BAB II PEMBAHASAN
1) Menjelaskan Fungsi Manajemen dan Penganggaran Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi utama yang dikenal dengan istilah POAC, yaitu: 1. Planning (Fungsi Perencanaan) Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut. Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum memutuskan karena ini adalah langkah awal yang bisa berpengaruh secara total dalam perusahaan kedepannya. Fungsi fungsi manajemen yang lain tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan yang matang. 2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian) Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. 3. Directing (Fungsi Pengarahan) Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien. Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan :
Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara efektif dan efisien Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
4. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan) Fungsi terakhir dari 4 fungsi manajemen adalah fungsi pengendalian, fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan. Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya:
Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar indikator yang sudah ditetapkan Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi.
Controlling akan berjalan efektif dengan memperhatikan hal hal berikut : Bentuk pengawasan yang baik adalah pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan dan sifat atau karakter dari perusahaan. Sebuah pengawasan yang baik dilakukan dengan tidak menelan banyak biaya dan bisa menjamin adanya kegiatan perbaikan. Untuk itu, perusahaan perlu menyiapkan langkah tata pola dan rencana perusahaan sebelum pengawasan dilaksanakan. Untuk memperoleh hasil secara maksimal, para manajer harus mampu menguasai seluruh fungsi manajemen yang ada. Mamfaat penganggran 2) Menjelaskan Pengertian Anggran dan Penganggaran Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Penganggran Menunjukan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlkaukan sebelum dimulainya penyusunan rencana , pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan , penyusunan rencana sendiri, implementasi dari rencana tersebut , sampai pada akhirnya tahap pengawas dan evaluasi dari hasil melaksanakan rencana itu
3) Menjelaskan karakteristik anggaran a. Anggran harus dimuat dalam unit moneter b. Anggaran harus ditinjau diperoses dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi dari pihak yang menganggarkan ( budgeting )
c. d. e. f.
Anggaran minimal harus mencakup peroide satu tahun Anggran dapat diubah hanya dalamkondisi tertentu saja Anggran dapat memperediksi potensi tingkat labi bisnis dimasa yang akan datang Anggaran adalah komitmen,oleh karena itu mau tidak mau manajer harus melaksanakan tanggung jawab anggran dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan yang yang telah di anggarkan g. Kinerja financial bisnis perusahaan harus dibandingkan dengan anggran secara berkala dan selisihnya harus dianalisis dan dijelaskan guna mencapai target anggran yang telah di tetapkan. 4) Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi penyususnan anggaran? Menurut M. Munandar (1985) suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik bilamana taksiran-taksiran yang termuat di dalamnya cukup akurat sehingga tidak jauh beda dengan realisasinya. Dan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok a. Faktor internal Adalah data informasi dan pengalaman yang terdapat dalam perusahaan sendiri. Factor internal tersebut juga memiliki beberapa factor antara lain berupa: Penjualan tahun sebelumnya yang meliputi kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun tempat penjualan. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan. Kapasitas produk yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang Tenaga kerja yang tersedia Modal kerja yang dimilki perusahaan Fasitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan b. Faktor eksternal Adalah data informasi dan pengalami yang terdapat di luar perusahaan, tetapi disana mempunyai pengaruh terhadap anggaran penjualan perusahaan. factor ekternal tersebut juga memiliki beberapa factor antara lain berupa:
Keadaan persaingan di pasar Posisi perusahaan dalam persaingan Tingkat pertumbuhan penduduk Tingkat penghasilan masyarakat Elastisitas pennintan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan (demand elasticity) Agama, dan budaya masyarakat. Berbagai kebijaksanaan pemerintah.
Keadaan perekonomian nasional maupun internasianal Kemajuan teknologi.
5) Mendeskripsikan Tujuan, Mamfaat dan Fungsi Anggran Tujuan Adapun tujuan penyusunan anggaran adalah : 1. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen. 2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan. 3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. 4. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya. 5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.
1.
2.
3.
4.
