Pertemuan Ke
: Kedelapan
Judul Praktikum
: Pengukuran Tak Langsung
Hari / Tanggal
: Jum’at / 4 Desember 2018
Tempat
: Areal Balairung Universitas Jambi
Nama / NIM
: Yulian Aliffano / F1D117023
Kelas
: Teknik Pertambangan (Kelompok 1)
Asisten Praktikum
: Ardi Setiawan Adi Parulian Lubis
Prinsip Teori Beda tinggi adalah jarak dua bidang ekuipotensial di suatu tempat kedua titik tersebut terletak dan sepanjang garis gaya gravitasi melalui satu titik yang berbeda tinggi tersebut (Hamzah, 2014). Hal penting dalam melakukan pemetaan adalah tersedianya informasi mengenai ketinggian suatu wilayah. Dalam peta topografi, informasi tentang elevasi biasanya berupa garis kontur, yaitu garis yang menghubungkan titiktitik dengan ketinggian sama Berdasarkan model atau motif dari kumpulan garis kontur tersebut, bisa diketahui keadaan sebenarnya di lapangan (Aan, 2010).
Tujuan Praktikum 1. Mampu menentukan jarak, arah dan sudut dalam pengukuran tak langsung 2. Mampu menggunakan alat ukur kompas dan meteran dengan baik dan benar Alat dan Bahan: 1. Kompas 2. Tiang patok 3. Alat tulis 4. Busur 5. Meteran 6. Milimeterblok
Pelaksanaan Praktikum 1.Disiapkan alat dan bahan praktikum 2.Ditetapkan 2 titik sebagai lintasan dalam pengukuran tak langsung beserta jarak lintasannya
4.Disiapkan kompas sebagai alat ukur sudut jurusan lintasan tersebut 3.Dilakukan pembagian alat-alat pengukuran sudut, arah dan jarak suatu pengukuran tak langsung pengukuran sudut, arah, dan jarak untuk setiap titik patok menggunakan 5.Dilakukan kompas dan meteran pita 6.Dilakukan pengukuran tersebut terhadap titik-titik poligon (segiempat dan segitiga sama sisi) sebagai patokan dalam metode pengukuran tak langsung 7.Dicatat hasil pengukuran lalu digambarkan dimilimeterblok sebagai sketsa 8.Dilakukan perhitungan sudut dalam dan jarak lintasan pada metode pengukuran tak langsung
Hasil dan Pembahasan Data Arah Lintasan (Sudut Jurusan A – B)
= 295o
Panjang Lintasan A-B
= 60 m
Dalam praktikum ini akan membahas tentang pengukuran tak langsung. Yang mana alat yang digunakan dalam praktikum pengukuran tak langsung adalah kompas, meteran, dan tiang patok.Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melakukan pengukuran suatu lintasan secara tidak langsung dikarenakan adannya suatu penghalang atau tidak memungkinkannya melakukan pengukuran secara langsung dilintasan tersebut.Contohnya seperti yang terlihat didalam gambar berikut:
Seperti yang kita lihat bahwasanya sedang dilakukan pengukuran jarak lintasan namun terdapat penghalang berupa sederetan motor yang sedang parkir.Pengukuran tersebut tetap dilakukan yakni sebagai pembanding dengan koreksi data jarak pengukuran yang didapatkan dalam pengukuran tak langsung di lapangan dengan data jarak lintasan yang ditetapkan. Metode pengukuran tak langsung dapat dilakukan dengan dua cara yakni berupa segi empat ataupun dengan metode segitiga sama sisi. Prinsipnya adalah dengan mengukur dan menembak sudut searah kaidah dari bujur sangkar ataupun segitiga sama sisi tersebut. Hal ini dikarenakan pada segi empat sudut dalamnya adalah sama besar, begitu pula dengan segitiga sama sisi, sehingga dapat mengukur lintasan panjang sisi segi empat ataupun segitiga panjang yang ingin diketahui jaraknya. Setelah mendapatkan jaraknya maka digambarkan di milimeterblok dengan skala yang ditentukan. Kesimpulan 1. Untuk menentukan jarak, arah dan sudut dalam suatu lintasan yang terdapat penghalang maka perlu dilakukan pengukuran tak langsung yang mana menggunakan segi empat atau segitiga sama sisi 2. Dalam menggunakan meteran dan kompas harus memahami fungsi dan kegunaannya baik dalam teori maupun dilapangan. Saran Untuk praktikum selanjutnya, diharapkan alat-alat praktikum dalam kondisi baik untuk digunakan.
Daftar Pustaka Ahmad. S. 2012. Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta : Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Mustafa, A. 2002. Poligon Tertutup. Jurnal Ilmiah Survey Pemetaan. Padang : Universitas Andalas
Ditancapkan tiang patok dan ditetapkan setiap titik patok sebagai patokan dari titik ukur ujung lintasan