Formulasi Konsentrat.ppt

FORMULASI KONSENTRAT

OleH: Asep Irawan, S.Pt

Apa itu Konsentrat ?  Konsentrat

adalah suatu bahan pakan yang digunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan pakan dan dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur sebagai bahan pakan pelengkap.  Konsentrat dikenal sebagai bahan pakan atau campuran bahan pakan yang mensuplai zat-zat makanan penting (protein, karbohidrat dan lemak) mengandung kurang dari 18% serat kasar dan seringkali rendah kadar airnya,  Dikatakan pula bahwa konsentrat sedikit mengandung serat kasar tetapi banyak mengandung mineral dan vitamin.

Formulasi Konsentrat?  Menyusun konsentrat adalah pengetrapan

pengetahuan gizi bahan pakan dan ternak di dalam pengembangan ransum yang bergizi yang akan diberikan dan dimakan ternak dalam jumlah tertentu, cukup memenuhi kebutuhan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan tujuannya.  Penyusunan konsentrat bagi ternak tak lain adalah bertujuan mensuplai gizi meliputi energi, protein, vitamin dan mineral agar kebutuhannya terpenuhi.

Informasi Dalam Formulasi Konsentrat  Zat zat Makanan Dan Energi Persyaratan Pembuatan Konsentrat (Tabel) Macam Zat-zat Makanan : Protein, Lemak, Serat dan BETN (Karbohidrat), Abu (mineral Ca dan P), Vitamin.

Jenis Konsentrat

TDN (%)

Pembesaran

70-75

Penggemukan 70-75

Protein Ca P Kasar (%) (%) (%) 16-17 1,0-1,2 0,5-0,6 12-14

0,4-0,6 0,2-0,4

Energi, untuk ternak ruminansia dinyatakan dengan Total Digestible Nutrient (TDN).

  



Serat Kasar<18% dan Protein Kasar<20% TDN % = 2,79+1,17%PK+1,74%LK0,295%SK+0,810%BETN Serat Kasar<18% dan Protein Kasar>20% TDN % = 25,6+0,531%PK+1,70%LK0,474%SK+0,72%BETN Serat Kasar>18% dan Protein Kasar<20% TDN % = 70,6+0,259%PK+1,01%LK0,76%SK+0,0991%BETN Serat Kasar>18% dan Protein Kasar>20% TDN % = 3,17+0,64%PK+2,08%LK0,0675%SK+0,940%BETN

 Bahan Pakan Bahan pakan adalah bahan organis maupun anorganis yang dapat dimakan dan dicerna serta tidak menganggu kesehatan hewan yang memakannya, atau bahan yang mengandung energi dan zat-zat makanan atau keduannya di dalamnya. Disebut juga sebagai komponen ransum/konsentrat yang memberikan manfaat bagi ternak. Contohnya ; dedak, onggok dll.

 As fed, yaitu bahan pakan dengan kondisi apa 

 



adanya saat diberikan dengan bahan kering bervariasi dari 0-100%. Air Dry (kering udara) merupakan kondisi umum terjadi pada banyak bahan pakan. Diasumsikan sebagai kondisi bahan dalam keadaan kering, kandungan bahan kering pada kondisi ini sekitar 90%. Oven Dry (kering oven) adalah suatu kndisi bahan pakan yang bebas air atau dalam kondisi 100% bahan kering. Dry Matter (bahan kering) adalah bahan yang dipanaskan pada suhu 105oC sampai berat sampel tidak berubah (sampel bahan kering). Beberapa bahan pakan dibatasi penggunaannya. Hal ini disebabkan karena adanya faktor anti nutrisi, racun, atau harga yang tinggi dan kelangkaan bahan pakan tersebut.



 

     

Klasifikasi Bahan Pakan

Hijauan kering dan jerami (Dry forages dan Roughages) Semua jenis hijauan dan jerami yang dipotong dan dikeringkan, kelas bahan pakan mengandung serat kasar lebih besar 10% atau mengandung dinding sel lebih besar dari 35%. Hijaun yang diberikan segar, pastura Kelompok bahan pakan ini adalah semua jenis hijauan dipotong, atau tidak dan diberikan dalam bentuk segar. Silase Bahan pakan yang termasuk kelompok ini terbatas pada silase hijauan (rumput, legume, dsb). Tidak termasuk silase ikan, bijibijian akar-akaran dan umbi. Sumber Energi Bahan pakan yang mengandung protein kasar kurang dari 20% dan serat kasar kurang dari 18% atau kandungan dinding selnya kurang dari 35%. Contohnya bahan pakan kelompok ini adalah biji-bijian, hasil ikutan pengolahan biji-bijian, akar dan umbi-umbian. Sumber Protein Kelompok ini teridiri atas bahan yang mengandung protein kasar lebih dari 20%, bahan dapat berasal dari hewan maupun tumbuha. Sumber Mineral Sumber Vitamin Additif Kelompok ini termasuk diantaranya adalah antibiotik, bahan pewarna, pengharum, dan obat-obatan.