Mamfaat Adanya perencanaan terpadu. Anggaran perusahaan dapat digunakan sebagi alat untuk merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan secara menyeluruh. Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat manajemen yang dapat digunakan baik untuk keperluan perencanaan maupun pengendalian. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan. Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen puncak maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik akan membuat bawahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang operasi perusahaan dan bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya. Disamping itu, penyusunan anggaran memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi perunahan dalam lingkungan dan melakukan penyesuaian sehingga kinerja perusahaan dapat lebih baik. Sebagai alat pengkoordinasian kerja. Penganggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja intern perusahaan. Sistem anggaran memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan. oleh karenanya system anggaran memungkinkan para manajer divisi untuk melihat hubungan antarbagian (divisi) Sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran memerlukan serangkaian standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas
dapat dinilai kinerjanya. Dalam menentukan standar acuan, diperlukan pemahaman yang realistis dan analisis yang saksama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Penentuan standar yang sembarangan tanpa didasari oleh pengetahuan dapat menimbulkan lebih banyak masalah daripada manfaat. Hal ini mengingat standar dalam anggaran yang ditetapkan secara sembarangan tersebut mungkin merupakan target yang mustahil untuk dicapai karena terlalu tinggi atau terlalu rendah. Standar yang ditetapkan terlalu tinggi akan menimbulkan frustasi atau ketidakpuasan. sebaliknya penetapan standar yang terlalu rendah akan menjadikan biaya menjadi tidak terkendalikan, menurunkan laba dan semangat kerja. 5. Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan. Anggaran yang disusun dengan baik menerapkan standar yang relevan akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan cara yang baik, artinya menggunakan sumber-sumber daya perusahaan yang dianggap paling menguntungkan. Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi dalam operasionalnya perlu dilakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran selanjutnya. Fungsi Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat anggaran adalah : 1. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang. 2. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan. 3. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak. 4. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. 5. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil. 6. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.
6) Menjelaskan kelemahan anggaran Di samping beberapa keunggulan tersebut di atas, terdapat pula beberapa kelemahan antara lain : Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu tepat dengan keadaan yang sebenarnya. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. Hal ini berarti diperlukan pemikiran untuk penyesuaian. Kemungkinan ini menghendaki agar anggaran disesuaikan secara berkesinambungan dengan kondisi yang berubah-ubah agar data dan informasi yang diperoleh akurat. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subyektif pembuat kebijakan terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap /cukup. 7) Menjelaskan prosedur penyusunan anggran 1. Tahapan penentuan pedoman perencanaan (anggaran) Anggaran yang akan dibuat pada tahun akan datang, hendaknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai. Dengan demikian anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun anggaran. Tahun anggaran biasanya dari tanggal 1 Januari suatu tahun sampai 31 Desember suatu tahun. Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu top management (direktur/komisaris) melakukan dua hal, yaitu: Menetapkan rencana besar perusahaan, seperti: tujuan, kebijaksanaan, asumsiasumsi sebagai dasar penyusunan anggaran. Membentuk panitia penyusunan anggaran, yang terdiri dari: direktur sebagai ketua, manajer keuangan sebagai sekretaris, dan manajer lainnya sebagai anggota. 2. Tahapan persiapan anggaran Manajer pemasaran sebelum menyusun anggaran penjualan terlebih dahulu menyusun forecast penjualan (taksiran/ramalan penjualan). Setelah menyusun forecast penjualan kemudian manajer pemasaran bekerja sama dengan manajer umum dan manajer keuangan untuk menyusun:
anggaran penjualan, anggaran beban penjualan, dan
anggaran piutang usaha.
Setelah itu manajer produksi bekerja sama dengan manajer keuangan dan manajer umum menyusun: – – – –
anggaran produksi, anggaran biaya pabrik, anggaran persediaan, anggaran utang usaha.
Anggaran tersebut di atas dibuat berdasarkan anggaran penjualan yang dibuat oleh manajer pemasaran. Manajer umum bekerja sama dengan manajer keuangan menyusun: Anggaran beban administrasi dan umum. Setelah itu manajer keuangan bekerja sama dengan para manajer menyusun: o o o o
anggaran laba rugi, anggaran neraca, anggaran kas, dan anggaran lainnya.
