KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah yang berjudul “Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran” bisa selesai pada waktunya. Penyusunan makalah ini bertujuan sebagai penunjang dalam perkuliahan di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) khususnya pada mata kuliah Evaluasi Pembelajaran, yang nantinya dapat digunakan mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengetahuannya. Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Heru Purnomo, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Evaluasi Pembelajaran, yang telah menjadi pembimbing penulis dalam penulisan makalah ini. Tak lupa, penulis juga ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu memberikan referensi dan membantu penyelesaian makalah ini. Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izinkan penulis menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada sempurna dan masih memiliki banyak kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan-kritikan dari pembaca, dan mudahmudahan makalah ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan dan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kuningan, Maret 2019 Penulis
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii BAB I ............................................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1 A.
Latar Belakang .................................................................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 2
C.
Tujuan ............................................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 3 A.
PENGERTIAN EVALUASI PEMBELAJARAN ............................................................................ 3
B.
FUNGSI EVALUASI PEMBELAJARAN ....................................................................................... 5
C.
TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN.................................................................................... 13
BAB III ....................................................................................................................................................... 17 PENUTUP .................................................................................................................................................. 17 A.
KESIMPULAN ............................................................................................................................... 17
Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis kegiatan pembelajaran yang berkelanjutan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan pembealajaran, dan bisa menentukan nilai peserta didik yang elah mengikuti aktivitas pembelajaran. Hasil dari evaluasi tersebut dijadikan sebagai acuan pendidik untuk memberikan gambaran dalam menyusun program pembelajaran selanjutnya. ............................................................................................................................................. 17 Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh setiap peseta didik, setelah mengikuti proses pembelajaran. Dengan adanya evaluasi peserta didik akan mengetahui kekurangan dan mampu memperbaiki potensi yang dimilikinya. Guru juga mampu mengetahui metode yang diterapkan pada proses pembelajaran tersebut efektif untuk dilakukan pada peserta didiknya, jika ada kekurangan maka ia mampu memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya......................................... 17 B.
SARAN ........................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan haruslah terus berubah mengikuti perkembangan zaman. Karena tidak mungkn manusia tetap berada dalam kondisi dan situasi yang sama, maka pola pendidikan pun harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Setiap perbuatan dan tindakan dalam pendidikan selalu menghendak hasil. Pendidik selalu berharap bahwa hasil yang diperoleh sekarang lebih baik dan memuaskan dari hasil sebelumnya. Untuk menentukan dan membandingkan hasil sebuah program perlu diadakan sebuah evaluasi. Begitu pula program pembelajaran. Dalam proses pembelajaran seorang guru tidak hanya memberikan materi ataupun ilmu. Materi dan ilmu tersebut tidak hanya sekedar disampaikan dan dipelajarai namun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga materi atau ilmu pengetahuan akan lebih bermakna. untuk mengetahui proses pembelajaran berhasil atau tidak, maka diperlukan sebuah evaluasi pembelajaran. Karena yang menentukan keberhasilan sebuah pembelajaran adalah evaluasi pembelajaran. Seorang pendidik akan mengetahui sejauh mana penyampaian pembelajaran, pemahaman peserta didik serta tujuan pembelajaran yang tercapai. Melaksanakan evaluasi pembelajaran merupakan tugas pokok seorang pendidik di sekolah. Seorang pendidik profesional harus memiliki kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran. Karena evaluasi pembelajaran bisa mengukur keberhasilan sebuah program pembelajaran. Oleh karena itu, makalah yang berisi pembahasan mengenai “Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran” sangatlah penting, untuk mengetahui kegunaan dari sebuah evaluasi yang harus dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran tersebut. Serta dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau acuan dalam melakukan proses evaluasi.
1
B. Rumusan Masalah Melalui latar belakang fungsi dan tujuan evaluasi pembelajara diatas, dapat diketahui mengenai rumusan masalah, yaitu : 1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran ? 2. Apa saja fungsi evaluasi pembelajaran ? 3. Apa tujuan evaluasi pembalajaran ?