Pearson’s Square Method

Metode ini merupakan metode sederhana dan hanya dipakai untuk mencampur dua macam bahan yang hanya satu macam gizi saja yang berbeda kadarnya menjadi satu campuran yang mempunyai kadar diantara kadar dari kedua bahan tersebut. Jadi metode Pearson’s Square digunakan misalnya hanya untuk PK saja atau TDN saja. Dua Macam Bahan Pakan Dibutuhkan Konsentrat Penggemukan Sapi Potong dengan kandungan Protein Kasar 12% sebanyak 100kg, dengan bahan dasar Onggok PK=1,87% dan pollard PK =18,5%. Jawab : Onggok 1,87 6,5 bagian 12 Pollard 18,5 10,13 bagian Total 16,63 Bagian Onggok = 6,5/16,63 x 100 kg = 39,09 kg Bagian Pollard = 10,13/16,63 x 100 kg = 60,91 kg Pembuktian : PK Onggok (kg) = 1,87/100 x 39,09 = 0,73 kg PK Pollard (kg) = 18,5/100 x 60,91 = 11,27 kg % PK Konsentrat A = (0,73kg + 11,27 kg)/100% = 12%

Tiga Macam Bahan Dibutuhkan Konsentrat Penggemukan Sapi Potong dengan kandungan Protein Kasar 12% sebanyak 100kg, dengan bahan dasar Onggok PK=1,87% dan pollard PK = 18,5% dan dedak padi PK = 13,0. Jawab :

Tahap I. Membuat Campuran Onggok dan Dedak dengan nilai di bawah 12%, contoh 10% (Campuran A). Onggok 1,87

3

bagian

10 Dedak 13,0 Total

8,13 bagian 11,13

Tahap II. Membuat Caampuran A (PK=10%) dengan Pollard Cam A 10 6,5 bagian 12 Pollard 18,5 2 bagian Total 8,5 Bagian Onggok = 3/11,13 x 6,5/8,5 x 100 kg = 20,61 kg Bagian Dedak = 8,13/11,13 x 6,5/8,5 x 100 kg = 55,86 kg Bagian Pollard = 2/8,5 x 100 kg = 23,53

Pembuktian : PK Onggok (kg) = 1,87/100 x 20,61 kg = 0,39 kg PK Dedak (kg) = 13/100 x 55,86 kg = 7,26 kg PK Pollard (kg) = 18,5/100 x 23,53 kg = 4,35 kg % protein Konsentrat = (0,39+7,26+4,35kg)/100 kg x 100% = 12%

Empat Macam Bahan Baku Dibutuhkan Konsentrat Penggemukan Sapi Potong dengan kandungan Protein Kasar 12% sebanyak 100kg, dengan bahan dasar Onggok PK=1,87% dan pollard PK = 18,5% dan dedak padi PK = 13,0 dan Ampas Kecap PK= 23,5% (dalam kondisi bahan kering 100%). Jawab : Tahap I. Membuat Campuran Onggok dan Dedak dengan nilai di bawah 12%, contoh 10% (Campuran A).

Onggok 1,87

3

bagian

10 Dedak 13,0 Total

8,13 bagian 11,13

Tahap II. Membuat Campuran Ampas Kecap dengan Pollard nilainya di atas 12% dan diatas 18,5% Campuran B. Ampas 23,5 Kecap Pollard 18,5 Total

1,5

bagian

20 3,5 bagian 4

Tahap III. Membuat konsnetrat dari campuran A dengan Campuran B dengan PK 12%.

Cam A 10

8,0

bagian

12 Cam B 20

2,0 bagian

Total

10

Bagian Onggok = 3/11,13 x 8/10 x 100 kg = 21,56 kg Bagian Dedak = 8,13/11,13 x 8/10 x 100 kg = 58,44

Bagian Ampas Kecap = 1,5/4 x 2/10 x 100 kg = 7,5 kg Bagian Pollard = 3,5/4 x 2/10 x 100 kg = 17,5 kg TDN = (16,88 + 39,68 + 6,54 + 12,11)/100 = 75,21

Seandainya kandungan bahan kering onggok, dedak, ampas kecap dan pollard masingmasing adalah 79,8, 87,7, 90,6 dan 88,5% (sesuai dengan kondisi yang sebenarnya), maka secara di lapangan pencampuran tersebut harus diulang lagi dengan didasarkan pada kering jemur, sebagai contoh :

Onggok = 100/79,8 x 21,56 kg = 27,02 kg

Dedak = 100/87,7 x 58,44 kg = 66,64 kg Ampas Kecap = 100/90,6 x 7,5 kg = 8,28 kg Pollard = 100/88,5 x 17,5 kg = 19,77 Total = 27,02 + 66,64 + 8,28 + 19,77 = 121,71 Persentase masing-masing bahan : Onggok = 27,02/121,71 x 100% = 22,20% Dedak = 66,64/121,71 x 100% = 54,75% Ampas Kecap = 8,28/121,71 x 100% = 6,8% Pollard = 19,77/121,71 x 100% = 16,24% Untuk membuat ransum sesuai dengan di lapangan (100 kg), maka diperoleh : Onggok 22,20 kg, Dedak 54,75 kg, Ampas Kecap 6,8 kg dan Pollard 16,24 kg. Harga per kilo konsentrat dengan harga onggok Rp.700/kg, dedak Rp. 700/kg, ampas Kecap 800/kg dan pollard Rp. 1600/kg, maka diperoleh harga per kg konsentrat adalah : Onggok 22,2 x 700 = Rp. 15.540 Dedak 54,75 x 700 = Rp. 38.325 Ampas Kecap 6,8 x 800 = Rp. 5.440 Pollard 16,24 x 800 = Rp. 12.992 Total Rp. 72.297/100 kg = Rp.723/kg