Dalam tahap persiapan anggaran ini biasanya diad akan rapat antar-bagian yang terkait saja. 3. Tahapan penentuan anggaran Pada tahap penentuan anggaran diadakan rapat dari semua manajer beserta direksi (direktur) dengan kegiatan: • Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran. • Mengkoordinasikan dan menelaah komponen-komponen anggaran. • Pengesahan dan pendistribusian anggaran. 4. Tahapan pelaksanaan anggaran Untuk kepentingan pengawasan tiap manajer membuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggran disampaikan pada direksi. Untuk prosedur penyusunan anggaran pada perusahaan non manufaktur hampir sama dengan prosedur yang telah diuraikan (Nafarin, 2000), namun dibutuhkan beberapa penyesuaian. Dalam proses penyusunan anggaran, partipasi berbagai pihak mempunyai peranan yang sangat penting. Menurut Anthony dan Govindarajan (2007), proses penganggaran bisa ”top down” atau ”bottom up”. Pada top down, manajemen senior menyusun anggaran untuk level
manajer di bawahnya. Sedangkan pada bottom up, manajer-manajer level bawah ikut berpartisipasi dalam menyusun nilai anggaran. Pendekatan top down biasanya jarang berhasil, karena menimbulkan kurangnya komitmen sehingga akan membah ay akan kesuksesan perencanaan. Sebaliknya, dengan pendekatan bottom up, komitmen lebih terjamin dalam pencapaian tujuan-tujuan anggaran. Namun, penggunaan pendekatan ini harus hati-hati dikontrol, karena nilai anggaran yang disusun mungkin terlalu mudah dicapai atau anggaran yang disusun tidak selaras dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. Sebenarnya, proses persiapan anggaran yang efektif adalah penggabungan kedua pendekatan tersebut. Tim pembuat angggaran menyiapkan draft anggaran pertama untuk area tanggung jawabnya, yang mana merupakan pendekatan bottom up; namun mereka melakukannya sesuai petunjuk yang telah dibuat oleh manajemen atas, yang mana merupakan pendekatan top down. Manajer senior mereview dan mengkritik proposal anggaran dari manajaer bawah. 8) Mengkalasifisikan jenis anggran •
Klasifikasi Anggaran
•
Anggaran berdasarkan ruang lingkup terbagi menjadi:
•
Anggaran Komprehensif (Comprehensive Budget), yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang menyeluruh yang mencakup seluruh aktivitas perusahaan. – Substantive Plan, merupakan rencana yang mencerminkan tujuan apa yang hendak dicapai oleh suatu perusahaan beserta strategi yang dipakai dan asumsiasumsinya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. – Financial Plan, merupakan penjabaran dari segala hal yang direncanakan, menjadi suatu anggaran keuangan yang diharapkan.
•
Anggaran Parsial (Partial Budget) yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang terbatas yang mencakup sebagian dari kegiatan perusahaan.
•
Anggaran berdasarkan fleksibilitas, terbagi menjadi:
•
Anggaran tetap (fixed buget) yaitu anggaran yang disusun untuk periode tertentu dimana volumenya telah ditentukan, dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expenses, namun tidak diadakan revisi secara periodik.
•
Anggaran berkelanjutan (continues budget) yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dimana volumenya sudah ditentukan, berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expenses, tetapi diadakan revisi secara periodic dan ditambahkan anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya.
•
Anggaran berdasarkan jangka waktu, terbagi menjadi:
•
Anggaran jangka pendek, yaitu anggaran operasional yang menunjukkan rencana oeprasi atau kegiatan untuk satu periode akuntansi yang akan datang. Anggaran ini terdiri dari: – Anggaran penjualan – Anggaran produksi, – Anggaran pemakaian bahan langsung – Anggaran pembelian bahan baku – Anggaran upah langsung – Anggaran pembelian biaya overhead – Anggaran persediaan bahan baku dan barang jadi – Anggaran biaya penjualan dan promosi – Anggaran biaya administrasi – Anggaran kas – Anggaran piutang, dan lain sebagainya.
•
Anggaran Jangka Panjang, yaitu anggaran yang menunjukkan rencana investasi dalam tahun anggaran dengan waktu lebih dari satu tahun.
Dari berbagai jenis anggaran, tedapat beberapa istilah-istilah lain yang digunakan yang memiliki makna dan tujuan sama dengan anggaran, diantaranya: •
Business budget
•
Profit planning and control
•
Comprehensive budgeting
•
Managerial budgeting
•
Business budgeting and control
•
Sehingga dapat kita ketahui bahwa inti dari anggaran yaitu:
•
Formal; Disusun secara resmi dan tertulis.
•
Sistematis; Disusun berurutan dan berdasarkan fakta.
•
Tanggung jawab; merupakan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan oleh manajer.
•
Perencanaan, koordinasi, dan pengawasan merupakan fungsi manajer.
BAB III PENUTUP KESIMPULAN