PEAPER KEPERAWATAN GAWAT DARURAT FRAKTUR & SKIN INJURY
DisusunOleh : Sriwati : Kelas
:
(163210076) VI B
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2019/2020
FRAKTUR
A.PengertianFraktur Fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang (Dongoes, 2000). Fraktur adalah setiap retak ataupatah pada tulang yang utuh (Reeves, 2001). Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang. Kebanyakan fraktur adalah akibat dari trauma, beberapa fraktur sekunder terhadap proses penyakit seperti osteoporosis yang menyebabkan fraktur-fraktur yang patologis (Enggram 1998). Tulang Femur merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar didalam tulang.kerangka pada bagian pangkal yang berhubungan dengan asetabulum membentuk kepala sendi yang disebut kaput femoris (Syaifudin, 1992). Open Reduction Interna Fixation (ORIF) adalah fiksasi interna dengan pembedahan terbuka untuk mengistirahatkan fraktur dengan melakukan pembedahan untuk memasukkan paku, screw, pen kedalam tempat fraktur untuk menguatkan/mengikat bagian-bagian tulang yang fraktur secara bersamaan. Fiksasi interna sering digunakan untuk merawat fraktur pada tulang panggul yang sering terjadi pada orang tua (Reeves, 2001). B. Jenis-Jenis fraktur a) Fraktur komplet : Fraktur / patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran dari posisi normal. b)
Fraktur tidak komplet : Frak tur / patah yang hanya terjadi pada sebagian dari garis tengah tulang.
c)
Fraktur tertutup : Fraktur yang tidak menyebabkan robeknya kulit, jadi fragmen frakturnya tidak menembus jaringan kulit.
d)
Fraktur terbuka : Fraktur yang disertai kerusakan kulit pada tempat fraktur (Fragmen frakturnya menembus kulit), dimana bakteri dari luar bisa menimbulkan infeksi pada tempat fraktur (terkontaminasi oleh benda asing) 1)
Grade I
: Luka bersih, panjang <>
2)
Grade II
: Luka lebih besar / luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif
3)
Grade III
: Sangat terkontaminasi dan mengalami kerusakan jaringan Lunak yang ekstensif, merupakan yang paling berat.
e)
Jenis khusus fraktur 1) Greenstick : Fraktur dimana salah satu sisi tulang patah, sedang sisi lainnya membengkok. 2) Tranversal : Fraktur sepanjang garis tengah tulang. 3)
Oblik : Fraktur membentuk sudut dengan garis tengah tulang.
4)
Spiral : Fraktur memuntir seputar batang tulang
5)
Kominutif : Fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa fragmen
6)
Depresi : Fraktur dengan fragmen patahan terdorong kedalam (sering terjadi pada tulang tengkorak dan tulang wajah)
7)
Kompresi : Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang
belakang) 8)
Patologik : Fraktur yang terjadi pada daerah tulang berpenyakit (kista tulang,
penyakit pegel, tumor) 9) Avulsi : Tertariknya fragmen tulang oleh ligament atau tendon pada perlekatannya 10) Epifiseal : Fraktur melalui epifisis 11) Impaksi : Fraktur dimana fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang lainnya. C. Macam-macam fraktur 1. Fraktur Tibia Proksimal Fraktur ini disebut juga bumper fracture atau fraktur tibia plateau. Fraktur tibia proksimal biasanya terjadi akibat trauma langsung dari arah samping lutut dengan kaki yang masihterfiksasi ke tanah. Contohnya pada orang yang sedang berjalan lalu ditabrak mobil darisamping, yang disebut bumper fracture 2. Fraktur Antebrakial Distal Deformitas
pada
fraktur
ini
berbentuk
seperti
sendok
makan (dinner
fork
deformity).Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan berputar ke ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka yang terfiksasi di tanah berputar keluar (eksorotasi/supinasi) 3. Fraktur Sternum
Fraktur sternum terjadi sebagai akibat trauma yang sangat keras. Biasanya fraktur inidisertai dengan kontusio jantung.Manifestasi KlinisDidapatkan keluhan nyeri waktu bernapas, pernapasan dangkal, dan cepat. Mungkinterdapat deformitas pada tempat hubungan antara manubrium sternum dengan korpussternum. Pada auskultasi tentukan ada atau tidaknya aritmia atau bising jantung untuk mengetahui adanya kontusio jantung. 4. Fraktur Humerus Bila pembengkakan tak hebat, dapat dicoba reposisi dalam narkosis umum. Setelahtereposisi, posisi siku dibuat fleksi secara perlahan-lahan. Gerakan fleksi diteruskansampai arteri radialis mulai tak teraba. Kemudian siku diekstensikan sedikit untuk memastikan arteri radialis teraba lagi. Dalam posisi fleksi maksimal ini dilakukanimobilisasi dengan gips spalk (foreslab). Pascareposisi harus juga diperiksa denyut arteriradialis untuk menghindarkan terjadi komplikasi iskemia Volksmann. 5. Fraktur Iga Merupakan cedera toraks terbanyak, dan komplikasi yang sering terjadi akibat lukatembus. Fraktur iga bisa disebabkan pukulan, kontusio, atau penggilasan.dan pada palpasi, tentukan adanya krepitasi akibat adanya udara dalam jaringan subkutan pada daerah dada yang sakit. Kemudian tiap tulang iga ditekan secara lembut. Bilaterdapat fraktur, akan timbul rasa nyeri yang hebat. Pada kasus yang meragukan, dadaditekan secara lembut dengan kedua tangan pemeriksa yang masing-masing diletakkan di bagian anterior dan posterior bagian yang sakit. Biasanya timbul nyeri bila terdapatfraktur iga di daerah tersebut. Cara ini tidak boleh dila.kukan bila terdapat tanda-tandaefusi pleura atau tanda-tanda trauma intratorakal lainnya. 6. Fraktur Kompresi Tulang Belakang Biasanya merupakan fraktur kompresi karena trauma indirek dari atas dan dari bawah.Dapat menimbulkan fraktur stabil atau tidak stabil.Manifestasi KlinisPada daerah fraktur biasanya didapatkan rasa sakit bila digerakkan dan adanya spasmeotot paravertebra.
