ABSTRAK
Suatu pegas diberi beban dan diberi simpangan akan menciptakan suatu gerak harmonis. Gerakan harmonis itu terjadi karena dipengaruhi oleh gaya yang berasal dari pegas.
Gaya
tersebut
juga
dipengaruhi
oleh
beberapa
faktor , yaitu faktor dari besarnya jarak simpangan yang diberikan pada pegas dan oleh faktor nilai tetapan pegas itu sendiri.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Gerakan diberi
yang
beban
harmonis.
dan
Gerakan
terjadi diberi
apabila
sebuah
pegas
simpangan
disebut
gerak
harmonis
itu
terjadi
karena
dipengaruhi oleh gaya yang berasal dari pegas. Gaya tersebut
dipengaruhi
oleh
beberapa
faktor
yaitu
faktor dari besarnya jarak simpangan yang diberikan pada pegas dan oleh faktor nilai tetapan pegas itu sendiri. Faktor
nilai
mempengaruhi
tetapan
periode
pegas
yang
ini
dialami
juga
dapat
oleh
pegas
tersebut sehingga juga dapat mempengaruhi frekuensi dari
pegas
tersebut.
Untuk
menentukan
nilai
dari
tetapan pegas tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara statis dan cara dinamis. Dalam praktikum G2 ini cara yang dipakai untuk mencari harga tetapan pegas itu adalah cara statis dan cara dinamis. 1.2.Tujuan Percobaan Adapun
tujuan
dilaksanakannya
percobaan
ini
adalah untuk menentukan besarnya tetapan pegas (k) 1.3.Permasalahan Permasalahan yang akan kita bahas dalam percobaan ini antara lain : 1.Menghitung
tetapan
pegas
k
dengan
cara
statis
menurut persamaan mg = kx. 2.Membuat grafik no 1, dengan w sebagai ordinat dan x sebagai absis. 3.Membuat ralat pengukuran dari percobaan dinamis
2
4.Menghitung
tetapan
pegas
k
dengan
cara
dinamis
dengan persamaan T = 2π
m k
1.4.Sistematika Laporan Laporan ini disusun
dengan sistematika laporan
sebagai berikut: Bab I Pendahuluan berisikan tentang latar belakang, tujuan percobaan, permasalahan dan sistematika laporan. Bab II berisikan tentang dasar teori
dari
lakukan.
Bab
serangkaian III
percobaan
berisikan
yang
tentang
akan
peralatan
kami dan
cara kerja yang dilakukan selama kami melaksanakan dalam praktikum . Bab IV berisikan tentang analisa data yang diperoleh dari percobaan yang telah kami lakukan dan pembahasan dari permasalahan yang ada. Bab V berisikan tentang kesimpulan dari serangkaian percobaan .
3
BAB II DASAR TEORI Untuk mencari nilai ketetapan pegas dapat dilakukan dengan 2 cara : 1. Cara Statis Apabila suatu pegas dengan tetapan pegas k diberi beban W, maka ujung pegas akan bergeser sepanjang x sesuai dengan persamaan :
mg = kx
2. Cara Dinamis Apabila
pegas
yang
telah
diberi
beban
tadi
dihilangkan bebannya maka pegas akan mengalami getaran selaras dengan periode : m k
T = 2π
Dimana :
m = massa beban g = percepatan gravitasi bumi (9,8 m/s2) T = Periode
•
Catatan : bila tanpa berlaku
beban persamaan periode tetap
karena
ember dapat dianggap
sbg
beban. Bila digunakan 2 beban maka didapat : T 2 − T02 W 2 = W 1 22 2 T1 − T0 Dimana : W1 = berat pembebanan ke 2
tanpa pegas &
