TUGAS AKHIR PENDIDIKAN INKLUSI
OLEH: Frans Septian Hasiholan Sianipar (A1C415044)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2018
1. Landasan yuridis internasional penerapan pendidikan inklusif adalah Deklarasi Salamanca (UNESCO, 1994) oleh para menteri pendidikan se dunia. Deklarasi
1
ini sebenarnya penagasan kembali atas Deklarasi PBB tentang HAM tahun 1948 dan berbagai deklarasi lajutan yang berujung pada Peraturan Standar PBB tahun 1993 tentang kesempatan yang sama bagi individu berkelainan memperoleh pendidikan sebagai bagian integral dari system pendidikan ada. Deklarasi Salamanca menekankan bahwa selama memungkinkan, semua anak seyogyanya belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada mereka. Sebagai bagian dari umat manusia yang mempunyai tata pergaulan internasional, Indonesia tidak dapat begitu saja mengabaikan deklarasi UNESCO tersebut di atas. Di Indonesia, penerapan pendidikan inklusif dijamin oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dalam penjelasannya menyebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik berkelainan atau memiliki kecerdasan luar biasa diselenggarakan secara inklusif atau berupa sekolah khusus. Teknis penyelenggaraannya tentunya akan diatur dalam bentuk peraturan operasional.
2. Landasan secara agama: setiap anak manusia dilahirkan dalam keadaan Kudus, tak bisa dipungkiri setiap kita memiliki kelebihan begitupun kekurangan baik yang nampak maupun tidak nampak. Akan tetapi terlepas dari semua kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Tuhan tidak memandang kita dari segala yang nampak akan pribadi kita masing masing. Akan tetapi Tuhan melihat isi hati kita, bagaimana pribadi kita takut akan Tuhan dan bagaimana pribadi kita dalam bermasyarakat, dan bagaimana pribadi kita dalam menanggapi segala permasalahan yang hadir didalam hidup kita. Terlepas dari itu semua, Tuhan menciptakan kita dengan segudang kelebihan dan kekurangan yang bahkan bisa saja hanya seorang pribadi yang memiliki nya. Karena semua kita diciptakan ditengah keberagaman, kiranya kita dapat menghargai perbedaan antar umat manusia. Sehingga tidak ada jurang pemisah antara para difabel dan kita yang cenderung normal. 3. Istilah identifikasi dan asesmen sering dipergunakan secara bergantian. Secara harfiah seseungguhnya identifikasi berbeda dengan asesmen . Identifikasi dini merupakan pada tahapan awal yang masih bersifat global/kasar dari asesmen yang lebih rinci dan hal detail. Tujuan dari identifikasi dini dan asesmen juga berbeda . Hal ini menyangkut kompetensi dan profesionalisme. Identifikasi dini sering dimaknai sebagai proses penjaringan awal mungkin, sedangkan asesmen dimaknai sebagai penyaringan. Identifikasi dini Anak Berkebutuhan Khusus dimaksudkan sebagai suatu upaya seseorang (orang tua, guru, maupun tenaga kependidikan lainnya) untuk melakukan proses penjaringan terhadap anak yang mengalami kelainan/penyimpangan (phisik, intelektual, social, emosional/ tingkah laku) seawal mungkin dalam rangka pemberian layanan pendidikan yang sesuai. Hasil dari identifikasi adalah ditemukannya anak-anak 2
berkebutuhan khusus yang perlu mendapatkan layanan pendidikan khusus melalui program inkulusi. 4. Sekolah Luar Biasa adalah sistem penyelenggaraan pendidikan khusus yang terpisah dengan anak umum lainnya dimana anak – anak berkebutuhan khusus di tempatkan secara khusus sesuai dengan kebutuhannya. Dalam penyelenggarannya SLB ini ada yang mengkhususkan khusus tuna netra, tuna rungu maupun tuna daksa. Namun, karena semakin meluasnya dan terbuka sekolah reguler membuka inklusi menjadikan sekolah luar biasa sekarang mendapatkan beragam siswa dengan kemampuan beragam hal ini juga dikarenakan terkadang orang tua anak berkebutuhan khusus tidak mau repot mencari sekolah yang jauh sehingga dimasukkan ke sekolah terdekatnya, atau karena dalam kabupaten hanya ada 1 SLB sehingga sekolah dibebankan harus menerima dengan semua kategori kebutuhan khusus. Sedangkan Pendidikan inklusi memiliki prinsip dasar bahwa selama memungkinkan, semua anak seyogyanya belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada mereka. Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang menyertakan semua anak secara bersama-sama dalam suatu iklim dan proses pembelajaran dengan layanan pendidikan yang layak dan sesuai dengan kebutuhan individu peserta didik tanpa membeda-bedakan anak yang berasal dari latar suku, kondisi sosial, kemampuan ekonomi, politik, keluarga, bahasa, geografis (keterpencilan) tempat tinggal, jenis kelamin, agama, dan perbedaan kondisi fisik atau mental. Tidak semua kondisi siswa berkebutuhan khusus mampu menjalani program di sekolah inklusi ini, sehingga beberapa difabel yang memungkinkan yaitu : tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, autis, slow learner, hiperaktif. 5. Tunanetra Tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihatannya, berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian, dan walaupun telah diberi pertolongan dengan alat-alat bantu khusus masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Tunarungu Tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga tidak atau kurang mampu berkomunikasi secara verbal dan walaupun telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Tunalaras Tunalaras adalah anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan normanorma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun 3
masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain.
