Gagal Ginjal.docx

  • Uploaded by: Firda jihan
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gagal Ginjal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,141
  • Pages: 5
IMUNOLOGI DAN PATOLOGI KLINIS (GAGAL GINJAL) A. KASUS Seorang KR 18 tahun adalah pelajar yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Dia kehilangan banyak darah dari lukanya dan sekarang dirawat di rumah sakit. Setelah 1x 24 jam dirawat, KR mengeluhkan penurunan urine output (jumlah urine yang dikeluarkan), mudah mengantuk, napas pendek, mual, dan rasa kelelahan. Dari tanda vital diketahui bahwa HR: 95x/menit, Suhu 37.8oC, RR 40x/menit, TD 135/85mmHg. Pada pemeriksaan fisik diketahui bahwa terdapat retensi cairan sehingga menyebabkan pembengkakan pada tungkai kakinya. Dokter mencurigai adanya gejala gagal ginjal akut. Dari kasus tersebut, pemeriksaan apa saja yang diperlukan? Jelaskan mengapa pemeriksaan tersebut dapat mendukung diagnosis! Jika benar pasien menderita gagal ginjal akut, bagaimanakah kira-kira hasil pemeriksaan laboratoriumnya?

B. DEFINISI Ginjal adalah suatu organ yang secara struktural kompleks dan telah berkembang untuk melaksanakan sejumlah fungsi penting, seperti : ekskresi produk sisa metabolisme, pengendalian air dan garam, pemeliharaan keseimbangan asam yang sesuai, dan sekresi berbagai hormon dan autokoid (Pearce, 2006). Gagal ginjal dibagi menjadi 2 yaitu gagal ginjal kronis dan gagal ginjal akut. Pada kasus pelajar KR dokter mencurigai adanya gagal ginjal akut. Gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) dapat diartikan sebagai penurunan cepat dan tiba-tiba atau parah pada fungsi filtrasi ginjal. Akut kidney injury (AKI) ditandai dengan penurunan mendadak fungsi ginjal yang terjadi dalam beberapa jam sampai hari. Diagnosis AKI saat ini dibuat atas dasar adanya kreatinin serum yang meningkat dan blood urea nitrogen (BUN) dan urine output yang menurun. Ada tiga patofisiologi utama dari penyebab acute kidney injury (AKI) : 1. Penurunan perfusi ginjal (pre-renal) a. Hipovolemia - Kehilangan cairan pada ruang ketiga, ekstravaskular. - Kerusakan jaringan (pankrealitis), hipoalbuminuria, obstruksi usus - Kehilangan darah - Kehilangan cairan keluar tubuh melalui saluran cerna (muntah, diare, drainase), melalui saluran kemih (diuretic, hipoadrenal, diuresis osmosis), melalui kulit (luka bakar) b. Penurunan curah jantung - Penyebab miokard; infark; kardiomiopati - Penyebab perikard; tamponade - Penyebab vascular pulmonal; emboli, pulmonal - Aritmia - Penyebab katup jantung

2. Penyakit intrinsik ginjal (renal), 3. Obstruksi renal akut (post renal) - Bladder outlet obstruction (post renal) - Batu, trombus atau tumor di ureter C. JENIS PEMERIKSAAN Pemeriksaan jasmani dan penunjang adalah untuk membedakan pre-renal, renal dan post-renal. Dalam menegakkan diagnosis gagal ginjal akut diperiksa: 1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti untuk mencari penyebabnya seperti misalnya operasi kardiovaskular, angiografi, riwayat infeksi (infeksi kulit, infeksi tenggorokan, infeksi saluran kemih), riwayat bengkak, riwayat kencing batu. 2. Membedakan gagal ginjal akut dengan kronis misalnya anemia dan ukuran ginjal yang kecil menunjukkan gagal ginjal kronis. 3. Untuk mendiagnosis GGA diperlukan pemeriksaan berulang fungsi ginjal yaitu kadar ureum, kreatinin atau laju filtrasi glomerulus. Pada pasien rawat selalu diperiksa asupan dan keluaran cairan, berat badan untuk memperkirakan adanya kehilangan atau kelebihan cairan tubuh. Pada GGA berat dengan berkurangnya fungsi ginjal ekskresi air dan garam berkurang sehingga dapat menimbulkan edema, bahkan sampai terjadi kelebihan air yang berat atau edema paru. Ekskresi asam yang berkurang juga dapat menimbulkan asidosis metabolic dengan kompensasi. Prosedur Informasi yang dicari 1. Tanda-tanda untuk penyebab AKI Anamnesis dan pemeriksaan fisis 2. Indikasi beratnya gangguan metabolic 3. Perkiraan status volume (hidrasi) Pemeriksaan biokima darah

Mengukur pengurangan LFG dan gangguan metabolic yang diakibatkannya

Pemeriksaan biokimia urin

Membedakan gagal ginjal pre-renal dan renal

D. PEMERIKSAAN PENDUKUNG DIAGNOSIS 1. Kreatinin Tes ini untuk mengukur jumlah kreatinin dalam darah. Kreatinin dihasilkan selama kontraksi otot skeletal melalui pemecahan kreatinin fosfat. Kreatinin diekskresi oleh ginjal dan konsentrasinya dalam darah sebagai indikator fungsi ginjal. Pada kondisi fungsi ginjal normal, kreatinin dalam darah ada dalam jumlah konstan. Nilainya akan meningkat pada penurunan fungsi ginjal.Serum kreatinin berasal dari masa otot, tidak dipengaruhi oleh diet, atau aktivitas dan diekskresi seluruhnya melalui glomerulus. Tes kreatinin berguna untuk mendiagnosa fungsi ginjal karena nilainya mendekati glomerular filtration rate (GFR).