C. Tujuan Dari rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari makalah ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui apa itu evaluasi pembelajaran. 2. Untuk mengetahui fungsi evaluasi pembelajaran. 3. Untuk mengetahui tujuan evaluasi pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN A. PENGERTIAN EVALUASI PEMBELAJARAN Evaluasi adalah proses penilaian dari awal sampai akhir dalam suatu program. Dalam sistem pembelajaran, evaluasi merupakan komponen yang paling penting. Evaluasi merupakan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Karena melalui evaluasi dapat diketahui apakah tujuan pembelajaran yang ditetapkan sudah tercapai atau belum. Seorang pendidik yang profesional harus bisa melakukan evaluasi dalam pembelajaran yang dilakukan baik itu dalam prosesnya ataupun dalam hasil pembelajarannya. Menurut Mutukhumar (2015 : 3) mengemukakan bahwa Evaluation is a broader term that refers to all of the methods used to find out what happens as a result of using a specific intervention or practice. Evaluation is the systematic assessment of the worth or merit of some object. It is the systematic acquisition and assessment of information to provide useful feedback about some object. Berdasarkan kutipan tersebut bahwa evaluasi adalah istilah yang lebih luas yang mengacu pada semua metode yang digunakan apa yang terjadi sebagai akibat dari suatu proses tertentu. Evaluasi adalah penilaian sistematis untuk mencari informas guna memberikan umpan balik yang berguna tentang beberapa objek. Menurut Chairawati (2014 : 21) menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar sebagai suatu aktifitas seorang pendidik yang disengaja untuk mengorganisir berbagai komponen belajar mengajar yang diarahkan untuk memperoleh tujuan yang diharapkan. Menurut Jacobson, Mcduff dan Monroe (2006) dalam jurnal J.Boeve-D (2014 : 2) mengemukakan bahwa “Evaluation should not be a post hoc activity focusing on how participants perceived taking part in an intervention. Rather it should be part of the development of interventions for the early start of planning and throughout the implementation” dari kutipan tersebut menjelaskan bahwa evaluasi seharusnya menjadi bahan pengembangan sebuah program untuk awal perencanaan dan seluruh pelaksanaannya. 3
Menurut Mahirah (2017 : 257) menyatakan bahwa evaluasi dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar secara terus menerus dan juga mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta mendorong sekolah untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas siswa. Menurut Arifin (2009 : 9) menyatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam melakasanakan pembelajaran. Menurut Badriyah (2014:96) mengemukakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi atau data secara sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran, sehingga data tersebut sangat diperlukan untuk mengambil suatu keputusan. Fitrianti (2018 : 92) mengemukakan bahwa evaluasi pembelajaran merupaka kegiatan yang sengaja dilakukan dengan perencanaan yang matang untuk menentukan nilai yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti rangkaian aktivitas pembelajaran dalam beberapa waktu. Sedangkan menurut Nur (2012 : 21) menyatakan bahwa hasil kegiatan evaluasi akan memberikan gambaran kepada guru dalam menyusun program berikutnya. Menurut Maftuhadin (2014 : 21) mengemukakan bahwa evaluasi pembelajaran dapat diartikan sekumpulan komponen yang saling berkaitan satu sama lain yang saling berkolaborasi didalam membuat program perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil evaluasi. Menurut Asrul dkk (2014 : 1) mengemukakan bahwa istilah evaluasi pembelajaran sering disama artikan dengan ujian. Dari beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan sistematis, berkelanjutan dan menyekuruh guna menyedakan informas atau data untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan 4
pembelajaran, serta untuk menentukan nilai peserta didik setelah mengikuti rangkaian aktivitas pembelajaran. Kemudian hasil evaluasi pembelajaran tersebut akan memberikan gambaran kepada pendidik untuk menyusun program selanjutnya. Selain itu, evaluasi pembelajaran merupakan sekumpulan komponen yang salng berkaitan satu sama lain didalam membuat program perencanaan, pelaksanaa dan pelaporan hasil. Dan evaluasi sering disebut dengan ujian.
