat terbuka (overt) yaitu subjek

yang

diwawancarai

tahu

bahwa

mereka

sedang

diwawancarai dan mengetahui pula maksud wawancara tersebut . beberapa hal diungkap peneliti dalam wawancara ini adalah: apakah sering melakukan senam hamil?, apa yang dirasakan setelah melakukan senam hamil?.

2. Instrumen Arikunto (2006: 160) instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Alat yang digunakan oleh peneliti sebagai alat pengumpulan data adalah wawancara dan lembar observasi. a) Wawancara Yang dimaksud dengan wawancara menurut Nazir (1988) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara digunakan untuk mengukur pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil, dan mewawancarai responden dalam rangka mengumpulkan data penelitian mengenai pelaksanaan senam

hamil dalam kesehatan ibu hamil dan diberi beberapa pertanyaan mengenai senam hamil. Di ukur dengan menggunakan skala likert dengan nilai : 1) Selalu

: bobot nilai 4

2) Sering

: bobot nilai 3

3) Kadang-kadang

: bobot nilai 2

4) Tidak pernah

: bobot nilai 1

b) Observasi Observasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan cara pengamatan, tanpa memberikan intervensi pada variabel yang diteliti. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi yang digunakan untuk mengetahui kategori ibu hamil trimester III di poli kandungan RSUD Dr Soekardjo Kota Tasikmalaya dengan kategori ibu hamil trimester I ( 0-12 minggu), ibu hamil trimester II ( 13-27 minggu), ibu hamil trimester III (2840 minggu) dengan melihat buku KIA responden.

3. Uji Instrumen

Related Documents


More Documents from "ulfptr rhm"