Tunadaksa Tunadaksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Tunagrahita atau down syndrome Tunagrahita (retardasi mental) adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental jauh di bawah ratarata (IQ dibawah 70) sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial, dan karenanya memerlukan layanan pendidikan khusus. Hambatan ini terjadi sebelum umur 18 tahun.
Tuna grahita ini masih dibagi menjadi dua, yakni tuna grahita biasa dan tuna grahita down sindrom atau down syndrome.
Down syndrome pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Ciri-cirinya tinggi badan yang relatif pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid maka sering juga dikenal dengan mongolisme. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali sindrom ini dengan istilah sindrom Down dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.
Cerebral palsy Gangguan / hambatan karena kerusakan otak (brain injury) sehingga mempengaruhi pengendalian fungsi motorik
Gifted Adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan (intelegensi), kreativitas, dan tanggung jawab terhadap tugas (task commitment) di atas anak-anak seusianya (anak normal)
Autistis atau autisme Autisme adalah gangguan perkembangan anak yang disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem syaraf pusat yang mengakibatkan gangguan dalam interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
Asperger Disorder atau AD Secara umum performa anak Asperger Disorder hampir sama dengan anak autisme, yaitu memiliki gangguan pada kemampuan komunikasi, interaksi sosial dan tingkah lakunya. Bedanya, gangguan pada anak Asperger lebih
4
ringan dibandingkan anak autisme dan sering disebut dengan istilah Highfuctioning autism. Adapun hal-hal yang paling membedakan antara anak Autisme dan Asperger adalah pada kemampuan bahasa bicaranya. Kemampuan bahasa bicara anak Asperger jauh lebih baik dibandingkan anak autisme. Intonasi bicara anak asperger cendrung monoton, ekspresi muka kurang hidup cendrung murung dan berbibicara hanya seputar pada minatnya saja. Bila anak autisme tidak bisa berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, anak asperger masih bisa dan memiliki kemauan untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Kecerdasan anak asperger biasanya ada pada great rata-rata keatas. Memiliki minat yang sangat tinggi pada buku terutama yang bersifat ingatan/memori pada satu kategori. Misalnya menghafal klasifikasi hewan/tumbuhan yang menggunakan nama-nama latin.
Rett’s Disorder Rett’s Disorder adalah jenis gangguan perkembangan yang masuk kategori ASD. Aspek perkembangan pada anak Rett’s Disorder mengalami kemuduran sejak menginjak usia 18 bulan yang ditandai hilangnya kemampuan bahasa bicara secara tiba-tiba. Koordinasi motorinya semakin memburuk dan dibarengi dengan kemunduran dalam kemampuan sosialnya. Rett’s Disorder hampir keseluruhan penderitanya adalah perempuan.