B. FUNGSI EVALUASI PEMBELAJARAN
Arifin (2009 : 14-15) menyatakan bahwa dalam setiap kegiatan evaluasi, langkah pertama yang harus dperhatikan adalah tujuan evaluasi. Penentuan tujuan evaluasi sangat bergantung pada jenis evaluasi yang digunakan. Tujuan evaluasi ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Jika tujuan evaluasi mash bersifat umum, maka tujuan tersebut perlu diperinci menjadi tujuan khusus, sehingga dapat menuntun guru dalam menyusun soal atau mengembangkan instrumen evaluasi lainnya. Menurut Nur (2012 : 26) mengungkapkan bahwa dalam setiap pembelajaran, telah ditetapkan tujuan. Demikian pula dengan kegiatan evailuasi yang dilakukan oleh guru, yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu yaitu untuk mendapatkan informas yang dapat memberikan gambaran tentang hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakkukan. Menurut Purwanto (2013:5) mengemukakan bahwa fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan evaluasi itu sendiri. Secara rinci, fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi, yaitu : 1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. Hasil evaluasi yang diperoleh itu selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa (fungsi formatif) dan atau untuk mengisi rapor atau surat tanda tamat belajar, yang bearti pula untuk menentukan kenaikan kelas atau lulus tidaknya seorang siswa dari suatu lembaga pendidikan tertentu (fungsi sumatif). 5
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran sebagai suatu sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lai. Komponen – komponen dimaksud anatara lain adalah tujuan, materi atau bahan pengajaran, dan prosedur serta alat evaluasi. 3. Untuk keperluan Bimbingan dan Konseling (BK). Hasil – hasil evaluasi yang telah dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya dapat dijadikan sumber informasi atau data bagi pelayanan BK oleh para konselor sekolah atau guru pembimbing lainnya. 4. Untuk keperluan pengembangan atau perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan. Seperti telah dikemukakan hampir setiap saat guru melaksanakan kegiatan evaluasi dalam rangka menilai keberhasilan belajar siswa dan menilai program pengajaran, yang berarti pula menilai isi atau materi pelajaran yang terdapat di dalam kurikulum. Nurhasan (2009:22) di dalam jurnal Nur (2012:26) mengemukakan ada tiga fungsi evaluasi ditinjau dari sudut pengajaran, administrasi dan bimbingan, dijelaskan sebagi berikut : 1. Fungsi evaluasi ditinjau dari fungsi pengajaran. Merangsang guru untuk memahami
makna dan tujuan pengajaran. Mengetahui sampai sejauh mana tujuan yang ditetapkan dalam proses pembelajaran dapat dicapai, merupakan informasi yang bermanfaat bagi perbaikan dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani. 2. Fungsi evaluasi ditinjau dari sudut administrasi. Dimanfaatkan sebagai mekanisme
mengontrol kualitas suatu sekolah atau sistem sekolah. Mutu hasil belajar akan mencerminkan kualitas dari lembaga/sekolah itu. Bersumber dari hasil evaluasi hasil belajar siswa dapat dijadikan bahan informasi bagi monitoring dan pengendalian proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah, sebagai salah satu upaya kendali mutu sekolah tersebut. Memenuhi kebutuhan program evaluasi. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran, akan memberikan gambaran kelebihan dan keunggulan dari subjek atau objek tersebut. 3. Fungsi evaluasi ditinjau dari fungsi bimbingan. Mengadakan diagnosis. Dari hasil
pengukuran dan evaluasi belajar siswa, kita dapat melihat kelemahan atau kekurangan yang dialami siswa. Atas dasar informasi itu para guru dapat melakukan perbaikan atau metode yang digunakan dalam pembelajaran. Bimbingan pilihan program studi. 6
Ketepatan dalam memilih program studi di sekolah , akan membantu terhadap kesuksesan siswa dalam belajarnya. Selain dari itu ketepatan dalam memilih program studi, akan memberikan motivasi siswa dalam kegiatan belajarnya, sehingga dalam kegiatan belajarnya terdorong untuk meraih prestasi yang lebih baik. Menurut Asrul (2015:12) mengemukakan bahwa Dengan mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa tujuan atau fungsi penilaian ada beberapa hal: 1. Penilaian berfungsi selektif. Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap peserta didiknya. Penilaian itu sendiri mempunyai beberapa tujuan, antar lain : a. Untuk memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu. b. Untuk memilih peserta didik yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya. c. Untuk memilih peserta didik yang seharusnya mendapat beapeserta didik. d. Untuk memilih peserta didik yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya. 2. Penilaian berfungsi diagnotik. Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan peserta didik. Disamping itu diketahui pula sebab-sebab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosa kepada peserta didik tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahui sebab-sebab kelemahan ini, maka akan lebih mudah dicari untuk cara mengatasinya. 3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan. Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di negara Barat, adalah sistem belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain. Sebagai alasan dari timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan individual. Setiap peserta didik sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan, yang bersifat individual kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendidikan yang bersifat malayani perbedaan kemampuan, adalah 7
pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti dikelompok mana seorang peserta didik harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok peserta didik yang mempunyai hasil penilaian sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar. 4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan. Fungsi dari penilaian dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Telah disinggung pada bagian sebelum ini, keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu: guru, metode/strategi pembelajaran, media pembelajaran, kurikulum, sarana dan sistem administrasi. Menurut Muhirah (2017:261) mengemukakan Evaluasi yang sudah menjadi pokok dalam proses keberlangsungan, pendidikan maka sebaiknya dikerjakan setiap hari dengan jadwal yang sistematis dan terencana. Guru dapat melakukan evaluasi tersebut dengan menempatkannya secara satu kesatuan yang saling berkaitan dengan mengimplementasikannya pada satuan materi pembelajaran. Bagian penting lainnya yaitu bahwa guru perlu melibatkan siswa dalam evaluasi sehingga secara sadar dapat mengenali perkembangan pencapaian hasil belajar pembelajaran mereka, Sehingga salah satu komponen dalam pelaksanaan pendidikan Cronbach (1963) di dalam buku Arifin Z (2017:16) menjelaskan ‘’evaluation used to improved the course while it is still fluid contributes more to improvement of education than evaluation used to appraise a product already on the market”. Pendapat ini tampaknya tidak sejalan dengan Scriven, karena dianggap tidak mantap, baik secara filosofis maupun praktis. Menurut Scriven (1967), fungsi evaluasi dapat dibedakan menjadi dau macam, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Fungsi formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum yang sedang dikembangkan. Sedangkan fungsi sumatif dihubungkan dengan penyimpulan mengenai kebaikan dari sistem secara keseluruhan, dan gungsi ini bati dapat dilaksanakan apabila pengembangan suatu kurikulum telah dianggap selesai. Berikut fungsi evaluasi sebagai berikut :
8
1. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Peserta didik adalah manusai yang belum dewasa. Mereka masih mempunyai sikap dan moral yang heteronom, membutuhkan pendapat orang0orang dewasa (seperti kedua orang tua dan guru) sebagai pedoman baginya untuk mengadakan orientasi pada situasi tertentu. Dalam menentukan sikap dan tingkah lakuknya, mereka pada umumnya tidak berpegang kepada pedoman yang berasal dari dalam dirinya, melainkan mengacu kepada norma-norma yang berasal dari luar dirinya. Dalam pembelajaran, mereka perlu mengetahui prestasi belajarnya sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan. Untuk itu, guru perlu melakukan evaluasi pembelajaran, termasuk penilaian prestasi belajar peserta didik. 2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mamppu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti bahwa peserta didik dapat berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya. Lebih jauh dari itu diharapkan peserta didik dapat membina dan mengembangkan emua potensi yang ada dalam terjun ke masuarakat akan memberikan ukuran tersendiri terhadap institusi pendidikan yang bersangkutan. Implikasinya adalah bahwa kurikulum dan pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecapaiannya masing-masing serta membantu guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya. 4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompok, apakah dia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai. Hal ini berhubungan dengan sikap dan tanggung jawab orang tua sebagai pendidik pertama dan utama di lingkungannya keluarga. Orang tua perlu mengetahui kemajuan anakanaknya untuk mentukan langkah-langkah selanjutnya. 5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya. Jika pesrta didik sudah dianggap siap (fisik non fisik), maka program pendidikan dapat dilaksanakan. Sebaliknya, jika peserta didik 9