ember W2 = berat pembebanan ke 1
tanpa pegas &
ember T1
= Periode pembebanan ke 1
T2
= Periode pembebanan ke 2
4
T0
= Periode tanpa pembebanan
Teknik untuk menurunkan rumus periode pegas adalah sederhana, yaitu hanya dengan menyamakan gaya pemulih dan gaya dari hukum II Newton F = m.ay dengan ay = -ω 2y adalah percepatan gerak harmonik. Gaya pemulih pada pegas adalah F = -ky sehingga kita peroleh : -ky = m.ay -ky = m(-ω 2y) ω2
Kecepatan sudut
ω
=
=
ω
=
k m
2π sehingga kita peroleh : T 2π = T
T = 2π
dengan :
k atau m
k m m k
m = massa beban (kg), k = tetapan pegas ( N/m) T = Periode pegas (s)
Sedangkan frekuensi pegas adalah kebalikan dari periode :
.f =
1 1 = T 2π
k m
Definisi untuk periode adalah waktu yang diperlukan beban untuk menempuh satu getaran, sedangkan frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan beban dalam satu sekon. Untuk
menentukan
tetapan
pegas
k
yang
jumlahnya
lebih dari satu dan dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka harga k total dapat dicari dengan :
5
-
Untuk pegas yang dipasang secara paralel :
-
Untuk pegas yang dipasang secara seri
kparalel = k1 + k2 + … + kn k1 k 2 ...k n
kseri = k + k + ... + k 1 2 n
6
:
BAB III PERALATAN DAN CARA KERJA 3.1. Peralatan Peralatan yg digunakan dalam percobaan ini antara lain : 1. Ember kecil 1 buah dengan massa 40 gr. 2. Anak timbangan. 3. Pegas 2 buah. 4. Stop watch 1 buah. 5. Statip 1 buah 6. Timbangan standart 0 – 50 gr 1 set. 3.2. Cara kerja Langkah-langkah
yang
dilaksanakan
dalam
melakukan
percobaan ini sebagai berikut: 1. Cara Statis a. Menggantungkan ember pada pegas (menggunakan statip) sehingga menunjukkan skala nol. b. Menambahkan catat
satu
massa
persatu
beban
beban
yang
dan kedudukan
ada,
ember
kita setiap
penambahan beban.(Dilakukan untuk 5 macam beban). c. Mengeluarkan beban satu persatu, dicatat massa beban dan
kedudukan
ember
setiap
terjadi
pengurangan
beban. d. Langkah-langkah diatas dilakukan untuk pegas yang lain. 2. Cara dinamis a. Kita
gantungkan
ember
pada
pegas,
kita
beri
simpangan lalu dilepaskan. Kita catat waktu untuk 15 getaran. b. Kita
tambahkan
sebuah
beban
kita catat unuk 15 getaran.
7
pada
ember,
alu
Praktikum ini dikerjakan dengan menambahkan beban, Usahakan 1-2 dengan simpangan yang sama
c e Keterangan Gambar : a
a.Statip b.Mistar b
c.Pegas d
d.Ember besi e.Coin pemberat (10gr)
Gambar 1 : Gambar rangkaian percobaan
8
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Data dan Perhitungan. Pada analisa dta dan perhitungan ini data yang telah diperoleh
diralat
agar
mendapatkan
haga
tetapan
rumus
perhitungan : =
( x − x) 2 n(n − 1)
b. Ralat Nisbi (I)
=
∆ x 100 % x
c. Keseksamaan ( k)
= 100 % - I
a. Ralat Mutlak
(∆)
Cara Statis Pada cara statis tidak diperlukan ralat, tapi untuk menentukan
besarnya
tetapan
pegas
adalah
sama
dengan
Gradien garis. Dalam hal ini W = Y besar gravitai = 9,8 Massa
Simpangan x
( gr )
( cm )
1
10
2
Penguk.