Bila
kepala
ditekan
ke
bawah
terasa
keadaanneurologis serta kemampuan miksi dan defekasi 7. Fraktur Kruris
nyeri.
Perlu
diperiksa
Fraktur kruris merupakan akibat terbanyak dari kecelakaan lalu lintas.Manifestasi KlinisGejala yang tampak adanya deformitas angulasi atau endo/eksorotasi. Daerah yang patahtampak bengkak, juga ditemukan nyeri gerak dan nyeri tekan.
Skin Injury
1. Berdasarkan Tingkat Kontaminasi Luka.
Luka Bersih (Clean Wounds). Yang dimaksud dengan luka bersih adalah luka bedah tak terinfeksi yang mana luka tersebut tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan juga infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadiLuka bersih terkontaminasi (Clean-contamined Wounds). Jenis luka ini adalah luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi.
Luka terkontaminasi (Contamined Wounds) adalah luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna.
Luka kotor atau infeksi (Dirty or Infected Wounds) adalah terdapatnya mikroorganisme pada luka. Dan tentunya kemungkinan terjadinya infeksi pada luka jenis ini akan semakin besar dengan adanya mikroorganisme tersebut.
2.
Berdasarkan Kedalaman Dan Luasnya Luka. Stadium I : Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema). Luka jenis ini adalah luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
Stadium II : Luka “Partial Thickness”. Luka jenis ini adalah hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti halnya abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
Stadium III : Luka “Full Thickness”. Luka jenis ini adalah hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Luka ini timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
Stadium IV : Luka “Full Thickness”. Luka jenis ini adalah luka yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi / kerusakan yang luas.
3.
Berdasarkan Waktu Penyembuhan Luka. Luka Akut. Luka akut adalah jenis luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati.
Luka Kronis. Luka kronis adalah jenis luka yang yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen. E. Macam-macam luka 1. Vulnus excoriasi (Luka lecet) Jenis luka yang satu ini derajat nyerinya biasanya lebih tinggi dibanding luka robek, mengingat luka jenis ini biasanya terletak di ujung-ujung syaraf nyeri di kulit. 2. Vulnus punctum (Luka tusuk) Luka tusuk biasanya adalah luka akibat logam, nah yang harus diingat maka kita harus curiga adalanya bakteri clostridium tetani dalam logam tersebut. 3. Vulnus contussum (luka kontusiopin) luka kontusiopin adalah luka memar, tentunya jangan diurut ataupun ditekan-tekan, karena hanya aka mengakibatkan robek pembuluh darah semakin lebar saja. 4.
Vulnus insivum (Luka sayat) luka sayat adalah jenis luka yang disababkan karena sayatan dari benda tajam, bisa logam maupun kayu dan lain sebgainya. Jenis luka ini biasanya tipis.
5.
Vulnus schlopetorum Pengertian : jenis luka ini disebabkan karena peluru tembakan, maka harus segera dikeluarkan tembakanya.
6.
Vulnus combustion (luka bakar) Pengertian : adalah luka yang disebabkan akibat kontaksi antara kulit dengan zat panas seperti air panas(air memdidih), api, dll.
7.
Luka gigitan. Pengertian : luka jenis ini disebabkan dari luka gigitan binatang, seperti serangga, ular, dan binatang buas lainya. Kali ini luka gigitan yang dibahas adalah jenis luka gigitan dari ular berbisa yang berbahaya.
8.
Laserasi atau Luka Parut.
Pengertian : Luka parut disebabkan karena benda keras yang merusak permukaan kulit, misalnya karena jatuh saat berlari. 9.
Terpotong atau Teriris Terpotong adalah bentuk lain dari perlukaan yang disebabkan oleh benda tajam, bentuk lukanya teratur dan dalam, perdarahan cukup banyak, apalagi kalau ada pembuluh darah arteri yang putus terpotong.