bleum siap, maka hendaknya program pendidikan tersebut jangan dulu diberikan, karena akan mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan. 6. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan, maupun kenaikan kelas. Melalui evaluasi kita dapat mengetahui potensi peserta didik sehingga kita pun dapat memberikan bimbingan potensi peserta didik sehingga kita pun dapat memberikan bimbingan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Begitu juga tentang kebaikan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Begitu juga tentang kenaikan kelas. Jika peserta didik belum menguasai kompetensi yang ditentukan, maka peserta didik tersebut jangan dinaikan ke kelas berikutnya atau lebih tinggi. Kegagalan ini merupakan hasil keputusan evaluasi, karena itu guru perlu mengadakan bimbingan yang lebih profesional. 7. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua. Pejabat pemerintah yang berwenang, kepala sekolah, guru-guru, dan peserta didik itu sendiri. Hasil evaluasi dapat memberikan gambaran secara umum tentang semua hasil usaha yang dilakukan oleh institusi pendidikan. Stanley dalam Oemar Hamalik (1989) di dalam buku Arifin (2017:18) mengemukakan bahwa secara spesifik tentang fungsi tes dalam pembelajaran yang dikategorikan ke dalam tiga fungsi yang saling berinterelasi, yakni “fungsi insruksional, fungsi administratif, dan fungsi bimbingan”. 1. Fungsi Intruksional a. Proses konstruksi suatu tes merangsang para guru untuk menjelaskan dan merumuskan kembali tujuan – tujuan pembelajaran (kompetensi dasar) yang bermakna. Jika para guru terlibat secara aktif dalam perumusan tujuan pembelajran (kompetensi dasar dan inikator), maka dia akan terdorong untuk memperbaiki program pengalaman belajar bagi para peseta didiknya, di samping akan memperbaiki alat evaluasi itu sendiri. Guru akan merakan bahwa kompetensi dasar dan indikator tang telah dirumuskan itu akan
10
bermakna baginya dan peserta didik sehingga akan memperkaya berbagai pengalaman belajar. b. Suatu tes akan memperbaiki umpan balik kepada guru. Umpan balik yang bersumber dari hasil tes akan membantu guru untuk memberikan bimbingan pembelajaran yang lebih bermakna bagi peserta didiknya. Tes yang dirancang dengan baik dapat dijadikan alat untuk mendiagnosis diri peserta didik, yakni untuk meneliti kelemahan – kelemahan yang dirasakannya sendiri. c. Tes – tes yang dikonstruksi secara cermat dapat memotivasi peserta didik melakukan kegiatan belajar. Pada umumnya setiap peserta didik ingin berhasil dengan baik dalam setiap tes yang ditempuhnya, bahkan ingin lebih baik daripada teman – teman sekelasnya. Keinginan ini akan mendorong belajar lebih baik dan teliti. Artinya, dia akan bertarung dengan waktu guna menguasai materi pelajaran yang akan dievaluasi itu. d. Ulangan dalah alat yang bermakna dalam rangka penguasaan atau pemantapan belajar (overlearning). Ulangan ini dilaksanakan dalam bentuk review, latihan. Pengembangan keterampilan dan konsep – konsep. Pemantapan, penguasaan dan pengembangan ingan (retention) akan lebih baik jka dilakukan ulangan secara periodik dan kontinu. Kendatipun peserta didik dapat menjawab semua pertanyaan dalam tes, tetapi ulangan ini tetap besar manfaatnya, karena penguasaan materi pembelajran akan bertambah mantap. 2. Fungsi administratif a. Tes merupakan suatu mekanisme untuk mengontrol kualitas suatu sekolah atau suatu sistem sekolah. Norma – norma loka maupun norma – norma nasional menjadi dasar untuk melihat untuk menilai keampuhan dan kelemahan kurikuler sekolah, apalagi jika daerah setempat tidak memiliki alat yang dapat digunakan untuk melaksanakan evaluasi secara periodik. b. Tes berguna untuk mengevaluasi program dan melakukan penelitian. Keberhasilan suatu program inovasi dapat dilihat setelah diadakan
11