6. Jelaskan peraturan daerah Banjarmasin provinsi Kalimantan selatan megenai pendidikan iklusif? Dalam peraturan daerah ini, yang dimaksud dengan: Pemerintah Pusatadalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsurpenyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadikewenangan daerah otonom. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan. Dinas adalah Perangkat Daerah yang sesuai tugas pokok danfungsinya menyelenggarakan dan menangani urusanpendidikan di Provinsi. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilaksanakan secara formal untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secaraaktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilanyang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 5
Penyelenggaraan Pendidikan adalah kegiatan pengelolaankomponen sistem pendidikan pada satuan pendidikanyang menjadi kewenangan Daerah agar proses pendidikandapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikannasional. ManajemenBerbasis Sekolahadalah bentuk otonomimanajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalamhal ini kepala sekolah dan pendidik dibantu oleh komitesekolah dalam mengelola kegiatan pendidikan. Fasilitasi adalah seluruh upaya yang dilakukan olehpemerintah dan masyarakat dalam memberikan kemudahanpelayanan pendidikan bagi masyarakat dalam bentukpenetapan peraturan, mekanisme, sarana dan prasarana,pembiayaan, inovasi, pengembangan, dan penelitian. Pengelolaan Pendidikan adalah pengaturan kewenangandalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional olehPemerintah Daerah, dan penyelenggara pendidikanmenengah dan pendidikan khusus yang didirikanmasyarakat agar proses pendidikan dapat berlangsung sesuaidengan tujuan pendidikan nasional. Pemangku Kepentingan Pendidikan adalah orang, kelompokorang, atau organisasi yang memiliki kepentingan dan/ataukepedulian terhadap pendidikan. Masyarakat adalah orang perorangan, kelompok orang, atau badan hukum yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan. Orangtua adalah orangtua kandung atau wali yangbertanggung jawab penuh atas peserta didik. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusahamengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaranyang tersedia pada jenjang pendidikan menengah danpendidikan khusus. Orang adalah perorangan, badan hukum, dan/ataumasyarakat. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memilikikebutuhan khusus, baik temporer maupun permanen, yangdiakibatkan oleh kondisi politik, sosial, ekonomi dankelainan, sehingga kepadanya perlu diberikan pendidikankhusus. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yangditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik,tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang akandikembangkan. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikanyang menyelenggarakan pendidikan formal pada pendidikanmenengah dan pendidikan khusus. Pendidikan Formal adalah pendidikan menengah danpendidikan khusus. Pendidikan Menengah adalah jenjang pendidikan pada jalurpendidikan formal yang merupakan lanjutan pendidikandasar
6
yang terdiri atas pendidi kan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan, berbentuk SekolahMenengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan. Sekolah Menengah Atas yang selanjunya disingkat SMA adalahsalah satu bentuk satuan pendidikan formal yangmenyelenggarakan pendidikan umum pada jenjangpendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP atau bentuklain sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakuisama atau setara SMP. Sekolah Menengah Atas Luar Biasa yang selanjutnya disingkatSMALB adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formalpada jenjang pendidikan menengah umum sebagai lanjutandari SMPLB atau bentuk lain sederajatyang khususdiselenggarakan untuk siswa yang menyandang kelainan fisikdan/atau mental. Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disingkat SMKadalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yangmenyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjangpendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP atau bentuklain yang sederajat. Sekolah Menengah Kejuruan Luar Biasa selanjutnyadisingkat SMKLB adalah salah satu bentuk satuanpendidikan formal pada jenjang pendidikan menengahkejuruan sebagai lanjutan dari SMPLB atau bentuk lain sederajat khusus diselenggarakan untuk siswa yangmenyandang kelainan fisik dan/atau mental. Pendidikan Khusus adalahpendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitandalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,emosional, intelektual, mental, sosial, dan/atau memilikipotensi kecerdasan dan bakat istimewa. Pendidikan Inklusif adalah pendidikan yang memberikankesempatan bagi peserta didik berkebutuhan khusus untukbelajar bersama-sama dengan peserta didik normal padasatuan pendidikan umum dan pendidikan kejuruan denganmenyediakan sarana, pendidik maupun tenaga kependidikanyang sesuai dengan kebutuhan mereka, dimana merekamengikuti kurikulum yang disesuaikan dengankebutuhannya. PendidikanBerbasis Keunggulan Lokal adalah pendidikanyang diselenggarakan setelah memenuhi Standar NasionalPendidikan dan diperkaya dengan keunggulan kompetitifdan/atau komparatif Daerah. Lembaga Pelatihan Praktik Kejuruan juga dapat disebutVocational Training Center atau tempat praktik kerja industri adalah lembaga yang memberikan pelayanan praktikkejuruan bagi pendidik, peserta didik dan masyarakat sesuaiprogram keahlian tertentu. Sistem Informasi Pendidikan adalah layanan informasi yangmenyajikan data kependidikan meliputi lembaga pendidikan,kurikulum, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan,sarana dan prasarana, pembiayaan, dan kebijakanPemerintah Daerah serta peran serta masyarakat yang dapatdiakses oleh berbagai pihak yang memerlukan.
