Fungsi Motorik Skenario 1 No 6.docx

  • Uploaded by: Andrew David
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fungsi Motorik Skenario 1 No 6.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 615
  • Pages: 2
Fungsi Motorik Skenario 1 no.6

Pada sebelah anterior sulkus sentralis korteks, menempati kurang lebih sepertiga bagian posterior lobus frontalis, terdapat korteks motorik. Di sebelah posterior sulkus sentralis terdapat korteks somatosensorik, yang mengirim banyak sinyal ke korteks motorik yang mengawali aktivitas motorik. Korteks motorik sendiri terbagi menjadi tiga subarea yaitu korteks motorik primer, area premotorik, dan area motorik suplementer (pelengkap). 1. Korteks Motorik Primer Korteks motorik primer terletak pada lipatan pertama bagian frontal lobus anterior sampai ke sulkus sentralis. Daerah ini bermula dari bagian lateral fisura sylvii, menyebar ke arah superior menuju bagian paling atas otak, kemudian masuk ke dalam ke fisura longitudinalis. Bagian ini melaksanakan kontrol volunter atas gerakan yang dihasilkan oleh otot rangka. Seperti pada pemrosesan sensorik, korteks motorik di masing-masing belahan otak terutama mengontrol otot di bagian tubuh yang berlawanan. Jaras-jaras saraf yang berasal dari korteks motorik hemisfer kiri menyeberang sebelum turun menyusuri korda spinalis untuk berakhir di neuron motorik eferen yang memicu kontraksi otot rangka di sisi kanan tubuh.Karena itu, kerusakan korteks motorik di sisi kiri otak menyebabkan paralisis sisi kanan tubuh, dan demikian sebaliknya. 2. Area Premotorik Area premotorik terletak 1 sampai 3 cm di anterior korteks motorik primer, meluas ke arah inferior menuju fisura sylvii, dan ke arah superior ke fisura longitudinalis, tempat daerah ini berbatasan dengan area motorik suplementer yang mempunyai fungsi serupa dengan area premotor. Sinyal-sinyal saraf yang dibentuk di area premotorik menyebabkan lebih banyak "pola" pergerakan yang lebih kompleks daripada pola khusus yang terbentuk di dalam konteks motorik primer. Untuk mencapai tujuan ini, area premotorik yang letaknya paling anterior pertama membuat suatu "gambar motorik" gerakan seluruh otot yang akan dikerjakan. Kemudian, pada korteks premotorik posterior, gambar tersebut merangsang setiap pola aktivitas otot berurutan yang dibutuhkan untuk mendapatkan gambar motorik tersebut. Korteks premotorik bagian posterior tersebut mengirimkan sinyal-sinyalnya langsung ke korteks motorik primer untuk merangsang otot spesifik, atau, lebih sering, merambat ke ganglia basalis dan talamus untuk kembali ke korteks motorik primer. 3. Kompleks Motorik Suplementer Area ini terutama terletak di fisura longitudinalis tetapi meluas beberapa cm ke korteks frontalis superior. Kontraksi yang timbul akibat perangsangan area ini lebih sering bersifat bilateral daripada hanya unilateral. Sebagai contoh, perangsangan daerah ini sering kali menimbulkan gerakan mencengkeram bilateral pada kedua tangan secara bersamaan; gerakan ini mungkin merupakan sisa sisa fungsi tangan (yang tidak berkembang) yang dibutuhkan untuk memanjat. Pada umumnya, fungsi area ini berkaitan dengan area premotorik untuk menghasilkan gerakan sikap tubuh yang luas, fiksasi

gerakan dari berbagai segmen tubuh, gerakan posisional tangan dan mata, dan sebagainya, sebagai pendukung untuk mengatur gerakan motorik halus pada lengan dan tangan oleh area premotorik dan korteks motorik primer.

Sinyal motorik dikirimkan secara langsung dari korteks ke medula spinalis melalui traktus kortikospinalis, dan secara tidak langsung melalui berbagai jaras tambahan yang melibatkan ganglia basalis, serebelum, dan banyak nuklei batang otak. 1. Jaras Kortikospinalis Jaras ini setelah meninggalkan korteks akan melewati bagian posterior kapsula interna (di antara nukleus kaudatus dan putamen ganglia basalis) dan selanjutnya turun melewati batang otak, untuk membentuk bagian piramid dari medula. Sebagian besar serat piramidal akan menyilang pada medula di bagian yang lebih rendah turun ke traktus kortikospinalis lateralis medula spinalis, akhirnya berakhir terutama pada interneuron di regio intermediat dan substansia grisea medula spinalis; beberapa berakhir di neuronneuron relai sensorik di radiks dorsalis, dan sedikit sekali yang berakhir secara langsung di neuron-neuron motorik anterior yang menyebabkan kontraksi otot. Sebagian kecil serat ini tidak menyilang ke sisi yang lain pada medula namun berjalan secara ipsilateral ke bawah medula pada traktus kortikospinalis ventralis. Walau tidak semua, banyak serat ini akhirnya menyilang ke sisi berlawanan terutama di daerah leher atau regio toraks bagian atas.

Sumber : 1. Guyton A, Hall J. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th Ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.

Related Documents


More Documents from "GuszaldoHamandaP"