pengukuran terhadap hasil program sesuai dengan tujuan khusus yang telah ditetapkan. c. Tes dapat meningkatkan kualitas hasil seleksi. Seleksi sering dilakukan untuk menentukan bakat peserta didik dan kemungkinan berhasil dalam studinya pada suatu lembaga pendidikan. d. Tes berguna sebagai alat untuk melakukan akreditas, penguasaan (mastery), dan sertifikasi. Tes dapat dipergunakan untuk mengukur kompetensi seorang lulusan. 3. Fungsi Bimbingan Tes sangat penting untuk mendiagnosis bakat – bakat khusus dan kemampuan (ability) pesta didik. Bakat skolastik, prestasi, minat, kepribadian, merupakn aspek – aspek penting yang harus mendapat perhatian dalam proses bimbingan. Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi evaluasi terbagi menjadi beberapa yaitu fungsi pengajaran, fungsi administrasi, dan fungsi bimbingan. Fungsi pengajaran yaitu untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan peserta didik setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu dengan itu mengajarkan guru untuk melakukan proses pembelajaran yang optimal agar sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam pengajaran juga terdiri dari beberapa komponen diantaranya adalah tujuan, materi atau bahan pengajaran, dan prosedur serta alat evaluasi. Fungsi administratif yaitu suatu pengukuran kulitas sekolah yang bersumber dari hasil evaluasi siswa, data yang diperoleh dari hasil pengukuran, akan memberikan gambaran kelebihan dan keunggulan dari subjek atau objek tersebut . Terakhir yaitu fungsi bimbingan yaitu fungsi yang mengukur hasil evaluasi peserta didik dan juga dapat melihat kelemahan dan kekurangan yang dialami oleh peserta didik dalam hal pribadi, minat, bakat, dan sebagainya, maka dari itu guru harus memilih ketepatan dalam program studi di sekolah , agar akan membantu dalam kesuksesan siswa dalam belajarnya. Selain dari itu ketepatan dalam memilih program studi, akan memberikan motivasi siswa dalam kegiatan belajarnya, sehingga dalam kegiatan belajarnya terdorong untuk meraih prestasi tidak itu saja guru harus memantau siswa – siswa yang mempunyai bakat – bakat tertentu.
12
C. TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui seberapa berhasilnya suatu proses pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan evalasi pendidik bisa memperbaiki kekurangan pada proses pembelajaran sebelumnya. Adapun tujuan dari evaluasi pembelajaran tersebut, berikut penjelasannya. Menurut Asrul, Ananda dan Rosnita (2014:12) menyatakan bahwa Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Dari kutipan di atas menjelaskan bahwa tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui berhasil atau tidaknya suatu sistem pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Dengan adanya evaluasi ini pendidik mampu mengetahui apakah tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian yang digunakan itu telah mencapai harapan pendidik atau kurang. Menurut Fitrianti (2018 : 92-93) menyatakan bahwa tujuan evaluasi terdiri dari dua tujuan yaitu ada tujuan umum dan khusus. 1. Tujuan Umum Menurut Fitrianti (2018 : 92-93) mengemukakan tujuan umum evaluasi pembelajran, diantaranya : a. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, tujuan umum evaluasi dalam pendidikan adalah untuk memperoleh data pembuktian yang akan menjadi petunjuk tingkat kemampuan dan keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan. b. Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu. 13
Jadi, tujuan umum kedua dari evaluasi pendidikan adalah untuk mengukur dan menilai efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik. Menurut pantiwati (2016 : 464) menyatakan bahwa tujuan evaluasi pembelajaran secara khusus merupakan untuk menilai tingkat pemahaman mahasiswa setelah pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan penilaian formal maupun informal. Menurut Nur (2012 : 25) menyatakan bahwa tujuan evaluasi secara umum adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan pada diri anak didik serta tingkat perubahan yang dialaminya setelah ia mengikuti proses belajar mengajar. Berdasarkan beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran secara umum adalah untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan yang dimiliki oleh peserta didik berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dialami oleh mereka. Dengan evaluasi guru juga mampu mengetahui seefektif mana metode pembelajaran yang telah diterapkan pada proses pembelajaran, dan mampu mengetahui kekurangannya, sehingga adanya perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya. Evaluasi juga mampu menilai pemahaman dan perubahan yang dialami peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. untuk mengetahui perkembangam dan kemajuan yang dimiliki oleh peserta didik berdasarkan hasil dari proses pembelajaran yang telah dialami oleh mereka. Hasil dari evaluasi ini akan menjadi petunjuk seberapa kemampuan dan keberhasilan peserta didik pada proses pembelajaran. Sehingga pendidik mengetahui proses yang telah diterapkan menggunakan metode-metode mengajar tersebut berhasil atau diperlukannya perbaikan untuk proses belajar mengajar selanjutnya.