Tetapan pegas k
k–k
( k – k )²
1,5
6666,6667
474,4275
225081,4528
20
3,2
6250,0000
57,6708
33259,9212
3
30
4,9
6122,4490
-69,8802
4883,3242
4
40
6,7
5970,1493
-222,1799
49363,9079
5
50
8,4
5952,3809
-239,9483
57575,1867
k = 6192,3292
Σ (k-k)² =370163,7928
Tabel. IV.1. Ralat tetapan pegas terhadap penambahan beban Ralat mutlak :
∆
= √( 370163,7928 / 20 ) = 136,0448
Ralat nisbi
: I = (136,0448 / 6192,3292) x 100% = 2,19 %
Kesaksamaan
: K = 100 % - 2,19 % = 97,81 %
9
Jadi harga dari tetapan pegas dimana terdapat penambahan beban adalah : ( 61,9232 + 1,3604 ) N/m No
Massa ( gr )
Simpangan ( x )
W(y)
x.y
x²
1
10
1,5
10000
15000
2,25
2
20
3,2
20000
64000
10,24
3
30
4,9
30000
147000
24,01
4
40
6,7
40000
268000
44,89
5
50
8,4
50000
420000
70,56
Σx
= 24,7 Σ y = 150000 Σ x . y = 914000 TABEL IV.2. DATA UNTUK GRAFIK I
Σ x²
= 151,95
Regresi Linear ( penambahan beban ) : Y= Ax + B A =
nΣxy − ΣxΣy = 6106,17 nΣx 2 − (Σx ) 2
cm
B =
Σy − AΣx = -164,48 cm n
= -1,6448 m.
=
61,0617 m.
Jadi persamaan garisnya : Y = 61,06 X – 1,64
;
Dengan k = 61,06 N/m. Massa
Simpangan x
( gr )
( cm )
1
40
2
Penguk.
Tetapan pegas k
k–k
( k – k )²
8,4
4761,90
792,66
628309,88
30
6,8
4411,76
442,52
195823,95
3
20
5,2
3846,1538
-123,09
15151,15
4
10
3,5
2857,14
-1112,1
1236766,4
5
–
1,7
–
-3969,24
15754866
K = 3969,24
Σ (k-k)² =17830917
Tabel. IV.3. Ralat tetapan pegas terhadap pengurangan beban Ralat mutlak :
∆
= √( 17830917 / 20 ) = 944,22
Ralat nisbi
: I = (944,22/ 3969,24)x100% = 23,79 %
Kesaksamaan
: K = 100 % - 23,79 % = 76,21 %
10
Jadi harga dari tetapan pegas dimana terdapat pengurangan beban adalah : ( 39,69 ± 9,44 ) N/m No
Massa ( gr )
Simpangan ( x )
W(y)
x.y
x²
1
40
8,4
40000
336000
70,56
2
30
6,8
30000
204000
46,24
3
20
5,2
20000
104000
27,04
4
10
3,5
10000
35000
12,25
5
–
1,7
–
–
2,89
Σx
= 25,8
Tabel IV.4.
Σy
= 100000
Σx
. y = 679000
Data untuk grafik II
Regresi Linear ( pengurangan beban ) : Y= Ax + B A =
nΣxy − ΣxΣy = 6305,12 nΣx 2 − (Σx ) 2
B =
Σy − AΣx = -12534,4 cm n
cm
=
63,0512 m.
= -125,34 m.
Jadi persamaan garisnya : Y = 63,05 X – 125,34 ; Dengan k = 63,05 N/m.
11
Σ x²
= 158,98
Berikut
ini digambarkan grafik hubungan antara F (gaya
pemulih)= Y dengan ∆x (perubahan simpangan) = X, baik dari pegas 1 maupun pegas 2 :
Grafik 1
:
Y = 61,06 X – 1,64
Grafik 2
: Y = 63,05 X - 125,34
12
Cara Dinamis Pada cara Dinamis ini kita akan menggunakan ralat, baik ralat mutlak, ralat nisbi maupun keseksamaan. Pegas 1 Massa ember = 40 gr •
Periode tanpa beban
Penguk.
Periode 15 put. ( t )
t–t
( t – t )²
1
8,08
0,19
0,0361
2
7,75
-0,14
0,0196
3
7,63
-0,26
0,0676
4
8,05
0,16
0,0256
5
7,94 0,05 0,0025 t = 7,89 Σ ( t – t )² = 0,1514 Tabel IV.5. Ralat periode tanpa beban (to).
Ralat mutlak :
∆
= √( 0,1514 / 20 ) = 0,087 det
Ralat nisbi
: I = ( 0,087 / 7,89 ) x 100% = 1,1 %
Keseksamaan
: K = 100 % - 1,1 % = 98,9 %
Hasil pengukuran periode : ( 7,89 •
0,1514 ) det.
±
Periode penambahan beban.
