Galton Board.docx

  • Uploaded by: Ravina Faradilla
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Galton Board.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 833
  • Pages: 6
MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA β€œGALTON BOARD”

RAVINA FARADILLA SYAHRIL 1605111264

DOSEN PEGAMPUH MATA KULIAH : Dra. RINI DIAN ANGGRAINI,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2017

GALTON BOARD 1. Nama Media

: Galton Board

2. Sasaran Media

: Siswa SMP kelas VIII semester 2

3. Matei

: Peluang (peluang teoritik dan peluang empirik)

4. Indikator

: a. Mengetahui pengertian peluang empirik dan teoritik b. Menentukan peluang kejadian suatu percobaan c. Menyelesaikan permasalahan matematika yang berhubungan dengan peluang empirik dan teoritik

5. Manfaat media

: Untuk memperlihatkan kepada siswa contoh peluang empirik dalam kehidupan sehari-hari dan untuk menghitung peluang suatu kejadian dari media yang digunakan.

6. Pembahasan materi

:

Dalam ilmu peluang terdapat 2 jenis peluang yakni peluang empirik dan peluang teoritik. a. Peluang empirik Peluang empirik adalah nilai peluang ditentukan melalui kegiatan eksperiment terhadap sebuah objek. Peluang empirik merupakan perbandingan antara frekuensi kejadian (f) terhadap banyak percobaan yang dilakukan n(P). Maka, π‘ƒπ‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘›π‘” π‘’π‘šπ‘π‘–π‘Ÿπ‘–π‘˜ =

𝑓 𝑛 (𝑃)

Keterngan : f

= Frekuensi kejadian

n(P) = Banyak percobaan yang dilakukan b. Peluang teoritis Peluang teoritik adalah peluang sebuah kejadian diperoleh dari pembagian antara titik sampel (kejadian yang diharapkan untuk terjadi) dengan ruang sampel (seluruh kejadian yang dapat terjadi). Rumus peluang teoritik : 𝑛(𝐴) 𝑃(𝐴) = 𝑛 (𝑆)

Keterangan : P(A) = Peluang kejadian A n(A) = Banyaknya kejadian A n(S) = Banyaknya ruang sampel

7. Penggunaan alat Pada garis pertama pada galton board ini terdapat dua buah hexagon yang membentuk satu buah celah yang disebut celah A1, pada garis ke dua terdapat dua buah heksagon yang membentuk dua buah celah yang disebut dengan celah B1 dan B2, dan seterusnya. Ada beberapa langkah-langkah dalam menggunakan galton board ini. Pertama, siapkan terlebih dahulu alat peraga galton board ini. Kedua, siapkan sebuah kelereng atau bola karet dan kemudian masukkan bola tersebut dari bagian atas celah A1, yang mana kelereng tersebut akan melewati salah satu dari celah antar heksagon. Serta jangan lupa mengamati sekat-sekatan mana saja yang dilewati oleh kelereng tersebut. Langkah ini dapat kita lakukan beberapa kali. Selanjutnya, dapat kita perhatikan ketika kelereng tadi dilepaskan dari celah A1 maka kelereng tersebut bisa melewati banyak jalur, ketika kelereng masuk pada celah A1, kelereng mempunyai dua kemungkinan. Kemungkinan yang pertama, kelereng bisa melewati celah B1 dan kemungkinan yang ke 2 kelereng bisa melewati celah B2. Dan ketika kelereng tersebut masuk pada celah B1, maka kemungkinan celah yang dilewati adalah celah C1 dan celah C2. Ketika melewati celah B2, maka kemungkinan celah yang akan dilewati adalah celah C2 dan celah C3. Dan begitu seterusnya. Selain itu, pada bagian bawah juga terdapat sekat-sekat yang disebut dengan sekat L1, L2, L3, L4, L5 dan L6 yang menjadi lintasan terakhir dari bola. Maka dengan demikian, akan diketahui kemungkinan-kemungkinan kejadian dari percobaan. Setelah mengetahui kemungkinan kemungkinan ini, maka siswa dapat menghitung peluang dari percobaan tersebut.

8. Pembuatan media Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam membuat galton board: Alat kerja : a. Palu b. Gergaji c. Bor d. Kuas cat besar dan kecil e. Penggaris dan pensil f. Cutter dan gunting

Bahan : a. Balok kayu b. Triplek c. Kaca d. Engsel pintu e. Paku f. Steroform g. Cat h. Kelereng / Bola karet i. Double tip j. Lem fox

9. Cara membuat media 1)

Potong triplek dengan ukuran 56 cm x 80 cm

2)

Potong balok kayu dengan ukuran 56 cm sebanyak 2 buah, 80 cm sebanyak 2 buah dan 25 cm sebanyak 2 buah pula untuk bingkai dasar.

3)

Pakukan potongan balok kayu tadi ke triplek sehingga berbentuk seperti bingkai.

4)

Selanjutnya untuk membuat pintu kaca. Potong balok kayu dengan ukuran 52 cm sebanyak 2 buah dan 76 cm sebanyak 2 buah. Lalu potong triplek dengan ukuran dan jumlah yang sama.

5)

Pakukan potongan balok kayu tadi sehingga membentuk bingkai. Lalu letakkan kaca diatas bingkai. kemuadian pakukan pula potongan triplek tadi ke bingkai sebelumnya sehingga membentuk sebuah bingkai untuk penyanggah kaca.

6)

Pakukan balok kayu dengan ukuran 25 cm ke bagian bawah bingkai dasar sebagai penopang bingkai dasar agar bisa ditegakkan.

7)

Cat bingkai dasar dan pintu kaca, tunggu hingga kering.

8)

Selanjutnya, potong steroform dengan bentuk heksagon sebanyak 27 buah dan berbentuk persegi panjang sebanyak 7 buah.

9)

Cat steroform dan tunggu hingga kering.

10) Tempelkan steroform berbentuk heksagon ke bingkai dasar dengan pola segitiga paskal, dimana jarak antara sterofom yaitu 3 cm.

11) Tempelkan steroform berbentuk persegi panjang ke bingkai dasar dengan jarak antar sterofom tegak yaitu 3,5 cm. 12) Selanjutnya beri nama celah antar hexagon, yaitu A, B1, B2, C1, C2, C3, dan seterusnya. Lalu beri pula nama antar cela sekatan yaitu, L1, L2, L3, L4, L5, dan L6. 13) Kemudian pasang pintu kaca yang telah dibuat tadi. 10. Anggaran dana a. Kuas cat kecil

= Rp. 9.000,00

b. Balok kayu

= Rp. 40.000,00

c. Kaca

= Rp. 50.000,00

d. Paku

= Rp. 10.000,00

e. Steroform

= Rp. 10.000,00

f. Cat

= Rp. 17.000,00

g. Kelereng / Bola karet

= Rp. 10.000,00

h. Lem fox

= Rp. 10.000,00

Related Documents

Galton Board.docx
June 2020 16

More Documents from "Ravina Faradilla"