Kreatinin adalah produk antara hasil peruraian kreatinin otot dan fosfokreatinin yang diekskresikan melalui ginjal. Produksi kreatinin konstan selama masa otot konstan. Penurunan fungsi ginjal akan menurunkan ekskresi kreatinin. 2. Kreatinin Urin (Clcr) J Creatinine Clearance Kreatinin terbentuk sebagai hasil dehidrasi kreatin otot dan merupakan produk sisa kreatin. Kreatinin difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan tidak direabsorbsi oleh tubulus pada kondisi normal. Kreatinin serum dan klirens kreatinin memberikan gambaran filtrasi glomerulus. Metode Cockroff dan Gault juga digunakan untuk memperkirakan klirens kreatinin dari konsentrasi kreatinin serum pasien dewasa. Metode ini melibatkan umur dan berat badan pasien.  Pria : Clcr = {[140 − umur(tahun)] × berat badan (kg)} [72 × Scr(mg/dL)]  Wanita : Untuk pasien wanita menggunakan 85 % dari harga Clcr yang diperoleh pada pria atau hasil dari pria x 0,85 3. Urin Elektrolit Pada pasien oliguria pengukuran FE(Na) membantu dalam membedakan pre renal dan intrinsic renal. Rumus yang digunakan untuk menghitung Fe(Na) yaitu : FE(Na) = 100 × (urinary sodium × serum creatinine) (serum sodium × urinary creatinine) 4. Pemeriksaan Kadar Ureum Ureum adalah produk akhir katabolisme protein dan asam amino yang diproduksi oleh hati dan didistribusikan melalui cairan intraseluler dan ekstraseluler ke dalam darah untuk kemudian difiltrasi oleh glomerulus. Pemeriksaan ureum sangat membantu menegakkan diagnosis gagal ginjal akut. Pengukuran ureum serum dapat dipergunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal, status hidrasi, menilai keseimbangan nitrogen, menilai progresivitas penyakit ginjal, dan menilai hasil hemodialisis. Ureum dapat diukur dari bahan pemeriksaan plasma, serum, ataupun urin. Jika bahan plasma harus menghindari penggunaan antikoagulan natrium citrate dan natrium fl uoride, hal ini disebabkan karena citrate dan fluoride menghambat urease. Ureum urin dapat dengan mudah terkontaminasi bakteri. Hal ini dapat diatasi dengan menyimpan sampel di dalam refrigerator sebelum diperiksa. Peningkatan ureum dalam darah disebut azotemia. Kondisi gagal ginjal yang ditandai dengan kadar ureum plasma sangat tinggi dikenal dengan istilah uremia. Keadaan ini dapat berbahaya dan memerlukan hemodialisis atau tranplantasi ginjal. E. INTERPRETASI HASIL 1. Kreatinin Nilai normal: 0,6 – 1,3 mg/dL . Konsentrasi kreatinin serum meningkat 0,3 mg/dL pada gangguan fungsi ginjal baik karena gangguan fungsi ginjal disebabkan oleh nefritis, penyumbatan saluran urin, penyakit otot atau dehidrasi akut. Kreatinin serum 2 - 3 mg/dL menunjukan fungsi ginjal yang menurun 50 % hingga 30 % dari fungsi ginjal normal

2. Kreatinin klirens Nilai normal

Laki-laki : 97 mL/menit – 137 mL/menit per 1,73 m2 Perempuan : 88 mL/menit – 128 mL/menit per 1,73 m2

3. Urin Elektrolit

Jika nilai yang didapat kurang dari 1 % maka mengindikasikan gagal ginjal akut pre renal, sedangkan apbila nilai yang didapat lebih besar dari 2% maka mengindikasikan gagal ginjal akut intrinsic. 4. Kadar Ureum Spesimen Plasma atau serum Urin 24 jam

6-20 mg/dL 12-20 /hari

Nilai rujukan 2,1-7,1 mmol urea/hari (0,43-0,71 mmol urea/hari

Penurunan fungsi ginjal akan meningkatkan kadar urea plasma karena ekskresi urea dalam urin menurun

DAFTAR PUSTAKA

Ostermann, Marlis., Joannidis, Michael. 2016. Acute Kidney Injury 2016: Diagnosis and Diagnostic Workup. Biomed Central. Rahman, Mahboob., et al. 2012. Acute Kidney Injury : A Guide to Diagnosis and Management. Ohio : American Family Physician. Triastuti, Indriana. 2017. Acute Kidney Injury (AKI). Bali : Fakultas kedokteran Universitas Udayana Verdiansah. 2016. Pemeriksaan Fungsi Ginjal (CDK-237/Vol. 43. No. 2). Bandung: RS Hasan Sadikin.

Related Documents

Gagal Ginjal.docx
June 2020 15
Gagal Ginjall.docx
October 2019 27
Gagal Hati
June 2020 22
Gagal Ginjal.docx
December 2019 26
Gagal Jantung.docx
April 2020 11
Gagal Jantung
December 2019 40

More Documents from ""