Penguk.
massa
Periode 15 put ( t )
t-t
( t – t )²
1
10
8,85
-1,4
1,96
2
20
9,6
-0,65
0,4225
3
30
10,19
-0,06
0,0036
4
40
10,97
0,72
0,5184
5
50
11,62
1,37
1,8769
Σ t = 10,25
Σ ( t – t )² = 4,7814
Tabel IV.6. Ralat periode dengan penambahan beban (t1). Ralat mutlak :
∆
= √( 4,7814 / 20 ) = 0,2390 det
Ralat nisbi
: I = ( 0,2390 / 10,25 ) x 100% = 2,33 %
Keseksamaan
: K = 100 % - 2,33 % = 97,67 %
Hasil pengukuran periode : ( 10,25
13
±
0,2390 ) det.
•
Periode pengurangan beban.
Penguk.
massa
Periode 15 put ( t )
T–t
( t – t )²
1
40
11,16
1,63
2,6569
2
30
10,44
0,91
0,8281
3
20
9,63
0,1
0,0100
4
10
8,63
-0.9
0,8100
5
–
7,82
-1,71
2,9241
Σ t = 9,53
Σ ( t – t )² = 7,2291
Tabel IV.7. Ralat periode dengan pengurangan beban (t2). Ralat mutlak
:
Ralat nisbi
: I = ( 0,6012 / 9,53 ) x 100% = 6,31 %
Keseksamaan
: K = 100 % - 6,31 % = 93,69 %
∆
= √( 7,2291 / 20 ) = 0,6012 det
Hasil pengukuran periode : ( 9,53
14
±
0,6012 ) det.
4.2. Pembahasan masalah Jika
kita
perhatikan
analisa
data
yang
ada
hasil
tetapan pegas yang didapat tidak jauh berbeda. Adapun masalah-masalah
yang
dapat
menyebabkan
perbedaan
hasil
akhir antara lain : a. Pembulatan dalam perhitungan. b. Kesalahan alat karena alat tidak bekerja sempurna. c. Kesalahan
praktikan,
data, kurang
kurang cermat dalam mengambil
hati - hati dalam melakukan percobaan
sehingga mempengaruhi perolehan data. Untuk
cara
percobaan
statis,
dengan
cara
dalam statis
menganalisa kami
data
menggunakan
pada
regresi
linier dan tidak menggunakan ralat. Dimana k merupakan gradien garis lurus yang dibentuk oleh persamaan Y = Ax + B. Besar Y sama dengan beban yang bekerja dan besarnya k sama dengan A. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya titik yang keluar dari garis lurus pada grafik karena adanya angka-angka yang berbentuk pecahan (desimal) yang sulit diplotkan kedalam grafik. Untuk
cara
dinamis,
pada
cara
dinamis
ini
sebagai
massa awal adalah massa ember sebesar 40 gr (0,04 kg) dan digetarkan
15
pembagian
antara
kali. waktu
Sehingga yang
periode
diperlukan
didapat untuk
detaran dengan banyaknya getaran yaitu 15 kali.
15
15
dari kali
BAB V KESIMPULAN Dari percobaan dan analisa diatas dapat disimpulkan : setiap
pegas
memiliki
tetapan
yang
berbeda
yang
menunjukan tingkat kekakuan dari pegas tersebut. Kemudian dari analisa diatas didapat harga k : Untuk percobaan statis,
Pegas 1. k = 61,06 N/m Pegas 2
k = 63,05 N/m
Untuk percobaan dinamis, Pegas 1. k = (61,92 + 1,36) N/m Pegas 2. k = (39,69 + 9,44) N/m Dari percobaan tersebut dapat juga disimpulkan bahwa penambahan
beban
sebanding
dengan
pertambahan
Dan dapat dinyatakan dengan : m.g = -k.x, Dimana m.g = W = Y Y = Ax + B
k = A
Jika dinyatakan dalam periode : T = 2π k=
2π .m T2
16
m k
panjang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sears & Zemansky, Fisika Universitas 1 edisi kedua; Penerbit Bina Cipta. 2. Halliday
Resnick;
FISIKA
edisi
ketiga
jilid
Penerbit Erlangga. 3. Dosen-dosen Fisika; Fisika Dasar 1; FMIPA-ITS; Surabaya 1986.
17
1;
18