2. Tujuan Khusus Menurut Fitrianti (2018 : 92-93) mengemukakan tujuan khusus evaluasi pembelajaran, diantaranya :
14
a. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi, maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing. b. Untuk mencari dan menemukan faktor- penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara perbaikannya (Anas Sudijono: 16—17). Menurut Abdul Mujib dkk dalam jurnal Sawwaludin (2018:44) mengemukakan tujuan evaluasi secara khusus adalah: a. Merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing b. Mengetahui tingkat efektifitas metode yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang di pelajari, serta melatih keberanian, dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan perilakunya. c.
Mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar kekurangannya
d. Mengumpulkan informasi yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk mengadakan pengecekan yang sistematis terhadap hasil pendidikan yang telah dicapai untuk kemudian dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya Menurut Arifin (2017 : 15) menyatakan bahwa tujuan penilaian hasil belajar secara khusus, diantaranya : a. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan. b. Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran. c. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. d. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat dijadikan dasar bagi guru 15
untuk memberikan pembinaan dan pengembangan lebih lanjut, sedangkan kelemahannya dapat dijadikan acuan untuk memberikan bantuan atau bimbingan. e. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis pendidikan tertentu. f. Untuk menentukan kenaikan kelas. g. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Menurut Mahirah (2017 : 261) mengemukakan bahwa tujuan evaluasi pembelajaran secara umum merupakan untuk memahami siswa dan mengetahui sampai sejauh mana dapat memberikan bantuan terhadap kekurangan siswa. Evaluasi juga bermaksud meperbaiki dan mengembangkan program pengajaran. Dengan demikian, tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki cara, pembelajaran, mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi siswa, serta menempatkan siswa pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Berdasarkan beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan evaluasi pembelajaran secara khusu adalah untuk merangsang peserta didik agar mengikuti pembelajaran dengan pemahaman yang baik,jika tidak ada evaluasi maka peserta didik tidak mampu memperbaiki dan meningkatkan prstasinya,Evaluasi ini juga bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan ketidakberhasilan proses pendidikan, sehingga sehingga dapat menemukan kekurangan yang harus diperbaiki dalam proses pembelajaran. merangsang peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan baik karena serta mengajak peseta didik untuk mengingat dan menguas kembali materi yang telah di sampaikan. Evaluasi juga memudahkan guru untuk mengetahui anak yang memiiliki pemahaman yang kurang sehingga ia lebih bisa memberikan perhatian khusus agar ia mampu mengejar ketertinggalannya. Tujuan evaluasi ini juga
untuk mengetahui
keberpengaruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan terhadap kekurangan yang dimiliki pesesrta didik. Ketika ada kekurangan maka pendidik mampu mengetahui bagian yang harus diperbaiki dalam proses pembelajaran dan menempatkan siswa pada situasi pembelajaran yang tepat sesuai kemampuan peserta didik pada umumnya.
16
BAB III
PENUTUP A. KESIMPULAN Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis kegiatan pembelajaran yang berkelanjutan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan pembealajaran, dan bisa menentukan nilai peserta didik yang elah mengikuti aktivitas pembelajaran. Hasil dari evaluasi tersebut dijadikan sebagai acuan pendidik untuk memberikan gambaran dalam menyusun program pembelajaran selanjutnya. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh setiap peseta didik, setelah mengikuti proses pembelajaran. Dengan adanya evaluasi peserta didik akan mengetahui kekurangan dan mampu memperbaiki potensi yang dimilikinya. Guru juga mampu mengetahui metode yang diterapkan pada proses pembelajaran tersebut efektif untuk dilakukan pada peserta didiknya, jika ada kekurangan maka ia mampu memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. Fungsi evaluasi terbagi menjadi tiga. Pertama, fungsi pengajaran untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar mengajar selama jangka waktu tertentu. Kedua, fungsi administrasi untuk mengukur kualitas sekolah berdasarkan dari hasil evaluasi peserta didik. Ketiga, fungsi bimbingan untuk mengukur hasil evaluasi peserta didik, dan mampu melihat kekurangan yang dimilikinya dalam hal pribadi, minat dan bakatnya.