7
Standar NasionalPendidikan adalah kriteria minimal tentangsistem pendidikan diseluruh wilayah hukum NegaraKesatuan Republik Indonesia. Standar Pelayanan Minimal adalah kriteria minimal berupanilai kumulatif pemenuhan standar nasional pendidikan yangharus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. Standar Mutu Penilaian Pendidikan adalah standar nasionalpendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, daninstrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Pendidik adalah tenaga profesional yang bertugasmerencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan danpelatihan yang berkualifikasi sebagai guru, konselor, dansebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya sertaberpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan di SMA,SMK, dan PK. Tenaga Kependidikan adalah tenaga profesional yang bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untukmenunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan yangberkualifikasi sebagai Pengawas, Kepala Sekolah, WakilKepala Sekolah, Laboran, Pustakawan, Teknisi SumberBelajar,Tenaga Administrasi, Psikolog, Tenaga Sosial,Terapis, dan sebutan lain sesuai dengan kekhususannyayang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan diSMA, SMK, dan PK. Kepala Sekolah adalah pendidik yang diberi tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan. Komite Sekolah adalah lembaga mandiri yang beranggotakanorangtua atau wali peserta didik, komunitas sekolah sertatokoh masyarakat yang peduli pendidikan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturanmengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yangdigunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatanpembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. 38. Muatan Lokal adalah bahan kajian pada satuan pendidikanyang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensidan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentukpemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifandi daerah tempat tinggalnya. Lingkup Muatan Lokal adalah substansi yang menjadi bahankajian yang melingkupi berbagai potensi keunggulan dan keunikan lokal. Jenis Muatan Lokal adalah potensi dan keunikan lokal yangmenjadi muatan pembelajaran atau mata pelajaran. Kearifan Lokal adalah nilai-nilailuhur yang menjadi keunggulan kompetitifdan/atau komparatif daerah yang dimiliki Kalimantan Selatandan tidak dimiliki oleh daerah lain di Indonesia, sepertipengetahuan keagamaan, pengetahuan sungai dan rawa, pengetahuan kemaritiman dan perikanan, pengetahuanpertanian dan
8
perkebunan, serta karakter masyarakatKalimantan Selatan, seperti haram manyarah waja sampai kaputing, kayuh baimbai, danbauntung baiman batuah. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik denganpendidik dan/atau sumber belajar pada suatu lingkunganbelajar. Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan pengendalian,penjaminan, dan penerapan mutu pendidikan terhadapberbagai komponen pendidikan pada pendidikan menengahdan pendidikan khusus sebagai bentuk pertanggungjawabanpenyelenggaraan pendidikan. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilandan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai olehpendidik dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Dewan Pertimbangan Pendidikan adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai unsur masyarakat yang peduli pendidikan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah. 7. laskan maksud dari absesibilitas fisik dan non fisik bagi ABK? Aksesibilitas non-fisik adalah suatu kemudahan yang diberikan bagi semua orang untuk dapat masuk,menggunakan serta keluar dalam suatu sistem. Sedangkan aksesibilitas fisik adalah suatu kemudahan yang diberikan untuk dapat masuk,menggunakan serta keluar dalam suatu bangunan. •Aksesibilitas fisik berupa : aksesibilitas pada bangunan umum ; aksesibilitas pada jalan umum; aksesibilitas pada pertamanan dan pemakaman umum; aksesibilitas pada angkutan umum.
•Aksesibilitas non fisik berupa : pelayanan informasi dan pelayanan umum. Aksesibilitas fisik seperti di kantor-kantor yang sekarang ini masih saja belum memberikan kemudahan bagi difabel, karena tidak adanya ramp bagi difabel yang menggunakan kursi roda. Bahkan ada ramp yang disediakan tetapi ternyata tidak bisa diakses karena kondisi ramp yang curang, dan hal ini sudah tentu membahayakan bagi difabel ketika akan mengaksesnya. Disamping itu masih kurangnya aksesibilitas bagi difabel tunanetra di pusat layanan publik seperti di rumah sakit, bank dan sebagainya. Karena sebagian besar informasi tentang nama-nama ruangan atau loket, hanya diberi tulisan saja tanpa ada petunjuk melalui suara. Sebenarnya ada juga aksesibilitas fisik yang sudah disediakan oleh Pemerintah, tetapi fasilitas itu kemudian disalah gunakan oleh masyarakat, seperti yang kita bisa lihat di area Malioboro, ada guiding block yang disediakan bagi difabel tunanetra tetapi fasilitas itu kemudian tidak dihiraukan dan malah ini dipakai sebagai lahan parkir dan lesehan bagi penjaja makanan.
9