17
B. SARAN Evaluasi mempunyai peranan penting dalam upaya mensukseskan tujuan pendidikan di Indonesia, begitupun dalam proses pembelajaran. Penggunaan
evaluasi
harus dapat mengukur kompetensi diri tiap peserta didik. Sebagai calon pendidik kita harus memahami bagaimana evaluasi dalam pembelajaran guna tercapainya tujuan pembelajaran. Selain itu guru harus mampu meningkatkan pengetahuan mengenai evaluasi pembelajaran bahwa evaluasi pembelajaran tidak hanya dilakukan di akhir pembelajaran saja, melainkan dilaksanakan pada proses pembelajaran. Supaya guru mempunyai informasi yang relevan mengenai keberhasilan proses pembelajaran. Pendidik hendaknya melakukan evaluasi pembelajaran dengan bijaksana dan mengutamakan karakteristik peserta didik. Dalam melakukan evaluasi pembelajaran juga guru hendaknya bersikap objektif tanpa melihat siapa itu peserta didik dan latar belakangnya.
18
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Asrul, dkk. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Citapustaka Media. Badriyah, L. ((2014) Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang Vol. 2, No. 1, November 2014: Analisis Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi Berdasarkan Kurikulum 2013.
Diakses
pada
https://www.neliti.com/id/publications/37077/analisis-evaluasi-
pembelajaran-mata-pelajaran-ekonomi-berdasarkan-kurikulum-2013.pdf.
Tanggal
13
Maret 2019. Chairawati, F. (2014). Jurnal Al-Bayan : Evaluasi Pembelajaran Pada Kelas Internasional Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry. Banda Aceh : IAIN Ar-Raniry. Diakses pada http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bayan/article/view. Pada Tanggal 13 Maret 2019. Fitriant, L. 2018. Al-Ishlah : Jurnal Pendidikan :Prinsip Kontinuitas Dalam Evaluasi Proses Pembelajaran.
Riau
:
STAI
Nurul
Falah.
Diakses
pada
http://journal.staihubbulwathan.id/index.php/alishlah/article/view/68. Tanggal 13 Maret 2019. Maftuahdin, L. (2014). Jurnal Studi Islam : Evaluasi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kelas Inklusif di SD Plus Darul ‘Ulum Jombang. Jombang: Universtas Pesantren Tinggi
Darul
‘Ulum
Jombang.
Diakses
pada
http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/religi/article/dpwn;oad/421/368. Tanggal 13 Maret 2109.
19
Mahirah, B. (2017). Jurnal Idaarah : Evaluasi Belajar Peserta Didik. Makassar : UIN Alaudin Makassar.
Diakses
pada
http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/idaarah/article/view/4269. Pada tanggal 13 Maret 2019. Muthukumar, V.M. (2015). Assesment For Learning. India : Bharatidan University. Nuriyah, N. (2014) Jurnal Edueksos Vol. 3, No. 1, Januari-Juni 2014: Evaluasi Pembelajaran Sebuah Kajian Teori. Diakses pada https://www.syekhnurjati.ac.id. Tanggal 10 Maret 2019. Pantiwati, Y. (2016). Proceeding Biology Education Conference (Vol 13) : Pengembangan Modul Evaluasi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran 7E Berbasis Kreativitas. Malang : Universitas
Muhammadiyah
Malang.
Diakses
pada
https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/view/5796. Pada tanggal 13 Maret 2019. Purwanto, N. (2013). Prinsip – Prinsip Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sawwaludin. (2018). Jurnal Al-Thariqah. (Vol.3) : Konsep Evaluasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Islam. Riau : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Rokan Bagan Batu Rokan Hilir.
Diakses
pada
http://journal.uir.ac.id/index.php/althariqah/article/view/1775.
Tanggal 07 Maret 2019. Widoyoko, E. (2010) Jurnal Pendidikan Vol. 1, No. 1, Maret 2010: Evaluasi Program Pembelajaran. Diakses pada http://www.umpwr.ac.id/download/publikasi-ilmiah.pdf. Tanggal 10 Maret 2019. Boeve-D, J. (2014). G Model : Studies In Educationa Evaluation. Belgia : Elsevier. Diakses pada http://dx.doi.org/10.1016/j.stueduc2014.04.002 . Pada tanggal 14 Maret 2019.
20
21